Anda di halaman 1dari 4

DOKUMEN LEVEL

KODE
STANDART OPERATING
SBY/SOPKEP/KMB/05
PROCEDURE

TANGGAL DIKELUARKAN :
Merawat Luka Trakeostomy 1 September 2021

AREA: Keperawatan Medikal Bedah NO REVISI: 0

Disusun Oleh Disahkan Oleh

Tim Divisi Keperawatan Ketua STIKES Bethesda

A. DESKRIPSI
Trakeostomi adalah suatu tindakan dengan membuka dinding depan/anterior trakea untuk
mempertahankan jalan nafas agar udara dapat masuk ke paru-paru dan memintas jalan
nafas bagian atas. ( Efran Syah, 2018 )
Trakeostomi adalah insisi operasi dimana memasukkan selang ke dalam trakea agar klien
dapat bernafas dengan lebih mudah dan mengeluarkan sekretnya. ( Putriardhita, C, 2008)

B. TEORI YANG MENDASARI TINDAKAN


Ketika selang indwelling dimasukkan kedalam trakea, maka istilah trakeostomi
digunakan. Trakeostomi dapat menetap atau permanent. Trakeostomi dilakukan untuk
memintas suatu obstuksi jalan nafas atas, untuk membuang sekresi trakeobronkial, untuk
memungkinkan penggunaan ventilasi mekanis jangka panjang, untuk mencegah aspirasi
sekresi oral atau lambung pada pasien tidak sadar atau paralise (dengan menutup trakea
dari esophagus), dan untuk mengganti selang endotrakea, ada banyak proses penyakit dan
kondisi kedaruratan yang membuat trakeostomi diperlukan.
C. TUJUAN
1. Mencegah obstruksi jalan nafas
2.Sarana untuk mengangkat sekret
3. Meningkatkan kerja paru
4. Mencegah infeksi
5. Mencegah kerusakan integritas kulit sekitar trakeostomi

D. INDIKASI TINDAKAN
1. 1.Terjadinya obstruksi jalan nafas atas
2. 2. Sekret pada bronkus yang tidak dapat dikeluarkan secara fisiologis, misalnya pada
3. pasien dalam keadaan koma.
4. 3. Untuk memasang alat bantu pernafasan (respirator).Apabila terdapat benda asing di
5. subglotis.
6. 4. Penyakit inflamasi yang menyumbat jalan nafas (misal angina ludwig), epiglotitis dan
7. lesi vaskuler, neoplastik atau traumatik yang timbul.
8. 5. Mengurangi ruang rugi (dead air space) di saluran nafas atas seperti rongga mulut,
9. Sekitar dan faring.

E. KONTRA INDIKASI TINDAKAN


N/A

F. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. Penggantian fungsi fisiologis filtrasi, pelembaban dan penghangatan sesuai suhu
tubuh.
2. Pendidikan kesehatan untuk mengurangi tingkat kecemasan pasien dan keluarga
terkait gangguan reflek menelan, reflek glotis, faring, laring serta kehilangan suara
untuk sementara waktu selama menggunakan pipa ETT/TT
3. Pencegahan aspirasi, infeksi, ruptur, trauma selama pemasangan dan perawatan
4. Pemenuhan kebutuhan ADL, nutrisi, dan oksigenasi sesuai kebutuhan pasien

G. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Persiapan Alat
a. Set ganti luka steril
1) Gunting jaringan.
2) 2 pinset (anatomis dan chirurgis).
3) Kasa steril.
4) Sarung tangan steril.
5) 2 galipot
6) Lidi kapas
b. Korentang pada tempatnya.
c. Bethadine solutio
d. NaCl 0.9%
e. 2 Spuit 10cc dan 1 transofix.
f. Tali kanul trakeostomy (kasa panjang).
g. Gunting kasa.
h. Pinset bersih dalam larutan desinfektan.
i. Bengkok dan plastik untuk sampah.
j. Pengalas : underpad
k. Suction unit.
l. APD: yas, masker dan sarung tangan.

2. Tahap Pra Interaksi


a. Lakukan verifikasi order.
b. Persiapan diri perawat.
c. Siapkan alat.
d. Siapkan lingkungan: jaga privacy pasien.

3. Tahap Orientasi
a. Berikan salam terapeutik.
b. Klarifikasi kontrak waktu perawatan trakeostomy.
c. Jelaskan tujuan dan prosedur perawatan trakeostomy.
d. Beri pasien kesempatan untuk bertanya.
e. Persiapan alat didekatkan pasien.

4. Tahap Kerja
a. Perawat cuci tangan.
b. Kenakan Yas dan Masker.
c. Meletakkan pengalas di atas dada pasien.
d. Mendekatkan bengkok dan plastik tempat sampah.
e. Melakukan suction (suction terlebih dahulu daerah stoma, kemudian suction bagian
mulut).
f. Membuka bak instrumen/ set alat steril dengan prinsip steril.
g. Masukkan semua bahan dan alat yang perlu dipersiapkan dalam bak steril (seperti
NaCl 0,9% dan Bethadine solutio).
h. Memakai sarung tangan steril.
i. Melepas sumber oksigen dengan tangan kiri, membersihkan kanul trakeostomy
dengan kasa steril menggunakan larutan NaCl 0,9% dari arah dalam keluar,
keringkan dengan menggunakan kasa kering.
j. Mengangkat kasa kotor di bawah kanul trakea dengan pinset bersih.
k. Mengobservasi adanya kemerahan, pus, pembengkakan pada area sekitar stoma
trakeostomy.
l. Merawat luka trakeostomy dengan NaCl 0,9%.
m. Mengoleskan bethadine dengan kasa steril menggunakan pinset steril, kemudian
keringkan.
n. Memasang kasa steril pada stoma trakeostomy (tidak digunting, karena guntingan
kasa atau benang dapat menjadi benda yang mengganggu luka).
o. Keluarkan udara dalam cuff trakeostomy biarkan beberapa saat dan isi kembali
cuff dengan udara secukupnya (untuk single cuff).
p. Isi cuff trakeostomy yang kosong dengan udara secukupnya dan bukalah cuff
trakeostomy yang tadinya berisi udara (double cuff).
q. Melepas tali pengikat trakeostomy yang kotor secara hati – hati dengan cara
memegang trakeostomy tube dan memasang tali trakeostomy yang bersih.
r. Menutup secara sempurna stoma dan sayap trakeostomy dengan hepavix yang
dibagi tengahnya.
s. Memasang sumber oksigen kembali dan menutup lubang kanul trakeostomy
dengan menggunakan kasa lembab yang dibasahi NaCl 0,9% atau cairan listerine.
t. Alat dibereskan (dibersihkan dan dikembalikan ke tempat semula).
u. Lepas yas, masker dan sarung tangan.
v. Perawat cuci tangan.

5. Tahap Terminasi
a. Evaluasi respon pasien.
b. Simpulkan hasil kegiatan.
c. Pemberian pesan.
d. Kontrak selanjutnya (waktu, tempat, topik/ kegiatan).

6. Dokumentasi
a. Waktu perawatan trakeostomy.
b. Kondisi/ respon pasien.

7. Sikap
a. Teliti
b. Empati
c. Peduli
d. Sabar
e. Sopan

H. SUMBER REFERENSI
https://kusumawardani45.wordpress.com/2015/11/22/sop-rawat-luka-trakheostomy/
Hidayati, Ratna dkk. (2014). Praktik Laboraturium Keperawatan Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
https://id.wikihow.com/Melakukan-Perawatan-Trakeostomi, akses September 2021
https://www.medkes.com/2018/03/trakeostomi-indikasi-prosedur-dan-komplikasi.html,
akses September 2021
https://www.alodokter.com/mengenal-prosedur-trakeostomi-indikasi-dan-risikonya,
Akses September 2021

Anda mungkin juga menyukai