Anda di halaman 1dari 38

SISTEM HEMATOPOETIK

d. Diah Kari Artati, M.Kes


 Pembentukan sel darah
(hematopoiesis) ditentukan oleh
berbagai gen, termasuk sitokin dan
faktor protein lain. pembentukan
sel darah yang normal dan
interaksinya satu sama lain
 Komponen-komponen darah dan
sumsum tulanga.
1. Situs hematopoiesis Selama
beberapa pekan pada tahap embrionik,
pembentukan sel darah merah berada
di dalam kantung telur.
 Setelah bulan keenam atau ketujuh dari
perkembangan fetus, hati dan limpa baru
terbentuk dan menjadi organ
hematopoiesis utama.
 Pada saat kelahiran, lebih dari 90% dari
seluruh sel darah dibentuk di sumsum
tulang
 Kemudian terbentuklah dua
progenitor yang akan berkembang
pada berbagai tahap kemudian
selanjutnya akan dilepaskan pada
sirkulasi sumsum, dan kesistemik.
 selama periode puncak
hematopoiesis, sumsum tulang
maupun limpa dan hati dapat
melanjutkan produksi sel darah yang
disebut hematopoiesis ekstramedular
 2. Sel stroma
 Pertumbuhan dan diferensiasi dari sel
hematopoiesis dalam sumsum tulang diatur
oleh matriks ekstraselular dan lingkungan
mikro yang ditunjang oleh sel stroma. Sel-sel
ini,termasuk makrofage, fibroblas dalam
berbagai tahap diferensiasi, sel endotel, sel
lemak, RE,dan lain-lain.
 sel stroma yang mengatur adhesi
molekul dan Sitokin lainnya disekresi
oleh sel hematopoietik, yang akan
bertahan di dalam sumsum tulang
atau berpindah ke tempat dimana
sel yang dibutuhkan.
 3.Stem Sel
 Semua sel hematopoiesis dalam
organisme merupakan turunan sel stem
pluripoten yang mampu, untuk
memperbanyak diri atau berdiferensiasi
menjadi seluruh turunan
 Banyak kelainan darah (misalnya leukimia)
merupakan kelainan sel stem.Sel stem
sangat jarang, hanya sekitar kurang dari
0,01% dari keseluruhan sel berinti di dalam
sumsum tulang normal. Berdasarkan
eksperimen hewan, morfologi sel stem
tampaknya sama dengan sel limfoid kecil.
 Sel stem manusia mengekspresikan
protein permukaan CD34 dan c-kit
sertanegatif terhadap CD38 dan
penanda turunan-spesifik.
 Hanya progenitor yang terdiferensiasi
yang dapat diuji kemampuannya untuk
membentuk koloni dalam metilselulosa.
 Satu dari sel progenitor terdahulu dalam
sistem seperti CFU terdiri atas progenitor
granulosit, monosit, eritroid, dan platelet.
 Dari pluripoten ini,progenitor lebih
spesifik terbentuk. Pada keadaan
normal, stem sel utama mengalami
dorman. Sel stem hanya terbagi untuk
mempertahankan keseimbangan
hematopoiesis atau memenuhi
kebutuhan tubuh
 sel dibawahnya kemudian
berdiferensiasi menjadi sel progenitor
yang ditentukan atau kembali
mengalami dorman.
 Donor sel stem tidak menimbulkan
gejala kekurangan sel stem. Ada
beberapa tahapan hirarkhial dari sel
stem dan progenitor
ERYTROPOESIS
 Eritropoiesis merupakan pembentukan sel darah merah
yang terdiferensiasi berdasarkantahap:
 a. Sel stem
 b. BFU-E
 c. CFU-E
 d. Proerythroblasts, erythroblasts, normoblastse.
Retikulosit (sel darah merah matur atau eritrosit dan tanpa
nukleus)
 Eritropoietin merupakan sitokin yang
menyesuaikan produksi sel darah merah
dengan kebutuhan tubuh.
 
 1.Hemoglobin
 Hemoglobin merupakan molekul yang
bertanggung jawab terhadap transport oksigen
 Pada kondisi fisiologis, terdapat 3
tipe hemoglobin:
 a. Hemoglobin Ab. Hemoglobin Fc.
Hemoglobin A2 Suplai oksigen
menuju jaringan periferal dipengaruhi
oleh 3 mekanisme:
 a. Aliran darah
 b. Kapasitas transport oksigenc.
 c. Afinitas oksigen dalam Hemoglobin
 2.Metabolisme besiBesi merupakan
komponen esensial pada
hemoglobin. Sebagian besar besi,
dibutuhkan untuk eritropoiesis dan
bukan termasuk turunan besi untuk
diet..
 Besi memasuki plasmasebagai Fe3+
dan terikat dengan transferin dan
dapat digunakan lagi pada proses
erytropoesis
 Sel darah merah dg Layer lipid bipolar
dari membaran sel darah merah
distabilkan oleh bagian dalamnya
dengan mendekati struktur protein aktin
dan spektrin.Kekurangan protein-
protein ini menyebabkan anemia
hemolitik.
MYELOPOESIS
 Di bawah pengaruh G-CSF (sitokin), sel
progenitor myeloid (CFU-G) terbentuk. Sel
inikemudian berdiferensiasi menjadi sel
morfologis yang disadari oleh prekursor
myeloid
EOSINOFIL
 Eosinofil berada sekitar 1-4% pada perifer leukosit,
mirip dengan neutrofil tetapilebih menunjukkan
warna granul kemerahan. Eosiofil berperan
terhadap reaksi alergi,respon terhadap parasit, dan
perlindungan terhadap tumor.
BASOFIL
 Basofil jarang terlihat dari eosinofil; dalam
keadaan normal hanya sekitar 100 sel.Basofil
berperan pada proses pelepasan histamin
dan heparin serta memiliki
reseptorimunoglobulin E.
SEL MAST
 Mirip dengan basofil, sel mast merupakan
turunan progenitor sumsum tulangCD34+,
memiliki reseptor IgE, dan menyimpan
histamin. Sel mast berpartisipasi dalam
reaksialergi dan imunologis.
MONOSIT
Monosit merupakan turunan sel progenitor
myeloid (CFU-GM), yang bereplikasi dan
berdifirensiasi menjadi monosit kemudian
berkembang menjadi makrofag
MAKROFAG
 Setelah beberapa jam transit dalam darah,
monosit bermigrasi ke jaringan lain
yangkemudian berdiferensiasi menjadi
makrofag. Makrofag lebih besar dari monosit
dan memiliki nukleus oval.
 Terdapat tipe makrofag yang berbeda: misalnya sel kupfer
dalam hati, alveolar makrofag dalam paru-paru, osteoklas
di tulang, dll. Fungsi penting makrofag adalahmembuang
sisa-sisa metabolisme dan mengatur poliferasi sel stroma
SEL DENDRITIK
 Keberadaan sel dendritik baru diketahui akhir-
akhir ini. Sel dendritik matur memiliki penanda
khusus; mengekspresikan Antigen leukosit
manusia kelas II (HLAs) stimulator dan adhesi
molekul
MEGAKARYOSIT
 Keping darah merupakan fragmen kecil yang
penting untuk hemostasis dan koagulasi.Keping
darah merupakan turunan megakaryosit yang
merupakan sela yang sangat besar
JARINGAN LIMFATIK DAN SISTEM
IMUN
 perkembangan dan organ-organ sistem
limfoidSel stem hematopoietic pluripoten
pada tahap awal berkembang menjadi
progenitor limfoid dan myeloid
TERBAGI MENJADI LIMFOSIT T
DAN B
 Limfosit B
 Tugas utama limfosit B adalah memproduksi
antibodi. Tahap pertama diferensiasi selB
mengambil tempat di sumsum tulang yang
progenitor limfoid berdiferensiasi menjadi sel pre B
dan pro B
 Limfosit T
.
 Limfosit T juga merupakan turunan sel stem
yang berada di sumsum tulang.
 Namun,sebelum menajdio sel fungsional, prekursor
selnya bermigrasi ke timus kemudianberpoliferasi,
berdiferensiasi menjadi sel matur, dan akhirnya
dilepaskan ke darah
 Ada dua kelompk utama Limfosit T yang beredar di
bagian darah periferal: sel CD4+ (Sel helper dan
CD 8+( limfosit T supressor atau sel sitotoksik)
NK SEL
  Sel NK mengarah pada turunan limfoid, walaupun
beberapa memiliki penanda turunan monosit/myeloid.
Secara morfologis, NK sel dikarakterisasi oleh limfosit
granular yang besar.Sel NK diketahui kemampuannya
untuk membunuh sel tumor melalui mekanisme Antigen-
independen
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai