FLEBOTOMI VENA
Perkenalan:
1) Mengucapkan salam kepada pasien
- Selamat pagi bapak/ibu.
Prosedur:
1) Cek pembatasan diet kemudian persiapkan alat dan bahan.
- Sebelumnya saya akan melakukan cross check apakah bapak/ibu sudah melakukan diet sebelumnya?
- Baiklah, jadi kita bisa langsung melakukan pemeriksaan ya bapak/ibu.
- Disini alat yang dibutuhkan sudah lengkap semua.
2) Beri label ke tabung; nama pasien, umur, jenis kelamin, nomor kartu pasien, tempat dan tanggal pengambilan darah.
- Baiklah sekarang saya akan memberikan label sebagai keterangan pada tabung, dengan bapak/ibu ***, usianya
*** tahun, nomor kartu ***, RS Unsri, tanggal 11 Desember 2017.
4) Posisikan pasien, minta pasien untuk mengepalkan tangan, kemudian pilih vena yang akan diambil darah. Untuk
flebotomi cari vena yang paling mudah ditemukan di daerah antekubiti dengan cara melihat atau dengan cara
palpasi.
- Pertama-tama saya akan menemukan vena mediana cubiti terlebih dahulu.
- Bapak/ibu bisa dibantu untuk mengepalkan tangannya?
- Saya sudah menemukan vena mediana cubiti pada lengan kanan bapak/ibu.
5) Manset atau karet pembendung diikat pada lengan atas ±5 cm di atas fossa kubiti.
- Selanjutnya saya akan memasangkan manset yang akan di posisikan pada lengan atas ±5 cm di atas fossa kubiti.
6) Regio kubiti (daerah tempat vena yang akan ditusuk) didesinfeksi dengan kapas alcohol 70%.
- Lalu saya akan membersihkan regio kubiti menggunakan alcohol 70%.
7) Jarum ditusukkan ke dalam vena posisi 450, ketika darah sudah kelihatan masuk ke ujung spuit, darah diisap
secukupnya sambil manset dan genggaman tangan dilepas.
- Saya akan memulai proses pengambilan darah dengan menusukkan jarum ke dalam vena dengan posisi 450.
- Saat darah sudah kelihatan masuk ke ujung spuit, lalu darah diisap secukupnya.
- Saya juga akan melepaskan manset dan genggaman tangan boleh dilepas.
8) Jarum dicabut dengan hati-hati dan tempat tusukan ditekan ringan dengan kapas kering steril, lengan jangan ditekuk.
- Baiklah darah yang diambil sudah cukup, saya akan mencabut jarum dengan hati-hati.
- Lalu saya akan memberikan kapas kering steril pada tempat tusukan dengan maksud menghentikan perdarahan.
- Proses pengambilan darah sudah selesai, mohon kepada bapak/ibu untuk tidak menekuk lengan.
9) Jarum dilepaskan dan darah dimasukkan ke dalam botol atau tabung tergantung jenis pemeriksaan.
- Lalu saya akan menutup spuitnya.
10) Periksa kembali lengan pasien apakah perdarahan sudah berhenti, jika sudah pasang plester dan instruksikan pasien
untuk melepaskannya minimal setelah 15 menit.
- Baiklah perdarahan pada lengan bapak/ibu sudah berhenti.
- Selanjutnya saya akan memasangkan plester mohon untuk tidak melepaskan plester minimal setelah 15 menit.
FLEBOTOMI KAPILER
Perkenalan:
1) Mengucapkan salam kepada pasien
- Selamat pagi bapak/ibu.
2) Bersihkanlah daerah yang akan diambil darahnya dengan isopropil alkohol pads 70% dan biarkan sampai kering,
jangan menggunakan povidon iodin karena akan mengkontaminasi hasil pemeriksaan.
- Kemudian membersihkan daerah yang akan diambil darahnya dengan isopropil alkohol pads 70% lalu biarkan
hingga kering.
4) Peganglah bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya rasa nyeri berkurang.
- Kemudian saya akan memegang jari dengan cara agak sedikit di tekan supaya mengurangi rasa nyeri saat jarum
menembus kulit.
5) Tusuklah dengan cepat memakai lanset steril. Pada jari pilih area ujung jari ke arah medial. Tusuklah dengan arah
tegak lurus terhadap garis-garis sidik jari, jangan sejajar dengan itu. Bila memakai anak daun telinga tusuklah
pinggirnya, jangan sisinya. Tusukan harus cukup dalam (2 – 4 mm) supaya darah mudah keluar, jangan sampai
menekan-nekan jari atau telinga untuk mendapat cukup darah. Darah yang diperas keluar semacam itu telah
bercampur dengan cairan jaringan sehingga menjadi encer dan menyebabkan kesalahan.
- Saya akan memulai proses dengan menusukkan lancet steril secara cepat.
- Pemilihan area ujung jari kearah medial dengan tegak lurus terhadap garis sidik jari.
- Gunakan tusukan yang cukup dalam sekitar 2-4mm supaya daerah mudah keluar dan tidak perlu menekan-nekan
jari agar mendapat cukup darah, karena dengan penekanan tersebut dapat menyebabkan darah bercampur
dengan cairan jaringan sehingga menjadi encer dan menimbulkan kesalahan.
6) Buanglah tetes darah pertama yang keluar dengan menggunakan kapas, tetes darah berikutnya boleh dipakai untuk
pemeriksaan.
- Saat darah sudah keluar, buang tetesan darah pertama menggunakan kapas, lalu tetesan berikutnya boleh dipakai
untuk pemeriksaan.
8) Periksa kembali bekas tusukan pada pasien apakah perdarahan sudah berhenti, jika sudah pasang plester dan
instruksikan pasien untuk melepaskannya minimal setelah 15 menit.
- Baiklah perdarahan pada lengan bapak/ibu sudah berhenti.
- Selanjutnya saya akan memasangkan plester mohon untuk tidak melepaskan plester minimal setelah 15 menit.
9) Buang sampah ke tempat sampah yang sesuai (infeksisus, noninfeksius dan tempat sampah tajam).
- Saya akan membuang sampah ke tempat sampah yang sesuai.
2. Teknik basah
- Saya akan melakukan penanganan specimen sitologi dengan teknik basah.
- Pertama saya akan mencuci tangan dan memakai APD.
- Selanjutnya saya akan menyiapkan tissue lalu mengambil 2 kaca benda.
- Kemudian akan diberikan identitas berupa nama dan umur yang akan ditempelkan pada kaca benda.
- Kemudian saya akan mengambil sedikit spesimen menggunakan tusuk gigi lalu diletakkan di atas kaca
benda.
- Gunakan kaca benda lainnya untuk membuat apusan dengan cara letakkan kaca benda 45° menyentuh
spesimen dan tarik atau dorong ke arah berlawanan.
- Langsung masukkan ke dalam cairan fiksasi yaitu alkohol 96% lalu tutup dan biarkan selama 30 menit
atau lakukan fiksasi menggunakan alcohol spray yang disemprotkan ke specimen dengan jarak 20-30cm.
- Angkat sediaan dan tiriskan dengan posisi berdiri.
- Lalu dilanjutkan dengan pulasan papaniculaou atau Hematoksilin & Eosin (H&E).
- Setelah kering kemas dalam kotak khusus dan kirim beserta formulir permintaan ke Sentra Diagnostik PA.
B. Fiksasi spesimen cairan
- Saya akan melakukan fiksasi specimen cairan.
- Pertama saya akan mencuci tangan dan memakai APD.
- Lalu saya akan memberikan identitas berupa nama dan umur dan keterangan sampel yang berupa urine,
kemudian ditempelkan pada pot sampel.
- Masukkan sampel urine menggunakan disposible spuit dengan volume sampel sebanyak yang diinginkan.
- Kemudian masukkan juga cairan fiksasi alkohol 50% dengan spuit, ukur volume sebanyak cairan sampel
urine.
- Homogenkan campuran lalu tutup rapat dan disegel.
- Sampel siap dikirim ke Sentra Diagnostik Patologi Anatomi beserta formulir permintaan.
Meiliza Ayu Q.