Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia enam puluh
tahun ke atas (UU No.13 Tahun 1998). Sedangkan menurut WHO lanjut
usia meliputi usia pertengahan (Middle age) yaitu kelompok dengan
rentang usia 45-59 tahun, usia lanjut (Elderly) yaitu kelompok dengan
rentang usia 60-70 tahun, lanjut usia tua (Old) yaitu kelompok dengan
rentang usia 75-90 tahun, usia sangat tua (very old) yaitu kelompok
dengan rentang usia lebih dari 90 tahun (Setyoadi & Kusharyadi,2010).
Menurut UU Kesehatan No.23 tahun 1992 pasal 19 ayat 1
merumuskan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya
mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan, dan sosial. Perubahan ini
memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan termasuk
kesehatannya. Oleh karena itu kesehatan pada usia lanjut perlu
mendapatkan perhatian khusus dengan tetap dipelihara dan ditingkatkan
agar selama mungkin dapat hidup secara produktid sesuai dengan
kemampuan sehingga dapat ikut serta berperan aktif dalam pemangunan
(Fatimah,2010).
Menurut WHO pada tahun 2000 jumlah lansia sekitar 5,300,000
(7,4%) dari total populasi, sedangkan pada tahun 2010 jumlah lansia
24,000,000 (9,77%) dari total populasi. Badan pusat statistic (BPS)
melaporkan terdapat 29,3 juta penduduk lansia di Indonesia 2021 angka
ini setara dengan 10,82% dari total penduduk di Indonesia. Jika dilihat dari
status ekonomi, mayoritas atau 43,29% penduduk lansia berasal dari
rumah tangga dengan kelompok pengeluaran 40% terbawah.
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah diatas nilai
normal. Menurut Nurarif A.H. & Kusuma H. (2016), hipertensi adalah
peningkatan tekanan darah sistolik sekitar 140 mmHg atau tekanan
diastolik sekitar 90 mmHg. Hipertensi merupakan masalah yang perlu
diwaspadai, karena tidak ada tanda gejala khusus pada penyakit hipertensi
dan beberapa orang masih merasa sehat untuk beraktivitas seperti

1
biasanya. Hal ini yang membuat hipertensi sebagai silent killer
(Kemenkes, 2018), orang-orang akan tersadar memiliki penyakit
hipertensi ketika gejala yang dirasakan semakin parah dan memeriksakan
diri ke pelayanan kesehatan.
Hipertensi pada lansia merupakan hal yang sering ditemukan
dikarena sebagian besar orang-orang paruh baya atau lansia berisiko
terkena hipertensi. Hipertensi pada lansia disebabkan oleh penurunan
elastisitas dinding aorta, penebalan katub jantung yang membuat kaku
katub, menurunnya kemampuan memompa jantung, kehilangan elastisitas
pembuluh darah perifer, dan meningkatnya resistensi pembuluh darah
perifer (Nurarif A.H. & Kusuma H., 2016). Penyebab lansia menderita
hipertensi diatas karena kemunduran fungsi kerja tubuh
A. Tujuan Penulisan

1. Agar dapat mengetahui konsep teori keluarga lansia


2. Untuk mengetahui diagnoosa keperawatan yang ada di keluarga lansia
3. Untuk mengetahui pengkajian pada keluaga lansia
4. Untuk intervensi dan implementasi pada keluarga lansia

B. Manfaat
1. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Pada keluarga tahapan
perkembangan lansia
2. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang keluarga dengan
tahapan perekembangan lansia
3. Menambah ilmu pengetahuan tentang Asuhan Keperawatan Keluarga
Lansia

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan
dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama
lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan serta
mempertahankan kebudayaan (Friedman, 2010). Menurut WHO
(1969,42), keluarga merupakan anggota rumah tangga yang saling
berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan
(Setiadi, 2006,45 dalam Setiawati, 2017).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung
karena hubungan darah, perkawinan dan adopsi dalam satu rumah
tangga, yang berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Ali, 2010).
Jadi, penulis dapat menyimpulkan bahwa definisi dari
keluarga merupakan sekumpulan orang yang terikat oleh ikatan
perkawinan, darah serta adopsi dan tinggal dalam satu.
Berdasarkan konsep Duvall dan Miller (Friedman 1977) meliputi
pasangan baru, keluarga kelahiran anak pertama, keluarga dengan
anak pra sekolah, keluarga dengan anak sekolah, keluarga dengan
anak remaja, keluarga dengan anak dewasa, keluarga usia
pertengahan, keluarga usia lanjut.
B. Tahap perkembangan keluarga
Tahap dan perkembangan keluarga menurut Harmoko (2012), yaitu:

1. Tahap pertama pasangan baru atau keluarga baru (beginning


family)
Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing individu,
yaitu suami dan istri membentuk keluarga melalui perkawinan
yang sah dan meninggalkan keluarga melalui perkawinan yang
sah dan meninggalkan keluarga masing-masing, secara psikologi

3
keluarga tersebut membentuk keluarga baru. Suami istri yang
membentuk keluarga baru tersebut perlu mempersiapkan
kehidupan yang baru karena keduanya membutuhkan
penyesuaian peran dan fungsi sehari-hari. Masing-masing
pasangan menghadapi perpisahan dengan keluarga orang tuanya
dan mulai membina hubungan baru dengan keluarga dan
kelompok sosial pasangan masing- masing. Masing-masing
belajar hidup bersama serta beradaptasi dengan kebiasaan sendiri
dan pasangannya. Misalnya kebiasaan makan, tidur, bangun
pagi, bekerja dan sebagainya. Hal ini yang perlu diputuskan
adalah kapan waktu yang tepat untuk mempunyai anak dan
berapa jumlah anak yang diharapkan.
1. Tahap kedua keluarga dengan kelahiran anak pertama (child
bearing family)
Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari darah
tinggi sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak
pertama berusia 30 bulan (2,5 tahun). Darah tinggi dan kelahiran
bayi perlu disiapkan oleh pasangan suami istri melalui beberapa
tugas perkembangan yang penting. Kelahiran bayi pertama
memberi perubahan yang besar dalam keluarga, sehingga
pasangan harus beradaptasi dengan perannya untuk memenuhi
kebutuhan bayi. Masalah yang sering terjadi dengan kelahiran
bayi adalah pasangan merasa diabaikan karena fokus perhatian
kedua pasangan tertuju pada bayi. Suami merasa belum siap
menjadi ayah atau sebaliknya.
2. Tahap ketiga keluarga dengan anak pra sekolah (families with
preschool)
Suami istri. Orang tua mempunyai peran untuk menstimulasi
perkembangan individual anak, khususnya kemandirian anak
agar tugas perkembangan an Tahap ini dimulai saat kelahirn
anak berusia 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5 tahun.
Pada tahap ini orang tua beradaptasi terhadap kebutuhan-

4
kebutuhan dan minat dari anak prasekolah dalam meningatkan
pertumbuhannya. Kehidupan keluarga pada tahap ini sangat
sibuk dan anak sangat bergantung pada orang tua. Kedua orang
tua harus mengatur waktunya sedemikian rupa, sehingga
kebutuhan anak, suami/istri, dan ekerjaan (punya waktu/paruh
waktu) dapat terpenuhi. Orang tua menjadi arsitek keluarga
dalam merancang dan mengarahkan perkembangan keluarga
dalam merancang dan mengarahkan perkembangan keluarga agar
kehidupan perkawinan tetap utuh dan langgeng dengan cara
menguatkan kerja sama antara ak pada fase ini tercapai.
3. Tahap keempat keluarga dengan anak usia sekolah (families with
children)
Tahap ini dimulai pada saat anak yang tertua memasuki
sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada
fase ini keluarga mencapai jumlah anggota keluarga maksimal,
sehngga keluarga sangat sibuk. Selain aktifitas di sekolah,
masing-masing anak memiliki aktifitas dan minat sendiri
demikian pula orang tua yang mempunyai aktifitas berbeda
dengan anak. Untuk itu, keluarga perlu bekerja sama untuk
mencapai tugas perkembangan. Pada tahap ini keluarga (orang
tua) perlu belajar berpisah dengan anak, memberi kesempatan
pada anak untuk bersosialisasi, baik aktifitas di sekolah maupun
di luar sekolah.
4. Tahap kelima keluarga dengan anak remaja (families with
teenagers)
Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan
biasanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun, pada saat anak
meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuannya keluarga melepas
anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang
lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.

5
5. Tahap keenam keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan
(lounching center families)
Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan
rumah. Lamanya tahap ini bergantung pada banyaknya anak
dalam keluarga atau jika anak yang belum berkeluarga dan
tetap tinggal bersama orang tua. Tujuan utama pada tahap
ini adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap
berperan dalam melepas anaknya untuk hidup sendiri.
Keluarga empersiapkan anaknya yang tertua untuk
membentuk keluarga sendiri dan tetap membantu anak
terakhir untuk lebih mandiri. Saat semua anak meninggalkan
rumah, pasangan perlu menata ulang dan membina
hubungan suami istri seperti pada fase awal. Orang tua akan
merasa kehilangan peran dalam merawat anak dan merasa
kosong karena anak- anaknya sudah tidak tinggal serumah
lagi. Guna mengatasi keadaan ini orang tua perlu melakukan
aktifitas kerja, meningkatkan peran sebagai pasangan, dan
tetap memelihara hubungan dengan anak.
6. Tahap ketujuh keluarga usia pertengahan (middle age
families)
Tahapan ini dimulai saat anak yang terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiun atau salah
satu pasangan meninggal. Pada tahap ini semua anak
meninggalkan rumah, maka pasangan berfokus untuk
mempertahankan kesehatan dengan berbagai aktifitas.

7. Tahap kedelapan keluarga usia lanjut


Tahap terakhir perkembangan keluarga dimulai saat
salah satu pasangan pensiun, berlanjut salah satu pasangan
meninggal. Proses usia lanjut dan pensiun merupakan
realitas yang tidak dapat dihindari karena berbagai proses
stresor dan kehilangan yang harus dialami keluarga. Stresor
tersebut adalah berkurangnya pendapatan, kehilangan

6
berbagai hubungan sosial, kehilangan pekerjaan serta
perasaan menurunnya produktifitas dan fungsi kesehatan.
Mempertahankan penataan kehidupan yang memuaskan
merupakan tugas utama keluarga pada tahap ini. Usia lanjut
umumnya lebih dapat beradaptasi tinggal di rumah sendiri
daripada tinggal bersama anaknnya.
C. Fungsi keluarga
Menurut Friedman (2010), fungsi keluarga dibagi menjadi 5 yaitu:
1. Fungsi Afektif
Memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi
kebutuhan psikologis anggota keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi
Memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan
menjadikan anak sebagai anggota masyarakat yang produktif
serta memberikan status pada anggota keluarga.
3. Fungsi Reproduksi
Untuk mempertahankan kontinuitas keluarga selama beberapa
generasi dan untuk keberlangsungan hidup masyarakat.
4. Fungsi ekonomi
Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi
efektifnya.
5. Fungsi perawatan kesehatan
Menyediakan kebutuhan fisik, makanan, pakaian, tempat
tinggal, perawatan kesehatan.
D. Tugas perkembangan keluarga lansia

a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan

b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman,


kekuatan fisik, dan pendapatan

c. Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat

d. Mempertahakan hubungan anak dan sosial masyarakat

e. Melakukan life review

7
E. Peran tanggung jawab keluarga
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku intra
personal sifat, kegiatan, yang bersifat berhubungan dengan pola
perilaku dan keluarga, kelompok dan masyarakat. Berbagai peran
yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:
1. Peran ayah
Ayah sebagai suami dari istridan ayah dari anak-anak berperan
sebagi pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa
aman serta sebagai kepala keluarga, ayah juga berperaan
sebagai anggotadari kelompok sosialnyadan sebagai anggota
masyarakat dilingkungannya.
2. Peran ibu
Ibu berperan sebagai istri dari suamidan ibu dari anak-anaknya,
mempunyai tugas untuk mengurus rumah tangga, pengasuh dan
pendidik anak-anaknya, pelindung dan anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga ibu berperan sebagai pencari
nafkah tambahan dari keluarga.
3. Peran anak
Anak melakukan peran psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, social, dan spiritual
(Friedman, 2010).
F. Masalah Kesehatan yang terjadi pada keluarga lansia
1. Hipertensi
2. Diabetes melitus
3. Masalah kebersihan ( gigi dan mulut, rambut, kulit, telinga,
jarang cuci tangan, dll)
4. Asupan nutrisi kurang
G. Pengkajian
Proses pengkajian keluarga ditandai dengan pengumpulan
informasi yang terus menerus dan keputusan profesional yang
mengandung arti terhadap informasi yang dikumpulkan. Dengan
kata lain data dikumpulkan secara sistematik menggunakan alat

8
pengkajian keluarga, kemudian diklasifikasikan dan dianalisis
untuk menginterprestasikan artinya (Doengoes, 2017). Menurut
Setiadi (2018), pengkajian keperawatan keluarga meliputi:

1. Pengkajian keluarga meliputi:


a. Pengkajian data umum:
1) Nama KK
2) Umur
3) Alamat
4) Pekerjaan KK
5) Pendidikan KK
6) Komposisi keluarga
7) Genogram
8) Tipe keluarga
9) Suku bangsa
10) Agama
11) Status sosial ekonomi keluarga
12) Aktivitas rekreasi keluarga
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap keluarga saat ini
Tahapan perkembangan keluarga saat ini ditentukan oleh
usia anak tertua dari keluarga inti
2) Tugas tahapan perkembangan yang belum terpenuhi
Menjelaskan tentang tugas keluarga yang belum
terpenuhi dan kendala yang dialami keluarga.
3) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan tentang riwayat kesehatan keluarga inti,
riwayat kesehatan anggota keluarga, upaya dalam
pencegahan suatu penyakit.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Menjelaskan riwayat kesehatan generasi keluarga dari
penyakit menular dan keturunan.
5) Data Lingkungan

9
(a) Karakteristik rumah
Data yang ada dalam karakteristik rumah adalah
ukuran rumah, kondisi dalam rumah dan luar rumah,
kebersihan rumah, ventilasi rumah, saluran
pembuangan air limbah, pengolahan sampah,
kepemilikan rumah, kamar mandi, denah rumah.
(b) Karakteristik tetangga dan komunitas
Menjelaskan tentang karakteristik dari tetangga dan
komunitas setempat dan meliputi kebiasaan, nilai dan
norma serta budaya penduduk setempat.
(c) Mobilisasi geografi keluarga
Menjelaskan mobilisasi keluarga dan anggota
keluarga.
(d) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan
masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan
keluarga untuk berkumpul dan berinteraksi dengan
masyarakat.
(e) Sistem pendukung keluarga
Menjelaskan jumlah anggota keluarga yang sehat dan
fasilitas keluarga yang mendukung kesehatan.
6) Struktur komunikasi keluarga
(a) Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan bagaimana komunikasi dalam keluarga
dan bagaimana anggota keluarga menciptakan
komunikasi.
(b) Struktur kekuatan keluarga
Menjelaskan kemampuan keluarga untuk
mempengaruhi dan mengendalikan anggota keluarga
untuk mengubah perilaku yang berhubungan dengan
kesehatan.

10
(c) Struktur Peran
Menjelaskan tentang peran anggota keluarga secara
formal maupun informal baik di lingkungan keluarga
maupun di lingkungan masyarakat.
(d) Nilai dan norma budaya
Menjelaskan mengenai sistem norma yang dianut
keluarga dan berhubungan dengan kesehatan.
7) Fungsi keluarga
8) Stress dan koping keluarga
(a) Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami
keluarga dan memerlukan penyelesaian dalam waktu
kurang dari 6 bulan. Sedangkan stressor jangka
panjang adalah stressor yang memerlukan
penyelesaian lebih dari 6 bulan.
(b) Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor dan
situasi mengkaji sejauh mana keluarga berespon
terhadap stressor dan situasi.
(c) Strategi koping yang digunakan
Menjelaskan strategi seperti apa yang digunakan
keluarga bila ada permasalahan.
(d) Harapan keluarga
Menjelaskan harapan keluarga terhadap kesehatan.
9) Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik anggota keluarga meliputi
pengkajian mental, pengkajian fisik, pengkajian emosi,
pengkajian sosial dan pengkajian spritual.

H. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul


Diagnosa yang mungkin muncul menurut Herdman (2015), yaitu:
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
3. Kurang pengetahuan keluarga mengenai kesahatan

11
4. Kesiapan meningkatkan kesahatan
I. Intervensi yang mungkin dilakukan
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
a) Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga mengenai penyakit
yang diderita
b) Mengedukasi keluarga mengenal mengenai Tindakan untuk
pencegahan atau peminimalisan gejala
c) Memberikan pengetahuan atau informasi mengenai kondisi
penyakit yang diderita
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
a) Identifikasi fakor internal/eksternal yang dapat
meningkatkan Kesehatan
b) Memotivasi untuk berperilaku sehat
c) Tentukan pengetahuan dangaya hidup
3. Kurang pengetahuan keluarga mengenai kesahatan
a) Kaji tingkat pengetahuan keluarga
b) Jelaskan patofisiologi dari penyakit
c) Gambarkan tanda dan gejala yang muncul pada penyakit
dengan cara yang mudah dipahami
4. Kesiapan meningkatkan kesahatan
a) Memberikan pendidikan kesehatan mengenai penyakit yang
diderita
b) Menjelaskan tanda dan gejala yang mungkin muncul
c) Menjelaskan cara pencegahan dan penanganannya

12
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. LEMBAR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN


KELUARGA DI KOMUNITAS
Fasilitas Yankes Puskesmas No. Register

Nama Perawat yang mengkaji Meita Rahmawati, Muronah, Tanggal Minggu, 18 September 2022
Rahajeng Sugih Utamy Pengkajian

1. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Tn. K Bahasa sehari- Bahasa Jawa
hari

Alamat Rumah & Telp Glempang Jarak yankes 3 km


terdekat

Agama & Suku Islam , Jawa Alat Bus


Transportasi

DATA ANGGOTA KELUARGA

N Nama Hub dgn Umu JK Suk Pendidi Pekerja Status TTV Status Alat
o KK r u kan an Saat Gizi (TD, Imunisasi Bantu/
Terakhi Ini N, S, Dasar Protesa
r (TB, P)
BB)

1. Tn. K Suami 68 L jaw SD Buruh Tb: 120/90 Lengkap -


thn a 165cm ,80,
36, 20
BB: 60

Imt
(22,03)

Ideal

2. Ny. R Istri 67 P jaw SD Ibu Tb: 150/7 Lengkap -


thn a rumah 148cm 0,
tangga
BB:55 88, 36,
kg 20

Imt
(26,07)

BB lebih

13
LANJUTAN

N Nama Penampilan Status Kesehatan Riwayat Penyakit/ Analisis Masalah


o Umum Alergi Kesehatan
Saat ini INDIVIDU

1. Tn. K Baik Sehat - -

2. Ny. R Baik Sehat Hipertensi -

14
2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT (terlampir)
3. DATA PENUNJANG KELUARGA
Rumah dan Sanitasi Lingkungan  Stres dan Koping Keluarga
o Stres jangka panjang*; keluarga mengatakan saat
 Kondisi Rumah : ini tidak memiliki stress jangka panjang.
o Stres jangka pendek*; Ny. R mengatakan saat ini
o Ukuran: 8x9 m 2
ingin segera berkumpul dengan anak dan
o Jenis tempat tinggal*; Rumah di area pedesaan
cucunya.
o Kepemilikan: Rumah milik mertua, Rumah dibangun tahun
o Kemampuan keluarga berespon terhadap
1960
stresor*; apabila ada masalah anggota keluarga
o Jenis bangunan*; Permanen, dinding bangunan terbuat dari
menyikapinya dengan tenang.
tembok o Strategi koping
o Jenis lantai: keramik
 Koping internal*; apabila Tn. K ada sedikit
o Genting*: Standar, genting rumah terbuat dari genting tanah masalah biasanya bercerita kepada istrinya serta
soka dengan warna coklat. menghibur diri dengan menonton tv atau
o Eternit*: tidak ada mendengar radio.
o Jumlah ruangan*: memiliki satu ruang tamu dibagian depan  Koping eksternal*: apabila masalah berasal dari
dengan ukuran cukup luas, pencahayaan cukup terang pada luar biasanya keluarganya mencari informasi di
bagian ruang tamu, ruang tamu terdapat tempat duduk kayu masyarakat dengan memelihara hubungan yang
dan satu meja, ruang makan dengan dapur menyatu, di baik dengan masyarakat.
dapur tidak memiliki ventilasi namun terdapat satu pintu  Harapan Keluarga: Ny. R berharap keluarga
disamping tempat cuci piring, terdapat 2 kursi makan, di besarnya sealu harmonis dan untuk keluarga kecilnya
dapur tempat memasak dan kompor dekat dengan tempat selalu harmonis dan Bahagia.
cuci piring, ada 2 kamar tidur disetiap kamar terdapat satu
jendela, dinding rumah belum di cat, terdapat satu ruang
keluarga, pada ruang keluarga terdapat satu televisi dan satu PHBS Di Rumah Tangga
karpet untuk tiduran, dikamar mandi terdapat peralatan
mandi yang lengkap dan bersih, WC kamar mandi leher  Jika PUS, KB yang digunakan:
angsa kamar mandi bersih namun licin. Tidak, Ny. R sudah menopause
o Jumlah kamar tidur: kamar tidur jumlahnya ada 2, satu  Jika ada ibu nifas, Persalinan ditolong oleh tenaga
kamar untuk Tn. K dan Ny. R dan satu kamar untuk kosong kesehatan:
pencahayaan cukup terang dan tidak lembab, terdapat satu Tidak/ di dalam keluarga tidak ada ibu yang sedang
lampu di setiap ruangan. nifas.
 Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif:
o Kebersihan perabor didalam rumah: perabotan rumah Tidak ada bayi dirumah.
tampak bersih, peralatan masak di dapur tampak bersih,  jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :
tidak ada cucian piring yang menumpuk. Tidak/ jika Ny. R memiliki anak dia akan rajin
o Fasilitas dalam rumah; terdapat meja makan dan meja ruang menimbangkan berat badan dan mengikuti posyandu.
tamu, disetiap kamar terdapat kursi, ada sekitar 4 almari, 1  Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
tv, tidak memiliki mesin cuci, satu lemari pendingin, tidak Ya
memiliki AC, kondisi Fasilitas masih berfungsi dengan baik  Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
 Ventilasi : ventilasi udara kurang, hanya terdapat 3 jendela Ya
dalam satu rumah, setiap hari jendela dibuka, ukuran jendela  Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
50x120cm. Pertukaran udara di dalam ruangan kurang. Ya/ keluarga selalu mencuci tangan dengan
 Pencahayaan Rumah : cukup Baik, Jendela ditiap ruang bisa menggunakan sabun dan air mengalir sebelum dan
dibuka disiang hari, diarea dapur pencahayaan kurang karena sesudah makan.
tidak ada jendela, dimalam hari lampu terang di setiap  Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :
ruangan. Ya
 Saluran Buang Limbah : Baik, saluran air tertutup, dan  Menjaga lingkungan rumah tampak bersih :
saluran limbah tertutup, saluran limbah rumah tangga di Ya/ Ny. R selalu menjaga kebersihan rumah dengan
buang di tempat pembuangan limbah belakang rumah dengan menyapu dan mengepel.
jarak lebih dari 7 m dari rumah.  Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
 Sumber Air Bersih* : Sehat, sumber air menggunakan sanyo, Tidak/ Ny. R mengatakan makan dengan lauk pauk
kondisi tertutup, untuk konsumsi minum sehari hari dengan menu seadanya, Ny. R mengatakan suaminya
menggunakan air galon isi ulang sementara untuk kebutuhan selalu makan dengan porsi yang banyak.
masak dan mandi menggunakan air sanyo, kualitas air bersih,  Menggunakan jamban sehat :
jernih, tidak berbau dan tidak ada rasa. Ya/ keluarga menggunakan jamban sehat, jamban

15
 Jamban Memenuhi Syarat*: Ya/ menggunakan Angsa train, bersih dan sepiteng berada jauh dari.. rumah dengan
jamban Bersih, spiteng berada di belakang rumah dengan jarak 15 m dari lokasi sumber mata air.
jarak 15meter dari rumah dan sumber air.  Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
 Tempat Sampah*: Ya/ bak sampah dikelola sendiri oleh Ya
keluarga, setiap dua hari sampah di bakar di belakang rumah,  Makan buah dan sayur setiap hari : Tidak/ karena
tidak menjadi sarang nyamuk, lalat, untuk sampah dari hanya menyukai buah apel dan makan sayur seadanya.
dedaunan biasanya dibiarkan membusuk.  Melakukan aktivitas fisik setiap hari : Ya/ Tn.K
 Kandang*: Tidak kadang memulai jalan jalan pada pagi hari
 Lubang asap*: tidak; Asap keluar melalui ventilasi yang  Tidak merokok di dalam rumah: Y, Tn.K jarang
tersedia dan pintu. merokok, kalaupun merokok diluar rumah
 Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah Anggota  Setiap anggota keluarga memiliki handuk masing-
Keluarga 8m2/orang; Ya, luas bangunan rumah memenuhi masing: Ya
syarat rasio luas bangunan.  Keluarga menjadi anggota Jaminan Kesehatan: Ya
 Karakteristik Komunitas; (BPJS)
o Tipe komunitas*: Pedesaan  Pekarangan dimanfaatkan*: Ya/memiliki sawah.
o Tipe tempat tinggal lingkungan*: Hunian
o Lama keluarga tinggal di tempat tersebut 22 tahun sejak
tahun 1998, Tn.K baru 3 bulan di rumah mertuanya.
o Sejarah pindah atau migrasi*: Tidak ada
o Etnis komunitas mayoritas masyarakat diarea tempat
tinggal bersuku jawa Kondisi jalan beraspal dan masuk
gang, jalan sedikit luas bisa dilewati mobil.
o Hubungan kekerabatan dengan tetangga*; Baik. Ny. R dan
Tn.K komunikasi dengan tetangga di area rumah tempat
tinggalnya baik.
o Support mental masyarakat keluarga ada masalah*; Peduli
apabila ada masalah sesama tetangga akan saling
membantu dan mendukung.
o Perkumpulan keluarga dimasyarakat*; ada Arisan RT,
Pengajian diadakan satu bulan sekali.
o Pelayanan kesehatan dimasyarakat*; Posyandu lansia,
Klinik jarak terdekat yankes adalah puskesmas dengan
jarak 4,5 km2.
o Fasilitas dilingkungan*;disekitar rumah dekat dengan
mushola, Sekolah, Warung, Apotik, dan agak jauh dengan
Angkutan umum.
o Keamanan komunitas*: Aman, setiap malam terdapat
masyarakat yang ronda dan lingkungan tempat tinggal
keluarga berada di lingkungan yang aman, saat ini Tn.K
sudah aktif mengikuti kegiatan ronda.

 Struktur Keluarga
o Pembuat keputusan dalam keluarga; Tn. N yang bertugas
juga sebagai kepala keluarga, Tn.K saat ada masalah
mendiskusikan dengan istrinya.
o Penggunaan komunikasi antar anggota keluarga*: Langsung
dengan keluarga.
o Penyampaian pendapat dalam keluarga*: disampaikan
dengan baik, bebas dan tidak terikat.
o Perasaannya selama berkomunikasi dan berinteraksi*:
Nyaman.
o Memberi perhatian kasih sayang serta pentingnya
keluarga*: Ya dengan keluarga yang selalu memberikan
dukungan.
o Anggota keluarga menjalankan peran secara fleksibel*: Ya,

16
setiap anggota keluarga menjalankan perannya dengan baik
dan apabila ada nggota keluarga yang tidak bisa
menjalankan perannya maka anggota keluarga yang lain
akan membantu.
o Pencari nafkah dalam keluarga adalah suami penghasilan
perbulan 500,000-1jt
o Nilai agama/budaya/kesehatan yang dipegang keluarga;
keluarga beragama islam dan selalu solat tepat waktu.

4. KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN


ANGGOTA KELUARGA
1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit:  Ada, saat ada anggota keluarga yang sedang
sakit keluarga selalu memberikan perhatian dan membiayai pengobatan Tn.K dan Ny.R jika sakit
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :  Iya, Ny. R
mengatakan keluarga selalu diberi tahu jika Ny.R atau Tn.K mengalami sakit
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya:  Tidak Tn. R
mengatakan setelah makan banyak terkadang perutnya terasa begah.
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya : 
Tidak, karena Tn. R sibuk bekerja menjadi buruh tani maka tidak memperhatikan masalah kesehatan.
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila tidak
diobati/dirawat:  Tidak, karena keluarga menganggap kondisi itu masih wajar.
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya: 
Tenaga kesehatan, Ny. R dan Ny. Y selalu mendatangi mantri setempat bila ada masalah kesehatan.
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:  Tidak perlu ditangani karena
akan sembuh sendiri biasanya
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara aktif :
 Ya, Ny. R sering mencari informasi kesehatan melalui puskesmas terdekat.
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya :
 tidak, keluarga hanya menanggulangi dengan membeli obat di warung terdekat.
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialaminya:
 Tidak, Tn. R dan Ny. R mengatakan saat ini dalam keadaan sehat, namun ada beberapa upaya pencegahan seperti
mengatur pola tidur dan pola makan.
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Tidak, karena keluarga tidak mengetahui tanda dan gejala sakit.
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga
yang mengalami masalah kesehatan :
 Ya, keluarga selalu memelihara lingkungan rumah dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan.
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan
anggota keluarganya :
 Tidak, karena apabila sakit langsung ke pelayanan terdekat daripada bertanya ke tetangga.
KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA :
Kesimpulan:
1. Menerima petugas puskesmas 5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran -
Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1& 2
2. Menerima yankes sesuai rencana 6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif -
Kemandirian II; jika memenuhi kriteria 1 s.d 5
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar 7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif -
Kemandirian III: Jika memenuhi kriteria 1 s.d 6
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran
- Kemandirian IV: Jika memenuhi kriteria 1 s.d 7
Lampiran

2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT

17
Nama Individu yang sakit : Ny.R Umur:68 th. JK: P. Agama: islam Diagnosa Medik :

Sumber Dana Kesehatan : BPJS Pekerjaan: ibu rumah tangga Keluhan Utama : tengkuk terasa berat, pusing
berkunang-kunang

 Keadaan Umum Sirkulasi/ Cairan Perkemihan Pernapasan


 Kesadaran : composmetis  Pola BAK
 GCS : 15  Edema  Bunyi jantung: lupdug 5-6x/hr,vol ..ml/hr  Sianosis
 TD : 150/70 mmHg, N :88  Hematuri  Poliuria  Sekret / Slym
 Asites  Akral dingin
x/menit,  Oliguria  Disuria
 Irama ireguler
R: 20x/menit, S : 36 oC  Tanda Perdarahan: purpura/  Inkontinensia  Retensi
 IMT: BB/TB2:  Nyeri saat BAK  Wheezing
hematom/
26,07  KemampuanBAK :  Ronki
 <18 : BB kurang petekie/ hematemesis/ Mandiri
 18,5-24,9: BB ideal  Otot bantu
 25-29,9 : BB lebih melena/ epistaksis*  Alat bantu: Tidak napas
 30-39,9 : Gemuk  Tanda Anemia : Pucat/  Gunakan Obat :Tidak  Alat bantu
 >40: Sangat gemuk Konjungtiva pucat/ Lidah pucat/
 BB Ideal Anak:  Kemampuan nafas
Bibir pucat/ Akral pucat*
 1-10 tahun (2n+8 ) : BAB :Mandiri
………………  Dispnea
 Tanda Dehidrasi: mata cekung/
 0-12 bulan ( n/2+4):  Alat bantu: Tidak  Sesak
turgor kulit berkurang/ bibir
……………… kering *  Stridor
 Takikardia  Bradikardia
 Pusing  Kesemutan   Krepirasi
 Tubuh teraba hangat  Berkeringat  Rasa Haus 
Menggigil
Pengisian kapiler  3 detik

Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori

 Mual Muntah  Kembung  Tonus otot  Kontraktur Fungsi Penglihatan : Fungsi perabaan :

Nafsu Makan : Tidak  Fraktur Nyeri otot/tulang*  Buram  Kesemutan


 Tak bisa melihat  Kebas pada
 Bau Nafas  Drop Foot Lokasi  Alat bantu: kacamata  Disorientasi 
Parese  Halusinasi
 Kerusakan gigi/gusi/ lidah/  Tremor
 Visus  Disartria  Amnesia  Paralisis
geraham/rahang/palatum*  Malaise / fatique Fungsi pendengaran :  Refleks patologis
 Kurang jelas  Kejang : sifat
 Distensi Abdomen  Atropi  Kekuatan otot  Tuli Fungsi
Penciuman
 Bising Usus: 16x/menit  Postur tidak normal  Tinnitus  Mampu
 Alat bantu  Terganggu
 Konstipasi  Diare .......x/hr  RPS Atas : bebas tidak terbatas
Fungsi Perasa
 Hemoroid, grade  RPS Bawah :bebas tidak terbatas  Mampu
 Terganggu
 Teraba Masa abdomen  Berdiri : Mandiri
Kulit
 Stomatitis  Warna  Berjalan : Mandiri
 Jaringan parut  Memar  Laserasi 
 Riwayat obat pencahar  Alat Bantu : Tidak Ulserasi  Pus ………
 Maag  Konsistensi  Nyeri : Tidak  Bulae/lepuh  Perdarahan bawah 
Diet Khusus: Tidak
Krustae  Luka bakar Kulit ...... Derajat ...... 
 Kebiasaan makan-minum : Perubahan warna  Decubitus:

Tidur dan Istirahat

18
Mandiri  Susah tidur  Waktu tidur: 7-8 jam saat
malam
 Alergi makanan/minuman :
 Bantuan obat,: tidak
Tidak

 Alat bantu : Tidak


Mental Komunikasi dan Budaya Kebersihan Diri Perawatan Diri
 Cemas  Denial  Marah Sehari-hari
 Takut  Putus asa  Interaksi dengan Keluarga :  Gigi-Mulut bersih
 Mandi :
Depresi  Rendah diri Baik  Mata bersih  Kulit Mandiri
 Menarik diri  Agresif bersih
Perilaku kekerasan  Respon  Berkomunikasi: Lancar  Berpakaian :
pasca trauma  Perineal/genital bersih Mandiri
 Kegiatan sosial sehari-hari: baik,
 Tidak mau melihat bagian sering mengikuti kegiatan arisan rt  Hidung bersih  Kuku  Menyisir
bersih Rambut :
tubuh yang rusak  Menjalankan Ibadah agama*:
Ya Mandiri
 Telinga bersih
 Keyakinan yang dianut
mempengaruhi kesehatan:  Rambut-Kepala bersih
 Merokok; Tidak
 Olahraga : Jarang
Keterangan Tambahan terkait Individu;
 Persepsi klien terhadap kesehatan : Tidak ; Penyakit masa lalu;hipertensi ; Riwayat penyakit keluarga; Tidak;
Kemampuan mengatasi masalah; Baik. Sosial ekonomi ; Tidak bekerja, Penanggung jawab: suami. Tempat
tinggal;Layak. Dukungan keluarga: Ada, dari anak dan suaminya. Merokok: Tidak. Olahraga: jarang

 Jika ada anggota keluarga menderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar; Tidak
 Jika ada anggota keluarga menderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur: Tidak
 Jika ada anggota keluarga menderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan; Tidak
 Jika ada anggota keluarga menderita penyakit tertentu sesuaikan mengenai keterangan tambahan: Tidak
Keterangan tambahan lain:

DATA PENUNJANG MEDIS INDIVIDU YANG SAKIT

Laboratorium Radiologi EKG USG

19
B. Diagnosa Keperawatan

Tanggal No Data Etiologi Problem


Senin, 18 1 Ds:
Septembe  Ny. R mengatakan saat ini Ketidakm Manajemen
r 2022 tidak tahu tensinya tinggi ampuan kesehatan
 Ny.R mengatakan jarang keluarga keluarga
mengecek tekanan darahnya mengenal tidak
 Ny. R mengatakan kadang masalah efektif
merasa pusing kesehatan
Do:
 Ny. R sempat bertanya tanya
terkait darah tinggi
 Ibu Ny. R pada saat pengkajian
menanyakan tentang cara untuk
menurunkan tekanan darah.
Senin, 18 3. Ds:
Septembe  Ny. R mengatakan setelah Ketidakm Perilaku
r 2022 beraktivitas napasnya terasa ampuan kesehatan
sedikit sesak. keluarga cenderung
 Ny. R mengatakan makan 3-4x mengenal beresiko
sehari masalah
Do: kesehatan
 Berat badan 55 kg
 Tinggi badan 148 cm
 Hasil IMT 26,07 (BB lebih)

C. PRIORITAS MASALAH
1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

20
D. INTERVENSI

N Diagnosa SLKI SIKI


o

1. Manajemen Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x a. Mengenal masalah


kesehatan pertemuan dengan keluarga diharapkan keluarga mampu: Edukasi Kesehatan
keluarga tidak a.Mengenal masalah kesehatan 1) Identifikasi faktor
efektif Dengan kriteria hasil: internal dan eksternal
Pengetahuan: Manajemen Hipertensi yang dapat
meningkatkan atau
INDIKATOR Awal Tujuan mengurangi motivasi
1. Kisaran normal untuk TD 2 5 berprilaku sehat
sistolik 2 5 2) Tentukan pengetahuan
2. Kisaran normal untuk TD 5 Kesehatan dan gaya
diastolic 3 5 hidup perilaku saat ini
3. Tanda dan gejala hipertensi 2 5 pada keluarga
4. Penggunaan yang benar obat 3) Libatkan individu,
yang diresepkan keluarga dalam
perencanaan dan rencan
Ket: implementasi gaya
1: Tidak ada pengetahuan hidup atau memodifikasi
perilaku kesehatan
2: Pengetahuan terbatas 4) Tekankan pentingnya
pola makan yang sehat,
3: Pengetahuan sedang tidur dan berolahraga
4: Pengetahuan banyak bagi Kesehatan

5: Pengetahuan sangat banyak

b. Mengambil keputusan b. Mengambil Keputusan


Pembuatan keputusan Dukungan mengambil
keputusan
INDIKATOR Awal Tujuan 1) Identifikasi adanya
1. Mengidentifikasi info relefan 3 5 perbedaan pandangan
2. Mengidentifikasi konsekuensi 3 5 tentang kondisi
pilihan menurut keluarga dan
3. Mengidentifikasi sumber yang 3 5 tenaga Kesehatan
diperlukan 2) Berikan informasi
4. Memilih alternative pilihan 3 5 sesuai permintaan
3) Fasilitasi percakapan
Ket: dengan pasien
mengenai hipertensi
1: Sangat terganggu 4) Beri solusi alternatif
2: Banyak terganggu dengan jelas dan
konsisten
3: Cukup terganggu 5) Hormati hak keluarga
menerima menolak
4: Sedikit terganggu informasi
5: Tidak terganggu

c. Merawat anggota keluarga yang sakit c. Merawat keluarga

21
Perilaku patuh: Diet Sehat Pendidikan Kesehatan
nutrisi pada hipertensi
INDIKATOR Awal Tujuan 1) Kembangkan menu
1. Menyeimbangkan intake dan 2 5 makanan sehat,
kebutuhan kalori rendah garam dan
2. Memilih makanan sesuai 3 5 kolesterol
panduan nutrisi yang 2) Eksplorasi
direkomendasikan mengenai kesiapan
3. Mencuci buah dan sayur sebelum 3 5 pasien menjaga pola
dimakan makan sehat
4. Menyiapkan makanan sesuai 3) Diskusikan metode
2 5
dengan rekomendasi diet untuk menurunkan
5. Memakan sajian buah yang darah tinggi dengan
direkomendasikan per hari 3 5
3 5 jus seledri (EBP)
6. Memakan sajian sayur yang
4) Diskusikan untuk
direkomendasikan per hari
mengidentifikasi
Ket : tanda tanda darah
tinggi, dan cara cara
1 : Tidak pernah dilakukan memastikan
terjadinya darah
2 : Jarang dilakukan
tinggi
3 : Kadang-kadang dilakukan 5) Identifikasi
hambatan dalam
4 : Sering dilakukan mendapatkan
pelayanan
5 : Dilakukan secara konsisten
kesehatan
6) Berikan dan
rekomendasikan
perawatan tindak
lanjut

d. Memodifikasi lingkungan d. Memodifikasi


Kriteria hasil : lingkungan
Perilaku patuh bersifat aktif Menjaga kesehatan
1) Informasikan pasien
mengenai bahaya
INDIKATOR Awal tujuan lingkungan dan
1. Menggunakan informasi 3 5 psikologi seperti
kesehatan yang dapat sress terhadap darah
dipercaya untuk tinggi dan upaya
mengembangkan stategi 3 5 menangani.
2. Menggunakan stategi untuk 2) Arahkan pada
mengoptimalkan kesehatan kesehatan atau
3. Menggunakan stategi untuk program modifikasi
3 5
mengeliminasi perilaku tak gaya hidup
sehat 3) Diskusikan faktor
4. Melakukan skrining diri 3 5
yang berhubungan
dengan darah tinggi
Keterangan : serta
pencegahannya
1. Tidak pernah dilakukan dengan keluarga
2. Jarang dilakukan
3. Kadang-kadang dilakukan

22
4. Sering dilakukan
5. Dilakukan secara konsisten

e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan Kesehatan


Kriteria hasil : e. Memanfaatkan fasilitas
Partisipasi dalam Keputusan Perawatan Kesehatan Panduan sistem pelayanan
kesehatan
1) Bantu
INDIKATOR Awal Tujuan mengkomunikasikan
1. Ada tanggung jawab membuat 2 5 perawatan kesehatan ke
keputusan fasilitas pelayanan
2. Mencari informasi terpercaya 2 5 terdekat
3. Mengidentifikasi kebutuhan 3 5 2) Anjurkan jenis
kesehatan pelayanan di fasilitas
4. Mengakses yankes untuk 2 5 kesehatan terdekat
kebutuhan kesehatan 3) Atur jawal cek
kesehatan ke fasilitas
Keterangan : pelayanan kesehatan
1. Tidak pernah menunjukan, 4) Berikan nomor telefon
2. Jarang menunjukan, yang dapat dihubungi
3. Kadang menunjukan, jika terjadi masalah
4. Sering menunjukan, Kesehatan
5. Secara konsisten menunjukan

2. Perilaku Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 1) Mengenal masalah


kesehatan pertemuan dengan keluarga diharapkan keluarga mampu: Edukasi Kesehatan
cenderung a. Mengenal masalah Kesehatan 2) Identifikasi faktor
beresiko. Kriteria hasil : internal dan eksternal
Perilaku kesehatan yang dapat
meningkatkan atau
mengurangi motivasi
No. Indikator Awal Tujuan berprilaku sehat
1. Mengontrol porsi makan 2 5 3) Tentukan pengetahuan
Kesehatan dan gaya
2. Menghindari makanan dan 2 5 hidup perilaku saat ini
minuman tinggi kalori pada keluarga
4) Libatkan individu,
3. Memonitor berat badan 3 5 keluarga dalam
perencanaan dan rencan
4. Berolahraga 2 5
implementasi gaya
Keterangan : hidup atau memodifikasi
perilaku kesehatan
1. Menurun 5) Tekankan pentingnya
2. Cukup menurun pola makan yang sehat,
3. Sedang tidur dan berolahraga
4. Cukup meningkat bagi Kesehatan
5. Meningkat

23
a. Mengambil keputusan b. Mengambil Keputusan
Kriteria hasil : Dukungan koping keluarga
1) Fasilitasi komunikasi
antar anggota keluarga
No Indikator Awal Tujuan 2) Tingkatkan hubungn
. saling percaya dengan
1. Mengidentifikasi info relevan 3 5 keluarga
3) Dukung mekanisme
2. Mengidentifikasi konsekuensi 3 5 koping keluarga
pilihan 4) Dukung asertifilitas
keluarga dalam mencari
3. Mengidentifikasi sumber yang 3 5 informasi
diperlukan

4. Memilih altenatif pilihan 3 5

Keterangan :

1. Sangat terganggu
2. Banyak terganggu
3. Cukup terganggu
4. Sedikit terganggu
5 Tidak terganggu

c. Merawat anggota keluarga yang sakit Merawat keluarga


Perilaku Kesehatan Pendidikan Kesehatan
Keterangan : nutrisi pada BB berlebih
1) Kembangkan menu
No Indikator Awal Tujuan makanan sehat
. 2) Eksplorasi mengenai
1. Penerimaan terhadap status 3 5 kesiapan pasien menjaga
Kesehatan pola makan sehat
3) Diskusikan metode
2. Kemampuan melakukan 2 5 untuk menurunkan berat
tindakan pencegahan badan
masalah Kesehatan 4) Diskusikan untuk
mengidentifikasi tanda
3. Kemampuan peningkatan 3 5 tanda berat badab
Kesehatan berlebih
5) Identifikasi hambatan
4. Pencapaian pengendaliaan 2 4
dalam mendapatkan
Kesehatan
pelayanan kesehatan

keterangan :

1 . menurun

2. cukup menurun

3. sedang

4. cukup meningkat

5. meningkat

24
b. Memodifikasi lingkungan d. Memodifikasi
Kriteria hasil : Manajemen lingkungan
Keamanan lingkungan rumah 1) Identifkasi keamaan dan
kenyaman lingkungan
2) Atur posisi furniture
No Indikator Awa Tujuan dengan rapi dan
. l terjangkau
1. Pemeliharaan rumah 2 5 3) Sediakan tempat tidur
dan lingkungan yang
2. Kebersihan penimpanan 2 5 bersih dan nyaman
4) Jelaskan cara membuat
3. Kebersihan hunian 3 5 lingkungan yang aman
4. Pencahayaan eksterior 3 5

Keterangan :
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. Meningkat

e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

Kriteria hasil : c. Memanfaatkan fasilitas


Mobilisasi keluarga
kontrol resiko 1) Bantu anggota keluarga
No. Indikator Awal Tujuan mengidentifikasi
layanan kesehatan dan
1. Penggunaan fasilitas 3 5 sumber daya masyarakat
Kesehatan unutk meningkatkan
status kesehatan
2. Kemampuan 2 5 2) Bantu pengembangan
mengidentifikasi faktor pengambilan keputusan
resiko terkait rencana
3. Kemampuan megenali status 3 5 perawatan
Kesehatan 3) Jelaskan ke anggota
keluarga untuk
Keterangan : melanjutkan perawatan
ke kesehatan profesional
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. Meningkat

25
A. IMPLEMENTASI

Fasilitas Yankes No. Register

Nama Perawat Rahajeng, Nama


Muronah, Meita Penanggungjawab/KK

Nama Keluarga Ny. R Alamat Glempang, Maos

Penyakit/Masalah Kesehatan Hipertensi

No Tanggal Dx. Kep Impelemntasi Evaluasi TTD


.

1. Senin, Manajemen 1. Menganjurkan S:


19.09.2 pasien mengenai
kesehatan pentingnya menjaga 1. Keluarga mengatakan belum tahu tentang
2 keluarga tidak pola makan penyakit yang diderita
2. Memberikan 2. Keluarga mengatakan akan melakukan
15.00 efektif konseling mengenai pemeriksaan rutin kepada pelayanan kesehatan
penggunaan obat terdekat dan akan memulai rencaana gaya hidup
penurun darah tinggi atau memodifikasi perilaku kesehatan
3. Menganjurkan
3. Keluarga mengatakan mulai memahami
pasien untuk
pentingnya pola makan yang sehat, tidur dan
melakukan
berolahraga bagi kesehatan reproduksi.
pemeriksaan rutin
4. Keluarga mengatakan memahami pandangan
kepada pelayanan
ksehatan yang dijelaskan tentang pencegahan
kesehatan
dan penanganan darah tinggi
4. Melibatkan individu
5. Keluarga mengatakan melakukan pengecekan
dan keluarga dalam
kesehatan secara rutin di pelayanan kesehatan
perencanaan dan
terdekat setiap bulannya
rencan implementasi
6. Keluarga mengatakan akan memulai mengenai
gaya hidup atau
menjaga pola makan dan olahraga
memodifikasi
7. Keluarga mengatakan akan mempelajari
perilaku kesehatan
mengenai bahaya lingkungan dan psikologi
5. Memberitahukan
seperti sress terhadap kesuburan dan upaya
pentingnya pola
menangani dengan memodifikasi perilaku
makan yang sehat,
pasangan dengan gaya hidup sehat
tidur dan
8. Keluarga mengatakan akan membantu
berolahraga bagi
mengkomunikasikan perawatan kesehatan ke
kesehatan
fasilitas pelayanan terdekat dan mencari tahu
reproduksi.
jenis pelayanan di fasilitas kesehatan terdekat
6. Berikan pendidiksn
Kesehatan terkait O:
hipertensi
7. Mengidentifikasi 1. Keluarga menanyakan apa saja tanda gejala
adanya perbedaan hipertensi
pandangan tentang 2. Keluarga menanyakan pemeriksaan rutin apa
kondisi menurut saja yang ada di pelayanan kesehatan terdekat
keluarga dan tenaga 3. Keluarga menanyakan bagaimana jika terjadi
Kesehatan peubahan pola makan, dan olahraga
8. Memberi solusi 4. Keluarga tampak memahami pandangan
alternatif dengan ksehatan yang dijelaskan tentang cara mencegah
jelas dan konsisten dan menangani hipertensi

26
9. Menghormati hak 5. Keluarga tampak melakukan pengecekan
keluarga menerima kesehatan di pelayanan kesehatan terdekat
menolak informasi 6. Keluarga mengantarkan ke fasilitas kesehatan
10. Menjadi 7. Keluarga tampak mempelajari mengenai bahaya
penghubung lingkungan dan psikologi seperti sress terhadap
keluarga dg darah tinggi dan upaya menangani dengan
kelompok memodifikasi perilaku pasangan dengan gaya
pendukung dan hidup sehat
pelayan kesehatan 8. Keluarga tampak saling membantu
11. Eksplorasi mengkomunikasikan perawatan kesehatan ke
mengenai fasilitas pelayanan terdekat dan mencari tahu
pencegahan darah jenis pelayanan di fasilitas kesehatan terdekat
tinggi
12. Diskusikan metode A: masalah teratasi Sebagian
untuk INDIKATOR Awal Tujuan Akhir
mengidentifikasikan
menurunkan darah 1. Kisaran 2 5 3
tinggi normal
13. Diskusikan untuk untuk TD
mengidentifikasi sistolik
tanda haipertensi 2. Kisaran 2 5 3
14. Berikan dan normal
untuk TD
rekomendasikan
diastolic
perawatan tindak
3. Tanda dan
lanjut gejala 3 5 3
15. Menginformasikan hipertensi
mengenai bahaya 4. Penggunaan 2 5 3
lingkungan dan yang
psikologi seperti benar obat
sress terhadap yang
kesuburan dan diresepkan
upaya menangani
dengan
memodifikasi
perilaku pasangan
16. Arahkan pada No Indicator awal Tujua Akhir
kesehatan atau . n
program modifikasi
gaya hidup 1. Mengidentifikasi 3 5 3
17. Membantu info relefan
mengkomunikasikan
2. Mengidentifikasi 3 5 4
perawatan kesehatan
konsekuen pilihan
ke fasilitas
pelayanan terdekat 3. Mengidentifikasi 3 5 3
18. Menganjurkan jenis sumber yang
pelayanan di diperlukan
fasilitas kesehatan
terdekat 4. Memilih 3 5 4
alternative pilihan

27
No Indicator awal Tujua Akhir
. n

1. Menyeimbangkan 2 5 4
intake dan
kebutuhan kalori

2. Memilih makanan 3 5 4
sesuai panduan
nutrisi yang
direkomendasikan

3. Mencuci buah dan 3 5 4


sayur sebelum
dimakan

4. Menyiapkan 2 5 4
makanan sesuai
dengan
rekomendasi diet

5. Memakan sajian 3 5 4
buah yang
direkomendasikan
perhari

6. Memakan sajian 3 5 4
sayur yang
direkomendasikan
perhari

7. Mengkonsumsi 2 5 4
suplemen vitamin
mineral

No Indicator awal Tujua Akhir


. n

1. Keseimbangan 3 5 4
aktivitas dan
istirahat

2. Mempertahankan 3 5 5
tidur yang
adekuat

3. Menggunakan 2 5 4
teknik
pengurangan stres

4. Melakukan 2 5 4
periksa kesehatan
secara rutin

28
No indikator awal Tujua Akhir
. n

1. Ada tanggung 2 5 4
jawab membuat
keputusan

2. Mencari 2 5 4
informasi
terpercaya

3. Mengidentivikasi 3 5 4
kebutuhan
kesehatan

4. Mengakses 2 5 4
yankes untuk
kebutuhan
kesehatan

P: Lanjutkan intervensi

2. Selasa, Perilaku Kesehatan 1. Mengidentifikasi S:


20.09.2 cenderung beresiko pengetahuan klien
mengenai masalah 1. keluarga mengatakan belum tahu tentang bb
1 yang diderita berlebih yang dirasakan
2. Menganjurkan 2. keluarga mengatakan jarang berolahraga
10.00 untuk berolahraga 3. Keluarga mengatakan komunikasi antar anggota
3. Memfasilitasi keluarga meningkat dan hubungan saling
komunikasi antar percaya juga meningkat
anggota keluarga 4. Keluarga mengatakan factor dalam
4. Membantu berkontribusi terhadap berat badan berlebih dapt
meningkatkan mulai teratasi dengan saling membantu dan
hubungn saling mendukung
percaya dengan 5. Keluarga mengatakan mulai mengatur pola
keluarga makan
5. mengidentifikasi 6. Keluarga mengatkan saling membantu anggota
factor dalam keluarga untuk mengidentifikasi layanan
berkontribusi kesehatan dan sumber daya masyarakat unutk
terhadap gangguan meningkatkan status kesehatan
pemeliharaan rumah
6. membantu O:
mendukung anggota 1. Keluarga tampak memahami edukasi yang
keluarga dalam diberikan
menetapkan tujuan 2. keluarga sudah bisa menyebutkan cara-cara
yang dapat dicapai menjaga pola makan yang sehat
terkait pemeliharaan 3. Keluarga saling berkomunikasi apabila ada
rumah suatu permasalahan
7. menganjurkan 4. Keluarga tampak berkontribusi terhadap
strategi menciptakan gangguan pemeliharaan rumah dapt mulai
lingkungan rumah teratasi dengan saling membantu dan

29
yang aman dan mendukung
bersih 5. Keluarga tampak mengatur posisi furniture
8. mengatur posisi dengan rapi dan terjangkau agar aman
furniture dengan 6. Keluarga terlihat saling membantu anggota
rapi dan terjangkau keluarga untuk mengidentifikasi layanan
9. menjelaskan cara kesehatan dan sumber daya masyarakat unutk
membuat meningkatkan status kesehatan
lingkungan yang
aman
10. membantu anggota A: masalah teratasi sebagian
keluarga
mengidentifikasi No Indicator awal Tujua Akhir
layanan kesehatan . n
dan sumber daya
masyarakat unutk 1. Pemeliharaan 2 5 4
meningkatkan status rumah
kesehatan
2. Kebersihan 2 5 3
hunian

3. Pencahayaan 3 5 4
eksterior

4. Kebersihan 2 5 3
penyimpanan

No Indicator awal Tujua Akhir


. n

1. Mengidentifiasi 3 5 3
info releven

2. Mengidentifikasi 3 5 4
konsekuensi
pilihan

3. Mengidentifikasi 3 5 4
sumber yang
diperlukan

4. Memilih 3 5 4
alternative pilihan

No Indicator awal Tujua Akhir


. n

1. Penerimaan 3 5 4
terhadap status

30
kesehatan

2. Kemampuan 2 5 3
melakukan
tindakan
pencegahan
masalah
kesehatan

3. Kemampuan 3 5 4
peningkatan
kesehatan

4. Pencapaian 2 4 3
pengendalian
kesehatan

No Indicator awal Tujua Akhir


. n

1. Pemeliharaan 2 5 3
rumah

2. Kebersihan 2 5 4
penyimpanan

3. Kebersihan 3 5 4
hunian

4. Pencahayaan 3 5 4
eksterior

No Indicator awal Tujua Akhir


. n

1. Penggunaan 3 5 4
fasilitas kesehatan

2. Kemampuan 2 5 3
mengidentifikasi
factor resiko

3. Kemampuan 3 5 4
mengenali status
kesehatan

P: lanjutkan intervensi

31
32
F. CATATAN PERKEMBANGAN

Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan

Selasa,20 September 2022 S:


Manajemen kesehatan keluarga tidak 1. Keluarga mengatakan sudah paham mengenai hipertensi
efektif
2. Ny. R dan Ny. Y mengatakan akan melakukan pemeriksaan rutin
ke posyandu lansia

3. Tn. R dan Ny. R mengatakan memahami pandangan ksehatan


yang dijelaskan tentang cara menurunkan darah tinggi

4. Keluarga mengatakan melakukan pengecekan kesehatan secara


rutin di pelayanan kesehatan terdekat setiap bulannya

5. Tn. R dan Ny. R mengatakan akan memulai mengenai kesiapan


darah tinggi dengan mengidentifikasi tanda tanda darah tinggi,
dan cara cara memastikan terjadinya darah tinggi

6. Keluarga mengatakan akan mempelajari mengenai bahaya


lingkungan dan psikologi seperti sress terhadap darah tinggi

7. Keluarga mengatakan akan membantu mengkomunikasikan


perawatan kesehatan ke fasilitas pelayanan terdekat dan mencari
tahu jenis pelayanan di fasilitas kesehatan terdekat

O:

1. Ny. R menanyakan apa saja tanda dan gejala yang sering


dirasakan pada penderita hipertensi

2. Ny. R dan Ny. Y menanyakan peemeriksaan rutin apa saja yang


ada di pelayanan kesehatan terdekat

3. Keluarga tampak memahami pandangan ksehatan yang


dijelaskan tentang hipertensi

4. Keluarga tampak melakukan pengecekan kesehatan di pelayanan


kesehatan terdekat

5. Tn. R membelikan sayur sayuran dan buah untuk dikonsumsi


sehari-hari

6. Keluarga tampak mempelajari mengenai bahaya lingkungan dan


psikologi seperti sress terhadap kesuburan dan upaya menangani
dengan memodifikasi perilaku dengan gaya hidup sehat untuk
menurunkan darah tinggi

7. Keluarga tampak saling membantu mengkomunikasikan


perawatan kesehatan ke fasilitas pelayanan terdekat dan mencari
tahu jenis pelayanan di fasilitas kesehatan terdekat

A: Masalah teratasi sebagian

33
P: Lanjutkan intervensi

Perilaku Kesehatan cendurung S:


beresiko
1. keluarga mengatakan akan menjaga berat badan

2. keluarga mengatakan akan mengatur pola makan yang sehat

3. Keluarga mengatakan komunikasi antar anggota keluarga


meningkat dan hubungan saling percaya juga meningkat

4. Keluarga mengatakan factor dalam berkontribusi terhadap


gangguan bb berlebih dapt mulai teratasi dengan saling
membantu dan mendukung

5. Keluarga mengatakan mulai mengatur posisi furniture dengan


rapi dan terjangkau agar aman

6. Keluarga mengatkan saling membantu anggota keluarga untuk


mengidentifikasi layanan kesehatan dan sumber daya masyarakat
unutk meningkatkan status kesehatan

O:

1. keluarga tampak memahami materi yang disampaikan

2. keluarga bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pemateri

3. Keluarga saling berkomunikasi apabila ada suatu permasalahan

4. Keluarga tampak berkontribusi terhadap gangguan pemeliharaan


rumah dapt mulai teratasi dengan saling membantu dan
mendukung

5. Keluarga tampak mengatur posisi furniture dengan rapi dan


terjangkau agar aman

6. Keluarga terlihat saling membantu anggota keluarga untuk


mengidentifikasi layanan kesehatan dan sumber daya masyarakat
unutk meningkatkan status kesehatan

A: Masalah teratasi sebagian

P : Pertahankan intervensi

34
DAFTAR PUSTAKA

Aprilina. Y & Mardiyah. S. (2019). Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tahap


Perkembangan Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas
GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR. Jurnal STIKes
Kusuma Husada Surakarta

Andarmoyo, Sulistyo. 2018. Keperawatan Keluarga Konsep Teori Proses Dan


Praktik Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Biran, Affandi, dkk. 2018. Buku Panduan Praktis Pelayanan Keperawatan


Keluarga. Jakarta: PT Bina Pustaka

Bulechek, Gloria, dkk. 2018. Nursing Interventions Classification. Lanford Lane:


Elsevier.

Doengoes, Marilyn. 2016. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset Teori Dan
Praktik. Jakarta : EGC.

Moorhead, Sue, dkk. 2016. Nursing Outcomes Classification. Lanford Lane :


Elsevier Global Right.

35

Anda mungkin juga menyukai