SUCTION
Oleh:
Dimas ardi karendra m.p
20613357
PRAKTIKUM LABORATORIUM
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2021
Lembar Pengesahan Pembimbing
Pembimbing Penyusun
FISIOTERAPI DADA
Komunikasi terapeutik:
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan
3. Mendapatkan persetujuan klien
4. Mengatur lingkungan sekitar klien
5. Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman
Tahap Kerja
1. Berikan bronchodilator, expectorants atau cairan hangat jika
diinstruksikan atau diperlukan
2. Dorong klien menyatakan keinginan untuk menghentikan
prosedur
3. Posisikan klien untuk mengalirkan sekret sesuai areanya:
a. Lokasi secret di segmen/lobus paru atas, posisikan klien:
Semi fowler untuk lokasi sekret di segmen paru
kanan dan kiri apical anterior
Duduk sambil memeluk lutut, posisi kaki ditekuk,
untuk lokasi sekret di segmen kanan dan kiri apical
posterior
Posisi supinasi datar, untuk lokasi sekret di segmen
anterior
Posisi pronasi datar, untuk lokasi sekret di segmen
posterior
b. Lokasi secret di segmen/lobus tengah, posisikan klien:
Posisi supinasi miring ke kiri/kanan dalam posisi
trendelenburg untuk lokasi sekret di lobus tengah
anterior kanan/kiri
Posisi pronasi miring ke kiri/kanan (Sim’s) dengan
posisi trendelenburg untuk lokasi sekret di lobus
posterior tengah kanan/kiri
c. Untuk lokasi sekret di lobus bawah, posisikan klien:
Posisi pronasi trendelenburg, untuk lokasi sekret di
lobus bawah anterior kana/kiri
Posisi supinasi trendelenburg, untuk lokasi sekret du
lobus bawah posterior kanan/kiri
Miring kanan/kiri dalam posisi trendelenburg, untuk
lokasi sekret di lobus bawah lateral kanan/kiri
Posisi pronasi datar untuk lobus bawah superior
kanan/kiri
4. Pertahankan klien dalam posisi tersebut sampai selesai
dilakukan perkusi dan vibrasi (kurang lebih 5 menit)
5. Bantu klien untuk posisi batuk atau sucyion trachea
6. Posisikan klien untuk lokasi sekret yang lain dan mengulangi
perkusi dan vibrasi
7. Lanjutkan urutan prosedur seperti sebelumnya sampai sekret
dari area target telah dikeluarkan
PERKUSI DADA
1. Posisikan klien sesuai dengan lokasi sekret dan letakkan
handuk diatas kulit
2. Rapatkan seluruh jari dan buat sedikit fleksi sehingga
berbentuk seperti mangkok
3. Lakukan perkusi dengan tangan yang berbentuk mangkok
tersebut, gerakan ini dilakukan oleh sendi pergelangan tangan
(bukan sendi siku) sehingga mengeluarkan suara gema
4. Perkusi seluruh area target dengan pola reguler dan sistematis
dari bawah ke atas
5. Lanjutkan perkusi selama 1 atau 2 menit per area target, jika
ditoleransi
6. Lakukan vibrasi dada di lokasi yang sama, bantu klien untuk
pengeluaran sekret dan posisikan untuk area baru (seperti
prosedur sebelumnya)
7. Ulangi perkusi, vibrasi dan batuk efektif/suction sampai
seluruh lapangan paru terdrainase
VIBRASI DADA
1. Persiapkan da posisikan klien untuk mengeluarkan sekret
pada area target
2. Lakukan perkusi dada pada area target (seperti prosedur
sebelumnya)
3. Instruksikan klien untuk menarik nafas dalam dan
mengeluarkan sekret secara perlahan (pursed tip brathing)
4. Pada setiap respirasi, lakukan teknik vibrasi seperti berikut:
a. Letakkan kedua tangan (tangan dominan di atas dan
tangan non dominan di bawah) di atas target area
b. Instruksikan klien untuk menarik nafas dalam
c. Ketika klien mengeluarkan nafas secara perlahan,
lakukan vibrasi (gerakan termor)
d. Lakukan vibrasi selama fase respirasi
e. Istirahatkan tangan ketika pasien inspirasi
5. Ulangi proses vibrasi selama 5-8 kali, kemudian lakukan di
target area lain
6. Bantu klien mengeluarkan secret (melalui batuk
efektif/suction)
7. Posisikan klien untuk draenase area target berikutnya
8. Ulangi perkusi dan vibrasi hingga seluruh lapangan paru
terdraenase
9. Kaji suara nafas pada lapangan paru ditarget area
10. Bantu klien untuk perawatan mulut (oral hygiene)
11. Posisikan klien di tempat tidur dengan posisi
semifowler/fowler
12. Pasang pagar tempat tidur dan letakkan tombol pemanggil
dalam jangakuan pasien
Tahap Terminasi
1. Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan pada
tempatnya
2. Mencuci tangan
3. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang
telah dilakukan
Dokumentasi
1. Mencatat hasil pemeriksaan (suara nafas sebelum dan
sesudah prosedur, karakter respirasi, perubahan signifikan
pada vital sign, warna jumlah dan konsistensi secret, toleransi
terhadap prosedur dan sumber oksigen pengganti)
2. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada klien
3. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
NEBULIZER
A. Pengertian
Nebulizer adalah alat yang dapat mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi aerosol
secara terus- menerus dengan tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan atau
gelombang ultrasonik. Mengenai nebulizer dan penguapan merupakan suatu cara
pemberian obat melalui inhalasi / pernafasan. Fungsinya sama dengan seperti dengan
pemberian obat lainnya namun mempunyai daya effectivitas lebih tinggi dibandingkan
melalui mulut / oral.
B. Tujuan
Untuk mengurangi sesak pada penderita asma, untuk mengencerkan dahak,
bronkospasme berkurang/ menghilang.
C. Indikasi
Untuk penderita asma, sesak napas kronik, batuk, pilek, dan gangguan saluran
pernapasan
D. Kontraindikasi
Pada penderita trakeostomi, pada fraktur didaerah hidung
E. Cara Kerja
Cara bekerja Nebulizer adalah dengan penguapan. Jadi obat-obatannya diracik (berupa
cairan), dimasukan ketabungnya lalu dengan bantuan listrik menghasilkan uap yang
dihirup dengan masker khusus. Tidak ada bau apa-apa, jadi rasanya seperti bernapas
biasa. terapi penguapan sekitar 5-10 menit, 3-4 kali sehari ( seperti jadwal pemberian
obat ). Dapat dipakai sejak bayi 0 bulan, anak-anak (toddler/kids) hingga dewasa.
Pengobatan lewat Nebulizer ini lebih efektif dari obat-obatan minum, karena langsung
dihirup masuk ke paru-paru, sehingga dosis yang dibutuhkan pun lebih kecil, otomatis
juga lebih aman. Biasanya dipakai untuk anak asma atau yang memang sering batuk
pilek berat karena allergi maupun flu.
F. SOP
INHALASI NEBULIZER
PEMBERIAN SUCTION
Komunikasi terapeutik:
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan
3. Mendapatkan persetujuan klien
4. Mengatur lingkungan sekitar klien
5. Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman
Tahap Kerja
1. Menjaga privasi
2. Mengatur posisi yang nyaman (terlentang dengan kepala
miring kearah perawat)
3. Menjelaskan prosedur pada klien dan keluarga
4. Pakai masker, skort, dan handscoon
5. Hubungkan selang kateter penghisap dengan selang
penghisap
6. Hidupkan mesin penghisap
7. Lakukan penghisapan lendir dengsn memasukkan kateter
penghisap ke dalam kom berisi aquades/NaCl 0,9%
8. Masukkan kateter penghisap dalam keadaan membuka
9. Tarik kateter penghisap kurang dari 3-5 detik
10. Bilas kateter dengan aquades atau NaCl
11. Ulang hingga lendir bersih
Tahap Terminasi
1. Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan pada
tempatnya
2. Mencuci tangan
3. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang
telah dilakukan
4. Dokumentasi