Disusun Oleh :
Nim : 20.03.0048
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, atas limpahan
Rahmat dan Ridho yang di berikan dalam menjalani kehidupan ini sehingga penulis
dapat menyelesaikan Tugas individu
Tugas ini disusun sebagai bahan pembelajaran pada cabang Ilmu keperawatan
kritis, Diharapkan makalah ini mampu sekiranya memberikan pengetahuan dasar dan
dapat dipergunakan sebagai acuan, petunjuk dan pedoman bagi seluruh pembaca
terutama untuk rekan mahasiswa mahasiswi D3 Keperawatan. Makalah ini dapat
diselesaikan sesuai yang diharapkan dikarenakan adanya dukungan baik secara moril
dan materil dari berbagai pihak.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada
banyak kekurangan baik dari segi penyusun, bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar-lebarnya
bagi pembaca yang ingin memeberi saran dan kritik nya kepada penulis demi perbaikan
dimasa yang akan datang.
ii
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
6. Menjelaskan apa saja faktor yang mempengaruhi pemasangan CVP (Central Veneus
Pressure)
1.3 Manfaat
Bagi pembaca dan penulis dapat mengeti mengenai definisi, tujuan, indikasi, interpretasi
dan faktor yang mempengaruhi pengukuran CVP (Central Veneus Pressure).
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi
CVP adalah memasukkan kateter poli ethylene dari vena tepi sehingga ujungnya
berada di dalam atrium kanan atau di muara vena cava. CVP disebut juga
kateterisasi vena sentralis (KVS)
Tekanan vena sentral secara langsung merefleksikan tekanan pada atrium kanan.
Secara tidak langsung menggambarkan beban awal jantung kanan atau tekanan
ventrikel kanan pada akhir diastole. Menurut Gardner dan Woods nilai normal
tekanan vena sentral adalah 3-8 cmH2O atau 2-6 mmHg. Sementara menurut
Sutanto (2004) nilai normal CVP adalah 4 – 10 mmHg.
1. Mengetahui status intravaskuler dan menunjukkan volume sirkulasi darah atau status
hidrasi tubuh (normovolemik, hipervolemik, atau hipovolemik/dehidrasi)
2. Mengetahui tonus pembuluh darah: hipotonus atau hipertonus
3. Mengetahui fungsi ventrikel kanan sebagai pompa (indikasi gagal jantung kanan)
4. Untuk memberikan obat – obatan secara intra vena
a. Persiapan pasien
Memberikan penjelasan pada klien dan keluarga tentang:
1. Tujuan pemasangan
2. Daerah pemasangan &
3. Prosedur yang akan dikerjakan
4
b. Persiapan alat
1. Kateter CVP
2. Set CVP
3. Spuit 2,5 cc
4. Antiseptik
5. Obat anaestesi lokal
6. Sarung tangan steril
7. Bengkok
8. Cairan NaCl 0,9% (25 ml)
9. Plester
1. Vena femoralis
2. Vena cephalika
3. Vena basalika
4. Vena subclavia
5. Vena jugularis eksterna Vena jugularis interna
b. Cara Pemasangan :
10. Jarum ditusukkan kira – kira 1 jari kedepan medial, ke arah telinga sisi yang
berlawanan
11. Darah dihisap dengan spuit tadi
12. Kateter terus dimasukkan ke dalam jarum, terus didorong sampai dengan
vena cava superior atau atrium kanan
13. Mandrin dicabut kemudian disambung infus -> manometer dengan three way
stopcock
14. Kateter fiksasi pada kulit
15. Beri betadhin 10%
16. Tutup kasa steril dan diplester
1. Volume darah :
e) Emphysema mediastinum
Tabel Penyebab yang mungkin dari CVP yang meningkat dan menurun
darah yang tinggi, tetapi juga darah yang rendah, tetapi juga:
3.1 Kesimpulan
CVP adalah memasukkan kateter poli ethylene dari vena tepi sehingga
ujungnya berada di dalam atrium kanan atau di muara vena cava. CVP disebut
juga kateterisasi vena sentralis (KVS.
3.2 saran
Diharapkan dengan CVP ini kebutuhan cairan pasien terpenuhi dengan cepat
dan dalam waktu singkat.
8
7
DAFTAR PUSTAKA
Nurachmah, E. 2000. Buku Saku Prosedur Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Dougherty, L. 2010. Akses Vena Sentral. Jakarta: Erlangga.
Tim Keperawatan Kritis UNAIR. 2017. Modul Praktikum Keperawtan Kritis. Surabaya
Sumber Sitirochana.blogspot.com.http://www.google.co.id/imgres?
hl=en&biw=1280&b ih=557&tbm=