DISUSUN OLEH
DEWI WIJAYANTI
P1337420923022
B. Tujuan
1. Umum
Menganalisis penkes perawatan trakeostomi pada pasien trakeostomi dengan
gangguan nyeri
2. Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan pasien sebelum diberikan penkes perawatan
trakeostomi
b. Mengetahui keadaan umum pasien sesudah diberikanpenkes perawatan
trakeostomi
c. Menganalisis penkes perawatan trakeostomi pada pasien post op trakeostomi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Fraktur
1. Definisi
Trakeostomi adalah tindakan membuat stoma atau lubang agar udara dapat
masuk ke paru-paru dengan memintas jalan nafas bagian atas (adams, 2019).
Trakeostomi adalah prosedur dimana dibuat lubang kedalam trakea. (Smeltzer &
Bare, 2018) Trakeostomi adalah insisi operasi dimana memasukkan selang ke
dalam trakea agar klien dapat bernafas dengan lebih mudah dan mengeluarkan
sekretnya. ( Putriardhita, C, 2018)
2. Fungsi
Fungsi dari trakheostomi antara lain:
a. Mengurangi tahanan aliran udara pernafasan yang selanjutnya mengurangi
kekuatan yang diperlukan untuk memindahkan udara sehingga
mengakibatkan peningkatan regangan total dan ventilasi alveolus yang lebih
efektif. Asal lubang trakheostomi cukup besar (paling sedikit pipa 7)
b. Proteksi terhadap aspirasi
c. Memungkinkan pasien menelan tanpa reflek apnea, yang sangat penting pada
pasien dengan gangguan pernafasan
d. Memungkinkan jalan masuk langsung ke trachea untuk pembersihan
e. Memungkinkan pemberian obat-obatan dan humidifikasi ke traktus
respiratorius
f. Mengurangi kekuatan batuk sehingga mencegah pemindahan secret ke
perifer oleh tekanan negative intra toraks yang tinggi pada fase inspirasi
batuk yang norma.
B. Perawatan Trakeostomi
1. Definisi
Perawatan trakeostomi adalah sebuah perawatan yang dilakukan untuk
memelihara kebersihan dan keamanan pada trakeostomi pasien yang meliputi :
a. Pembersihan secret atau biasa disebut trakeobronkial toilet,
b. Perawatan luka pada trakeostomi
c. Perawatan anak kanul
d. Humidifikasi untuk menjaga kelembapan
2. Manfaat Perawatan Trakeostomi
a. Untuk mencegah sumbatan pipa trakeostomi (Pluging)
b. Untuk mencegah infeksi
c. Meningkatkan fungsi pernafasan (ventilasi dan oksigenasi)
d. Bronkial toilet yang efektif
e. Mencegah pipa tercabut
3. Prosedur Perawatan Luka Trakeostomi
a. Tujuan : Untuk mencegah infeksi
b. Persipan Alat dan Bahan
1) Pinset anatomis dan cirurgis
2) Sarung tangan
3) Kasa minimal 3
4) Kom/mangkuk kecil
5) NaCL 0.9%
6) Gunting perban
7) Antibiotik
8) Bengkok
9) Perlak
10)Tali trakeostomy
c. Persiapan Pasien
1) Pasien diberi tahu tentang tindakanyang akan dilaksanakan
2) Mengatur posisi yang nyaman
d. Prosedur Kerja
1) Mencuci tangan dengan menggunakan sabun atau larutan anti septik
2) Pemasangan perlak
3) Pasang sarung tangan
4) Angkat kasa dari luka
5) Kaji kondisi luka
6) Bersihkan luka dengan NaCL 0,9 % dari pusat luka kea rah luar
7) Keringkan luka dengan kasa steril yang lembut
8) Berikan obats esuai indikasi
9) Tutup luka dengan kasa steril dan paten (hindari luka dari serabut-serabut
kasa)
BAB III
SATUAN ACARA PENYULUHAN
pokok bahasan
dan tujuan
penyuluhan
2. 10 Menit Pelaksanaan: Ceramah Leaflet
a. Menjelaskan a. Memperhatikan
Pengertian
perawatan
trakeostomi b. Memperhatikan
b. Menjelaskan
manfaat dari
perawatan
c. Memperhatikan
trakeostomi
c. Menjelaskan
Langkah-langkah
perawatan
trakeostomi
3. 9 Menit Tanya jawab dan Klien mampu Diskusi Leaflet
evaluasi : memahami dan dan
a. Memberi mengerti tentang Tanya
kesempatan materi yang Jawab
kepada peserta
untuk bertanya disampaikan
tentang materi
yang telah
disampaikan
b. Menanyakan
kepada peserta
tentang materi
yang telah
diberikan
4. 3 Menit Terminasi :
a. Mengucapkan
terima kasih atas
peran serta
keluarga
b. Mengucapkan
salam penutup
H. Materi Penyuluhan
1. Definisi
Perawatan trakeostomi adalah sebuah perawatan yang dilakukan untuk
memelihara kebersihan dan keamanan pada trakeostomi pasien yang meliputi :
a. Pembersihan secret atau biasa disebut trakeobronkial toilet,
b. Perawatan luka pada trakeostomi
c. Perawatan anak kanul
d. Humidifikasi untuk menjaga kelembapan
2. Manfaat Perawatan Trakeostomi
a. Untuk mencegah sumbatan pipa trakeostomi (Pluging)
b. Untuk mencegah infeksi
c. Meningkatkan fungsi pernafasan (ventilasi dan oksigenasi)
d. Bronkial toilet yang efektif
e. Mencegah pipa tercabut
3. Prosedur Perawatan Luka Trakeostomi
a. Tujuan : Untuk mencegah infeksi
b. Persipan Alat dan Bahan
1) Pinset anatomis dan cirurgis
2) Sarung tangan
3) Kasa minimal 3
4) Kom/mangkuk kecil
5) NaCL 0.9%
6) Gunting perban
7) Antibiotik
8) Bengkok
9) Perlak
10)Tali trakeostomy
c. Persiapan Pasien
1) Pasien diberi tahu tentang tindakanyang akan dilaksanakan
2) Mengatur posisi yang nyaman
d. Prosedur Kerja
1) Mencuci tangan dengan menggunakan sabun atau larutan anti septik
2) Pemasangan perlak
3) Pasang sarung tangan
4) Angkat kasa dari luka
5) Kaji kondisi luka
6) Bersihkan luka dengan NaCL 0,9 % dari pusat luka kea rah luar
7) Keringkan luka dengan kasa steril yang lembut
8) Berikan obats esuai indikasi
9) Tutup luka dengan kasa steril dan paten (hindari luka dari serabut-serabut
kasa)
BAB IV
LAPORAN KEGIATAN
A. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan dilakukan di Ruang geriatric lantai dasar pada tanggal 1 November 2023.
Pendidikan kesehatan ini menggunakan desain personal face to face. Responden
terdiri dari 1 orang klien dengan diagnosa trakeostomi.
1. Tahap awal
Memilih pasien untuk dijadikan responden berdasarkan kriteria inklusi yaitu
pasien dengan post op trakeostomi dan kooperatif
2. Tahap pelaksanaan
a. Pra Intervensi
1) Melakukan informed consent pada responden
2) Melakukan kontrak waktu
3) Memberikan kesempatan bertanya
4) Melakukan wawancara untuk mengetahui sesak yang dirasa
3. Tahap Intervensi
Melakukan selama 20 menit dalam keadaan dan posisi rileks
4. Post Intervensi
Melakukan wawancara kembali untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien
B. Catatan Perkembangan
Diagnosa
Tanggal/Jam Evaluasi TTD
Keperawatan
Fadilla Implementasi Teknik Pasien Post Kompres - Penilaian dan pengukuran nyeri dilakukan
Agustari, Dwi Penurunan Nyeri Sectio Hangat sebelum serta setelah penerapan kompres
Novitasari, Menggunakan Metode Caesarea hangat dengan menggunakan Skala Penilaian
Septian Kompres Hangat pada Numerik (NRS) Berdasarkan hasil implementasi
Mixrova Pasien Post Sectio Caesarea kompres hangat dapat menurunkan nyeri dengan
Sebayang dengan Spinal Anestesi skala nyeri sebelum 7,46 dengan nilai standar
(2020) deviasi 0,91 dan skala nyeri sesudah 5,03
dengan standar deviasi 1,28 dengan penurunan
rata-rata yaitu 2,43. Program ini dilakukan dengan
mengimplementasikan kompres hangat durasi 15-
20 menit yang dilakukan 6 jam setelah operas
Masrani Pemberian Terapi Kompres Pasien Post Kompres Aroma Pemberian asuhan kompres hangat aroma
Afrianti1, Hangat Dengan Aroma Operasi Hangat Lavender lavender pada pasien post SC terbukti dapat
Neneng Lavender Untuk Sectio mengurani intensitas nyeri pada luka operasi.
Widaningsih Menurunkan Nyeri Pada Caesarea Penerapanasuhan padakompres hangat aroma
(2023) Pasien Post Operasi Sectio lavender dapat menurunkan intensitas nyeri
Caesarea : Evidence Based pada pasien post operasi sectio caesarea dan
Case Report (Ebcr) meredakan nyeri pada luka jahitan.
Rizky Eka Pengaruh Kompres Hangat Pasien Post Kompres - Terdapatbpenurunan nyeri pada responden setelah
Yuniarti, Tri Terhadap Nyeri Post Operasi Hangat dilakukan kompres hangat. Kompres hangat
Suraning Operasi mampu mengurangi spasme otot dan memberikan
Wulandari, rasa nyaman pada pasien. Dapat disimpulkan
Parmilah pemberian kompres hangat berpengaruh terhadap
(2023) penurunan nyeri pada pasien post operasi.
DAFTAR PUSTAKA
Somantri, Irman. Keperawatan Medikal Bedah Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. 2018. Jakarta : Salemba
Medika.
Doenges, dkk. Rencana Asuhan Keperawatan. 2020. Jakarta : EGC
Davis, FA. Understanding Respiratory System. 2022.
Arif Mansjoer. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ke 3, Jilid I, 2020, FKUI : Media Aesculapius, Jakarta
Ngastiyah. Perawatan Anak Sakit, Kedokteran EGC, Jakarta.