Anda di halaman 1dari 6

Nama : Elisa Muasarah

NIM : P07120217055

Prodi/Semester : Sarjana Terapan / 8

RESUME TRAKEOSTOMI & KRIKOTIROTOMI

A. TRAKEOSTOMI
Perawatan Trakeostomi:
1. Melakukan Pengisapan Selang
a. Siapkan peralatan yang diperlukan, meliputi:
 Mesin pengisap/penyedot
 Selang kateter untuk melakukan pengisapa
 Sarung tangan steril berbahan lateks
 Larutan garam fisiologik (Natrium Chlorida/NaCl 0,9%)
 Larutan garam fisiologik siap pakai atau dalam bentuk semprot/suntik
berukuran 5ml.
 Mangkuk bersih berisi air leding
b. Mencuci tangan dengan benar.
c. Siapkan dan lakukan pengujian pada kateter.
d. Siapkan pasien dan ambil larutan garam (NaCl).
e. Masukkan kateter tersebut dan pasang pengisap.
f. Biarkan pasien menarik napas sesaat.
2. Membersikan selang trakea
a. Siapkan peralatan, meliputi:
 Larutan garam steril
 Hidrogen Peroksida setengah cair (½ bagian air dicampur dengan ½ bagian
hidrogen peroksida)
 Mangkuk kecil yang bersih
 Sikat lembut yang bersih
b. Mencuci tangan dengan benar.
c. Merendam selang trakea. Masukkan selang trakea ke dalam mangkuk berisi
larutan hidrogen peroksida dan biarkan terendam sempurna sampai lapisan kerak
dan partikel-partikel di dalamnya melunak, larut, dan terlepas.
d. Bersihkan selang trakea. Bersihkan bagian dalam maupun luar selang trakea
menggunakan sikat yang berbulu halus. Lakukan dengan hati-hati dan pastikan
selang tersebut bersih dari lendir dan kotoran lain.
e. Pasanglah kembali selang ke dalam lubang trakeostomi.
3. Membersihkan stoma
a. Periksalah stoma. Identifikasi tanda-tanda infeksi.
b. Bersihkan stoma dengan antiseptik. Gunakan larutan antiseptik seperti larutan
betadine atau larutan sejenis yang lain. Stoma tersebut harus dibersihkan dalam
gerakan memutar (dengan kain kasa steril) mulai dari posisi jam 12 dan
menyekanya turun ke posisi jam 3. Selanjutnya gunakan kain kasa baru yang
direndam dalam larutan antiseptik dan usap ke arah atas ke posisi jam 9.
c. Ganti pembalut secara teratur.

B. KRIKOTIROTOMI
1. Peralatan
Alat-alat yang dibutuhkan dalam tindakan krikotirotomi surgikal adalah sebagai berikut:

a. Larutan antiseptik
b. Lidocaine
c. Spuit 10 cc
d. Duk steril
e. Gaun steril
f. Kassa steril
g. Sarung tangan steril
h. Skalpel no 11
i. Pipa trakeostomi atau pipa endotrakeal
j. Dilator trakea
k. Kait trakea
l. Suction Yankauer
m. Masker bag valve
n. Larutan antiseptik
o. Lidocaine
p. Duk steril
q. Gaun steril
r. Kassa steril
s. Sarung tangan steril
t. Masker bag valve
u. Kateter angiografik 14 gauge atau lebih
v. Spuit 10 cc berisi cairan sakin normal 5 cc

Pada krikotirotomi teknik Seldinger, alat yang digunakan adalah:

a. Kit yang mencakup kateter, kawat pemandu, dilator, dan tabung trakeostomi
b. Larutan antiseptik
c. Lidocaine
d. Duk steril
e. Gaun steril
f. Kassa steril
g. Sarung tangan steril
h. Masker bag valve
i. Kateter angiografik 14 gauge atau lebih
j. Spuit 10 cc berisi cairan salin normal 5 cc

2. Posisi Pasien

Pasien diposisikan secara supinasi dengan leher pada posisi netral


3. Prosedural

Prosedur krikotirotomi dapat dilakukan dengan tiga teknik, yaitu surgikal, jarum, dan perkutan.

a. Krikotirotomi Surgikal

Prosedur tindakan krikortiroidektomi surgikal adalah sebagai berikut:

1. Lakukan tindakan aseptik dan antiseptik


2. Letakkan duk steril
3. Identifikasi membran krikotiroid dengan palpasi jari tangan nondominan. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengidentifikasi batas inferior kartilago tiroid dan batas superior
kartilago krikoid, dimana membran krikotiroid berada di antaranya
4. Berikan lidocaine
5. Jaga laring dalam posisi stabil dengan tangan nondominan dan lakukan insisi vertikal 3-5
cm pada letak membran krikotiroid di garis tengah leher
6. Setelah melakukan insisi vertikal, palpasi kembali membrane krikotiroid dan lakukan
insisi horizontal pada membran krikotiroid. Arahkan skalpel ke kaudal untuk mencegah
cedera korda vokalis
7. Letakkan kait trakea pada batas bawah kartilago tiroid dan lakukan traksi ke atas
8. Letakkan dilator trakea untuk memperluas insisi horizontal secara vertikal dengan tangan
nondominan
9. Letakkan pipa trakeostomi ke dalam membran krikotiroid melalui dilator trakea dan
ketika sampai ke dalam membran krikotiroid, putar 90 derajat dan masukkan secara
kaudal
10. Lepaskan dilator trakea dan kait trakea
11. Lepaskan obturator dari pipa trakeostomi
12. Kembangkan balon dengan 5-10 cc angin
13. Sambungkan pipa trakeostomi dengan masker bag valve atau ventilator untuk ventilasi
14. Konfirmasi posisi trakea sudah benar dengan observasi pengembangan dada, auskultasi,
dan pemeriksaan end-tidal CO2
b. Krikotirotomi Jarum

Tindakan krikotirotomi jarum umumnya lebih mudah dibandingkan krikotirotomi surgikal.


Berikut ini merupakan prosedur tindakan krikotirotomi jarum:

1. Lakukan tindakan aseptik dan antiseptik


2. Letakkan duk steril
3. Identifikasi membran krikotiroid dengan jari telunjuk dan stabilisasi laring dengan jari
jempol dan tengah melalui tangan nondominan
4. Masukkan kateter angiografik yang tersambung dengan spuit berisi cairan salin normal
ke batas inferior membran krikotoroid dengan sudut 30-45 derajat. Sembari masuknya
kateter angiografik, klinisi melakukan aspirasi pada spuit. Apabila terlihat gelembung
pada spuit maka kateter sudah terkonfirmasi pada posisi dalam trakea dan hentikan
memasukkan jarum
5. Majukan kateter sampai hub kateter menyentuh kulit dan tarik jarum
6. Konfirmasi kembali posisi kateter pada intratrakea dengan aspirasi pada spuit
7. Lepaskan spuit berisi salin dan sambungkan kateter dengan alat jet ventilation atau
masker bag valve dengan 100% oksigen. Ventilasi dilakukan dengan kecepatan napas 10-
12 kali per menit dan perbandingan inspirasi dan ekspirasi 1:4

c. Krikotirotomi Perkutan

Krikotirotomi perkutan dilakukan dengan teknik Seldinger, yaitu dengan langkah-langkah


sebagai berikut:

1. Lakukan tindakan aseptik dan antiseptik


2. Letakkan duk steril
3. Identifikasi membran krikotiroid dengan jari telunjuk dan stabilisasi laring dengan jari
jempol dan tengah melalui tangan nondominan
4. Masukkan jarum yang tersambung dengan spuit berisi cairan salin normal ke batas
inferior membran krikotoroid dengan sudut 30-45 derajat. Sembari masuknya kateter
angiografik, klinisi melakukan aspirasi pada spuit. Apabila terlihat gelembung pada spuit
maka kateter sudah terkonfirmasi pada posisi dalam trakea dan hentikan memasukkan
jarum
5. Lepaskan spuit dari jarum dan masukkan kawat dalam jarum untuk memandu letak dalam
trakea
6. Setelah kawat pemandu sudah terpasang, lepaskan jarum
7. Lakukan insisi kecil dekat kawat panduan dengan skalpel
8. Letakkan dilator dalam kateter dan masukkan kedua perangkat tersebut mengikuti kawat
pemandu
9. Setelah kateter terpasang, lepaskan dilator dan kawat pemandu

Anda mungkin juga menyukai