Anda di halaman 1dari 5

OSCE BLOK 11 TAHUN 2017

FLEBOTOMI VENA
Perkenalan:
1) Mengucapkan salam kepada pasien
- Selamat pagi bapak/ibu.

2) Memperkenalkan diri kepada pasien


- Saya Sasha, dokter yang berjaga pada hari ini.

3) Menanyakan identitas kepada pasien


- Bapak/ibu namanya siapa?
- Usianya berapa tahun?
- Alamatnya dimana?
- Maaf kalau boleh tau pekerjaannya apa bapak/ibu?

4) Menjelaskan prosedur tindakan kepada pasien


- Baiklah pada hari ini kita akan melakukan pemeriksaan darah yang akan dilakukan dengan pengambilan darah
pada bagian lipat lengan bapak/ibu tepatnya yaitu pada vena mediana cubiti karena vena mediana cubiti
merupakan pembuluh darah yang paling dekat dengan permukaan kulit sehingga mudah diakses dan merupakan
vena yang terfiksir sehingga tidak bergerak saat ditusuk. Sebelumnya, pemeriksaan ini tidak berlangsung lama,
akan tetapi mungkin akan menimbulkan sedikit rasa sakit dan efek samping seperti kebiruan pada kulit setelah
dilakukan pemeriksaan.

5) Meminta persetujuan tindakan flebotomi kepada pasien (informed consent)


- Apakah bapak/ibu bersedia?
- Baiklah kita akan segera melakukan pemeriksaan, silahkan bapak/ibu memposisikan diri serelax mungkin
sembari saya akan menyiapkan alat.

Prosedur:
1) Cek pembatasan diet kemudian persiapkan alat dan bahan.
- Sebelumnya saya akan melakukan cross check apakah bapak/ibu sudah melakukan diet sebelumnya?
- Baiklah, jadi kita bisa langsung melakukan pemeriksaan ya bapak/ibu.
- Disini alat yang dibutuhkan sudah lengkap semua.

2) Beri label ke tabung; nama pasien, umur, jenis kelamin, nomor kartu pasien, tempat dan tanggal pengambilan darah.
- Baiklah sekarang saya akan memberikan label sebagai keterangan pada tabung, dengan bapak/ibu ***, usianya
*** tahun, nomor kartu ***, RS Unsri, tanggal 11 Desember 2017.

3) Cuci tangan dan memakai sarung tangan.


- Sekarang saya akan memulai dengan mencuci tangan terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan pemakaian
handscoon.

4) Posisikan pasien, minta pasien untuk mengepalkan tangan, kemudian pilih vena yang akan diambil darah. Untuk
flebotomi cari vena yang paling mudah ditemukan di daerah antekubiti dengan cara melihat atau dengan cara
palpasi.
- Pertama-tama saya akan menemukan vena mediana cubiti terlebih dahulu.
- Bapak/ibu bisa dibantu untuk mengepalkan tangannya?
- Saya sudah menemukan vena mediana cubiti pada lengan kanan bapak/ibu.

5) Manset atau karet pembendung diikat pada lengan atas ±5 cm di atas fossa kubiti.
- Selanjutnya saya akan memasangkan manset yang akan di posisikan pada lengan atas ±5 cm di atas fossa kubiti.
6) Regio kubiti (daerah tempat vena yang akan ditusuk) didesinfeksi dengan kapas alcohol 70%.
- Lalu saya akan membersihkan regio kubiti menggunakan alcohol 70%.

7) Jarum ditusukkan ke dalam vena posisi 450, ketika darah sudah kelihatan masuk ke ujung spuit, darah diisap
secukupnya sambil manset dan genggaman tangan dilepas.
- Saya akan memulai proses pengambilan darah dengan menusukkan jarum ke dalam vena dengan posisi 450.
- Saat darah sudah kelihatan masuk ke ujung spuit, lalu darah diisap secukupnya.
- Saya juga akan melepaskan manset dan genggaman tangan boleh dilepas.

8) Jarum dicabut dengan hati-hati dan tempat tusukan ditekan ringan dengan kapas kering steril, lengan jangan ditekuk.
- Baiklah darah yang diambil sudah cukup, saya akan mencabut jarum dengan hati-hati.
- Lalu saya akan memberikan kapas kering steril pada tempat tusukan dengan maksud menghentikan perdarahan.
- Proses pengambilan darah sudah selesai, mohon kepada bapak/ibu untuk tidak menekuk lengan.

9) Jarum dilepaskan dan darah dimasukkan ke dalam botol atau tabung tergantung jenis pemeriksaan.
- Lalu saya akan menutup spuitnya.

10) Periksa kembali lengan pasien apakah perdarahan sudah berhenti, jika sudah pasang plester dan instruksikan pasien
untuk melepaskannya minimal setelah 15 menit.
- Baiklah perdarahan pada lengan bapak/ibu sudah berhenti.
- Selanjutnya saya akan memasangkan plester mohon untuk tidak melepaskan plester minimal setelah 15 menit.

11) Ucapkan terima kasih kepada pasien.


- Baiklah pemeriksaan flebotomi pada hari ini sudah selesai, saya akan mengirimkan sampel darah bapak/ibu ke
laboraturium untuk diperiksa lebih lanjut.
- Terimakasih atas waktunya bapak/ibu, semoga lekas sembuh dan apabila ada keluhan harap segera melakukan
konsultasi kembali kepada dokter, selamat pagi.

FLEBOTOMI KAPILER
Perkenalan:
1) Mengucapkan salam kepada pasien
- Selamat pagi bapak/ibu.

2) Memperkenalkan diri kepada pasien


- Saya Sasha, dokter yang berjaga pada hari ini.

3) Menanyakan identitas kepada pasien


- Bapak/ibu namanya siapa?
- Usianya berapa tahun?
- Alamatnya dimana?
- Maaf kalau boleh tau pekerjaannya apa bapak/ibu?

4) Menjelaskan prosedur tindakan kepada pasien


- Baiklah pada hari ini kita akan melakukan pemeriksaan darah yang akan dilakukan dengan pengambilan darah
pada bagian jari tangan bapak/ibu tepatnya yaitu pada jari ke 3 atau ke 4. Sebelumnya, pemeriksaan ini tidak
berlangsung lama, akan tetapi mungkin akan menimbulkan sedikit rasa sakit.

5) Meminta persetujuan tindakan flebotomi kepada pasien (informed consent)


- Apakah bapak/ibu bersedia?
- Baiklah kita akan segera melakukan pemeriksaan, silahkan bapak/ibu memposisikan diri serelax mungkin
sembari saya akan menyiapkan alat.
Prosedur:
1) Hangatkan area yang akan ditusuk dengan penghangat misalnya handuk air hangat. Suhunya tidak boleh lebih dari
420 C. Pilih jari tangan nomor 3 atau 4.
- Pertama saya akan membersihkan jari akan ditusuk dengan handuk hangat dan suhunya tidak boleh lebih dari
420 C.

2) Bersihkanlah daerah yang akan diambil darahnya dengan isopropil alkohol pads 70% dan biarkan sampai kering,
jangan menggunakan povidon iodin karena akan mengkontaminasi hasil pemeriksaan.
- Kemudian membersihkan daerah yang akan diambil darahnya dengan isopropil alkohol pads 70% lalu biarkan
hingga kering.

3) Siapkan lancet steril.


- Lalu saya akan menyiapkan lancet steril.

4) Peganglah bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya rasa nyeri berkurang.
- Kemudian saya akan memegang jari dengan cara agak sedikit di tekan supaya mengurangi rasa nyeri saat jarum
menembus kulit.

5) Tusuklah dengan cepat memakai lanset steril. Pada jari pilih area ujung jari ke arah medial. Tusuklah dengan arah
tegak lurus terhadap garis-garis sidik jari, jangan sejajar dengan itu. Bila memakai anak daun telinga tusuklah
pinggirnya, jangan sisinya. Tusukan harus cukup dalam (2 – 4 mm) supaya darah mudah keluar, jangan sampai
menekan-nekan jari atau telinga untuk mendapat cukup darah. Darah yang diperas keluar semacam itu telah
bercampur dengan cairan jaringan sehingga menjadi encer dan menyebabkan kesalahan.
- Saya akan memulai proses dengan menusukkan lancet steril secara cepat.
- Pemilihan area ujung jari kearah medial dengan tegak lurus terhadap garis sidik jari.
- Gunakan tusukan yang cukup dalam sekitar 2-4mm supaya daerah mudah keluar dan tidak perlu menekan-nekan
jari agar mendapat cukup darah, karena dengan penekanan tersebut dapat menyebabkan darah bercampur
dengan cairan jaringan sehingga menjadi encer dan menimbulkan kesalahan.

6) Buanglah tetes darah pertama yang keluar dengan menggunakan kapas, tetes darah berikutnya boleh dipakai untuk
pemeriksaan.
- Saat darah sudah keluar, buang tetesan darah pertama menggunakan kapas, lalu tetesan berikutnya boleh dipakai
untuk pemeriksaan.

7) Tekan bekas tusukan dengan kapas steril kering.


- Lalu tekan bekas tusukan dengan kapas steril.

8) Periksa kembali bekas tusukan pada pasien apakah perdarahan sudah berhenti, jika sudah pasang plester dan
instruksikan pasien untuk melepaskannya minimal setelah 15 menit.
- Baiklah perdarahan pada lengan bapak/ibu sudah berhenti.
- Selanjutnya saya akan memasangkan plester mohon untuk tidak melepaskan plester minimal setelah 15 menit.

9) Buang sampah ke tempat sampah yang sesuai (infeksisus, noninfeksius dan tempat sampah tajam).
- Saya akan membuang sampah ke tempat sampah yang sesuai.

10) Ucapkan terima kasih kepada pasien.


- Baiklah pemeriksaan flebotomi pada hari ini sudah selesai, saya akan mengirimkan sampel darah bapak/ibu ke
laboraturium untuk diperiksa lebih lanjut.
- Terimakasih atas waktunya bapak/ibu, semoga lekas sembuh dan apabila ada keluhan harap segera melakukan
konsultasi kembali kepada dokter, selamat pagi.
PENANGANAN SPESIMEN JARINGAN
- Saya akan melakukan penanganan specimen jaringan.
- Pertama saya akan mencuci tangan dan memakai APD.
- Lalu saya akan menyiapkan wadah yang akan digunakan untuk fiksasi dengan ukuran yang proporsional terhadap
besar jaringan.
- Saya akan memberikan identitas sesuai formulir (nama/ umur/ asal jaringan) yang kemudian akan ditempelkan
pada bagian badan wadah.
- Saya akan menyiapkan talenan dan pisau cutter lalu meletakkan jaringan di atas talenan, diukur memakai penggaris
panjang, lebar dan tingginya dalam satuan cm.
- Kemudian lamelasi jaringan dengan jarak 0,5-1cm, lalu tentukan konsistensi, warna, ada tidaknya nekrosis dan
hemoragik. Tujuan dilakukan lamelasi adalah untuk mempermudah penetrasi formalin ke dalam jaringan. Lama
fiksasi terbaik adalah 24-72 jam. Apabila fiksasi yang dilakukan kurang dari 24 jam maka jaringan tidak terfiksasi
sempurna dan menimbulkan lisis sel sehingga dapat menyebabkan kesulitan dalam diagnosis penyakit bahkan tidak
dapat didiagnosis.
- Lalu saya akan membatasi potongan jaringan dengan menggunakan tissue, hal ini bertujuan agar jaringan tidak
kembali menempel sehingga menimbulkan kesulitan pada saat pemeriksaan.
- Setelah selesai, jaringan akan di masukkan ke dalam wadah yang telah diberi label.
- Kemudian saya akan menuangkan formalin buffer 10% sebanyak 10-20x dari volume jaringan sehingga jaringan
tenggelam seluruhnya. Tujuan pemberian formalin buffer 10% sebanyak 10-20x dari volume jaringan karena
penetrasi cairan formalin ke dalam jaringan adalah 1mm/ jam.
- Lalu saya akan menutup wadah dan diisolasi untuk menghindari cairan tumpah.
- Proses penanganan specimen jaringan sudah selesai dan siap dirim ke Sentra Diagnostik Patologi Anatomi beserta
formulir permintaan untuk dilakukan penindakan lebih lanjut.

PENANGANAN SPESIMEN SITOLOGI


A. Teknik fiksasi spesimen sitologi (sediaan apus)
1. Teknik kering
- Saya akan melakukan penanganan specimen sitology dengan teknik kering.
- Pertama saya akan mencuci tangan dan memakai APD.
- Selanjutnya saya akan menyiapkan tissue lalu mengambil 2 kaca benda.
- Kemudian akan diberikan identitas berupa nama dan umur yang akan ditempelkan pada kaca benda.
- Kemudian saya akan mengambil sedikit spesimen menggunakan tusuk gigi lalu diletakkan di atas kaca
benda.
- Gunakan kaca benda lainnya untuk membuat apusan dengan cara letakkan kaca benda 45° menyentuh
spesimen dan tarik atau dorong ke arah berlawanan.
- Lalu keringkan dan setelah kering dilanjutkan dengan pulasan Diff-Quick atau May Grunwald-Gemsa.
- Kemudian kemas dalam kotak khusus dan kirim beserta formulir permintaan ke Sentra Diagnostik PA.

2. Teknik basah
- Saya akan melakukan penanganan specimen sitologi dengan teknik basah.
- Pertama saya akan mencuci tangan dan memakai APD.
- Selanjutnya saya akan menyiapkan tissue lalu mengambil 2 kaca benda.
- Kemudian akan diberikan identitas berupa nama dan umur yang akan ditempelkan pada kaca benda.
- Kemudian saya akan mengambil sedikit spesimen menggunakan tusuk gigi lalu diletakkan di atas kaca
benda.
- Gunakan kaca benda lainnya untuk membuat apusan dengan cara letakkan kaca benda 45° menyentuh
spesimen dan tarik atau dorong ke arah berlawanan.
- Langsung masukkan ke dalam cairan fiksasi yaitu alkohol 96% lalu tutup dan biarkan selama 30 menit
atau lakukan fiksasi menggunakan alcohol spray yang disemprotkan ke specimen dengan jarak 20-30cm.
- Angkat sediaan dan tiriskan dengan posisi berdiri.
- Lalu dilanjutkan dengan pulasan papaniculaou atau Hematoksilin & Eosin (H&E).
- Setelah kering kemas dalam kotak khusus dan kirim beserta formulir permintaan ke Sentra Diagnostik PA.
B. Fiksasi spesimen cairan
- Saya akan melakukan fiksasi specimen cairan.
- Pertama saya akan mencuci tangan dan memakai APD.
- Lalu saya akan memberikan identitas berupa nama dan umur dan keterangan sampel yang berupa urine,
kemudian ditempelkan pada pot sampel.
- Masukkan sampel urine menggunakan disposible spuit dengan volume sampel sebanyak yang diinginkan.
- Kemudian masukkan juga cairan fiksasi alkohol 50% dengan spuit, ukur volume sebanyak cairan sampel
urine.
- Homogenkan campuran lalu tutup rapat dan disegel.
- Sampel siap dikirim ke Sentra Diagnostik Patologi Anatomi beserta formulir permintaan.

Meiliza Ayu Q.

Anda mungkin juga menyukai