Anda di halaman 1dari 27

FLEBOTOMI

Flebotomi adalah praktik pengambilan darah .

Berasal dari bahasa Yunani (Greek):


phleb/o = vena
tomy = memotong
Di era modern, flebotomi dilakukan untuk menunjang diagnosis dan memantau
perkembangan penyakit pada manusia. Flebotomi modern melibatkan berbagai
prosedur yang dirancang untuk :
1. Menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi pasien
2. Memastikan kesesuaian dari sampel yang dikumpulkan dengan kebutuhan
pemeriksaan.
KETERAMPILAN KERJA FLEBOTOMIS

1. Keterampilan teknis
2. Keterampilan untuk bekerja secara rapi
3. Keterampilan dalam membina hubungan baik dengan orang lain
4. Keterampilan untuk bekerja dalam tekanan
RUANG LINGKUP KERJA FLEBOTOMIS

Langkah – langkah yang rutin dilakukan saat pengumpulan sampel darah adalah :
1. Pastikan identitas pasien benar dan sesuai
2. Pilih perlengkapan yang tepat untuk pengumpulan sampel
3. Pilih dan siapkan lokasi pengambilan sampel
4. Saat melakukan pengambilan sampel, pastikan keamanan dan kenyamanan
pasien
5. Beri label pada wadah sampel
6. Kirim sampel tepat waktu
Selain tahap – tahap berikut flebotomis
juga harus :
1. Memerhatikan dan menaati seluruh peraturan keselamatan yang berlaku
2. Berinteraksi secara efektif, baik dengan pasien ataupun petugas kesehatan
lain.
3. Melaksanakan penyimpanan data secara akurat, dan memiliki pengetahuan
untuk mengoperasikan computer di laboratorium
4. Mengembangkan kekampuan pelayanan kesehatan lain
Karakteristik Personal Flebotomis

1. Disiplin kerja tinggi


2. Jujur dan dapat dipercaya
3. Sikap positif
4. Memiliki empati dan rasa kasih saying terhadap sesame
5. Menjaga sikap professional
6. Berpenampilan seperti seorang professional
7. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik
PENGAMBILAN DARAH VENA

 Perlengkapan
1. Antiseptik
2. Plester
3. Tabung untuk wadah sampel darah
4. Sarung tangan
5. Marker
6. Spuit
7. Penahan jarum
8. Jarum suntik
9. Wadah jarum bekas pakai
10. Tourniquet
Lokasi pengambilan darah vena
Lokasi pengambilan utama adalah pada vena yang berada pada lipat lengan, dengan ketentuan
sebagai berikut :
1. Pilihan pertama adalah vena mediana cubiti
2. Pilihan kedua adalah vena sefalika
3. Pilihan ketiga adalah vena basilica
4. Pengambilan darah dapat juga dilakukan pada vena yang terletak di punggung atau sisi telapak
tangan.
Teknik Palpasi Vena
Cara terbaik untuk melakukan lokasi vena adalah dengan teknik perabaan atau palpasi.
Palpasi dilakukan saat posisi lengan atas sudah terikat tourniquet.
Wadah Spesimen Darah Vena

Untuk menampung specimen darah, kebanyakan laboratorium menggunakan tabung vakum khusus.
Tabung ini memiliki tutup karet berwarna, yang menunjukan isi dari tabung tersebut. Setiap tabung
berisikan zat kimia tambahan yang berbeda- beda dan berfungsi menghambat perubahan komposisi
pada sampel.
CARA KERJA PENGAMBILAN DARAH VENA

1. Pendahuluan
a. Persilahkan pasien untuk masuk dan duduk
b. Jika pasien sudah ada dalam ruangan, ketuk pintu perlahan – lahan
meskipun pintu dalam keadaan terbuka
c. Beri salam dan perkenalkan diri pada pasien
d. Informasikan tentang tindakan yang akan dilakukan
e. Minta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahirnya.
f. Tanyakan apakah pasien sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu
g. Letakkan wadah atau tray perlengkapan pada area yang rata dan stabil
h. Periksa kondisi jarum
2. Persiapan pasien
a. Pastikan persiapan sebelum pemeriksaan telah dilaksanakan oleh pasien
b. Tempatkan pasien dalam posisi yang aman dan nyaman
c. Sanggah bagian siku pasien dengan bantalan khusus
d. Minta pasien menyingkirkan benda-benda asing dari dalam mulut
e. Jelaskan secara singkat tentang prosedur pengambilan, dapatkan persetujuan lisan dari pasien.
f. Beri tahukan pada pasien bahwa penusukan akan terasa sakit
g. Jika pasien gugup atau takut buatlah pasien merasa tenang.
3. Pemasangan tourniquet
Bendung aliran darah menggunakan tourniquet pada lengan atas, sekitar 2- 3 cm di atas lipat
lengan.
a. Hindari ikatan yang terlalu kencang
b. Hindari pembendungan lebih dari satu menit
c. Bagi pemula, lepaskan tourniquet setelah vena ditemukan
d. Jika pencarian vena lama, lepaskan dahulu tourniquet setelah satu menit, kemudian lakukan
pembendungan kembali setelah beberapa saat.
Pemasangan tourniquet yang tidak sesuai prosedur dapat menyebabkan :
1. Hemokonsentrasi : penumpukan komponen padat dara di satu lokasi.
2. Hemolisis : Hancurnya erirosit
3. Petekie : Bintik – bintik merah pada kulit
4. Palpasi Vena
Jika terjadi kesulitan saat mencai vena, lakukan cara- cara berikut :
a. Lakukan pemijatan ringan disekitar area lipatan tanga
b. Minta pasien untuk mengepalkan tangan
c. Lepaskan ikatan tourniquet, kemudian hangatkan lokasi vena dengan handuk hangat
5. Pembersihan area penusukan
Dengan alcohol 70% bersihkan area penusukan secara melingkar dari arah dalam keluar biarkan
mongering secara alami, jangan ditiup.
Proses pengeringan ini dilakukan untuk :
a. Memaksimalkan proses bakteriostatik
b. Mengurangi resiko hemolysis
c. Menghindari rasa perih saat penusukan.
6. Penusukan dengan spuit
a. Tahan vena 2-3 cm dibawah area penusukan
b. Pegang spuit dengan tangan kanan, posisikan ibu jari berada pada bagian atas, jari telunjuk
dekat dengan pangkal jarum dan jari – jari lain menggenggam bagian bawah spuit .
c. Lakukan penusukan dengan gerakan lembut, tetapi cepat. Posisikan lubang jarum menghadap
atas.
d. Tahan posisi spuit
e. Isap darah perlahan lahan
f. Isap darah seperlunya.
8. Pelepasan bendungan tourniquet
a. Untuk memastikan bahwa pembendungan tidak lebih dari satu menit, lepaskan ikatan
tourniquet segera setelah darah diperoleh.
b. Pelepasan ikatan harus dilakukan sebelum jarum dicabut, agar tidak terjadi hematoma akibat
adanya tekanan dari tourniquet.
9. Pencabutan jarum
a. Setelah pengisapan selesai, siapkan kapas kering berbentuk segi empat ditangan kiri
b. Tarik jarum, tekan luka dengan kapas, kemudian masukkan jarum kedalam tutupnya.
c. Hidari menekan luka dengan kapas saat mencabut jarum.
d. Tekan luka 3- 5 menit setelah jarum dicabut.Untuk pasien yang menjalani pengobatan dengan
antikoagulan beri tekanan hingga 10 menit, terutama jika penusukan dilakukan pada vena
basilica atau sefalika
e. Biaran kapas menutupi luka
f. Posisikan lengan pasien tetap lurus hingga beberapa saat setelah jarum dicabut, tidak boleh
dibengkokan.
9. Pemindahan darah kedalam wadah atau tabung vakum
a. Lepaskan tutup jarum tusukkan jarum menembus tutup tabung
b. Jika menggunakan tabung vakum , darah akan memasuki tabung dengan sendirinya
c. Jika menggunakan tabung biasa, lepaskan jarum dari spuit dorong darah perlahan –lahan.
10. Membuang jarum bekas pakai
Buang jarum bekas pakai kedalam jarum khusus limbah. Hindari membuang jarum kedalam tempat
sampah.

11. Pemberian label


a.Lakukan pemberian label secara langsung setelah darah diperoleh
b. Catat nama pasien, nomor rekam medis, tanggal dan waktu pengambilan serta nama flebotomis
c. Hindari melakukan pelabelan sebelum sampel berhasil diperoleh.
12. Perawatan pasien
a. Periksa lokasi penusukan
b. Pasang plester
c. Singkirkan seluruh bahan infeksius kedalam wadah limbah
d. Buka sarung tangan, lalu cuci tangan
e. Ucapkan terima kasih pada pasien jngan lupa tersenyum 
13. Pengiriman sampel
a. Lakukan pengiriman sesuai prosedur yang berlaju
b. Ikuti tata cara pengiriman disetiap instansi yang mungkin berbeda-beda

Anda mungkin juga menyukai