Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

S DENGAN
HIPERTENSI DI DESA MANDIANGIN BARAT RT.004
KECAMATAN KARANG INTAN

Nama Mahasiswa : Gilang Rumana Fauzy


Tempat Praktik :
Tanggal Praktik :
Tanggal Pengkajian : 26 Januari 2021

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Kepala Keluarga (KK) : Tn. A
Alamat :
Umur : 34 Tahun
Pendidikan : SLTA/Sederajat
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Tife Keluarga : The Nuclear Family (Keluarga Inti)
Suku : Banjar
Komposisi Keluarga :
Hub. Dgn Pnddkan Status
No Nama Umur JK Suku Ket
KK terakhir Imunisasi
Kepala Tdk ada
1 Tn. A 50 L Banjar SLTA Lengkap
Keluarga
2 Ny. F Istri 48 P Jawa SLTP Lengkap Hipertensi
3. Tn. S Anak 17 L Banjar SLTA Lengkap Tdk ada

1
Genogram

1 2 A B

Keterangan :

1 dan 2: Keluarga Tn. A


A dan B: Keluarga Ny. F
: Tinggal dalam 1 rumah
: Hubungan anak
: Hubungan saudara
: Hubungan perkawinan
: Perempuan
: Laki-laki

Status sosial ekonomi keluarga :


a. Sosial
Hubungan keluarga dengan masyarakat baik, bahkan di lingkungan
rumah mayoritas kerabat dekat. Tn. A juga aktif dalam kegiatan
masyarakat dalam kepengurusan masyarakat.
b. Pendapatan keluarga
Tn. A sebagai kepala keluarga yang bekerja sebagai wiraswasta dengan
penghasilan ± Rp 2.500.000/bulan. Dari uang tersebut digunakan untuk
membayar keperluan bulanan seperti biaya air, listrik dan juga untuk
biaya makan sehari-hari keluarga.

Aktivitas Rekreasi Keluarga :


Tn. A mengatakan jarang melakukan rekreasi karena kondisi keluarga
yang tidak memungkinkan. Sarana hiburan di rumah terdapat televisi,
keluarga biasa mengisi waktu luang dengan berkumpul bersama dan
menonton televisi pada waktu malam hari.

2
2. Riwayat Dan Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini :
Tahap perkembangan saat ini adalah keluarga yang salah satun
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Keluarga belum terpenuhi adalah mempertahankan kesehatan Ny. F yang
mengalami Hipertensi.

Riwayat kesehatan keluarga inti :


Anak-anak Tn. S sudah diimunisasi lengkap kecuali anak pertama nya
tidak lengkap. Apabila dalam keluarga Tn. S ada yang sakit dia tidak
langsung membawa ke layanan kesehatan desa, namun hanya memberikan
nya obat yang dibeli di warung obat yang ada di sekitar rumah Tn. S. Tn. S
dan Ny. Z sendiri jarang berobat ke puskesmas untuk memeriksakan
penyakit Hipertensi yang dideritanya.

Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :


Tn. S tidak memiliki riwayat penyakit sepeti darah tinggi. Anak-anak
keluarga Tn. S tidak ada yang memiliki penyakit Hipertensi seperti yang
diderita oleh orang tuanya. Orang tuan Ny. Z mengalami Struke.

3. Data Lingkungan
Karakteristik Rumah :

`
Dapur
8M

Kamar
tidur
3
Ruang tamu

5M

Rumah Tn. S terdiri dari ruang tamu, 2 kamar tidur, dapur. Cara
pengaturan perabot kurang rapi, kebiasaan merawat rumah disapu sehari
sekali.Ukuran rumah 5x8 M tipe rumah tidak permanen, atap terbuat dari
seng, lantai terbuat dari kayu ulin dan terdapat fentilasi jendela dan kondisi
ruangan tidak pengap, keluarga kalau mandi di kamar mandi, air untuk
minum dan masak dari air sumur bor.

Karakteristik tetangga dan komunitas :


Jarak rumah dengan tetangga cukup dekat, lingkungan tetangga umumnya
penduduk banjar dan hubungan antara tetangga cukup baik.

Mobilitas geografis keluarga :


Rumah merupakan daerah pedesaan namun tidak jauh dari jalan raya dan
mudah dijangkau oleh sepeda motor. Istri Tn. S kalau membeli
bumbu/belanja cukup dengan orang yang biasanya berjualan lewat di
depan rumah atau warung terdekat dengan rumah. Sedangkan anak Tn. S
yang masih sekolah biasanya diantar naik kendaraan roda dua yang
sekolahnyatidak begitu jauh dari rumah.

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :


Kegiatan Tn. S dan Ny. Z hanya di rumah saja kecuali ada acara yasinan
atau undangan tertentu yang diadakan tetangga di sekitar rumah dan anak-
anak sering berkumpul dirumah.

Sistem pendukung keluarga :


Anggota keluarga sehat semua dan hanya Tn. S mengalami batuk dan Ny.
Z saja yang mengalami Hipertensi tapi Tn. S dan Ny. Z yang jarang
memeriksakan Penyakit nya ke fasilitas kesehatan yang ada.

4
4. Struktur Keluarga
Struktur peran :
a. Formal
Tn. S sebagai kepala keluarga dan sekaligus mengatur segala
kebutuhan hidup dalam keluarga. Disamping itu Tn. S juga sebagai
ayah dan suami serta pelindung bagi anak-anaknya
Ny. Z sebagai istri selalu mengikuti arahan dari Tn. S dan
disamping itu juga untuk menjaga anaknya dan membantu
mengurusi pekerjaan rumah tangga misalnya mengerjakan
pekerjaan sehari-hari di dalam rumah seperti memasak, mencuci
dan membersihkan rumah.
An. M yang berperan sebagai anak sekolah yang harus belajar dan
patuh pada ayah dan ibunya.
b. Informal
Setiap anggota keluarga selalu memiliki peran sebagai pendorong
dan penjaga bagi yang lain

Nilai atau norma keluarga :


Dalam adat banjar, orang yang lebih tua harus dihormati. Keluarga Tn. S
selalu mematuhi aturan-aturan dan norma yang berhubungan dengan
agama dan masyarakat.

Pola komunikasi keluarga :


Pola komunikasi yang digunakan komunikasi terbuka, tiap keluarga bebes
mengungkapkan pendapatnya masing masing hal ini dapat dilihat pada
waktu perawat melakukan pengkajian. Keluarga juga terbuka dan
kooperatif dengan mahasiswa yang datang berkunjung ke rumah dan mau
mengikuti saran yang dianjurkan mahasiswa.

Struktur kekuatan keluarga :

5
Keluarga selalu menyelesaikan masalah dengan dengan musyawarah atau
diputuskan sendiri oleh Tn. S sebagai kepela keluarga dan istrinya selalu
mengikuti keputusan dari Tn. R. Sedangkan untuk masalah yang besar
dalam keluarga, Tn. S akan meminta istrinya memberikan saran untuk
mengambil kepurtusan dan solusi penyelesaian masalah tersebut.
5. Fungsi Keluarga
Fungsi efektif :
Keluarga Tn. S saling mendukung kebutuhan sehingga dapat terpenuhi
kehidupan sederhana, dapat menyelesaikan masalah dengan musyawarah
dan keputusan keluarga yang terakhir ditentukan oleh Tn. S sebagai kepala
keluarga.

Fungsi sosialisasi :
Tn. S dan istrinya dapat membina sosialisasi pada anak-anaknya sehingga
dapat membentuk norma dan aturan-aturan sesuai dengan perkembangan
anak-anaknya, serta dapat meneruskan budaya.

Fungsi reproduksi :
Tn. S dan Ny. Z memiliki 3 orang anak.

Fungsi ekonomi :
Keluarga Tn. S sudah tercukupi masalah kebutuhan pokok, tapi masalah
sandang keluarga hanya membeli sebulan sekali/ tidak pasti.

Perawatan kesehatan :
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah
Keluarga Tn. S mengatakan mengetahui bahaya penyakit
Hipertensi yang dideritanya serta pencegahan dan penanganan
gastritis. Tn. S juga mengatakan bahwa ia ketika mengalami
Hipertensi hanya meminum obat dari warung saja dan tidak
membawanya untuk periksa kepelayanan kesehatan. Namun
keluarga Tn. S masih sering mengkonsumsi makanan dan
minuman yang tidak boleh dimakan oleh penderita Hipertensi
seperti sayur genjer, merokok dan minum kopi.

6
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Ketika penyakit Hipertensi Ny. Z muncul Ny. Z hanya mengambil
keputusan untuk meminum obat yang dibelinya diwarung dekat
rumah saja. Ny. Z tidak pernah mengambil keputusan untuk
membawa atau memanggil petugas kesehatan untuk memeriksakan
penyakitnya ketika muncul.

c. Kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit


Ny. Z mengatakan mengalami penyakit Hipertensi. Keluarga Tn. S
mengatakan biasanya akan merawat anggota yang sakit sesuai
dengan kemampuan yang dimilikinya. Keluarga Tn. S tampak
tidak bisa mendemonstrasikan cara perawatan anggota keluarga
yang sakit di rumah.

d. Kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang sehat


Tn. S mengerti cara memelihara rumah sehat dan pengaruhnya
pada keluarga.

e. Kemampuan keluarga mengunakan fasilitas kesehatan


Keluarga Tn. S mengatakan fasilitas kesehatan yang terdekat dari
rumahnya adalah Bidan/perawat, Puskesmas, namun keluarga Tn.
S sangat jarang sekali menggunakan fasilitas layanan kesehatan
tersebut ketika penyakitnya muncul. Keluarga Tn. S pernah
menggunakan pelayanan kesehatan puskesmas ketika menderita
penyakit seperti demam dan flu.

6. Stres dan Koping keluarga


Stresor jangka pendek dan panjang :
a. Pendek : Stresor jangka pendek yang dipikir keluarga saat ini yaitu
memikirkan agar penyakit Tn. S dapat sembuh
b. Panjang: Saat ini keluarga Tn. S memikirkan agar Tn. S dan Ny. Z
selalu sehat dan dapat terpenuhi segala kebutuhan kesehatannya.

Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor :


Keluarga Tn. S selalu melakukan musyawarah dalam menyelesaikan

7
masalah baik dalam lingkungan keluarga atau masyarakat.

Strategi koping yang digunakan :


Keluarga Keluarga Tn. S apabila ada masalah baik dalam keluarga atau
masyarakat selalu menyelesaikannya

Strategi adaptasi disfungsional :


Dalam menghadapi masalah selalu berusaha dan berdoa tapi pada akhirnya
Tuhan yang menentukan.

Harapan keluarga :
Harapan yang diinginkan keluarga Tn. S yaitu menginginkan agar Tn. S,
Ny. Z dan anggota keluarganya tidak ada yang sakit-sakitan dan keluarga
berharap kedatangan mahasiswa Universitas Muhammadiyah banjarmasin
dapat memberikan informasi kesehatan sehingga anggota keluarga dapat
memelihara kesehatan.

8
7. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga
Pemeriksaan
Tn. R Ny. S Tn. M F
fisik
Kepala Mesochepal Mesochepal Mesochepal
Tidak simetris Simetris, konjungtiva tidak
Simetris, konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak Simetris, konjungtiva tidak anemis dan sklera
Mata anemis dan sklera tidak ikterik, penglihatan
ikterik, Ny. Z menggunakan alat bantu kaca mata tidak ikterik, penglihatan baik
baik
Hidung Bersih, fungsi penghidu baik Bersih, fungsi penghidu baik Bersih, fungsi penghidu baik
Simetris, pendengaran kurang baik, tidak Simetris, pendengaran baik, tidak menggunakan Simetris, pendengaran baik, tidak menggunakan
Telinga
menggunakan alat bantu alat bantu alat bantu
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Tidak ada wheezing dan tanda tanda sesak
Dada Tidak ada wheezing Tidak ada wheezing atau ronchi
nafas serta nyeri dada
Abdomen Tidak kembung, tidak nyeri tekan Tidak kembung, tidak nyeri tekan Tidak kembung, tidak nyeri tekan
Ekstremitas Tidak ada kelemahan Tidak ada kelemahan Tidak ada kelemahan

9
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELEUARGA
1. Analisa data
No. Data Fokus Etiologi Problem

1. DS : Kurang Kesiapan
 Tn. S dan Ny. Z mengatakan Pengetahuan meningkatkan
dirinya jarang kepuskesmas manajemen
memeriksakan keadaan kesehatan
penyakit gastritisnya.
 Tn R mengatakan sehari-hari
suka minum kopi 2-3 gelas
perhari dan suka merokok
setiap hari.
 Ny S mengatakan masih sering
memakan sayur genjer yang
bisa membuat kambuh penyakit
gastritisnya.
DO :
 Pada Saat dilakukan pengkajian
Tn. S dan Ny. Z tampak
antusias dan aktif
berkomunikasi dengan perawat.
 Pengetahuan keluarga Tn. S
terkait konsep dasar Hipertensi
masih belum tepat.

2. Perumusan Diagnosa Keperawatan


 Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan

10
3. Skoring Prioritas Masalah
Bobot/ perhitungan
No Masalah keluarga Skore Pembenaran
skor
Tn R mengatakan sehari-hari
1 Sifat masalah 2 Bobot 1 suka minum kopi 2-3 gelas
Skala : ancaman 2/3 x 1 = 2/3 perhari dan suka merokok
kesehatan setiap hari.

2 Kemungkinan masalah 2 Bobot 2 Tn. S dan Ny. Z mengatakan


untuk dapat di ubah 2/2 x 2 = 2 dirinya jarang kepuskesmas
skala : mudah memeriksakan keadaan
penyakit gastritisnya.

3 Potensial masalah 1 Bobot 1 Keluarga Tn. S terbuka,


untuk di cegah 2/3 x 1 = 2/3 kooperatif dan mau mengikuti
skala : cukup saran yang dianjurkan
mahasiswa
4 Menonjolnya masalah 0 Bobot 0 Keluarga Tn. S tidak
Skala : masalah tidak 0/2 x 0 = 0 merasakan masalah karena
dirasakan masalah masih ringan
Total 2 1/3

C. Rencana Asuhan Keperawatan


Diagnosa Keperawatan :
Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
Tujuan Kriteria Hasil/Standart Intervensi
Setelah dilakukan
Afekif 1. Keluarga 1. Jelaskan dan
tindakan keperawatan
membawa Tn. S identifikasi tujuan
selama 6 kali
pertemuan, keluarga dan Ny. Z kontrol dari konsultasi
menunjukan prilaku
tentang 2. Dukung keluarga
kepatuhan dengan
kriteria hasil : penyakitnya ke dalam mencari
1. Keluarga Tn. S
pelayanan bantuan kesehatan
mampu
memanfaatkan kesehatan untuk
fasilitas pelayanan
2. Keluarga meningkatkan
kesehatan
2. Keluarga mampu mendukung Tn. S kesehatan keluarga
merawat Tn. S
dan Ny. Z untuk
mampu
mengurangi rokok melakukan
dan kopi.
control kesehatan
3. Keluarga Tn. S
mampu
1. Motivasi keluarga
memutuskan 1. Tn. S mampu
Perilaku Afektif untuk mengubah
perilaku untuk mengurangi rokok
kebiasaan yang
meningkatkan dan kopi
lebih baik. Mis:
kesehatan 2. Tn. S mampu
mengurangi rokok
(Keluarga Tn. S berkomitmen
dan minum kopi.
dan Ny. Z dapat untuk mengurangi
2. Indentifikasi
mengatur pola diet rokok dan kopi

11
sehari-hari) 3. Tn. S mampu manfaat berhenti
4. Keluarga Tn. S mengaplikasikan merokok dan
dapat mengenal strategi untuk berhenti minum
masalah ; mengurangi rokok kopi
pengetahuan dan kopi. 3. Indentifikasi
tentang proses strategi yang
penyakit, ditandai sesuai untuk
dengan keluarga mengurangi rokok
mampu (makan permen,
menjelaskan alihkan pikiran)
definisi penyebab,
Gejala,
Komplikasi serta Psikomotor 1. Keluarga mampu 1. Menilai tentang
cara pencegahan menyebutkan pengetahuan
Hipertensi makanan dan keluarga tentang
menggunakan minuman apa saja pola diet
kata-kata sendiri. yang boleh 2. Instruksikan
dikonsumsi dan kepada keluarga
yang tidak boleh makanan dan
dikonsumsi minuman yang
2. Keluarga bisa dikonsumsi
mengintegrasikan dan tidak boleh
pola diet dikonsumsi.
Hipertensi dalam
kehidupan sehari-
hari
Kognitif 1. Berikan edukasi
1. Keluarga kepada keluarga
mengetahui tentang gastritis
mengenai konsep
dasar gastritis

D. Implementasi
Hari/Tanggal Diagnosa Keperawat Implementasi
Kesiapan meningkatkan Afektif :
manajemen kesehatan 1. Jelaskan dan identifikasi tujuan dari
konsultasi/kontrol
2. Mendukung keluarga dalam mencari
bantuan kesehatan untuk meningkatkan
kesehatan keluarga

Perilaku Afektif :
Selasa, 3 April 1. Memotivasi keluarga untuk
2019 mengubah kebiasaan yang lebih
baik. Mis: Mengurangi merokok
dan minum kopi
2. Mengidentifikasi manfaat
berhenti merokok dan minum
kopi
3. Mengidentifikasi strategi yang
sesuai untuk mengurangi rokok
(makan permen, alihkan pikiran)

Psikomotor :
1. Menilai tentang pengetahuan
keluarga tentang pola diet

12
2. Intruksikan kepada keluarga
Jumat, 5 April makanan yang bisa dikonsumsi
dan tidak boleh dikonsumsi
2019
Kognitif :
1. Memberikan edukasi kepada
keluarga tentang gastritis

E. Evaluasi
No. Diagnosa Tanggal Jam Evaluasi Paraf
00162 Afektif :
S:
- Keluarga mengatakan Tn
R dan Ny. Z telah
melakukan kontrol dan
berobat di posbindu
O:
- Tersedia pelayanan
kesehatan yang mudah
dijangkau keluarga
- Keluarga Tn. S mendapat
dukungan keluarga untuk
melakukan kontrol
kesehatan
- Keluarga Tn. S kontrol
ke posbindu
A: Diagnosa keperawatan
teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan

Selasa, 3 April Perilaku Afektif :


2019 S:
- Anggota keluarga
mengatakan akan
mendukung Tn. S
berhenti merokok dan
mengurangi minum kopi
setiap hari
- Anggota keluarga
mengatakan akan
mengingatkan apabila
Tn. S merokok dan

13
minum kopi
O:
- Keluarga
mengekspresikan
perasaan dan kepedulian
kepada Tn. S
A: Diagnosa keperawatan
teratasi
P: Intervensi dihentikan

Psikomotor :
S:
- Keluarga dan Ny. Z dan
mengatakan mengerti
tentang pengaturan diet
gastritis
O:
- Ny. Z dan keluarga dapat
menyebutkan makanan
apa yang boleh konsumsi
dan tidak boleh
dikonsumsi
- Tn. S dan keluarga dapat
menyebutkan minuman
yang tidak boleh
dikonsumsi (kopi)
- Keluarga
mengintegrasikan pola
diet Hipertensi dalam
kehidupan sehari-hari
A: Diagnosa keperawatan
belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi

Jumat, 5 April Kognitif :


2019 S:
- Keluarga Tn. S
mengatakan mengerti
tentang konsep dasar
gastritis
O:
- Keluarga Tn. S dapat

14
menjelaskan kembali
definisi, penyebab, tanda
dan gejala dan
pencegahan dari
Hipertensi menggunakan
kata-kata sendiri
A: Diagnosa keperawatan
teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi

Mandiangin Barat, April 2019

Ners Muda

(Afridhani Fizi, S.Kep)

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

(Hiryadi, Ns., M.Kep., Sp.Kom) (Sanjaya Hadi Kusuma, Ns.,S.Kep)

15

Anda mungkin juga menyukai