Anda di halaman 1dari 4

Pada awal abad ke-19, Dalton mengungkapkan bahwa partikel terkecil dari materi

adalah atom. Pada pertengahan abad ke-19, banyak hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa banyak zat tidak disusun oleh atom melainkan oleh
partikel-partikel bermuatan yang disebut ion.

Ukuran partikel ini adalah sekitar ukuran atom dan molekul. Contoh:
orang sudah mengenal bahwa lelehan garam dan larutan garam dalam air
dapat menghantarkan listrik.

Dalam peristiwa tersebut, muatan listrik mengalir dengan cara yang


berbeda dibandingkan dalam logam. Dalam logam, muatan listrik dibawa
oleh elektron. Sebaliknya, dalam lelehan garam atau larutan garam dalam
air, muatan listrik dibawa oleh ion-ion (ion positif dan negatif).

Pengertian Ion
Dengan demikian, partikel terkecil dari materi tidak hanya berbentuk atom dan
molekul, tetapi juga dapat berbentuk ion. Muatan elektron merupakan
jumlah muatan terkecil yang disebut sebagai muatan dasar (e).
Ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion
bermuatan negatif, yang menangkap satu atau lebih elektron, disebut anion,
karena dia tertarik menuju anode. Ion bermuatan positif, yang kehilangan
satu atau lebih elektron, disebut kation, karena tertarik ke katode.

Muatan ion adalah satu kali atau beberapa kali muatan dasar
tersebut. Karena itu, muatan ion hanya dituliskan dengan angka satu atau
kelipatan dari muatan tersebut.
Logam-logam membentuk ion-ion bermuatan positif (kation). Ion-ion
unsur bukan logam sebagian besar membentuk ion bermuatan negatif
(anion).
Atom-atom dalam keadaan netral mengandung muatan positif dan negatif yang sama
jumlahnya.
Atom-atom tersebut berubah menjadi ion saat menerima atau melepaskan
elektron (lihat Gambar di bawah ini). Apakah suatu ion bermuatan satu
atau beberapa kali dari muatan dasar dapat diperkirakan dari letak unsur
yang bersangkutan dalam sistem periodik unsur?
Gambar: Pembentukan ion-ion dari atom dalam model roti
kismis.

Ion Logam Golongan IA dan IIA


Ion-ion logam alkali (IA) selalu membentuk ion-ion bermuatan positif satu, misalnya
ion litium (Li+), ion natrium (Na+), dan ion kalium (K+).

Ion-ion logam alkali tanah (IIA) memiliki muatan positif dua, misalnya ion kalsium (Ca2+)
dan magnesium (Mg2+).

Seperti halnya ion-ion dari unsur logam, ion-ion dari unsur bukan logam dapat
diperkirakan muatannya berdasarkan letak unsur tersebut dalam sistem
periodik unsur.

Ion Logam Golongan VIIA dan VIA


Ion-ion dari unsur golongan halogen (VIIA) selalu bermuatan negatif satu, yaitu
ion fluorida (F–), ion klorida (Cl–), ion bromida (Br–), dan ion iodida (I–).

Ion-ion dari golongan VIA, seperti oksigen membentuk ion bermuatan negatif dua, oksida
(O2–) atau belerang yang juga membentuk ion bermuatan negatif dua, sulfida
(S2–).

Dari unsur golongan VA, orang mengenal unsur nitrogen yang mampu membentuk
ion bermuatan
"serif"; mso-bidi-font-family: KeplerStd-Regular;">negatif tiga, nitrida (N 3–). Adapun unsur-unsur golongan
gas mulia VIIIA tidak membentuk ion.
Di samping ion yang berasal dari satu buah atom unsur (monoatom), terdapat pula ion yang berasal
dari gabungan dua atau lebih atom unsur yang berbeda (poliatom).
Misalnya, ion sulfat bermuatan negatif dua (SO4 2–), ion nitrat bermuatan negatif satu (NO3–), ion asetat bermuatan
negatif satu (CH3COO–), ion amonium yang bermuatan positif satu (NH4 +), dan ion hidroksil yang bermuatan
negatif satu (OH–).

Zat-zat yang tersusun atas ion memiliki muatan listrik netral. Hal ini disebabkan oleh jumlah muatan
positif dan negatif yang sama.

Contoh: natrium klorida (NaCl) tersusun atas ion natrium yang bermuatan positif satu dan
ion klor yang bermuatan negatif satu dalam perbandingan 1 : 1, magnesium klorida (MgCl2)
tersusun atas ion magnesium yang bermuatan positif dua dan dua ion klor yang bermuatan negatif
satu dalam perbandingan jumlah ion magnesium dan jumlah ion klor = 1 : 2.

Dengan demikian, jumlah muatan positif yang berasal dari ion magnesium sama
dengan jumlah muatan negatif yang berasal dari ion-ion klor.

Dalam aluminium klorida (AlCl3), satu ion aluminium yang bermuatan positif tiga dinetralkan oleh tiga
ion klor yang bermuatan negatif satu.

Antara ion-ion positif dan negatif yang menyusun suatu garam saling tarik-menarik satu dengan lainnya
membentuk kisi kristal. Kisi kristal ini beragam jenisnya, bergantung pada macam
perbandingan ukuran ion positif dan negatif yang berikatan.

Berikut ini digambarkan salah satu model kisi kristal dari senyawa garam dapur atau
natrium klorida (NaCl).

Gambar: Model Kisi Kristal NaCl

Pada Gambar di atas terlihat bahwa satu ion natrium dikelilingi oleh enam ion klor. Sebaliknya, satu ion
klor dikelilingi oleh enam ion natrium.
Keteraturan ini dimiliki oleh setiap ion natrium dan ion klor. Dengan demikian, kedua ion
tersebut tidak membentuk molekul melainkan membentuk suatu kisi kristal.

Tiap-tiap ion tetap berada pada tempatnya. Ini bisa menjelaskan mengapa padatan garam dapur tidak
dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan lelehannya dapat menghantarkan arus listrik.

Ketika natrium klorida (NaCl) dilarutkan dalam air maka kisi kristal NaCl akan terurai
membentuk ion natrium dan ion klor. Kedua ion tersebut akan berinteraksi dengan molekul
air, seperti ditunjukkan pada Gambar di bawah ini.

Gambar: Interaksi ion Na+ dan ion Cl– terhadap


molekul air.

Ion-ion yang bermuatan berlawanan ini memiliki gaya tarik listrik yang kuat. Ikatan kimia yang terjadi
karena gaya tarik listrik ini disebut ikatan ion. Senyawa yang terbentuk karena adanya
ikatan ion disebut senyawa ion.

Adanya gaya tarik yang kuat ini bisa menjelaskan mengapa garamgaram atau senyawa ion
umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi, jauh lebih tinggi dari zat-zat
yang tersusun atas molekul-molekul.

Anda mungkin juga menyukai