Skripsi
Disusun Oleh :
Skripsi
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program studi
S-1 Keperawatan
Disusun Oleh:
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini dengan judul Studi Literatur Faktor yang Berhubungan dengan
Perilaku Pencegahan Penyakit Diare oleh Gilang Rumana Fauzy, NIM:
1614201110022, telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing, dan akan
dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Seminar Skripsi Program Studi S.1
Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Banjarmasin
Pembimbing 1
Pembimbing 2
Hiryadi, Ns.,M.Kep.,Sp.Kom
NIK: 010311197701011099
Mengetahui
iii
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi ini oleh:
Nama : Gilang Rumana Fauzy
NIM : 1614201110022
Judul Skripsi : Studi Literatur Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku
Pencegahan Penyakit Diare
Telah melaksanakan ujian skripsi pada tanggal 21 Juni 2020, dan dinyatakan
berhasil mempertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai
persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi
S.1 Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Banjarmasin.
DEWAN PENGUJI:
Penguji 1:
Penguji 3:
Mengetahui,
Dekan Fakultas Keperawatan dan Ilmu Ketua Program Studi
Kesehatan S.1 Keperawatan
iv
v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
vi
PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
Abstrak
Penyakit diare adalah merupakan utama kematian kedua pada balita.Data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 prevalensi diare di Indonesia sebesar 8%
sedangkan di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 6,5%. Penyakit diare dapat
dicegah dengan cara menjaga kebersihan diri dan keluarga. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pencegahan diare diantaranya tingkat pendidikan, pengetahuan
dan sikap.
Tujuan penelitian mengetahui Mengetahui faktor yang berhubungan dengan
perilaku penggunaan air bersih untuk mencegah penyakit diare berdasarkan
beberapa literature review.
Desain penelitian adalah pustaka (library research). Populasi dan sampel adalah
seluruh jurnal yang terpilih menjadi literature berjumlah 7 jurnal. Teknik
pengambilan sistem PICOT. Analisa data melalui narasi.
Hasil penelitian menunjukka tingkat pendidikan ibu sebagian besar tingkat
pendidikan dasar, pengetahuan ibu tentang diare sebagian besar baik, sikap ibu
terhadap diare sebagian besar dengan kategori positif, perilaku pencegahan diare
sebagian besar baik.Ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengetahuan dan
sikap dengan perilaku pencegahan diare. Ada hubungan antara pengetahuan
dengan perilaku pencegahan diare.
Bagi petugas kesehatan di fasilitas kesehatan dapat memberikan penyuluhan bagi
masyarakat mengenai perilaku pencegahan diare dan faktor yang
mempengaruhinya.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini yang berjudul “Studi Literatur Faktor yang Berhubungan dengan
Perilaku Pencegahan Penyakit Diare”. Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi
sebagian syarat kelulusan untuk memperleh gelar Sarjana Keperawatan di
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga pada
kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan moril maupun materil secara langsung maupun tidak
langsung kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai, terutama
kepada yang saya hormati:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Khairuddin, M.Ag Rektor Universitas
Muhammadiyah Banjarmasin
2. Bapak Solikin, Ns, M.Kep, Sp.Kep.MB Dekan Fakultas Keperawatan dan
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
3. Ibu Izma Daud, Ns.,M.Kep Ketua Program Studi S.1 Keperawatan Fakultas
Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
4. Ibu Alit Suwandewi, Ns., M.Kep Pembimbing I yang telah banyak membantu
dan memberikan kemudahan-kemudahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Hiryadi, Ns., M.Kep., Sp.Kom Pembimbing II yang telah banyak
memberikan petunjuk dan arahan, bimbingan dan perbaikan dalam hal
metodologi maupun saran kepada penulis.
6. Bapak Sukamto, SKM., M.Kes selaku Penguji Utama yang telah banyak
memberikan saran demi perbaikan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar beserta Staf Universitas Muhammadiyah
Banjarmasin yang selama ini banyak memberikan bekal pengetahuan kepada
penulis dan telah membantu demi lancarnya segala urusan dalam skripsi ini.
viii
8. Bapak, Ibu beserta Keluarga besar, yang terus mendoakan dan memberikan
dukungan serta memfasilitasi untuk keberhasilan penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
9. Teman-teman mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin dan
semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan memberi dukungan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu penulis mengucapkan mohon maaf atas segala kekurangan yang ada dalam
penyusunan skripsi ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis
mengucapkan banyak terima kasih dan semoga ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak pada umumnya dan penulis sendiri khususnya.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI........................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI............................................................ iv
PERNYATAAN ORISINILITAS PENELITIAN ......................................... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................... vi
ABSTRAK..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian................................................................ 4
1.5 Penelitian Terkait................................................................. 5
x
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan........................................................................... 59
5.2 Saran..................................................................................... 59
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Definisi Operasional............................................................................... 30
3.2 Populasi................................................................................................... 31
3.3 Sampel..................................................................................................... 32
3.4 Alat Pengumpul Data.............................................................................. 34
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Konsep.................................................................................... 27
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 prevalensi diare menurut
diagnosis tenaga kesehatan di Indonesia sebesar 8% dari jumlah penduduk
(1.017.290 jiwa). Prevalensi tertinggi diare terdapat di Provinsi Sulawesi
Tengah sebanyak 10,3% dan prevalensi yang terendah terdapat di Provinsi
Riau sebesar 4.3% sedangkan di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 6,5%
dari jumlah penduduk (Kemenkes RI, 2018).
1
2
mencuci tangan dengan sabun dan air sudah menjadi budaya sehari-hari
(Kunoli, 2013).
Sebuah keluarga yang dapat mengambil air dari sumber air bersih yang baik
menunjukkan angka penurunan terjadinya diare yang lebih baik dari pada
keluarga yang tidak menggunakan air bersih. Bagi manusia air bersih
merupakan salah satu kebutuhan utama untuk berbagai keperluan rumah
tangga, mengingat berbagi penyakit dapat di bawa oleh air kepada manusia
pada saat memanfaatkannya maka tujuan perilaku penggunaan air bersih atau
air minum bagi keluarga adalah mencegah penyakit bawaan air. Dengan
demikian di harapkan semakin baik perilaku masyarakat dalam penggunaan
air bersih maka akan semakin turun morbiditas penyakit bawaan air yang
salah satunya adalah diare (Yunita, 2013).
Menurut Green (1980) dalam Notoatmodjo (2014) perilaku hidup bersih dan
sehat termasuk penggunaan air bersih untuk mencegah penyakit diare
ditentukan atau terbentuk dari tiga faktor antara lain faktor-faktor pendukung
(enabling factors) terwujud dalam lingkungan fisik (tersedia atau tidak
tesedianya fasilitas atau sarana kesehatan), faktor-faktor pendrong
(reinforcing factors) terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan
atau petugas lain yang merupakan kelompok referensi dari perilaku
masyarakat serta faktor predisposisi (predisposing factors) terwujud dalam
3
Perilaku keluarga berpengaruh terhadap kejadian diare pada balita. Hal ini di
mungkinkan karena beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku itu sendiri.
Salah satunya pendidikan, seseorang yang menempuh pendidikan formal
memiliki wawasan lebih terutama tentang kesehatan dan pentingnya
penggunaan air bersih sehingga kejadian diare pada balita bisa berkurang.
Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan lebih berperilaku yang positif
tentang penggunaan air bersih terutama untuk memasak dan minum sehingga
di peroleh juga tingkat keajadian diare sedikit (Yunita, 2013).
Sikap yang sudah baik diharapkan dapat mengubah perilaku. Sikap yang baik
apabila didukung dengan sarana dan prasarana yang mendukung akan
menghasilkan suatu tindakan, dalam hal ini adalah penggunaan air bersih.
Semakin baik sikap individu maka semakin baik individu tersebut
menggunakan air bersih (Paramitha, 2015).
4
1.4.2 Praktis
1.4.2.1 Bagi Insitusi Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan
masukan dalam memberikan pendidikan kesehatan terhadap
masyarakat agar mereka dapat melakukan pencegahan diare.
1.4.2.2 Bagi Perguruan Tinggi
Sebagai bahan untuk menambah informasi tentang
pencegahan, diare diperpustakaan yang mana biasa
dimanfaatkan oleh mahasiswa lain untuk menjadi sumber atau
bahan informasi dan perbandingan untuk penelitian tentang
diare selanjutnya, dan sebagai tambahan referensi tentang
perilaku pencegahan diare.
1.4.2.3 Peneliti
Hasil penelitian dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman, serta dapat menjadi acuan bagi penelitian
selanjutnya yang berhubungan dengan masalah diare.
7
8
2.1.4.8 Bila terjadi asidosis metabolic klien akan tampak pucat dan
pernafasan cepat dan dalam (kusmaul).
c. Umur
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat
dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup umur,
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih
matang dalam berfikir dan bekerja.
2.5.5.2 Faktor eksternal
a. Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar
manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi
perkembangan dan perilaku orang atau kelompok
b. Sosial budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.
Sikap berkaitan dengan tingkat perasaan, yakni derajat efek positif atau
negatif seseorang pada objek-objek fisik, psikologis dan sosial yang
dinyatakan dalam unsur senang atau tidak senang, bahagia atau tidak
bahagia dan setuju atau tidak setuju. Sikap adalah kesiapan seseorang
untuk bereaksi pada objek dengan cara-cara tertentu (Pieter dkk, 2011).
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu
stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat dilihat, tetapi hanya
dapat ditafsirkan. Sikap merupakan kecenderungan yang berasal dari
dalam diri individu untuk berkelakuan dengan pola-pola tertentu,
terhadap suatu objek akibat pendirian dan perasaan terhadap objek
tertentu (Maulana, 2014).
dan peci bagi pria serta kain kebaya bagi wanita untuk
menunjukkan identitas kita sebagai bangsa Indonesia.
2.6.5.3 Fungsi harga diri
Sikap yang kita miliki mampu menjaga atau meningkatkan
harga diri. Misalnya mahasiswa Universitas Indonesi (UI)
bangga memakai jaket kuning. Misalnya, sikap patuh terhadap
aturan-aturan protokoler pada acara-acara resmi, bertujuan agar
kita tidak berperilaku menyimpang untuk menjaga harga diri
kita di depan publik.
2.6.5.4 Fungsi pertahanan diri (ego defensive)
Sikap berfungsi melindungi diri dari penilaian negatif tentang
diri kita. Misalnya memakai benda merk agar tidak dinilai
rendah oleh kawan-kawan arisan. Banyak perbuatan yang
disebabkan oleh sikap melindungi diri agar diterima dalam
kelompok teman-teman sebaya, misalnya merokok dianggap
perbuatan yang keren dikalangan remaja.
2.6.5.5 Fungsi memotivasi pesan (impression motivation)
Sikap berfungsi mengarahkan orang lain untuk memberikan
penilaian atau kesan yang positif tentang diri kita. Contohnya,
memelihara janggut dan berbaju koko agar dianggap orang alim
serta wanita memakai jilbab dan berbaju muslim bila berada di
wilayah Aceh Darussalam agar diterima dan dihormati oleh
masyarakat
Umur
Tingkat
Pendidikan
Faktor
Pengetahuan
predisposisi
i Sikap
Kepercayaan
Keyakinan Perilaku
Pencegahan Diare
Nilai-nilai pada Balita
tenaga
kesehatan
Faktor
pendorong
Petugas lainnya
2.8 Hipotesis
2.8.1 Ada hubungan tingkat pendidikan dengan perilaku pencegahan
penyakit diare.
2.8.2 Ada hubungan pengetahuan dengan perilaku pencegahan penyakit
diare.
2.8.3 Ada hubungan sikap dengan perilaku pencegahan penyakit diare.
BAB 3
METODE PENELITIAN
28
29
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang akan
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Hidayat, 2014).
Sampling dan teknik sampling dalam penelitian ini dapat dilihat pada
tabel 3.3.
30
3.5.1 Persiapan
Peneliti mengajukan permohonan ke Komisi Etik Penelitian Universitas
Muhammadiyah Banjarmasin, kemudian akan dilakukan sidang Komisi
Etik Penelitian oleh pengurus komisi etik untuk dikoreksi dan
diputuskan berkas yang telah diajukan.
3.5.2 Pelaksanaan
3.5.2.1 Pelaksanaan penelitian diawali dengan pencarian jurnal terkait
berdasarkan sistem PICOT.
P = populasi
I = Intervensi
C = Intervensi pembanding
O = Outcoume
T = Time frame atau batas waktu
3.5.2.2 Peneliti melakukan penelusuran jurnal atau artikel publikasi
menggunakan kata kunci yang dipilih yakni : tingkat
pendidikan, pengetahuan, sikap, perilaku pencegahan diare.
Berdasarkan penelusuran jurnal yang terkait adalah sebagai
berikut:
a. Jurnal 1. Pengetahuan Ibu Berhubungan dengan Perilaku
Pencegahan Diare pada Anak Usia Presschool
P = populasi (ibu yang memiliki anak usia preschool)
I = Intervensi ((pengetahuan)
C = Intervensi pembanding (tingkat pendidikan,
pengetahuan, sikap)
O = Outcoume (perilaku pencegahan diare)
T = Time frame atau batas waktu (tahun 2020)
b. Jurnal 2. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Upaya
Ibu dalam Melakukan Pencegahan Diare pada Balita di
Desa Kamal Wilayah Kerja Puskesmas Kairatu Barat
P = populasi (ibu yang memiliki balita )
I = Intervensi (tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap)
32
36
37
Tabel 4.6 Sikap Ibu tentang Diare pada balita di Desa Kamal
Wilayah Kerja Puskesmas Kairatu Barat
No. Sikap Frekuensi Persentase
1 Positif 5 15,2
2 Negatif 28 84,8
Jumlah 33 100
Hasil:
4.1.4.1 Sikap terhadap pencegahan diare
Sikap terhadap pencegahan diare pada balita di Kecamatan
Batee Kabupaten Pidie sebagai berikut:
Tabel 4.15 Sikap terhadap pencegahan diare pada balita di
Kecamatan Batee Kabupaten Pidie
No. Sikap Frekuensi Persentase
1 Baik 42 53,16
2 Kurang 37 46,84
Jumlah 79 100
Metodologi:
Rancangan penelitian yang digunakan adalah belah lintang (cross
sectional). Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Bancak
Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Propinsi Jawa Tengah.
Populasi yang diambil adalah ibu balita yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Bancak yaitu sejumlah 1.650 orang dan sampel sebanyak
311 orang balita. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan
tehnik Purposive Sampling. Uji statistik menggunakan Spearman Rank.
Hasil:
4.1.5.1 Tingkat pendidikan ibu
Tingkat pendidikan ibu dari balita di wilayah kerja Puskesmas
Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang sebagai
berikut:
Tabel 4.18 Tingkat Pendidikan Ibu Balita di wilayah kerja
Puskesmas Bancak Kecamatan Bancak
Kabupaten Semarang
No. Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase
1 Dasar (SD-SMP) 144 46,3
2 Menengah (SMA) 152 48,9
3 Tinggi (perguruan 169 4,8
tinggi)
Jumlah 311 100
4.2 Pembahasan
4.2.1 Tingkat pendidikan responden
Berdasarkan penelusuran jurnal diatas maka didapatkan penelitian yang
meniliti tingkat pendidikan adalah penelitian Hasanel dkk (2019),
Arwani dkk (2012) dan Roamulat dkk (2019). Persamaan ketiga jurnal
tersebut dengan penelitian ini adalah meneliti tingkat pendidikan
sebagai variabel bebas dan seluruhnya membagi hasil ukur tingkat
pendidikan diklasifikasikan menjadi tingkat dasar (SD-SMP),
menengah (SMA) dan tinggi (perguruan tinggi).
BAB 5
72
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil studi literatur jurnal terkait maka dapat disimpulkan bahwa
tingkat pendidikan ibu pada jurnal penelitian sebagian besar pada tingkat
pendidikan dasar, pengetahuan ibu tentang diare pada jurnal penelitian
sebagian besar dengan kategori baik, sikap ibu terhadap diare sebagian besar
pada jurnal penelitian dengan kategori positif dan perilaku pencegahan diare
sebagian besar jurnal penelitian pada kategori baik. Ada hubungan antara
tingkat pendidikan dengan perilaku pencegahan diare. Ada hubungan antara
pengetahuan dengan perilaku pencegahan diare. Ada hubungan antara sikap
dengan perilaku pencegahan diare.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat disarankan sebagai berikut:
5.2.1 Bagi Instistusi Kesehatan
Bagi institusi kesehatan hendaknya dapat meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat khususnya pasien diare dengan cara
memberikan informasi atau pendidikan kesehatan mengenai faktor risiko
yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit diare, dalam hal ini tingkat
pendidikan, pengetahuan dan sikap misalnya melalui pembagian leaflet,
selebaran dan melalui media lainnya.
5.2.2 Bagi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
Bagi institusi pendidikan disarankan dapat memberikan program kepada
mahasiswa keperawatan untuk melakukan promosi kesehatan mengenai
hubungan tingkat pendidikan, pengetahuan dan sikap dengan terjadinya
diare pada saat praktek keperawatan komunitas atau praktek
keperawatan lainnya dengan cara melaksanakan penyuluhan atau
membagikan selebaran mengenai diare.
DAFTAR RUJUKAN
74
Budiman., & Riyanto. (2013). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap
dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Gumilar, G. (2017). Hubungan antara Pengetahuan tentang Sumber Daya Air dan
Sikap Terhadap Penggunaan Air dengan Perilaku dalam Memanfaatkan Air
(Studi pada Masyarakat di Desa Linggasirna Kecamatan Sariwangi
Kabupaten Tasikmalaya). Jurnal Bumi Lestari, 17(2), Agustus, pp. 132-140.
Kementerian Kesehatan RI. (2011). Buku Saku Petugas Kesehatan Lima Langkah
Tuntaskan Diare. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kementrian Kesehatan RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. (Internet),
tersedia dalam http://www.depkes.go.id/resources/download/info-
terkini/materi_rakorpop_2018/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf (diakses
tanggal 25 Februari 2020).
Maryunani, A. (2013). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta: TIM.
Proverawati., & Rahmawati. (2012). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Yogayakarta: Nuha Medika.
Putra, S. R. (2012). Asuhan Neonatus Bayi dan Balita untuk Keperawatan dan
Kebidanan. Yogkarta: D-Medika.
Suharyono. (2013). Diare Akut Klinik dan Laboratorik. Jakarta: Rineka Cipta.
Wawan., & Dewi. (2011). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku di Lengkapi Contoh Kuesioner. Jakarta: Nuha Medika.
Wijayaningsih K.S. (2013). Asuhan Keperawatan Anak. Jakarta: CV. Info Media