Anda di halaman 1dari 25

HEMOPOIESIS

Definisi
Hematopoesis (Hemopoesis) adalah proses pembentukan
sel-sel darah dalam organ pembentuk sel darah.
Hemopoesis dimulai sejak fetus berada dalam kandungan,
sejak saat terjadinya succus vitellinus sebelum terjadi
organ-organ lain
Terdapat dua teori mengenai hemopoiesis ,yaitu :
• teori monofiletik ,yang menyatakan bahwa seluruh sel
darah berasal dari satu sel iduk
• Teori polifiletik yang menyatakan bahwa setiap jenis sel
darah memiliki sel induk sendiri.
Fase Hemopoesis :
1. Fase Mesoblastik

Pada Fase ini , hemopoiesis terjadi didalam yolk sac atau


saccus vitelinus. Sel-sel darah primitif dibentuk dalam
saccus vitelinus. Sel-sel darah disini masih serupa dan
merupakan sel asal. Berlangsung pada bulan pertama
sampai ketiga dalam kandungan. Pada Fase ini, jenis sel
yang dihasilkan adalah eritroblas primitif dan hemoglobin
embrionik, seperti hemoglobin Gower I dan Gower II.
2. Fase Hepato-spleno-lympho-myeloid

Sel-sel darah dibuat dalam hepar, lien dan sumsum tulang.


Dalam fase ini , hati berperan dalam pembentukan sel eritroid
dan hemoglobin fetus (HbF). Leukosit dan megakariosit juga telah
dijumpai , meskipun dalam jumlah sedikit.
3. Fase Myeloid

Sel-sel darah dibuat oleh sumsum tulang merah sejak umur 4


bulan sampai meninggal. Disini sudah terjadi diferensiasi menjadi
sel yang lebih tua. Pada fase ini hemoglobin dewasa (HbA) mulai
terbentuk.
Hematopoiesis 

merupakan proses pembentukan komponen sel darah, dimana


terjadi proliferasi, maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi
secara serentak.
Proliferasi sel menyebabkan peningkatan atau pelipatgandaan
jumlah sel, dari satu sel hematopoietik pluripotent menghasilkan
sejumlah sel darah. Maturasi merupakan proses pematangan sel
darah, sedangkan diferensiasi menyebabkan beberapa sel darah
yang terbentuk memiliki sifat khusus yang berbeda-beda.
Faktor – Faktor yang Penting
1. Sel induk hemopoietik
2. Lingkungan mikro sumsum tulang yang kondusif
3. Bahan pembentuk darah
4. Mekanisme regulasi
Sel Induk Hemopoietik
(Hemopoietic Stem Cell)
Sel Induk hemopoietik merupakan sel awal yang
akan berkembang menjadi sel darah. Sel induk
yang paling primitive memiliki kemampuan untuk
menurunkan seluruh jenis sel darah sehingga
disebut juga sel induk pluripotensial.
Sel induk pluripotensial memiliki
kemampuan khusus, Antara lain :
1. Self Renewal
2. Proliferatif
3. Diferensiatif
Selain sel induk yang bersifat pluripotensial, terdapat sel induk
lain yang dapat dikelompokan menurut kemampuan
diferensiasinya, diantaranya :
1. Commited stem cell
2. Oligopotent stem cell
3. Unipotent stem cell
Lingkungan mikro sumsum tulang
(bone marrow Microenvironment)
Sumsum tulang merupakan salah satu oragan terbesar dalam tubuh ,
berat totalnya mencapai 1500 gram pada orang dewasa.
Sumsum tulang terdiri dari sumsum merah yang merupakan jaringan
hemopoietik yang berangsur berubah menjadi sumsum kuning dan
kehilangan kemampuan hemopoietiknya.

Dalam sumsum tulang terdapat sel eritroid (eritrosit), sel myeloid


(leukosit), dan megakariosit (trombosit).Lingkungan yang kondusif
dibutuhkan untuk tumbuhnya sel induk secara optimal.
Komponen dalam lingkungan mikro
sumsum tulang meliputi :
1. Mikrosirkulasi dalam sumsum tulang
2. Sel stroma : sel endotel , sel lemak, fibroblast, makrofag
dan sel retikulum
3. Matriks ekstraselular : fibronektin, hemonektin, laminin,
kolgen dan proteoglikan
Peran Lingkungan Mikro :
1. Menyediakan nutrisi dan bahan hemopoiesis yang
dibawa oleh mikrosirkulasi dalam sumsum tulang
2. Sebagai wahana komunikasi antar sel
3. Menghasilkan substansi pengatur hemopoiesis
Apabila terjadi gangguan pada
sumsum tulang :
1. Kegagalan produksi sel darah
2. Kegagalan proses pematangan sel
3. Sel yang dihasilkan abnormal
4. Gangguan pada mekanisme regulasi
Bahan Pembentuk Darah
1. Asam Folat dan Vitamin B12 : sebagai bahan pembentuk
nukleus.
2. Besi (Fe) : untuk membentuk hemoglobin
3. Kobalt ( Co), Magnesium (Mg), Tembaga (Cu), dan Seng
(Zn)
4. Asam Amino
5. Vitamin
Mekanisme
Regulasi
Dalam hemopoiesis diperlukan
mekanisme pengaturan untuk
mengatur arah dan jumlah sel yang
diproduksi, serta pelepasan sel darah
matang dari sumsum tulang kedarah
tepi, sehingga kebutuhan tubuh
terhadap darah dapat terpenuhi secara
optimal.
Zat-zat yang berperan dalam
pengaturan hemopoiesis
1. Faktor pertumbuhan hemopoiesis
a) granulocyte-machrophage colony stimulating factor (GM-CSF)
b) Granulocyte colony stimulating factor (G-CSF)
c) Machrophage colony stimulating factor (GM-CSF)
d) Thrombopoietin
e) Burst promoting activity
f) Stem cell factor
2. Sitokin
a. Sitokin perangsang pertumbuhan (stimulary cytokine)
b. Sitokin penghambat pertumbuhan (inhibitory cytokine)

3. Hormon hemopoietik spesifik, seperti erythropoietin

4.Hormon hemopoietik nonspesifik : beberapa hormone yang diperlukan


dalam jumlah sedikit untuk menunjang hemopoiesis, yang meliputi :
c. Androgen
d. Estrogen
e. Glukokortikoid
f. Growth hormone
g. Tiroid
Dalam regulasi hemopoiesis normal, terdapat mekanisme umpan
balik. Mekanisme ini terdiri atas :
1. Positive loop
2. Negative loop

Anda mungkin juga menyukai