Oleh
Fitriyana Br S
132500033
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia-Nya yang melimpah serta kesehatan dan kesempatan yang
diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul: Asuhan Keperawatan Pada Tn. M dengan Priortas Masalah Kebutuhan
Istirahat Tidur Pada Halusinasi Pendengaran di Rumah Sakit Jiwa Prof dr. M.
Ildrem Provinsi Sumatera Utara, Disusun sebagai persyaratan dalam
menyelesaikan pendidikan Diploma bagi mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Pada kesempatan ini tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh
dari kata sempurna, dan diharapkan ada kritikan yang membangun. Penulis
berharap kiranya Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
bagi kita semua.
Penulis
Fitriyana Br S
A. Latar Belakang
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan Karya Tulis Ilmiah ini agar mahasiswa
memperoleh pengalaman nyata dalam memberikan asuhan keperawatan pada
klien Tn. M dengan masalah kebutuhan istirahat tidur pada halusinasi
pendengaran di ruang Sipiso-piso Rumah Sakit Jiwa Prof. dr. M. Ildrem Provsu.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada pasien Tn. M dengan
masalah kebutuhan istirahat tidur pada halusinasi pendengaran
b. Mahasiswa mampu menentukan masalah keperawatan pada pasien Tn. M
pada halusinasi pendengaran.
c. Mahasiswa mampu merencanakan tindakan keperawatan pada pasien Tn.
M dengan masalah kebutuhan istirahat tidur pada halusinasi pendengaran
d. Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien Tn.
M dengan masalah kebutuhan istirahat tidur pada halusinasi pendengaran
e. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi keperawatan pada pasien Tn. M
dengan masalah kebutuhan istirahat tidur pada halusinasi pendengaran
C. Manfaat
Terkait dengan tujuan, maka tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan
manfaat:
Fisiologi Tidur
Tahapan Tidur
Fungsi Tidur
Kegunaan tidur masih tetap belum jelas (Hodgson, 1991), tidur dipercaya
mengkontribusi pemulihan fisiologis dan psikologis (Oswald, 1984; Anch dkk,
1988, dalam Potter & Perry, 2005). Tidur diperlukan untuk memperbaiki proses
biologis secara rutin. Selama tidur gelombang rendah yang dalam (NREM tahap
4), tubuh melepaskan hormone pertumbuhan manusia untuk memperbaiki dan
memperbaharui sel epitel dan khusus seperti sel otak (Potter & Perry, 2005). Tidur
REM terlihat penting untuk pemulihan kognitif. Tidur REM dihubungkan dengan
perubahan dalam aliran darah serebral, peningkatan aktivitas kortikal, peningkatan
konsumsi oksigen dan pelepasan epinefrin. Hubungan ini dapat membantu
penyimpanan memori dan pembelajaran (Potter & Perry, 2005).
Secara umum, ada dua efek fisiologis dari tidur yaitu efek pada sistem
saraf yang dapat memulihkan kepekaan dan keseimbangan diantara berbagai
susunan saraf dan efek pada struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan
fungsi organ tubuh (Alimul, 2011).
Gangguan Tidur
Gangguan tidur yang sering terjadi
1. Insomnia
Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik secara
kualitas maupun kuantitas. Gangguan tidur ini umumnya ditemui pada individu
dewasa. Penyebabnya bisa karena gangguan fisik atau karena faktor mental seperti
perasaan gundah atau gelisah. Ada tiga jenis insomnia:
a. Insomnia inisial : Kesulitan untuk memulai tidur.
b. Insomnia intermiten : Kesulitan untuk tetap tertidur karena seringnya
terjaga.
c. Insomnia terminal : Bangun terlalu dini dan sulit untuk tidur kembali.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi insomnia antara lain
dengan mengembangkan pola tidur-istirahat yang efektif melalui olahraga rutin,
menghindari rangsangan tidur di sore hari, melakukan relaksasi sebelum tidur
(misalnya: membaca, mendengarkan musik,dan tidur jika benar-benar
mengantuk).
2. Parasomnia
Parasomnia adalah perilaku yang dapat mengganggu tidur atau muncul
saat seseorang tidur. Gangguan ini umum terjadi pada anak-anak. Beberapa
Defenisi Halusinasi
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa pada individu yang
ditandai dengan perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa
Jenis-jenis Halusinasi
Penyebab Halusinasi
Akibat Halusinasi
Halusinasi dapat menyebabkan gangguan dalam kebutuhan akan istirahat
dan tidur. Sehingga hal tersebut harus segera ditangani. Gangguan dalam
pemenhan istrihat tidur dapat menyebabkan rasa mengantuk disiang hari karna
waktu tidur malam yang tidak cukup, tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari,
tidak bersemangat, kurang konsentrasi, kondisi tubuh memburuk.
1. Pengkajian
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa pada individu yang
ditandai dengan perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa
suara, penglihatan, pengecapan, perabaan atau penghidungan. Pasien merasakan
stimulus yang sebenarnya tidak ada (Keliat, 2010).
Halusinasi dapat menyebabkan gangguan dalam kebutuhan akan istirahat
dan tidur. Sehingga hal tersebut harus segera ditangani. Gangguan dalam
pemenuhan istrihat tidur dapat menyebabkan rasa mengantuk disiang hari karna
waktu tidur malam yang tidak cukup, tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari,
tidak bersemangat, kurang konsentrasi, kondisi tubuh memburuk.
Pengkajian yang dapat dilakukan berupa (Purba dkk, 2011):
Faktor Predisposisi
Status Emosi
Afek tidak sesuai, perasaan bersalah atau malu, sikap negatif dan
bermusuhan, kecemasan berat atau panik, dan suka berkelahi.
Sumber Koping
Mekanisme Koping
Selain itu Perawat harus selalu mengkaji pola tidur pasien untuk melengkapi
dokumentasi keperawatan. Pengkajian pola tidur pasien tidak cukup jika hanya
bertanya “apakah kamu tidur nyenyak tadi malam?” seorang perawat haruslah
bertanya jika pasien merasa kesulitan untuk tertidur, mengalami bangun lebih
awal dan susah untuk kembali tidur, dan merasa istirahat/tidurnya cukup di pagi
hari. Selanjutnya, perawat haruslah bertanya jika pasien merasa lelah dan
mengantuk sepanjang hari. Pertanyaan untuk perawat tanyakan yaitu (Noreen &
Lawrence, 2001) :
1. Riwayat keperawatan
a. Kebiasaan pola tidur bangun, apakah ada perubahan pada waktu tidur,
jumlah jam tidur, kualitas tidur, apakah mengalami kesulitan tidur, sering
terbangun pada saat tidur, apakah mengalami mimpi yang mengancam.
b. Dampak pola tidur terhadap fungsi sehari-hari : apakah merasa segar
saat bangun, apa yang terjadi jika kurang tidur.
c. Adakah alat bantu tidur : apa yang anda lakukan sebelum tidur, apakah
menggunakan obat-obatan untuk membantu tidur?
d. Gangguan tidur atau faktor-faktor kontribusi : jenis gangguan tidur,
kapan masalah itu terjadi.
2. Pemeriksaan fisik
a. Observasi penampilan wajah, perilaku, dan tingkat energi pasien
b. Adanya lingkaran hitam disekitar mata, mata sayu, dan konjungtiva
merah.
c. Perilaku : iritabel, kurang perhatian, pergerakan lambat, bicara lambat,
postur tubuh tidak stabil, tangan tremor, sering menguap, mata tampak
lengket, menarik diri, bingung, dan kurang koordinasi.
3. Pemeriksaan diagnostic
a. Elektroencefalogram (EEG)
b. Elektromiogram (EMG)
c. Elektrookulogram (EOG)
2. Analisa Data
1. Data Subjektif
Data yang didapatkan dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap suatu
situasi dan kejadian. Informasi tersebut tidak bisa ditentukan oleh perawat,
mencakup persepsi, perasaan, ide pasien tentang status kesehatannya.
Misalnya tentang nyeri, perasaan lemah, ketakutan, kecemasan, frustasi,
mual, perasaan malu (Potter & Perry, 2005).
2. Data Objektif
• Perkembangan individu
• Ideal diri
3. Parasomnia
Pasien memperlihatkan tidur yang dibuktikan oleh indikator
sebagai berikut (skala 1-5 : gangguan ekstrem, berat, sedang,
ringan, atau tidak ada gangguan) :
a) jumlah jam tidur (sedikitnya 5 jam/24 jam untuk orang
dewasa)
b) pola, kualitas, dan rutinitas tidur
c) perasaan segar setelah tidur
d) terbangun di waktu yang sesuai
4. Rumusan Masalah
Masalah yang mungkin muncul pada pasien Tn. M adalah sebagai berikut:
1.Halusinasi Pendengaran
2. Harga diri rendah
3. Parasomnia
4. Perencanaan
b. Tindakan keperawatan :
• Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih
dimiliki pasien.Untuk membantu pasien dapat mengungkapkan
kemampuan dan aspek positif yang masih dimilikinya , perawat
dapat :
a. Mendiskusikan bahwa sejumlah kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki pasien seperti kegiatan pasien di rumah sakit, di
rumah, dalam keluarga dan lingkungan adanya keluarga dan
lingkungan terdekat pasien.
b. Beri pujian yang realistik/nyata dan hindarkan setiap kali
bertemu dengan pasien penilaian yang negatif.
• Membantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan.
Untuk tindakan tersebut, saudara dapat :
a. Mendiskusikan dengan pasien kemampuan yang masih dapat
digunakan saat ini
b. Bantu pasien menyebutkannya dan memberi penguatan terhadap
kemampuan diri yang diungkapkan pasien
c. Perlihatkan respon yang kondusif dan menjadi pendengar yang
aktif
• Membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan
dilatih Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah :
a. Mendiskusikan dengan pasien beberapa kegiatan yang dapat
dilakukan dan dipilih sebagai kegiatan yang akan pasien lakukan
sehari-hari.
b. Bantu pasien menetapkan kegiatan mana yang dapat pasien
lakukan secara mandiri, mana kegiatan yang memerlukan bantuan
minimal dari keluarga dan kegiatan apa saja yang perlu batuan
Halusinasi Pendengaran
No Kemampuan Pasien
1. SP 1:
1. Mengidentifikasi jenis halusinasi
2. Mengidentifikasi isi halusinasi
3. Mengidentifikasi waktu halusinasi
4. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi
5. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan isi halusinasi
6. Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi
7. Mengajarkan pasien menghardik halusinasi nya
8. Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam
Jadwal kegiatan harian pasien.
2. SP 2:
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengann cara bercakap-cakap
dengan orang lain.
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian pasien.
3. SP 3:
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan
yang biasa dilakukan di rumah sakit.
3.Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian pasien.
4. SP 4 :
I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.M
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 35 tahun
Status perkawinan : Belum menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Medan
Tanggal masuk RS : 14 Pebruari 2016
Golongan darah :O
Tanggal pengkajian : 18 Mei 2016
Diagnosa Medis : Halusinasi Pendengaran
Tn.
Keterangan :
: Perempuan
: Meninggal
E. Spiritual
- Nilai dan keyakinan : klien menganut agama Islam
- Kegiatan ibadah : klien menjalankan shalat di ruangan
V. Mekanisme koping
Saat ada masalah klien terkadang memendam masalahnya apabila
kita tidak terlebih dahulu untuk bercerita.
2. ANALISA DATA
DO:
- Klien tampak tidak bergairah
- Klien tampak tidak
berkonsentrasi
- Tampak lesu
3. Rumusan Masalah
Masalah Keperawatan
1. Insomnia
2. Halusinasi pendengaran
3. Harga diri rendah
Diagnose Keperawatan (Prioritas)
1. Insomnia
2. Halusinasi pendengaran
Hari / No Dx Perencanaan
3. Strategi pertemuan 3
1. Mengevaluasi jadwal -Membantu klien
kegiatan harian pasien. dalam melakukan
2. Melatih pasien kegiatan.
mengendalikan halusinasi
dengan melakukan
kegiatan
yang biasa dilakukan di
rumah sakit.
3.Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian pasien.
Hari / No Dx Perencanaan
Tanggal Keperawatan
Selasa / Parasomnia Tujuan dan Kriteria Hasil
5. PELAKSANAAN KEPERAWATAN
A= kualitas dan
kuantitas tidur
klien sedikit
bertambah dan
merasa cukup
P = Intervensi
dihentikan
A. Kesimpulan
Dari data di atas, ada dua diagnose yang ditemukan yaitu: Diagnosa 1:
Halusinasi Pendengaran dan Diagnosa 2: Parasomnia
P: lanjutkan Intervensi : SP 2
Kamis, 19 Mei 13.00- 14.00 2.Strategi pertemuan 2
2016 WIB - Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien
- Melatih pasien mengendalikan
halusinasi dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain
- Menganjurkan pasien
memaskkam dalam jadwal kegiatan
harian pasien.
A: masalah teratasi
P:intervensi dihentikan
P: Intervensi dihentikan