Anda di halaman 1dari 45

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK DEWASA

(TAHAP VI)

Dosen Pembimbing : Faisal Ibnu, S.Kep.Ns., M.Kes

Oleh kelompok 6 :

1. Tomi Wahyu Herlambang (201701103)


2. Dhelia Priskanandhini Utomo (201701108)
3. Nadila Dwi Sofiyanti (201701114)
4. Winda Afruroh (201701120)
5. Yola Delta Rahmawati (201701127)

STIKES BINA SEHAT PPNI KAB.MOJOKERTO

TAHUN AJAR 2019/2020


bab I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Keluarga menurut Friedman (2010) adalah dua atau lebih dari dua individu
yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan, atau
pengangkatan. Keluarga biasanya hidup bersama dalam satu rumah, saling
berinteraksi dengan menjalankan perannya masing-masing, juga menciptakan
serta mempertahankan kebudayaan. Keluarga juga sering kali terbentuk karena
adanya kedekatan dan ikatan emosional antara beberapa individu.

Keluarga memiliki beberapa fungsi yang perlu dipenuhi, yaitu fungsi


afektif, fungsi sosialisasi, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi, dan fungsi
perawatan kesehatan (Friedman, 2010). Selain itu juga terdapat tugas
perkembangan keluarga yang harus dipenuhi pada setiap siklus perkembangan
keluarga. Hal ini dibutuhkan agar keluarga dapat memenuhi kebutuhan pada
setiap anggota keluarga dan mencapai tahap keluarga yang sejahtera.

Tingkah laku seseorang dipelajari sepanjang proses kehidupannyaketika


menghadapi krisis dan kecemasan akibat stressor. Menurut teorikeperawatan,
sehat dan sakit jiwa merupakan suatu rentangan yang sangatdinamis dari
kehidupan seseorang.
Saat telah menginjak usia dewasa terlihat adanya kematangan jiwa
mereka dimana sudah memiliki tanggung jawab serta sudah menyadarimakna
hidup. Menyiapkan diri menjadi dewasa, karena menjadi dewasaadalah sebuah
pilihan, maka tentunya harus direkayasa atau disiapkan. Tidakbisa dibiarkan
alami. Karena memang menjadi dewasa dalam cara berpikir itu bukan kebetulan,
tapi merupakan pilihan.

I.2 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui proses asuhan keperawatan keluarga dengan anak


dewasa
I.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana asuhan keperawatan keluarga dengan anak dewasa muda ?


bab II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Definisi

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan (Jhonson L & Lenny R,2010)

Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-
masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak,ibu,adik,kakak dan nenek
(Raisner,1980 dalam jhonson L & Lenny R,2010)

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang yang hidup dalam satu rumah tangga karena
adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang
lain, mempunyai peran masing-masing, dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya
( Bailon dan Maglaya 1978 dalam Andarmoyo,2012).

Permulaan tahap kehidupan keluarga ini ditandai oleh anak pertama meninggalkan rumah
dan berakhir dengan “rumah kosong” atau ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini
dapat singkat atau agak panjang, tergantung pada beberapa banyak anak yang belum menikah
dan masih tinggal di rumah. Akan tetapi, tren dewasa ini anak pada usia muda lebih suka segera
meninggalkan rumah untuk hidup secara mandiri.

Tugas keluarga membantu anak tertua dalam melepaskan diri, dan membantu anak yang
lebih kecil untuk mandiri. Ketika anak yang “dilepaskan” telah menikah, tugas keluarga, adalah
memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru melaluli perkawinan
dan menerima nilai-nilai dan gaya hidup dari pasangan itu sendiri.

II.2 Tugas Perkembangan Keluarga Tahap VI

1. Memperluas lingkaran keluarga terhadap anak dewasa muda, termasuk memasukan


anggota keluarga baru yang berasal dari pernikahan anak-anaknya. Ketika anak laki-
laki atau perempuan yang dilepas atau menikah, tugas keluarga adalah memperluas
siklus keluarga dengan memasukan anggota keluarga baru lewat perkawinan dan
menerima nilai-nilai dan gaya kehidupan dari pasangan tersebut.
2. Melanjutkan untuk memperbarui dan menyesuaikan kembali hubungan perkawinan.
Dengan emptynest (keluarnya anak dari rumah), orang tua memiliki lebih banyak
waktu untuk aktivitas dan hubungan lainnya.Mereka tidak tumbuh saling berjauhan
dari satu sama lain dimana mereka tidak dapat dimana mereka tidak dapat
melembagakan dan membentuk kembali peran suami-istri yang pernah mereka
lakukan.
3. Membantu orang tua suami dan istri yang sudah menua dan sakit. Perawatan orang
tua yang lanjut usia dan atau tidak mandiri bukanlah fungsi yang diharapkan dari
keluarga. Aktivitas tersebut dapat dilakukan dalam berbagai bentuk mulai dari
menelpon secara rutin hingga bantuan financial, transportasi, dan mengunjungi serta
merawat orang tua mereka dirumah.
4. Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan. Dalam masa ini,upaya yang
melaksanakan hidup sehat menjadi lebih menonjol bagi pasangan.,meskipun
kenyataan mereka telah melakukan kebiasaan yang sifatnya merusak kesehatan.
Motivasi utama orang usia pertengahan untuk memperbaiki gaya hidup mereka
adalah adanya perasaan yang rentan terhadap penyakit akibat adanya teman atau
anggota keluarga, mengalami serangan jantung stroke atau kanker. Kenyakinan
bahwa pemeriksan yang teratur dan kebiasaan hidup yang sehat merupakan cara-cara
efektif untuk mengurangi kerentangan terhadap berbagai penyakit juga merupakan
kekuatan pendorong yang ampuh.
5. Mempertahankan kepuasan dan hubungan yang bermakna antara orang tua yang
telah menua dan anak mereka. Menerima dan menyambut kedatangan cucu kedalam
keluarga membantu dalam meningkatkan kepuasan hubungan antar generasi.
Hadirnya cucu memungkinkan kepuasan hubungan paru baya untuktetap merasa
sebagai sebuah keluarga dan membawa kebahagiaan tersendiri ketika mereka
menjadi seorang kakek atau nenek selama tahap ini (Sprey & Matthews,1982).
Kakek/ nenek menyediakan dukunagan yang besar untuk anak dan cucu mereka
ketika mereka dalam keadaan kritis dan membantu anak mereka dalam menjalankan
fungsi sebagai orang tua melalui dukungan. Peran yang lebih menyebabkan adalah
yang berhubungan dengan dan membantu orang tua lansia. Tanggung jawab
perawatan bagi orang tua lansia yang lemah dan sakit-sakitan merupakan hal yang
harus dilakukan oleh keluarga ini.
6. Memperkuat hubungan perkawinan. Saat ini, pasangan bener-bener sendirian setelah
beberapa tahun dikelilingi oleh anggota keluarga lain dan beberapa hubungan.
Walaupun tampak sebagai kelegaan yang disambut baik, masa ini merupakan masa
yang sulit bagi banyak pasangan untuk berhubungan satu sama lain sebagai pasangan
baru dan bukan sebagai orang tua.

II.3 Masalah Yang Ada Pada Tahap VI

1. Komunikasi isu antar orang tua dan anak dewasa muda.


2. Masalah transisi peran bagi suami dan istri.
3. Kedaruratan masalah kesehatan kronik.
4. Perencanaan keluarga bagi anak dewasa muda.
5. Perhatian terhadap menopause.
6. Efek yang berkaitan dengan mimum alcohol, merokok, dan praktek diet yang buruk
yang telah berlangsung dalam jangka panjang.
7. Kebutuhan promosi kesehatan, istirahat yang cukup, kegiatan waktu luang dan tidur,
nutrisi yang baik, program olahraga yang teratur, pengurangan berat badan hingga
berat badan yang optimum, berhenti merokok, berhenti atau mengurangi penggunan
alkohol, pemeriksaan skrining kesehatan preventif.
8. Perhatian hubungan perkawinan.
9. Komunikasi dan hubungan dengan anak-anak, ipar , cucu dan orang tua yang telah
menua.
10. Perhatian pemberi asuhan ; membantu dalam mengasuh orang tua lansia atau tidak
berdaya.

II.4 Perhatian Pelayanan Kesehatan

1. Pemecahan masalah antara orang tua dan anak dewasa muda.


2. Promosi kesehatan tentang gaya hidup.
3. Rujukan penanganan masalah kesehatan kronik (kolestrol, obesitas, hipertensi,
DM, dll).
II.5
bab III

ASUHAN KEPERAWATAN

III.1Kasus

Keluarga Tn. G berusia 55 tahun dan Ny. S berusia 51 tahun mempunyai 2 orang anak.
Anak pertama mereka bernama Nn. A dengan jenis kelamin perempuan berusia 27 tahun.
Sedangkan anak kedua bernama Nn. D dengan jenis kelamin perempuan berusia 22 tahun.
Keluarga Tn. G merupakan keluarga Nuclear Family yang terdiri dari suami, istri dan anak
kandung. Keluarga Tn. G bukan tipe orang perokok.

Tn. G mengatakan istrinya sudah meninggal sejak 3 tahun yang lalu karena sakit ginjal, ia
bekerja sebagai PNS di Bandung, Tn. G mengatakan mempunyai riwayat asam urat yang sudah
lama dialaminya, Saat ini Tn. G masih sering merasakan nyeri, terutama kalau malam hari atau
setelah beraktivitas, meskipun tidak separah dahulu. Tn. G mengatakan dulu ibunya juga
mengalami penyakit asam urat yang sama, dan dulu sebelum sakit Tn. G juga mengatakan sering
mengkonsumsi makanan tinggi kolesterol seperti jeroan ayam dan kacang-kacangan, karena ia
sangat suka sekali makan jeroan ayam, kadang-kadang Tn. G masih makan jeroan ayam jika
diluar rumah tetapi sedikit, setelah merasakan sakit di kaki, akhirnya Tn. G periksa ke dokter
dan dinyatakan terkena penyakit asam urat. Tn. G jarang sekali berolahraga, karena sibuk. Tn. G
mengatakan bahwa kedua anaknya sangat telaten dalam merawat orang tuanya, meski belum
tahu bagaimana perawatan yang benar bagi penderita asam urat. Tetapi mereka sangat kompak
dalam menjaga Tn. G jika ia merasa sakit, anaknya langsung membawa periksa ke Rumah Sakit
terdekat.

Anak Tn. G yang pertama bekerja sebagai Guru, ia belum menikah karena beralasan
masih nyaman dengan keadaannya sekarang, sedangkan yang anak kedua masih kuliah disalah
satu kampus Bandung, meski pun mereka memiliki kesibukan masing masing tetapi mereka
selalu menyempatkan waktu untuk bercengkrama dirumah seperti diruangan keluarga mereka,
Tn. G juga masih aktif mengikuti beberapa kegiatan dirumahnya. Mereka terbiasa menyelesaikan
masalah dengan musyawarah bersama dalam keluarganya, dan mereka juga saling terbuka antara
anak dan orang tua.
III.2Pengkajian

A. Data Umum Keluarga


a. Identitas Kepala Keluarga
a) Kepala Keluarga (KK) : Gunawan Wibiksana
b) Usia : 55 tahun
c) Tempat, tanggal lahir : Bandung, 9 Maret 1963
d) Alamat : Jl. Ahmad Yani No. 162 A/41 RT/RW:
03/01 Kel. Sukamaju, Kec. Cibeunying Kidul Kota Bandung
e) Nomor telepon : 081321xxxxx
f) Agama : Islam
g) Suku : Sunda Jawa
h) Pekerjaan Kepala Keluaga : Pegawai Negeri Sipil
i) Pendidikan Kepala Keluarga : S2
b. Komposisi Keluarga dan Genogram

No Nama Status dalam Usia Pendidika Pekerjaan Status


Keluarga n

1 Ny. S Istri 51 thn D1 IRT Menikah


2 Nn. A Anak ke-1 27 thn D3 Guru Belum
menikah
3 Nn. D Anak ke-2 22 thn Mahasisw Mahasiswa Mahasiswa
a
c. Genogram
d. Tipe Keluarga

Menurut Friedman (1998) dalam teori keluarga, keluarga ini termasuk tipe
keluarga inti (Nuclear Family) karena dalam satu rumah terdapat keluarga inti
terdiri dari ayah, ibu, dan anak.

e. Suku Bangsa
Tn. G berasal dari Suku Sunda dan Ny. S berasal dari Suku Jawa, maka
keluarga Tn. G bersasal dari suku Sunda dan Jawa. Bahasa yang digunakan
sehari-hari adalah Bahasa Indonesia.
f. Agama
Seluruh anggota keluarga Tn. G beragama Islam. Menurut kepercayaan
mereka islam adalah agama yang benar dan mengajarkan kebaikan.
g. Status Sosial Ekonomi
Kepala keluarga bekerja dan menafkahi keluarga sebagai PNS dengan
penghasilan 3.000000 – 3.500.000. Anak pertama juga berkerja. Tn. G merasa
penghasilan keluarga sudah cukup untuk keperluan sehari-hari dan menabung
untuk biaya pendidikan anaknya, karena anak kedua sedang menjalani pendidikan
tinggi di Universitas Negeri. Keluarga memiliki fasilitas yang sangat baik di
rumah. Keluarga memiliki sarana transportasi satu mobil dan satu kendaraan
motor.
h. Aktivitas Reaksi Keluarga
Biasanya keluarga akan berkumpul saat makan malam setiap harinya.
Sesekali juga Tn. G dan kedua anaknya pergi untuk sekedar jalan-jalan atau
membeli kebutuhan rumah tangga bersama atau makan diluar rumah. Untuk
liburan biasanya dilakukan di akhir tahun atau libur lebaran saat semua yang
bekerja sedang mengambil cuti atau libur. Biasanya hanya menonton beberapa
film dirumah, jalan-jalan disekitar Bandung, mengunjungi sanak saudara di
Bandung ataupun diluar kota, jika ada rezeki dan waktu yang pas sesekali pergi ke
Surabaya.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Menurut teori Friedman (2010), tahap perkembangan keluarga ini adalah
keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (Lounching Center Family) dengan
anak tertua berusia 27 tahun.
b. Tahap Perkembangan yang Belum Terpenuhi
Kedua anak Tn. G belum menikah
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
a) Riwayat Kesehatan saat ini: Tn. G menderita asam urat sudah lama
(sekitar lebih dari 10 tahun). Saat ini kondisi sudah lebih baik, tetapi jika
digunakan untuk beraktivitas berlebihan kaki masih terasa nyeri . Istri Tn.
G menderita sakit Ginjal dan sekitar 3 tahun yang lalu meninggal. Kedua
anak Tn. G dalam kondisi sehat.
b) Riwayat Penyakit Keturunan : Kakak laki-laki Tn. G menderita asma. Ibu
dari Tn. G pernah mempunyai riwayat penyakit asam urat. Sedangkan
riwayat penyakit keturunan maupun penyakit kronis yang lain seperti
jantung, DM dan hipertensi tidak ditemukan.
d. Sumber Pelayanan Kesehatan
1) Sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan adalah klinik terdekat
dari rumah yaitu klinik Al-Islam, praktek dokter terdekat, dan rumah sakit
Santo Yusuf atau RSUD Bandung. Pemilihan pelayanan kesehatan
tergantung dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
2) Ibu melahirkan anak-anaknya di rumah sakit, dan mengontrol kehamilan
di praktek bidan terdekat. Anak pertama mengontrol kehamilan di rumah
sakit dan melahirkan di rumah sakit.
3) Keluarga memiliki asuransi kesehatan dari tempat bekerja kepala
keluarga, anak petama, dan menantu yang bekerja.
C. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
1) Luas rumah : sekitar 140 m2.
2) Jumlah ruangan : terdapat satu ruang tamu, dua ruang keluarga yang
digunakan untuk berkumpul, tiga buah kamar tidur, satu dapur yang
digunakan untuk memasak dan mencuci piring, dua kamar mandi, satu
gudang, satu ruang cuci dan tempat jemur.
3) Sumber air minum: air kran/ ledeng yang dimasak.
4) Perabotan rumah yang tersedia sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
5) Terdapat banyak tumbuhan yang ditanam di depan rumah sehingga
lingkungan rumah terasa sejuk.
6) Rumah terlihat dalam keadaan rapih dan bersih.
7) Terdapat tempat sampah di dalam ruangan dan pembuangan sampah akhir
berada di luar rumah yang setiap harinya diambil oleh petugas kebersihan.
8) Bangunan rumah permanen dengan ventilasi yang cukup baik.

9) Terdapat dua lantai dengan denah sebagai berikut :

Dapur & Kolam Laundry Room & Jemuran


R. Makan

Kamar III

Toilet

Kamar II

Ruang Keluarga

Kamar I

Ruang Tamu Garasi Taman


b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
1) Biasanya berinteraksi dengan tetangga saat berpapasan, bertemu di tukang
sayur, ada acara syukuran di salah satu rumah tetangga, undangan saat
Shalat Ied, pemilu, potong hewan kurban dan acara lainnya.
2) Ada juga siskamling dimana para kepala keluarga akan dibagi jadwal
untuk berjaga setiap malamnya.
3) Ada juga karang taruna biasanya remaja yang bersekolah smp-kuliah yang
akan menjadi panitia-panitia acara seperti 17an, maulid nabi,
membangunkan sahur saat Ramadhan, dan lain-lain.
4) Ada senam seminggu sekali.
5) Ada posyandu.
6) Kadang fogging jika musim demam berdarah.
7) Diadakan Sholat Ied.
8) Diadakan potong hewan kurban bersama.
9) Sesekali ada kerja bakti.
10) Biasanya diadakan sumbangan untuk perbaikan jalan, mengecat tembok
gang/membuat gapura, dekorasi jika ada acara seperti maulid, agustusan,
dan lain-lain.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Kepala keluarga dan istri pernah tinggal di Kota Bitung, Sulawesi Utara
karena pekerjaan saat awal menikah. Ketika anak pertama lahir dan berusia satu
tahun istri pulang ke Bandung dan suami menyusul satu tahun kemudian. Kepala
keluarga juga pernah melanjutkan sekolah di Depok sekitar satu setengah tahun
dan Yogyakarta sekitar dua tahun. Sebelum tinggal dirumah sekarang, keluarga
sempat tinggal di rumah orangtua dari istri selama dua tahun.
d. Sistem Pendukung Keluarga
1) Keluarga terdiri dari 2 orang anak. Memiliki cukup banyak sanak saudara
yang masih tinggal di daerah Bandung. Orangtua dari suami dan istri yang
masih tinggal di daerah Bandung.
2) Kepala keluarga memiliki dasar pendidikan keguruan, anak pertama
berprofesi sebagai guru, dan anak kedua sedang menjalani pendidikan
jurusan designer.
3) Fasilitas untuk menunjang kesehatan : asuransi kesehatan, rumah berada
dekat dengan pusat perekonomian, banyak tempat layanan kesehatan, dan
juga memiliki kendaraan pribadi.
e. Pola Komunikasi Keluarga
Otoriter, semua anggota keluarga bebas mengemukakan pendapat. Tetapi
untuk suatu keputusan akan dipegang oleh kepala keluarga. Komunikasi
dilakukan secara langsung dan terkadang jika beberapa anggota keluarga sedang
diluar rumah komunikasi melalui chat.
Struktur Kekuatan Keluarga
Ayah bersifat tegas dalam menegakan peraturan dirumah dan mengawasi
kegiatan anak-anak terutama dalam pendidikan.
f. Struktur Peran
a) Ayah : mencari nafkah, mendidik anak-anak, menjadi kepala keluarga,
pemegang kekuasaan tertinggi dirumah, pemegang keputusan dirumah.
b) Anak pertama : bekerja, menjalankan peraturan dirumah.
c) Anak kedua : mencari ilmu, menjalankan peraturan dirumah.
g. Nilai atau Norma Keluarga
Menjalankan aturan dan norma yang berlaku di Negara dan Agama. Untuk
kesehatan sendiri lebih ke berdoa dan ikhtiarnya mempercayai ke tenaga
kesehatan.
D. Fungsi Keluarga

1. Fungsi biologis keluarga:


a. Kebersihan perorangan
Keluarga memiliki kebiasaan mandi 2 kali sehari, keramas 2 hari sekali,
sikat gigi 2 kali sehari.
b. Pola makan dan minum
Keluarga biasa makan 3 kali sehari dengan makanan beraneka ragam.
Tn.G menghindari jenis makanan yang menyebabkan penyakitnya
kambuh, seperrti daun so, emping dan mlinjo, juga menghindari makan
lele, karena jika makan lele Tn.G merasakan kakinya nyeri-nyeri. Jarang
minum susu.
c. Tn.G terbiasa istirahat lebih awal, dibandingkan anak-anaknya yaitu, dari
pukul 20.00 sampai dengan pukul 4.30 pagi, sedangkan Nn.D biasanya
tidur larut malam sekitar pukul 22.00 WIB, apalagi jika mendapat tugas
dari kampusnya.
2. Fungsi psikologis keluarga:
a. Keadaan emosi
Hubungan antar anggota keluarga baik dan cukup harmonis. Kedua anak
Tn.G sangat menyayanggi Bapaknya, mengingat mereka hanya tinggal
memiliki Tn.G. Selama ini tidak ada masalah yang menyebabkan
hubungan antar anggota keluarga menjadi renggang. Keadaan emosi
semua anggota keluarga stabil.
b. Pengambilan keputusan
Dalam pengambilan keputusan dibicarakan bersama, biasanya Tn.G lebih
menurut apa yang menjadi pendapat anak-anaknya.
c. Mencari pelayanan kesehatan
Dalam mencari pelayanan kesehatan, keluarga berobat ke Rumah Sakit.
3. Fungsi sosial keluarga:
Hubungan dalam keluarga baik, hubungan dengan orang lain baik, Keluarga
Tn.G juga selalu aktif mengikuti kegiatan di masyarakat, seperti kerjabakti,
ronda dll.
4. Fungsi spiritual:
a. Ketaatan beribadah: Keluarga Tn.G taat dalam menjalankan ibadah.
b. Keyakinan kesehatan: Keluarga Tn.G yakin bahwa kesehatan adalah
nikmat dari Tuhan dan merupakan hal yang sangat penting agar aktivitas
sehari-hari dapat berjalan lancar.
5. Fungsi kultural:
a. Pengambilan keputusan: Dalam pengambilan keputusan berdasar
musyawarah, tidak berdasarkan pada adat tertentu.
b. Adat yang berpengaruh terhadap kesehatan: Dalam keluarga Tn.G tidak
ada adat yang mempengaruhi serta tidak ada hal yang dianggap tabu
dalam masalah kesehatan.
6. Fungsi ekonomi:
Sumber penghasilan keluarga adalah dari kerja Tn.G dan Nn.A karena mereka
belum menikah maka uang gaji digunakan untuk membantu kebutuhan hidup
sehari-hari. Dahulu sewaktu ibu masih ada, ibu berdagang warung kecil-
kecilan, tetapi sekarang warung tersebut diteruskan oleh keluarga kakak Tn.G.
7. Fungsi perawatan kesehatan:
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah
Keluarga sudah mengetahui jika Tn.G menderita Asam urat dan sudah
mengupayakan berbagai macam usaha pengobatan tetapi belum
mengetahui tentang bagaimana perawatan dan pencegahan agar tidak
semakin parah.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Keluarga merasakan adanya masalah kesehatan dan menyadari jika
penyakit asam urat sangat dipengaruhi oleh pola makanan sehari-hari,
oleh karena itu keluarga berusaha untuk menghindari jenis makanan yang
dipantang. Jika merasakan gejala-gejala yang cukup serius keluarga
segera membawa Tn.G ke Rumah Sakit untuk periksa.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit Nn.A dan
Nn.D sangat telaten merawat ayahnya, Keluarga juga melarang Tn.G
untuk bekerja lagi.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah Keluarga
memahami bahwa kebersihan rumah penting untuk kesehatan. Rumah
tampak rapi dan bersih. Tidak ada sampah berserakan.
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan

Keluarga selalu membawa anggota keluarga yang sakit ke Rumah Sakit. Tidak
ada pengalaman yang kurang baik dengan petugas kesehatan.
E. Stres Dan Koping Keluarga

1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang: Tn.G merasa kondisinya saat ini
membebani kedua anaknya, padahal saat ini mereka seharusnya bisa memikirkan diri
mereka dan hasil kerjanya untuk kebutuhan-kebutuhan mereka. Tetapi Tn.G sangat
bersyukur memiliki anak yang sangat menyayanginya.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor: Menurut Tn.G, masalah
yang terjadi sudah menjadi kehendak Tuhan. Keluarga sudah terbiasa dengan
kehidupan yang penuh cobaan sehingga mudah beradaptasi jika mendapat masalah.
3. Strategi koping yang digunakan: Jika ada masalah dihadapi bersama-sama, berusaha
untuk diselesaikan dengan berbagai usaha dan apapun akhirnya diserahkan kepada
Allah yang Maha Berkehendak.
F. Stres Dan Koping Keluarga

1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang: Bp.Mj merasa kondisinya saat ini
membebani kedua anaknya, padahal saat ini mereka seharusnya bisa memikirkan diri
mereka dan hasil kerjanya untuk kebutuhan-kebutuhan mereka. Tetapi Bp.Mj sangat
bersyukur memiliki anak yang sangat menyayanginya.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor: Menurut Bp.Mj, masalah
yang terjadi sudah menjadi kehendak Tuhan. Keluarga sudah terbiasa dengan
kehidupan yang penuh cobaan sehingga mudah beradaptasi jika mendapat masalah.
3. Strategi koping yang digunakan: Jika ada masalah dihadapi bersama-sama, berusaha
untuk diselesaikan dengan berbagai usaha dan apapun akhirnya diserahkan kepada
Allah yang Maha Berkehendak.
No Pemeriksaan Tn. G Ny. S Ny. A Nn. N Nn. D Tn. R An. F
yang dilakukan
1 Rambut Bersih, Bersih, Hitam Hitam Hitam Hitam Hitam
rambut rambut bersih, bersih, bersih, bersih, bersih
setengah ranjang panjang, rambut rambut rambut
memutih, sedikit tidak ada pendek bergelomba pendek
rambut memutih, ketombe ng panjang
pendek tidak ada
ketombe

2 Konjungtiva Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak


anemis anemis anemis anemis anemis anemis anemis

3 Sklera Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak


ikterik ikterik ikterik ikterik ikterik ikterik ikterik

4 Hidung Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,


bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak
ada secret ada sekret ada sekret ada sekret ada sekret ada sekret ada sekret

5 Telinga Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,


bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak
ada serumen ada serumen ada serumen ada serumen ada serumen ada serumen ada serumen

6 Mulut Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa


bibir lembab bibir lembab bibir lembab bibir lembab bibir lembab bibir lembab bibir lembab
7 Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar
tyroid dan tyroid dan tyroid dan tyroid dan tyroid dan tyroid dan tyroid dan
lymfe lymfe lymfe lymfe lymfe lymfe lymfe

8 Dada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
suara nafas suara nafas suara nafas suara nafas suara nafas suara nafas suara nafas
tambahan, tambahan, tambahan, tambahan, tambahan, tambahan, tambahan,
suara suara suara suara suara suara suara
jantung jantung jantung jantung jantung jantung jantung
regular regular regular regular regular regular regular

9 Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan,
bising usus bising usus bising usus bising usus bising usus bising usus bising usus
normal normal normal normal normal normal normal

10 Ekstremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
varises, varises, varises, varises, varises, varises, varises,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
edema edema edema edema edema edema edema
11 Kulit Sawo Kuning Sawo Sawo Kuning Sawo Sawo
matang kunyit matang matang langsap matang matang

12 Turgor kulit Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik


13 Keluhan Pegal Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
setelah
beraktivitas
berat
C. Analisa Data

NO DATA PENYEBAB MASALAH


1. DS : Pasien mengatakan Ketidakmampuan Nyeri akut pada Tn.
saat ini Tn. G masih keluarga melakukan G
sering merasakan nyeri, perawatan pada
terutama kalau malam anggota keluarga yang
hari atau setelah sakit.
beraktivitas.
DO :
- Saat dilakukan
pengkajian pasien
mengeluh nyeri
- Tampak meringis
- Tidak mampu
menuntaskan aktivitas
2. DS : Tn. G mengatakan Ketidakmampuan Defisit pengetahuan
bahwa kedua anaknya keluarga mengenal tentang perawatan
sangat telaten dalam masalah kesehatan penyakit pada
merawat orang tuanya, (penyakit asam urat) keluarga Tn. G
meski belum tahu
bagaimana perawatan
yang benar bagi
penderita asam urat.
DO :
- pasien tidak mampu
dalam merawat
penyakitnya jika terjadi
kekambuhan.
- jika Tn. G merasa sakit
anaknya langsung
membawa periksa ke
Rumah Sakit terdekat.

3. DS : kadang-kadang Tn. Ketidakmampuan Pemeliharaan


G masih makan jeroan pasien dalam kesehatan tidak
ayam jika diluar rumah memelihara kesehatan efektif pada Tn. G
tetapi sedikit.
DO :
-Tidak mampu
menjalankan perilaku
sehat
- kurang menunjukkan
minat untuk
meningkatkan perilaku
sehat.
D. Scoring/ Pembobotan dan Penentuan Prioritas Masalah
1. Nyeri akut pada Tn. G b.d ketidakmampuan keluarga
melakukan perawatan pada anggota keluarga yang sakit

No Kriteria Hitungan Skor Pemberian


1. Sifat masalah : 3/3 x 1 1 Saat ini Tn. G masih
sering merasakan
nyeri, terutama kalau
malam hari atau
setelah beraktivitas.
meskipun tidak
separah dahulu
2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 2 Dana ada, ada
dapat diubah: mudah tindakan untuk
mengatasi, fasilitas
ada, pengetahuan
keluarga cukup
3. Potensi masalah untuk 2/3 x 1 2/3 Masalah sudah lama,
dicegah: cukup ada upaya-upaya
yang telah
dilakukan, tidak ada
kelompok high risk.
4. Menonjolnya masalah: 2/2 x 1 1 Tn. G menyatakan
masalah berat harus nyeri yang dirasakan
segera ditangani sangat mengganggu
dan ingin diberi tahu
bagaimana cara
mengatasi.
Jumlah 4 2/3

2. Kurang Pengetahuan tentang perawatan penyakit pada keluarga Tn. G


b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan (penyakit
asam urat)

No Kriteria Hitungan Skor Pemberian


1. Sifat masalah : 3/3 x 1 1 Saat ini Keluarga
belum mengetahui
bagaiman perawatan
yang benar bagi
penderita asam urat.
2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 2 Dana ada, ada
dapat diubah: mudah tindakan untuk
mengatasi, fasilitas
ada, pengetahuan
keluarga cukup,
keluarga sangat
tertarik dengan
infformasi-informasi
kesehatan
3. Potensi masalah untuk 2/3 x 1 2/3 Masalah sudah lama,
dicegah: cukup ada upaya-upaya
yang telah dilakukan
4. Menonjolnya masalah: 1/2 x 1 1/2 Keluarga belum
masalah berat harus mengetahui cara
segera ditangani perawatan yang
benar tetapi selama
sudah berusaha
merawat sesuai
dengan saran-saran
yang diberikan
saudara dan para
tetangga.
Jumlah 4 1/6

3. Pemeliharan kesehatan tidak efektif pada Tn. G


berhubungan dengan ketidak mampuan pasien dalam memelihara
kesehatan

No Kriteria Hitungan Sko Pemberian


r

1. Sifat masalah : 3/3 x 1 1 Saat ini Tn. G belum


meampu memelihara
kesehatannya dengan
baik, karena asam
uratnya masih sering
kambuh
2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 2 Dana ada, ada
dapat diubah: mudah tindakan untuk
mengatasi, fasilitas
ada, pengetahuan
keluarga cukup
3. Potensi masalah untuk 3/3 x 1 1 Masalah sudah lama,
dicegah: tinggi ada upaya-upaya
yang telah dilakukan
4. Menonjolnya masalah: 1/2 x 1 1/2 Keluarga
masalah berat harus
menganggap
segera ditangani
masalah terjadi tetapi
tidak menjadikan
masalah ini prioritas
utama.
Jumlah 4 1/2

Prioritas Masalah

NO Diagnosa keperawatan keluarga Skor


1. Nyeri akut pada Tn. G b.d 4 2/3
ketidakmampuan keluarga melakukan
perawatan pada anggota keluarga yang
sakit.
2. Kurang Pengetahuan tentang 4 1/6
perawatan penyakit pada keluarga Tn.
G b.d ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan (penyakit
asam urat).
3. Pemeliharan kesehatan tidak efektif 4 1/2
pada Tn. G berhubungan dengan
ketidak mampuan pasien dalam
memelihara kesehatan.
E. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KRITERIA HASIL INTERVENSI


KEPERAWATAN
1. Nyeri akut pada Tn. G TUK 1 Keluarga mampu mengenal masalah.
b.d ketidakmampuan Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Anjurkan keluarga untuk
keluarga melakukan keluarga mampu mengenal masalah mengungkapkan nyerinya.
perawatan pada anggota dengan kriteria hasil: 2. Memberikan cara mengatasi nyeri
keluarga yang sakit. 1. keluarga mampu mengenali dengan baik.
masalah. 3. Identifikasi faktor yang memperberat
2. pasien mampu mengatasi nyerinya dan memperingan nyeri.
dengan baik 4. Anjurkan keluarga memonitor nyeri
3. keluarga mampu melakukan secara mandiri
perawatan pada anggota yang
sakit.
TUK 2 Keluarga mampu mengambil keputusan.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Anjurkan pasien untuk tetap
keluarga mampu mengambil keputusan mempertahankan cara mengatasi nyeri
dengan kriteria hasil: dengan baik.
1. Klien mampu mempertimbangkan 2. Anjurkan pasien untuk pola hidup
dalam mengambil keputusan. sehat yang dapat memperingan nyeri.
3. Anjurkan pasien untuk meminta
bantuan dari tenaga kesehatan dalam
upaya mengurangi masalah.
TUK 3 Keluarga mampu merawat anggota
Setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga.
keluarga mampu merawat anggota 1. Anjurkan kepada keluarga bagaimana
keluarga dengan kriteria hasil: respon saat nyeri muncul untuk
1. pasien dapat mengontrol tingkat meminimalkan rasa nyeri.
nyerinya. 2. Ajarkan teknik yang tepat untuk
2. kelurga mampu melakukan mengurangi rasa nyeri misalnya
perawatan secara mandiri dalam teknik istraksi relaksai.
menangani anggota keluarga yang 3. Berikan informasi faktual dengan
sakit. diagnosis, perawatan dan prognosis.

TUK 4 Keluarga mampu memodifikasi


Setelah dilakukan asuhan keperawatan lingkungan.
keluarga mampu memodifikasi 1. Modifikasi lingkungan untuk
lingkungan dengan kriteria hasil: meminimalkan rasa nyeri.
1. Terpenuhinya pencahayaan dalam 2. Identifikasi karakteristik lingkungan
rumah. yang menyebabkan nyeri meningkat.
2. Terpenuhinya pencahayaan luar 3. Ajarkan keluarga menggunakan
rumah. teknik distraksi dan relaksasi
3. Terjaganya kebersihan rumah.
4. Terpenuhinya lingkungan yang
nyaman.
TUK 5 Keluarga mampu memanfaatkan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pelayanan kesehatan
keluarga mampu memanfaatkan 1. kolaborasi dengan tim medis jika
pelayanan kesehatan dengan kriteria hasil: terjadi nyeri hebat dan semakin parah.
1. Nyeri segera tertangani
2. Kurang Pengetahuan TUK 1 Keluarga mampu mengenal masalah
tentang perawatan Setelah dilakukan intervensi keluarga 1. Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan
penyakit pada keluarga mampu mengenal masalah dengan kriteria masalahnya
Tn. G b.d hasil : 2. Memberikan cara mengatasi merawat
ketidakmampuan 1. Keluarga mampu mengenali masalah keluarga dengan asam urat dengan baik
keluarga mengenal 2. Keluarga mampu mengetahu cara 3. Bantu keluarga mengidentifikasi situasi
masalah kesehatan merawat keluarga dengan asam urat keadaan
(penyakit asam urat).
TUK 2 Keluarga mampu memutuskan tindakan
Setelah dilakukan intervensi keluarga keperawatan
mampu memutuskan tindakan perawatan 1. Anjurkan keluarga untuk tetap
dengan kriteria hasil: mempertahankan mekanisme koping
1. Persepsi yang salah menurun keluarga dalam menghadapi masalah
2. Klien mampu mempertimbangkan 2. Anjurkan keluarga untuk meminta bantuan
dalam mengambil keputusan dari tenaga kesehatan dalam upaya
3. Keluarga mampu memutuskan tindakan mengurangi masalah.
yang tepat untuk mengatasi
ketidaktahuannya
TUK 3 Keluarga mampu melakukan perawatan
Setelah dilakukan intervensi keluarga 1. Ajarkan kepada keluarga bagaimana cara
mampu melakukan perawatan dengan merawat klien
kriteria hasil: 2. Ajarkan teknik yang tepat saat sakitnya
1. Keluarga dapat mengetahui cara muncul
merawat 3. Berikan informasi factual terkait dengan
2. Pengetahuan keluarga meningkat diagnosis, perawatan dan prognosis

TUK 4 Keluarga mampu memodifikasi


Setelah dilakukan intervensi keluarga lingkungan
mampu memodifikasi lingkungan dengan 1. Modifikasi lingkungan untuk
kriteria hasil: meningkatkan rasa releks
1. Terpenuhinya pencahayaan dalam 2. Identifikasi karakteristik lingkungan yang
rumah meningkat rasa nyaman
2. Terjaganya kebersihan rumah 3. Ajarkan kepada keluarga menggunakan
3. Terpenuhinya lingkungan yang nyaman teknik relaksasi
TUK 5 Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
Setelah dilakukan intervensi keluarga pelayanan kesehatan
mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan 1. Anjurkan kepada keluarga untuk segera
kesehatan dengan kriteria hasil: membawa ke pelayanan kesehatan yang
1. Menggunakan sumber informasi yang terdekat
terpercaya
2. Menerima saran dari tenaga kesehatan
3. Menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan
kebutuhan keluarga
3. Pemeliharan kesehatan TUK 1 Keluarga mampu mengenal masalah.
tidak efektif pada Tn. G Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. identifikasi kesiapan dan kemampuan
berhubungan dengan keluarga mampu mengenal masalah menerima informasi.
ketidak mampuan pasien dengan kriteria hasil: 2. identifikasi faktor-faktor yang dapat
dalam memelihara 1. keluarga mampu mengenali meningkatkan dan menurunkan
kesehatan. masalah. motovasi perilaku hidup bersih dan
2. keluarga mampu memelihara sehat.
kesehatan yang efektif.
TUK 2 Keluarga mampu mengambil keputusan.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Anjurkan pasien untuk tetap
keluarga mampu mengambil keputusan mempertahankan cara memelihara
dengan kriteria hasil: kesehatan yang efektif.
1. Klien mampu mempertimbangkan 2. Anjurkan pasien untuk pola hidup
dalam mengambil keputusan. sehat untuk memelihara kesehatan.
3. Anjurkan pasien untuk meminta
bantuan dari tenaga kesehatan dalam
memelihara kesehatan yang efektif.
4. jadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan.
TUK 3 Keluarga mampu merawat anggota
Setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga.
keluarga mampu merawat anggota 1. jelaskan faktor resiko yang dapat
keluarga dengan kriteria hasil: mempengaruhi kesehatan.
1. keluarga dapat membantu 2. bantu keluarga dalam memelihara
memelihara kesehatan yang efektif kesehatan yang efektif
pada pasien.
2. kelurga mampu melakukan
perawatan secara mandiri dalam
menangani anggota keluarga yang
sakit.
TUK 4 Keluarga mampu memodifikasi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan lingkungan.
keluarga mampu memodifikasi 1. Ajarkan perilaku hidup bersih dan
lingkungan dengan kriteria hasil: sehat.
1. Terpenuhinya perilaku hidup sehat 2. Ajarkan strategi yang dapat digunakan
2. Terjaganya kebersihan rumah. untuk meningkatkan perilaku hidup
3. Terpenuhinya lingkungan yang bersih
nyaman.
TUK 5 Keluarga mampu memanfaatkan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pelayanan kesehatan
keluarga mampu memanfaatkan 1. kolaborasi dengan tim medis dalam
pelayanan kesehatan dengan kriteria hasil: Pemeliharan kesehatan tidak efektif
1. peningkatan derajat kesehatan
F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

N DIAGNOSA HARI/TANGG IMPLEMENTASI


O KEPERAWATAN AL
1. Nyeri akut pada Tn. G Senin , 20 April TUK 1
b.d ketidakmampuan 2020 Keluarga mampu mengenal masalah.
keluarga melakukan 1. Menganjurkan keluarga untuk mengungkapkan
perawatan pada nyerinya.
anggota keluarga yang 2. Memberikan cara mengatasi nyeri dengan baik.
sakit. 3. Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri.
4. Menganjurkan keluarga memonitor nyeri secara
mandiri
TUK 2
Keluarga mampu mengambil keputusan.
1. Menganjurkan pasien untuk tetap
mempertahankan cara mengatasi nyeri dengan
baik.
2. Menganjurkan pasien untuk pola hidup sehat
yang dapat memperingan nyeri.
3. Menganjurkan pasien untuk meminta bantuan
dari tenaga kesehatan dalam upaya mengurangi
masalah.
TUK 3
Keluarga mampu merawat anggota
keluarga.
1. Mengnjurkan kepada keluarga bagaimana
respon saat nyeri muncul untuk meminimalkan
rasa nyeri.
2. Menganjarkan teknik yang tepat untuk
mengurangi rasa nyeri misalnya teknik istraksi
relaksai.
3. Berikan informasi faktual dengan diagnosis,
perawatan dan prognosis.

TUK 4
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan.
1. Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan
rasa nyeri.
2. Identifikasi karakteristik lingkungan yang
menyebabkan nyeri meningkat.
3. Menganjarkan keluarga menggunakan teknik
distraksi dan relaksasi
TUK 5
Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan
kesehatan
1. kolaborasi dengan tim medis jika terjadi nyeri
hebat dan semakin parah.
2. Kurang Pengetahuan Senin , 20 April TUK 1
tentang perawatan 2020 Keluarga mampu mengenal masalah
penyakit pada keluarga 1. Menganjurkan keluarga untuk mengungkapkan
Tn. G b.d masalahnya
ketidakmampuan 2. Memberikan cara mengatasi merawat keluarga
keluarga mengenal dengan asam urat dengan baik
masalah kesehatan 3. Bantu keluarga mengidentifikasi situasi keadaan
(penyakit asam urat).
TUK 2
Keluarga mampu memutuskan tindakan
keperawatan
1. Menganjurkan keluarga untuk tetap
mempertahankan mekanisme koping keluarga
dalam menghadapi masalah
2. Menganjurkan keluarga untuk meminta bantuan
dari tenaga kesehatan dalam upaya mengurangi
masalah.
TUK 3
Keluarga mampu melakukan perawatan
1. Mengajarkan kepada keluarga bagaimana cara
merawat klien
2. Mengajarkan teknik yang tepat saat sakitnya
muncul
3. Berikan informasi factual terkait dengan
diagnosis, perawatan dan prognosis
TUK 4
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
1. Modifikasi lingkungan untuk meningkatkan rasa
releks
2. Identifikasi karakteristik lingkungan yang
meningkat rasa nyaman
3. Mengajarkan kepada keluarga menggunakan
teknik relaksasi
TUK 5
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
1. Menganjurkan kepada keluarga untuk segera
membawa ke pelayanan kesehatan yang terdekat
3. Pemeliharan kesehatan Senin , 20 April TUK 1
tidak efektif pada Tn. 2020 Keluarga mampu mengenal masalah.
G berhubungan dengan 1. identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
ketidak mampuan informasi.
pasien dalam 2. identifikasi faktor-faktor yang dapat
memelihara kesehatan. meningkatkan dan menurunkan motovasi
perilaku hidup bersih dan sehat.
TUK 2
Keluarga mampu mengambil keputusan.
1. Menganjurkan pasien untuk tetap
mempertahankan cara memelihara kesehatan
yang efektif.
2. Menganjurkan pasien untuk pola hidup sehat
untuk memelihara kesehatan.
3. Menganjurkan pasien untuk meminta bantuan
dari tenaga kesehatan dalam memelihara
kesehatan yang efektif.
4. jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan.
TUK 3
Keluarga mampu merawat anggota
keluarga.
1. Menjelaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
2. Membantu keluarga dalam memelihara
kesehatan yang efektif
TUK 4
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan.
1. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Mengajarkan strategi yang dapat digunakan
untuk meningkatkan perilaku hidup bersih
TUK 5
Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan
kesehatan
1. kolaborasi dengan tim medis dalam Pemeliharan
kesehatan tidak efektif
G. EVALUASI

No Diagnosa Keperawatan Hari/Tanggal Evaluasi


1. Nyeri akut pada Tn. G b.d Senin , 20 April TUK 1
ketidakmampuan keluarga 2020 Keluarga mampu mengenal masalah.
melakukan perawatan pada S:
anggota keluarga yang sakit - Pasien mengatakan nyeri
- Pasien mengatakan mampu memahami nyerinya
O:
- Pasien tampak kooperatif menceritakan nyerinya
- Pasien mampu mengidentifikasi nyerinya.
A : TUK 1 tercapai dengan indicator keluarga mampu
mengetahui masalah.
P : lanjutkan TUK 2 yaitu keluarga mampu memutuskan
tindakan keperawatan.
TUK 2
Keluarga mampu mengambil keputusan.
S: keluarga mengatakan mampu mempertahankan untuk pola
hidup sehat yang dapat memperingan nyeri.
O:
- Keluarga tampak antusias saat perawat memberikan
intervensi keperawatan.
- kelurga sering bertanya tentang cara pengambilan keputusan
yang tepat.
A : TUK 2 tercapai dengan indikator keluarga mampu
mengambil keputusan.
P : Lanjutkan TUK 3 yaitu keluarga mampu merawat anggota
keluarga.
TUK 3
Keluarga mampu merawat anggota keluarga.
S : keluarga mengatakan dapat mengontrol dan meminimalkan
rasa nyeri.
O:
- Keluarga tampak antusias diajarkan teknik menurunkan
nyerinya.
- Keluarga tampak antusias saat diberikan informasi mengenai
masalahnya.
A : TUK 3 tercapai dengan indikator keluarga mampu merawat
anggota keluarga.
P : Lanjutkan TUK 4 yaitu keluarga mampu memodifikasi
lingkungan.

TUK 4
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan.
S : keluarga mengatakan sudah memodifikasi lingkungan
rumah untuk menurunkan nyeri.
O:
- rumah tampak nyaman
- pencahayaan rumah baik
- rumah tampak bersih
A : TUK 4 tercapai dengan indikator keluarga mampu
memodifikasi lingkungan.
P : Lanjutkan TUK 5 yaitu keluarga mampu memanfaatkan
pelayanan kesehatan.
TUK 5
Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan
S : keluarga mengatakan jika sakit langsung ke pelayanan
kesehatan.
O:
- keluarga tampak menerima saran sari tenaga kesehatan.
A : TUK 5 tercapai dengan indikator keluarga mampu
memanfaatkan pelayanan kesehatan
P : Intervensi dihentikan keluarga mampu mengatasi nyeri.
TUK 5
Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan
S : keluarga mengatakan jika sakit langsung ke pelayanan
kesehatan.
O:
- keluarga tampak menerima saran sari tenaga kesehatan.
A : TUK 5 tercapai dengan indikator keluarga mampu
memanfaatkan pelayanan kesehatan
P : Intervensi dihentikan keluarga mampu mengatasi nyeri.
2. Kurang Pengetahuan Senin , 20 April TUK 1
tentang perawatan penyakit 2020 Keluarga mampu mengenal masalah
pada keluarga Tn. G b.d S:
ketidakmampuan keluarga - Keluarga mengatakan ketiak tahuannya alam merawat
mengenal masalah - Keluarga mengatakan mampu memahami
kesehatan (penyakit asam O:
urat). - Keluarga tampak kooperatif menceritakan masalahnya
A : TUK 1 tercapai dengan indicator keluar mampu
mengetahui masalah
P : Lanjutkan TUK 2 yakni keluarga mampu memutuskan
tindakan keperawatan
TUK 2
Keluarga mampu memutuskan tindakan keperawatan
S : Keluarga mengatakan mampu mempertahankan mekanisme
koping saat menghadapi masalah
O:
- Keluarga tampak antusias saat perawat memberikan
intervensi keperawatan
- Keluarga sering bertanya tentang cara pengambilan
keputusan yang tepat
A : TUK 2 tercapai dengan indicator keluarga mampu
mengambil keputusan
P : Lanjutkan TUK 3 yakni keluarga mempu merawat anggota
keluarga
TUK 3
Keluarga mampu merawat anggota keluarga
S:
- keluarga mengatakan dapat merawat pasien
- keluarga bisa mempraktikkan teknik untuk mengatasi
asam urat
O:
- Keluarga tampak antusias diajarkan teknik-teknik
mengatasi penyakit asam urat
- Keluarga tampak antusias saat diberikan informasi
mengenai masalahnya
A : TUK 3 tercapai dengan indicator keluarga mempu merawat
anggota keluarga
P : Lanjutkan TUK 4 yakni keluarga mampu memelihara
lingkungan (memodifikasi)
TUK 4
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
S : Keluarga mengatakan sudah memodifikasi lingkungan
rumah untuk meningkatkan rasa nyaman

O:
- Rumah tampak nyaman
- Pencahayaan rumah pas
- Rumah tampak bersih
A : TUK 4 tercapai dengan indicator keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
P : Lanjutkan TUK 5 yakni keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan
TUK 5
Keluarga Mampu Memanfaatkan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
S : keluarga mengatakan jika sakit langsung ke pelayanan
kesehatan
O : keluarga tampak menerima saran dari tenaga kesehatan
A : TUK 5 tercapai dengan indicator keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
P : Intervensi dihentikan
Keluarga mampu mengatasi kecemasan
3. Pemeliharan kesehatan Senin, 20 april 2020 TUK 1
tidak efektif pada Tn. G Keluarga mampu mengenal masalah.
berhubungan dengan S:
ketidak mampuan pasien - Keluarga mengatakan siap dan mampu menerima informasi
dalam memelihara - Pasien mengatakan mengerti tentang faktor-faktor yang
kesehatan. dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku
hidup bersih dan sehat.
O:
- Pasien tampak kooperatif dalam menerima informasi yang
diberikan.
- Pasien mampu tampak meningkatkan perilaku hidup
sehat.
A : TUK 1 tercapai dengan indicator keluarga mampu
mengetahui masalah.
P : lanjutkan TUK 2 yaitu keluarga mampu memutuskan
tindakan keperawatan.
TUK 2
Keluarga mampu mengambil keputusan.
S: keluarga mengatakan mampu untuk tetap mempertahankan
cara memelihara kesehatan yang efektif.
O:
- Keluarga tampak antusias saat perawat memberikan
intervensi keperawatan.
- kelurga sering bertanya tentang cara pengambilan keputusan
yang tepat.
A : TUK 2 tercapai dengan indikator keluarga mampu
mengambil keputusan.
P : Lanjutkan TUK 3 yaitu keluarga mampu merawat anggota
keluarga.
TUK 3
Keluarga mampu merawat anggota keluarga.
S : keluarga mengatakan mengerti faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
O:
- Keluarga tampak antusias dalam memelihara kesehatan yang
efektif
- Keluarga tampak antusias saat diberikan informasi mengenai
masalahnya.
A : TUK 3 tercapai dengan indikator keluarga mampu merawat
anggota keluarga.
P : Lanjutkan TUK 4 yaitu keluarga mampu memodifikasi
lingkungan.
TUK 4
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan.
S : keluarga mengatakan sudah memodifikasi lingkungan
rumah untuk perilaku hidup bersih dan sehat.
O:
- rumah tampak nyaman
- pencahayaan rumah baik
- rumah tampak bersih
A : TUK 4 tercapai dengan indikator keluarga mampu
memodifikasi lingkungan.
P : Lanjutkan TUK 5 yaitu keluarga mampu memanfaatkan
pelayanan kesehatan

TUK 5
Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan
S : keluarga mengatakan jika sakit langsung ke pelayanan
kesehatan.
O:
- keluarga tampak menerima saran sari tenaga kesehatan.
A : TUK 5 tercapai dengan indikator keluarga mampu
memanfaatkan pelayanan kesehatan
P : Intervensi dihentikan keluarga mampu memeliharan
kesehatan yang efektif.
bab IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Menurut Depkes RI, keluarga adalah keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan [ CITATION Jho10 \l 1033 ]

Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus


diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan
apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya
apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan
perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.

IV.2 Saran
Semoga makalah ini bisa sebagai acuan untuk belajar teman-teman dan
kepada setiap keuarga diharapkan untuk mengetahui dan memahami tahap
perkembangan keluarga tahap anak usia deasa, memagam tugas-tugas
perkembangan keluarga pada tahap ini, permasalahan-permasalahan yang
biasa terjadi pada tahap ini, peran dan tanggung jawab orang tua, dan dapat
memenuhi ilmu tugas perawatan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

NANDA. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10. Jakarta: EGC. 

Puspitawati, H. (2015). Tehnik Analisis Gender Dalam Penelitian Bidang Ilmu Keluarga untuk Masukan Bagi
Kebijakan Daerah responsif Gender. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia, Institute
Pertanian Bogor.

Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC) 5th
Edition. Missouri: Elsevier.

Friedman, Marilyn M . (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga : Riset, Teori, & Praktik Edisi 5. Jakarta:
EGC.

Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. (2016). Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Bulecheck, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. (2013). Nursing Interventions


Classification (NIC) 6th Edition. Missouri: Elsevier.

Ali, H. Z. (2009). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai