PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembentukan sel darah sangat berperan penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan individu. Pembentukan sel darah berlangsung dalam 3 tahap yaitu:
1. Pembentukan di saccus vitelinus
2. Pembentukan dihati, kelenjar, limfe dan limpa
3. Pembentukan disumsum tulang
Sesudah lahir semua sel darah dibuat pada sumsum tulang kecuali limfosit
yang juga dibentuk pada kelenjar limfe , thymus dan lien. Pada orang dewasa
pembentukan sel darah dibentuk diluar sumsum tulang masih dapat terjadi bila
sumsum tulang mengalami kerusakan/fibrosis.
Sampai dengan usia 5 tahun pada dasarnya semua tulang dapat menjadi
tempat pembentukan sel darah tetapi sumsum tulang dari tulang panjang kecuali
bagian proksimal, humerus dan tibia tidak lagi membentuk sel darah setelah
mencapai usia 20 tahun. Setelah 20 tahun sel darah diproduksi terutama pada
tulang belakang, sternum tulang iga dan ilium
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana proses pembentukan sel darah ?
2. Apa yang dimaksud dengan eritropoesis ?
3. Apa yang dimaksud dengan leukopoesis?
4. Apa yang dimaksud trombopoesis ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui proses pembentukan sel darah
2. Mengetahui pengertian eritrosit,leukopoesis dan trombopoesis
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hematopoesis
Hematopoiesis merupakan proses produksi (mengganti sel yang mati) dan
perkembangan sel darah dari sel induk / asal / stem sel, dimana terjadi proliferasi,
maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara serentak. Proliferasi sel
menyebabkan peningkatan atau pelipat gandaan jumlah sel, dari satu sel
hematopoietik pluripotent menghasilkan sejumlah sel darah. Maturasi merupakan
proses pematangan sel darah, sedangkan diferensiasi menyebabkan beberapa sel
darah yang terbentuk memiliki sifat khusus yang berbeda-beda.
Tempat terjadinya hematopoiesis pada manusia berpindah pindah sesuai
dengan umur :
1. Janin :
- umur 0-2 bulan (kantung kuning telur)
- Umur 2-7 bulan (hati, limpa)
- Umur 5-9 bulan (sumsum tulang)
2. Bayi : sumsum tulang
3. Dewasa : vertebra, tulang iga, sternum, tulang tengkorak, sacrum dan pelvis,
ujung proksimal femur
4. Mekanisme regulasi
Zat-zat yang berpengaruh dalam mekanisme regulasi adalah
- Faktor pertumbuhan hematopoiesis (GM-CSF, G-CSF, M-CSF,
thrombopoietin, BPA, dan stem cell factor)
- Sitokin seperti IL-3
- Hormone hemopoetik(erythropoietin)
- Hormone non spesifik (androgen, estrogen, glukokortikoid,
growth hormone dan hormone tiroid)
Gangguan Hematopoesis :
Gangguan pada sel induk hematopoeisis (SIH): keganasan, disfungsi/
defisiensi SIH (an.aplastik)
Gangguan Organ tempat hematopoiesis : semua kerusakan sutul
(fibrosis, infeksi metastase)
Gangguan pada bahan yang diperlukan : (faktor nutrisi, gangguan
Hormon, bahan bahan beracun).
B. ERITROPOESIS
Pembentukan/produksi eritrosit (red blood cell production)
Hematopoetic stem-cell berdifrensiasi menjadi proerythroblast
Proerythroblasts early erythroblasts
Fase Perkembangan selanjutnya:
Ribosome synthesis
Hemoglobin accumulation
Ejection of the nucleus and formation of reticulocytes
KESIMPULAN
Pembentukan sel darah merupakan proses pembentukan komponen sel darah
dimana terjadi proliferasi maturase dan diferensiasi sel yang terjadi secara
serentak. Dimana sel-sel darah terdiri dari eritrosit, leukosit dan trombosit.
Dimana sel-sel darah tersebut memiliki peran yang penting bagi tubuh
DAFTAR PUSTAKA
- I Made Bakte. Hematologi Klinik Ringkas. Edisi-1. Jakarta : Penerbit
EGC ;2006
- Dr. H. Mohammad Sadikin, DSc ;2001; Biokimia darah : Jakarta; Widya
Medika
HEMATOPOESIS