Anda di halaman 1dari 60

dr. Susilawati, M.

Kes
Departemen Patologi Klinik FK Unsri

HEMATOPOESIS
Darah
 Jaringan cair yang sangat penting
 6-8% BB
 Rata-rata volum total 5L
 Terdiri dari 2 bagian: Cair (Plasma:
55%) dan unsur padat (sel darah:45%)
 Sel-sel darah: Eritrosit (99%), Leukosit
(0,2%) dan trombosit (0,6-1%)
Artery

White blood cells

Platelets

Red blood cells

3
ERITROSIT, LEUKOSIT
ERITROSIT
Fungsi Darah
1. Sebagai transportasi
2. Eritrosit:
a) Mengangkut Hb mengangkut Oksigen
dr paru ke jaringan
b) Mengkatalis reaksi CO2 dan air
3. Leukosit: pertahanan tubuh
4. Trombosit: mencegah tubuh kehilangan
darah
5. Plasma: pengangkut utama zat gizi
Haematopoesis
 Pembentukan dan perkembangan
semua jenis sel darah dari prekursor
induknya/stem sel
 Proliferasi, maturasi dan diferensiasi
 Proliferasi: pelipatgandaan jumlah sel
 Maturasi: pematangan sel darah
 Diferensiasi: beberapa sel yang
terbentuk memiliki sifat khusus yang
berbeda-beda
Haematopoesis
Tempat haematopoesis berpindah
sesuai usia:
1. Janin: 0-2 bulan di kantung kuning telur,
2-7 bulan (hati, limpa), 5-9 bulan
(sumsum tulang).
2. Bayi: sumsum tulang
3. Dewasa: vertebra, tulang iga, sternum,
tulang tengkorak, sakrum, pelvis, ujung
proksimal femur.
http://en.wikipedia.org/wiki/Haematopoiesis
Hematopoetic Stem Cell
 Sel induk hematopoetik
 Sel yang akan berkembang menjadi sel
darah (RBC,WBC,trombosit dan
beberapa sel dalam sumsum tulang
termasuk fibroblast)
 Sel induk yang paling primitif:
pluripotent/totipotent stem cell
Pluripotent Stem Cell
Mempunyai sifat:
 Self renewal: kemampuan untuk
memperbaharui diri sendiri
 Proliferative: kemampuan
membelah/memperbanyak diri
 Diferensiatif: kemampuan untuk
mematangkan diri menjadi sel-sel
dengan fungsi tertentu
Hematopoetik Stem Cell
Berdasarkan kemampuan
diferensiasinya, dibagi menjadi:
1) Pluripotent/totipotent stem cell:
mempunyai kemampuan untuk
menurunkan semua jenis sel darah
2) Committeed stem cell: mempunyai
komitmen untuk berdiferensiasi melalui
salah satu garis turunan sel (sel induk
myeloid dan sel induk limfoid)
Hematopoetik Stem Cell
3) Oligopotent stem cell: berdiferensiasi
menjadi hanya beberapa jenis sel. Misal
CFU-GM yang hanya dapat berkembang
menjadi sel garnulosit dan sel monosit
4) Unipotent Stem Cell: sel induk yang
hanya berkembang menjadi satu jenis
sel saja. Misal CFU-E yang hanya dapat
menjadi eritrosit dan CFU-G yang hanya
dapat menjadi granulosit
http://en.wikipedia.org/wiki/Haematopoiesis
16
Sumsum Tulang
 Lingkungan Mikro Sumsum Tulang
 Substansi yang memungkinkan sel
induk tumbuh secara kondusif
 Berfungsi:
1. Menyediakan nutrisi
2. Komunikasi antar sel
3. Menghasilkan: HGF, Cytokine, dll
Mikro Sumsum Tulang
 Meliputi:
 Mikrosirkulasi sumsum tulang
 Sel-sel stroma: sel endotel, sel lemak,
fibroblast, makrofag, sel retikulum
 Matriks ekstraseluler: fibronektin,
haemonektin, laminin, kolagen dan
proteoglikan
Bahan Pembentukan Darah
 Asam Folat dan Vitamin B12: bahan
pokok pembentuk inti sel
 Besi: pembentukan Hb
 Cobalt, Magnesium, Cu dan Zn
 Asam amino
 Vitamin C, Vitamin B kompleks
Mekanisme Regulasi
 Mengatur arah dan kuantitas
pertumbuhan sel dan pelepasan sel
darah yang matang dari sumsum tulang
ke darah tepi sehingga sumsum tulang
dapat merespon kebutuhan tubuh
dengan tepat.
 Berlebihan/defisiensi sama-sama dapat
menyebabkan penyakit
Zat yg berpengaruh dlm mekanisme Regulasi

1. Faktor pertumbuhan Hemopoisis:


- GM-CSF
- G-CSF
- M-CSF, dll.
2. Sitokin: - IL-3, IL-4, IL-6, IL-11 dll.
- Ada yg merangsang & menekan
pertumbuhan sel induk.
3. Hormon hemopoitik spesifik: Erytropoetin
4. Hormon non spesifik (dlm jumlah kecil)
- androgen
- estrogen
- Hormon tiroid.
- glukokortikoid
- growth hormon

22
Hematopoitic growth factors and some of their characteristics

Factor Cell stimulated Production sources

M-CSF Monocytes Endothelial cells,


monocytes, fibroblasts

GM-CSF All granulocytes, Tcells, endothelial cells,


megakaryocytes,erythrocyt fibroblast
es, stem cell, leukemic
blast

23
Factor Cell stimulated Production
sources
G-CSF Granulocytes, Endotelial cells,
megakaryocytes, placenta, monocytes
erythrocytes, stem
cell, leukemic blast

IL-3 Granulocytes, T cells


erythroid cells,
multipotential
progenitors, leukemic
blasts
1L-4 B,T cells T cells

24
Factor Cell stimulated Production
sources

IL-5 B cells, CFU-EO T cells


IL-6 B,T cells, CFU-GM Fibroblasts,
GFU- leucocytes, endo-
GEMM, BFU-E, thelial cells
Macrophages, neural
cells, hepatocytes
IL-7 B cells leucocytes

IL-8 T cells, neutrophils leucocytes

25
Factor Cell stimulated Production
sources
IL-9 BFU-E, CFU-GEMM Lymphocytes

IL-11 B,T cells, macrophages


CFU-GEMM,
macrophages

Erythropoitin CFU-E, BFU-E Kidney , liver

26
27
28
Eritropoesis
 Merupakan proses pembentukan
eritrosit
 Merupakan mekanisme umpan balik
 Dikendalikan oleh hormon eritropoetin
Eritropoetin
 Hormon yang terutama dihasilkan oleh sel-
sel interstisium peritubuus ginjal
 Tidak disimpan diginjal, tetapi fungsi ginjal,
kadar oksigen merupakan faktor utama
yang mengontrol pengeluaran eritropoetin
 Kapasitas eritropoetin untuk menghasilkan
eritropoesis bergantung pada kecukupan
pasokan zat-zat gizi dan mineral (besi,
asam folat dan vit B12) ke sumsum tulang.
Fungsi Eritropoetin
 Mempercepat semua tahap
pembentukan sel darah merah
 Meningkatkan kecepatan sel bakal y
(BFU-E dan CFU-E) untuk membelah
diri dan berdiferensiasi ke arah produksi
sek
 Meningkatankan kecepatan pembelahan
sel
Fungsi Eritropoetin
 Mempercepat penggabungan besi ke
dalam sel darah merah yang sedang
berkembang
 Mempersingkat waktu pematangan sel
 Mempercepat serta meningkatkan
masuknya sel darah merah imatur
(retikulosit) ke dalam sirkulasi
Eritropoeisis

 Hematopoetic stem-cell berdifrensiasi menjadi


proerythroblast
 Proerythroblasts  early erythroblasts
 Fase Perkembangan selanjutnya:
1. Ribosome synthesis
2. Hemoglobin accumulation
3. Ejection of the nucleus and formation of
reticulocytes
 Retikulosit  eritrosit matur

33
Stem cell Committed Developmental pathway
cell Phase 1 Phase 2 Phase 3
Ribosome Hemoglobin Ejection of
synthesis accumulation nucleus

Proerythro- Early Late Reticulo- Erythro-


Hemocytoblast blast erythroblast erythroblast Normoblast cyte cyte

Figure 17.5
34
35
Proerythroblast
 No hemoglobin

 Nucleus 12 um

 Contain nucleoli

36
Basophil erythroblast
 Early normoblast
 Nucleoli disappear
 Show mitosis
 Cytoplasm deep blue
Increase in RNA

 Hemoglobin starts
appearing – Little
37
Polychromatophil erythroblast
 Late normoblast

 Nucleus smaller

 Coarse Chromatin

 Hemoglobin

increase
Eosinophil Stain

38
Orthochromatic Erythroblast

 Normoblast

 Nucleus smaller

Pyknosis

 Nuclear lysis and

 Nuclear extrusion

39
Reticulocyte
 Reticulum
 Remnant of ER
Synthesize Hb
 Few Mitochondria
 Young RBCs (34% Hb)
 1 % of Red Cells

40
GRANULOPOESIS

41
Contoh GRANULOPOESIS

Mieloblas GRANULOPOEISIS
segmen netrofil

(Line: neutrofil)

Mieloblast Segment N

Promielosit mielosit N metamielosit N


stab N 42
Granulopoesis
 Pembentukan sel darah putih baru di
sumsum tulang
 Terjadi dengan mitosis, suatu proses
pertumbuhan dan pembelahan sel yang
berurutan
 Evolusi kontinu dari prekursor mieloid
paling dini menjadi mieloblas dan
akhirnya menjadi sel yang paling matang
 Memerlukan waktu 7-11 hari
 Mileoblast, promielosit dan mielosit
semuanya mampu membelah diri dan
membentuk kompartemen proliferasi
atai mitotik
 Setelah tahap ini tidak terjadi lagi proses
mitosis dan sel mengalami pematangan
melalui beberapa fasekompartemen
pematangan (metamielosit, neutrofil
batang dan neutrosil segmen)
 Di dalam sumsum tulang sel-sel ini
mungkin ada dalam jumlah berlebihan
dan siap dilepaskan apabila dibutuhkan
kompartemen penyimpanan, dapat
menetap selama 10 hari
 Granulosit darah perifer terdistribusi
kedalam dua fase utama, kompartemen
sirkulasi (50%) dan kompartemen
marginal
Fungsi Neutrofil
 Pertahan tubuh dengan migrasi ke
tempat infeksi dan peradangan
 Pengenalan dan pengolahan antigen
asing
 Fagositosis dan pemusnahan
 Pencernaan debris jaringan dan
mikroorganisme
Tiga granulosit utama:
1. Neutrofil: granula berwarna relatif netral
2. Basofil: granula biru-hitam
3. Eosinofil: granula merah muda
 Setiap sel memiliki fungsi khusus
 Dorongan utama mielopoesis adalah ke
arah pembentukan netrofil.
LIMFOPOESIS

49
Limfopoesis
 Pertumbuhan dan pematangan limfosit
 Limfosit adalah sel darah putih
terbanyak kedua yang beredar didarah
perifer
 Limfosit berperan dalam pertahan tubuh
 20% dari sumsum tulang normal terdiri
dari limfosit yang sedang berkembang
 Pengendalian produksi limfosit
disumsum tulang belum diketahui
dengan jelas
 Setelah pematangan masuk ke darah
perifer berkumpul di kelenjar limfe
atau organ limfatik
 Dipengaruhi oleh dua sistem organ
utam, timus (limfosit-T) atau sumsum
tulang (Limfosit-B)
 Limfosit-B dapat berdiferensiasi lebih
lanjut menjadi sel plasma
 Ciri sel plasma: inti sel eksentrik,
hallojukstanukleus dan pola kromatin
yang digambarkan seperti roda pedati
Granulopoiesis
54
Megakariopoesis
 Megakariosit adalah prekursor dari
trombosit darah
 Proses pembentukan trombosit dari
megakariosit megakariopoesis
 Megakariosit: sel terbesar di sumsum
tulang yang juga berasal dari sel bakal
multipoten
 Dikendalikan oleh hormon trombopoetin
 Prekursor awal dari megaariosit adalah
megakarioblast
 Selama stadium pematangan
megakariosit, inti sel mengalami
beberapa kali pembelahan tanpa diikuti
pembelahan sel satu sel berinti
banyak
 Satu megakariosit dapat mengeluarkan
ribuan trombosit
 Trombosit matang tidak memiliki inti sel
 Diameter trombosit 1-4µm
 Trombosit berwarna biru dan memiliki
banyak granula sitoplasma
 Trombosit mencegah perdarahan
dengan membentuk sumbat trombosit
kecil pada defek di dinding kapiler
http://en.wikipedia.org/wiki/Haematopoiesis
PLATELET/ TROMBOSIT

59
60

Anda mungkin juga menyukai