Anda di halaman 1dari 32

PERAWATAN

TRAKEOSTOMI
OLEH : MULYONO
NIA SETIAWATI
FITRIAH
PENGERTIAN TRAKEOSTOMI

• Trakeostomi adalah : prosedure pembedahan dengan memasang selang


melalui sebuah lubang pada bagian depan leher kedalam trakea untuk
mengatasi obstruksi jalan napas bagian atas atau mempertahankan jalan
napas dengan menghisap lendir atau untuk penggunaan ventilasi mekanik
yang kontinyu.
• Trakeostomi merupakan tindakan operatif yang memiliki tujuan membuat
jalan napas baru pada trakea dengan membuat sayatan atau insisi pada
cincin trakea ke 3
ANATOMI FISIOLOGI PERNAPASAN

1. HIDUNG
2. MULUT
3. TENGGOROKAN
4. EPIGLOTIS
5. LARING

6. TRAKEA TRAKEOSTOMI
7. BRONKHUS
8. PARU-PARU
ANATOMI PEMASANGAN TRAKEOSTOMI
FUNGSI TRAKEOSTOMI

1. Mengurangi tahanan aliran udara pernafasan


2. Proteksi terhadap aspirasi
3. Memungkinkan pasien menelan tanpa reflek Apnoe
4. Memungkinkan jalan masuk langsung ke trakea untuk
pembersihan
5. Memungkinkan pemberian obat-obatan dan humidifikasi ke
traktus respirasi
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI TRAKEOSTOMI

INDIKASI KONTRAINDIKASI
1. Ostruktif Faring
2. Obstruktif Laring
Sumbatan Jalan Napas
3. Penimbunan Sekret di Saluran karena Karsinoma
pernapasan
4. Rencana mau melakukan operasi di
Laring
daerah laring dan Radioterapi
CARA PERAWATAN TRAKEOSTOMI

1. MELAKUKAN PENGHISAPAN SELANG


2. MEMBERSIHKAN SELANG TRAKEA
3. MEMBERSIHKAN STOMA
4. MENGUASAI PERAWATAN SEHARI-HARI

PENJELASAN
1. MELAKUKAN PENGHISAPAN SELANG

a. SIAPKAN PERALATAN YANG DI PERLUKAN


b. CUCI TANGAN
c. SIAPKAN DAN LAKUKAN PENGUJIAN PADA KATETER
d. SIAPAKAN PASIEN DAN AMBIL LARUTAN NACL 0,9 %
e. MASUKAN KATETER DAN PASANG PENGHISAP
f. BIARKAN PASIEN MENARIK NAPAS SEJENAK

PENJELASANNYA
a. PERSIAPAN ALAT YANG DI PERLUKAN

1. Mesin penghisap
2. Selang kateter untuk melakukan
penghisapan ( Dewasa ukuran 14 –
16 )
3. Sarung tangan steril berbahan latex
4. Larutan garam fisiologis ( Nacl 0,9 % )
5. Larutan garam fisiologis siap pakai atau
dalam bentuk semprot / suntikan
ukuran 5 ml
6. Mangkuk bersih berisi air bersih
b. CUCI TANGAN

LAKUKAN CUCI TANGAN


6 LANGKAH MINIMAL 20
DETIK
c. SIAPKAN DAN LAKUKAN PENGUJIAN
KATETER
Nyalakan mesin penghisap dan
lakukan pengujian melalui ujung
kateter untuk mengetahui
berfungsi atau tidaknya mesin
tersebut. Ujilah dengan
menutupkan ibu jari anda di atas
lubang kateter lalu lepaskan.

1.
d. SIAPKAN PASIEN DAN AMBIL LARUTAN NACL 0,9 %

1. Posisi kepala agak tinggi


2. Anjurkan pasien untuk menarik napas
dalam 3 -4 kali
3. Masukan 4 -5 ml Nacl 0,9 % kedalam
selang kateter
4. Tujuan itu untuk membantu merangsang
pengeluaran lender dan menambah
kelembaban serta mencegah
sumbatan.
e. MASUKAN KATETER DAN PASANG
PENGHISAP
1. Pasang alat penghisap dengan menutup
pengatur lubang angina saat menarik
kateter dari selang trakea dengan gerakan
pelan dan memutar.
2. Penghisap di lakukan tidak boleh lebih dari 10
– 15 detik selama waktu tersebut kateter
akan terus memutar dan tertarik keluar.
3. Selang kateter yang di masukan ke selang
trakeostomi kira – kira 10 – 13 cm
f. BIARKAN PASIEN MENARIK NAPAS SEJENAK

1. Ijinkan pasien untuk menarik napas dalam


dan pelan sebanyak 3 – 4 kali diantara
tahap penghisapan, sebab saat
penghisapan sangat sedikit udara yang
masuk ke paru-paru.
2. Pasien sebaiknya di berikan oksigen setiap
penghisapan atau berikan waktu untuk
bernapas tergantung kondisi pasien
2. MEMBERSIHKAN SELANG TRAKEA

A. PERSIAPAN ALAT

1. Larutan garam steril


2. Hidrogen peroksida (1/2 bagian cair di campur ½
bagian air )
3. Mangkuk kecil
4. Sikat kecil yang lembut
Bersihkan peralatan trakeostomi minimal sehari 2 kali
pagi dan sore untuk menjaga peralatan tetap bersih
dan bebas dari lender dan kotoran
2. MEMBERSIHKAN SELANG TRAKEA

B. Cucilah tangan dengan 6 langkah

C. Rendam Inner Canule


D. Bersihkan Inner Canule
E. Pasang kembali inner cannule
kedalam lubang trakeostomi
3. MEMBERSIHKAN STOMA

a. PERIKSALAH STOMA
- Stoma adalah istilah lain untuk lubang
pada leher/trakea tempat
trakeostomi dimasukan sehingga pasien bias
bernapas.
- Gejala-gejala infeksi stoma meliputi ;
kemerahan , bengkak, rasa sakit dan produksi
lender dari nanah yang berbau tidak sedap
3. MEMBERSIHKAN STOMA

b. MEMBERSIHKAN STOMA DENGAN ANTISEPTIK

- Setiap kali anda melepas selang trakea,


bersihkan dan lakukan desinfeksi pada stoma.
- Gunakan larutan antiseptic spt Betadhine
atau sejenis yang lain.
- Stoma di bersihkan dalam gerakan memutar
searah jarum jam (kain kasa steril )
3. MEMBERSIHKAN STOMA

c. GANTI BALUTAN KASSA SECARA TERATUR


- Pembalut/Kasa di sekeliling lubang Trakeostomi
harus di ganti minimal 2 kali sehari mencegah
infeksi pada ares Stoma dan di dalam system
pernapasan paru-paru.
- Pembalut yang basah harus di ganti secepatnya
krn tercampur dengan bakteri dan memicu
komplikasi kesehatan
- JANGAN LUPA mengganti tali/pita di leher
menahan selang trakea jika tampak kotor atau basah.
4. MENGUASAI PERAWATAN SEHARI-HARI

a. Lindungi selang trakea saat berada di luar


- Hindari selang trakea dari kotoran dan
partikel-partikel asing spt pasir, debu
dan polutan dapat memicu iritasi bahkan
infeksi serta peningkatan produksi lender yang
berlebihan.
- Konsultasikan dengan dokter kapan
selang trakea di tutup dan di hubungkan
kembali ke ventilator
4. MENGUASAI PERAWATAN SEHARI-HARI

B. HINDARI AKTIFITAS BERENANG

C. USAHAKAN UNTUK MENGHIRUP UDARA


LEMBAB
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRAKEOSTOMI

KEUNTUNGAN KERUGIAN
1. Mengurangi terjadinya Dead Space 1. Filtrasi udara tidak sempurna
pada cabang Trakeobrochial
2. Humidifikasi kurang sempurna
2. Cabang Brochial lebih mudah di
3. Sering menimbulkan jaringan
aspirasi
parut di leher
3. Penderita lebih bebas bernapas
INDIKASI PELEPASAN TRAKEOSTOMI

1. Pasien mampu bernapas dengan nyaman dengan


trakeostomi yang sudah ditutup
2. Analisi tekanan gas darah arteri ( AGD ) normal
3. Kemampua pasien untuk batuk dan mengeluarkan
sekresi semakin meningkat
ASUHAN KEPERAWATAN TRAKEOSTOMI

1. PENGAKAJIAN
a. Status pernapasan apakah ada kesulitan saat bernapas, sesak napas , tidak bisa
bernapas, adakah sumbatan pada jalan napas, frekuensi napas , irama dan kedalamam
pernapasan, suara paru,
b. Frekuensi Nadi , kulit Cyanosis
c. Karakter dan jumlah secret dari tempat pemasangan trakeostomi
d. Adanya Drainase pada balutan Trakeostomi atau tali pengikat
e. Kondisi daerah insisi ( Perhatikan adanya Kemerahan, Bengkak, Pus, atau Bau )
ASUHAN KEPERAWATAN TRAKEOSTOMI

1. PENGKAJIAN
f. Nyeri pada daerah insisi
g. Ketidakmampuan pasien dalam berkomunikasi
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan perubahan sementara/permanen
pernapasan leher ( Pemasangan Trakeostomi )
b. Nyeri akut berhubungan dengan insisi bedah pemasangan trakeostomi
c. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan hambatan fisik
ASUHAN KEPERAWATAN TRAKEOSTOMI

DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI


Bersihan jalan napat tidak efektif Manajemen jalan napas ( I. 01011 )
berhubungan dengan sementara / permanen Observasi :
pernapasan leher ( Pemasangan 1. Monitor jalan napas
Trakeostomi )
2. Monitor bunyi napas tambahan ( Ronchi ,
wheezing, mengi )
3. Monitor sputum jumlah warna dan aroma
ASUHAN KEPERAWATAN TRAKEOSTOMI

DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI


Bersihan jalan napat tidak efektif Terapeutik :
berhubungan dengan sementara / 1. Menjaga kebersihan jalan napas klien
permanen pernapasan leher 2. Mengatur posisi dengan kepala lebih
( Pemasangan Trakeostomi ) tinggi
3. Membersihkan jalan napas kurang dari
15 detik
ASUHAN KEPERAWATAN TRAKEOSTOMI

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN 4. INTERVENSI


Bersihan jalan napat tidak efektif Edukasi :
berhubungan dengan sementara / Menyarankan pemberian asupan cairan
2000 ml
permanen pernapasan leher
Kolaborasi :
( Pemasangan Trakeostomi )
Bekerjasama dalam pemberian obat
pengencer lendir
ASUHAN KEPERAWATAN TRAKEOSTOMI

4. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dalam perawatan Trakeostomi
melibatkan ilmu pengetahuan, penggunaan teknik Steril ,
dan pemecahan masalah, sehingga perlu di lakukan oleh
seorang perawat.
ASUHAN KEPERAWATAN TRAKEOSTOMI

5. EVALUASI
Lakukan tindak lanjut yang sesuai seperti :
Karakter dan jumlah secret , drainase dari trakeostomi, kondisi dan
keadaan dari insisi trakeostomi, frekuensi nadi dan status pernapasan, yang
dibandingkan dengan data dasar, keluhan nyeri atau ketidaknyamanan pada
tempat trakeostomi. Hubungkan temuan dengan data pengkajian
sebelumnya bila ada. Laporkan data yang tidak normal kepada dokter
KITA SIMAK VIDEO BERIKUT

Anda mungkin juga menyukai