Anda di halaman 1dari 6

TRAKEOSTOMI

Oleh:
Dimas ardi
20613357

PRAKTIKUM LABORATORIUM
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2021
Lembar Pengesahan Pembimbing

Nama :Dimas ardi karendra m.p


Judul : Resume Trakeostomi
Tanggal : 04 November 2021

Disusun untuk memenuhi tugas praktikum laboratorium keperawatan medikal bedah di


Laboratorium Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Pembimbing Penyusun

Sulistyo A .S.Kep.,Ns.,M.Kes Dimas ardi


TRAKEOSTOMI
A. Pengertian
Trakeostomi adalah suatu tindakan dengan membuka dinding depan/anterior trakea
untuk mempertahankan jalan nafas agar udara dapat masuk ke paru-paru dan memintas
jalan nafas bagian atas (Hadikawarta, Rusmarjono, Soepardi, 2004). Trakeostomi adalah
bedah pembukaan ke dalam trakea (tenggorokan) untuk membantu pernapasan seseorang
yang memiliki sumbatan atau pembengkakan pada laring (kotak suara) atau tenggorokan
bagian atas atau yang pernah mendapatkan pembedahan laring.
Ketika selang indwelling dimasukkan kedalam trakea, maka istilah trakeostomi
digunakan. Trakeostomi dapat menetap atau permanent. Trakeostomi dilakukan untuk
memintas suatu obstuksi jalan nafas atas, untuk membuang sekresi trakeobronkial, untuk
memungkinkan penggunaan ventilasi mekanis jangka panjang, untuk mencegah aspirasi
sekresi oral atau lambung pada pasien tidak sadar atau paralise (dengan menutup trakea
dari esophagus), dan untuk mengganti selang endotrakea, ada banyak proses penyakit dan
kondisi kedaruratan yang membuat trakeostomi diperlukan.
B. Indikasi
Indikasi trakeostomi termasuk sumbatan mekanis pada jalan nafas dan gangguan non
obstruksi yang mengubah ventilasi. Gejala-gejala yang mengindikasikan adanya obstruksi
pada jalan nafas:
1. Timbulnya dispneu dan stridor eskpirasi yang khas pada obstruksi setinggi atau di
bawah rima glotis terjadinya retraksi pada insisura suprasternal dan supraklavikular.
2. Pasien tampak pucat atau sianotik
3. Disfagia
4. Pada anak-anak akan tampak gelisah
C. Kegunaan Trakeostomi
1. Mengurangi jumlah ruang hampa dalam traktus trakheobronkial 70 sampai 100 ml.
Penurunan ruang hampa dapat berubah ubah dari 10% sampai 50% tergantung pada
ruang hampa fisiologik tiap individu.
2. Mengurangi tahanan aliran udara pernafasan yang selanjutnya mengurangi kekuatan
yang diperlukan untuk memindahkan udara sehingga mengakibatkan peningkatan
regangan total dan ventilasi alveolus yang lebih efektif. Asal lubang trakheostomi
cukup besar (paling sedikit pipa 7).
3. Proteksi terhadap aspirasi.
4. Memungkinkan pasien menelan tanpa reflek apnea, yang sangat penting pada pasien
dengan gangguan pernafasan.
D. Jenis-jenis Trakeostomi
1. Surgical trakeostomy : Tipe ini dapat sementara dan permanen dan dilakukan di
dalam ruang operasi. Insisi dibuat diantara cincin trakea kedua dan ketiga sepanjang
4-5 cm.
2. Percutaneous Tracheostomy : Tipe ini hanya bersifat sementara dan dilakukan pada
unit gawat darurat. Dilakukan pembuatan lubang diantara cincing trakea satu dan dua
atau dua dan tiga. Karena lubang yang dibuat lebih kecil, maka penyembuhan lukanya
akan lebih cepat dan tidak meninggalkan scar. Selain itu, kejadian timbulnya infeksi
juga jauh lebih kecil.
3. Mini tracheostomy : Dilakukan insisi pada pertengahan membran krikotiroid dan
trakeostomi mini ini dimasukan menggunakan kawat dan dilator.
E. Jenis Pipa Trakeostomi
1. Cuffed Tubes : Selang dilengkapi dengan balon yang dapat diatur sehingga
memperkecil risiko timbulnya aspirasi.
2. Uncuffed Tubes : Digunakan pada tindakan trakeostomi dengan penderita yang
tidak mempunyai risiko aspirasi.
3. Trakeostomi Dua Cabang (dengan kanul dalam) : Dua bagian trakeostomi ini
dapat dikembangkan dan dikempiskan sehingga kanul dalam dapat dibersihkan dan
diganti untuk mencegah terjadi obstruksi.
4. Silver Negus Tubes : Terdiri dua bagian pipa yang digunakan untuk trakeostomi
jangka panjang. Tidak perlu terlalu sering dibersihkan dan penderita dapat merawat
sendiri.
5. Fenestrated Tubes : Trakeostomi ini mempunyai bagian yang terbuka di sebelah
posteriornya, sehingga penderita masih tetap merasa bernafas melewati hidungnya.
Selain itu, bagian terbuka ini memungkinkan penderita untuk dapat berbicara.
F. SOP

PROSEDUR PERAWATAN TRAKEOSTOMI

Pengertian Trakeostomi adalah prosedur bedah yang dilakukan dengan


membuat lubang di saluran udara atau trakea untuk memasukkan
tabung yang dapat membantu pasien yang kesulitan bernapas dan
mengalami penurunan kadar oksigen yang signifikan atau
kegagalan system pernapasan.
Tujuan Tetap mempertahankan jalan nafas pasien, mencegah terjadinya
pengumpulan secret, dan terjadinya infeksi
Persiapan 1. Sarung tangan disposable dan steril
Alat/Bahan 2. Masker wajah
3. Pembersih trakeostomy steril (kom steril, sikat steril, kapas
steril, larutan pembersih: H2O2 dan NaCl)
4. Pengganti inner kanul
5. Set ganti balutan tracheostomi dan kassa 4x4 cm
6. Pita tracheostomi (Velcro)
7. Gunting verban
8. Kantong sampah
Prosedur Tahap Persiapan
Tindakan 1. Justifikasi Identitas klien
2. Menyiapkan peralatan
3. Mencuci tangan

Komunikasi terapeutik:
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan
3. Mendapatkan persetujuan klien
4. Mengatur lingkungan sekitar klien
5. Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman

Tahap Kerja
Membersihkan inner kanul non dispossible
1. Siapkan bahan/alat untuk membersihkan inner kanul:
a. Buka tracheostomi kit dan pisahkan kom dan buka
b. Isi salah satu kom dengan H2O2
c. Buka sikat steril
2. Kenakan sarung tangan dispossible
3. Buka suplai oksigen bila terpasang, putar kunci untuk
membuka inner kanul
4. Bersihkan inner kanul:
a. Kenakan sarung tangan steril
b. Angkat inner kanul dari larutan perendam, basahi sikat
pembersih dengan NaCl dan masukkan ke dalam tube,
lakukan gerakan maju mundur
c. Bilas kanul dengan salin
5. Masukkan kembali inner kanul ke dalam kanul luar, kunci
dan cek patensi inner kanul. Pasang kembali suplai oksigen

Mengganti inner kanul dispossible


1. Buka kunci, hati-hati mengangkat inner kanul dan tempatkan
ke kantong dispossible, ganti dengan kanul baru dan kunci
kembali

Mengganti balutan dan pita


1. Kenakan sarung tangan disposible
2. Piringan kanul dan di luar kanul bila sekresi lengket dan sulit
dilepaskan bilas dengan salin 0,9%
3. Basahi kassa dengan saline dan bersihkan stoma di bawah
piringan kanul. Kassa digunakan hanya satu kali hapusan.
Gerakan dari stoma menuju kearah luar, demikian sampai
stoma bersih
4. Gunakan H2O2 untuk kulit disekitar luka
5. Letakkan balutan/kassa dibawah piringan kanul (kassa 4x4
cm)
6. Kenakan plester secukupnya
7. Mengganti pita tracheostomi:
a. Buka pita yang kotor
b. Potong pita sepanjang kira-kira 10 cm, 2 helai
c. Masukkan ujung pita ke lubang piringan
d. Lingkarkan di leher bagian belakang dan buat simpul tali
menyilang
8. Buka sarung tangan dan buang

Tahap Terminasi
1. Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan pada
tempatnya
2. Mencuci tangan
3. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang
telah dilakukan

Dokumentasi
1. Mencatat hasil perawatan tracheostomi
2. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada klien
3. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai