Anda di halaman 1dari 2

Nama : Elisa Muasarah

NIM : P07120217055

Prodi/Semester : Sarjana Terapan / 8

Teknik Thoracocentesis

1. Peralatan yang diperlukan untuk thoracocentesis antara lain:


a. Jarum khusus thoracocentesis yang umumnya berukuran 18 G dengan kateter berukuran
8 F mengelilingi di sekitarnya dan memiliki 3-way stopcock
b. Jika tidak ada jarum torakosentesis khusus, siapkan jarum suntik intravena (IV) yang
berukuran 18 G dan dihubungkan dengan syringe 60 ml
c. Jarum suntik 22 G dan 25 G
d. Syringe 5 ml, 10 ml, dan 60 ml
e. Set tubing
f. Antiseptik atau larutan chlorhexidine
g. Lidocaine 1% atau 2% sebanyak 10 ml
h. Specimen vials atau tabung darah
i. Kantong drain atau botol vakum
j. Duk steril
k. Adhesive dressing
l. Kassa steril
2. Posisi Pasien
Pada pasien yang sadar, thoracocentesis dapat dilakukan dalam posisi pasien duduk agak
condong ke arah depan. Namun, pada pasien yang tidak sadar atau tidak dapat duduk,
tindakan bisa dilakukan dalam posisi pasien berbaring supinasi
3. Prosedural
Langkah-langkah thoracocentesis adalah sebagai berikut:
a. Identifikasi ada tidaknya kelainan kulit di sekitar lokasi tusukan. Thoracocentesis tidak
dapat dilakukan apabila ada kelainan kulit di lokasi tusukan.
b. Lakukan tindakan aseptik terlebih dahulu. Lokasi tusukan dapat dibersihkan dengan
larutan antiseptik atau chlorhexidine.
c. Letakkan duk steril di sekitar lokasi tusukan dan handuk di tempat pasien.
d. Agen anestesi lokal (lidocaine) diberikan hingga menginfiltrasi kulit, jaringan subkutan,
periosteum iga, otot interkostal, dan pleura parietal. Dokter juga dapat melakukan aspirasi
untuk melihat cairan pleura dan mengonfirmasi posisi jarum.
e. Sedasi minimal juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa cemas pasien.
f. Tusukkan jarum menembus kulit hingga rongga pleura. Jarum ditusukkan pada sisi
superior tulang iga karena bagian inferior tulang iga menempel dengan jaringan
neurovaskular.
g. Jarum ditusukkan sedalam ±5 cm. Jangan lupa menyambungkan bagian ujung jarum yang
berada di luar tubuh pasien dengan syringe atau botol vakum untuk mengaspirasi cairan.
h. Aspirasi disarankan tidak melebihi 1.5 liter cairan pada sekali pungsi
i. Jika sudah selesai, jarum dikeluarkan secara perlahan lalu luka ditutup dengan kassa steril
dan perban.

Anda mungkin juga menyukai