Fakultas Kedokteran
Universitas Nadhlatul Ulama
Materi
1 Tempat asal dan organ hematopoesis
2 Proses hematopoesis
3 Pemeriksaan &identifikasi
Sumsum tulang
Platelets
Where??
Tempat Hematopoeisis
Dewasa
vertebra, tulang rusuk, sternum,
tulang kepala, tulang pelvis, proksimal dan distal
femur
Kemampuan:
memperbaharui diri
proliferasi
diferensiasi
maturasi
Lanjutan….Sel induk hematopoesis (SIH)
berdasarkan sifat diffrensiatif, SIH terbagi atas:
- pluripotent/totipoten stemcell: mampu
berdiffrensiasi jd seluruh jenis sel
- Commited stemcell: komitmen berdifrensiasi
menjadi satu cell line (cth : SIH mieloid, SIH
Limfoid)
- Oligopotent stemcell: hanya mampu berdifrensiasi
jd beberapa jenis sel, cth: CFU-GM (Colony-
forming unit- Granulocyte/monocyte hy menjadi
sel granulosit dan sel monosit.
- Unipotent stemcell:hanya mampu berdifrensiasi jd
satu jenis sel saja, cth: CFU-E eritrosit
Pluripotent stemcells tingkat proliferasinya
rendah
Unipotent stemcells tingkat proliferasinya
tinggi
Jumlah Pluripotent hematopoietic stem cells
di sumsum tulang dan di peredaran darah
sedikit.
2. Lingkungan mikro Sutul:
Fungsi:
- menyediakan nutrisi & bhn hemopoisis
- komunikasi antar sel: Adhesi molekul
- Menghasilkan zat yg mengatur hematopoeisis: sitokin,
hemopoetik growth factor.
- Meliputi:
a. mikrosirkulasi dlm sutul
b.sel stroma: sel endothel, makrofag, sel lemak,
fibroblast, sel retikulum.
c.matriks ekstraseluler: haemonektin, kolagen,
fibronektin,glikosaminoglikan.
3. Bahan Pembentuk darah
Bahan Pembentuk darah:
* as folat, vit B12
* Fe
* Co, Mg, Cu, Zn
* As amino
* vitamin: vitamin B komplek, Vitamin C
4. Mekanisme regulasi
Mekanisme Regulasi:
- Untuk mengatur arah & kuantitas
pertumbuhan & pelepasan sel darah matur
dari sutul darah tepi.
Figure 17.5
Eritropoisis
Membutuhkan:
Nutrisi :
Mineral ( Fe, mangan, cobalt )
Vitamin ( B12, C, B6,
B1,asam folat, dll)
Asam amino
Faktor perangsang :
Eritropoitin, tiroksin, androgen
Androgen :
merangsang eritropoitin
meningkatkan sensitivitas stem cell
terhadap eritropoitin.
mempengaruhi langsung eritropoisis
Proerythroblast
No hemoglobin
Nucleus 12 um
Contain nucleoli
Basophil erythroblast
Early normoblast
Nucleoli disappear
Show mitosis
Cytoplasm deep blue
Increase in RNA
Hemoglobin starts
appearing – Little Hb
Polychromatophil erythroblast
Late normoblast
Nucleus smaller
Coarse Chromatin
Hemoglobin increase
Eosinophil Stain
Nucleus smaller
Pyknosis
Nuclear extrusion
Reticulocyte
Reticulum
Remnant of ER
Synthesize Hb
Few Mitochondria
Young RBCs (34% Hb)
1 % of Red Cells
GRANULOPOESIS
Contoh GRANULOPOESIS
GRANULOPOEISIS
(Line: neutrofil)
Mieloblas segmen netrofil
Fungsi utama netrofil:
Pertahanan tubuh migrasi ke tempat
infeksi.
Pengenalan & pengolahan antigen asing
Fagositosis
Distribusi netrofil setelah masuk sirkulasi darah
MGP
MGP
Bakteri / organisme
Endotoksin → merusak dinding sinusoid .
Besarnya pori-pori dinding sinusoid .
Tingkat maturasi sel . Netrofil batang / segmen dapat
lewat pori2 dgn Ø 1 μm ; promielosit dapat lewat
pori2 dgn Ø 8 μm .
Nama monosit di jaringan
Limfosit T Limfosit
B
Di sirkulasi darah 15-20%
Umur lebih
Resirkulasi + +
Rangsangan antigen atipis blast
transform
(sel plasma)
1 Anak-anak 10
Hb N
Lekosit N Hb
Trombosit Exopthalmus (+)
2 9
Hb N
Lekosit
Indikasi Hb ,
Total protein
Trombosit BMA Rasio Album/Glob
terbalik
Hb 3
Lekosit 8
Fraktura patologis
Trombosit
Osteolitik (+)
(Pansitopenia)
4 7
Hb Hb 5 6 Hb N
Lekosit Hb
Lekosit Normoblas (++)
Trombosit Lekosit N
(Netropenia) Bone pain (+)
Trombosit
Trombosit N
Indikasi BMA
1.Diagnosis : penyakit yang belum diketahui
penyebabnya
* anemia, leukopenia, trombositopenia,
pansitopenia
* limfadenopati, spenomegali
* demam yang tidak diketahui sebabnya
* penurunan berat badan terus menerus
* reaksi leukomoid
* lesi osteolitik
Diagnosis penyakit-penyakit yang dicurigai
leukemia akut, anemia megaloblastik,
hipersplenisme
Lanjutan…..Indikasi BMA
d. Tibia
lokasi pilihan untuk bayi dan anak
anak kurang < 2 tahun
di bagian proksimal, 1cm dibawah
tuberositas tibia ke arah medial,
untuk menghindari trauma epifisis
Pelaporan hasil
Laporan mengenai pungsi :
tempatnya, tebal dan kerasnya
tulang, apakah sumsum mudah
dihisap
Kepadatan sel, jumlah lemak dan
banyaknya megakariosit
Tiap jenis sel yang dipelajari :
disebutkan distribusi stadia
pematangan, kelainan morfologi, dan
perbandingan dengan sel sel yang
lain, terutama M:E ratio
Untuk pemeriksaan hemosiderin,
hasilnya disebutkan dalam bentuk
semikuantitatif (0 atau negatif –
positif 6).
Buat ikhtisar semua kelainan dan
diberi tafsiran hasil dengan
mempertimbangkan data-data klinik
dan pendapat-pendapat dari
pemeriksaan darah tepi
Contoh: Hasil Pemeriksaan BMA
Nama Pasien : An RS
Umur : 11 tahun
Tanggal : xxxxxx
Alamat : xxxxxxx
Keterangan Klinis : Pansitopenia
Lokasi : SIPS Kanan
Konsistensi : Normal
Selularitas : Hiperseluler
ME Ratio :2:1
Sistem Eritropoisis :Aktivitas menurun ,
proporsi 5 % ( Normal : 15 – 36,2%)
Lanjutan……
Sistem Granulopoisis: Aktivitas sangat menurun,
proporsi sel seri granulositik 10% (Normal 33,6
– 73,6%)
Sistem Trombopoisis: Aktivitas sangat menurun,
sulit ditemukan megakariosit
Sistem Limfopoisis: Aktivitas sangat meningkat,
proporsi seri limfositik 85% (N 8,6 – 23,8%),
dan proporsi Limfoblast 75,6% dengan bentuk
dan ukuran relatif homogen, anak inti 0 - 1.
Sel lain : Tidak didapatkan sel non hematopoitik
Kesimpulan: Gambaran sumsum tulang sesuai
dengan Acute Lymphoblastic Leukemia L-1 (ALL
– L1)
Contoh BMA lain: kasus AML
Rangkuman
Hematopoisis:
Pembentukan, perkembangan, dan proses
pegkhususan/spesialisasi sel darah cara
fungsional.
Fase hematopoesis: mesoblastik, hepatik
dan medularis
Organ tempat hematopoesis: Hati, Limpa,
lymphnodus, Timus dan Sumsum tulang
Sumsum tulang: tempat utama
hematopoeisis mulai dari lahir sampai
seumur hidup
Rangkuman
Pada keadaan tertentu, produksi sel
darah bisa terjadi luar sumsum tulang
(sutul), disebut hematopoeisis
ekstramedular
Lingkungan mikro pada sutul penting
untuk proliferasi dan difrensiasi
stemsel
Sel matur, karakteristik umum:
penurunan ukuran sel dan inti sel,
hilangnya nukleoli, kondensasi
kromatin inti, pengurangan basofilia
di sitoplasma.
Rangkuman
Aspirasi Sutul:
Membantu menegakkan dx penyakit yang
belum diketahui penyebabnya
Mengetahui penyebaran penyakit
Monitoring hasil pengobatan
Persiapan pengobatan sitostatika/radiasi
Lokasi pengambilan:
SIPS (Spina iliaca posterior superior)
a. SIAS (Spina iliaca anterior superior)
b. Sternum (hanya pada orang dewasa)
c. Prosesus spinosus vertebra lumbalis