Anda di halaman 1dari 17

Tugas Kelompok

Dosen Matakuliah : I Wayan Surasta, SKP.M.Fis

TUGAS MAKALAH
“ANATOMI PELVIS DAN SAKRUM”

Oleh :
Dinar Lorensa Ayu Krismaya(P07120018 110)
Made Yudi Arnaya(P07120018106)
Ni Putu Yunik Dewanti(P07120018107)

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR


PRODI D3 JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang telah melimpahkanrahmat


dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan.
Dalam mengerjakan tugas ini, kami banyak memperoleh bantuan serta
bimbingan dari Dosen kami. Oleh karena itu kami ingin mengucapkan terimakasih
kepada bapak I Wayan Surasta, SKP.M.Fis selaku Dosen mata kuliah.
Kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan di dalamnya Karena kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah kami selanjutnya. Kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami umumnya dan khususnya kepada
pembaca. Amin
Terima Kasih.

Denpasar, 7 September 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN MATERI
I. Anatomi Tulang Panggul
II. Otot – Otot Pelvis
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

1
PEMBAHASAN MATERI

I. ANATOMI TULANG PELVIS


Secara fungsional panggul dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
A. Pelvis Mayor ( Panggul Besar, Pelvis Spurium )
Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak diatas linea terminalis,
disebut juga dengan false pelvis. Bagian yang terletak dibawah linea terminalis
disebut pelvis minor . Pada ruang yang dibentuk oleh pelvis mayor terdapat organ
–organ abdominal selain itu pelvis mayor merupakan tempat perlekatan otot –
otot dan ligamen ke dinding tubuh. Sedangkan pada ruang yang dibentuk oleh
pelvis minor terdapat bagian dari kolon, rektum, kandung kemih, dan pada wanita
terdapat uterus dan ovarium. Pada ruang pelvis juga kita temui diafragma pelvis
yang dibentuk oleh muskulus levator anidan muskulus koksigeus.
a. Terletak cranial terhadap aperture pelvis superior (aditus pelvis)
b. Terbuka dan melebar pada ujung atasnya dan harus dipikirkan sebagai
bagiancavitas abdominalis.
c. Melindungi isi abdomen dan setelah kehamilan bulan ketiga, membantu
menyokong uterus gravidarum
d. Selama stadium awal persalinan, pelvis major membantu menuntun janin
masukke pelvis minor.
e. Kearah ventral dibatasi dinding abdomen, kearah lateral oleh fossa iliaca
dextra dan fossa iliaka sinistra, dan kearah dorsal oleh vertebra L. S dan
vertebra S1.

1
B. Pelvis Minor ( Panggul Kecil , Pelvis Verum )
Pelvis minor merupakan saluran tulang yang harus dilalui oleh janin pada
proses persalinan. Pada wanita, di luar kehamilan artikulasio hanya
memungkinkan pergeseran sedikit, tetapi pada kehamilan dan waktu persalinan
dapat bergeser lebih jauh dan lebih longgar, misalnya ujung koksigis dapat
bergerak kebelakang sampai sejauh lebih kurang 2,5 cm. Hal ini dapat dilakukan
bila ujung os koksigis menonjol ke depan pada saat partus, dan pada pengeluaran
kepala janin dengan cunam ujung os koksigis itu dapat ditekan ke belakang.
Keduanya ini dipisahkan oleh Linea Terminalis/ Inominata.

Pelvis atau yang disebut juga panggul adalah bagian tubuh dengan bentuk
menyerupai baskom (basin) dengan tepi yang melebar pada kedua sisi. Pada
panggul manusia, panggul dibentuk oleh dua buah tulang pelvis yang bergabung
ke arah posterior pada sakrum dan ke arah anterior pada simfisis pubis. Daerah
baskom pada panggul akan memuat isi abdomen bagian bawah. Bagian yang

1
menyerupai baskom ini akan lebih lebar pada wanita dari pada pria, hal ini
disebabkan fungsi dari daerah yang melebar ini untuk melahirkan bayi. Tulang
panggul manusia memiliki tiga bagian yang menyatu, yaitu ilium, iskium (untuk
duduk), dan pubis (pada bagian depan). Ketiga bagian tersebut akan bersatu pada
asetabulum, yaitu daerah yang menyerupai soket dari sendi panggul.
Secara umum, ada empat tipe pelvis berdasarkan bentuknya yaitu pelvis
anthropoid, pelvis android, pelvis gynecoid, dan pelvis platypelloid. Pelvis
anthropoid adalah bentuk panggul yang umum ditemui pada pria, dengan bentuk
cekungan lonjong dan bagian sakrum yang panjang. Tulang panggul, terdiri dari 4
buah tulang :

A. PELVIS MAYOR, (di atas Linea Inominata) bag. Panggul (false pelvic)
terdiri dari 3 bagian besar:
1. Os. Coxae ( Tulang Pangkal Paha ) terdiri dari 2 buah tulang.
Os. Coxae turut membentuk tulang gelang panggul. Letaknya di setiap sisi
dan di depan bersatu dengan simfisis pubis dan membentuk sebagian besar
tulang pelvis. Batasnya dari articulatio sakroiliaka sampai pertengahan pubis.
Tulang Coxae terdiri dari 3 buah tulang picak yang masing-masing banyaknya
2 buah kiri dan kanan yang satu sama lainnya berhubungan sangat rapat
sekali, sehingga persendian tersebut tidak dapat digerakkan.
Berikut Gambar Os. Coxae.

1
Tulang-tulang tersebut terdiri dari:
a. Os. Illium ( Tulang Usus )
Batasnya dari articulatio iliaca sampai tepi atas acetabulum batas
atasnya merupakan pinggir tulang yang tebal disebut krista iliaca.
Banyaknya 2 buah, kiri dan kanan, bentuknya lebar dan gepeng serta
melengkung menghadap ke perut. Bagian yang melekuk disebut fosa
iliaka, bagian tepi disebut krista iliaka, dan bagian ujung yang
menonjol disebut spina iliaka.
Spina Iliaka ada 4 bagian yaitu:
 Spina Iliaca Anterior Superior ( SIAS ) – Tonjolan ujung depan
krista iliaca
 Spina Iliaca Posterior Superior ( SIPS ) – Tonjolan ujung
belakang krista iliaca
 Spina Iliaca Anterior Inferior ( SIAI ) – Tonjolan dibawah
SIAS
 Spina Iliaca Posterior Inferior ( SIPI ) – tonjolan dibawah SIPS
Pada Os. Ilium ini terdapat sebuah lubang mangkok sendi, tempat
letaknya kepala sendi dari pada tulang paha yang disebut Asetabulum.

b. Os. Ischium ( Tulang Duduk )

1
Dari pinggir Foramen Obsturatorium sampai pinggir atas Acetabulum.
Bentuknya setengah lingkaran menghadap ke atas, mempunyai
tonjolan bertumpu pada tempat duduk yang disebut Tuber Iskiadium.
Bagian Os. Ischidium:
 Spina ischiadica – Tonjolan pinggir belakang
 Tuber ischiadicum – Tonjolan tebal pinggir bawah untuk
tumpuan saat duduk
 Incisura ischiadica major – Cekungan kecil sebelah atas
 Incisura ischiadica minor – Cekungan kecil sebelah bawah

c. Os. Pubis ( Tulang Kemaluan )


Sebelah bawah dan depan os. Illium. Tulang bercabang 2 yang satu
menuju ke samping atas dan satu lagi menuju ke samping bawah.
Banyaknya 2 buah kiri dan kanan yang satu sama lain dihubungkan
oleh tulang rawan yang disebut Simpisis Pubis.
Bagian-bagian Os. Pubis :
 Foramen obturatorium – Lubang pembatas os pubis dan os
ischium
 Ramus
 Tepi atas simfisis – Pertemuan kedua ramus superior
 Ramus inferior kanan dan kiri – Bagian bawah yang menonjol
pada os pubis
 Tepi bawah simfisis – Pertemuan kedua ramus inferior
 Arcus pubis – Lengkungan pada ramus inferior, sudut tidak
boleh < 900

2. Os. Sacrum ( Tulang Selangkangan ) Terdiri dari 1 buah


Terletak di bawah lumbal, di atas cocygys.

1
Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar dibagian atas dan mengecil
dibagian bawahnya.
Tulang kelangkang terletak di antara kedua tulang pangkal paha yang
terdiri dari dan mempunyai ciri:
a. Os. sacrum berbentuk baji, terdiri atas 5 Vertebra sacralis yang bersatu
membentuk tulang berbentuk baji yang cekung kearah anterior.
b. Vertebra pertama paling besar, mengahadap ke depan. Pinggir atas
vertebra ini dikenal sebagai promontorium, merupakan suatu tanda
penting dalam penilaian ukuran-ukuran panggul.
c. Di kanan dan kiri, garis tengah terdapat lubang yang akan dilalui saraf:
foramina sacralis anterior.
d. Di lateral, os sacrum bersendi dengan kedua os coxae membentuk ar
ticulation sacroiliaca. Pinggir anterior dan atas vertebra sacralis
pertama menonjol ke depan sebagai batas posterior apertura pelvis
superior, disebut promontorium os sacrum, yang merupakan bagian
penting bagi ahli kandungan untuk menentukan ukuran pelvis.
Foramina vertebralia bersama-sama membentuk canalis
sacralis.Canalis sacralis berisi radix anterior dan posterior nervi
lumbales, sacrales, dan coccygeus filum terminale dan lemak fibrosa.
Gambar Penampang Os.
Sacrum

1
Bagian-bagiannya:
 Promontorium (tulang yg paling menonjol
dibagian atas sakrum
dibawah lumbal).
 Sayap sakrum kanan dan kiri pada bagian
anterior memanjang
sampai illium
 Foramen sakralia anterior – lubang di bagian depan
 Foramen sakralia posterior – lubang di bagian belakang
 Crista sakralia (tonjolan yg memisahkan tiap ruas-ruas tulang).

3. Os. Coccygis ( Tulang Ekor ) Terdiri dari 3 – 5 ruas


Berbentuk segitiga dengan ruas 3 sampai 5 buah bersatu. Pada saat persalinan,
Os. Coccygis dapat didorong ke belakang sehingga dapat memperluas jalan lahir.
Os coccygis berartikulasi dengan sacrum di superior. Tulang ini terdiri dari empat
vertebra rudimenter yang bersatu membentuk tulang segitiga kecil yang basisnya
bersendi dengan ujung bawah sacrum.Vertebra coccygea hanya terdiri atas
corpus, namun vertebra pertama mempunyai pr ocessus transverses rudimenter
dan cornu coccygeum. Cornu adalah sisa pediculus dan processus articularis
superior yang menonjol ke atas untuk bersendi dengan cornu sacrale.

1
B. PELVIS MINOR (dibawah Linea Inominata) Menghubungan ke jalan
lahir (True Pelvic). Sedangkan sendi (Artilulasio) terdiri dari:
 2 buah artikulasio sakroiliaka (menghubungkan os sakrum & os pubis)
 1 buah artikulasio sakro coccygea (menghubungkan os sakrum & os
coccygis)
 1 buah sympisis pubis ( menghubungkan 2 buah sympisis).

Pelvic minor memiliki 4 bidang dengan ukuran, yaitu:

1
a. Pintu Atas Panggul (PAP) Batas promontorium; sayap sakrum; linea
inominata; ramus superior os pubis; pinggir atas sympisis.
b. Bidang Luas Panggul (BLP) Batas dari pertengahan sympisis, pinggir atas
promontorium, ke pertengahan acetabulum, pertemuan sakral ruas 2 & 3.
c. Bidang Sempit Panggul (BSP) Batas setinggi bawah simpisis, kedua spina
iskhiadika.
d. Pintu Bawah Panggul (PBP)

II. OTOT – OTOT PELVIS

1
A. Muskulus Prirformis
 insersi : trokhanter mayor femur
 origo : bagian depan sacrum
 persyarafan : pleksus sakralis.
 Fungsi : memutar keluar femur pada artikulatio koksa
B. Muskulus Obturatorius
 origo : membran obturatoria dan bagian tulang panggul
 insersi : trokhanter minor femur
 persyarafan : nervus obturatorius internus fleksus sakralis
 fungsi : memutar keluar femur pada sendi koksae
C. Muskulus Levator Ani
 origo : korpus pubis, fasia
 insersi : korpus periniale, korpus ano koksigis kanalis ani.
 persyarafan : nervus sakralis IV
 fungsi : menyokong visera pubis spingter anorektal dan vagina
D. Splingter Ani Ekterus
 insersi : os kogsigis
 persyarafan : nervus rektalis interior
 fungsi : membentuk splingter kanalis ani
E. Muskulus Koksigeus
 insersi : ujung bawah os sakrum dan os kogsigeus
 origo : spina ikadia
 persarafan : nervus sakralis IV – V
 fungsi : membantu muskulus elevator ani menyokong visera

1
F. Muskulus Pubo Reektalis
 insersi : sekitar perbatasan rektum dan kanalis ani
 origo : os pubis
 persarafan : nervus sakralis IV
 fungsi : bersama splingter ani membentuk splingter volunter
kanalis ani
G. Otot Urogenital Pria
 Muskulus bulbo spengosus
 Muskulus iskiokavernosus
 Muskulus splingter uretra
 Muskulus tranvesus perenei profundus
H. Otot Urogenital Wanita
 Muskulus bulbo spengosus
 Muskulus iskiokavernosus

1
1
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pelvis adalah daerah batang tubuh yang berada di sebelah dorsokaudal
terhadap abdomen dan merupakan daerah peralihan dari batang tubuh ke
extremitas inferior. Pelvis bersendi dengan vertebra lumbalis ke-5 di bagian atas
dan dengan caput femoris kanan dan kiri pada acetabulum yang sesuai. Pelvis
dibatasi oleh dinding yang dibentuk oleh tulang, ligamentum, dan otot.
Pelvis atau yang disebut juga panggul adalah bagian tubuh dengan bentuk
menyerupai baskom (basin) dengan tepi yang melebar pada kedua sisi.
Tulang panggul, terdiri dari 4 buah tulang :
 Os. Coxae : 2 buah ( tulang pangkal paha)
 Os. Sacrum : 1 buah ( tulang selangkangan )
 Os. Coccygis : 1 buah ( tulang ekor, 3-4 ruas )

B. SARAN
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami sebagai mahasiswi untuk
meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai anatomi panggul. Serta
bermanfaat bagi institusi sebagai bahan pertimbangan untuk perbandingan dalam
meningkatkan pelayanan.

1
Daftar Pustaka

Drs. H. Syaifudin, AMK. 2005. Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa


Keperawatan. Jakarta: EGC
Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisologi Untuk Paramedis. Jakarta: Kompas
Gramedia

Anda mungkin juga menyukai