Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

Filsafat Pancasila

A. Pengertian Filsafat
Filsafat adalah suatu bidang ilmu yang senantiasa ada dan menyertai kehidupan manusia. Secara
etimologis istilah “filsafat” berasal dari bahasa Yunani “philein” yang artinya “cinta” dan
“sophos” yang artinya “hikmah” atau “kebijaksanaan” atau “wisdom”. Jadi secara harfiah istilah
filsafat adalah mengandung makna cinta kebijaksanaan. Jadi manusia dalam kehidupan pasti
memilih apa pandangan dalam hidup yang dianggap paling benar, paling baik dan membawa
kesejahteraan dalam kehidupannya, dan pilihan manusia sebagai suatu pandangan dalam
hidupnya itulah yang disebut filsafat. Keseluruhan arti filsafat yang meliputi berbagai masalah
tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua macam sebagai berikut: Pertama : filsafat sebagai
produk. Kedua : filsafat sebagai suatu proses.
B. Pengertian Pancasila sebagai suatu sistem
Sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling  bekerjasama untuk
satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Dasar filsafat
negara pancaasila adalah merupakan satu kesatuan yang bersifat majemuk tunggal. Pancasila
sebagai suatu system filsafat akan memberikan ciri-ciri yang khas, yang khusus yang tidak
terdapat pada system filsafat lainnya.
C. Kesatuan sila-sila pancasila
Kalau dilihat dari intinya, urut-urutan lima sila menunjukkan suatu rangkaian tingkat dalam
luasnya dan isi-sifatnya, merupakan pengkhususan dari sila-sila dimukanya. Sila-sila Pancasila
sebagai kesatuan dapat dirumuskan pula dalam hubungannya saling mengisi atau mengkualifikasi
dalam rangka hubungan hierarkhis  piramidal. Tiap-tiap sila mengandung empat sila lainnya,
dikualifikasi oleh empat sila lainnya.
D. Kesatuan sila-sila pancasila sebagai suatu filsafat
1. Dasar ontologis sila-sila Pancasila. Dasar ontologis pancasila pada hakikatnya adalah manusia,
yang memiliki hakikat mutlak monopluralis, oleh karena itu hakikat dasar ini juga disebut sebagai
dasar antropologis.
2. Dasar Epistemologis sila-sila pancasila. Pancasila sebagai suatu system filsafat pada
hakikatnya juga merupakan suatu system pengetahuan. Dalam kehidupan sehariPancasila
merupakan pedoman atau dasar bagi bangsa Indonesia dalam memandang realitas alam semesta,
manusia, masyarakat, bangsa dan Negara tentang makna hidup serta sebagai dasar bagi mansa
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam hidup dan kehidupan Secara filosofis
pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat memiliki, dasar ontologis, dasar epistimologis
dan dasar aksiologis sendiri yang berbeda dengan sistem filsafat yang lainnya.
E. Pancasila Sebagai Nilai Dasar Fundamental bagi Bangsa dan Negara Republik
Indonesia.
Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Republik Indonesia, mengandung makna bahwa
dalam setiap aspek kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan serta kenegaraan harus berdasarkan
nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan.  Nilai-nilai Pancasila
sebagai dasar filsafat negara Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu sumber dari hukum
dasar dalam negara Indonesia. Sebagai suatu sumber dari hukum dasar, secara objektif
merupakan suatu pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hukum, serta cita-cita moral yang luhur
yang meliputi suasana kejiwaan, serta watak bangsa Indonesia, yang pada tanggal 18 Agustus
1945 telah dipadatkan dan diabstraksikan oleh para pendiri negara menjadi lima sila dan
ditetapkan secara yuridis formal menjadi dasar filsafat negara Republik Indonesia.
F. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia
Unsur-unsur yang merupakan materi (bahan) Pancasila tidak lain diangkat dari  pandangan hidup
masyarakat Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakann kausa materialis (asal bahan)
Pancasila. Unsur-unsur Pancasila tersebutkemudian diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri
negara, sehingga Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi bangsa dan negara
Indonesia.
G. Makna nilai-nilai setiap sila pancasila
Realisasi setiap sila atau derivasi setiap sila senantiasa, dalam hubungan yang sistemik dengan
sila-sila lainnya. Hal ini berdasarkan pada pengertian bahwa makna sila-sila Pancasila senantiasa
dalam hubungannya sebagai sistem filsafat. Sebagai suatu dasar filsafat Negara maka sila sila
pancasila merupakan suatu system nilai oleh karena itu sila sila pancasila itu pada hakikatnya
merupakan suatu kesatuan. Meskipun dalam setiap sila terkandung nilai-nilai yang memilki
perbedaan antara satu dengan lainya namun kesemuanya itu tidak lain merupakan suatu kesatuan
yang sistematis.
H. Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara
Untuk mencapai tujuan dalam kehidupan kebangsaan dan kenegaraan terutama dalam
melaksanakan pembangunan dan pembaharuan maka harus mendasarkan pada suatu kerangka
pikir, sumber nilai serta arahan yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Filsafat Pancasila
sebagai dasar kehidupan kebangsaan dan kenegaraan adalah merupakan Identitas Nasional
Indonesia. Hal ini didasarkan pada suatu realitas  bahwa kausa materialis atau asal nilai-nilai
Pancasila adalah bangsa Indonesia sendiri. Konsekuensinya selama bangsa Indonesia memiliki
kehendak bersama untuk membangun bangsa diatas dasar filosofis nilai-nilai
pancasila ,seharusnya segala kebijakan dalam Negara terutama dalam melakukan suatu
pembaharuan-  pembaharuan dalam Negara dalam proses reformasi.

BAB II
IDENTITAS NASIONAL

A. Pengertian Identitas Nasional


Indonesia sebagai dasar pengembangan kreatifitas budaya globalisasi. Dalam hubungannya dengan
identitas nasional secara dinamis dan dinamis.Masyarakat harus semakin terbuka, dan dinamis namun
harus berkeadaban serta kesadaran akan tujuan hidup bersama dalam berbangsa dan bernegara.
Dengan kesadaran akan kebersamaan dan persatuan tersebut maka insyaAllah bangsa.Indonesia akan
mampu mengukir identitas nasionalnya secara dinamis di dunia internasional. Istilah “identitas
nasional” secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis
membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
Berdasarkan pengertian yang demikian ini maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas
sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri, serta karakter dari bangsa tersebut. Hal ini juga
sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa tersebut terbentuk secara historis. Pengertian
kepribadian, manusia sabagai individusulit dipahami manakala ia terlepas dari manusia lainnya. Oleh
karena itu manusia dalam melakukan interaksi dengan individu lainnya senantiasa memiliki suatu sifat
kebiasaan, tingkah laku serta karakter yang khas yang membedakan manusia tersebut dengan manusia
lainnya. Demikian pada umumnya pengertian atau istilah kepribadian adalah tercermin pada
keseluruhan tingkah laku seseorang dalam hubungan dengan manusia lain.

B. Faktor-faktor pendukung kelahiran identitas nasional


Faktor yang mendukung kelahiran identitas bangsa Indonesia meliputi :
1. Faktor Objektif, yang meliputi faktor geografis, ekologis dan demografis.
2. Faktor Subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik dan kebudayaan.
C. Pancasila sebagai kepribadian dan identitas nasional
Indonesia sebagai kepribadian bangsa. Jadi filsafat pancasila bukan muncul secara tiba-tiba dan
dipaksakan oleh suatu rezim atau penguasa melainkan melalui suatu fase historis yang cukup panjang.
BPUPKI kedua, serta akhirnya disyahkan secara formal yuridis sebagai dasar filsafat negara Republik
Indonesia. Sejarah Budaya Bangsa sebagai Akar Identitas Nasional. Palembang, kemudian kerjaan
Airlangga dan Majapahit di Jawa Timur serta kerajaankerajaan lainnya. Dasar-dasar pembentuka
nasionalisme modern dirintis oleh para pejuang kemerdekaan bangsa, antara lain rintisan yang
dilakukan oleh para tokoh pejuang kebangkitan nasional pada tahun 1908, kemudian dicetuskan pada
Sumpah Pemuda pada tahun 1928.

BAB III
DEMOKRASI INDONESIA
A. Demokrasi dan Implementasi
Pembahasan tentang peranan negara dan masyarakat tidak dapat dilepaskan dari telaah tentang
demokrasi dan hal ini karena dua alasa. Kedua, demokrasi sebagai asa kenegaraan secara esensial telah
memberikan arah bagi peranan masyarakat untuk menyelenggarakan negara sebagai organisasi
tertingginya tetapi ternyata demokrasi itu berjalan dalam jalur yang berbeda-beda Kedua, sistem
parlementer yang meletakkan pemerintahan dipimpin oleh perdana menteri yang hanya berkedudukan
sebagai kepala pemerintahan dan bukan kepala negara , sebab kepala negaranya bisa diduduki oleh
raja atau presisden yang hanya menjadi simbol kedaulatan dan persatuan ; ketiga, sistem referendum
yang meletakkan pemerintahan sebagai bagian dari parlemen. Di beberapa negara ada yang
menggunakan sistem campuran antara presidensial dengan parlementer, yang antara lain dapat dilihat
dari sistem ketatanegaraan di Perancis atau di Indonesia berdasar UUD 1945.

B. Arti dan Perkembangan Demokrasi


Secara etimologis Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, “demos” berarti rakyat dan
“kratos/kratein” berarti kekuasaan. Konsep dasar demokrasi berarti “rakyat berkuasa” . Ada pula
definisi singkat untuk istilah demokrasi yang diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dari
rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Namun demikian penerapan demokrasi diberbagai negara di
dunia, memiliki ciri khas dan spesifikasi masing-masing, yang lazimnya sangat dipengaruh oleh ciri
khas masyarakat sebagai rakyat dalam suatu Negara. Demokrasi mempunyai arti yang penting bagi
masyarakat yang menggunakannya, sebab dengan demokrasi hak masyarakat untuk menentukan
sendiri jalannya organisasi dijamin. Oleh sebab itu, hampir semua pengertian yang diberikan untuk
istilah demokrasi ini selalu memberikan posisi penting bagi rakyat kendati secara operasional
implikasinya di berbagai negara tidak selalu sama. Sekedar untuk menunjukkan betapa rakyat
diletakkan pada posisi penting dalam asas demokrasi ini berikut akan dikutip beberapa pengertian
demokrasi. Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara memberi pengertian bahwa pada tingkat terakhir
rakyat memberikan ketentuan dalam masalah-masalah pokok mengenai kehidupannya, termasuk
dalam menilai kebijaksanaan negara, karena kebijaksanaan tersebut menentukan kehidupan rakyat .
Rasionalisme yang mendorong mereka untuk memerdekakan pikiran dari batas-batas yang ditentukan,
Tampak bahwa teori hukum alam merupakan usaha untuk mendobrak pemerintahan absolut dan
menetapkan hak-hak politik rakyat dalam suatu asas yang disebut demokrasi .

C. Bentuk-bentuk Demokrasi
Formal demokrasi menunjuk pada demokrasi dalam arti system pemerintahan. Hal ini
dapat dilihat dalam berbagai pelaksanaan demokrasi di berbagai Negara. Dalam suatu
Negara misalnya dapat diterapkan demokrasi dengan menerapkan system presidensial
atau sistem parlementer. Sistem Presidensial : sistem ini menekankan pentingnya
pemilihan presiden secara langsung, sehingga presiden terpilih mendapatkan mandat
secara langsung dari rakyat. Dalam sistem ini kekuasaan eksekutif (kekuasaan
menjalankan permintaan) sepenuhnya berada di tangan presiden. Sistem Parlementer :
Sistem ini menerpakan model hubungan yang menyatu antara kekuasaan eksekutif dan
legeslatif. Kepala eksekutif (head of government) adalah berada di tangan seorang
perdana menteri. Adapun kepala Negara (head of state) adalah berada pada seorang ratu,
misalnya di Negara Inggris atau ada pula yang  berada pada seorang presiden misalnya di
India.
1. Demokrasi Perwakilan Liberal
Prinsip demokrasi ini didasarkan pada suatu filsafat kenegaraan bahwa manusia
adalah sebagai makhluk individu yang bebas. Oleh karena itu dalam sistem demokrasi
ini kebebasan individu sebagai dasar fundamental dalam  pelaksanaan demokrasi.
2. Demokrasi Satu Partai dan Komunisme
Demokrasi satu partai lazimnya dilaksanakan di negara-negara komunis. Kebebasan formal
berdasalkan demokrasi liberal menghasilkan kesenjangan kelas yang semakin lebar dalam
masyarakat dan akhirnya kapitalislah yang menguasai negara.

D. Demokrasi di Indonesia
1. Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Masalah pokok yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah bagaimana
meningkatkan kehidupan ekonomi dan membangun kehidupan sosial dan politik yang
demokratis dalam masyarakat yang beraneka ragam pola adat budayanya.
Perkembangan demokrasi di Indonesia dapat dibagi dalam empat periode :
1. Periode 1945-1959, masa demokrasi parlementer.
2. Periode 1959-1965, masa demokrasi terpimpin.
3. Periode 1966-1998, masa demokrasi Pancasila era Orde Baru.
4. Periode 1999-sekarang, masa demokrasi Pancasila era Reformasi.

2. Pengertian demokrasi menurut UUD 1945


a. Seminar Angkatan Darat II (Agustus 1966).
1) Dalam bidang Politik & Konstitusional. Menurut UUD 1945, demokrasi
berarti menegakkan kembali asas-asas negara hukum dimana kepastian hukum
dirasakan oleh segenap warga negara. Hak-hak asasi manusia baik dalam
aspek kolektif maupun dalam aspek  perorangan dijamin, dan penyalahgunaan
kekuasaan dapat dihindarkan secara intitusional.
2) Dalam bidang Ekonomi. Demokrasi berarti Kehidupan yang layak bagi semua
warga negara.
Mencakup :
 Pengawasan oleh rakyat terhadap penggunaan kekayaan dan
keuangan  Negara.
 Koperasi.
 Pengakuan atas hak milik perorangan dan kepastian hukum dalam
penggunaannya.
 Peranan pemerintahan yang bersifat pembinaan, penunjuk jalan
serta  pelindung.
b. Munan III Persahi : The Rule of Law (Desember 1966)
Asas negara hukum Pancasila mengandung prinsip :
1)  pengakuan dan perlindungan hak asasi yang mengandung persamaan dalam
politik , hukum, sosial, ekonomi, kultural dan pendidikan.
2) Peradilan yang bebas dan tidak memihak, tidak terpengaruh oleh sesuatu
kekuasaan/kekuatan lain apapun.
3) Jaminan kepastian hukum dalam semua persoalan. Yang dimaksudkan
kepastian hukum yaitu jaminan bahwa ketentuan hukumnya dapat dipahami,
dapat dilaksanakan dan aman dalam melaksanakannya.

c. Simposium hak-hak Asasi Manusia (Juni 1967)


Persoalan hak-hak asasi manusia dalam kehidupan kepartaian untuk tahun-tahun
mendatang harus ditinjau dalam rangka keharusan kita untuk mencapai
kesetimbangan yang wajar diantara 3 hal :
1) Adanya pemerintah yang mempunyai cukup kekuasaan dan kewibawaan.
2) Adanya kebebasan yang sebesar-besarnya.
3) Perlunya untuk membina suatu "rapidlyexpandingeconomy"
(pengenmbangan ekonomi secara cepat).

BAB IV
NEGARA DAN KONSTITUSI

A. Pengertian Negara
Teori Negara menurut Machiavelli tersebut mendapat tantangan dan reaksi yang kuat
Mereka mengartikan Negara sebagai suatu badan atau Konsep pengertian Negara modern
yang dikemukakan oleh para tokoh lain Soltau, mengemukakan bahwa Negara adalah
sebagai alat agency atau Lasky bahwa Negara adalah merupakan suatu masyarakat yang
3. Mc. Iver bahwa Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban suatu
masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan system hukum yang 4. Miriam
Budiardjo bahwa Negara adalah suatu daerah territorial yang rakyatnya Berdasarkan
pengertian yang dikemukakan oleh berbagai filsuf serta para bangsa Indonesia adalah
unsur-unsur etnis yang membentuk bangsa itu sangat Prinsip-prinsip Negara Indonesia
dapat dikaji melalui makna yang terkandung.
B. Konatitusionalisme
Konstitusionalisme mengacu kepada pengertian sistem institusionalisasi secara efektif
dan teratur terhadap suatu pelaksanaan pemerintahan. Basis pokok konstitusionalisme
adalah kesepakatan umum atau persetujuan (consensus) diantara mayoritas rakyat
mengenai bangunan yang diidealkan berkaitan dengan negara. Konsensus yang menjamin
tegaknya konstitusionalisme pada umumnya dipahami  berdasarkan pada : 1.
Kesepakatan tentang tujuan atau cita-cita bersama 2. Kesepakatan tentang the rule of law
3. Kesepakatan tentang bentuk institusi-institusi dan prosedur ketatanegaraan
Kesepakatan pertama, yaitu berkenaan dengan cita-cita bersama yang sangat menentukan
tegaknya konstitusionalisme dan konstitusi dalam suatu Negara. Kesepakatan kedua ,
adalah kesepakatan bahwa basis pemerintahan didasarkan atas aturan hukum dan
konstitusi. Kesepakatan ketiga, adalah berkenaan dengan (a) bangunan organ Negara dan
prosedur-prosedur yang mengatur kekuasaan, (b) hubungan-hubungan antar organ
Negara itu satu sama lain, serta (c) hubungan antar organ-organ Negara itu dengan warga
Negara . Keseluruhan kesepakatan itu pada intinya menyangkut prinsip pengaturan dan
pembatasan kekuasaan. Atas dasar pengertian tersebut maka sebenarnya prinsip
konstitusionalisme modern adalah menyangkut prinsip pembatasan kekuasaan atau yang
lazim disebut sebagai prinsip limited government. Konstitusionalisme mengatur dua
hubungan yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu: Pertama, hubungan antara
pemerintahan dengan warga Negara; dan Kedua, hubungan antara lembaga  pemerintahan
yang satu dengan lainnya.

C. Konstitusi Indonesia
Amandemen terhadap UUD 1945 dilakukan oleh bangsa Indonesia sejak tahun 1999,
dimana amandemen pertama dilakukan dengan memberikan tambahan dan  perubahan
terhadap pasal 9 UUD 1945. Kemudian amandemen kedua dilakukan pada tahun 2000,
amandemen ketiga dilakukan pada tahun 2001 dan disahkan pada tanggal 10 Agustus 2002.
Penegertian hukum dasar meliputi dua macam yaitu, hukum dasar tertulis dan hukum
dasar tidak tertulis. Oleh karena itu sifatnya yang tertulis, maka UndangUndang Dasar itu
rumusannya tertulis dan tidak mudah berubah. Undang-Undang Dasar menurut sifat dan
fungsinya adalah suatu naskah yang memaparkan kerangka dan tugas-tugas pokok dari badan-
badan pemerintahan suatu Negara dan menentukan  pokok-pokok cara kerja badan-badan
tersebut.
Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa UndangUndang Dasar
1945 bersifat singkat dan supel. UUD 1945 hanya memiliki 37 pasal, adapun pasal-pasal lain
hanya memuat aturan peralihan dan aturan tambahan.

Sifat-sifat UUD 1945 adalah sebagai berikut :


1. Rumusannya jelas
2. Bersifat singkat dan supel
3. Memuat norma-norma, aturan-aturan serta ketentuan-ketentuan yang dapat dan harus
dilaksanakan secara konstitusional
4. Peraturan hukum positif yang tinggi Convensi adalah hukum dasar yang tidak tertulis, yaitu
aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara
meskipun sifatnya tidak tertulis.

Convensi ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:


(1) Merupakan kebiasaan yang berulang kali dan terpelihara dalam praktek  penyelenggaraan
Negara.
(2) Tidak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar dan berjalan sejajar. (3) Diterima oleh
semua rakyat.
(4) Bersifat sebagai pelengkap, sehingga memungkinkan sebagai aturan-aturan dasar yang tidak
terdapat dalam Undang-Undang Dasar.
Jadi convensi bilamana dikehendaki untuk menjadi suatu aturan dasar yang tertulis, tidak secara
otomatis setingkat dengan UUD, melainkan sebagai suatu ketetapan MPR.

Kata konstitusi dapat mempunyai arti lebih luas dari pada pengertian UUD, karena pengertian
UUD hanya meliputi konstitusi tertulis saja, dan selain itu masih terdapat konstitusi tidak tertulis
yang tidak tercakup dalam UUD. Sistem pemerintahan negara Indonesia dibagi atas tujuh :
1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (Rechtstaat)
2. Sistem konstitusional
3. Kekuasaan tertinggi ditangan rakyat
4. Presiden adalah penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi disamping MPR dan DPR
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR
6. Menteri negara adalah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggung jawab kepada
DPR
7. Kekuasaan kepala negara tidak tak-terbatas Menurut penjelasan UUD 1945, Negara Indonesia
adalah Negara hukum,  Negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan bukan berdasarkan atas
kekuasaan.
Sifat Negara hukum hanya dapat ditunjukkan jikalau alat-alat perlengkapanya  bertindak
menurut dan terikat kepada aturan-aturan yang ditentukan lebih dahulu oleh alat-alat
perlengkapan yang dikuasai untuk mengadakan aturan-aturan itu.

Ciri-ciri suatu Negara Hukum adalah :


a. Pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi yang mengandung persamaan dalam  bidang
politik, hukum, sosial, ekonomi dan kebudayaan.  
b. Peradilan yang bebas dari suatu pengaruh kekuasaan atau kekuatan lain dan tidak memihak.
c. Jaminan kepastian hukum, yaitu jaminan bahwa ketentuan hukumnya dapat dipahami dapat
dilaksanakan dan aman dalam melaksanakannya.

Dalam era reformasi dewasa ini bangsa Indonesia benar-benar ingin mengembalikan peranan
hukum, aparat penegak hukum beserta seluruh sistem  peraturan perundang-undangan akan
dikembalikan pada dasar-dasar Negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 hasil
amandemen 2002 yang mengemban amanat demokrasi dan perlindungan hak-hak asasi
manusia.

BAB V
RULW OF LAW DAN HAK ASASI MANUSIA

A. Pengertian Rule Of Law dan Negara Hukum


Baik rechtsstaat maupun rule of Menurut Friedman, antara pengertian negara hukum atau
rechtstaat  dan rule of the law sebenarnya saling mengisi. Oleh karena itu  berdasarkan
bentuknya sebenarnya rule of the law  adalah kekuasaan publik yang diatur secara legal.

Prinsip negara hukum hendaklah dibangun dan dikembangkan menurut prinsip-  prinsip
demokrasi atau kedaulatan rakyat. Hukum tidak boleh dibuat, ditetapkan, ditafsirkan dan
ditegakkan dengan tangan besi berdasarkan kekuasaan belaka. Prinsip  Negara hukum tidak
boleh ditegakkan dengan mengabaikan prinsip-prinsip demokrasi yang diatur dalam UUD.
Karena itu perlu ditegaskan pula bahwa kedaulatan berada ditangan rakyat yang dilakukan
menurut UUD atau constitutional democracy yang diimbangi dengan penegasan bahwa Negara
Indonesia adalah  Negara hukum yang berkedaulatan rakyat atau demokratis.

Menurut Albert Venn Dicey, istilah the rule of law diartikan sederhana sebagai suatu
keteraturan hukum.

law, pada prinsipnya memiliki kesamaan yang fundamental serta saling mengisi. Dalam prinsip
Negara ini unsur penting pengakuan adanya pembatasan kekuasaan yang dilakukan secara
konstitusional. Oleh karena itu, terlepas dari adanya pemikiran dan praktek konsep Negara
hukum yang berbeda, konsep Negara hukum dan rule of law  adalah suatu realitas dari cita-cita
sebuah Negara bangsa, termasuk Negara Indonesia.

B. Hak Asasi Manusia


Awal perkembangan hak asasi manusia dimulai tatkala ditandatangani Magna Charta (1215),
oleh raja John Lackland. Kemudian juga penandatanganan petition of right  pada tahun 1628
oleh raja Charles I. Dalam hubungan ini raja berhadapan dengan utusan rakyat. Dalam
hubungan inilah maka perkembangan hak asasi manusia itu sangat erat hubungannya dengan
perkembangan demokrasi. Puncak  perkembangan perjuangan hak-hak asasi manusia yaitu
ketika ’human right’   untuk  pertama kalinya dirumuskan secara resmi dalam ‘declaration of
independence’  Amerika Serikat pada tahun 1776.

Doktrin tentang hak-hak asasi manusia sekarang ini sudah diterima secara universal sebagai ‘a
moral, political, legal framework and as a guideline’ dalam membangun dunia yang lebih damai
dan bebas dari ketakutan dan penindasan serta  penaklukan yang tidak adil.
C. Penjabaran Hak-Hak Asasi Manusia dalam UUD 1945
Dalam rentangan berdirinya bangsa dan Negara Indonesia, secara resmi deklarasi
pembukaan dan pasal-pasal UUD 1945 telah lebih dahulu merumuskan hakhak asasi manusia
dari pada Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia PBB. Fakta sejarah menunjukkan bahwa
pembukaan UUD 1945 beserta pasal-pasalnya disahkan  pada tanggal 18 Agustus 1945,
sedangkan Deklarasi Hak-Hak Asasi Manusia PBB  pada tahun 1948.

Dalam UUD 1945 hasil amandemen 2002, telah memberikan jaminan secara ekplisit tentang
hak-hak asasi manusia yang tertuang dalam BAB XA, pasal 28A sampai pasal 28J.

D. Hak dan Kewajiban Warga Negara


Warganegara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan rakyat tertentu dalam hubungannya
dengan Negara. Dalam hubungan antara warganegara dan  Negara, warganegara mempunyai
kewajiban-kewajiban terhadap Negara dan sebaliknya.

Asas-asas kewarganegaraan adalah :

1. Asas ius-sanguinis dan asas ius-soli

2. Bipatride dan apatride

Pasal-pasal UUD 1945 yang menetapkan hak dan kewajiban warganegara mencakup pasal-pasal
27,28,29,30,33 dan 34.

Pembelaan Negara atau bela Negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga negara yang teratur,
menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan  pada tanah air serta kesadaran hidup
berbangsa dan bernegara. Kesadaran perlu ditumbuhkan melalui proses motivasi untuk mencintai tanah
air dan untuk ikut serta dalam pembelaan Negara.

Ada beberapa dasar yang dapat digunkan sebagai motivasi setiap warga untuk ikut serta membela
Negara Indonesia : 1. Pengalaman sejarah perjuangan RI 2. Kedudukan wilayah geografis nusantara yang
strategis 3. Keadaan penduduk (demografis) yang besar 4. Kekayaan sumber daya alam 5.
Perkembangan dan kemajuan IPTEK di bidang persenjataan 6. Kemungkinan timbulnya bencana perang

BAB VI
GEOPOLOTIK INDONESIA

A. Pengertian
Geopolitik di artikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang di dorong aspirasi nasional geografik suatu
Negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak
langsung kepada sistem politik suatu negara. Sebaliknya politik nrgara itu secara
langsungGeopolitik bertumpu pada geografi sosial, mengenai situasi, kondisi dan segala
sesuatu yang di anggap relevan dengan karakteristik geografi suatu Negara.

Manusia melaksanakan tugas dan kegiatan bergerak dalam dua bidang, yaitu universal
filosofis dan social politis. Bidang universal filosofis bersifat transenden dan idealistik,
misalnya dalam bentuk aspirasi bangsa, pedoman hidup dan pandangan hidup bangsa.
Sedangkan bidang social politis bersifat imanen dan realistic yang  bersifat lebih nyata dan
dapat di rasakan, misalnya aturan hokum atau perundangan yang berlaku dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara sebagai produk politik.

Indonesia adalah Negara kepulauan dan masyarakat yang beraneka ragam, oleh karena itu
Indonesia memiliki kekuatan dan kelemahan . Kekuatannya yaitu terletak  pada posisi dan
keadaan geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam. Sedangkan kelemahannya
terletak pada wujud kepulauan dan keanekargaman masyarakat yang harus di satukan
dalam satu bangsa.

Salah satu pedoman bangsa Indonesia agar tidak terombang ambing dalam
memperjuangkan kepentingan nasional adalah wawasan nasional yang berpijak pada wujud
wilayah nusantara.
B. Pengertian Wawasan Nusantara
Istilah wawasan berasal dari kata”wawas” yang berarti pandangan, tinjauan, atau
penglihatan inderawi. Akar kata ini membentuk kata “mawas” yang berarti memandang
atau melihat. Sedangkan wawasan berarti cara pandang, cara tinjau, atau cara melihat.
Sedangkan ‘nusa’ berarti pulau, dan ‘antara’ berarti diapit di antara dua hal.

Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan
lingkungannya yang di jabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan
posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan nasional. Sedangkan wawasan
nusantara mempunyai arti cara pandang bangsa Indonesia.

C. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara


Lahirnya asas archipelago mengandung pengertian bahwa pulau-pulau tersebut selalu
dalam satu kesatuan yang utuh, sementara perairan atau lautan antara pulau-  pulau
berfungsi sebagai unsur penghubung dan bukan unsur pemisah.

Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan  Nederlandsch Oost
Indishe Archipelago. Itulah wilayah jajahan Belanda yang kemudian menjadi wilayah Negara
Republik Indonesia.

Sejak proklamasi kemerdekaan RI pada 17-8-1945, Indonesia menjadi nama resmi Negara
dan bangsa Indonesia sampai sekarang.

Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa konsepsi mengenai


pemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai berikut :

1) Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.

2) Res Cimmunis, menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia itu tidak dapat
dimiliki oleh masing-masing Negara.

3) Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua  bangsa.

4) Mare Clausum (The Right and Dominion Of the Sea), menyatakan bahwa hanya laut
sepanjang pantai saja yang dapat dimiliki oleh suatu Negara sejauh yang dapat dikuasai dari
darat.

5) Archipelagic State Pinciples (asas Negara Kepulauan) yang menjadikan dasar dalam
Konvensi PBB tentang hukum laut.

Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa konsepsi mengenai


pemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai berikut :

1) Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.

2) Res Cimmunis, menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia itu tidak dapat
dimiliki oleh masing-masing Negara.

3) Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua  bangsa.

4) Mare Clausum (The Right and Dominion Of the Sea), menyatakan bahwa hanya laut
sepanjang pantai saja yang dapat dimiliki oleh suatu Negara sejauh yang dapat dikuasai dari
darat.

5) Archipelagic State Pinciples (asas Negara Kepulauan) yang menjadikan dasar dalam
Konvensi PBB tentang hukum laut.

Kepulauan Indonesia terletak pada batas-batas astronomi sebagai berikut:


Utara : 6 0 08 LU
Selatan : 110 15 LS
Barat : 940 45 BT
Timur : 1410 05 BT
Luas wilayah Indonesia seluruhnya adalah 5.193.250 km2 , yang terdiri dari daratan seluas
2.027.087 km2 dan perairan 3.166.163 km2 .

.
1. Geopolotik dan Geostrategi
Ilmu bumi politik (Political Geography) mempelajari fenomena geografi dari aspek
politik, sedangkan geopolitik mempelajari fenomena politik dari aspek geografi.

2. Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya


Wilayah Negara Republik Indonesia ketika merdeka meliputi wilayah bekas Hindia
Belanda berdasarkan ketentuan dalam “tahun 1939 tentang batas wilayah laut
territorial Indonesia.
Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi Juanda yang dinyatakan sebagai
pengganti Ordonansi tahun 1939 dengan tujuan sebagai berikut:
1) Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan
bulat.
2) Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia di sesuaikan dengan asas  Negara
kepulauan.
3) Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan dan
keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Deklarasi Juanda kemudian dikukuhkan dengan Undang-Undang No.4/Prp/1960 tanggal


18 Februari 1960.

Untuk mengatur lalu lintas perairan maka dikeluarkan peraturan pemerintah No. 8
tahun 1962 tentang lalu lintas damaidi perairan pedalaman Indonesia yang meliputi:
a) Semua pelayaran dari laut bebas ke suatu pelabuhan Indonesia.  
b) Semua pelayaran dari pelabuhan Indonesia ke laut bebas.
c) Semua pelayaran dari dank e laut bebas dengan melintasi perairan Indonesia.

Asas-asas pokok yang termuat di dalam deklarasi tentang landasan kontinen adalah
sebagai berikut:
1) Segala sumber kekayaan alam yang terdapat dalam landasan kontinen Indonesia
adalah milik ekslusif Negara RI.
2) Pemerintah Indonesia bersedia menyelesaikan soal garis batas landasan kontinen
dengan Negara tetangga melalui perundingan.
3) Jika tidak ada garis batas, maka landas kontinen suatu garis yang di tarik di tengah-
tengah antara pulau terluar Indonesia dengan wilayah terluar Negara tetangga.
4) Claim tersebut tidak mempengaruhi sifat serta status dari perairan diatas landas
kontinen Indonesia maupun udara diatasnya.
Alasan-alasan yang mendorong pemerintah mengumumkan ZEE adalah:
1) Persediaan ikan yang semakin terbatas.
2) Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia.
3) ZEE mempunyai kekuatan hukum internasional.

D. Unsur – Unsur Dasar Wawasan Nusantara


Wawasan nusantara sebagai wadah meliputi tiga kompunen:

a) Wujud Wilayah Batas ruang lingkup wilayah Nusantara di tentukan oleh lautan yang didalamnya
terdapat gugusan ribuan pulau yang saling di hubungkan oleh dalamnya  perairan.Perwujudan wilayah
Nusantara ini menyatu dalam kesatuan politik, ekonomi, social budaya dan pertahanan keamanan.

b) Tata Inti Organisasi Bagi Indonesia, tata inti organnisasi Negara didasarkan pada UUD 1945 yang
menyangkut bentuk dan kedaulatan Negara, kekuasaan pemerintahan, sistem  pemerintahan dan sistem
perwakilan. Negara Indonesia adalah Negara kesatuan yang  berbentuk Republik. Kedaulatan berada di
tangan rakyat yang dilaksanakan menurut undang-undang.

c) Tata Kelengkapan Organisasi Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan
kesadaran  bernegara yang harus dimilki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai politik, golongan dan
organisasi masyarakat kalangan pers serta seluruh apatur Negara.

1) Satu kesatuan wilayah Nusantara yang mencakup daratan, perairan dan dirgantara secara terpadu.

2) Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta satu ideology dan
identitas nasional.
3) Satu kesatuan social budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika, satu tertib social dan satu tertib hukum.

E. Implementasi Nusantara Sebagai Pancaran Falsafah Pancasila


Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai
dengan aspirasinya.

BAB VII
GEOSTRATEGI INDONESIA

A. Pengertian Geostrategi
Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi lingkungan didalam upaya
mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Dan Geostrategi Indonesia adalah
strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan
kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana dalam mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia.
Geostrategi Indonesia memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi
pembangunan dalam rangka mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman, dan
sejahtera. Oleh karena itu, geostrategi Indonesia bukanlah merupak geopolitik untuk
kepentingan politik dan perang, melainkan untuk kepenting kesejahteraan dan keamanan.

B. Konsep Ketahanan Nasional

1. Konsepsi ketahanan nasional


Konsepsi geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno  pada tanggal 16
Juni 1948 di Kotaraja (kini Banda Aceh) setelah menerima defile Angkatan Perang (militer)
dalam rangka kunjungan kerja ke daerah Sumatra yang  belum atau tidak diduduki Belanda
(Basry, 1995: 50-51). Namun sayangnya gagasan  beliau kurang atau tidak dikembangkan
oleh para pejabat bawahan karena seperti kita ketahui wilayah NKRI diduduki oleh Belanda
pada akhir Desember 1948. Setelah  pengakuan kemerdekaan pada tahun 1950 garis besar
pembangunan politik kita adalah “nation and character building”, yang sebenarnya
merupakan pembangunan  jiwa bangsa.

Secara konseptual, ketahanan nasional suatu bangsa dilatarbelakangi oleh: Kekuatan apa
yang ada pada suatu bangsa dan negara sehingga ia mampu mempertahankan kelangsungan
hidupnya Kekuatan apa yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dan negara sehingga ia selalu
mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, meskipun mengalami berbagai
gangguan, hambatan dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar. Ketahanan atau
kemampuan bangsa untuk tetap jaya, mengandung makna keteraturan (regular) dan
stabilitas, yang di dalamnya terkandung  potensi untuk terjadinya perubahan (the stability
idea of changes) . Berdasarkan konsep pengertiannya maka yang dimaksud dengan
ketahanan adalah suatu kekuatan yang membuat suatu bangsa dan negara dapat bertahan,
kuat menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan. Tantangan adalah
merupakan suatu usaha yang  bersifat menggugah kemampuan, adapun ancaman adalah
suatu usaha untuk mengubah atau merombak kebijaksanaan atau keadaan secara
konsepsional dari sudut kriminal maupun politis. Adapun hambatan adalah suatu kendala
yang bersifat atau  bertujuan melemahkan yang bersifat konseptual yang berasal dari dalam
sendiri. Apabila hal hal tersebut berasal dari luar maka dapat disebut sebagai kategori
gangguan.

2. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional pada Kehidupan Berbangsa dan Bernegara


Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas
ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional
dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak
langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup
bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan  perjuangan nasional.
Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik yang dimiliki suatu bangsa, yang
didalamnya terkandung keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan
nasional. Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi segala macam ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan yang langsung atau tidak langsung akan membahayakan kesatuan,
keberadaan, serta kelangsungan hidup  bangsa dan negara. Bisa jadi ancaman-ancaman
tersebut dari dalam ataupun dari luar.

Sayangg ini udah selesaiii resumenya, besok kamu


semangaatt nulisnyaaa. Ini ada 11 halaman, kamu bisa
nulisnya agak besaran gapapa, lebih dikit dari 10
halaman juga gapapa malah bagsu daripada kurang ya
kann, okeii sayangkuuu semangattt yaaa ❤❤❤

Anda mungkin juga menyukai