Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat tuhan yang maha esa atas
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
yang merupakan salah satu syarat untuk mengikuti tugas akhir program studio DIII
Keperawatan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Adapun judul Karya Tulis Ilmiah inia dalah Asuhan Keperawatan pada NY. R
dengan gangguan Rasa Nyaman Nyeri : Gastritis di kecamatan Medan Baru. Dalam
penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak baik moral, maupun material. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
ii
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kata sempurna, dan diharapkan ada kritikan yang membangun. Penulis berharap
KaryaTulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Semoga tuhan Yang
Maha Esa senantiasa memberikan ridha dan karunianya bagi kita semua.
DAFTAR ISI
iii
iv
Rasa nyeri merupakan mekanisme pertahanan tubuh, timbul bila ada jaringan rusak
dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi memindahkan stimulus nyeri. Nyeri adalah
pengalaman sensori nyeri dan emosional yang terlokalisasi pada suatu bagian tubuh sering
kali dijelaskan dalam istilah proses distruktif, jaringan seperti ditusuk-tusuk, panas yang
terbaka, melilit seperti emosi perasaan kaku, mual dan takut (Judha 2012).
Masalah keperawatan yang sering muncul adalah nyeri, di ulu hati, mual, muntah,
dan anoreksia. Kecemasan berhubungan dengan adanya nyeri dan muntah darah, kurang
Nyeri bersifat subjektif, tidak ada dua insan yang identik pada seorang individu yang
mengalami nyeri yang sama dan tidak ada dua kejadian nyeri yang sama mengahsilkan
respon atau perasaan yang identik pada seorang individu. Nyeri merupakan sumber penyebab
frustasi baik klien maupun tenaga kesehatan.
Secara umum nyeri merupakan suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat
terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh
reaksi fisik, fisiologis, maupun dari emosional.
Nyeri lambung merupakan salah satu gejala pertama sakit lambung (magh) yang
dalam istilah medis disebut gastritis, sebenarnya lumayan popular di masyarakat.
Berdasarkan data dijakarta pada 2007 terhadap 1.645 orang, ternyata 6 dari 10 orang
mengalami sakit lambung. Sayangnya, masyarakat indonesia masih rendah kesadarannya
untuk menjaga kesehatan lambung padahal saat menyerang, sakit magh bisa sangat
mengganggu aktivitas, bahkan menurunkan produktivitas kerja. Berbagai penelitian
menyimpulkan bahwa 70-80 % kasus sakit magh. Nyeri lambung bisa terjadi akibat terlalu
banyak mimpi alkohol dan menggunakan obat-obatan anti radang streoid dalam jangka
panjang, seperti aspirin serta ibuproven. Tapi adakalanya juga nyeri lambung terjadi pada
pembedahan mayor, luka bakar atau infeksi yang parah (Widowati 2010).
Dalam memberikan asuhan keperawatan guna mengatasi rasa nyeri pada pasien,
perawat harus selalu berusaha untuk mengembangkan strategi penatalaksanaan nyeri,
sehingga lebih dari sekedar pemberian obat-obatan analgetik. Dengan memahai konsep nyeri
secara holistik, diharapkan perawat mampu mengembangkan strategi-strategi yang dapat
mengatasi nyeri yang dirasakan pasien.
1.2. Tujuan
Dalam Karya Tulis Ilmiah ini penulis telah merumuskan beberapa tujuan, antara lain
1.2.1. Tujuan Umum
1. Mengetahui pemenuhan kebutuhan dasar dengan masalah nyeri pada pasien R
di Kecamatan Medan Baru.
1.3. Manfaat
1.3.1. Institusi
2.1.2 Klasifikasi
1. Gastritis akut
Disebabkan oleh mencerna asam atau alkali kuat yang dapat menyebabkan
mukosa menjadi gangren atau perforasi. Gastritis akut dibagi menjadi dua
garis besar yaitu :
2. Gastritis Kronik
Inflamasi lambung yang lama, dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau
maligna dari lambung, atau oleh bakteri Helicobacter pylory. Gastritis kronik
dikelompokkan lagi dalam 2 tipe yaitu tipe A dan tipe B. Dikatakan gastritis
kronik tipe A jika mampu menghasilkan imun sendiri. Tipe ini dikaitkan
2.1.3 Etiologi
1. Gastritis Akut
a. Gastritis Kronik
Penyebab dan patogenesis pada umumnya belum diketahui, biasanya
disebabkan oleh ulkus benigna atau maligna dari lambungHelicobacter
pylori. Gastritis ini merupakan kejadian biasa pada orang tua, tapi di duga
pada peminum alkohol, dan merokok.
2.1.4 Patofisiologi
2. Gastritis Kronik
b. Mual
c. Muntah
d. Nyeri epigastrum
e. Perdarahan saluran cerna pada hematemasis melena, tanda lebih lanjut
yaitu anemia.
2. Gastritis Kronik
2.1.8 Penatalaksanaan
1. Gastritis Akut.
a. Intruksikan pasien untuk menghindari alkohol.
10
Secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan aupun
berat. Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan
ekstensinya diketahui jika seseorang pernah mengalaminya ( Tamsuri, 2007 ).
Secara umum bentuk nyeri terbagi atas nyeri akut dan nyeri kronis :
1. Nyeri Akut
Nyeri ini biasanya berlangsung tidak lebih dari enam bulan. Gejalanya
mendadak, dan biasanya penyebab serta lokasi nyeri sudah diketahui. Nyeri
akut ditandai dengan peningkatan tegangan otot dan kecemasan yang
keduanya meningkatkan persepsi nyeri.
11
1. Usia
Usia adalah variabel penting yang mempengaruhi nyeri terutama pada anak
dan orang dewasa. Perbedaan perkembangan yang di temukan antara kedua
kelompok umur ini dapat mempengaruhi bagaimana anak dan orang dewasa
bereaksi terhadap nyeri. Anak-anak yang belum mepunyai kosakata yang
banyak, mempunyai kesuitan mendeskripsikan secara verbal dan
mengekspresikan nyeri paada orang tua atau perawat. Sehingga perawat harus
mengkaji respon nyeri pada anak.
2. Jenis Kelamin
Laki-laki dan wanita tidak mempunyai perbedaan secara signifikan mengenai
respon mereka terhadap nyeri. Masih diragukan bahwa jenis kelamin
merupakan faktor yang berdiri sendiri dalam ekspresi nyeri. Misalnya anak
laki-laki harus berani dan tidak boleh menangis dimana seorang wanita dapat
menangis dalam waktu yang sama.
3. Budaya
Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara individu mengatasi
nyeri. Individu mempelajari apa yang diharapkan dan apa yang diterima oleh
12
13
Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri yang dirasakan
oleh individu. Pegukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan individual,dan
kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda oleh dua
orang yang berbeda. Pengukuran nyeri dengan pendekatan objektif yang paling
mungkin adalah menggunakan respon fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri.
Namun, pengukuran dengan tehnik ini juga tidak dapat memberikan gambaran pasti
tentang nyeri itu sendiri.
1. Karakteristik nyeri
Karakteristik nyeri meliputi lokasi, penyebaran nyeri, dan kemungkinan
penyebaran, durasi (menit, jam, hari, bulan) serta irama (terus-menerus, hilang
timbul, periode bertambah atau berkurangnya intensitas nyeri) dan kualitas
nyeri. (Tansuri, 2006)
2. Faktor yang meningkatkan dan menurunkan nyeri
Berbagai perilaku sering diidentifikasiklien sebagai faktor yang mengubah
intensitas nyeri,dan apa yang di yakini klien dapat membantu dirinya. Perilaku
ini seringdidasarkan pada upaya try and error (Tamsuri, 2006).
3. Efek nyeri terhadap aktivitas sehari-hari
Misalnya, terhadap pola tidur, nafsu makan, konsentrasi, interaksi dengan
orang lain, gerakan fisik, bekerja, dan aktivitas santai.Nyeri akut sering
berkaitan dengan ansietas dan nyeri kronis yang berhubungan dengan depresi
(Tamsuri, 2006).
4. Kekhawatiran individu tentang nyeri
Dengan meliputi masalah yang luas seperti beban ekonomi, prognosi serta
berpengaruh terhadap peran dan citra diri (Tamsuri, 2006).
14
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
15
2.2.1. Pengkajian
16
Data dasar adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status kesehatan
klien, kemampuan klien mengelola kesehatan terhadap dirinya sendiri, dan hasil
konsultasi dari medis atau pun profesi kesehatan lainnya. Data focus adalah data
tentang perubahan-perubahan atau respon klien terhadap kesehatan dan masalah
kesehatannya serta hal-hal yang mencakup tindakan yang dilaksanakan terhadap klien
(Prasetyo, 2010).
17
Diagnose keperawatan yang muncul pada gangguan rasa nyaman nyeri (NANDA
dalam Potter & Perry, 2006) yaitu:
18
Tujuan :
Criteria hasil :
Intervensi :
1. Observasi dan catat keluhan lokasi nyeri skala 0-10 (NRS) dan efek yang
ditimbulkan oleh nyeri.
2. Istrahatkan pasien pada saat nyeri muncul.
3. Ajarkan relaksasi nafas dalamsaat nyeri muncul.
Rasional :
19
Evaluasi :
2.3.1 PENGKAJIAN
1. Biodata
20
Ny. R mengeluh nyeri, skala nyeri 6 (NRS) dibagian daerah abdomen kiri
bagian atas .
b. Quantity/ quality
• Bagaimana dirasakan
Ny. R mengatakan nyeri pada daerah abdomen kiri bagian atas serta
diatas umbilicus seperti rasa ditusuk-tusuk.
• Bagaimana dilihat
Ny. R terlihat cemas dengan keadaannya dilihat dari raut wajah dan
konsentrasi menjawab pertanyaan dan terlihat lemah diatas tempat
tidur.
c. Region
21
22
b. Konsep Diri
• Gambaran diri
Pasien gemuk, dan pasien tidak ada masalah dengan keadaannya
sekarang
• Ideal diri
Pasien mengatakan dia akan dapat segera sembuh, dan pasien takut
dengan keadaannya.
• Harga diri
Pasien tidak merasa malu dengan kondisinya sekarang
• Peran diri
23
24
Rambut
Wajah
Mata
Kelengkapan dan kesimetrisan : lengkap dan simetris
Palpebra : normal
Konjungtiva dan sclera : konjungtiva tidak pucat dan
sclera berwarna
Hidung
• Tulang hidung dan posisi septum nasi : Simetris dan tidak ada kelainan
25
Telinga
Leher
Pemeriksaan Thoraks/dada
• Inspeksi thoraks (normal, burrel chest, Funnel chest, pigeon chest, flail
chest, kifos koliasis).
• Pernafasan (frekwensi, irama) : Frekwensi 24x/menit, irama regular.
• Tanda kesulitan bernafas : Tidak ada tanda kesulitas bernafas
Pemeriksaan Abdomen
26
Fungsi Motorik
27
c. Pola kegiatan/aktivitas
• Urian aktivitas Ny. R untuk mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian
dilakukan secara mandiri, sebahagian atau total.
• Uraian aktivitas ibadah Ny. R
Ny. R selalu rutin melakukan ibadah
d. Pola Eliminasi
• BAB
Pola BAB : 1x / hari
Karakter feses : keras
Riwayat perdarahan : tidak ada perdarahan
BAB terakhir : hari ini
Diare : tidak ada diare
Penggunaan laksatif : tidak ada pengguanan laksatif
• BAK
Pola BAK : 4-6 kali/ hari
Karakter Urine : normal
Nyeri/ rasa terbakar/ kesulitan BAK :tidak ada kesulitan BAK
RIwayat Penyakit Ginjal/ Kandung Kemih : Tidak ada
Penggunaan Diuretic : Tidak ada penggunaan
diuretik
Upaya mengatasi masalah : Tidak ada
e. Masala Koping
28
29
1. Masalah Keperawatan
a. Nyeri
b. Kurang pengetahuan
2. Diagnose Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung ditandai dengan wajah
tampak meringis, perilaku distraksi gelisah, keadaan umum lemah, skala
nyeri atau nyeri sedang dengan skala pengukuran ( Numerik Rating Scale).
b. Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurangnya
informasi.
2.1.4. PRENCANAAN KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung ditandai dengan wajah
tampak meringis, perilaku distraksi gelisah, keadaan umum lemah, skala nyeri
atau nyeri sedang dengan skala pengukuran ( Numerik Rating Scale). a.
Tujuan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan pasien mengatakan
nyeri sudah hilang dan mampu melakukan aktivitas seperti biasanya. b.
Kriteria Hasil :
• Pasien melaporkan nyeri hilang dengan skala nyeri 0-2
• Pasien melaporkan adanya penurunan rasa nyeri dari skala 6 sampai
skala nyeri 2 dengan skala pengukuran ( Numerik Rating Scale).
30
31
Intervensi Rasional
a. Beri pendidikan kesehatan Pengkajian/evaluasi secara periodik
(penyuluhan) tentang penyakit, beri meningkatkan
kesempatan klien atau keluarga pengenalan/pencegahan dini terhadap
untuk bertanya, beritahu tentang komplikasi seperti ulkus
32
menangis. gastritis
33
34
Implementasi dan
Evaluasi Keperawatan Tindakan Keperawatan Evaluasi
NO Hari / Pukul
tanggal
35
36
37
3.1 Kesimpulan
Data yang didapat saat pengkajian Kamis, 3 Agustus 2017 pukul 14.00 WIB,
pasien mengatakan nyeri pada abdomen kiri bagian atas disertai mual dan muntah
TD : 160/100 mmHg, RR : 20x/menit, HR : 82x/menit,. Pasien mengatakan beliau
mengalami mual muntah ±6 kali dalam satu hari. Pada kasus Ny.R dengan diagnose
medis Gastritis , maka muncul masalah keperawatan pada NANDA (2009-2011).
Gangguan Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung ditandai dengan wajah
klien tampak meringis, gelisah, keadaan umum lemah skala nyeri 6 (NRS),
kecemasan berhubungan dengan mual ditandai dengan keadaan umum klien lemah
dan tidak mengetahui sumber informasi ditandai dengan keluarga bertanya mengenai
penyebab penyakit yang terjadi.
Yang terjadi perioritas masalah dalam kasus ini adalah nyeri berhubungan
denga iritasi mukosa lambung ditandai dengan wajah klien tampak meringis, gelisah,
keadaan umum lemah skala nyeri sedang (NRS).
38
3.2 Saran
1. Bagi perawat
a. Pada saat melakukan pengkajian pada klien, perawat berperan aktif,
menanyakan kepada klien tentang apa yang dirasakan klien dan keluarga
selama menderita penyakit ini agar perawat menegakkan diagnose
keperawatan yang aktif.
b. Diagnose keperawatan yang ditegakkan hendaknya klien dan keluarga di
ikutsertakan, sehingga terjalin kerjasama yang baik untuk mempermudah
pemecahan masalah.
c. Diharapkan kepada perawat memberikan helath education, kepada klien
dan keluarga agar rutin minum obat secara teratur, dosis tepat, waktu tepat,
dan keluarga mengawassi pemakaian obat selama 3 bulan untuk mencegah
kekambuhan (infeksi sekunder), mengurangi aktivitas dan menganjurkan
pada klien untuk cukup istrahat.
d. Menilai tingkat kebersihan terhadap pemecahan masalah, diharapkan
kepada perawat untuk melakukan implementasi yang jelas direncanakan
39
40
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : konsep, proses, dan praktik,
Edisi 4. EGC
Setiawati, S, dkk (2008). Panduan Praktis Mengkaji Fisiok keperawatan. Jakarta : Trans Info
Media.
Sigit Nian Prasetyo. (2010). Konep Dan Proses Keperawatan Nyeri. Edisi Pertama.
Surakarta. Graha Ilmu.
Wartonah, T (2006), Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. Edisi-3. Jakarta :
Salamba Medika.
41