Anda di halaman 1dari 2

HEMATOPOIESIS

Adalah asal-usul, pembentukan dan perkembangan atau pematangan sel-sel hemopoitik (sel-
sel darah) seperti eritrosit, leukosit, trombosit.
Hemopoiesis dibagi menjadi 2 tahapan, yaitu :
1. Hemopoisis semasa janin (prenatal) yang terbagi dalam 3 stadium :
a. Masa mesoblastik, pada janin usia 0-2 bulan yang terjadi di yolk sac.
b. Masa hepatik, pada janin usia 2-7 bulan yang terjadi di liver, limpa, dan KGB.
c. Masa meduler atau mieloid, pada janin usia 5-9 bulan yang terjadi di sumsum
tulang dan berlangsung seumur hidup.
2. Hemopoisis setelah lahir (postnatal), yang terjadi di sumsum tulang (red bone
marrow). Proses hemopoisis di sumsum tulang hanya meliputi eritropoiesis,
granulopoiesis, trombopoiesis. Limfopoiesis terjadi di KGB dan thymus.
Pada masa neonatus dan anak-anak semua tulang mengandung sumsum tulang (red
bone marrow) dan hemopoiesis berlangsung di semua tulang. Tapi, dengan
bertambahnya usia, tulang yang mengandung red bone marrow berkurang, dan diganti
dengan lemak (fat) sehingga disebut sebagai sumsum tulang kuning. Proses
hematopoiesis ini hanya terjadi di tulang pipih seperti tulang tengkorak, vertebrae,
iga, sternum, sakrum, pelvis, humerus dan femur bagian proksimal.

Asal-usul sel darah
Diyakini bahwa semua sel darah berasal dari satu sel induk di sumsum tulang. Karena sel-sel
ini dapat menghasilkan semua tipe sel darah, maka disebut sebagai SEL INDUK
PLURIPOTEN. Sl-sel akan berproliferasi dari satu turunan sel yang akan menjadi limfosit
(sel-sel limfoid) dan turunan lain akan membentuk sel-sel mieloid yang akan berkembang di
dalam sumsum tulang menjadi granulosit, eritrosit, trombosit, monosit.
Pada awal perkembangannya, sel limfoid yang terdapat di sumsum tulang akan bermigrasi ke
timus, limfonodus, limpa, dan struktut limfoid lain, tempat sel-sel limfoid berproliferasi.
Sel-sel Progenitor dan Prekursor
Sel induk yang berproliferasi, membentuk anak sel dengan potensi yang sudah berkurang.Sel-
sel progenitor uni atau bipotensial menghasilkan sel-sel prekursor (blas) dengan ciri
morfologi khas awal, yang mencerminkan jenis dewasanya. Sebaliknya, sel induk dan sel
progenitot tidak dapat dibedakan dan secara morfologis menyerupai limfosit besar.
Kecepatan pembelahan sel sel meningkat pada sel prosgenitor dan prekursor, menghasilkan
sejumlah besar sel matang yang terlah berdiferensiasi (3x10
9
eritrosit dan 0,85x10
9

granulosit/hari dalam sumsum tulang).

Diferensiasi
Eritrosit :
Rubriblas Prorubrisit Rubrisit Metarubrisit Retikulosit Eritrosit.
Trombosit :
Megakarioblas Promegakatosit Megakariosit Trombosit.
Granulosit :
Mieloblas Promielosit Mielosit neutrofilik muda Mielosit neutrofilik tua
Metamielosit neutrofil Neutrofil batang Neutrofil segmen.
Mieloblas Promielosit Mielosit eosinofilik muda Mielosit neutrofil tua
Metamielsoit eosinofil Eosinofil.
Mieloblas Promielosit Mielosit basofilik muda Mielosit basofilik tua
Metamielosit basofil Basofil.
Monosit :
Monoblas Promonosit Monosit.
Limfosit :
Limfoblas Limfosit B (sumsum tulang)
Limfoblas Limfosit T (thymus)

Anda mungkin juga menyukai