0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
26 tayangan24 halaman
Hematopoiesis adalah proses pembentukan sel darah melalui proliferasi, maturasi, dan diferensiasi sel punca hematopoietik di sumsum tulang. Proses ini dipengaruhi oleh sitokin dan berlangsung secara kompleks sepanjang hidup.
Hematopoiesis adalah proses pembentukan sel darah melalui proliferasi, maturasi, dan diferensiasi sel punca hematopoietik di sumsum tulang. Proses ini dipengaruhi oleh sitokin dan berlangsung secara kompleks sepanjang hidup.
Hematopoiesis adalah proses pembentukan sel darah melalui proliferasi, maturasi, dan diferensiasi sel punca hematopoietik di sumsum tulang. Proses ini dipengaruhi oleh sitokin dan berlangsung secara kompleks sepanjang hidup.
Wandai UTD PMI Kota Surabaya Hematopoiesis merupakan proses pembentukan komponen sel darah, dimana terjadi proliferasi, maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara serentak
1. Proliferasi sel menyebabkan peningkatan atau pelipatgandaan jumlah sel, dari
satu sel hematopoietik pluripotent menghasilkan sejumlah sel darah. 2. Maturasi merupakan proses pematangan sel darah, sedangkan 3. Diferensiasi menyebabkan beberapa sel darah yang terbentuk memiliki sifat khusus yang berbeda-beda ▪ Merupakan proses fisiologis pembentukan sel – sel darah yang kompleks dan melibatkan berbagai faktor ▪ Berdasarkan rerata volume darah manusia dewasa sebanyak 5 liter, jumlah masing-masing jenis sel darah per mikroliter darah, dan umur dalam sirkulasi, dapat diperhitungkan bahwa setiap hari, seorang manusia dewasa menghasilkan 2 × 1011 eritrosit, 1 × 1011 leukosit, dan 1 × 1011 trombosit. Jumlah tersebut dapat meningkat sampai sepuluh kali lipat pada keadaan terjadi kerusakan sel darah atau peningkatan kebutuhan ▪ Pada beberapa minggu pertama kehamilan, yolk sac (kantong kuning telur) merupakan tempat sementara hematopoiesis. Namun, proses hematopoiesis secara definitif berawal dari suatu populasi sel punca yang ditemukan pada regio AGM (aorta-gonads-mesonephros). Sel – sel punca ini merupakan sel pendahulu dari sel – sel endotelial dan hematopoietik (hemangioblas) yang diperkirakan kemudian berkembang menjadi hati, limpa, dan sumsum tulang. ▪ Sejak janin berusia 6 minggu hingga 6 – 7 bulan, hati dan limpa merupakan organ hematopoietik utama dan melanjutkan pembentukan sel darah sampai setelah sekitar dua minggu setelah kelahiran. Plasenta juga ikut berperan dalam hematopoiesis janin. ▪ Mulai janin berusia 6 – 7 bulan, sumsum tulang mulai menjadi tempat hematopoiesis terpenting. ▪ Begitumencapai usia anak2 sampai dewasa, sumsum tulang merupakan satu-satunya tempat pembentukan sel – sel darah baru. ▪ Produksi darah berkurang seiring bertambahnya umur ▪ Pada orang dewasa, sumsum tulang yang masih memproduksi sel darah adalah pada tulang – tulang pipih seperti: tulang panggul, tulang belakang, tulang iga, tulang tengkorak, dan ujung proksimal tulang panjang ▪ Aktif : merah karena mengandung hemoglobin (mengikat oksigen) ▪ Tidak aktif : kuning karena banyak mengandung adiposit (sel lemak) ▪ Perbandingan sumsum tulang aktif dan inaktif = 50:50 ▪ Dapat memproduksi kembali sel-sel darah bila diperlukan ▪ Sumsum aktif memproduksi sel darah , 25% sel berkembang menjadi sel darah merah, 75% berkembang menjadi sel darah putih ▪ Usia hidup sel darah putih lebih pendek sehingga harus lebih sering diganti → neutrophil bertahan selama 6 jam dalam sirkulasi dan tubuh harus membuat lebih dari 100 juta neutrofil setiap hari ▪ Usia hidup sel darah merah di dalam sirkulasi 4 bulan (120 hari) ▪ Hematopoiesis dimulai dengan sel punca pluripoten yang bisa memperbarui dirinya. Sel – sel ini dapat melakukan repopulasi pada sumsum tulang yang semua sel puncanya telah dihilangkan oleh iradiasi atau kemoterapi. ▪ Sel – sel punca akan kehilangan kemampuan untuk memperbarui dirinya seiring dengan maturasi dan diferensiasi sel ▪ Satu sel punca dapat membelah diri dan berkembang menjadi 106 sel dewasa yang terdiferensiasi ▪ Sel punca hematopoietik (haemopoietic stem cell = HSC) diperkirakan jumlahnya satu dalam setiap 20 juta sel berinti di sumsum tulang. Sel punca atau stem cell adalah sel yang belum memiliki fungsi khusus, dapat mengubah, menyesuaikan, dan memperbanyak diri tergantung lokasi sel tersebut berada • BFUE = Burst Forming Unit Erythroid • CFUE = Colony Forming Unit Erythroid • CFUGEMM = Colony Forming Unit Granulocyte- Erythroid- Monocyte- Megakaryocyte • CFUGMEo = Colony Forming Unit Granulocyte- Monocyte- Eosinophil • CFUbaso = Colony Forming Unit Basophil • CFUEo = Colony Forming Unit Eosinophil • CFUGM = Colony Forming Unit Granulocyte- Monocyte • CFUMeg = Colony Forming Unit Megakaryocyte ▪ Merupakan peptida atau protein yang dilepaskan oleh suatu sel yang mempengaruhi pertumbuhan atau aktivitas sel lain ▪ Sering disebut factor dan diberi nama sesuai dengan jenis aktivitasnya, misalnya faktor pertumbuhan, diferensiasi dan trofik ▪ Sitokin yang sangat dikenal adalah faktor-faktor penstimulasi koloni (colony- stimulating factors) ▪ Sitokin lainnya interleukin yang memegang peranan penting dalam sistem imun ▪ Eritropoetin mengendalikan sintesis sel darah merah → dibuat saat dibutuhkan bukan disimpan dalam vesikel ▪ Trombopoietin mengendalikan sintesis sel Trombosit adalah senyawa kimia yang menjadi sarana komunikasi antar sel-sel terkait dalam sistem imun, diantaranya yang banyak dikenal adalah Interleukin, Interferon, dan Tumor Necrosis Factor. Ada sangat banyak sitokin yang mempunyai peranan penting dalam mengatur kerja sistem imun dan biasanya dikenali dengan angka atau huruf latin, seperti Interleukin-1 (IL-1), Interleukin-10 (IL-10), Interferon-gamma (IFN-γ), Tumor Necrosis Factor-alfa (TNF-α), dan lain sebagainya ▪ Sebuah glikoprotein yang mengatur perkembangan dan pematangan megakariosit yaitu sel induk trombosit ▪ Diproduksi terutama di hati tetapi juga ditemukan di ginjal ▪ Pertama kali ditemukan pada tahun 1958 tetapi gennya tidak dikloning sampai tahun 1994 ▪ Trombosit atau platelet: fragmentasi megakariosit
▪ Tahapan maturasi megakariosit:
1. Megakarioblast 2. Promegakariosit 3. Megakariosit granular 4. Megakariosit matur 5. Platelet ▪ Merupakan tahapan awal perkembangan trombosit ▪ Sel menunjukkan penonjolan sitoplasma berbentuk tumpul → sitoplasma mengandung banyak sentriol dan granul ▪ Megakarioblast memiliki kandungan poliribosom yang banyak. ▪ Mengandung vakuola jernih dengan diameter 0,2 µm. ▪ Mengandung mitokondria dan retikulum endoplasmikum ▪ Nukleus atau inti sel mendominasi keseluruhan volume sel dan memiliki nukleoli yang tampak jelas ▪ Nukleus memiliki diameter 15-50 µm ▪ Volume sel mengalami peningkatan menjadi 20-80 µm ▪ Masih memiliki tonjolan membran sitoplasma. ▪ Memiliki jaringan Demarcating Membrane System (DMS) yang berasal dari invaginasi membran plasma. ▪ Inti akan mengalami 1-2 kali pembelahan ▪ Memiliki nukleus ganda dan nukleoli multipel. ▪ Jumlah sitoplasma banyak dan mengandung banyak granula kecil. ▪ Megakariosit granular → mengandung komponen struktural trombosit ▪ Belum dapat menghasilkan trombosit utuh ▪ Sel yang sangat besar ▪ Nukleus: lobus multipel atau multilobuler dan polipoid ▪ Mengandung poliribosom ▪ Sitoplasma mengandung banyak granula yang dipisahkan oleh DMS dan beragregasi ke tepi sel → akan membentuk platelet
demarcation membrane system (DMS)
▪ Perkembangan megakariosit terjadi di sinusoid pembuluh darah ▪ Dimulai dengan adanya penonjolan sitoplasma di ekstravaskular sumsum tulang → proplatelet ▪ Proplatelet → penetrasi ke membran sinusoid melalui sel endotel ▪ Penonjolan memanjang ke sinusoid pembuluh darah → sitoplasma terpisah-pisah dan menghasilkan platelet ▪ 1 megakariosit: melepaskan 1000-5000 platelet