Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Pelvis
Dalam anatomi manusia, pelvis / panggul merupakan bagian dari
inferioposterior batang pada perut di daerah transisi antara batang tubuh dan anggota
tubuh bagian bawah (paha hingga kaki). Pelvis merupakan kata lain dari cekungan
dan merupakan nama bagi panggul, disebut cekungan karena panggul kita
berbentuk cekungan.
Pelvis adalah daerah batang tubuh yang berada di sebelah dorsokaudal
terhadap abdomen dan merupakan daerah peralihan dari batang tubuh ke
extremitas inferior. Pelvis bersendi dengan vertebra lumbalis ke-5 di bagian atas dan dengan
caput femoris kanan dan kiri pada acetabulum yang sesuai. Pelvis dibatasi oleh
dinding yang dibentuk oleh tulang, ligamentum, dan otot. Cavitas pelvis yang
terbentuk seperti corong, memberi tempat kepada vesicaurinaria alat kelamin
pelvic, rectum, pembuluh darah dan limfe dan saraf.

1.2  Rumusan Masalah


a.       Apa saja kerangka yang menyusun pnggul?
b.      Bagaimana persarafan pada panggul?
c.       Apa saja otot-otot yang menjaga panggul?
d.      Apa saja arteri yang mendarahi pelvis?

1.3  Tujuan
a.       Mengetahui dan memahami bagaimana kerangka panggul
b.      Mengetahui dan memahami bagaimana persarafan pada panggul
c.       Mengetahui apa saja otot-otot yang menjaga panggul
d.      Menngetahui apa saja arteri yang mendarahi pelvis

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kerangka Pelvis

Pada manusia dewasa, panggul terbentuk di punggung posterior (belakang) olehsakrum


dan tulang ekor (bagian ekor dari kerangka axial), lateral dan anterior oleh sepasang tulang
pinggul (bagian dari kerangka apendikularis). Pada manusia dewasa,panggul normal terdiri dari
tiga tulang besar dan tulang ekor (3-5 tulang). Namun,sebelum masa pubertas tulang pinggul
terdiri dari tiga tulang yang terpisah yaitu ilium, ichium, dan pubis.
Jadi, sebelum pubertas panggul dapat terdiri dari lebih dari sepuluh tulang, tergantung
pada komposisi tulang ekor. Pinggul ini dibagi menjadi 2, satu di sebelah kanan dan satu di
sebelah kiri tubuh. Kedua tulang pinggul yang terdiri dari 3 bagian, ilium, ichium dan pubis.
Bagian-bagian ini digabungkan bersama selama pubertas, yang berarti di masa kanak-
kanak mereka adalah tulang terpisah.
Tulang sacrum merupakan penghubung tulang belakang ke panggul dan juga menjadi
tempat yang memungkinkan bagi sepasang pinggul kita untuk melekat.
Pelvis merupakan cincin cekung berbentuk tulang yang menghubungkan
kolomvertebral ke femurs. Fungsi utamanya untuk menyangga berat tubuh bagian atas
ketikakita sedang duduk, berdiri dan beraktivitas. Fungsi sekundernya adalah untuk
mengandung (pada wanita) ketika hamil dan melindungi viscera pelvis dan
abdominopelvic viscera (bagian inferior saluran kemih,organ reproduksi internal). Tulang
pinggul saling terhubung satu sama lain pada anterior pubis symphysis,dan posterior dengan
sacrum pada sendi sacroiliac untuk membentuk cincin panggul. Cincin ini sangat stabil
sehingga menyebabkan sedikitnya mobilitas/pergerakan.
Ligamen yang paling penting dari sendi sacroiliac adalah ligamen sacrospinous
dan sacrotuberous yang menstabilkan tulang pinggul pada sacrum dan mencegah
promonotory dari miring ke depan. Sendi antara sacrum dan tulang ekor, sacrococcygeal
symphysis. diperkuat oleh serangkaian ligamen.
Ligamen sacrococcygeal anterior merupakan perpanjangan dari anterior
longitudinal ligament (ALL) yang berjalan di sisi anterior dari badan vertebra. Serat tidak

2
teratur tersebut menyatu dengan periosteum. Setiap sisi panggul terbentuk sebagai tulang rawan,
yang mengeras sebagai tiga tulang utama yang tinggal terpisah melalui masa kanak-kanak::
ilium, ichium, pubis. Saat kelahiran seluruh sendi pinggul (area acetabulum dan bagian atas
femur) masih terbuat dari tulang dan otot. Gerakkan trunk/batang (bending forward) pada
dasarnya adalah sebuah gerakan dari otot-otot rektus, sementara flexi lateral (bending
menyamping) dicapai oleh kontraksi obliques bersama dengan lumborum kuadratus dan otot
punggung intrinsic.
Dasar panggul memiliki dua fungsi: Salah satunya adalah untuk menutup
ronggapanggul dan perut, serta menanggung beban dari organ visceral, yang lain adalahuntuk
mengontrol bukaan rektum dan organ urogenital yang menembus dasar pangguldan
membuatnya lebih lemah. Untuk melakukan keduanya, dasar panggul terdiri daribeberapa
lembar otot dan jaringan ikat.

a. Os Sacrum
Os sacrum terdiri dari lima vertebrae rudimenter yang bersatu membentuk tulang
berbentuk baji yang cekung kearah anterior. Pinggir atas atau basis ossis sacri bersendi dengan
vertebra lumbalis V. Pinggir inferior yang sempit bersendi dengan os coceygis. Di lateral, os
sacrum bersendi dengan kedua os coxae membentuk ar ticulation sacroiliaca. Pinggir anterior
dan atas vertebra sacralis pertama menonjol ke depan sebagai batas posterior apertura pelvis
superior, disebut promontorium os sacrum, yang merupakan bagian penting bagi ahli kandungan
untuk menentukan ukuran pelvis. Foramina vertebralia bersama-sama membentuk canalis
sacralis.
Canalis sacralis berisi radix anterior dan posterior nervi lumbales, sacrales, dan
coccygeus filum terminale dan lemak fibrosa.
b. Os Coccygis
Os coccygis berartikulasi dengan sacrum di superior. Tulang ini terdiri dari empat vertebra
rudimenter yang bersatu membentuk tulang segitiga kecil yang basisnya bersendi dengan ujung
bawah sacrum.Vertebra coccygea hanya terdiri atas corpus, namun vertebra pertama
mempunyai pr ocessus transverses rudimenter dan cornu coccygeum. Cornu adalah sisa
pediculus dan processus articularis superior yang menonjol ke atas untuk bersendi dengan cornu
sacrale.

3
c. Os inominatum (tulang panggul)
Tulang ini terdiri dari tiga bagian komponen, yaitu: ilium, iskium, dan pubis. Saat dewasa tulang-
tulang ini telah menyatu selurunya pada asetabulum.
•   Ilium:batas atas tulang ini adalah Krista ilika.
a.               Krista iliaka berjalan ke belakang dari spina iliaka anterior superior menuju
spina iliaka posterior superior. Di bawah tonjolan tulang ini
terdapat spina inferiornya. Permukaan aurikularis ilium disebut permukaan
glutealis karena disitulah pelekatan gluteus. Linea glutealis inferior, anterior, dan
posterior membatasi pelekatan gluteike tulang. Permukaan dalam ilium halus dan
berongga membentuk
fosailiaka. Fosailiaka merupakan tempat melekatnya m. iliakus.
Permukaan aurikularis ilium berartikulasi dengan sacrum pada
sendi sakro iliaka (sendi sinovial). Ligamentum sakro iliakaposterior, interoseus,
dan anterior memperkuat sendi sakro iliaka. Linea iliopektinealis berjalan di
sebelah anterior permukaan dalam ilium dari permukaan aurikularis menuju pubis.
b.              I s k i u m : t e r d i r i   d a r i   s p i n a   d i   b a g i a n   p o s t e r i o r   y a n g   m e m b a t a s i
i n s i s u r a iskiadika mayor (atas) dan minor (bawah. Tuberositas iskia adalah
penebalan bagian bawah korpus iskium yang menyangga berat badan saat duduk.
Ramus iskium menonjol ke depan dari tuberositas ini dan bertemu serta menyatu
dengan ramus pubis inferior.
c.       P u b i s :   t e r d i r i dari korpus serta rami pubis superior
d a n   i n f e r i o r . T u l a n g i n i berartikulasi dengan tulang pubis di tiap sisi simfisis
pubis. Permukaan superior dari korpus memiliki krista pubikum dan tuberkulum pubikum.
Foramen obturatorium merupakan lubangbesar yang dibatasi oleh rami pubis dan iskium.

d. Pelvis major (panggul besar, pelvis spurium)


•         Terletak cranial terhadap aperture pelvis superior (aditus pelvis).
•         Terbuka dan melebar pada ujung atasnya dan harus dipikirkan sebagai bagiancavitas
abdominalis.

4
         Melindungi isi abdomen dan setelah kehamilan bulan ketiga,
membantu menyokong uterus gravidarum
         Selama stadium awal persalinan, pelvis major membantu menuntun
janin masukke pelvis minor.
         Kearah ventral dibatasi dinding abdomen, kearah lateral oleh fossa
iliaca dextra dan fossa iliaka sinistra, dan kearah dorsal oleh vertebra L. S dan vertebra S1.
e. Pelvis minor (panggul kecil, pelvis verum)
•         Berada antara aperture pelvis superior dan aperture pelvis inferior (exitus pelvis).
•                   Merupakan lokasi visera pelvis (misalnya vesica urinaria).
•         Dibatasi oleh permukaan dalam os coxae, os sacrum, dan os coccygis.
•                   Ke bawah dibatasi oleh diaphragma pelvis.
•           Pelvis minor mempunyai pintu masuk, pintu keluar, dan sebuah
cavitas.
•                   Pelvis minor merupakan saluran tulang yang harus dilalui oleh janin
pada proses persalinan. Pada wanita, di luar kehamilan artikulasio hanya memungkinkan
pergeseran sedikit, tetapi pada kehamilan dan waktu persalinan dapat bergeser lebih jauh dan
lebih longgar, misalnya ujung koksigis dapat bergerak kebelakang sampai sejauh lebih kurang
2,5 cm. Hal ini dapat dilakukan bila ujung os koksigis menonjol ke depan pada saat partus, dan
pada pengeluaran kepala janin dengan cunam ujung os koksigis itu dapat ditekan ke belakang.
Secara fungsional, panggul terdiri dari dua bagian yaitu pelvis mayor dan pelvis minor.
Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak diatas linea terminalis, disebut juga
dengan false pelvis. Bagian yang terletak dibawah linea terminalis disebut pelvis minor atau true
pelvis. Pada ruang yang dibentuk oleh pelvis mayor terdapat organ –organ abdominal selain itu
pelvis mayor merupakan tempat perlekatan otot – otot dan ligamen ke dinding tubuh. Sedangkan
pada ruang yang dibentuk oleh pelvis minor terdapat bagian dari kolon, rektum, kandung kemih,
dan pada wanita terdapat uterus dan ovarium. Pada ruang pelvis juga kita temui diafragma pelvis
yang dibentuk oleh muskulus levator anidan muskulus koksigeus.Jika diamati dari superior
panggul. Jika diamati dari belakang.
1.              Diameter transversa pintu atas panggul. Diameter terpanjang kiri-kanan dari
pintu atas panggul. Bukan sungguh “diameter” karena tidak melalui titik pusat pintu atas
panggul.

5
2.              Diameter / distantia interspinarum pada rongga panggul. Jarak antara kedua ujung
spina ischiadica kiri dan kanan.
3.              Diameter anteroposterior pintu bawah panggul. Jarak antara ujung os
coccygis sampai pinggir bawah symphisis os pubis.
4.              Diameter transversa pintu bawah panggul. Jarak antara bagian dalam dari
kedua tuberositas os ischii.
5.              Diameter sagitalis posterior pintu bawah panggul. Jarak antara bagian
tengah diameter transversa sampai ke ujung os sacrum.

2.2 Perkiraan Ukuran Rata-rata Panggul Wanita Normal

1.Pintu atas panggul (pelvic inlet)
Diameter transversa (DT) + 13.5 cm. Conjugata vera (CV) + 12.0 cm. Jumlah rata-rata kedua
diameter minimal 22.0 cm.
2.Pintu tengah panggul (mid pelvis).
Distansia interspinarum (DI) + 10.5 cm. Diameter anterior posterior (AP) + 11.0 cm. .Jumlah
rata-rata kedua diameter minimal 20.0 cm
.3.Pintu bawah panggul (pelvic outlet)
Diameter anterior posterior (AP) + 7.5 cm. Distansia intertuberosum + 10.5 cm. Jumlah rata-rata
kedua diameter minimal 16.0 cm

2.3 Otot – otot pelvis


1.M. piriformis
insersi : trokhanter mayor femur 
origo : bagian depan sacrum
persyarafan : pleksus sakralis. Fungsi : memutar keluar femur pada artikulatio koksa
2.M. obturatorius
origo : membran obturatoria dan bagian tulang panggul
 insersi : trokhanter minor femur 
persyarafan : nervus obturatorius internus fleksus sakralis
fungsi : memutar keluar femur pada sendi koksae

6
3M. levator ani
origo : korpus pubis, fasia
insersi : korpus periniale, korpus ano koksigis kanalis ani.
persyarafan : nervus sakralis IV
fungsi : menyokong visera pubis spingter anorektal dan vagina
4.splingter ani ekterus
a.pars subkutanea,
b. pars duperfisialis
c. pars profunda
insersi : os kogsigis
persyarafan : nervus rektalis interior 
fungsi : membentuk splingter kanalis ani
5.M. koksigeus
insersi : ujung bawah os sakrum dan os kogsigeus
origus : spina ikadia
persarafan : nervus sakralis IV – V
fungsi : membantu muskulus elevator ani menyokong visera
6.M. pubo reektalis
insersi : sekitar perbatasan rektum dan kanalis ani
origo : os pubis
persarafan : nervus sakralis IV
fungsi : bersama splingter ani membentuk splingter volunter kanalis ani
7.otot urogenital pria
a.muskulus bulbo spengosus,
b. muskulus iskiokavernosus
c. muskulus splingter uretra
d. muskulus tranvesus perenei profundus
8. otot urogenital wanita
a.m bulbo spengosus
b.m iskiokavernosus

7
2.4 Arteri Pelvis
Arteri dari pelvis adalah cabang dari arteri iliaka. Kecuali arteri rektum
superior yang merupakan cabang dari arteri mesenterika inferior. Cabang-cabang
dari arteri iliaka interior adalah :
      iliolumbar 
      superior glutealolateral sacral
      inferior gluteal
      internal pudendal
      middle rectal
      inferior vescical (the uterine in the female)
      obturator 
      superior vesical
      bagian terminal dari iliaca yang tersumbat dan membentuk ligamentum ubilicalis
lateral dinding anterior abdomen bawah

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pelvis adalah daerah batang tubuh yang berada di sebelah dorsokaudal
terhadap abdomen dan merupakan daerah peralihan dari batang tubuh ke
extremitas inferior. Pelvis bersendi dengan vertebra lumbalis ke-5 di bagian atas dan dengan
caput femoris kanan dan kiri pada acetabulum yang sesuai. Pelvis dibatasi oleh
dinding yang dibentuk oleh tulang, ligamentum, dan otot.

9
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Mochtar, Rustam, MPH. 2003. Synopsis Obstetri jilid 1.


Jakarta: EGC
Veralls, Sylvia. 2003. Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam
Kebidanan. Jakarta: EGC
Prof. Sastrawinata, Sulaiman. 2002. Obstetric Fisiologi. Bandung:
Universitas Padjajaran Bandung
Prof. dr. Winkjosastro, Hanifa. 2009. Ilmu kandungan. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisologi Untuk Paramedis .
Jakarta: Kompas Gramedia
Drs. H. Syaifudin, AMK. 2005. Anatomi dan Fisiologi untuk
Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: EGC

10

Anda mungkin juga menyukai