Anda di halaman 1dari 4

JAMINAN MUTU KEPUASAN PASIEN TERHADAP PENERAPAN

KESELAMATAN PASIEN DI RS
Ria Rahmawati/181101104
riar9912@gmail.com
abstrak : Mutu layanan kesehatan di rumah sakit perlu dilakukan pengukuran yaitu dengan
pengukuran setiap dimensi mutu layanan kesehata, Kualitas rumah sakit merupakan suatu kondisi
dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia atau lingkungan yang memenuhi ataupun
melebihkan hal yang diinginkan. Tujuan : untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien yang diberikan
layanan. Metode: literature dan riview. Pembahasan: indikator kepuasan keseluruhan pelayanan
merupakan faktor pembentuk variabel kepuasan masih dinilai rendah oleh responden. Hal-hal yang
menyangkut kepuasan atas pemenuhan kebutuhan seseorang bersifat relatif. Kesimpulan : Dimensi
procedural dan indikator kepuasan terhadap keseluruhan pelayanan kesehatan di rumah sakit
merupakan factor dominan pembentukan variable kualitas layanan dan kepuasan pasien terhadap
pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Latar Belakang pasien (Syafrudin, dkk. 2014). Depkes RI


(2008), menetapkan 6 (enam) indikator
Mutu layanan kesehatan di rumah mutu pelayanan kesehatan meliputi
sakit perlu dilakukan pengukuran yaitu keselamatan pasien, perawatan diri,
dengan pengukuran setiap dimensi mutu kepuasan pasien, kecemasan, kenyamanan
layanan kesehatan untuk mengetahui dan pengetahuan. Kepuasan pasien
tingkat kepuasan pasien yang diberikan merupakan salah satu indikator mutu
layanan. Ada sepuluh dimensi mutu pelayanan kesehatan. Maka peningkatan
layanan kesehatan yaitu : dimensi arus pasien akan terus menimbulkan efek
kompetensi teknis, dimensi yang berkelanjutan bagi kepuasan pasien
keterjangkauan, dimensi efektivitas, contoh penangan yang baik, tepat dan
dimensi efisiensi, dimensi kesinambungan, cepat dapat memberikan kesan terbaik
dimensi keamanan, dimensi kenyamanan, kepada pasien, keluarga maupun
dimensi informasi, dimensi ketepatan masyarakat, dan apabila hal ini dilakukan
waktu, dan dimensi hubungan antar pada berbagai pelayanan akan
manusia (Pohan, 2007). Kualitas rumah meningkatkan kepuasan pasien terhadap
sakit merupakan suatu kondisi dinamis keselamatan pasien. Keselamatan pasien di
yang berhubungan dengan produk, jasa, rumah sakit menjadi pokok utama yang
manusia atau lingkungan yang memenuhi nilai di kalangan masyarakat, karena dalam
ataupun melebihkan hal yang diinginkan. hal ini mereka berpikir apabila rumah sakit
Jaminan mutu dari suatu rumah sakit tersebut memiliki kualitas dan jaminan
ditentukan dengan adanya penerapan mutu keselamatan kerja yang baik akan
keselamatan pasien dan kesadaran diri baik pula layanan yang diberikan.
individu pelayan kesehatan dalam Penerapan layanan kesehatan, Badan
melakuakan pelayanan kesehatan di rumah Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan yang
sakit. Menurut Azwar, kualitas pelayanan dimulai pada tahun 2014 yaitu Jaminan
kesehatan mengacu pada tingkat BPJS Kesehatan, menuntut tenaga
kesempurnaan pelayanan kesehatan yang kesehatan untuk memberikan pelayanan
disatu pihak menimbulkan kepuasan keperawatan kepada pasien baik di rumah
sakit negeri ataupun rumah sakit swasta Manusia secara terus menerus melakukan
yang telah ditunjuk sehingga masyarakat usaha-usaha untuk memuaskan kebutuhan-
sendiri memahami bahwa tujuan Jaminan kebutuhannya (Maricq & Weinrich. 2012).
Kesehatan yaitu untuk mempermudah Kebutuhan-kebutuhan tersebut akan
masyarakat untuk mengakses pelayanan mempengaruhi perilaku dan pola pikir
kesehatan yang bermutu. (BPJS. 2015). masyarakat terhadap pelayanan kesahatan
Namun lain hal nya dengan kenyataan pada rumah sakit tertentu, sama halnya
yang ada seperti; pandangan pasien dengan pasien yang memiliki pola pikir
terhadap pelayanan BPJS Kesehatan masih dan perilaku berbeda dengan pasien BPJS
kurang baik, hal ini ditandai dengan maupun psien regular. Pasien BPJS juga
adanya beberapa hasil penelitian yang memiliki perbedaan perilaku, dan
menunjukkan bahwa masih adanya pasien kepuasan pasien. Faktor assurance
pengguna BPJS yang merasa tidak puas memiliki pengaruh terhadap kepuasan
dengan pelayanan yang diterimanya pada pasien. Faktor assurance (jaminanan)
suatu rumah sakit, seperti hasil penelitian merupakan pengetahuan, kesopanan serta
Ahmad dan Kiki (2015). kemampuan petugas medis untuk
menimbulkan kepercayaan dan keyakinan
Tujuan pasien terhadap rumah sakit. (Fais, M, S.
Kajian ini bertujuan untuk 2014). faktor responsiveness merupakan
mengetahui pengaruh dan kualitas layanan faktor yang memeberikan kontribusi paling
terhadap kepuasan dan kepercayaan yang besar terhadap kepuasan pasien BPJS kelas
diberikan oleh pelyanan kesehatan di I dibandingkan faktor lain. Oleh karena itu,
rumah sakit. pada faktor responsiveness Ha diterima H0
ditolak, sedangkan faktor reliability, faktor
Metode assurance, faktor tangible dan faktor
emphaty terhadap kepuasan pasien BPJS
Kajian ini dibuat dengan
kelas I H0 diterima Ha ditolak. Kualitas
membandingkan dari satu jurnal dengan
layanan mempunyai pengaruh langsung
jurnal yang lain dan mengembangkan
positif dan signifikan terhadap
berbagai teori yang ada.
kepercayaan pasien Hal ini mempunyai
Hasil dan Pembahasan arti semakin baik kualitas layanan RSBK
maka kepercayaan pasien di RSBK juga
Pada variabel kepuasan, indikator akan meningkat, demikian pula sebaliknya,
kepuasan atas keseluruhan pelayanan semakin buruk kualitas layanan RSBK
mempunyai nilai factor tertinggi, tetapi maka kepercayaan pasien akan menurun.
mempunyai nilai rerata terendah. Hal ini Integritas merupakan hal-hal yang
berarti indikator kepuasan keseluruhan berkaitan dengan perilaku perusahaan
pelayanan merupakan faktor pembentuk dalam memberikan pelayanan dan
variabel kepuasan masih dinilai rendah menjalankan usahanya (Kim, et al., 2003;
oleh responden. Hal-hal yang menyangkut Mayer, et al., 1995).
kepuasan atas pemenuhan kebutuhan
seseorang bersifat relatif. Seperti yang Menurut Garbarino & Johnson
dikatakan oleh Mc Gregor (1989) bahwa (1999), Olorunniwo, et al. (2006), Kau dan
manusia merupakan makhluk yang terus Loh (2006), Silalahi (2007) yang
menerus memiliki keinginan-keinginan, menyatakan bahwa kualitas pelayanan
segera apabila kebutuhan tertentu berpengaruh positif dan signifikan
terpenuhi maka kebutuhan lain muncul. terhadap kepuasan pelanggan pada industri
jasa. Hasil penelitian serupa yang Faturahmah, E., & Raharjo, B. B. (2017).
dilakukan oleh Kassim dan Abdullah Analisis Tingkat Kepuasan Pasien
(2010) yang menyatakan bahwa kualitas BPJS Terhadap Kualitas Pelayanan
layanan yang tinggi mampu meningkatkan Petugas Medis Medis Melalui Faktor
kepuasan dan berpengaruh secara Assurance di Ruang Rawat Inap
signifikan terhadap kepuasa. RSUD Bima, NTB. Public Health
Perspective Journal, 2(3).
Kesimpulan
Hilmawan, F. A., Suprapti, E., &
Dimensi procedural dan indikator Solechan, A. (2014). Hubungan
kepuasan terhadap keseluruhan pelayanan Antara Penerapan Standart
kesehatan di rumah sakit merupakan factor Operational Procedure (SOP)
dominan pembentukan variable kualitas Pemberian Obat Prinsip Enam Benar
layanan dan kepuasan pasien terhadap Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di
pelayanan kesehatan di rumah sakit. RSUD Ungaran. Karya Ilmiah.
Daftar Pustaka Kartikasari, D., Dewanto, A., & Rochman,
F. (2014). Pengaruh kualitas layanan
R.H Simamora (2019). Documentation of
terhadap kepuasan dan kepercayaan
Patient Identification into the
di rumah sakit bunda Kandangan
Electronic system to Improve the
Surabaya. Jurnal Aplikasi
Quality of Nursin Servies.
Manajemen, 12(3), 454-463.
International journal of scientific &
technology. Latupono, A., Maidin, M. A., & Zulkifli,
A. (2014). Hubungan mutu
R.H simamora (2019). The Influence of
pelayanan terhadap kepuasan pasien
Training Handover Based SBAR
rawat jalan di RSUD Masohi tahun
communication for improving
2014. JST Kesehatan, 5(1), 74-81.
Patient Safety. Indian Journal of
Public Health Research & Mony, D. N., & Afandi, M.
Development. (2014). Hubungan Sikap Caring
Perawat dengan Kepuasan Pasien
R.H Simamora (2019).Buku Ajar
Rawat Inap Kelas III di Rumah Sakit
Pelaksanaan identifikasi pasien.
Pku Muhammadiyah
Uwais Inspirasi Indonesia.
Yogyakarta (Doctoral dissertation,
Ayuningtiyas, K. R., & Mustayah, T. N. STIKES'Aisyiyah Yogyakarta).
(2015). Tingkat Kepuasan Pasien
Mulyana, H. (2014). Hubungan Persepsi
Pada Pelayanan Keperawatan Di
Pasien tentang Implementasi Budaya
Rumah Sakit. Jurnal Pendidikan
Keselamatan Pasien dengan
Kesehatan, 4(2), 83-90.
Kepuasan Pasien di Ruang Rawat
Einurkhayatun, B., Suryoputro, A., & Inap Rumah Sakit Puri Mandiri
Fatmasari, E. Y. (2017). Analisis Kedoya. HUBUNGAN PERSEPSI
Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap PASIEN TENTANG
Kualitas Pelayanan Rawat Jalan di IMPLEMENTASI BUDAYA
Puskesmas Duren dan Puskesmas KESELAMATAN PASIEN DENGAN
Bergas Kabupaten Semarang Tahun KEPUASAN PASIEN DI RUANG
2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat RAWAT INAP RUMAH SAKIT
(E-Journal), 5(4), 33-42. PURI MANDIRI KEDOYA.
Pertiwi, A. (2017). Analisis perbedaan
kualitas pelayanan pada pasien bpjs
dan pasien umum terhadap kepuasan
pasien di rawat jalan rsud kota
surakarta. Jurnal Manajemen
Dayasaing, 18(2), 113-121.
Pertiwi, A. (2017). Analisis perbedaan
kualitas pelayanan pada pasien bpjs
dan pasien umum terhadap kepuasan
pasien di rawat jalan rsud kota
surakarta. Jurnal Manajemen
Dayasaing, 18(2), 115-118.
Pertiwi, B. A. (2016). ANALISA
HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN
DAN TINGKAT LOYALITAS
PASIEN DI UNIT HEMODIALISA
RUMAH SAKIT KANKER
DHARMAIS (Doctoral dissertation,
Universitas Gadjah Mada).
Suryati, S. (2012). Hubungan antara Mutu
Pelayanan Keperawatan dengan
Kepuasan Pasien Rawat Inap di
Kelas III RS. PKU Muhammadiyah
Yogyakarta (Doctoral dissertation,
STIKES'Aisyiyah Yogyakarta).
Zakaria, F. M. (2017). Pengaruh kualitas
pelayanan dan sasaran keselamatan
pasien terhadap kepuasan pasien
rumah sakit prima husada
malang. Jurnal Ilmu Manajemen
Unisma, 2(2), 107-98.

Anda mungkin juga menyukai