Anda di halaman 1dari 18

HEMAPOIESIS

Dosen : Chairani, S.SiT, M.Biomed


HEMOPOIESIS
Adalah proses produksi sel- sel darah yang
bersikulasi secara terus menerus yang dimulai
sejak terbentuknya kehidupan janin di dalam
kandungan sampai individu tersebut dilahirkan .
Proses hemopoiesis dimulai pertama kali di “yolk sac” dan Aorta gonad
mesonephros (AGM), kemudian beralih ke hati, limpa janin dan terakhir ke
bagian sum sum tulang.
Tempat hemopoesis pada manusia berpindah-pindah sesuai
dengan umur :
 Janin : umur 0-2 bulan (kantung kuning telur/Yolk sac)
umur 2-7 bulan (hati, limpa) umur 5-9 bulan (sumsum
tulang)
 Bayi : Sumsum tulang
 Dewasa. : vertebra, tulang iga, sternum, tulang tengkorak,
sacrum dan pelvis, ujung proksimal femur
Setelah proses kelahiran, hemopoiesis di hati sudah
berhenti dan dilanjutkan di sum sum tulang.

Hemopoiesis di dalam sum sum tulang disebut dengan


“hemopoiesis intra medular”.
Sedangkan di luar sum sum tulang, seperti di hati dan
limpa disebut dengan “hemopoiesis ekstra medular”.
 Prosespembentukan eritrosit disebut dengan
Eritropoiesis

 Proses
pembentukan leukosit disebut dengan
Leukopoiesis

 Proses
pembentukan trombosit disebut dengan
Trombopoiesis
Asal Usul Maturasi &
Nomenklatur Sel darah
Teori Asal Usul :
1. Monofiletik : 1 sel induk (stem)
2. Dualistik : seri Mieloid dan seri limfoid
3. Polifiletik : masing- masing sel darah berasal
dari 1 sel induk
Pada orang dewasa dalam keadaan fisiologis
semua hemopoiesis terjadi pada sumsum tulang. Untuk
kelangsungan hemopoesis diperlukan :
1. Sel induk hemopoetik (hematopoietic stem cell)
2. Lingkungan mikro (microenvirontment) sumsum
tulang
3. Bahan-bahan pembentuk darah
4. Mekanisme regulasi
1. Sel induk hemopoetik
(hematopoietic stem cell)

Sel induk hemopoetik ialah sel-sel yang akan


berkembang menjadi sel-sel darah, termasuk
eritrosit, leukosit, trombosit, dan juga beberapa sel
dalam sumsum tulang seperti fibroblast.
Sel induk pluripotent mempunyai sifat :

Self renewal : kemampuan memperbarui diri sendiri


sehingga tidak akan pernah habis meskipun terus
membelah;

Proliferative : kemampuan membelah atau


memperbanyak diri;

Diferensiatif : kemampuan untuk mematangkan diri


menjadi sel-sel dengan fungsi-fungsi tertentu.
Menurut sifat kemampuan diferensiasinya maka sel
induk hemopoetik dapat dibagi menjadi :

1. Pluripotent (totipotent)stem cell :


sel induk yang mempunyai yang mempunyai kemampuan
untuk menurunkan seluruh jenis sel-sel darah.

2. Committeed stem cell : sel induk yang mempunyai


komitmet untuk berdiferensiasi melalui salah satu garis
turunan sel (cell line). Sel induk yang termasuk golongan
ini ialah sel induk myeloid dan sel induk limfoid.
3. Oligopotent stem cell : sel induk yang dapat
berdiferensiasi menjadi hanya beberapa jenis sel.
Misalnya CFU-GM (colony forming unit-
granulocytelmonocyte) yang dapat berkembang hanya
menjadi sel-sel granulosit dan sel-sel monosit.

4. Unipotent stem cell : sel induk yang hanya mampu


berkembang menjadi satu jenis sel saja.
Contoh CFU-E (colony forming unit- erythrocyte) hanya
dapat menjadi eritrosit, CFU-G (colony forming unit-
granulocyte) hanya mampu berkembang menjadi
granulosit.
2. Lingkungan mikro (microenvirontment) sumsum
tulang
1. Mikrosirkulasi dalam sumsum tulang
2. Sel-sel stroma :
- Sel endotel
- Sel lemak
- Fibroblast
- Makrofag
- Sel reticulum
3. Matriks ekstraseluler : fibronektin,haemonektin,
laminin, kolagen, dan proteoglikan.
3. Bahan-bahan pembentuk darah
1. Asam folat dan vitamin B12 : merupakan bahan
pokok pembentuk inti sel.
2. Besi : sangat diperlukan dalam pembentukan
hemoglobin.
3. Cobalt, magnesium, Cu, Zn.
4. Asam amino.
5. Vitamin lain : vitamin C, vitamin B kompleks
4. Mekanisme regulasi
Mekanisme regulasi sangat penting untuk mengatur arah dan
kuantitas pertumbuhan sel dan pelepasan
sel darah yang matang dari sumsum tulang ke darah tepi
sehingga sumsum tulang dapat merespon kebutuhan tubuh
dengan tepat.
Produksi komponen darah yang berlebihan ataupun
kekurangan (defisiensi) sama-sama
menimbulkan penyakit.

Dalam regulasi hemopoiesis normal terdapat feed back


mechanism :
mekanisme umpan balik yang dapat merangsang
hemopoesis jika tubuh kekurangan
komponen darah (positive loop) atau menekan
hemapoesis jika tubuh kelebihan komponen darah
tertentu (negative loop).

Anda mungkin juga menyukai