PENDAHULUAN
Ossa extremitatis inferioris adalah tulang belulang yang menyusun anggota
gerak bagian bawah. Ossa extremitatis inferioris merupakan bagian kerangka tubuh
manusia (skeleton), dimana pada klasifikasi skeleton berdasarkan lokasi, maka ossa
extremitatis inferioris ini bersama ossa extremitatis superioris termasuk skeleton
appendiculare.
Ossa extremitatis inferioris dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
1. Cingulum extremitatis inferioris
2. Ossa extremitatis inferioris liberi
OS COXAE
Os coxae merupakan tulang yang membenruk cingulum extremitatis
inferioris. Ada dua buah atau sepasang yaitu os coxae dextra dan os coxae sinistra. Kedua
os coxae bersama os sacrum dan os coccygeus membentuk pelvis.
Setiap os coxae disusun oleh tiga tulang, yang terpisahkan dengan jelas sampai
usia remaja oleh lapisan tulang rawan berbentuk seperti huruf-Y. Tiga tulang os
coxae adalah:
Os ilium, terletak di superior
Os ischii, terletak di inferoposterior
Os pubis, terletak di inferoanterior.
Ketiganya bertemu sedikit di inferior pertengahan os coxae, permukaan
internanya halus sedangkan permukaan externanya terdapat cekungan yang dalam dan
dikenal sebagai acetabulum. Acetabulum di sekelilingnya dibatasi oleh peninggian
OSSA EXTREMITATIS INFERIORIS
tulang yaitu limbus acetabuli dan di inferior dari acetabulum, limbus acetabuli ini tidak
berhubungan tetapi membentuk suatu celah yaitu incisure acetabuli. Pada acetabulum
terdapat permukaan yang kasar, fossa acetabuli yang di&elilingi di anterior, superior
dan posterior oleh facies lunata yang berbentuk seperti tapal kuda dengan permukaan
yang dilapisi tulang rawan. Acetabulum ini merupakan tempat artikulasi dengan os
femoris.
Foramen obturatum merupakan lubang yang berbentuk segitiga atau bulat
lonjong dan dibentuk oleh os ischii dan os pubis. Tepi foramen obturatum ini tajam,
kecuali pada sisi superolateral dimana terdapat sulcus obturatorius. Foramen
obturatum ini pada manusia hidup tertutup selaput tipis yaitu membrana obturatoria. Di
superior membrana obturatoria dibatasi oleh penebalan yang menghubungkan kedua
tubercula obturatoria. Penebalan selaput ini bersama sulcus obturatorius membentuk
canalis obturatorius yang dilalui vasa obturatoria, juga nervus obturatorius.
Os ilium
Os ilium atau tulang usus adalah tulang yang bersama os ischii dan os pubis
membentuk os coxae dan terletak di superior. Os ilium dapat dibagi menjadi corpus
ossis ilii, yang ikut membentuk acetabulum; serta ala ossis ilii yang terletak di
superior corpus ossis ilii dan merupakan tulang pipih. Corpus ossis ilii dan ala ossis ilii
dipisahkan oleh linea arcuata, yang tampak pada sisi interna dan merupakan peninggian
tulang yang berjalan dari superoposterior ke inferoanterior. Ala ossis ilii mempunyai tepi
bebas yang dikenal sebagai crista iliaca. Crista iliaca sebagai tempat perlekatan musculi
abdominalis dapat dibagi lagi menjadi labium internum, labium externum dan linea
intermedia. Linea intermedia terletak di antara labium internum dan labium externum.
Crista iliaca akan berakhir di ujung anterior sebagai spina iliaca anterior superior dan
melanjutkan ke inferior sebagai tonjolan yang disebut sebagai spina iliaca anterior
inferior. Spina iliaca anterior inferior melanjutkan diri melewati corpus ossis pubis
membentuk eminentia iliopubica. Di posterior, crista iliaca berakhir sebagai spina
iliaca posterior superior dan melanjutkan diri ke inferior sebagai tonjolan yang
disebut spina iliaca posterior inferior. Spina iliaca posterior inferior melanjutkan diri
sebagai incisura ischiadica major sampai tonjolan yang disebut sebagai spina ischiadica
di corpus ossis ischii.
Permukaan medial atau internal dari ala ossis ilii di anterior halus dan cekung
disebut sebagai fossa iliaca serta di posterior kasar dan menebal. Di anterior dari
penebalan ini terdapat facies auricularis yang dilapisi oleh tulang rawan dan
merupakan tempat artikulasi dengan facies auricularis ossis sacri sedangkan di
posteriornya didapatkan tuberositas iliaca yang kasar dan merupakan tempat
perlekatan ligamenta sacroiliaca interossea. Facies auricularis dikelilingi sulcus
OSSA EXTREMITATIS INFERIORIS
paraglenoidalis.
Permukaan lateral atau external dari ala ossis ilii, cembung dan bergaris.
Terdapat linea glutea inferior yang berjalan melengkung dari spina iliaca anterior
superior ke arah posterior dan menghilang di tepi superior acetabulum Di superior
linea glutea inferior berjalan linea glutea anterior yang sejajar crista iliaca lalu
melengkung menuju incisura ischiadica major dan merupakan linea yang terpanjang.
Kemudian di posterior linea glutea anterior ada linea glutea posterior yang berjalan dari
crista iliaca menuju spina iliaca posterior inferior.
Os ischii
Os ischii atau tulang duduk adalah tulang yang bersama os ilium dan os pubis
membentuk os coxae dan terletak di inferoposterior. Os ischii dapat dibagi menjadi
corpus ossis ischii yang ikut membentuk acetabulum; ramus superior ossis ischii dan
ramus inferior ossis ischii.
Di tepi anterior dari corpus ossis ischii dan di inferior incisura acetabuli
didapatkan tonjolan kecil yang disebut tuberculum obturatorium posterius;
sedangkan di tepi posterior dari corpus ossis ischii didapatkan tonjolan yang cukup
besar dikenal sebagai spina ischiadica, yang mengarah ke posterior dan kadang ke
medial. Spina ischiadica merupakan lanjutan incisura ischiadica major dari arah
superior; sedangkan ke inferior melanjutkan diri menjadi incisura ischiadica minor
sampai membentuk tuber ischiadicum.
Ramus superior ossis ischii merupakan lanjutan corpus ossis ischii ke arah
inferior. Ramus superior ini mempunyai permukaan yang halus dan menghadap ke
anterolateral serta permukaannya yang kasar dan menebal disebut sebagai tuber
ischiadicum menghadap ke posterior. Ramus superior ossis ischii ini kemudian
membentuk sudut tajam dan melanjutkan diri sebagai ramus inferior ossis ischii.
Ramus inferior ossis ischii ini mengarah ke anterosuperior dan bergabung
dengan ujung ramus inferior ossis pubis. Rami superior dan inferior ossis ischii
bersama dengan rami superior dan inferior ossis pubis membentuk foramen
obturatum.
Os pubis
Os pubis atau tulang kemaluan adalah tulang yang bersama os ilium dan os ischii
membentuk os coxae dan terletak di inferoanterior. Os pubis dapat dibagi menjadi
corpus ossis pubis, ramus superior pubis dan ramus inferior ossis pubis.
Corpus ossis pubis berbentuk seperti limas bersisi tiga yaitu sisi yang
mengarah ke superior, sisi ke arah medial atau internum dan sisi ke arah
inferolateral. Sisi yang ke arah superior dimulai dari eminentia iliopubica (yang
OSSA EXTREMITATIS INFERIORIS
PATELLA
OSSA EXTREMITATIS INFERIORIS
Patella atau tempurung lutut ada sepasang dan berbentuk segitiga, bulat dan
pipih. Patella merupakan os sesamoidea yang terbesar pada tubuh manusia dan terletak
di ujung tendoinsertio m. quadriceps femoris di anterior extremitas distalis ossis
femoris. Tepi proximal patella lebih lebar dan tebal disebut basis patellae yang
merupakan tempat insertio mm quadriceps femoris. Tepi caudal patella meruncing
membentuk apex patellae dan merupakan tempat melekatnya ligamentum patella.
Permukaan anterior patella (Facies anterior patellae) tampak kasar, berlubang-lubang
dan bergaris-garis. Lubang tersebut merupakan foramen nutricium. Garis-garis
tersebut disebabkan serat-serat mm. quadriceps femoris. Permukaan posterior patella
tampak halus dilapisi tulang rawan dan dikenal sebagai facies articularis dan terbagi
menjadi dua permukaan yaitu facies articularis medialis dan lateralis. Facies
articularis lateralis patella lebih lebar dibandingkan dengan facies articularis
medialis patella.
TIBIA
Tibia atau tulang kering ada sepasang dan berbentuk tulang panjang. Tibia
merupakan tulang yang terpanjang kedua setelah os femoris. Tibia di proximalnya lebih
lebar dan mengecil di distalnya. Tibia bersama dengan fibula terdapat pada regio cruris.
Tibia terletak di medial fibula. Tibia berartikulasi dengan os femoris di proximalnya
dan berartikulasi dengan talus di distalnya. Tibia juga berartikulasi dengan fibula di
proximal dan di distalnya. Tibia sebagai tulang panjang dapat dibagi menjadi
extremitas proximalis tibiae, corpus tibae dan extremitas distalis tibiae. Extremitas
proximalis tibiae
Extremitas proximalis tibiae lebih besar dan lebar karena adanya condylus
medialis dan condylus lateralis. Kedua condylus ini mempunyai permukaan
mengarah ke superior yang dilapisi tulang rawan, disebut facies articularis superior
untuk berartikulasi dengan extremitas distalis ossis femoris. Di antara kedua facies
articularis ini terdapat peninggian yang dikenal sebagai eminentia intercondylaris
mempunyai dua tonjolan di medial dan lateralnya, yaitu tuberculum
intercondylare mediale dan tuberculum intercondylare laterale. Juga ada dua area di
antara kedua facies articularis ini yang dipisahkan oleh eminentia intercondylare, yaitu
area intercondylaris anterior yang berada di anterior dari eminentia intercondylare; dan
area intercondylaris posterior yang berada di posterior eminentia intercondylare.
Di tepi facies articularis superior didapatkan margo infraglenoidalis.
Di anterior $ari extremitas proximalis tibiae didapatkan penebalan dengan
permukaaan kasar yaitu tuberositas tibiae yang merupakan ujung superior dari crista
anterior.
Di lateroposterior dari condylus lateralis didapatkan permukaan kecil yang
OSSA EXTREMITATIS INFERIORIS
dilapisi tulang rawan yaitu facies articularis fibularis untuk tempat artikulasi dengan
caput fibulae. Corpus tibiae
Corpus tibiae mempunyai penampang berbentuk segitiga sehingga
permukaannya dapat dibagi menjadi tiga: facies posterior menghadap ke posterior; facies
medialis mengarah ke anteromedial terletak dan langsung di bawah kulit; serta facies
lateralis mengarah ke anterolateral. Pertemuan facies medialis tibiae dan facies
lateralis tibiae membentuk margo anterior yang tajam dan terletak langsung di bawah
kulit. Pertemuan facies lateralis tibiae dan facies posterior tibiae di lateral disebut
margo interosseus. Sedangkan pertemuan facies medialis tibiae dan facies posterior
tibiae di medial disebut margo medialis dan tidak begitu jelas. Di superior dari facies
posterior tibiae didapatkan penonjolan tulang yang arahnya dari superolateral ke
inferomedial yaitu linea musculi solei (linea poplitea). Dan foramen nutricium yang
merupakan lubang masuk canalis nutricicus mengarah ke distal didapatkan pada
facies posterior tibiae di lateral linea musculi solei dan dekat dengan crista interossa.
Corpus tibiae penampangnya di ujung distalnya berbentuk segiempat. Extremitas
distalis tibiae
Extremitas distalis tibiae yang merupakan kelanjutan corpus tibiae melebar dan
berbentuk segiempat. Di lateralnya terdapat permukaan yang berartikulasi dengan
fibula yaitu incisura fibularis (permukaannya tidak dilapisi tulang rawan). Di medial
extremitas distalis tibiae berakhir dengan penonjolan tulang yang dikenal sebagai
malleolus medialis. Malleolus medialis tibiae permukaan medialnya kasar;
permukaan lateralnya dilapisi tulang rawan disebut facies articularis malleoli
medialis yang akan berartikulasi dengan talus; permukaan posteriornya terdapat
lekukan yang berjalan ke distal disebut sulcus malleolaris untuk tendoihsertio m.
tibialis posterior. Di distal extremitas distalis tibiae mempunyai permukaan yang
dilapisi tulang rawan berbentuk segiempat dan cekung yaitu facies articularis inferior
tempat berartikulasi dengan talus.
FIBULA
Fibula atau tulang betis ada sepasang dan berbentuk tulang panjang dan lebih
ramping dibandingkan tibia. Fibula bersama dengan tibia terdapat pada regio cruris.
Fibula terletak di lateral tibia. Fibula berartikulasi dengan tibia dan fibula tfi proximal
dan distal. Di distal juga berartikulasi dengan talus. Fibula sebagai tulang panjang
yang relatif lebih kecil daripada tibiae dibagi menjadi extremitas proximalis yang
dikenal sebagai caput fibulae; corpus fibulae; dan extremitas distalis yang dikenal
sebagai malleolus lateralis fibulae. Caput fibulae
Caput fibulae yang merupakan ujung proximal dari fibula ini menebal lalu
meruncing membentuk apex capitis fibulae. Di permukaan anteromedialnya
OSSA EXTREMITATIS INFERIORIS
Talus
Talus merupakan tulang kedua terbesar yang menyusun ossa tarsi setelah
calcaneus, serta berartikulasi dengan tibia dan fibula di proximal. Talus merupakan
tulang yang tidak dilekati (bukan origo maupun insertio) oleh otot atau tendon. Di distal
berartikulasi dengan calcaneus dan di anterior bertartikulasi dengan os naviculare
pedis. Talus dibagi menjadi corpus tali, caput tali di anterior dan collum tali di anatara
corpus dan caput tali.
Di proximal dari corpus tali terdapat trochlea tali yang menyerupai pelana kuda
dan dilapisi tulang rawan. Troclea tali dapat dibagi menjadi facies superior yang lebih
lebar di anterior dibandingkan posterior, facies malleolaris lateralis dan facies
malleolaris medialis.
Di lateral dari corpus tali terdapat processus lateralis tali.
Di posterior dari corpus tali terdapat dua processus posterior tali (tuberculum
mediale dan tuberculum laterale). Di antara kedua processi posteriores tali tefdapat
sulcus tendinis musculi flexoris hallucis longi.
Di distal (inferior) dari corpus tali terdapat permukaan untuk artikulasi dengan
OSSA EXTREMITATIS INFERIORIS
calcaneus yang dilapisi tulang rawan. Ada tiga permukaan artikulasi yaitu Facies
articularis calcanea posterior yang paling luas, facies articularis calcanea media yang
dipisahkan oleh sulcus tali dari facies articularis calcanea posterior, dan facies
articularis calcanea anterior di dekat caput tali.
Caput tali di anterior talus berbentuk bulat dan dilapisi tulang rawan sebagai facies
articularis navicularis untuk berartikulasi dengan os naviculare pedis.
Calcaneus
Calcaneus merupakan tulang terbesar yang menyusun ossa tarsi dan
berartikulasi dengan talus di tiga permukaan artikulasi yaitu facies articularis talaris
anterior, facies articularis talaris media dan facies articularis talaris posterior. Di
antara facies articularis media dan posterior membentuk sulcus calcanei. Sulcus
calcanei bersama dengan sulcus tali membentuk sinus tarsi dengan arah
anterolateral.
Di bagian posterior calcaleus terdapat tuber calcanei dan di inferiornya terdapat
processus medialis tuber calcanei dan processus lateralis tuber calcanei.
Di bagian medial calcaneus terdapat sustenaculum tali dengan sulcus tendinis
musculi flexoris hallucis longi (di inferoposterior dari sustenaculum tali).
Di bagian lateral dari calcaneus didapatkan Trochlea peronealis (fibularis)
dengan sulcus tendinis musculi peronei (fibularis) longi (di inferoposterior trochlea
peronealis).
Di anterior calcaneus berartikulasi dengan os cuboideum di facies articularis
cuboidea.
Os naviculare pedis
Os naviculare pedis berbentuk oval dengan Tuberoisitas ossis navicularis di
medioinferior. Os naviculare pedis di posterior berartikulasi dengan talus. Di
anterior os naviculare pedis berartikulasi dengan (dari medial ke lateral) os
cuneiforme mediale, Os cuneiforme intermedium, Os cuneiforme laterale, dan os
cuboideum.
Os cuneiforme mediale
Os cuneiforme mediale merupakan os cuneiforme yang terbesar dibandingkan
kedua os cuneiforme yang lain. Berartikulasi di proximal dengan os naviculare pedis.
Di distal dengan os metatarsale I. Di lateral dengan os metatarsale II dan os
cuneiforme intermedium.
Os cuneiforme intermedium
OSSA EXTREMITATIS INFERIORIS
Ossa metatarsi
Ossa metatarsi disusun oleh lima buah tulang panjang (relatif tidak sepanjang
tulang panjang yang lain). Tiap os metatarsal diberi nama sesuai dengan angka
romawi I sampai V mulai dari os metatarsal yang terletak paling medial disebut os
metatarsale I dan selanjutnya yang ada di lateral disebut metatarsale II dan
seterusnya. Ossa metatarsi tidak lurus pada sumbu panjangnya tetapi seperti busur ke
arah dorsal. Os metatarsale II terpanjang dibandingkan ossa metatarsi lainnya kemudian
os metatarsale V yang lebih panjang dibandingkan os metatarsale III dan IV. Os
metatarsale I relatif pendek dan besar. Setiap os metatarsal dapat dibagi menjadi
basis di ujung proximal, corpus dan caput di ujung distal.
Basis metatarsal
Basis metatarsal lebih besar dan lebar di ujung proximal. Basis metatarsal
berartikulasi dengan ossa tarsi dan satu atau dua metatarsal yang terletak di dekatnya.
Facies articularis os metatarsale I lebar dan berbentuk ginjal untuk berartikulasi
dengan os cuneiforme mediale. Facies articularis ossis metatarsi II, III dan V berbentuk
segitiga dengan basis segitiga di superior. Facies articularis os metatarsale II berbentuk
segiempat. Os metarsale II di proximal berartikulasi dengan os cuneiforme
intermedium, juga dengan os cuneiforme mediale, os cuneiforme laterale dan dengan
OSSA EXTREMITATIS INFERIORIS
Phalanx media
Phalanx media lebih pendek daripada phalanx proximalis. Di proximal
berbentuk pasangannya pelana kuda untuk berartikulasi dengan caput phalanx
proximalis. Di distal berbentuk pelana kuda (trochlea) untuk berartikulasi dengan
phalanx distalis.
Phalanx distalis
Phalanx distalis lebih pendek daripada phalanx di proximalnya. Di proximal
berbentuk pasangannya pelana kuda untuk berartikulasi dengan phalanx media atau
OSSA EXTREMITATIS INFERIORIS
phalanx proximalis dari hallux. Di distal dari phalanx distalis melebar dan disebut
tuberositas phalangis distalis (Tuberositas unguicularis).
OSSA EXTREMITATIS INFERIORIS
DAFTAR PUSTAKA
Basmajian, J.V.: Grant's Method of Anatomy, 11th ed. Williams & Wilkins
Company, Baltimore, 1989.
Crouch, J.E.: Functional Human Anatomy, 3th ed. Lea & Febiger, Philadelphia, 1978
Ellis, H : Clinical Anatomy: A revision and applied anatomy for clinical student, 7th ed.
Blackwell Scientific Publications, 1986
Gardner, E.; Gray, D.J. and O'Rahilly, R.: Anatomy: A Regional Study of
Human Structure, W.B. Saunders Company. Philadelphia, 1986.
Goss, CM. (ed.): Gray's Anatomy of Human Body, 27th. Am. ed. Lea & Febiger,
Philadelphia, 1962.
Last, RJ. : Anatomy: Regional and Applied, 6th ed. Churchill Livingstone, 1978
Moore, K.L.: Clinically Oriented Anatomy, 3rd. ed. Williams & Wilkins Company,
Baltimore, 1992.
Rogers, A.W.: Textbook of Anatomy, 1st. ed. Churchil Livingstone, Edinburg, 1992
Snell, R.S.: Clinical Anatomy for Medical Students, 2nd. ed. Little Brown &
Company, Boston, 1981.
Ossa extremitatis superioris adalah tulang belulang yang menyusun anggota gerak
bagian atas. Ossa extremitatis superioris merupakan bagian kerangka tubuh manusia
(skeleton), dimana pada klasifikasi skeleton berdasarkan lokasi, maka ossa
extremitatis superioris ini bersama ossa extremitatis inferioris termasuk skeleton
appendiculare.
Ossa extremitatis superioris dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
1. Cingulum extremitatis superioris (gelang bahu)
2. Ossa extremitatis superioris liberi
CLAVICULA
Clavicula atau tulang selangka ada sepasang yaitu clavicula dextra dan
clavicula sinistra. Clavicula bersama scapula membentuk cingulum extremitatis
superioris. Clavicula berartikulasi di medial dengan manubrium sterni. Di lateral,
clavicula berartikulasi dengan acromion yang merupakan bagian scapula. Clavicula
sinistra berbentuk seperti huruf S bila dilihat dari cranial (clavicula dextra dilihat dari
caudal). Lengkungan cembung ke antrerior dari clavicula berada di medial
sedangkan lengkungan cekung ke anterior dari clavicula berada di lateral. Lengkungan
cembung lebih besar dibandingkan lengkungan cekung. Clavicula dapat dibagi menjadi
corpus claviculae, dan dua extremitas. Extremitas sternalis di ujung medial menebal
berartikulasi dengan manubrium sterni di facies articularis sternalis. Extremitas
acromialis di ujung lateral memipih berartikulasi dengan acromion di facies
articularis acromialis. Clavicula mempunyai permukaan cranial yang rata
OSSA EXTREMITATIS SUPERIORIS
HUMERUS
Humerus atau tulang pangkal lengan ada sepasang dan berbentuk tulang
panjang dan terletak pada brachium. Humerus berartikulasi dengan scapula di
OSSA EXTREMITATIS SUPERIORIS
proximal dan dengan radius dan ulna di distal. Humerus dapat dibagi menjadi
extremitas proximalis humeri, corpus humeri dan extremitas distalis humeri.
Extremitas proximalis humeri
Di extremitas proximalis humeri terdapat caput humeri yang setengah bulat dan
dilapisi oleh tulang rawan. Caput humeri merupakan bagian humerus yang berartikulasi
dengan cavitas glenoidalis yang merupakan bagian scapulae. Arah caput humeri serong
mediosuperior dan sedikit posterior. Caput humeri ini dipisahkan dengan struktur di
distalnya oleh collum anatomicum. Kemudian didapatkan dua tonjolan tulang yang
disebut sebagai tuberculum majus dan tuberculum minus. Tuberculum majus
mengarah ke lateral dan melanjutkan diri ke distal sebagai crista tuberculi majoris.
Tuberculum minus mengarah ke anterior dan melanjutkan diri sebagai crista tuberculi
minoris. Di antara kedua tuberculum serta crista tuberculi dibentuk sulcus
intertubercularis yang dilapisi oleh tulang rawan dan dilalui tendon caput longum m.
bicipitis. Collum chirurgicum merupakan tempat pertemuan extremitas proximalis
humeri dengan corpus humeri.
Corpus humeri
Corpus humeri mempunyai penampang melintang berbentuk segitiga.
Permukaan corpus humeri dapat dibagi menjadi facies anterior medialis, facies anterior
lateralis dan facies posterior. Pertemuan facies anterior medialis dengan facies
posterior membentuk margo medialis. Margo medialis ke arah distal makin menonjol
dan tajam sebagai crista supracondylaris medialis. Pertemuan facies anterior lateralis
dengan facies posterior membentuk margo lateralis. Margo lateralis ini juga ke arah
distal makin menonjol dan tajam sebagai crista supracondylaris lateralis. Di
pertengahan sedikit proximal facies anterior lateralis didapatkan tuberositas deltoidea.
Di posterior dari tuberositas deltoidea dan di facies posterior humeri didapatkan sulcus
nervi radialis (Sulcus spiralis) yang berjalan dari superomedial ke inferolateral.
Foramen nutricium didapatkan dekat margo medialis dan merupakan lubang masuk
ke canalis nutricium yang mengarah ke distal.
Extremitas distalis humeri
Extremitas distalis humeri lebih tipis dan lebar dibandingkan dengan corpus
humeri. Margo medialis yang melanjutkan diri sebagai crista supracondylaris medialis
berakhir sebagai epicondylus medialis. Demikian pula margo lateralis yang
melanjutkan diri sebagai crista supracondylaris lateralis berakhir sebagai epicondylus
lateralis. Epicondylus medialis lebih menonjol dibandingkan epicondylus lateralis
serta di permukaan posterior epicondylus medialis didapatkan sulcus nervi ulnaris.
Di antara kedua epicondylus ini didapatkan struktur yang dilapisi tulang rawan untuk
artikulasi dengan tulang-tulang antebrachium. Struktur ini mempunyai sumbu yang
OSSA EXTREMITATIS SUPERIORIS
sedikit serong terhadap sumbu panjang corpus humeri. Struktur ini disebut trochlea
humeri di medial dan capitulum humeri di lateral. Trochlea humeri dilapisi oleh tulang
rawan yang melingkar dari permukaan anterior sampai permukaan posterior dan
berartikulasi dengan ulna. Di proximal trochlea baik di permukaan anterior maupun
di permukaan posterior didapatkan lekukan sehingga tulang menjadi sangat tipis. Di
permukaan anterior disebut fossa coronoidea dan di permukaan posterior disebut fossa
olecrani. Capitulum humeri lebih kecil dibandingkan trochlea humeri dilapisi tulang
rawan setengah bulatan dan tidak mencapai permukaan posterior. Capitulum humeri
berartikulasi dengan radius. Di proximal permukaan anterior capitulum humeri
didapatkan fossa radialis.
Radius atau tulang pengumpil ada sepasang dan berbentuk tulang panjang yang
melebar di bagian distalnya. Radius bersama ulna terletak pada antebrachium.
Radius terletak di lateral ulna (pada sisi ibu jari). Radius berartikulasi dengan
humerus dan ulna di proximalnya. Di distal berartikulasi dengan ulna dan carpus.
Radius dapat dibagi menjadi extremitas proximalis radii, corpus radii dan extremitas
distalis radii.
Extremitas proximalis radii
Di extremitas proximalis radii didapatkan caput radii berbentuk seperti kancing
yang dilapisi tulang rawan. Permukaan proximal disebut Fovea articularis radii untuk
berartikulasi dengan humerus. Dan di sekelilingnya juga dilapisi tulang rawan
disebut circumferential articularis radii yang berartikulasi dengan incisura radialis
ulnae. Di distal capitum radii dibentuk collum radii.
Corpus radii t
Di proximal dari corpus radii didapatkan tonjolan tulang yang mengarah ke
anteromedial yaitu tuberositas radii. Permukaan corpus radii dapat dibagi menjadi tiga
yaitu facies anterior, facies posterior dan facies lateralis. Facies lateralis merupakan
permukaan yang tersempit. Margo interosseus merupakan batas antara facies anterior
dengan facies posterior. Margo anterior merupakan batas antara facies anterior dengan
facies lateralis. Sedangkan margo posterior merupakan batas antara facies lateralis
dengan facies posterior. Foramen nutricium didapatkan dekat margo interosseus dan
mengarah ke proximal.
Extremitas distalis radii
Extremitas distalis radii lebih lebih lebar dibandingkan corpus radii. Di
permukaan anterior extremitas distalis radii halus dan agak cekung. Sedangkan di
permukaan posterior extremitas distalis radii ada tempat berjalan beberapa tendon.
Di permukaan medial (ulnar) didapatkan bagian yang dilapisi tulang rawan
OSSA EXTREMITATIS SUPERIORIS
disebut incisura ulnaris sebagai tempat artikulasi dengan ulna. Di permukaan distal
extremitas distalis radii dilapisi tulang rawan disebut sebagai facies articularis
carpea (carpalis) yang berartikulasi dengan carpus. Facies articularis carpea dapat
dibagi menjadi dua yaitu bagian berbentuk segitiga di lateral (radial) untuk berartikulasi
dengan os naviculare manus dan bagian berbentuk segiempat di medial (ulnar) untuk
berartikulasi dengan os lunatum. Extremitas distalis radii di ujung radialnya
membentuk processus styloideus.
ULNA
Ulna atau tulang hasta ada sepasang dan berbentuk tulang panjang dengan bagian
proximal yang lebih tebal dibandingkan bagian distalnya. Ulna bersama radius terletak
di antebrachium. Ulna terletak di medial radius (pada sisi kelingking). Ulna
berartikulasi di proximal dengan humerus serta radius dan berartikulasi di distal
dengan radius serta secara tidak langsung berartikulasi dengan carpus. Ulna dapat
dibagi menjadi extremitas proximalis ulnae, corpus ulnae dan extremitas distalis
ulnae.
Extremitas proximalis ulnae.
Extremitas proximalis ulnae lebih tebal dan ujung proximalnya terlihat kuat
sebagai olecranon. Dan tonjolan ke arah anterior disebut processus coronoideus. Di
antara olecranon dan processus coronoideus membentuk incisura trochlearis
{semilunaris} yang dilapisi tulang rawan sebagai tempat artikulasi dengan trochlea
humeri. Di radial (lateral) processus coronoideus didapatkan incisura radialis yang
dilapisi tulang rawan dan sebagai tempat artikulasi dengan caput radii. Di anterior dan
distal processus coronoideus didapatkan tuberositas ulnae. Dan di lateral dan distal
processus coronoideus didapatkan crista musculi supinatorius.
Corpus ulnae
Corpus ulnae mempunyai penampang berbentuk segitiga dan mempunyai facies
anterior, facies posterior dan facies medialis. Facies medialis tidak luas dan dibatasi oleh
margo anterior terhadap facies anterior dan dibatasi oleh margo posterior terhadap
facies posterior. Facies anterior dengan facies posterior dibatasi oleh margo interosseus.
Foramen nutricium didapatkan dekat dengan margo interosseus dan mengarah ke
proximal.
radii.
OSSA CARPI
Ossa carpi dapat dibagi menjadi dua baris tulang. Baris proximal disusun (dari
radial/lateral ke ulnar/medial) oleh os naviculare manus (os scaphoideum), os lunatum,
os triquetrum dan os pisiforme. Baris distal disusun (dari radial/lateral ke ulnar/medial)
oleh os multangulum majus (os trapezium), os multangulum minus (os
trapezoideum), os capitatum dan os hamatum.
Tuberculum ossis navicularis manus bersama dengan tuberculum ossis
multanguli majoris membentuk eminentia carpi radialis di lateral (radial) dari carpus.
Di medial (ulnar) carpus terbentuk eminentia carpi ulnaris yang dibentuk bersama oleh
os pisiforme dengan hamulus ossis hamati. Di antara kedua eminentiae ini
membentuk sulcus carpi. Sulcus carpi akan menjadi canalis carpi dengan adanya
ligamentum carpi transversum.
Os naviculare manus
Os naviculare manus (os scaphoideum) mempunyai tuberculum ossis
navicu0laris (scaphoidei) di permukaan volar. Os naviculare manus di proximal
berartikulasi dengan radius. Di distal berartikulasi dengan ossa multanguli majus et
minus. Di medial (ulnar) proximal berartikulasi dengan os lunatum; dan di medial
(ulnar) distal berartikulasi dengan os capitatum.
Os lunatum
Os lunatum berartikulasi di proximal dengan radius. Di distal berartikulasi
dengan os capitatum dan os hamatum (hanya sebagian kecil).. Di lateral (radial)
berartikulasi dengan os naviculare manus. Di medial (ulnar) berartikulasi dengan os
triquetrum.
Os triquetrum
Os triquetrum berartikulasi di distal dengan os hamatum. Di lateral (radial)
berartikulasi dengan os lunatum. Di volar berartikulasi dengan os pisiforme.
Os pisiforme
Os pisiforme berbentuk kecil dan berartikulasi di dorsal dengan os
triquetrum.
Os multangulum majus
Os multangulum majus (os trapezium) berartikulasi di proximal dengan os
naviculare manus. Di distal berartikulasi dengan os metacarpale I. Di medial (ulnar)
berartikulasi dengan os multangulum minus dan sebagian kecil os metacarpale II. Di
OSSA EXTREMITATIS SUPERIORIS
metacarpale IV.
Corpus os metacarpale berpenampang segitiga dengan permukaan dorsal,
permukaan radial dan permukaan ulnar. Pada permukaan ulnar didapatkan foramen
nutricium yang mengarah ke distal (os metacarpale I) dan ke proximal (ossa metacarpi
II-V).
Caput os metacarpale melebar dengan bentuk bulat dan dilapisi tulang rawan.
Lapisan tulang rawan lebih meluas ke vular daripada ke dorsal. Dan di kedua sisi caput
didapatkan daerah yang kasar sebagai tempat ligamentum.
PHALANGES DIGITORUM MANUS
Phalanges digitorum manus atau tulang-tulang jari tangan berbentuk tulang
pendek tetapi lebih panjang dibandingkan phalanges digitorum pedis. Ada tiga macam
phalanges pada digiti II -V manus yaitu phalanx proximalis [prima (I)], phalanx media
[secunda (II)] dan phalanx distalis [tertia (III)] . Sedangkan pada pollex hanya ada dua
macam phalanges yaitu phalanx proximalis [primus(I)] dan phalanx distalis [secunda
(II)]. Phalanx proximalis relatif lebih panjang daripada phalanx di distalnya. Foramen
nutricium didapatkan pada permukaan volar dan mengarah ke distal.
Phalanx proximalis
Phalanx proximalis dapat dibagi menjadi basis phalangis di ujung proximal,
corpus phalangis dan caput phalangis. Basis phalangis berbentuk cekung untuk
berartikulasi dengan caput os metacarpal. Caput phalangis berbentuk pelana kuda
(trochlea) untuk berartikulasi dengan phalanx media atau phalanx distalis pollex.
Phalanx media
Phalanx media lebih pendek daripada phalanx proximalis. Di proximal
berbentuk pasangan pelana kuda (terbagi dua permukaan) untuk berartikulasi dengan
caput phalanx proximalis. Di distal berbentuk pelana kuda (trochlea) untuk
berartikulasi dengan phalanx distalis.
Phalanx distalis
Phalanx distalis lebih pendek daripada phalanx di proximalnya. Di proximal
berbentuk pasangan pelana kuda (terbagi dua permukaan) untuk berartikulasi dengan
phalanx media dan phalanx proximalis hallux. Di distal dari phalanx distalis melebar
dan disebut tuberositas phalangis distalis (Tuberositas unguicularis).
OSSA EXTREMITATIS SUPERIORIS
DAFTAR PUSTAKA
Basmajian, J.V. : Grant's Method of Anatomy, 11th ed. Williams & Wilkins Company,
Baltimore, 1989.
Crouch, J.E. : Functional Human Anatomy, 3th ed. Lea & Febiger, Philadelphia, 1978
Ellis, H : Clinical Anatomy: A revision and applied anatomy for clinical student, 7th ed.
Blackwell Scientific Publications, 1986
Gardner, E.; Gray, D.J. and O'Rahilly, R.: Anatomy: A Regional Study of Human
Structure, W.B. Saunders Company. Philadelphia, 1986.
Goss, CM. (ed.): Gray's Anatomy of Human Body, 27th. Am. ed. Lea & Febiger,
Philadelphia, 1962.
Last, R.J. : Anatomy: Regional and Applied, 6th ed. Churchill Livingstone, 1978
Moore, K.L.: Clinically Oriented Anatomy , 3rd. ed. Williams & Wilkins Company,
Baltimore, 1992.
Snell, R.S.: Clinical Anatomy for Medical Students, 2nd. ed. Little Brown &
Company, Boston, 1981
EXTREMITAS INFERIOR
PENDAHULUAN
Extremitas inferior terutama berfungsi menyangga berat tubuh, mengatur gaya berat
dan gerak tubuh. Beberapa otot yang bekerja pada extremitas inferior mempunyai origo
pada cingulum extremitatis inferioris, os sacrum dan columna vertebralis. Sehingga dalam
pembicaraan mengenai extremitas inferior biasanya termasuk daerah-daerah peralihan
antara truncus dan extremitas inferior (misalnya, regiones glutea et inguinalis).
Extremitas inferior pada awalnya timbul sebagai kuncup kecil pada embrio
sepanjang kira-kira 5 mm, yaitu lebih kurang pada umur 4 minggu. Kuncup extremitas
inferior dalam perkembangannya terletak agak di posterior dari extremitas superior. Tiap
kuncup extremitas inferior memanjang dan tumbuh dengan urutan proximodistal (misalnya,
regio cruris muncul lebih dahulu dari pada regio pedis). Beberapa hari sesudah pertama kali
extremitas inferior dapat terlihat, saraf-saraf tumbuh di dalamnya dan kerangka serta otot-
otot mengadakan diferensiasi. Tidak lama kemudian jari-jari kaki dapat dikenali.
Extremitas inferior dapat dibagi menjadi beberapa regiones, yaitu regio femoris,
regio glutea, regio genu termasuk fossa poplitea, regio cruris dan regio pedis. Masing-masing
regio terbagi menjadi dua regiones yaitu ventral (anterior) dan dorsal (posterior), kecuali
region glutea. Misal regio femoris terbagi menjadi regiones femores ventralis et
dorsalis.
REGIO FEMORIS
ANATOMI PERMUKAAN
Spina iliaca anterior superior mudah diraba dan mungkin dapat terlihat pada orang
kurus. Trochanter major pada femur terletak selebar tangan di inferior dari crista iliaca.
Patella membentuk suatu tonjolan yang jelas. Kedua condyli medialis et lateralis femores
dapat teraba dengan mudah. Yang agak sulit diraba adalah tuberculum adductorium
pada femur.
FASCIA SUPERFICIALIS
Di beberapa tempat fascia superficialis terbagi menjadi dua lapisan, diantara kedua
lapisan ini berjalan vasa dan nervi superficiales. Kedua lapisan fascia superficialis ini di
regio inguinalis menebal dan di sini lapisan yang lebih superficial melanjutkan diri
sebagai fascia superficialis di abdomen. V. saphena magna, nn. superficiales dan
Inn. inguinales superficiales juga berada di antara kedua lapisan fascia superficialis
ini. Vv. superficiales pada extremitas inferior bermuara pada v. saphena magna atau
EXTREMITAS INFERIOR
v. saphena parva.
V. Saphena Magna
Vena ini merupakan vena terpanjang pada tubuh manusia. Perjalanannya
dimulai dari ujung medial arcus venosus dorsalis pedis dan berjalan di anterior dari
malleolus medialis tibiae, di sini vena ini diikuti oleh n. saphenus. Kemudian berjalan
serong ke superior pada sepertiga bagian inferior tibia menuju sisi medial regio genu.
Di daerah ini v. saphena magna terletak superficial terhadap epicondylus medialis.
Selanjutnya berjalan superolateral menuju fossa ovalis yang terletak pada fascia
profundus, menembus fascia cribosa dan akhirnya bermuara pada v. femoralis.
V. Saphena Parva
Perjalanannya dimulai di posterior dari malleolus lateralis. Vena ini dibentuk
oleh pertemuan dari v. digitalis dorsalis pedis di sisi lateral digitus V dengan arcus
venosus dorsalis pedis. Dalam perjalanannya, pembuluh darah ini diikuti oleh n.
suralis. Selanjutnya berjalan ke superior disepanjang tepi lateral tendo calcanei dan
berjalan di antara kedua capita m. gastrocnemius. Akhirnya vena ini menembus fascia
poplitea untuk bermuara ke dalam v. poplitea.
Nervi Cutanei
Kulit di regio femoris diinervasi oleh cabang-cabang rr. anteriores n.
femoralis (nn. cutanei femores medialis et intermedius), nn. obturatorius, cutaneus
femoris lateralis, cutaneus femoris posterior, et ilioinguinalis dan r. femoralis n.
genitofemoralis.
Lnn, Inguinales Superficiales
Kelenjar limfe ini terletak di fascia superficialis dan membentuk rangkaian
mirip huruf T. Deretan superior atau tractus horizontalis terletak di inferior dari dan
sejajar dengan ligamentum inguinale. Yang inferior atau tractus verticalis, terletak di
sepanjang bagian superior v. saphena magna.
Pembuluh limfe aferen yang tersebar luas di bagian superomedial regio
femoris, tepat di inferior dari ligamentum inguinale, mengalirkan limfenya menuju
Inn. inginales superficiales. Kelenjar limfe ini juga menerima aliran limfe dari
dinding abdomen bagian inferior, regio glutea, perineum, ujung inferior pars analis
recti, ujung inferior vagina pada perempuan, serta penis dan scrotum pada laki-laki
atau labium majus pada wanita.
Aliran limfe dari Inn. inguinales superficiales akan menuju ke Inn. inguinales
profundi dan Inn. iliaci externi.
EXTREMITAS INFERIOR
FASCIA PROFUNDUS
Fascia yang kuat, padat, lebar dan membungkus otot-otot regio femoris laksana
stocking ini melekat di superior pada crista iliaca di lateral, ligamentum inguinale di
anterior, corpus et ramus inferior ossis pubis serta ramus inferior ossis ischii dan tuber
ischiadica di medial, juga ligamentum sacrotuberosum dan os sacrum di posterior. Di inferior
fascia lata melekat pada patella, kedua condyli femores dan kedua condyli tibiae, serta
capitulum fibulae. Kira-kira pada dua pertiga inferior regio femoris, kearah profundus fascia
lata membentuk septa intermusculares mediale et laterale yang melekat pada linea aspera.
Dengan adanya kedua septa ini, maka regio femoris dapat dibagi menjadi dua regiones,
yaitu regio femoris ventralis dan regio femoris dorsalis.
Di medial fascia lata menipis dan di inferior dari ligamentum inguinale terdapat
fossa ovalis, yang dilewati oleh v. saphena magna untuk bermuara ke dalam v. femoralis.
Pusat fossa ovalis terletak 3 cm inferolateral dari tuberculum pubicum. Tepi medialnya
halus, tetapi tepi superior, lateral dan inferiornya tajam. Tepi-tepi yang tajam ini
dinamakan margo falciformis. Fossa ovalis tertutup oleh fascia cribosa, yang dibentuk
oleh lapisan profundus fascia superficialis. Selain oleh v. saphena magna, fascia cribosa
juga ditembus oleh aa. circumflexa ilium superficialis, epigastrica superficialis et pudenda
externa, serta pembuluh limfe eferen dari Inn. inguinales superficiales.
Fascia lata sangat kuat di bagian lateral berupa tractus iliotibialis, yang terbentang
antara crista iliaca sampai condylus lateralis tibiae. Tractus iliotibialis merupakan insertio
dari mm. tensor fasciae latae et gluteus maximus. Tepat di posteroinferior dari SIAS, fascia
lata membungkus m. tensor fasciae latae.
M. iliacus berorigo pada bagian superior fossa iliaca, ala ossis sacri dan
ligamentum sacroiliacum anterior. Insertionya pada tendo insertio m. psoas major dan
corpus femoris, di inferior dari trochanter minor. Inervasinya berasal dari n.
femoralis.
M. psoas major origonya pada discus iritervertebrales dan sisi lateral vertebrae
thoracales Xll-lumbalis V. insertionya pada trochanter minor. Inervasinya berasal
dari rr. ventrales nn. lumbales I-III.
Fungsi m. iliopsoas terutama adalah untuk flexio dan rotatio lateral pada
articulatio coxae.
M. Quadriceps Femoris
Otot ini terdiri dari satu otot biartikular, yaitu m. rectus femoris dan tiga otot
monoartikular, yaitu mm. vasti medialis, lateralis et intermedius.
M. rectus femoris berorigo pada SIAI dan cekungan di superior dari
acetabulum. M. vastus medialis origonya pada linea intertrochanterica dan labium
mediale linea aspera. M. vastus lateralis berorigo pada trochanter major dan labium
laterale linea aspera. Sedangkan m. vastus intermedius origonya pada permukaan
anterior dan lateral corpus femoris. Insertio m. quadriceps femoris pada basis patellae
dan melalui ligamentum patellae pada tuberositas tibiae.
Inervasinya oleh n. femoralis.
Fungsi m. quadriceps femoris adalah untuk extensio pada articulatio genu.
Khususnya bagi m. rectus femoris juga berfungsi untuk flexio pada articulatio coxae.
M. Sartorius
Otot yang sempit, panjang dan berjalan serong ini merupakan otot di regio
femoris ventralis yang letaknya paling superficial. Origonya pada spina iliaca anterior
superior dan insertionya pada bagian superior fascies medialis corpus tibiae.
Saraf yang menginervasinya adalah n. femoralis.
Fungsinya adalah untuk flexio dan rotatio lateral pada articulatio coxae. Serta
untuk flexio dan rotatio medial pada articulatio genu.
M. Pectineus
Letak otot ini tepat di medial dari m. iliopsoas dan membentuk sebagian besar
dasar trigonum femorale. Origonya pada pecten ossis pubis, sedangkan insertionya
pada linea pectinea.
Inervasinya berasal dari n.femoralis.
Fungsi otot ini adalah untuk flexio, adductio dan rotatio lateral pada
EXTREMITAS INFERIOR
articulatio coxae.
M. Adductor Longus
Di antara kelompok adductor, otot ini letaknya paling anterior dan origonya
pada bagian anterior corpus ossis pubis, tepat di inferior dari tuberculum pubicum.
Insertionya pada labium mediale linea aspera.
Saraf yang menginervasinya adalah n. obturatorius.
Fungsinya adalah untuk adductio, serta membantu flexio dan rotatio medial
pada articulatio coxae.
M. Adductor Brevis
Sebagian besar otot ini berada di profundus dari m. adductor longus. Otot ini
berorigo pada corpus datn ramus inferior ossis pubis, sedang insertionya pada linea
pectinea dan bagian superior linea aspera.
N. obturatorius menginervasi m. adductor brevis ini. R. anterior n. obturatorius
berjalan di anterior dari otot ini, sedang r. posterior n. obturatorius berjalan di
posteriornya.
Otot ini fungsinya adalah untuk adductio dan flexio pada articulatio coxae.
M. Adductor Magnus
Otot yang besar ini terletak di posterior dari mm. adductor longus, adductor
brevis et vastus medialis. M. adductor magnus terdiri dari dua bagian, yaitu pars
adductoris dan pars extensoris. Kedua bagian ini berbeda, baik dalam origo, insertio,
inervasi mauoun fungsinya.
Pars adductoris berorigo pada ramus inferior ossis pubis dan ramus inferior
ossis ischii. Insertionya pada bagian distal linea aspersa. Yang menginervasinya
adalah n. obturatorius, serta fungsinya adalah untuk adductio, flexio dan rotatio
lateral pada articulatio coxae.
Pars extensoris origonya pada tuber ischiadica, insertionya pada tuberculum
adductorium, diinervasi oleh pars tibialis n. ischiadicus, serta mempunyai fungsi
untuk adductio, extensio dan rotatio medial pada articulatio coxae.
M. Gracilis
Otot ini berjalan superficial, di sepanjang sisi medial regio femoris. Origonya
pada corpus dan ramus inferior ossis pubis, insertionya pada bagian superior facies
medialis corpus tibiae.
M. gracilis diinervasi oleh n. obturatorius.
EXTREMITAS INFERIOR
Fungsinya adalah untuk adductio pada articulatio coxae serta flexio dan rotatio
medial pada articulatio genu.
M. Obturator Externus
Otot yang berbentuk kipas dan merupakan anggota kelompok adductor yang
letaknya paling profundus ini berorigo pada membrana obturatoria, serta tepi anterior
dan inferior foramen obturatorium. Insertionya pada fossa trochanterica.
Inervasinya berasal dari n. obturatorius.
Fungsi otot ini adalah untuk rotatio lateral pada articulatio coxae.
TRIGONUM FEMORALE
Setelah fascia lata disingkirkan, maka tampaklah trigonum femorale, yaitu
suatu ruang berbentuk segi tiga yang terdapat di sepertiga bagian superomedial regio
femolis ventralis. Ruang ini dibatasi di superior oleh ligamentum inguinale, di medial
oleh tepi medial m. adductor longus, dan di lateral oleh tepi medial m. sartorius. Dasamya
tidak berupa permukaan yang rata, tetapi berbentuk selokan dan dibentuk oleh mm. iliopsoas,
pectineus et adductor longus. Sebagai atapnya adalah fascia lata bersama fascia cribosa.
Pada fascia superficialis yang berada di superficial dari trigonum ini berjalan cabang-
cabang proximal vasa femoralis, bagian superior v. saphena magna, r. femoralis n.
genitofemoralis, n. ilioinguinalis dan Inn. inguinales superflciales.
Isi trigonum ini adalah a. femoralis beserta cabang-cabangnya, v. femoralis dengan
venae yang bermuara ke dalamnya, nn. femoralis et cunateus femoris lateralis.
Vasa femoralis dibungkus oleh femoral sheath, suatu perluasan ke arah inferior dari fascia
yang menyelimuti abdomen, yaitu fascia transversalis di anterior dan fascia iliaca di
posterior. Dinding medial femoral sheath ditembus oleh v. saphena magna dan pembuluh
limfe, sedang dinding lateralnya oleh r. femoralis n. genitofemoralis. Femoral sheath
berakhir sampai 4 cm di inferior dari ligamentum inguinale dan melanjutkan diri sebagai
lapisan adventitia vasa femoralis.
Selain membungkus vasa femoralis, femoral sheath juga membungkus canalis femoralis,
suatu saluran yang letaknya lebih medial dari pada v. femoralis. Isi canalis femoralis adalah
pembuluh limfe dan jaringan lemak. Ujung superiornya, yaitu annulus femoralis,
merupakan tempat yang terlebar. Batas-batas annulus femoralis adalah: di lateral, v.
femoralis; di medial, ligamentum lacunare; di anterior, ligamentum inguinale dan di
posterior, ramus superior ossis pubis dan m. pectineus beserta fascianya. Annulus femoralis
tertutup oleh septum femorale, yang merupakan jaringan lemak extraperitoneal. Septum
femorale ditembus oleh pembuluh limfe yang menghubungkan Inn. inguinales profundi
dengan Inn. iliaci externi.
EXTREMITAS INFERIOR
A. Femoralis
Arteria ini adalah lanjutan a. iliaca externa dan merupakan arteria utama untuk
extremitas inferior. A. femoralis dimulai dari posterior ligamentum inguinale di titik
tengahnya, di medial dari n. femoralis dan di lateral dari v. femoralis. A. femoralis
memasuki trigonum femorale, di anterior dari caput femoris. Selanjutnya berada di dalam
canalis adductorius bersama v. femoralis, n. saphenus dan saraf untuk m. vastus medialis.
Arteria ini berubah namanya menjadi a. poplitea ketika melewati hiatus tendineus
(adductorius).
Di bagian proximal, a. femoralis mempunyai cabang aa. epigastrica superficialis,
circumflexa ilium superficialis et pudenda externa. Lebih distal arteria ini memberikan
cabang aa. profunda femoris et genu descendens.
A..epigastrica superficialis menembus femoral sheath dan fascia lata, selanjutnya
berjalan ke arah umbilicus, serta beranastomosis dengan a. epigastrica inferior.
A. circumflexa ilium superficialis juga menembus femoral sheath dan fascia lata,
kemudian berjalan ke arah SIAS dan beranastomosis dengan a. circumflexa ilium
profundus.
A. pudenda externa melewati fossa ovalis dan berjalan ke medioposterior
melintasi funiculus spermaticus pada laki-laki atau ligamentum teres uteri pada
perempuan.
A. profunda femoris keluar dari sisi posterolateral a. femoralis dan berjalan ke
medial, bercabang menjadi aa. circumflexae femores lateralis et medialis, kemudian
berjalan ke inferior, di Superficial dari mm. adductor brevis et edductor magnus.
Arteria ini berakhir sebagai a. perforans yang terakhir. Selain itu a. profunda femoris
mempunyai cabang tiga buah aa. perforantes dan ketiganya menembus m .adductor
magnus.
A. circumflexa femoris lateralis berjalan ke lateral di antara cabang-cabang n.
femoralis, kemudian berada di posterior dari mm. sartorius et rectus femoris, serta
bercabang menjadi rr. ascendens, transversus et descendens.
A. circumflexa femoris medialis berjalan ke posterior di antara mm. psoas
major et pectineus, ke arah acetabulum. Cabang-cabangnya adalah rr. acetabularis,
ascendens et transversus.
A. genu descendens muncul tepat sebelum a. femoralis berakhir.
V. Femoralis
Vena ini merupakan lanjutan v. poplitea di superior dari hiatus tendineus
(adductorius). V. femoralis berjalan ke superior melalui canalis adductorius di
EXTREMITAS INFERIOR
N. Femoralis
Saraf ini berjalan ke inferior di cekungan antara mm. iliacus et psoas major, di
posterior dari fascia iliaca dan memasuki regio femoris ventralis di posterior dari
ligamentum inguinale dan lateral dari femoral sheath. N. femoralis berakhir menjadi
beberapa cabang, 2 cm di inferior dari ligamentum inguinale. Cabang-cabangnya
antara lain : rr. cutanei anteriores n. femoralis (nn. cutanei femores medialis et
lateralis) dan n. saphenus.
N. femoralis menginervasi kulit sisi anterior dan medial regio femoris, sisi
anteromedial regio cruris, mm. iliacus, pectineus, sartorius et quadriceps femoris,
serta articulationes coxae et genu.
N. saphenus merupakan cabang n. femoralis yang terpanjang dan dianggap
akhir dari n. femoralis. Saraf ini berjalan bersama vasa femoralis ke inferior melalui
trigonum femorale dan canalis adductorius; menembus atap bagian distal canalis ini,
kemudian muncul di tepi posterior m. sartorius di bagian medial regio genu.
CANALIS ADDUCTORIUS
Saluran ini dimulai kira-kira 15 cm di inferior dari ligamentum inguinale, yakni
ketika m. sartorius menyilang m. adductor longus dan berakhir di hiatus tendineus
(adductorius), yang berupa suatu celah pada tendo insertio m. adductor magnus. Canalis
adductorius yang letaknya di sepertiga tengah bagian medial regio femoris ini dibatasi di
lateral oleh m. vastus medialis dan di posteromedial oleh mm. adductores longus et magnus.
Sebagai atapnya adalah mm. sartorius bersama membrana vastoadductoria, yaitu suatu
membrana yang letaknya di profundus dari m. sartorius serta menghubungkan batas lateral dan
batas posteromedial canalis ini.
Isinya adalah vasa femoralis, n. saphenus dan saraf untuk m. vastus medialis. Vasa
femoralis melalui seluruh saluran, saraf untuk m. vastus medialis berakhir pada otot ini,
sedang n. saphenus meninggalkan canalis adductorius tidak melalui hialus tendineus
(adductorius). Tetapi n. saphenus keluar di antara m. sartorius dan m. gracilis, menembus
fascia profundus dan berjalan ke inferior pada sisi medial regio cruris bersama v. saphena
magna.
REGIO GLUTEA
ANATOMI PERMUKAAN
Regio glutea terutama ditempati oleh m. gluteus maximus, hanya bagian
superolateralnya ditempati oleh m. gluteus medius.
SIAS dan SIPS serta crista iliaca dapat diraba. Crista iliaca terbentang antara SIAS dan
SIPS, yang tergambarkan oleh lipatan kulit. Di antara kedua SIPS terdapat sisi posterior os
sacrum. Processus spinosus vertebrae sacralis II letaknya setinggi SIPS dan puncak crista
iliaca terletak setinggi processus spinosus vertebrae lumbalis IV. Ke arah inferomedial,
tuber ischiadica dapat diraba di profundus dari m. gluteus maximus.
FASCIA SUPERFICIALIS
Di regio ini fascia superficialisnya merupakan lapisan yang agak tebal dan
mengandung banyak lemak. Fascianya merupakan lanjutan fasciae superficiales
abdomen, perineum dan regio femoris.
Pada fascia superficialis terdapat nn. clunei superior, medius et inferior, rr.
cutanei laterales n. subcostalis dan n. iliohypogastricus yang semuanya menginervasi
kulit regio glutea.
FASCIA PROFUNDUS
EXTREMITAS INFERIOR
M. Gluteus Maximus
Otot yang terbesar dan terberat di regio ini, origonya pada bagian
posterosuperior os ilium dan os sacrum. Insertionya pada tractus iliotibialis dan
tuberositas glutea.
Inervasinya oleh n. gluteus inferior.
Fungsinya adalah untuk extentio dan rotatio lateral pada articulatio coxae.
M. Gluteus Medius
Sebagian besar otot yang berbentuk segi tiga ini, terletak di profundus dari m.
gluteus maximus. Origo otot ini adalah pada permukaan superolateral os ilium dan
insertionya pada trochanter major. Otot ini diinervasi oleh n. gluteus superior.
Fungsi otot ini adalah untuk abductio dan rotatio medial pada articulatio
coxae.
M. Gluteus Minimus
Otot yang juga berbentuk segi tiga dan yang terkecil diantara mm. glutei ini
terletak di profundus dari m. gluteus medius. Origonya pada permukaan lateral os
ilium, sedang insertionya pada trochanter major.
Inervasinyanya dilakukan oleh n. gluteus superior.
Fungsinya adafah juga untuk abductio dan rotatio medial dan articulatio coxae.
Otot ini terletak di bagian lateral regio femoris dan terbungkus oleh kedua
lapisan fascia lata. Lapisan profundus pembungkus otot ini menyatu dengan
permukaan anterior capsula articularis genu. Origonya pada SIAS dan bagian anterior
labium externum crista iliaca, serta berinsertio pada tractus iliotibialis.
Inervasinya berasal dari n. gluteus superior.
Otot ini fungsinya adalah untuk flexio dan rotatio medial pada articulatio
coxae.
M. Piriformis
Karena posisinya, otot ini merupakan petanda untuk regio glutea. M.
piriformis merupakan kunci yang dapat memperjelas hubungan antar struktur di
daerah ini, misal vasa et n. gluteus superior keluar di superior dari otot ini, sedang
vasa et n. gluteus inferior keluar di inferior dari otot ini. Origonya pada bagian
anterior os sacrum dan insertionya pada trochanter major.
Inervasinya oleh saraf untuk m. piriformis.
Fungsi otot ini adalah untuk abductio dan rotatio lateral pada articulatio coxae.
M. Obturator Internus
Otot ini keluar dari pelvis melalui foramen ischiadica minor dan origonya
pada membrana obturatoria dan rr. Inferiores ossis pubis et ossis ischii, sedang
insertionya pada trochanter major.
Inervasi untuk otot ini dilakukan oleh saraf untuk m. obturator internus.
Fungsinya adalah untuk rotatio lateral dan abductio pada articulatio coxae.
Mm. Gemelli
Kedua otot ini mengapit m. obturator internus. M. gemellus superior terdapat
di superior dari m. obturator internus, sedang m. gemellus inferior terletak di
inferiomya. Origo m. gamellus superior pada spina ischiadica dan origo m. gamellus
inferior pada tuber ischiadica. Insertio kedua otot ini pada tendo insertio m. obturator
internus.
Inervasi untuk m. gamellus superior berasal dari saraf untuk m, obturator
internus, sedang m. gamellus inferior dari saraf untuk m. quadratus femoris.
Fungsi kedua otot ini sama dengan m. obturator internus.
M. Quadratus Femoris
Otot berbentuk segi empat dan letaknya di inferior dari m. gamellus inferior
ini berorigo pada tuber ischiadica. Insertionya pada crista intertrochanterica. Otot ini
diinervasi oleh saraf untuk m. quadratus femoris.
Fungsinya adalah untuk rotatio lateral pada articulatio coxae.
EXTREMITAS INFERIOR
N. Gluteus Superior
Saraf ini berjalan ke lateral di antara mm. glutei medius et minimus bersama
dengan r. profundus a. glutea superior. Otot-otot yang diinervasinya adalah mm.
gluteus medius, gluteus minimus et tensor fasciae latae.
di posterior dari spina ischiadica, kemudian masuk kembali kedalam pelvis melalui
foramen ischiadica minor.
V. pudenda interna mengikuti perjalanan arterianya dan bermuara ke dalam v.
iliaca interna.
N. Gluteus Inferior
Saraf ini berjalan bersama a. glutea "inferior untuk menginervasi m. gluteus
maximus yang terletak di superficialnya.
N. Ischiadicus
Saraf yang merupakan saraf terbesar pada tubuh dan juga merupakan struktur
yang berada paling lateral di foramen infrapiriformis ini berjalan ke inferolateral di
profundus dari m. gluteus maximus di antara trochanter major dan tuber ischiadica.
Kemudian berjalan di posterior dari mm. obturator internus, quadratus femoris et
adductor magnus.
N. Pudendus
Saraf ini merupakan struktur yang letaknya paling medial di foramen
infrapiriformis. Kemudian berjalan di lateral dari ligamentum sacrospinosum untuk
masuk kembali ke pelvis melalui foramen ischiadica minor.
PLEXUS LUMBOSACRALIS
Struktur-struktur yang terdapat di extremitas inferior diinervasi oleh cabang-
cabang plexus lumbosacral. Plexus ini dibentuk oleh rr. ventrales nn. L I-S III. Saraf-
saraf yang merupakan cabang dari plexus ini adalah nn. iliohypogastricus,
ilioinguinalis, genitofemoralis, cutaneus femoris lateralis, femoralis, obturatorius,
gluteus superior, gluteus inferior, ischiadicus, et cutaneus femoris posterior dan saraf-
saraf untuk mm. psoas major, piriformis, obturator internus, et quadratus femoris.
N. ILIOHYPOGASTRICUS (T XH - L I)
Di antara mm. transversus abdominis et obliquus abdominis internus, saraf ini
bercabang menjadi rr. cutanei lateralis et anterior. R. cutaneus lateralisnya
menginervasi bagian posterolateral kulit regio glutea.
N. ILIOINGUINALIS (L-I)
Saraf ini memberikan inervasinya untuk bagian superomedial regio femoris,
selain itu juga untuk radix penis dan scrotum pada laki-laki serta mons pubis dan
labium majus pada perempuan.
M. Biceps Femoris
Otot ini terdiri dari dua capita, yaitu capita longum et brevis. Origo caput
longumnya pada permukaan medial tuber ischiadica bersama m. semitendinosis. Di
bagian inferior regio femoris, tendo insertio caput longumnya menyatu dengan tendo
insertio caput brevisnya. Caput brevisnya berorigo pada labium laterale linea aspera
dan septum intermusculare laterale. Tendo insertionya membentuk batas
lateropsupenor dari fossa poplitea. Insertio otot ini adalah pada capitulum fibulae dan
condylus lateralis tibiae.
Inervasi untuk caput longumnya berasal dari pars tibialis n. ischiadicus, sedang
untuk caput brevisnya dari pars peroneus communis n. ischiadicus.
Fungsi caput longumnya adalah untuk extentio pada articulatio coxae dan flexio
pada articulatio genu, sedang caput brevisnya hanya untuk flexio pada articulatio
genu.
M. Semitendinosus
Tendo insertionya yang panjang dan ramping menyilang m. semimebranosus
dan berinsertio pada bagian superior permukaan medial corpus tibiae, profundus
terhadap m. sartorius dan distal terhadap m. gracilis.
Fungsi otot ini sama dengan caput longum m. biceps femoris.
M, Semimembranosus
Otot ini terletak di profundus dari m. semitendinosus. Insertionya pada sisi
posterior condylus medialis tibiae.
Fungsinya juga sama dengan caput longum m. biceps femoris.
N. Ischiadicus
N. Ischiadicus berada di profundus dari m. gluteus maximus di superior regio
ini, sedang di inferior berada di profundus dari m. biceps femoris, serta di anterior dari
EXTREMITAS INFERIOR
saraf ini terdapat m. adductor magnus. Saraf ini bercabang menjadi dua cabang
terminalnya yaitu nn. tibialis et peroneus communis, di profundus dari m. biceps
femoris.
REGIO GENU
ANATOMI PERMUKAAN
Di posterior dari condylus lateralis femoris dapat ditemukan tendo insertio m.
biceps femoris. N. peroneus communis dapat diraba membelok ke anterior pada
capitulum fibulae. Dalam keadaan flexio pada articulatio genu, ligamentum collaterale
fibulare dapat diraba seperti struktur yang kaku di posterior dari tractus iliotibialis.
Bila dilakukan flexio pada articulatio genu, maka tampaklah cekungan di bagian
posterior regio genu, yaitu fossa poplitea. Dibagian inferior fossa poplitea terlihat
kedua capita m. gastrocnemius membentuk tonjolan.
FOSSA POPLITEA
Daerah yang berbentuk mirip berlian ini terletak di bagian posterior regio genu.
Batas superiomya adalah m. biceps femoris di lateral dan mm. semitendinosus et
semimembranosus di medial.
EXTREMITAS INFERIOR
Lnn. Poplitei
Letaknya di profundus dari fascia poplitea. Pembuluh limfe aferennya berasal
dari pembuluh limfe profundus regiones cruris et pedis. Sedang aliran limfenya
menuju Inn. inguinales profundi.
REGIO CRURIS
ANATOMI PERMUKAAN
Bagian paling inferior articulatio genu terletak setinggi kira-kira 1 cm di inferior
dari apex patellae. Capitulum fibulae dan tuberositas tibiae letaknya sama tinggi, kira-
EXTREMITAS INFERIOR
kira 1 cm di inferior dari articulatio genu. Tuberoritas tibiae dan margo anterior corpus
tibiae terletak subkutan.
Malleolus medialis letaknya sub kutan dan ujungnya lebih anterior dan superior
dari pada ujung malleolus lateralis. Tendines insertiones mm. tibialis posterior et
flexor digitorum longus dapat teraba di posterior dari malleolus medialis.
Titik tertinggi articulatio talocruralis terletak kira-kira 1 cm di superior dari
ujung malleolus medialis.
N. peroneus communis yang mengelilingi capitulum fibulae ke arah anterior
dapat teraba pada m. biceps femoris dan fibula.
Pulsasi a. tibialis posterior dapat diraba di antara malleolus medialis dan tendo
calcaneus.
FASCIA SUPERFICIALIS
Pada fascia superficial di daerah ini terdapat vv. saphenae magna et parva dan
nn. saphenus, peroneus superficialis, cutanei surae medialis et lateralis, suralis,
cutaneus femoris posterior.
V. Saphena Magna
Vena ini berjalan ke superior di anterior dari malleolus medialis, kemudian di
sepanjang sisi medial regio cruris, bersama n. saphenus. V. saphena magna
merupakan muara venae superficiales regio cruris.
V. Saphena Parva
Vena ini berada di posterior dari malleolus lateralis dan berjalan hampir lurus
ke superior di median regio cruris posterior. Kemudian berjalan superficial sampai
fossa poplitea dan menembus fascia poplitea untuk bermuara ke dalam v. poplitea. V.
saphena parva merupakan muara venae superficiales di regio cruris posterior.
N. Saphenus
Muncul di posterior dari tendo insertio m. sartorius dan berjalan ke inferior
bersama v. saphena magna. Kemudian berada di anterior dari malleolus medialis dan
berjalan ke anterior di sepanjang sisi medial regio pedis.
Saraf ini menginervasi kulit bagian anteromedial regio cruris.
FASCIA PROFUNDUS
Fascia profundus di regio ini, yang dinamakan fascia cruris, merupakan lanjutan
fascia lata. Fascia cruris melekat pada margines anterior et medialis corpus tibiae. Di
bagian proximal sisi anterior regio ini, fascianya sangat tebal yang merupakan origo
untuk otot-otot yang berada di profundusnya. Meskipun fascia ini di bagian distal tipis,
tetapi pada saat membentuk retinacula fascia ini menebal. Ke arah profundus, fascia
cruris membentuk septum intermusculare anterior, yang melekat pada margo anterior
corpus fibulae, serta septum intermusculare posterior, yang melekat pada margo
posterior corpus fibulae. Dengan adanya kedua septa, maka regid cruris dibagi
menjadi tiga regiones, yaitu regio cruris ventralis, yang otot-ototnya diinervasi oleh n.
peroneus profundus; regio cruris lateralis, yang otot-ototnya diinervasi oleh n.
peroneus superficialisl dan regio cruris posterior, yang otot-ototnya diinervasi oleh n.
tibialis. Regio cruris posterior terbagi lagi oleh fascia transversa profundus, yang
terbentang antara margo medialis corpus tibiae dan margo posterior corpus fibulae,
menjadi dua lapisan otot, yaitu lapisan superficialis dan profundus. Membfana
interossea menghubungkan kedua margines interossei corpora tibiae et fibulae.
Di inferior, fascia cruris melanjutkan diri sebagai fascia pedis dan kira-kira
setinggi kedua malleoli, fascia cruris membentuk retinacula musculorum extensorum,
peroneorum et flexorum.
RETINACULA MUSCULORUM
Di distal, fascia cruris menebal karena adanya sabut-sabut transversal yang
membentuk retinacula di sekitar tendines insertiones otot-otot regio cruris. Terdapat
lima retinacula, yaitu di anterior adalah retinacula musculorum extensorum superior
et inferior; di posteromedial adalah retinaculum musculorum flexorum; dan di
posterolateral adalah retinacula musculorum peroneorum superior et inferior.
Struktur ini tidak begitu jelas, hanya berupa sabut-sabut transversal yang
terbentang antara sisi medial tibia dan sisi anterior fibula. Yang berjalan di
profundusnya adalah tendines insertiones mm.'tibialis anterior, extensor hallucis
longus et extensor digitorum longus, a. tibialis anterior dan n. peroneus profundus.
Retinaculum Musculorum Extensorum Inferior (Ligamentum Cruciatum
Cruris)
Bentuknya mirip huruf Y dan berawal dari sisi lateral calcaneus, kemudian
ujung superioraya melekat pada malleolus medialis dan ujung inferiomya melekat
pada os cuneiforme I, serta menyatu dengan fascia pedis di sisi medial. Struktur-
struktur yang berada di profundusnya sama dengan berjalan di profundus dari
ligamentum transversum cruris.
Retinaculum Musculorum Flexorum (Ligamentum Laciniatum Cruris)
Struktur ini terbentang antara malleolus medialis dan tuber calcanei. Di
profundusnya berjalan tendines insertiones mm. tibialis posterior, flexor digitorum
longus et flexor hallucis longus, a. tibialis posterior dan n. tibialis.
Retinaculum Musculorum Peroneorum Superior
Struktur ini terbentang antara malleolus lateralis dan sisi lateral calcaneus. Yang
berada di profundusnya adalah mm. peronei longus et brevis.
Retinaculum Musculorum Peroneorum Inferior
Struktur ini merupakan lanjutan retinaculum musculorum extensorum inferior
dan melekat pada permukaan lateral calcaneus. Di profundusnya juga berjalan mm.
peronei longus et brevis.
ANASTOMOSIS DI SEKTTAR ARTICULATIO TALOCRURALIS
Di sisi lateral a. malleolaris anterior lateralis, yang merupakan cabang dari a.
tibialis anterior, serta a. tarsalis lateralis, yang merupakan cabang dari a. dorsalis pedis,
beranastomosis dengan r. perforans dan cabang-cabang terminal a. peronea. Di sisi
medial, a. malleolaris anterior medialis yang merupakan cabang dari a. tibialis
anterior, beranastomosis dengan rr. calcanei mediates a. tibialis posterior. Di posterior
dari articulatio ini, a. tibialis posterior beranastomosis dengan a. peronea.
M. Tibialis Anterior
Origonya pada condylus lateralis tibiae, facies lateralis corpus tibiae dan
membrana interossea. Insertionya pada sisi medial os. cuneiforme II dan basis
metatarsalis I.
Fungsi lainnya otot ini adalah invertio pada articulationes intertarsales.
M. Peroneus Tertius
Otot ini merupakan bagian yang terpisah dari m. extensor digitorum longus.
Origonya pada sepertiga bagian inferior facies anterior corpus fibulae dan membrana
interossea. Insertionya pada basis metatarsalis V.
Fungsi lain otot ini adalah untuk evertio pada articulationes intertarsales.
n. peroneus communis, dimulai di antara m. peroneus longus dan fibula, serta berjalan
ke inferior d iposterolateral terhadap septum intermusculare anterior. Kemudian
berada di anterolateral terhadap fibula di antara mm. peronei dan fexor digitorum
longus. Saraf ini menginervasi mm. peronei dan menembus fascia cruris untuk
berjalan superficial di sepertiga distal regio cruris. Kemudian berjalan di fascia
superficialis untuk menginervasi kulit bagian distal regio cruris ventralis.
M. Gastrocnemius
Otot ini terdiri dari dua capita, yaitu caput mediale dan caput laterale. Ca^ut
mediale berorigo pada planum popliteum dan bagian superior condylus medialis
femoris, sedang caput laterale pada bagian superior sisi lateral condylus lateralis
femoris. Kemudian keduanya menyatu dan berakhir di pertengahan regio ini menjadi
satu tendo insertio lebar yang menyatu dengan tendo insertio m. soleus membentuk
tendo calcanei dan berinsertio pada pertengahan permukaan posterior calcaneus.
Fungsinya untuk flexio pada articulatio genu dan plantaflexio pada articulatio
talocruralis.
M. Soleus
Otot yang lebar, rata dan letaknya di profundus dari m. gastrocnemius ini
berorigo pada sisi posterior capitulum fibulae, facies posterior corpus fibulae, linea
solei dan margo medialis corpus tibiae. Sebagai origo tambahan adalah arcus
tendineus, yang terbentang antara collum fibulae sampai linea solei. Tendo insertio
otot ini menyatu dengan aponeurosis m. gastrocnemius untuk membentuk tendo
calcanei.
Otot ini berfungsi untuk plantaflexio pada articulatio talocruralis.
M. Plantaris
Otot yang kecil ini berorigo pada linea supracondylaris femoris dan ligamentum
EXTREMITAS INFERIOR
popliteum obliquum. Tendo insertionya yang panjang dan ramping berjalan serong di
antara mm. gastrocnemius et soleus untuk akhirnya berinsertio pada sisi medial tendo
calcanei.
Fungsi otot ini untuk flexio pada articulatio genu dan plantaflexio pada
articulatio talocruralis.
M. Popliteus
Otot yang tipis, rata dan mirip segi tiga ini membentuk dasar fossa poplitea.
Origonya pada permukaan lateral condylus lateralis femoris dan meniscus lateralis,
sedang insertionya pada facies posterior corpus tibiae.
Fungsinya untuk flexio dan rotatio medial pada articulatio genu.
M. Tibialis Posterior
Otot besar dan letaknya paling profundus di regio cruris posterior ini berorigo
pada membrana interossea, facies posterior corpus tibiae dan facies posterior corpus
fibulae. Posisinya di antara mm. flexores digitorum longus et hallucis longus. Tendo
insertionya berjalan di posterior dari malleolus medialis dan akhirnya berinsertio pada
tuberositas ossis navicularis, sustentaculum tali, ossa cuneiformia, os cuboideum dan
bases metatarsales II-IV.
Fungsinya untuk plantaflexio pada articulatio talocruralis dan invertio pada
articulationes tarsi.
REGIO PEDIS
EXTREMITAS INFERIOR
ANATOMI PEMUKAAN
Di regio ini ujung malleolus medialis dapat diraba. Di inferiornya, kira-kira
selebar jari, terdapat sustentaculum tali; tuberositas ossis navicularis terdapat kira-kira
dua jari di anterior dari susrentaculum tali. Sedang caput tali terdapat diantara
sustentaculum tali dan tuberositas ossis navicularis. Basis metatarsalis V terdapat di
pertengahan tepi lateral regio pedis.
Pulsasi a. tibialis anterior dapat diraba diantara kedua malleoli, ketika arteria ini
berubah menjadi a. dorsalis pedis. Tendines insertiones mm. tibialis anterior et
extensor hallucis longus terletak di medialnya, sedang tendines insertionya mm.
extensor digitorum longus et peroneus tertius di lateralnya.
FASCIA SUPERFICIALIS
Di dorsum pedis, fascia superficiallisnya tipis dan terdapat venae superficiales,
yaitu w. digitales dorsales pedis, metatarsales dorsales pedis et arcus venosus dorsalis
pedis; serta cabang-cabang nn. peroneus profundus, saphenus, cutanei dorsales pedis
medialis intermedins et lateralis.
Fascia superficial di planta pedis lebih tebal, karena berfungsi sebagai bantalan
antara tulang dan kulit. Disini terdapat w. plantares superficiales yang membentuk
arcus venosus plantaris pedis serta cabang-cabang rr. calcanei mediates n, tibialis, nn.
plantares medialis et lateralis dan nn. digitales plantares.
N. Peroneus Profundus
Saraf ini berakhir sebagai nn. digitales dorsales dan menginervasi sisi lateral
halluf dan sisi medial digitus II.
N. Saphenus
Setelah berjalan di anterior dari malleolus medialis kemudian berjalan di
sepanjang sisi medial regio pedis untuk menginervasi kulit daerah ini.
FASCIA PROFUNDUS
Fascia ini merupakan lanjutan fascia cruris. Di dorsum pedis fascianya tipis dan
merupakan lanjutan retinaculum musculorum extensorum inferior. Di sisi lateral dan
EXTREMITAS INFERIOR
M. Abductor Hallucis
Otot ini letaknya superficial di tepi medial regio pedis. Origonya pada processus
medialis tuberis calcanei dan insertionya pada basis phalangis proximalis hallucis.
Inervasinya berasal dari n. plantaris medialis.
Fungsi otot ini untuk flexio dan abductio hallux pada articulatio
metatarsophangealis.
M. Abductor Digiti V
Diantara ketiga otot lapisan pertama m. abductor digiti V letaknya paling lateral.
EXTREMITAS INFERIOR
Origonya pada procesi medialis et lateralis tuberis calcanei, sedang insertionya pada
sisi lateral basis phalangis proximalis digiti V.
Otot ini diinervasi oleh n. plantaris lateralis.
Fungsinya adalah untuk flexio dan abductio phalanx proximalis digiti V pada
articulatio metatarsophalangeal.
M. Quadratus Plantae
Otot ini berorigo pada permukaan medial dan tepi lateral calcaneus, serta
insertionya pada tepi posterolateral tendo insertio m. flexor digitorum longus.
Inervasinya dari n. plantaris lateralis.
Otot ini berfungsi untuk flexio phalanges distales digiti II-V pada articulationes
interphalangeales.
Mm. Lumbricales
Jumlah ototnya empat dan penamaanya dimulai dari medial. Origonya pada
tendo insertio m. flexor digitorum longus. Sedang insertionya pada phalanges
proximales digiti II-V dan tendo insertio m. extensor digitorum longus.
Inervasi untuk m. lumbicalis I dari n. plantaris medialis, sedang untuk mm.
lumbicales II-IV dari n. plantaris lateralis.
Fungsinya untuk flexio phalanges proximales digiti II-V pada articulationes
metatarsophalangeales dan extentio phalanges distales digiti II-V pada articulationes
interphalangeales.
M. Adductor Hallucis
Otot yang bentuknya mirip segitiga ini mempunyai dua capita, yaitu caput
obliquum dan caput transversum. Origo caput obliquumnya pada bases metatarsals II-
IV dan caput transversumnya pada ligamentum metatarsal transversum profundus.
Keduanya berinsertio pada sisi lateral basis phalangis proximalis hallucis.
Inervasi untuk otot ini dari n. plantaris lateralis.
EXTREMITAS INFERIOR
Fungsinya untuk adductio dan flexio phalax proximalis hallucis pada articulatio
metatarsophalangeal.
Mm. Interossei
Terdapat tiga mm. interossei plantares dan empat mm. interossei dorsales. Otot-
otot ini menempati ruang d iantara ossa metatarsalia. Origo mm. interossei plantares
pada bases dan sisi-sisi medial ossa metatarsalia III-V dan berinsertio pada sisi-sisi
medial bases phalanges proximales digiti III-V. sedang origo mm. interossei dorsales
pada sisi-sisi yang berdampingan metatarsals I-IV dan bases metatarsals I-IV. Insertio
mm. interossei plantares pada bases phalanges proximales digiti III-V, untuk m.
interosseus dorsalis I pada sisi medial phalanx proximalis digiti II dan mm. interossei
dorales II -IV pada sisi sisi lateral phalanges proximales digiti II-IV.
Otot ini diinervasi oleh n. plantaris lateralis.
Fungsi semua mm. interossei adalah untuk flexio digiti II-V, sedang mm.
interossei plantares untuk adductio digiti II-IV pada articulationes
metatarsophalangeales dan mm. interossei dorsales untuk abductio digiti II-IV pada
articulationes metatarsophalangeales.
A. Plantaris Medialis
EXTREMITAS INFERIOR
Arteria yang merupakan cabang terminal yang lebih kecil dari a. tibialis
posterior berjalan ke distal di sisi medial regio pedis diantara mm. abductor hallucis et
flexor digitorum brevis R. superficialisnya melanjutkan diri ke anterior dan
memberikan arterialisasi untuk sisi medial hallux, sedang r. profundusnya
mengeluarkan cabang-cabang yang beranastomosis dengan aa. metatarsals plantares.
A. Plantaris Lateralis
Arteria yang lebih besar dari pada a. plantaris medialis ini berjalan ke
anterolateral, diantara mm. flexor digitorum brevis et quadratus plantae. Ketika
mencapai basis metatarsalis V, arteria ini melengkung ke medial diantara lapisan otot
ketiga dan keempat untuk membentuk arcus plantaris.
Arcus Plantaris
Arcus ini dibentuk oleh a. plantaris lateralis dengan r. plantaris profundus a.
dorsalis pedis dan berada di antara lapisan otot ketiga dan keempat bersama r.
profundus n. plantaris lateralis. Arcus plantaris mempunyai cabang aa. metatarsals
plantares dan rr. perforantes. Aa. metatarsals plantares bercabang menjadi aa. digitales
plantares communes. Akhirnya aa. digitales plantares communes bercabang menjadi
aa.digitales plantares propriae.
N. Plantaris Medialis
Saraf yang lebih besar dari pada n. plantaris lateralis ini berjalan di profundus
dari m. abductor hallucis. Kemudian berjalan ke anterior di antara mm. abductor
hallucis et flexor digitorum brevis di lateral dari a. plantaris medialis. Saraf ini
bercabang menjadi n. digitalis plantaris proprius di sisi medial hallux dan juga
mengeluarkan cabang untuk inervasi bagian medial planta pedis. Ke distal saraf ini
bercabang menjadi nn. digitales plantares communes dan masing-masing a digitalis
plantaris communis akhirnya bercabang menjadi nn. digitales plantares proprii.
N. Plantaris Lateralis
Saraf ini dimulai di profundus dari retinaculum musculorum flexorum dan m.
EXTREMITAS INFERIOR
DAFTAR PUSTAKA
April, E.W. : Anatomy, 2nd Ed. A Willey Medical Publication!, Baltimore, 1990.
Basmajian, J.V. (ed) : Grant's Method of Anatomy, 11th Ed. Williams & Wilkins
Company, Baltimore, 1989.
Garner, E., Gray, D.J., and O'Rahilly, B. : Anatomy : A Regional Study of Human
Structure, W.B. Saunders Company, Philadelphia, 1986.
Goss, CM. (ed) : Gray's Anatomy of Human Body, 27th Am. Ed. Lea & Febiger,
Philadelphia, 1962.
Hollinshead, W.H. : Anatomy for Surgeons, Vol. 3. Harper & Row, New York, 1966.
Hollinshead, W.H. : Textbook of Anatomy, 2nd Ed. Harper & Row, New York, 1967.
Lindner, H.H.: Clinical Anatomy, 1st Ed. Appleton & Lange, Connecticut, 1989.
Moore, K.L. : Clinically Oriented Anatomy, 3rd ed. Williams & Wilkins Company,
Baltimore, 1992.
Rasch, P.J. and Burke R.K. : Kinesiology & Applied Anatomy, 6th Ed. Lea &
Febiger, Philadelphia, 1978.
Rasch, P.J. and Burke, R.K. : Kinesiology & Applied Anatomy, 6th Ed. Lea &
Febiger, Philadelphia, 1978.
Snell, R.S. : Clinical Anatomy for Medical Students, 5th Ed. Little, Brown &
Company, Boston, 1995.
EXTREMITAS SUPERIOR
EXTREMITAS SUPERIOR
PENDAHULUAN
Ciri khas extremitas superior adalah gerakannya yang bebas terutama pada
manus. Banyak gerakan yang dipengaruhi oleh otot-otot yang mempunyai origo yang
luas di costae dan vertebrae. Dengan demikian otot-otot di regiones thoracales
ventralis et dorsalis termasuk dalam pembicaraan mengenai extremitas superior.
Extremitas superior awalnya muncul sebagai kuncup kecil pada embrio yang
panjangnya kira-kira 5 mm atau berumur 4 minggu pascaovulasi. Tiap-tiap kuncup
bakal extremitas superior memanjang dan tumbuh dengan urutan proximodistal.
Sebagai contoh antebrachium muncul lebih dahulu dari pada manus. Beberapa hari
setelah extremitas superior pertama kali dapat terlihat, saraf-saraf tumbuh di
dalamnya, demikian juga kerangka dan otot-otot mengalami diferensiasi. Tak berapa
lama kemudian, digiti dapat dikenali.
Extremitas superior dibagi menjadi beberapa regiones, yaitu regiones thoracalis
(termasuk fossa axillaris), brachii, cubiti, antebrachii et manus. Masing-masing regio
terdiri dari dua bagian, yaitu ventral (anterior) dan dorsal (posterior), misalnya regio
thoracalis terdiri dari regiones thoracales ventralis et dorsalis.
REGIO THORACALIS
ANATOMI PERMUKAAN
Pada laki-laki di regio thoracalis ventralis terutama tampak adanya
m.pectoralis major, yang melanjutkan diri sebagai dinding anterior Sedang pada
perempuan, gambaran yang menonjol adalah adanya glandulae mammae, yang
diakibatkan oleh elemen kelenjamya, maupun lemak yang terdapat diantara elemen-
elemennya.
Scapula yang terdapat di regio thoracalis dorsalis, letaknya setinggi costae III-
VII dalam posisi anatomik, sedang trigonum spinae scapulaenya setinggi corpus
vertebrae thoracalis III. Processus coracoideusnya dapat teraba di inferior dari titik
pertemuan sepertiga bagian lateral dan sepertiga bagian tengah clavicula, profundus
terhadap tepi anterior m. deltoideus. Acromion akan tergambar jelas bila m. deltoideus
berkontraksi. Articulatio acromioclavicularis terdapat disebelah medial dari bagian
lateral acromion.
EXTREMITAS SUPERIOR
FASCIA SUPERFICIALIS
Di regio thoracalis ventralis fascia superficialisnya mengandung lemak, yang
pada laki-laki lapisan lemak yang tertebal berada di daerah profundus dari papilla et
areola mammae, sedang pada perempuan lapisan lemaknya membentuk massa besar
yang terletak diantara dan sekeliling jaringan glandulae mammae. Fascia superficialis
di bagian paling superior regio thoracalis mengandung m. platysma yang terutama
terletak di regio colli, dan menyilang clavicula. Selain itu, di fascia superficialisnya
terdapat vasa superficial dan nn. cutanei. Vasa superficial di regio ini berasal dari rr.
perforantes vasa thoracica interna et thoracalis lateralis dan v. cephalica. Saraf-saraf
superficial di regio ini adalah nn. supraclaviculares, rr. cutanei anteriores et laterales
nn. intercostales II-VII.
Fascia superficialis di regio thoracalis dorsalis tebal seperti juga kulitnya.
Permukaan profundus fascia superficial menyatu dengan fascia profundus yang
membungkus otot-otot di regio ini. Vasa superficialnya berasal dari cabang-cabang rr.
dorsales vasa intercostales posteriores et lumbales. Saraf-saraf superficial yang
terdapat di sini adalah cabang-cabang rr. dorsales nn. cervicales I-thoracales VIII, rr.
cutanei laterales nn. intercostales dan nn. supraclaviculares.
V. Cephalica
Ujung superior vena ini berjalan di trigonum deltoideopectorale dan menuju ke
profundus di inferior dari calvicula untuk mencapai fossa axillaris.
Nn. Supraclaviculares
EXTREMITAS SUPERIOR
GLANDULAE MAMMAE
FASCIA PROFUNDUS
Fascia profundus di regio thoracalis ventralis, yang disebut fascia pectoralis,
melekat pada clavicula dan sternum, serta membungkus m. pectoralis major. Di tepi
inferolateral otot ini fascia pectoralis melanjutkan diri ke m. latissimus dorsi. Di sini
fascia pectoralis terbagi menjadi dua lapisan yang akan membungkus m. latissimus
dorsi dan di posterior melekat pada processi spinosi vertebrae thoracales. Di antara
mm. pectoralis major et latissimus dorsi, fascia ini menebal dan disebut fascia axillaris
yang membentuk dasar fossa axillaris. Selapis fascia ini berjalan ke superior dan
membungkus m. pectoralis minor, kadang-kadang disebut sebagai ligamentum
suspensorium axillaris. Selanjutnya selapis lapisan fascia ini melanjutkan diri ke
superior sebagai fascia clavipectoralis untuk membungkus m. subclavius dan melekat
pada clavicula.
Fascia clavipectoralis ke medial menyatu dengan fascia yang melapisi spatia
intercostales I et II dan melekat pada costa I. Ke lateral, fascia ini meluas sampai
processus coracoideus scapulae dan menyatu dengan fasciae mm. biceps brachii et
coracobrachialis. Bagian dari fascia coiracocleidopectorale yang terletak di antara
costa I dan processus coracoideus scapulae menebal dan dinamakan ligamentum
costocoracoideum. Di posterior, fascia ini menyatu dengan axillary sheath dan
ditembus oleh v.cephalica, a. thoracoacromialis serta n. pectoralis lateralis.
Fascia profundus di regio thoracalis dorsalis yang terletak di superficial dari
mm. trapezius et latissimus dorsi tipis tetapi kuat dan melekat pada otot-otot ini serta
EXTREMITAS SUPERIOR
fascia superficialis. Ditepi bebas kedua otot ini, fascia profundus menyatu dengan
fascia yang terletak di profundus dari kedua otot. Fascia di profundus dari m.
latissimus dorsi ketika mencapai tepi lateral otot ini, menyatu dengan fascia yang
terletak di superficialnya. Lebih jauh dari tepi lateral m. latissimus dorsi, fascia ini
menyatu dengan fasciae mm. obliquus abdominis externus et serratus anterior serte
sebagian melanjutkan diri sebagai fasciae profundi regio brachii dan fossa axillaris.
Ke medial, fascia yang terletak di profundus dari m. latissimus dorsi menyatu dengan
aponeurosis otot ini.
M. Pectoralis Major
Otot yang besar dan bentuknya mirip kipas ini berorigo di sepertiga bagian
medial clavicula, bagian lateral; fascies anterior manubrium et corpus sterni,
cartilagines costales I-VI dan aponeurosis m. obliquus abdominis externus. Karena
origonya begitu luas, maka otot ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu paries
clavicularis, stemocostalis et abdominalis. Insertionya di crista tuberculi majoris
humeri.
Inervasinya berasal dari nn. pectorales lateralis et medialis.
Fungsi otot ini untuk flexio, adductio dan rotatio medial pada articeiatio humeri.
EXTREMITAS SUPERIOR
M. Pectoralis Minor
Otot ini terletak profundus dari m. pectoralis major. Origonya di costae III-V
dan insertionya di processus coracoideus scapulae.
Nn. pectorales medialis et lateralis juga menginervasi otot ini.
M. pectoralis minor fungsinya untuk abductio dan rotatio inferior scapula.
M. Subclavius
Origo otot yang kecil dan tertutup oleh clavicula ini adalah di pertemuan antara
costa I dan cartilago costalis I, sedang insertionya adalah di sulcus m. subclavii
claviculae.
N. subclavius diinervasi oleh n. subclavius.
Otot ini fungsinya untuk menarik clavicula ke medial.
M. Serratus Anterior
Otot yang besar ini origonya di costae I-VIII dan insertionya di angulus superior,
margo medialis et angulus inferior scapulae.
Inervasinya berasal dari n. thoracalis longus.
Fungsi otot ini untuk rotatio scapula.
TRIGONUM DELTOIDEOPECTORALE
Celah sempit berbentuk segitiga ini dibatasi oleh m. pectoralis major, m.
deltoideus dan clavicula. Atapnya dibentuk oleh fascia pectoralis yang ditembus oleh
r. deltoideus a. thoracoacromialis dan v. cephalica. Dasarnya dibentuk oleh fascia
clavipectorale yang ditembus oleh r. deltoideus a.thoraciacrominalis, v. cephalica dan
n. pectoralis lateralis.
A. Thoracoacromialis
Arteria ini merupakan cabang a. axillaris dan menembus fascia clavipectorale.
EXTREMITAS SUPERIOR
A. Thoracalis Lateralis
Cabang a. axillaris ini berjalan ke inferior di sepanjang sisi anterolateral dinding
thorax setinggi tepi lateral m. pectoralis minor. Arteria ini memberikan arterialisasinya
untuk mm. serratus anterior et pectorales dan glandulae mammae, serta
beranastomosis dengan aa. intercostales.
A. Thoracica Suprema
Arteria yang juga merupakan cabang a. axillaris ini berjalan ke medial untuk
memberikan arteriaiisasi bagi spatia intercostales I et II.
V. Cephalica
Vena ini berjalan di antara mm. pectoralis major et deltoideus, kemudian
berbelok ke profundus di antara kedua otot ini untuk bermuara ke ujung superior v.
axillaris.
N. Pectoralis Medialis
Saraf ini berjalan diantara arteria et vena axillaris dan menuju permukaan
profundus m. pectoralis minor, memberikan inervasi untuknya dan menembus otot ini.
Kemudian menuju m. pectoralis major.
EXTREMITAS SUPERIOR
N. Pectoralis Lateralis
Bersama a. thoracoacromialis, saraf ini menembus fascia clavicupectorale dan
menembus permukaan profundus pars clavicularis m. pectoralis major.
FOSSA AXILLARIS
Ruang yang berbentuk mirip piramid ini terletak di antara extremitas superior
dan dinding thorax. Binding arteriomya dibentuk oleh mm. pectorales major et minor;
dinding posteriornya dibentuk oleh mm. subscapularis, teres major et latissimus dorsi;
dinding medialnya dibentuk oleh costae I-V beserta mm. intercostalesnya dan m.
serratus anterior; sedang dinding lateralnya adalah sulcus intertubercularis humeri.
Sebagai apexnya adalah celah yang terletak di antara tepi posterior clavicula, margo
superior scapulae dan tepi externa costa I, serta basisnya dibentuk oleh fascia axillaris.
Di dalam fossa axillaris terdapat vasa axillaris, bagian terakhir v. cephalica,
plexus brachialis dan cabang-cabangnya, nn. intercostales, serta Inn. axillares. Vasa
axillaris di proximal dibungkus oleh axillary sheath^ yang merupakan perluasan
lamina prevertebralis fascia cervicalis ke inferior.
VASA AXILLARIS
A. axillaris yang merupakan lanjutan a. subclavia, dimulai dari tepi external
costa I. Akhirnya a. axillaris melanjutkan diri sebagai a.. brachialis di tepi inferior m.
teres major. Dalam perjalanannya di dalam fo|ssa axillaris, a axillaris antara lain
berada di posterior dari m. pectoralis minor. Karena itu a. axillaris dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu bagian pertama yang terletak di superior dari m. pectoralis minor, bagian
kedua adalah yang terdapat di posterior dari otot ini, serta bagian ketiga adalah yang
terletak di inferior dari otot ini.
Cabang bagian pertama a. axillaris adalah a. thoracica suprema; cabang bagian
kedua adalah aa. thoracoacromialis et thoracalis lateralis; sedang cabang bagian ketiga
adalah aa. subscapularis, circumflexae humeri anterior et posterior.
V. axillaris yang berjalan sejajar dan berada di medial dari a. axillaris,
merupakan lanjutan v. basilica dan dimulai di tepi inferior m. teres major. Selanjutnya
v. axillaris akan melanjutkan diri sebagai v. subclavia di tepi external costa I.
A. Thoracica Suprema
Cabang a. axillaris bagian pertama yang kecil ini berjalan ke medial untuk
memberikan arterialisasi bagi spatia intercostales I et II.
EXTREMITAS SUPERIOR
A. Thoracoacromial
Pangkal arteria ini pendek, kemudian bercabang menjadi empat rami dan
menembus fascia clavipectoralis.
Cabang pertama yaitu r. acromialis menuju acromion untuk ikut membentuk
rete acromiale.
R. clavicularisnya memberikan arterialisasi untuk m. subclavius.
Mm. .pectorales mendapatkan arterialisasi dari r. pectoralis a.
thoracoacromialis.
R. deltoideus menuju ke inferior dan berjalan bersama v. cephalica.
A. Thoracalis Lateralis
Arteria yang juga merupakan cabang bagian kedua a. axillaris ini berjalan ke
inferior di sepanjang tepi lateral m. pectoralis minor.
A. Subscapularis
Cabang bagian ketiga dan biasanya merupakan cabang terbesar a.axillaris ini
berawal setinggi tepi inferior m. subscapularis, berjalan ke posterior dan mempunyai
cabang a. circumflexa scapulae serta melanjurkan diri sebagai a. thoracodorsalis.
A. circumflexa scapulae yang biasanya lebih besar dari pada a. thoracodorsalis,
berjalan ke posterior melalui hiatus axillaris medialis dan berjalan disekitar margo
lateralis scapulae.
A. thoracodorsalis berjalan ke inferior di sepanjang dinding posterior fossa
axillaris bersama n. thoracodorsalis. Otot-otot yang membentuk dinding posterior
fossa axillaris mendapat arterialisasi dari arteria ini.
PLEXUS BRACHIALIS
EXTREMITAS SUPERIOR
Rr. ventrales nn. cervicales V-thoracalis I adalah yang membentuk plexus ini.
Dari penyatuan kelima rami ventrales ini terbentuklah tiga trunci, yaitu truncus
superior yang dibentuk oleh rr. ventrales nn. cervicalis V-VI, truncus medius yang
dibentuk oleh rr. ventrales n. cervicalis VII, serta truncus inferior yang dibentuk oleh
rr. ventrales nn. cervicales VHI-thoracalis I. Masing-masing truncus bercabang dua,
yaitu divisiones arterior et posterior. Kemudian divisiones arteriores trunci superior et
medius menyatu membentuk fasciculus lateralis. Sedang divisio anterior truncus
inferior membentuk fasciculus medialis dan divisiones posteriores dari ketiga trunci
menyatu membentuk fasciculus posterior. Akhirnya masing-masing fasciculus akan
mengeluarkan cabang-cabangnya.
Cabang-cabang plexus brachialis dapat berasal dari cabang rr. ventrales,
truncus, maupun cabang dari fasciculus. Untuk mempermudah mencapai cabang-
cabang ini, maka cabang-cabang plexus brachialis dapat dibagi menjadi dua bagian,
yaitu pars supraciavicularis yang terdiri dari cabang-cabang rr. ventrales dan truncus
serta pars infraclavicularis yang terdiri dari cabang-cabang fasciculi. Cabang-cabang
yang berasal dari rr. ventrales adalah nn. dorsalis scapulae et thoracalis longus. Yang
berasal dari truncus superior adalah nn. subclavius et suprascapularis; sedang yang
berasal dari fasciculus lateralis adalah nn. pectoralis lateralis et musculocutaneus dan
radix lateralis n. medianus; cabang dari fasciculus medialis adalah nn. pectoralis
medialis, cutanei brachii et anterbrachii medialis, ulnaris dan radix medialis n. medius;
cabang dari fasciculus posterior adalah nn. subscapularis, thoracodorsalis, radialis et
axillaris.
N. Dorsalis Scapulae (C V)
Saraf ini menembus m. scalenus medius, berjalan di profundus m. levator
scapulae dan akhirnya menembus permukaan profundus mm. rhomboidei.
N. Subclavius (C V)
Saraf ini berjalan ke inferior, di posterior dari clavicula serta di anterior dari
plexus brachialis dan bagian ketiga a. subclavia. Kemudan berakhir di m. subclavius
untuk menginervasinya dan juga menginervasi articulatio sternoclavicularis.
EXTREMITAS SUPERIOR
N. Suprascapularis (C V-VT)
Untuk menuju incisura scapulae, saraf ini berjalan ke lateroposterior dan di sini
berada di inferior dan ligamentum transversum scapulae superius. Saraf ini
menginervasi articulationes acromioclavicularis et humeri dan mm.supraspinatus et
infraspinatus.
N. Musculocutaneus (C V-VH)
M. coracobrachialis ditembus oleh saraf ini. N. musculocutaneus menginervasi
otot-otot flexor regio brachii, kulit di sisi lateral regio antebrachii dan articulatio cubiti.
N. Medianus (C V-T I)
Saraf ini dibentuk oleh cabang fasciculi lateralis et medialis N.medianus
menginervasi kulit di sisi anterior bagian lateral regio manus, sebagian besar otot-otot
flexor regio antebrachii, sebagian besar otot-otot pendek pollex, articulatio cubiti dan
sebagian besar articulationes di regio manus.
N. Ulnaris (C VII-T I)
Awalnya saraf ini terletak di antara arteria dan vena axillaris, serta di anterior
dari m. teres major. N. ulnaris menginervasi kulit di sisi anterior dan posterior bagian
medial regio manus, serta articulatio cubiti dan beberapa articulationes di regio manus.
N. Subscapularis (C V)
Saraf ini menginervasi mm. subscapularis et teres major
N. Thoracodorsalis (C VH-VIII)
Awalnya saraf ini berjalan ke inferior bersama a. subscapularis dan kemudian
berjalan bersama a. thoracodorsalis, N. thoracodorsalis menginervasi m. latissimus
dorsi.
N. RadiaSis (C V-T I)
Cabang terbesar plexus brachialis ini awalnya berjalan di posterior dari a.
axillaris dan di anterior dari m. subscapularis. Saraf ini menginervasi kulit di sisi
posterior regiones brachii, antebrachii et manus, otot-otot extensor regiones brachii et
antebrachii; articulatio cubiti dan beberapa articulationes di regio manus.
N. Axillaris (C V-VI)
Saraf ini berjalan di anterior dari m. subscapularis dan di posterior dari a.
axillaris, serta di lateral dari n. radialis. Di tepi inferior m. subscapularis, saraf ini
berbelok ke posterolateral untuk menuju hiatus axillaris lateralis, bersama a.
circumflexa humeri posterior. N. axillaris menginervasi mm. deltoideus et teres minor,
articulatio humeri dan kulit di sisi posterior regio brachii.
LNN. AXILLARES
Terdapat 20 - 30 lymphonodi di dalam fossa axillaris dan lymphonodi ini
merupakan lymphonodi utama extremitas superior. Semuanya dikelompokkan dalam
lima kelompok, yaitu Inn. axillares pectorales, laterales, subscapulars, centrales et
apicales. Empat diantaranya terletak di inferior dari tendo insertio m. pectoralis minor
dan hanya satu, yaitu Inn. axillaris apicales yang terletak di superiornya.
Lnn. axillares pectorales terletak di sepanjang dinding medial fossa axillaris,
sekeliling a. thoracalis lateralis dan di tepi inferior m. pectoralis major. Kelompok ini
menerimf aliran limfe dari dinding anterior thorax, termasuk glandulae mammae.
Aliran limfenya menuju Inn. axillares centrales et apicales.
Lnn. axillares laterales terdapat di sepanjang dinding lateral fossa axillaris,
EXTREMITAS SUPERIOR
M. Trapezius
Otot yang besar dan bentuknya mirip segitiga ini origonya di protuberantia
occipitalis externa, bagian medial linea nuchae superior, ligamentum nuchae, processi
spinosi vertebrae cervicalis Vll-thoracales XII dan ligamentum supraspinosum.
Insertionya di tepi posterior bagian lateral clavicula, tapi medial acromion dan tepi
posterior spina scapulae.
Inervasinya berasal dari n. accessorius.
Fungsi otot ini untuk rotatio dan adductio scapula.
M. Latissimus Dorsi
Otot ini juga besar dan bentuknya mirip segitiga. Batas posterior trigonum
lumbale dibentuk oleh m. latissimus dorsi. Bersama m. teres major, otot ini
membentuk plica axillaris posterior, serta ikut membentuk dinding posterior fossa
EXTREMITAS SUPERIOR
M. Rhomboideus Minor
Origonya di processi spinosi vertebrae cervicales VH-thoracalis I dan bagian
inferior ligamentum nuchae. Insertionya di margo medialis scapulae setinggi trigonum
spinae scapulae.
Otot yang letaknya lebih superior daripada m. rhomboideus major ini diinervasi
oleh n. dorsalis scapulae.
Fungsinya untuk retractio dan fixatio scapula.
M. Rhomboideus Major
Otot ini berorigo di processi spinosi et iigamenta supraspinosi vertebrae
thoracales II-V, sedang insertionya di margo medialis scapulae inferior dari spina
scapulae.
Inervasinya juga berasal dari n. dorsalis scapulae. Fungsi otot ini juga untuk
retractio dan fixatio scapula.
M. Deltoideus
Otot yang tebal dan letaknya superficial ini berorigo di tepi anterior dan
permukaan superior sepertiga bagian lateral clavicula, tepi lateral permukaan superior
acromion, serta tepi inferior spina scapulae. Insertionya di tuberositas deltoidea
humeri.
Inervasi m. deltoideus berasal dari n. axillaris.
Otot ini fungsinya untuk abductio pada articulatio humeri, bagian anteriornya
untik flexio dan rotatio medial pada articulatio humeri, sedang bagian posteriomya
untuk extentio dan rotatio lateral pada articulatio humeri.
M. Supraspinatus
EXTREMITAS SUPERIOR
Bagian medial fossa supraspinata merupakan origo otot ini dan insertionya di
tuberculum majus humeri, tendo insertionya menyatu dengan capsula articularis
humeri.
Inervasinya berasal dari n. suprascapularis.
Otot ini berfungsi untuk abductio pada articulatio humeri. Otot ini bersama mm.
infraspinatus, teres minor et subscapularis membentuk rotator cuff yang berfungsi
untuk mempertahankan caput humeri tetap ditempatnya dan mencegahnya tertarik
ojeh m. deltoideus menuju acromion.
M. Infraspinatus
Mm. deltoideus et trapezius berada di superficial dari sebagian otot ini.
Origonya di dua pertiga bagian medial fossa infraspinatus dan permukaan inferior
spina scapulae. Tendo insertionya juga menyatu qlengan capsula articularis humeri
dan tempat insertionya adalah di tuberculum majus humeri. M. infraspinatus juga
diinervasi oleh n. suprascapularis.
Rotatio lateral pada articulatio humeri merupakan fungsinya tetapi khusus
bagian superior untuk abductio dan bagian inferior untuk adductio pada articulatio
humeri.
M. Subscapularis
Otot ini ikut membentuk dinding posterior fossa axillaris. Origonya di fossa
subscapularis. Tendo insertionya berjalan di anterior dari dan melekat pada capsula
articularis humeri serta tuberculum minus humeri.
N. subscapularis menginervasi otot ini..
Fungsinya untuk rotatio medial pda articulatio humeri.
M. Teres Minor
Otot ini mungkin sulit dipisahkan dari m. infraspinatus. Origonya di tepi lateral
fossa infraspinata dan tendo insertionya mula-mula melekat pada capsula articularis
humeri, kemudian melekat pada tuberculum majus humeri.
Inervasi otot ini berasal dari n. axillaries.
Seperti m. infraspinatus, otot ini juga berfungsi untuk rotatio lateral pada
articulatio humeri.
M. Teres Major
Origonya di fascies dorsalis scapulae dekat angulus inferior. Insertionya di
labium mediale sulcus intertubercularis humeri di inferior dari insertio m.
EXTREMITAS SUPERIOR
subscapularis.
Inervasinya berasal dari n. subscapularis.
Bersama m. larissimus dorsi otot ini berfungsi untuk adductio pada articulatio
humeri,
TRIANGLE OF AUSCULTATION
Celah berbentuk segitiga ini dibatasi di lateral oleh margo vertebralis scapulae,
di medial oleh tepi lateral m. trapezius dan di inferior oleh tepi superior m. latissimus
dorsi. Sebagai dasarnya adalah m. rhomboideus major.
A. Transversa Colli
EXTREMITAS SUPERIOR
A.Suprascapularis
Dalam perjalanannya ke posterior menuju incisura scapulae arteria ini berjalan
bersama n. suprascapularis dan berada di superior dari ligamentum transversum
scapulae superius, sedang n. suprascapularis berjalan di inferior ligamentum ini.
Kemudian cabang-cabang a. et n. suprascapularis berjalan bersama di fossae supra et
infraspinata. Di fossa supraspinata arteria ini beranastomosis dengan r. descendens a.
transversa colli, sedang di fossa infraspinata beranastomosis selain dengan a.
transversa colli juga dengan a.circumflexa scapulae.
R. Deltoideus A. Thoracoacromialis
Cabang ini membantu memberikan arterialisasi untuk m. deltoideus.
A. Thoracalis Lateralis
Arjeria ini memberikan arterialisasi untuk bagian superior m. serratus anterior.
A. Subscapularis
Cabang dari a. axillaris ini segera bercabang menjadi aa. circumflexa scapulae
et thoracodorsalis.
A. circumflexa scapulae berbelok ke posterior di sekitar tepi inferior
m.subscapularis, melalui hiatus axillaris medialis. Kemudian berbelok ke superior
berada di antara m. infraspinatus dan scapula untuk memberikan arterialisasi otot ini,
serta beranastomosis dengan a. suprascapularis dan r. profundus a. transversa colli.
A. thoracodorsalis meneruskan perjalanan ke inferior di permukaan anterior m.
subscapularis untuk memberikan arterialisasi otot ini dan m. teres major dan kemudian
bercabang dua untuk arterialisasi mm. latissimus dorsi et serratus anterior.
A. Circumflexa Humeri Posterior
Arteria ini berjalan ke posterior melalui hiatus axillaris lateralis bersama n.
axillaris, kemudian berjalan di sekeliling collum chirurgicum humeri untuk
memberikan arterialisasi m. deltoideus serta akhirnya beranastomose dengan a.
circumflexa humeri anterior.
EXTREMITAS SUPERIOR
N. Accesorius
Setelah saraf ini berada di permukaan external m. levator scapulae, kemudian
menembus permukaan profundus m. trapezius.
N. Dorsalis Scapulae
Setelah berjalan di medial dari m. levator scapulae, saraf ini berjalan ke inferior
di permukaan profundus mm. rhomboidei, sejajar dengan margo medialis scapulae.
N. Thoracalis Longus
Sesudah berada di anterior dari m. scalenus medius, n. thoracalis longus berada
di bagian paling superior m. serratus anterior dan berjalan ke inferior di permukaan
external otot ini, serta menginervasinya.
N. Suprascapularis
Saraf ini setelah berada di profundus dari m. trapezium kemudian bersama vasa
suprascapularis mencapai incisura scapulae dan n. suprascapularis berjalan di
profundus ljgamentum tranversum scapulae superius. Selanjutnya berada di antara
mm. supraspinatus et infraspinatus dan scapulae untuk menginervasi kedua otot ini.
N. Subscapularis
Saraf yang merupakan cabang fasciculus posterior plexus brachialis ini
menginervasi mm. subscapularis et teres major.
N. Thoracodorsals
Di permukaan costal m. latissimus dorsi saraf ini berada dan juga
menginervasinya.
N. Axillaris
Awalnya saraf ini berjalan sejajar dengan n. radialis. Setinggi tepi inferior m.
subscapularis memisahkan diri dari n. radialis dan berada di lateralnya, kemudian
berjalan ke posterior bersama a. circumflexa humeri posterior melewati hiatus axillaris
EXTREMITAS SUPERIOR
lateralis. Selanjutnya saraf ini berjalan di inferior dari tepi inferior m. teres minor dan
menginervasinya. Ketika mencapai sisi posteromedial collum chinirgicum humeri, n.
axillaris memberi cabang n. cutaneus brachii lateralis ntuk menginervasi kulit di
superficial m.deltoideus. Akhirnya melanjutkan diri ke anterior sekeliling sisi lateral
collum chinirgicum humeri untuk menginervasi m. deltoideus.
REGIO BRACHII
ANATOMI PERMUKAAN
Caput humeri dapat diraba di profundus di bagian superior fossa axillaris,
terutama pada orang kurus. Tuberculum majus humeri terletak di profundus dari m.
deltoideus dan terletak dalam satu bidang vertikal dengan caput humeri. Bila brachium
terletak di lateral, maka epicondylus medialis berada setinggi bidang transpilorik.
Articulatio cubiti terletak kira-kira 2-3 cm di inferior dari kedua epicondyli.
A. brachialis berjalan di sepanjang tepi medial mm. coracobrachialis et biceps
brachii sampai fossa cubiti setinggi collum radii. N. axillaris dapat ditandai
keberadaannya dengan membuat garis horizontal melalui pertengahan m. deltoideus.
Nn. ulnaris et medianus mengikuti perjalanan a.brachialis. N. ulnaris yang melalui
sulcus n. ulnaris di sisi posterior epicondylus medialis dapat dipalpasi. N. radialis
berjalan serong mulai dari tepi medial m. biceps brachii, melalui sulcus n. radialis di
sisi posterior corpus humeri.
FASCIA SUPERFICIALIS
Fascia ini merupakan lanjutan fascia superficialis di regiones thoracales
ventralis et dorsalis dan ke distal melanjutkan diri sebagai fascia superficialis di regio
cubiti. Saraf-saraf superficialis yang terdapat di (:regio ini adalah nn. cutanei brachii
lateralis, posterior, medialis et antebrachii medialis. Sedang vasa superficialnya adalah
w. cephalica et basilica.
N. Cutaneus Brachii Lateralis
Saraf yang merupakan cabang n. axillaris ini terutama menginervasi kulit di
superficial dari m. deltoideus.
Kulit bagian superomedial regio brachii diinervasi oleh saraf ini bersama n.
intercostobrachialis yang dibentuk oleh n. intercostalis II dengan n. cutaneus brachii
medialis.
FASCIA PROFUNDUS
Di regio brachii fascia profundusnya yang disebut fascia brachii, merupakan
lanjutan fasciae mm. deltoideus et pectoralis major. Di inferior, fascia ini menebal di
superficial dari m. biceps brachii dan melekat di kedua epicondyli humeri dan
olecranon. Ke arah profundus fascia brachii membentuk septa, yaitu septum
intermusculare mediale, yang melekat di linea supracondylaris medialis dan
epicondylus medialis humeri, serta septum intermusculare laterale yang melekat di
linea supracondylaris lateralis dan epicondylus lateralis humeri. Dengan adanya kedua
septa ini, maka regio brachii dapat dibagi menjadi dua regiones, yaitu regio brachii
ventralis dan regio brachii dorsalis.
Di pertengahan regio brachii, fascia brachii ditembus oleh n. cutaneus
antebrachii medialis di anterior dari m. coracobrachialis, untuk berjalan superficial.
Dan v. basilica, yang mulanya berjalan di superficial, juga menembus fascia brachii
untuk berjalan ke superior bersama a. brachialis.
M. Biceps Brachii
Otot yang berorigo di scapula ini mempunyai dua caput, yaitu caput brevis et
longum. Caput brevisnya mempunyai origo bersama dengan m. coracobrachialis di
processus coracoideus. Sedang caput longumnya berorigo di tuberositas
supraglenoidalis. Ketika melalui sulcus intertubercularis humeri, tendo origonya di
fiksasi oleh ligamentum transversum humeri. Insertionya di tuberositas radii.
Sebagian tendo insertionya, sebagai lacertus fibrous, berinsertio di fascia antebrachii
dan ulna.
Fungsi caput longumnya untuk flexio pada articulationes humeri et cubiti dan
caput brevisnya untuk supinatio pada articulatio radioulnaris.
M. Coracobrachialis
EXTREMITAS SUPERIOR
N. Musculocutaneus
Saraf yang merupakan cabang fasciculus lateralis plexus brachialis ini, setelah
menembus m. coracobrachialis berjalan di antara mm. biceps brachii et brachialis.
Disini n. musculocutaneus menginervasi kedua otot tadi, kemudian berjalan ke
inferior untuk muncul di lateral dari m. biceps brachii sebagai nxutaneus antebrachii
lateralis.
N. Medianus
Di sisi anterolateral dari a. axillaris, saraf ini terbentuk dari pertemuan radix
lateralisnya yang merupakan cabang fasciculus lateralis plexus brachialis dengan radix
medialisnya, yang merupakan cabang fasciculus medialis plexus brachialis.
Selanjutnya berjalan bersama a. axillaris dan lanjutannya, yaitu a. brachialis. Saraf ini
sedikit demi sedikit menyilang di anterior a. brachialis untuk berada di medial dari
arteria ini didalam fossa cubiti. N. medianus bersama a. brachialis berjalan di
permukaan anterior m. brachialis menuju fossa cubiti.
N. Ulnaris
Saraf ini berjalan ke inferior di posteromedial dari a. brachialis, jadi sejajar
dengan n. medianus. Kira-kira di pertengahan regio brachii, n. ulnaris menjauhi a.
brachialis dan n. medianus untuk berjalan ke posteroinferior menembus septum
intermusculare mediale bersama a. collateralis ulnaris proximalis menuju sisi medial
m. triceps brachii. Akhirnya berada di sisi posterior epicondylus medialis humeri.
REGIO BRACHIIDORSALIS
M. Triceps Brachii
Otot ini mempunyai tiga capita dan tersusun dalam dua lapisan. Caput longum
et lateralis menempati lapisan superficial, sedang caput mediale menempati lapisan
profundus. Caput longumnya berorigo di tuberositas infraglenoidelis. Dalam
EXTREMITAS SUPERIOR
perjalanannya ke inferior caput ini memisahkan hiatus axillaris medialis dari hiatus
axillaris lateralis. Origo caput laterale et mediale dipisahkan oleh sulcus n. radialis
humeri. Caput lateralnya berorigo di fascies posterior humeri di superior dari sulcus
ini, sedang caput medialenya berorigo di inferiornya. Insertionya di bagian posterior
permukaan superior olecranon, fascia antebrachii dan capsula articularis cubiti.
Inervasi otot ini berasal dari n. radialis.
Fungsi caput longumnya untuk extentio dan adductio pada articulatio humeri,
caput laterale et medialenya untuk extentio pada articulatio cubiti.
N. Ulnaris
Setelah menembus septum intermusculare mediale, saraf ini berada di sisi
anteromedial caput mediale m. triceps brachii. Selanjutnya untuk menuju regio
antebrachii, n. ulnaris berjalan diantara kedua caput m. flexor carpi ulnaris.
N. Radialis
Satu-satunya vabang fasciculus posterior plexus brachialis yang berada di
regiones brachii et antebrachii ini, sebelum meninggalkan fossa axillaris
mengeluarkan cabang n. cutaneus brachii posterior. N. radialis berjalan di antara caput
mediale et laterale m. triceps brachii, kemudian menembus septum
intermusculare laterale untuk berada di antara m.brachialis dan otot-otot bagian
proximal regio antebrachii dorsalis.
REGIO CUBITI
ANATOMI PERMUKAAN
Saat melakukan pronatio dan supinatio pada articulatio radioulnaris, maka
EXTREMITAS SUPERIOR
capitulum radii dapat dipalpasi tepat di inferior dari epicondylus lateralis humeri.
Sedangkan olecranon berada satu garis horisontal dengan kedua epicondyli humeri
saat extentio pada articulatio cubiti.
Pulsasi a. brachialis dapat terasa tepat di medial dari tendo insertio m.biceps
brachii. N. ulnaris dapat dipalpasi ketika melalui sulcus n. ulnaris.
FASCIA SUPERFICIALIS
Fascia di regio ini merupakan lanjutan fascia superficialis regio brachii dan
melanjutkan diri sebagai fascia superficialis regio antebrachii. Di fascia ini terdapat
w. basilica, cephalica et mediana cubiti, serta nn. cutanei antebrachii medialis, lateralis
et posterior.
V. Basilica
Vena ini mula-mula berada di sisi anteromedial regio antebrachii, kemudian
berada di sisi medial dari m. biceps brachii.
V. Cephalica
Mula-mula di regio antebrachii vena ini berjalan di sisi anterolateral,
selanjutnya berada di lateral dari m. biceps brachii.
V. Mediana Cubiti
Vena ini menghubungkan v. basilica dengan v. cephalica. Aliran darahnya lebih
banyak ke arah v. basilica.
FASCIA PROFUNDUS
Di regio ini fascia profundusnya menebal karena perluasan mm. biceps et triceps
EXTREMITAS SUPERIOR
brachii dan oleh adanya origo otot-otot regio antebrachii di permukaan profundus
fascia ini.
Lacertus fibrosus merupakan perluasan ke medial dari tendo insertio m. biceps
brachii ke fascia profundus. Secara tidak langsung struktur ini melekat pada margo
posterior ulnae.
FOSSA CUBITI
Cekungan ini terletak di sisi anterior regio cubiti dan bentuknya mirip huruf V.
Kaki-kaki huruf V ini dibentuk oleh m. pronator teres di medial dan m. brachioradialis
di lateral. Batas superiomya berupa garis yang terbentang antara kedua epicondyli
humeri. Dasarnya dibentuk oleh mm. brachialis et supinator. Sebagai atapnya adalah
fascia profundus yang diperkuat oleh lacertus fobrosus. Di superficial dari atapnya
terdapat w. basilica, cephalica et mediana cubiti dan nn. cutaneu antebrachii medialis
et lateralis.
Isi fossa cubiti, dari lateral ke medial, adalah tendo insertio m. biceps brachii, a.
brachialis beserta kedua cabang terminalnya, yaitu aa. ulnaris et radialis, serta n.
medianus.
N. radialis berada di celah yang terletak di antara mm. brachialis et
brachioradialis. Di anterior dari epicondylus lateralis, saraf ini bercabang menjadi r.
profundus, yang menembus m. Supinator; dan r. superficialis yang menuju regio
antebrachii di profundus dari m. brachioradialis.
REGIO ANTEBRACHII
ANATOMI PERMUKAAN
Ulna dapat dipalpasi seluruhnya di sepanjang sisi posteromedial regio
antebrachii dan ujung distalnya yang melebar membentuk tonjolan bulat di carpus
tepat di superior dari tepi posteromedial regio manus. Tepat di distal dari tonjolan ini,
di tepi medialnya terdapat rendo insertio m. flexor carpi ulnaris yang dapat dipalpasi
ketika melintasi articulatio radiocarpalis. Serta tepat di anteromedial dari tendo ini
dapat dipalpasi processus styloideus ulnae.
Radius, yang terletak di lateral dari ulna, sebagian besar tertutup oleh otot, tetapi
bagian distalnya terutama processus styloideus radii, dapat dipalpasi kira-kira 1 cm
lebin distal dari pada processus styloideus ulnae.
FASCIA SUPERFICIALIS
Di regio ini fascianya merupakan lanjutan fascia superficialis regio cubiti dan
EXTREMITAS SUPERIOR
melajutkan diri ke distal sebagai fascia superficialis regio manus. Vasa superficialis
yang terdapat di regio ini adalah w. basilica; et cephalica, sedang saraf-sarafnya adalah
nn. cutanei antebrachii medialis, lateralis et posterior.
V. Basilica
Vena ini dimulai dari sisi medial rete venosum dorsale manus, yang sedikit demi
sedikit berjalan ke anterior di sisi medial regio antebrachii untuk berada di permukaan
anterior regio ini.
V. Cephalica
Awal vena ini adalah di sisi lateral rete venosum dorsale manus, kemudian
berjalan di sisi lateral regio antebrachii untuk menuju sisi anterior regio cubiti.
FASCIA PROFUNDUS
Di sini fascia profundusnya yang disebut fascia antebrachii, membungkus
seluruh otot-otot di regio ini dan melekat pada ulna. Di regio ini otot-ototnya terbagi
menjadi dua kelompok, yaitu kelompok otot flexor, yang terletak di regio antebrachii
ventralis dan kelompok otot extensor, yang terletak di regio antebrachii dorsalis.
Di distal, fascia profundus menebal membentuk retinacula flexorum et
EXTREMITAS SUPERIOR
extensorum yang memfiksasi sebagian besar tendines insertiones otot-otot di regio ini
, sehingga pada waktu berkontraksi otot-otot ini tidak sembarangan arahnya.
yang terdiri dari tiga otot, yaitu mm. flexor digitorum profundus, flexor pollicis longus
et pronator quadratus. Salah satu otot di lapisan superficial, yaitu m. flexor digitorum
superficialis, terletak lebih profundus daripada keempat otot lainnya yang termasuk
lapisan superficial.
M. Pronator Teres
Otot ini berorigo di linea supracondylaris medialis et epicondylus medialis
humeri, serta processus coronoideus ulnae. Insertionya di pertengahan fasciae lateralis
radii.
Inervasinya berasal dari n. medianus yang menembus otot ini.
Fungsi otot ini untuk pronatio pada articulatio radiculnaris dan flexio pada
articulatio cubiti.
M. Palmaris Longus
Origo otot ini juga berupa tendo origo bersama di epicondylus medialis humeri.
Dengan tendo insertionya yang panjang, otot ini insertionya di permukaan anterior
retinaculum musculorum flexorum dan apex aponeurosis palmaris. Inervasi untuk m.
palmaris longus berasal dari n. medianus.
Fungsinya untuk flexio pada articulationes cubiti et radiocarpalis.
M. Pronator Quadratus
Dari origonya di bagian distal facies et margo anterior ulnae otot ini berjalan ke
lateral untuk berinsertio di sepertiga distal facies et margo anterior radii.
M. pronator quadratus diinervasi oleh n. interosseus anterior
Sesuai dengan namanya, otot ini berfungsi untuk pronatio pada articulatio
radiculnaris.
Vasa Ulnaris
EXTREMITAS SUPERIOR
N. Medianus
Saraf ini memasuki regio antebrachii ventralis dengan berjalan d iantara kedua
caput m. pronator teres. Di regio in maupun regio manus, n. medianus disertai oleh a.
mediana yang merupakan cabang a. interossea anterior. Saraf ini berada di profundus
dari arcus tendineus yang menghubungkan kedua caput m. flexor digitorum
superficialis dan tetap diantara otot ini dengan m. flexor digitorum profundus sampai
carpus. Disini, n. ulnaris berjalan superficial dan muncul diantara mm. flexor
digitorum superficialis et flexor carpi radialis. Saraf ini memasuki regio manus dengan
melalui canalis carpi, berada di profundus dari retinaculum musculorum flexorum dan
di superficial dari tendines insertiones mm. flexores.
N. medianus di fossa cubiti mengeluarkan cabang-cabang yang menginervasi
mm. pronator teres, flexor carpi radialis, palmaris longus et flexor digitorum
superficialis. Selain itu juga mengeluarkan cabang-cabang yaitu n. interosseus
anterior dan r. palmaris. N. interosseus anterior berjalan bersama a. interossea anterior
untuk menuju ke inferior di permukaan anterior membrana interossea, diantara mm.
flexores pollicis longus et digitorum profundus dan kedua otot ini diinervasi olehnya.
Kemudian berjalan di profundus dari m. pronator qujadratus, otot ini juga diinervasi
olehnya. Akhirnya saraf ini berakhir didaerah carpus dan menginervasi articulationes
intercarpales. R. palmaris n. medianus muncul dibagian distal regio ini dan
menginervasi sedikit daerah di palma manus.
N. Ulnaris
Saraf ini berada di regio antebrachii ventralis dengan melalui kedua caput m.
flexor carpi ulnaris. Selanjutnya berada di superficial dari m. flexor digitorum
profundus dan di profundus dari m. flexor carpi ulnaris. Di pertemuan antara sepertiga
bagian superior dan sepertiga bagian tengah regio ini, a. ulnaris mendampingi
perjalanan saraf ini di lateralnya. Di bagian distal regio antebrachii ventralis, n. ulnaris
berjalan superficial di antara mm.flexores carpi ulnars et digitorum superficialis. N. et
a. ulnaris menuju regio manus dengan berjalan di superficial retinaculum musculorum
flexorum, serta di profundus dari ligamentum carpi volare.
Selain menginervasi mm. flexores digitorum profundus et carpi ulnaris, saraf
yang berjalan diantara kedua otot tersebut mempunyai cabang-cabang lain yaitu it.
dorsalis et palmaris.
R. dorsalis n. ulnaris muncul di pertengahan regio antebrachii dan berjalan ke
inferior diantara ulna dan m. flexor carpi ulnaris, kemudian setinggi carpus belok ke
EXTREMITAS SUPERIOR
M. Brachioradialis
Origo otot ini dibagian superior dari linea supracondylaris lateralis humeri,
sedang insertionya di facies lateralis radii di superior dari processus styloideus radii.
Otot ini diinervasi oleh n. radialis.
Fungsinya adalah untuk flexio pada articulatio cubiti.
Tendo origo bersama di epicondylus lateralis humeri juga merupakan origo otot
ini. Di superior dari carpus, m. extensor digitorum communis terbagi menjadi empat
tendines insertiones yang berjalan di profundus dari retinaculum musculorum
extensorum. Insertionya disisi posterior phalanges proximalis dan base phalanges
mediae et distales digiti II-V.
Otot ini diinervasi oleh r.profundus n. radialis.
Flexio pada articulationes metacarpophalangeales digiti II-V dan articulatio
radiocarpalis adalah fungsi otot ini.
M. Extensor Digiti V
Origonya juga berupa tendo origo bersama di epicondylus lateralis humeri.
Tendo insertionya berjalan di profundus dari retinaculum musculorum extensorum
dan kemudian terbagi menjadi dua yang lateral menyatu dengan tendo insertio m.
extensor digitorum communis. Akhirnya otot ini berinsertio di sisi posterior phalangis
proximalis digiti V.
Inervasi m. extensor digiti V berasal dari r. profundus n. radialis.
Otot ini fungsinya untuk extentio pada articulatio metacarpophalangealis digiti
V.
M. Anconeus
Origonya di sisi posterior epicondylus lateralis humeri dan insertionya di
permukaan posterior olcranon dan facies posterior ulnae.
Inervasinya berasal dari n. radialis.
Fungsinya untuk extentio maupun stabilisasi articulatio cubiti.
M. Supinator
Sebagian besar otot ini terletak di profundus dari otot-otot lapisan superficial.
Origonya di epicondylus lateralis humeri dan di inferior dari incisura radialis ulnae.
M. supinator terdiri dari dua lapisan, lapisan superficial berinsertio di tuberositas radii,
sedang lapisan profundus di sepertiga bagian superior corpus radii. R. profundus n.
EXTREMITAS SUPERIOR
A. Interossea Posterior
Arteria yang merupakan cabang a. interossea communis ini, berjalan ke
posterior di superior dari tepi cranial membrana interossea dan berjalan ke inferior di
profundus dari m. supinator. Ketika muncul di tepi inferior otot ini, a. interossea
posterior mengeluarkan cabang a. recurrens intreossea, yang berjalan ke superior
menyilang m..supinator dan berada di profundus m. anconeus, serta ikut membentuk
anastomosis di sekitar articulatio cubiti. Akhirnya a.intercossea posterior berjalan ke
inferior untuk beranastomosis dengan cabang a. interossea anterior.
A. Interossea Anterior
Salah satu cabang terminal arteria ini mengarah ke posterior dan menembus
bagian inferior membrana interossea untuk berada di regio antebrachii dorsalis dan
beranastomosis dengan a. interossea posterior dan melanjutkan diri ke inferior untuk
ikut membentuk rete carpi dorsale.
N. Radialis
Setelah menembus septum intermusculare laterale di regio brachii, saraf ini
menuju regio antebrachii di antara mm. brachioradialis et brachialis. Setinggi
epicondylus lateralis humeri, n. radialis berakhir menjadi dua cabang terminalnya,
EXTREMITAS SUPERIOR
REGIO MANUS
ANATOMI PERMUKAAN
Os naviculare manus dapat dipalpasi di dalam anatomical snuff-box tepat di
distal dari processus styloideus radii.
Os poisiforme dapat ditelusuri dengan mengikuti tendo insertio m. flexor carpi
ulnaris yang berinsertio ke tulang ini. Hamulus ossis hamati terletak kira-kira 2 cm di
inferolateral dari os pisiforme, letaknya profundus dan sulit dipalpasi.
Caput metacarpalis membentuk buku jari pada waktu mengepal. Capitula
phalanges proximales et mediae membentuk buku jari pada digiti yang sedang flexio.
Tendines insertiones otot-otot yang membentuk batas anatomical snuff-box
dapat terlihat.bila otot-otot ini dalam keadaan berkontraksi.
Tepi proximal retinaculum flexorum letaknya kira-kira setinggi garis yang
menghubungkan os pisiforme dengan tuberculum ossis navicularis manus, sedang tepi
EXTREMITAS SUPERIOR
distalnya kira-kira setinggi garis yang menghubungkan hamulus ossis hamati dengan
tuberculum ossis multanguli majoris.
Bagian paling distal arcus palmaris superficialis letaknya kira-kira setinggi
permukaan palmar pollex dalam keadaan extentio. Sedang bagian paling distal arcus
palmaris profundus kira-kira 1 cm di proximal dari arcus palmaris superficialis.
FASCIA SUPERFICIALIS
Di palma manus fascianya padat dan ditembus oleh berkas jaringan yang
mengikat erat kulit pada fascia profundus dan tulang di profundusnya. Perlekatan yang
erat antara berkas jaringan dengan kulit ditandai dengan adanya garis-garis flexio di
kulit. Sedang di dorsum manus, fascianya tipis dan longgar, sehingga kulit mudah
digerakkan.
Di sisi palmar digiti, fascianya cukup tebal dan mengikat kulit pada vaginae
tendinei dan tulang di profundusnya, serta menyalurkan nn. et vasa digitales. Sedang
di sisi dorsal digiti, fascianya tipis.
Venae superficiales di palma manus aliran darahnya menuju rete venosum
dorsale manus, sedang arteriae superficiales yang berada di regio ini adalah aa.
digitales palmares et dorsales.
Saraf-saraf superficial di regio ini merupakan cabang-cabang nn. medianus,
ulnaris et radialis.
Nn. digitales palmares proprii yang berada di digitus V dan sisi medial digitus IV
merupakan cabang n. ulnaris, sedang yang lainnya merupakan cabang n. medianus.
Masing-masing n. digitalis palmaris proprius menginervasi kulit, articulationes
interphalangeales dan daerah profundus dari kuku. Serta nn. digitales palmares proprii
cabang dari n. medianus, mengeluarkan cabang-cabang yang berjalan ke dorsal untuk
menginervasi sisi posterior phalanges mediae et distales kecuali pollex.
Di dorsum manus, inervasinya berasal dari cabang-cabang rr.superficialis n.
radialis et dorsalis n. ulnaris. R. superficialis n. radialis berawal sedikit di superior dari
carpus di profundus dari tendo insertio m.brachioradialis dan berjalan superficial ke
inferior di sisi lateral regio manus, untuk menginervasi sisi lateral dorsum manus.
Akhirnya bercabang menjadi nn. digitales dorsales proprii untuk menuju pollex, digiti
II et III dan separuh bagian lateral digitus IV. Nn. digitales dorsales proprii yang
menuju pollex menginervsi kulitnya sampai sejauh daerah profundus dari kuku,
sedang untuk digiti lainnya sampai lebih dekat dari articulationes interphalangeales
proximales. R. dorsalis n. ulnaris yang berawal di profundus dari m. flexor carpi
ulnaris, melengkung disekitar sisi medial carpus dan akhirnya bercabang menjadi nn.
digitales dorsales proprii untuk digitus V dan separuh bagian medial digitus IV.
FASCIA PROFUNDUS
Fascia antebrachii melanjutkan diri ke distal sebagai fascia profundus di regio
manus. Di anterior dari carpus, facia ini membentuk aponeurosis palmaris di bagian
sentral palma manus, sedang di bagian medialnya terdapat fascia thenar dan di
lateralnya terdapat fascia hypothenar.
Di dorsum manus, fascia profundusnya melanjutkan diri sampai digiti sebagai
selapis fascia di superficial dari tendines insertiones mm. extensores. Selain itu
terdapat selapis fascia yang terletak di profundus dari tendines insertiones mm.
extensores, kemudian kedua lapisan fascia ini menyatu di tepi lateral dan medial digiti
untuk membentuk pembungkus tendines ini.
Aponeurosis Palmaris
Struktur ini berapa membran kuat berbentuk mirip segitiga dan berada di
superficial dari tendines insertiones musculi di palma manus. Apexnya menyatu
dengan tendo insertio m. palmaris longus dan melekat di permukaan anterior
retinaculum musculorum flexorum. Aponeurosis ini hanya dapat dibedakan dari
retinaculum dengan melihat arah serat-seratnya yang longitudinal. Tepi medialnya
melanjutkan diri sebagai facia hypothenar, yang terdapat di superficial dari otot-otot
hypothenar, serta meluas ke profundus untuk melekat di os metacarpal V. Sedang tepi
EXTREMITAS SUPERIOR
lateralnya melanjutkan diri sebagai fascia thenar, yang terdapat di superficial dari otot-
otot thenar, serta meluas ke profundus untuk melekat di os metacarpal I. dengan
adanya perluasan ke profundus ini, maka terbentuklah mang sentral yang terpisah dari
eminetiae thenar et hypothenar.
Tendines insertiones mm. flexores yang panjang setelah meninggalkan canalis
carpi, masuk ke dalam ruang sentral. Ruang ini selain berisi tendines insertiones mm.
flexores panjang beserta vaginae synovialesnya juga berisi mm. lumbricales, arcus
palmaris superficialis dan cabang digitalesnya, serta mm. digitales palmares cabang
dari nn.medianus et ulnaris. Batas-batasnya adalah sisi profundus aponeurosis palmari|
di anterior, lemak di fascia interossea dan fascia di superficial dari m. adductor pollicis
di posterior, serta fascia yang membungkus otot-otot thenar di lateral dan fascia yang
membungkus otot-otot hypothenar di medial.
Ketika sabut-sabut aponeurosis menuju digiti, sabut-sabut ini terbagi menjadi
empat berkas, yaitu masing-masing untuk digiti I, II, III et IV. Di antara berkas-berkas
ini terdapat fasciculi transversi, yang menyatukan berkas-berkas ini pada awalnya.
VAGINAE TENDINUM
Tendines insertiones mm. flexores selain difiksasi oleh retinaculum
musculorum flexorum, juga dibungkus oleh vaginae tendinum, sehingga
memudahkan gerakan meluncur. Di anterior dari ossa carpalia terdapat tiga vaginae
tendinum, yaitu yang membungkus seluruh tendines insertiones mm. flexores
digitorum superficialis et profundus, dinamakan vagina tendinis mm. flexorum
communium; yang mebungkus tendo insertio m. flexor pollicis longus, dinamakan
vagina tendinis m. flexoris pollicis longi; serta yang membungkus tendo insertio m.
flexor carpi radialis, dinamakan vagina tendinis m. flexoris carpi radialis. Vaginae
tendinum yang membungkus tendines insertiones mm. flexores digitorum
superficialis et profundus dan m. flexor pollicis longus ke proximal berakhir sedikit di
superior dari retinaculum musculorum flexorum dan keduanya berhubungan di dalam
canalis carpi. Ke distal vaginae tendinum untuk digiti I et V berakhir sampai dekat
inserrionya. Di inferior, digiti II, III et IV mempunyai pembungkus tersendiri yang
dinamakan vaginae tendinum digitales dan ke distal berakhir tidak lebih inferior dari
collum metacarpals II, III et IV, serta ke proximal berjarak 1-3 cm dari ujung distal
vagina tendinis mm. flexorum communium di digiti II, III et IV.
pollicis.
N. medianus juga menginervasinya.
Otot ini fungsinya selain untuk flexio, juga untuk adductio pollex pada
articulationes carpometacarpalis et metacarpophalangealis.
M. Opponens Pollicis
Otot yang berbentuk mirip segitiga dan letaknya di profundus dari m.abductor
pollicis brevis ini, insertionya di sisi lateral os metacarpal I.
Inervasi otot ini berasal dari n. medianus dan r. profundus n. ulnaris.
Fungsi otot ini untuk rotatio medial os metacarpal I pada articulatio
carpometacarpalis.
M. Adductor Pollicis
Otot ini merupakan otot thenar terprofundus dan mempunyai dua caput, yaitu
caput obliquum, yang berorigo di os capitatum, bases metacarpales II et III dan
ligamentum intercapale, serta caput transversum, yang berorigo di dua pertiga bagian
inferior permukaan palmar os metacarpal III. Insertionya di basis phalangis proximalis
pollicis.
M. adductor pollicis diinervasi oleh r. profundus n. ulnaris.
Sesuai namanya, fungsinya untuk adductio os metacarpal I pada articulatio
carpometacarpalis.
M. Abductor Digiti V
Otot ini mudah dipalpasi di sisi medial regio manus. Origonya di os pisiforme
dan tendo insertio m. flexor carpi ulnaris. Insertio otot ini di sisi medial basis phalangis
proximalis digiti V.
Inervasi otot ini berasal dari r. profundus n. ulnaris.
Abductio digitus V pada articulatio metacarpophalangealis adalah fungsinya.
M. Opponens Digiti V
Bentuknya mirip segitiga dan letaknya tepat di profundus dari m. flexor digiti V
brevis. Origo otot ini di hamulus ossis hamati dan retinaculum musculorum flexorum.
Insertionya di sisi medial os metacarpal V.
R. profundus n. ulnaris juga menginervasinya.
Fungsinya untuk oppositio os metacarpal V pada articulatio carpometacarpalis.
Mm. Liimbricales
Otot ini terdiri dari empat buah, berurutan dari lateral ke medial. Origo mm.
lumbricales I et II, yang masing-masing mempunyai satu caput, di sisi lateral tendines
insertiones m. flexor digitorum profundus untuk digiti II et III, sedang origo mm.
lumbicales HI et IV, yang masing-masing mempunyai dua caput di sisi yang
berdekatan tendines insertiones m. flexor digitorum profundus untuk digiti II, IV et V.
insertio mm. lumbricales I et II di tendines insertiones m. extensor digitorum
communis di sisi dorsal phalanges proximales digiti II et III, untuk mm. lumbricales
III et IV di tendines insertiones m. extensor digitorum communis di sisi dorsal
phalanges proximales digiti IV et V.
Mm. lumbricales I et II diinervasi oleh nn. digitales n. medianus, sedang mm.
lumbricales II et IV diinervasi oleh r. profundus n. ulnaris.
Fungsi mm. lumbricales I et II untuk flexio phalanges proximales pada
articulationes metacarpophalangealis dan extentio phalanges mediae et distales pada
articulationes interphalangeales digiti II et III, serta mm. lumbricales III et IV untuk
flexio phalanges proximales pada articulationes metacarpophalangeals dan extentio
phalanges clfstales pada articulationes interphalangeales digiti IV et V.
Otot yang terdiri dari empat buah ini, juga berurutan dari lateral ke medial. Origo
m. interosseus I disisi yang berdekatan ossa metacarpales I et II sedang insertionya di
sisi lateral basis phalangis proximalis dan tendo insertio m. extensor digitorum
communis untuk digitus II. Origo m. interosseus dorsalis II di sisi yang berdekatan
ossa metacarpales II et III, serta insertionya di sisi lateral basis phalangis proximalis
dan tendo insertio m. extensor digitorum communis untuk digitus III. Origo m.
interosseus dorsalis III di sisi yang berdekatan ossa metacarpales III et IV, sedang
insertionya di sisi medial basis phalangis proximalis dan tendo insertio m. extensor
digitorum communis untuk digitus III. Origo m. interosseus dorsalis IV di sisi yang
berdekatan ossa metacarpales IV et V, serta insertionya di sisi medial basis phalangis
proximalis dan tendo insertio m. extensor digitorum communis untuk digitus IV.
Semuanya diinervasi oleh r. profundus n. ulnaris.
Fungsinya untuk abductio digiti II-IV, flexio phalanges proximales pada
articulationes metacarpophalangeals, serta extentio phalanges mediae et distales pada
articulationes interphalangeales.
diantara mm. abductor di flexor digiti V brevis. Cabang ini ikut membentuk arcus
palmaris profundus bersama a. radialis.
A. Radialis
Dari dorsum manus arteria ini menuju palma manus, lewat di antara kedua caput
m. interosseus dorsalis I dan bercabang menjadi a. princeps pollicis dan arcus palmaris
profundus.
A. princeps pollicis berjalan ke distal di superficial dari m. interosseus dorsalis
I, kemudian di antara otot ini dengan m. adductor pollicis dan mengeluarkan cabang
a. radialis indicis, yang berjalan disisi lateral index. Ketika mendekati articulatio
metacarpophalangealis pollicis, a. princeps pollicis ini berakhir sebagai cabang-
cabang untuk kedua sisi pollex.
Arcus palmaris profundus berjalan ke medial di superficial dari mm. interossei
dan ossa metacarpalia, sejajar dengan r. palmaris profundus a.ulnaris. Kemudian
mengeluarkan cabang-cabang, yaitu aa. metacarpals palmares et perforantes.
Aa. metacarpals palmares yang berjumlah tiga buah berjalan di superficial dari
mm. interossei dan setinggi articulationes metacarpophalangeales bercabang menjadi
rr. perforantes yang berjalan ke dorsal untuk beranastomose dengan aa. metacarpals
dorsales.
Aa. perforantes berjalan lurus ke dorsal di antara kedua caput mm.interossei
dorsales II, III et IV untuk beranastomose dengan aa.metacarpales dorsales.
R. Profundus N. Ulnaris
Cabang ini muncul setinggi os pisiforme dan berjalan ke dorsal di antara origo
mm. abductor et flexor digiti V brevis. Kemudian berbelok ke lateral di posterior dari
m. opponens digiti V, serta menyilang mm. interossei dan ossa metacarpalia sejajar
dengan arcus palmaris profundus. Disini menginervasi mm. interossei, lumbricales et
adductor pollicis.
Di regio ini hany terdapat tendines insertiones mm. extensores. Empat tendines
insertiones m. extensor digitorum communis berjalan terpisah di dorsum manus, tetapi
dihubungkan oleh eonexus intertendineus di proximal dari articulationes
metacarpophalangeales. Dengan adanya connexus ini, maka dapat dihindari terjadinya
kontraksi masing-masing tendon tersendiri. Digiti II et V mempunyai tambahan
tendines insertiones, yaitu dari mm. extensores indicis proprius et digiti V, keduanya
menyatu dengan tendines insertiones m. extensor digitorum communis di distal dari
connexus.
A. Radialis
Arteria ini berjalan di profundus dari tendines insertiones mm. abductor pollicis
longus et extensor pollicis brevis dan menembus anatomical snuff-box dan berjalan di
profundus dari tendo insertio m. extensor pollicis longus. Kemudian a. radialis
berjalan ke anterior untuk berada di antara kedua capita m. interosseus dorsalis I.
Rete Carpi Dorsale
R. carpalis dorsalis a. radialis bersama r. carpalis dorsalis a. ulnaris dan cabang
a. interossea posterior membentuk rete carpi dorsale. Dan rete ini mengeluarkan
cabang, yaitu tiga aa. metacarpals dorsales.
R. Superficialis N. radialis
Setelah menembus fascia antebrachii di regio antebrachii dorsalis, cabang dari
n. radialis ini menuju dorsum manus dan bercabang menjadi rr. digitales dorsales yang
menginervasi sisi dorsal digiti I-III dan separuh bagian lateral digitus IV, tetapi tidak
sampai bagian distalnya karena bagian distal diinervasi oleh n. medianus.
EXTREMITAS SUPERIOR
DAFTAR PUSTAKA
April, E.W. : Anatomy, 2nd Ed. A Willey Medical Publication!, Baltimore, 1990.
Basmajian, J.V. (ed) : Grant's Method of Anatomy, 11th Ed. Williams & Wilkins
Company, Baltimore, 1989.
Garner, E., Gray, D.J., and O'Rahilly, B. : Anatomy : A Regional Study of Human
Structure, W.B. Saunders Company, Philadelphia, 1986.
Goss, CM. (ed.) : Gray's Anatomy of Human Body, 27th Am. Ed. Lea & Febiger,
Philadelphia, 1962.
Hollinshead, W.H.: Anatomy for Surgeons, Vol. 3. Harper & Row, New York, 1966.
Hollinshead, W.H. : Textbook of Anatomy, 2nd Ed. Harper & Row, New York, 1967.
Lindner, H.H.: Clinical Anatomy, 1st Ed. Appleton & Lange, Connecticut, 1989.
Moore, K.L. : Clinically Oriented Anatomy, 3rd ed. Williams & Wilkins Company,
Baltimore, 1992.
Rasch, P.J. and Burke R.K. : Kinesiology & Applied Anatomy, 6th Ed. Lea &
Febiger, Philadelphia, 1978.
Rasch, P.J. and Burke, R.K. : Kinesiology & Applied Anatomy, 6th Ed. Lea &
Febiger, Philadelphia, 1978.
Snell, R.S. : Clinical Anatomy for Medical Students, 5th Ed. Little Brown &
Company, Boston, 1995.
ARTHROLOGI
ARTHROLOGI
PENDAHULUAN
Pada kerangka manusia dewasa terdapat 206 buah tulang baik sebagai tulang
tunggal maupun berpasangan yang membentuk rangkaian tulang yang disebut
skeleton. Skeleton dibagi menjadi dua bagian, yaitu skeleton axiale yang menyusun
kerangka truncus dan skeleton apendiculare yang menyusun kerangka extremitas.
Hubungan tulang yang satu dengan lainnya membentuk sendi (articulatio, joint) dan
ilmu yang mempelajarinya disebut arthrologi.
2. Schindylesis
Dibentuk oleh lempengan tulang yang pipih dengan celah dari lempengan tulang
yang lain. Terdapat pada persendian yang dibentuk oleh lamina perpendiculare
ossis ethmoidale dengan vomer dan os maxillaris dengan os palatina.
3. Gomphosis (Articulatio Dento Aiveolaris)
Dibentuk oleh ujung tulang berbentuk conus dengan bentuk kantong dari tulang
lain yaitu antara radices dentis dengan alveoli dentalis.
4. Synchondrosis
Jaringan penghubungnya merupakan jaringan tulang rawan dan ini merupakan
bentuk sementara. Sebelum dewasa, jaringan penghubungnya akan menjadi
tulang dewasa. Bentuk ini dijumpai pada epiphysis pada tulang panjang dan
antara pars petrosa ossis temporalis dengan processus jugularis ossis occipitalis.
2. Capsula Articularis
Terdiri dari 2 buah lapisan, lapisan externa dibentuk oleh jaringan fibrosa
(stratum fibrosum) dan lapisan interna dibentuk membrana synoviale (stratum
synoviale). Stratum fibrosum melekat melingkar pada tepi luar masing-masing
caput articulare. Membrana synovialis melekat / menutup interior dalam sendi,
yaitu permukaan dalam capsula fibrosa, caput articulare yang tidak tertutup
cartilago articulare dan struktur-struktur intra articular yaitu tendon dari otot
yang menembus / berjalan intraarticular (sebagai contoh tendoorigo m. biceps
brachii pada articulatio humeri) dan ligament intraarticular.
Membrana synovialis terdiri dari jaringan ikat kendor yang mengandung
banyak pembuluh darah dan permukaan dalamnya tertutup oleh mesothelium,
mampu menghasilkan cairan serous yang disebut sebagai synovia ke dalah cavum
articulare. Synovia berperan sebagai pelumas, memberi nutrisi pada cartilago
articulare serta merubah tekanan kompressif yang membahayakan bagi sendi
menjadi tekanan hydrostatik yang tidak / sedikit merusak.
3. Cavitas Articulare
Capsula articularis dengan caput articulare membatasi / membentuk ruang sendi
atau cavitas articulare. Didalam cavum articulare terdapat 2 cc atau kurang cairan
synovia yang berfungsi sebagai pelumas pada pergerakan sendi. Suatu iritasi
atau trauma pada sendi dapat mengakibatkan secresi synovia dalam jumlah
besar sehingga tampak sebagai pembengkakan sendi. Dalam cavum articulare
terdapat tekanan negative yang ringan sehingga cavum articulare sebenamya
merupakan ruang potensial yang tidak tampak.
4. Ligament
Ligament pada sendi diarthroses mempunyai fungsi untuk mencegah dislokasi
dan membatasi pergerakan sendi.
Terdapat 3 macam bentuk ligament:
a. Intracapsularis
Merupakan ligament yang terdapat di dalam cavitas articularis. Contoh : lig.
cruciatum anterior pada articulatio genu
b. Capsularis
Dalam sendi diarthroses capsula articularis merupakan ligament yang sangat
penting dalam menghubungkan dan memfiksasi kedua caput articulare.
Pada beberapa tempat terdapat penebalan membrana fibrosa atau perlekatan
dari tendoinsertio/origo pada capsula articulare untuk membentuk ligament.
Contoh : - lig. pubofemorale yang merupakan penebalan membrana
fibrosa capsula articularis coxae
ARTHROLOGI
satu sendi, membentuk kerucut dengan dasar kerucut digambarkan oleh ujung
distal tulang dan puncaknya terletak di dalam cavitas articulare. Contoh:
articulatio humeri dan coxae
4. Rotasi
Gerakan tulang memutari sumbu rotasi, dimana sumbu rotasi:
- Terletak pada sumbu panjang tulang : articulatio humeri gerakannya
disebut rotasi lateral / external dan rotasi medial / internal
- Terletak di luar sumbu panjang tulang : articulatio coxae gerakannya
disebut rotasi lateral / external dan rotasi medial / internal
- Terletak pada tulang lain : - articulatio atlanto
- axialis mediana
- Tidak sejajar dengan sumbu panjang tulang : pronasi/supinasi
2. Antagonis
Otot yang melakukan relaksasi, sehingga otot lain dapat berkontraksi untuk
menghasilkan gerakan terhadap suatu sendi.
ARTHROLOGI
3. Fiksator / Stabilisator
Otot yang kontraksinya akan memfiksasi/menstabilisir/menyangga suatu tulang
atau bagian tubuh dengan tujuan supaya otot lain mempunyai landasan yang
kokoh untuk kontraksi.
4. Sinergis
Kontraksi beberapa otot secara bersama-sama.
5. Neuiralizer (Penetralisir)
Suatu kontraksi otot untuk meniadakan/menyingkirkan atau menetralisir suatu
gerakan yang tidak dikehendaki dari kontraksi otot lain.
ARTICULATIO STERNOCLAVICULARS
1. Type
Merupakan arthrodial joint ganda.
2. Tulang
Dibentuk oleh pars sternalis clavicula yang berarticulasi dengan cartilago costa 1
dan manubrium sterni pada incisura clavicularis.
3. Ligament
Ligament-ligament pada sendi ini terdiri dari :
ARTHROLOGI
a. Capsula articularis
Dengan lapisan ketebalan dan kekuatan yang tidak sama capsula articularis
terdapat mengelilingi persendian.
b. Lig. sternoclaviculare anterior
Melekat di bagian superior pada bagian superior dan ventral dari pars
sternalis clavicula membentuk pita yang tebal berjalan ke inferomedial dan
oblique menutup bagian anterior sendi dan akhirnya melekat pada bagian
ventrocranial manubrium sterni.
Ligament ini tertutup oleh pars sternalis m. sternocleidomastoideus. Pada
bagian posterior berhubungan dengan capsula articularis dan discus
articularis.
c. Lig. sternoclaviculare posterior
Menyerupai lig. sternoclaviculare anterior yang terletak di bagian dorsal
sendi.
d. Lig. Interclavicular
Merupakan pita pipih melekat pada bagian superior pars sternalis clavicula
dextra dan sinistra, juga bagian superior manubrium sterni.
e. Lig. costoclavicular (lig. rhomboidea)
Merupakan ligamentum yang pendek, pipih, dan kuat, berbentuk rhomboid
yang melekat pada bagian superomedial cartilago costa 1 dan berjalan ke
cranial oblique melekat pada tuberositas costae di bagian inferior clavicula.
Di bagian ventral melekat tendo origo m. subclavius sedangkan di bagian
dorsal terdapat v. subclavia.
f. Discus articularis
Berbentuk pipih, circular terletak diantara ke dua facies articularis dari
sternum dan clavicula sehingga membentuk dua buah cavitas articulare
yang masing-masing diliputi membrana synovialis. Sebelah cranial
melekat pada bagian superior dan posterior dari facies articulare clavicula
dan caudal pada cartilago costae 1 dekat sternum. Selanjutnya melingkar
melekat pada lig. interclaviculare, lig. sternoclaviculare anterior dan
posterior.
4. Gerakan
Merupakan gerakan gliding yang sangat terbatas ke arah cranial, caudal, ventral
dan dorsal membentuk gerakan cireumduksi. Gerakannya bersamaan dengan
gerakan articulatio acromioclavicularis membentuk gerakan pada cingulum
extremitas superior (shoulder girdle).
ARTHROLOGI
ARTICULATIO ACROMIOCLAVICULAR^
1. Type
Merupakan arthrodial joint
2. Tulang
Antara pars acromialis clavieula dengan tepi medial processus acromialis scapula.
3. Ligament
Ligament yang membentuk persendian adalah:
a. Capsula articularis:
Melekat sekeliling tepi articular clavieula dan acromion
b. Lig. acromioclavicular superior:
Menutup bagian superior articulus dan melekat pada bagian superior
acromion dan pars acromialis clavieula. Juga melekat pada discus articularis
bila ada.
c. Lig. acromioclaviculare inferior:
Melekat pada bagian inferior acromion dan pars acromialis clavieula.
d. Discus articularis :
Sering tidak didapatkan.
e. Lig. coracoclaviculare:
Tidak berhubungan langsung dengan sendi ini, tapi mempunyai peran
membantu fiksasi clavieula pada acromion. Melekat pada processus
coracoidea dan permukaan inferior clavieula.
Terdiri dari 2 bagian yaitu :
- Lig. trapezoideum : berbentuk quadrilateral terletak di sebelah
ventrolateral lig. conoideum.
- Lig. conoidem : berbentuk conus dengan apex di caudal yang melekat
pada basis processus coracoidea dan basis dari ligament melekat pada
tuberositas coracoidea clavieula.
4. Gerakan Sendi
Gliding dan gerakan rotasi scapula pada clavieula.
2. Tulang
Yang dibentuk oleh caput humeri dan cavitas glenoidale sehingga disebut juga
glenohumeral joint.
3. Gerakan
Sendi ini mempunyai 3 buah sumbu gerak, sehingga mampu melakukan
gerakan flexi, extensi, abduksi, adduksi dan rotasi
4. Ligament
Ligament-ligament yang menyusun sendi meliputi:
a. Capsula articularis:
Melekat pada tepi fossa glenoidale, labrum glenoidale menuju
collum anatomicum humeri.
Beberapa tendo insertio otot bahu serat-seratnya memperkuat capsula
articularis dari beberapa sisi, yaitu di sebelah anterior oleh
m.subscapularis, di sebelah dorsal oleh m. infraspinam dan m. teres minor,
di sebelah superior oleh m. supraspinam dan disebelah inferior oleh caput
longum m. triceps brachii caput longum.
b. Lig. coracohumerale :
Suatu ligament yang berbentuk pita yang lebar memperkuat bagian
superior capsula articularis. Ligament ini melekat pada tepi lateral processus
ARTHROLOGI
5. Membrana Synovialis
Meliputi interior dalam cavitas articularis dan tendo origo m. biceps brachii
caput longum yang membentuk intertubercular synovial sheath.
6. Bursae
Disekitar persendian ini terdapat banyak bursa synovialis, diantaranya terdapat
bursa yang besar yaitu :
a. Bursa subscapularis
Terletak diantara tendon m. subscapularis dan capsula articularis dan bursa
ini berhubungan dengan cavitas articulare melalui lubang pada bagian depan
capsula articularis.
b. Bursa subdeltoidea
Merupakan bursa yang besar terletak diantara m. deltoideus dan capsula
articularis, tidak berhubungan dengan cavitas articulare. Bursa ini melebar
dibawah lig. coracoacromialis dan acromion dan terletak diantara struktur
tersebut dengan capsula articularis.
7. Otot-Otot Penggerak
Flexi : Extensi : Abduksi :
Pectoralis major Latissimus dorsi Deltoideus
Deltiodeus Teres major Supraspinatus
ARTHROLOGI
Coracobrachialis Deltoideus
Biceps caput long Triceps caput long
2. Tulang
- Trochlea humeri dengan incisura semilunaris ulnae
- Capitulum humeri dengan fovea capitulum radii
3. Gerakan
Flexi dan extensi
4. Ligament
a. Capsula articulare :
Pada humerus di anterior membentang mulai dari epicondylus medialis,
diatas fossa coronoideus dan fossa radialis menuju anterior processus
coronoideus, lig. anulare dan lig. collaterale. Di posterior pada sisi medial
dari trochlea, menuju tepi olecranon, bagian posterior ulna dan lig. anulare.
b. Lig. collaterale ulnare
Membentang dari depan ke belakang dari epicondylus medialis menuju
sisi medial processus coronoidea dan olecranon.
c. Lig. collaterale radiale :
Membentang dari bagian bawah epicondylus laterale menuju lig. anulare dan
tepi lateral ulna.
5. Membrana Synovialis
Meliputi interior dalam dari cavitas articularis.
6. Otot-Otot Penggerak
Flexi : Extensi :
ARTHROLOGI
Biceps Triceps
Brachialis Anconeus
Brachioradialis Extensor carpi radialis longus
Pronator teres Extensor carpi radialis brevis
Flexor carpi radialis Extensor digitorum
Flexor carpi ulnaris Extensor carpi ulnaris
Flexor digitorum superficialis Supinator
2. Tulang
Dibentuk oleh caput radii yaitu pada circumferentia articularis capituli radii
dengan ulna pada incisura radialis ulnae.
3. Gerakan Sendi
Gerakan sendi berupa rotasi yang meliputi gerakan pronasi dan supinasi.
4. Ligament
Terdapat dua buah ligament yang penting, yaitu :
a. Lig. annulare (lig. orbiculare)
Merupakan ligament yang kuat berjalan melingkari capitulum
radii, berarticulasi dengan circumferentia articularis capituli radii.
Ligament ini memfixsasi capitulum radii pada incisura radialis ulnae dan
melekat pada tepi ventral dan dorsal dari incisura radialis ulnae.
Tepi cranial berhubungan dengan capsula articularis cubiti, sedangkan ke
caudal membentuk membrana jaringan ikat kendor melekat pada collum
radii.
b. Lig. Quadratum
ARTHROLOGI
Suatu ligament yang tebal, melekat pada tepi bawah lig. annulare dan
menuju bagian bawah dari incisura radialis ulnae.
5. Otot-Otot Penggerak
Supinasi : Pronasi :
Biceps brachii Pronator teres
Supinator Pronator quadratus
Extensor untuk pollex
2. Tulang
Persendian ini dibentuk oleh extremitas caudalis dari radius dan iscus
articularis disisi superior dengan deretan proximal dari ossa carpalia disisi
inferior. Facies rticularis radii dan permukaan inferior dari discus articularis
secara bersama-sama membentuk permukaan yang ransversal berbentuk coneav
dan ellips. Sedangkan permukaan superior dari os naviculare manus, lunatum
adn triquetrum membentuk permukaan convex yang halus.
3. Gerakan Sendi
Merupakan persendian biaxial sehingga mampu melakukan gerakan flexi,
extensi, abduksi dan adduksi.
4. Ligament
a. Capsula articularis
b. Lig. radiocarpeum volare
Merupakan ligament yang lebar, melekat di sebelah superior pada tepi
anterior ujung distal radius, processus styloideus dan bagian depan ujung
distal ulna. Serat-seratnya berjalan ke caudal dan medial melekat pada
permukaan volar os naviculare manus, lunatum, triquetrum dan capitatum.
c. Lig. radiocarpeum dorsale
Ligament ini dibandingkan dengan yang volar lebih tipis dan kurang kuat.
Di superior melekat pada tepi posterior ujung distal radius, kemudian serat-
seratnya berjalan ke caudal oblique dan medial dan melekat pada
permukaan dorsal dari os naviculare manus, lunatum, triquetrum dan
ARTHROLOGI
5. Otot-Otot Penggerak
Flexi : Extensi :
Flex, carpi uln. Ext. carpi rad. long.
Flex, carpi rad. Ext. carpi rad. brev.
Palm. long. Ext. carpi uln.
Flex, digit, superf. Ext. digit, comm.
Flex, digit, prof.
Abduksi : Adduksi :
Flex, carpi rad. Flex, carpi uln.
Ext. carpi rad. long. Ext. carpi uln.
Ext. carpi rad. brev. Ext. indicis prop.
Ext. poll. long.
Ext. poll. brev.
2. Tulang
Persendian ini dibentuk oleh caput femoris dengan acetabulum dari os coxae.
3. Gerakan
Persendian ini termasuk polyaxial sehingga memungkinkan gerakan flexi,
extensi, abduksi, adduksi dan rotasi.
4. Ligament
a. Labrum acetabulare
Merupakan jaringan fibrocartilago yang melekat sepanjang limbus
acetabulum, dengan demikian menambah kedalaman acetabulum dan
menambah cekaman acetabulum pada caput femoris.
b. Lig. transversum acetabuli
Merupakan jembatan ligament di incisura acetabuli yang menghubungkan ke
dua ujung labrum acetabulare sehingga membentuk lingkaran yang lengkap.
c. Capsula articularis
Merupakan capsula yang kuat yang di proximal melekat pada tepi
acetabulum, labrum acetabulare, lig. transversum acetabuli selanjutnya ke
distal melekat pada linea intertrochanterica.
d. Zona orbicularis
Serat-serat jaringan ikat yang berjalan circular
e. Lig. Iliofemorale
Berbentuk seperti huruf Y, yang berjalan dari spina iliaca anterior inferior
menuju linea intertrochanterica. Mencegah ekstensi yang berlebihan,
abduksi dan rotasi lateral.
f. Lig. Ischiofemorale
Dari os ischii di dorsal acetabulum selanjutnya menyatu dengan capsula
articularis. Mencegah rotasi ke medial
g. Lig. Pubofemorale
Dari ramus superior ossis pubis, selanjutnya menggabung dengan
li. iliofemorale. Mencegah abduksi.
ARTHROLOGI
5. Membrana Synovialis
6. Otot-Otot Penggerak
Flexi : Extensi : Abduksi :
Iliopsoas Gluteus mximus Gluteus medius
Sartorius Semitendinosus Gluteus minimus
Pectineus Semimembranosus Tensor fascia lata
Rectus femoris Biceps femoris Piriformis
Adductor longus Adductor manus Sartorius
Adductor breves
Adductor magnus
Tensor fascia lata
2. Tulang
Disini terdapat tiga persendian, yaitu dua buah sendi antara condylus medialis
dan lateralis tibia dengan femur, dan sebuah sendi antara patella dan femur.
3. Gerakan
Femur dan tibia menghasikan gerakan flexi, extensi dan rotasi ringan,
ARTHROLOGI
4. Ligament
a. Capsula articulare
Berjalan dari femur menuju tibia, diperkuat oleh serat-serat fascia lata,
tractus iliotibialis, tendoinsertio musculi vastus, hamstrings dan sartorius
b. Lig. Patellae
Dari apex patella menuju tuberositas tibia. Membantu penempatan patella
pada tempatnya.
c. Lig. popliteum obliqum
Dari bagian lateral femur, menyilang condylus menuju begian posterior
caput tibia. Untuk mencegah extensi.
d. Lig. popliteum arcuatum
Dari condylus lateralis femoris menuju processus styloideus fibula. Untuk
mencegah medial rotasi rungkai bawah.
e. Lig. collaterale mediate
Dari sisi medial condylus medialis femoris menuju condylus medialis dan
corpus tibiae. Untuk mencegah bengkok ke lateral, mencegah extensi,
hyperflexi dan rotasi lateral.
f. Lig. collaterale laterale
Dari sisi posterior condylus lateralis femoris menuju sisi lateral caput dan
processus styloideus. Untuk mencegah hyperextensi. Dalam keadaan
relaksasi pada saat flexi.
g. Lig. crueiatum anterior
Dari sisi medial posterior condylus lateralis femoris menuju bagian anterior
eminentia intercondyloidea tibia. Untuk mencegah extensi, rotasi lateral
dan tergelincir ke anterior dari tibia pada femur.
h. Lig. cruciatum posterior
Dari sisi lateral anterior condylus medialis femoris menuju fossa
intercodyloideus posterior dan ujung posterior meniscus lateralis. Untuk
mencegah extensi, rotasi lateral dan tergelincir ke posterior dari tibia pada
femur.
i. Meniscus medialis
Berbentuk oval, melekat pada tibia di anterior lig. Cruciatum anterior dan
di fossa intercondyloidea posterior. Memperdalam bagian medial condylus
medialis tibia.
j. Meniscus lateralis
ARTHROLOGI
5. Membrana Synoviale
- Plica alares
- Plica ifrapatellaris
6. Otot-Otot Penggerak
Flexi : Extensi : Medial rotasi :
Semimembranosus Quadriceps femoris Popliteus
Semitendinosus Tensor fascia lata Semimembranosus
Biceps femoris Semitendinosus
Sartorius Sartorius
Gracillis Gracilis
Popliteus
Gastrocnemius Lateral rotasi:
Plantaris Biceps femoris
7. Bursa
Terdapat beberapa bursa di sekitar sendi:
a. Ventral:
4 buah, yaitu:
- Bursa suprapatellaris
Terletak di antara m. quadriceps dan femur, umumnya berhubungan
dengan cavitas articulare
- Bursa prepatellaris
Terletak di antara kulit dan patella
- Bursa infrapatellaris superficial
Terletak di antara kulit dan tuberositas tibiae
- Bursa infrapatellaris profundus
Terletak diantara lig. patella dengan bagian cranial tibia, di dalam
corpus adiposum infrapatellaris
ARTHROLOGI
b. Lateral
3 buah, yaitu:
- Diantara lig. collaterale laterale dan m. biceps femoris
- Diantara lig. collaterale laterale dengan m. popliteus
- Diantara m. popliteus dengan condylus lateralis femoris, umumnya
berhubungan dengan cavitas articulare
c. Medial
3 buah, yaitu:
- Diantara lig. collaterale medialis dan tendoinsertio m.
semitendinosus, garcilis dan sartorius.
- Diantara lig. collaterale medialis denga m. semimembranosus
- Diantara tendoinsertio m. semimembranosus dengan tibia
d. Posterior
2 buah, yaitu:
- Diantara caput lateral m. gastrocnemius dengan capsula articulare,
kadang-kadang berhubungan dengan cavitas articulare
- Diantara caput mediale m. gastrocnemius dengan capsula articulare,
melebar ke profundus terhadap m. semimembranosus. Pada umumnya
berhubungan dengan cavitas articulare.
2. Tulang
Malleolus medeiale tibia, malleolus laterale fibula dan talus
3. Gerakan
Dorsoflexi (extensi) dan plantarfiexi (flexi)
4. Ligament
a. Capsula articulare
b. Lig. Deltoidea
c. Lig. laterale
5. Otot-Otot Penggerak
Dorsoflexi : Plantarflexi :
ARTHROLOGI