Anda di halaman 1dari 56

SGD 3

Modul 10
Darah dan
Keganasan
1. Ayu Maharani
2. Della Maulidza
3. Evieka Rosa
4. Raihanah
5. Nurul Ulva
6. Tasya Sukmawati
7. Eki Febrida
8. Adrina Muthia
9. Siti Indah
Skenario 1 Hemopoeisis
Step 1 Terminologi
1. Hemopoeisis: proses pembentukan dan perkembangan sel darah
merah
2. Monocytes: sel darah putih yg beredar bersirkulasi di dalam darah
dan limfa
3. Limfosit: salah satu jenis sel darah putih
4. Myeloid stem cell: sumsum tulang yg dapat berdiferensiasi
menjadi beberapa jenis sel dewasa
5. Lymphoid stem cell: sel induk limfoid menimbulkan kelas
leukosit yg dikenal sbg limfosit mencakup bebagai sel t sel b dan
sel pembunuh alami yg semuanya berfungsi dalam kekebalan
6. Granulocytes: salah satu jenis sel darah putih yg penting untuk
sistem kekebalan tubuh.
7. Platelets; trombosit yang sudah pecah yg berada diluar pemb
darah
Step 2 Identifikasi Masalah
1. Proses pembentukan sel darah merah (eritrosit)
2. Proses pembentukan sel darah putih (leukosit)
3. Proses pembentukan trombosit
4. Stem cell merupakan induk pembentkn dari sel darah
5. Pluripotem stem cell merupakan sel induk yang mempunyai
kemampuan menurunkan seluruh jenis sel-sel darah
6. Struktur komponen darah
Step 3 Analisa Masalah
1. Bagaimana proses pembentukan sel darah merah ? – proses eritropoeisis dimulai
dari sel induk multipotensial dari beberapa sel induk multipotensial itu terbentuk
sel-sel induk uni potensial yg masing-masing hanya membentuk satu jenis sel
2. Bagaimana proses pembentukan hemopoieisis ? – sel darah dibentuk di sumsum
tulang dimulai dari stem sel dan nantinya akan berdiferensiasi menjadi myeloid
stem sel dan lymphoid stem sel.
Myeloid stem sel; berdiferensiasi membentuk
3. megakariosit: berdiferensiasi membentuk trombosit, didalam darah akan dipecah
menjadi palatelet
4. Granulosit prekursor; berdiferensiasi menjadi granulosit; sel basofil, eusinofil dan
netrofil
5. Eritrosit prekursor berdiferensiasi menjadi eritrosit
6. Monosit prekursor berdiferensiasi menjadi monosit
Lymphoid stem sel; berdiferensiasi menjadi prekursor sel (disumsum tulang sel limfoid
b, di timus di sel limfoid t), prekursor ini akan berdiferensiasi lagi mejadi sel darah tepi,
untuk prekursor sel b akan mejadi sel b dan prekursos sel t akan menjadi sel t
3. Apakah faktor yang berpengaruh pada hematopoieisis ?
- Vitamin
- Mineral
- Hormon dan faktor perangsang hematopoetik
- Endrogen yg befungsi untuk menstimulasi eritopoesis
- Estrogen yg berfungsi untuk menimbulkan inhibisi eritropoeisis
- Asam amino
- Tranfusi darah

4. Sebutkan jenis elemen sel darah serta perannya! – terdiri dari eritrosit, leukosit dan
trombosit

5. Apakah tempat pd hemopoieisi pd anak dan orang dewasa berbeda ? – tempat


hemooeisis berpindah pindah sesuai dgn umur, pd janin umur 0-2 bulan terjadi di yolk sac, 2-
7 bulan terjadi di hati dan limfa, pd saat bayi 5-9 bulan terjadi di sumsum tulang, pada dewasa
terjadi di sumsum tulang serta dibantu organ lain sternum, tulang iga dan sacrum

6. Apa saja komponen dari darah ? - darah terdiri dari 2 komponen: plasma darah yaitu
bagian cair darah yg sebagian besar terdiri atas air. Formet elemen yaitu terdiri dari eritrosit,
leukosit dan trombosit
Step 4 Mapping
Hemopoeisis

Myeloid Limfoid

Eritrosit, Limfoblast
plateles,
mycoblast
Limfosit t dan
limfosit b
Step 5 Learning Objective
1. Mahasiswa/I mampu memahami organ-organ hemopoisis
dan limfoid
2. Mahasiswa/I mampu memahami Morfologi sel darah
3. Mahasiswa/I mampu memahami Proses hemopoisis dan
struktur komponen darah
4. Mahasiswa/I mampu memahami Fungsi plasma dan
elemen-elemen seluler darah
BELAJAR MANDIRI
LO 1
Organ-organ Hemopoeisis
dan Limfoid
Eki
Siti Indah
Organ-organ Hemopoiesis
Hoffrand, A. V., Pettit, J. E., & Moss, P. A. H. (2005). Kapita selekta hematologi edisi 4. Jakarta: EGC, 104-114

Proses produksi & perkembangan sel


darah mulai dari Stem Cell (sel induk).
Hemopoiesis sampai beredar di aliran
darah tepi dimana didalamya terjadi
proses cell renewal (kemampuan
memperbaharui diri sendiri) proliferasi
(memperbanyak diri), maturasi
(pematangan sel) dan differensiasi sel
(mempunyai sifat dan fgs yang berbeda-
beda)
● Darah  gabungan dari cairan, sel-sel dan partikel yang
menyerupai sel, yang mengalir dalam arteri, kapiler, dan
vena yang mengirimkan oksigen dan zat gizi ke jaringan
dan membawa karbondioksida dan hasil limbahlainnya.
● Darah terdiri atas sel darah (eritrosit, leukosit dan
trombosit) dan plasma darah (protein, nutrisi, mineral,
hormon, enzim, urea, O2 dan CO2.
Ada 4 jenis stem cell, antara lain:
● Totipoten  sel yang dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel. Contoh selnya:
zigot (sel telur yang sudah dibuahi)
● Pluripoten  sel yang mampu berdiferensiasi menjadi 3 lapisan germinal (ektoderm,
mesoderm, dan endoderm) namun tidak bisa menjadi jaringan ekstraembrionik (plasenta
dan tali pusat). Contoh selnya: embryonic stem cells.
● Multipoten  stem cell dewasa yang terdapat dalam jaringan matur, seperti otak,
jantung, jantung, dan sumsum tulang yang mampu berdiferensiasi menjadi berbagai jenis
sel dalam golongan yang sama. Contoh selnya: stem cell neural pada otak yang dapat
menjadi berbagai jenis sel saraf (astrosit, oligodendrosit, dan neuron).
● Unipoten  sel yang hanya mampu menghasilkan satu jenis sel dan dapat meregenerasi
atau memperbarui diri (self regenerate/ self renew).

Aliviameita, A., & Puspitasari, P. (2019). Buku Ajar Mata Kuliah Hematologi. Umsida Press, 1-56.
Tempat Terjadi Hemopoiesis
Prenatal (Janin) 0 – 2 bulan (Yolk sac)
2 – 7 bulan (hati, limpa)
5 – 9 bulan (sumsum tulang)

Postnatal (Bayi) Sumsum tulang (pada semua tulang)

Dewasa Vertebra, tulang iga, sternum, tulang


tengkorak, sakrum dan pelvis, ujung
proksimal femur

Hoffbrand, A. V., & PAH, M. (2013). Kapita Selekta Hematologi edisi 6. Jakarta: EGC.
Masa Embrio dan Fetus

- Stadium Mesoblastik
- mg 3-6 kehamilan s/d bln 3-4 kehamilan
- tempat : sel mesenkim di yolk sac (eritrosit, megaloblas)

- Stadium hepatik
- mg 6 kehamilan s/d bln 5-10 kehamilan
- tempat : limpa, hepar, kelenjar limfe
(granulosit, megakariosit, eritrosit)

- Stadium mieloid
- bln 6 kehamilan s/d lahir
- tempat : sumsum tulang
(eritrosit, leukosit, megakariosit)
Anatomi Tulang

Substansia spongiosa 
anyaman trabekula

Substansia compacta  massa


padat

Sumsum tulang
Sumsum Tulang
(Bone Marrow; Medulla Ossium)
● Letak : diruang antara trabekula jaringan tulang spongiosa
● Ada dua jenis :

○ Red marrow

■ Letak: didalam spons tulang

■ mengandung sel punca darah yang dapat menjadi sel darah merah, sel darah putih, atau
trombosit.

○ Fatty marrow

■ Letak : di rongga medullary

■ sebagian besar terbuat dari lemak


Yolk Sac (Kuning Telur)
Hepar
Organ Limfoid

● Organ limfoid primer  sumsum tulang dan timus


di mana limfosit B dan T terbentuk masing-masing.

● Organ limfoid sekunder  Nodus Lymphaticus


(kelenjar getah bening), jaringan limfoid terkait
mukosa (MALT), dan limpa.
Tymus

• Berlobus dua, terletak dalam mediastinum anterior antara


sternum dan aorta.
• Tiap lobus dibungkus oleh capsula jaringan ikat yg
mengirim tonjolan (trabeculae) ke dalam dan membaginya
menjadi beberapa lobulus.
• Tiap lobulus thymus terdiri dari cortex berwarna gelap dan
medulla berwarna lebih terang
Nodus Lymphaticus

◦ Ditemukan diseluruh tubuh dan terletak sepanjang perjalanan pembuluh limfe.


◦ Bentuk oval dan ukurannya panjang bervariasi dari beberapa millimeter sampai
2 cm.
◦ Yaitu berada dipermukaan kulit menyebar di seluruh tubuh dan biasanya
berkelompok seperti dalam axilla dan inguinale dan sekitar kel mammae, leher
namun pada area lain abdomen dan thorax terletak didalam jaringan
◦ Setiap nodus lymphaticus diliputi kapsula fibrosa yang kuat, yang membentuk
sejumlah partisi fibrosa didalam nodus disebut trabeculae.
◦ Sebelah dalam dari kapsul terdapat serabut2 reticular dan fibroblast yg
membentuk anyaman penyokong
● Fungsi Kelenjar Getah Bening:
1. Pertahanan tubuh  Limfosit & Plasma Cell
2. Penyaringan Cairan Limfe
3. Produksi Limfosit
4. Pembentukan Antibodi
cortex

paracortex

medulla
MALT (Mucosa Associated Lymphatic Tissue)

- Kumpulan Nodul Lymphatic yang terdapat dilamina propria mucosa


tractus gastrointestinalis, respiratorius, genitalis dan urinarius
- Bila ada antigen, akan menginisiasi respon imun
- Sangat banyak di ileum, yang disebut peyer patches
- Terdiri dari :
• Tonsil
• Peyer patches in the ileum
• Appendix
Tonsil
Tonsil adalah jaringan limfoid yang sebagian berkapsul yang terletak di bawah dan
berkontak dengan epitel rongga mulut dan faring.
1. Tonsila Palatina

◦ Dua massa jaringan limfoid pada dinding lateral


oropharynx, dalam fossa tonsillaris.
◦ Permukaan tertutup membran mukosa dan tampak
berlobang2 kecil : muara cryptae tonsillares.
◦ Ukuran terbesar pada masa kanak2 dan mengecil pada
pubertas.
◦ Diantara arcus palatoglossus dan arcus palatopharyngeus
2. Tonsila Pharyngea

Tonsila pharyngeal
• tunggal, midline nasopharyx posterior
• kapsul lebih tipis
• kapsul jaringan ikat tipis, parsial
3. Tonsila Lingualis

Tonsila lingualis
• lebih kecil, jumlah lebih banyak
• di pangkal lidah, belakang papilla circumvalata
• ditutupi epithel squamous complex dg sedikit kornifikasi
• Kapsul tidak jelas
LIEN

◦ berperan dalam produksi sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem
kekebalan tubuh. Peran utama lainnya adalah menyaring darah untuk
menghancurkan mikroba dan sel darah merah dan trombosit yang sudah tua dan
rusak.
◦ Ada massa jaringan limfatik tunggal yang terbesar di tubuh.
◦ Lokasi : regio hypochondriaca kiri antara gaster dgn diaphragma.
◦ Perm sup licin dan cembung menyesuaikan dengan perm cekung diaphragma.
◦ Perm visceral banyak lekukan2 yg terbentuk karena berhimpitan dgn organ2
sekitarnya seperti : gaster (impressio gastrica), ren (impressio renalis), flexura
coli sinistra (impressio colica)
◦ Ukuran : 1 x 3 x 5 inci
◦ Berat : 500 g
Pulpa alba (putih)
◦ Dihubungkan dengan arteri yang mensuplai limpa
◦ Terdiri atas kelompok sel limfatik (limfosit T, B dan Makrofag)
◦ Dipusat kelompok terdapat A. Centralis

Pulpa Rubra (merah)


◦ Dihubungkan dengan vena yang mensuplai limpa
Terdiri atas :
= Splenic Cords
mengandung eritrosit, platelet, makrofag dan sel plasma
= Splenic Sinusoid
berperan sebagai kapiler yang membawa darah
LO 2
Morfologi Sel Darah
Adrina
Evieka
Morfologi Sel Darah
1. Eritrosit
• Eritrosil normal memiliki diameter rata-rata 7,2 mm dengan variasi 6,8-7,5 mm.
• ukuran eritrosit normal disebut normositik.
• Eritrosit dapat menjadi lebih besar dibandingkan normal (makrositik) atau lebih kecil dari
normal (mikrositik).
-Makrositik berdiameter lebih dari 8,2 µ,
-sedangkan Mikrositik berdiameter lebih kecil dari 6,2 µ.
• Eritrosit normal berbentuk bikonkaf, dan tidak memiliki inti sel.
• Beberapa variasi bentuk eritrosit antara lain:
-Akantosit: memiliki bentuk seperti duri yg tidak teratur yg berada di sekitar membran
sel dan dapat bervariasi dalam ukuran.
-Sel Blister: sel ini adalah eritrosit yg mengandung satu atau lebih vakuola yg
menyerupai lecet pada kulit.
-Sel Burr: memiliki satu atau lebih duri pada membran sel. Sel-sel ini sering
memanjang tidak teratur.
-Ekinosit: disebut juga crenated erythrocyte, bergerigi pendek, atau seperti duri berderet
di seluruh membran sel.
-Eliptosit: berbentuk memanjang, seperti batang , cerutu, atau sosis.
-Sel Helm: terbentuk sebagai akibat dari proses fragmentasi.
-Keratosit: memiliki bentuk menyerupai dua tanduk, hasil dari vakuola yg pecah.
-Knizosit: memiliki bentuk menyerupai botol.
-Leptosit: menyerupai sel sasaran, tetapi bagian dalam dan bagian tengahnya tidak
sepenuhnya terlepas dari luar membran.
-Makrosit Oval: disebut juga megalocyte, berbentuk oval atau seperti telur.
-Piknosit: eritrosit yg mirip dengan sel duri.
• Eritrosit normal berwarna merah dengan bagian pusat berwarna lebih terang (pucat) ketika
diwarnai dengan pewarnaan konvensional.
• Warna merah merupakan refleksi banyaknya hemoglobin dalam sel.
• Warna pucat di tengah merupakan keseluruhan bagian yg tipis dari sel, diameter normal
tidak melebihi sepertiga dari diameter keseluruhan sel dan disebut sebagai central pallor.
• Beberapa jenis inklusi dapat dilihat pada eritrosit dengan pewarnaan Wright.
• Inklusi bersifat khas karena terdiri dari berbagai bahan biokimia atau organel.
• Basofilik stipping tampak sebagai granula kecil, berbentuk bulat, dan berwarna biru gelap.
2. Leukosit
• Leukosit / sel darah putih :sel darah terbesar yang membantu tubuh melawan infeksi dan beberapa
penyakit.

• Terdiri atas granulosit dan agranulosit. Granulosit (memiliki granula) mencakup neutrofil, eosinofil,
dan basofil. Granulosit memiliki inti sel dengan beberapa lobus (polimorphonuclear).

• Eosinofil menyerap zat warna eosin yang bersifat asam, basofil menyerap zat warna yang bersifat
basa, dan neutrofil menyerap zat warna yang keasamannya netral.

• Agranulosit (tak memiliki granula) terdiri atas monosit dan limfosit, masing-masing memiliki inti sel
yang hanya terdiri atas 1 lobus. Monosit adalah sel darah putih terbesar, sedangkan limfosit adalah sel
darah putih terkecil.

• Pembentukan dan maturasi granulosit terjadi dalam sumsum tulang. Agranulosit dibentuk dalam
sumsum tulang, tetapi maturasinya pada sebagian tipe agranulosit terjadi dalam sumsum tulang,
sedangkan tipe agranulosit lainnya terjadi pada jaringan limfoid.

• Jumlah leukosit normal:


● Bayi yang baru lahir: 9.400 – 34.000 mm3/darah
● Balita (3-5 tahun): 4.000 – 12.000 mm3/darah
● Remaja (12-15 tahun): 3.500 – 9.000 mm3/darah
● Dewasa (15 tahun ke atas): 3.500 – 10.500 mm3/darah
• Keadaan jumlah leukosit yang tidak normal dapat terjadi berupa:
Leukositosis: Jumlah leukosit di atas normal. Biasanya terjadi pada infeksi bakteria.
Leukopenia: Jumlah leukosit di bawah normal. Biasa terjadi pada infeksi virus
yang menekan kekebalan tubuh.

• fungsi leukosit adalah sebagai pelaksana sistem imunitas (kekebalan)tubuh. Imunitas oleh
leukosit dibedakan atas:
Imunitas selular: Leukosit berfungsi fagositosis (“memakan” dan
menghancurkan) mikroba dan benda asing.
Imunitas humoral: Leukosit memproduksi zat kimia yang berfungsi menyerang
dan menghancurkan mikroba serta benda asing.
LO 3
Proses Hemopoeisis dan
Struktur Komponen Darah
Ulva
Della
Tasya
Proses Hematopoeisis dan Struktur Komponen Darah

• Hematopoiesis merupakan proses pembentukan komponen sel darah, dimana terjadi proliferasi,
maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara serentak.
• Proliferasi sel menyebabkan peningkatan atau pelipatgandaan jumlah sel, dari satu sel hematopoietik
pluripotent menghasilkan sejumlah sel darah.
• Maturasi merupakan proses pematangan sel darah, sedangkan diferensiasi menyebabkan beberapa sel
darah yang terbentuk memiliki sifat khusus yang berbeda-beda.
• Hematopoiesis pada manusia terdiri atas beberapa periode :
1. Mesoblastik
Dari embrio umur 2 – 10 minggu. Terjadi di dalam yolk sac. Yang dihasilkan adalah HbG1, HbG2, dan
Hb Portland.
2. Hepatik
Dimulai sejak embrio umur 6 minggu terjadi di hati Sedangkan pada limpa terjadi pada umur 12 minggu
dengan produksi yang lebih sedikit dari hati.menghasilkan Hb.
3. Mieloid
Dimulai pada usia kehamilan 20 minggu terjadi di dalam sumsum tulang, kelenjar limfonodi, dan timus.
Di sumsum tulang, hematopoiesis berlangsung seumur hidup terutama menghasilkan HbA, granulosit,
dan trombosit. Pada kelenjar limfonodi terutama sel-sel limfosit, sedangkan pada timus yaitu limfosit,
terutama limfosit T.
Struktur Komponen Darah
• Plasma : ialah cairan darah ( 55 % ) sebagian besar terdiri dari air ( 95%),
7% protein, 1% nutrien . Didalam plasma terdapat sel-sel darah dan lempingan darah,
Albumin dan Gamma globulin yang berguna untuk mempertahankan tekanan osmotik
koloid, dan gamma globulin juga mengandung antibodi ( imunoglobulin ) seperti IgM, IgG,
IgA, IgD, IgE untuk mempertahankan tubuh terhadap mikroorganisme.

• Sel-sel darah : kurang lebih 45 % terdiri dari Eritrosit ( 44% ), sedang sisanya 1% terdiri
dari Leukosit atau sel darah putih dan Trombosit. Sel Leukosit terdiri dari Basofil,
Eosinofil, Neutrofil, Limfosit, dan Monosit.
Proses hematopoeisis
● Hematopoiesis biasa juga disebut hemopoiesis (Haema: Darah, Poiesis: membuat)
merupakan proses pembentukan sel-sel darah secara keseluruhan, yang meliputi proses
pembentukan eritrosit, leukosit dan tombosit. Pada embrio, hematopoiesis terjadi
pertama kali pada yolk sac lalu berlanjut terjadi pada liver, limpa, timus dan nodus
limfatikus ketika sudah menjadi janin. Selanjutnya proses hematopoiesis terjadi pada
sumsum merah pada tulang tepat tiga bulan sebelum kelahiran janin dan berlanjut setelah
proses kelahiran hingga sepanjang hidup (Tortora & Derrickson, 2012).
● Bagian inti dari tulang tersusun atas sumsum merah dan sumsum kuning. Sumsum merah
merupakan tempat dibentuknya sel-sel darah sedangkan sumsum kuning tersusun
sebagian besar oleh jaringan adiposa (sel lemak). Seiring proses pertumbuhan dan
perkembangan, sumsum merah pada tulang akan berganti menjadi sumsum kuning.
Sumsum merah pada tulang merupakan jaringan ikat khusus yang tervaskularisasi
dengan baik, terletak pada area diantara trabekula pada tulang spons. Sel-sel yang
menyusun sumsum merah pada tulang sebanyak 0,05-0,1% berasal dari jaringan
mesenkimal dan disebut sebagai pluripotent stem cells atau hemocytoblasts. Sel-sel
tersebut memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi dan berkembang menjadi seluruh sel
yang dibutuhkan oleh tubuh (Tortora & Derrickson, 2012)
LO 4
Fungsi Plasma dan Elemen
Seluler Darah
Raihanah
Ayu
Fungsi Plasma

Membantu mengisi pembuluh darah yang membuat darah dan nutrisi


lainnya terus mengalir melalui jantung.
Adapun fungsi lainnya;
1. Membuang Limbah
2. Menjaga Suhu Tubuh
3. Menjaga Keseimbangan Cairan Tubuh
4. Membantu Proses Pembekuan Darah
5. Membantu Melawan Infeksi
6. Menjaga Kinerja Saraf dan Otot
Elemen Seluler Darah

Darah terdiri dari cairan kompleks plasma tempat elemen- elemen seluler yaitu
eritrosit, leukosit, dan trombosit berada.
● Eritrosit atau sel darah merah secara esensial merupakan membran plasma
kantong tertutup hemoglobin yang mengangkut O2 di dalam darah .Eritrosit,
berfungsi untuk mengangkut hemoglobin yang berperan sebagai pembawa
oksigen dan karbon dioksida.
● Leukosit, berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh dan kekebalan, yaitu
membunuh dan memakan mikroorganisme dan zat asing yang masuk ke dalam
tubuh
● rombosit, berperan dalam pembekuan darah ketika terjadi luka.
Daftar Pustaka

Snell, Richard 2017. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem,Jakarta,EGC


F.Paulsen & J.Waschke. 2018. Atlas Anatomi Manusia “Sobotta”, Edisi 24. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC
Wiyanti, A, 2017, Multilayer Perceptron Network Clasification Of White Blood Cell's Components With Multilayer
Perceptron Network, Jurnal Digilib ITS, Surabaya.
Hematologi & Transfusi. Dr. Rukman Kiswara . Penerbit Erlangga. 2014
Healthline. Diakses pada 2021. What Is Plasma and Why Is It Important?
University of Rochester Medical Center. Diakses pada 2021. What Is Plasma?
Buku Sherwood, 2017
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, Volume 9 Nomor 2 Desember 2020
Jurnal Ilmu-Ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan, 7 (2), 2020: 237-247 ISSN : 2356-0770

Anda mungkin juga menyukai