Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

EFUSI PLEURA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stage Keperawatan Medikal Bedah

Di Susun Oleh:
Nama : Gilang Rumana Fauzy, S.Kep
Npm : 2014901110031

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Efusi pleura adalah pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang
terletak diantara permukaan viceralis dan parietalis. Proses penyakit
primer jarang terjadi tetapi biasanya merupakan penyakit sekunder
terhadap penyakit lain (Amin Huda, 2015)

B. Pathway
Etiologi : Komplikasi :
Efusi pleura disebabkan oleh : a. Fibrotoraks
a. Peningkatan tekanan pada kapiler subpleura atau limfatik
b. Atalektasis
b. Peningakatan permeabilitas kapiler
c. Fibrosis paru
c. Penurunan tekanan osmotic koloid darah
d. Peningkatan tekanan negative intrapleura d. Kolaps paru
e. Kerusakan drainase limfatik ruang pleura e. Empiema
Ada juga yang disebabkan oleh Infeksi (eksudat)
Manifestasi Klinis :
a. Tubercolosis b. Pneumonitis
a. Batuk
c. Emboli paru d. Kanker
b. Dispnea bervariasi
e. Infeksi virus,jamur,dan parasit.
c. Adanya keluhan nyeri dada (nyeri
Non infeksi (transudat)
pleuritik)
a. Gagal jantung kongesif (90% kasus)
d. Pada efusi yang berat terjadi penonjolan
b. Sindroma nefrotik c. Gagal hati
ruang interkosta.
d. Gagal ginjal e. Emboli paru
e. Pergerakan dada berkurang dan
Perencanaan : terhambat pada bagian yang mengalami
1 Ketidakefektifan Pola Napas efusi.
NOC: Ekspansi dada simetris,
f. Tidak meredup
Perkusi didapatkan
diatasortopneu, bernapas
efusi pleura.
Mudah
g. Suara nafas berkurang diatas efusi pleura.
NIC: keluarkan secret dengan batuk atau sectio, Auskultasi suara napas
tambahn h. Fremitus fokal dan raba berkurang.
2 Nyeri Akut
NOC : Mengenali penyebab, mengenali lamanya nyeri, menggunakan
metode non-analgetik
a. NIC : kaji pengalaman nyeri sebelumnya, Kaji intensitas, karakteristik,
onset, durasi nyeri, ajarkan teknik relaksasi dan ditraksi
3 Ketidakseimbangan Nutrisi
NOC : intake zat gizi, intake makanan dan minuman, berat badan normal
NIC : kolaborasi dengan ahli gizi, berikan makanan yang terpilih,
monitoring berat badan.
4 Intoleransi Aktivitas
NOC : aktivity tolerance, self care
NIC : catat respon kardiopulmonal terhadapp aktivitas (takikardi, disritmia,
dispnea, berkeringat, pucat), observasi tanda-tanda vital sebelum dan sesudah
aktivitas
5 Resiko Infeksi
NOC : TTV dalam batas normal, tidak terdapat tanda infeksi, nilai
laboratorium (leukosit dalam batas normal)
NIC : monitor TTV, kaji tanda-tanda infeksi, monitor hasil laboratorium
terutama leukosit
C. Penatalaksanaan
1. Irigasi cairan garam fisiologis atau larutan antiseptik (Betadine).
2. Pleurodesis, untuk mencegah terjadinya lagi efusi pleura setelah
aspirasi.
3. Drainase cairan (Water Seal Drainage) jika efusi menimbulkan gejala
subyektif seperti nyeri, dispnea, dll. Cairan efusi sebanyak 1 – 1,2 liter
perlu dikeluarkan segera untuk mencegah meningkatnya edema paru,
jika jumlah cairan efusi lebih banyak maka pengeluaran cairan
berikutya baru dapat dilakukan 1 jam kemudian.
4. Antibiotika jika terdapat empiema
5. Operatif
D. Pemeriksaan Penunjang
1. Rontgen dada
Rontgen dada biasanya merupakan langkah pertama yang dilakukan
untuk mendiagnosis efusi pleura, yang hasilnya menunjukkan adanya
cairan.
2. CT-Scan dada
CT scan dengan jelas menggambarkan paru-paru dan cairan dan bisa
menunjukkan adanya pneumonia, abses paru atau tumor
3. USG dada
USG bisa membantu menentukan lokasi dari pengumpulan cairan
yang jumlahnya sedikit, sehingga bisa dilakukan pengeluaran cairan.
4. Torakosentesis
Penyebab dan jenis dari efusi pleura biasanya dapat diketahui dengan
melakukan pemeriksaan terhadap contoh cairan yang diperoleh
melalui torakosentesis (pengambilan cairan melalui sebuah jarum
yang dimasukkan diantara sela iga ke dalam rongga dada dibawah
pengaruh pembiusan lokal).
5. Biopsi
Jika dengan torakosentesis tidak dapat ditentukan penyebabnya, maka
dilakukan biopsi, dimana contoh lapisan pleura sebelah luar diambil
untuk dianalisa.
6. Bronkoskopi
Bronkoskopi kadang dilakukan untuk membantu menemukan sumber
cairan yang terkumpul.

E. Daftar Pustaka
1 Judith M. Wilkinson, P. A. (2009). Buku Saku Diagnosis
Keperawatan. Jakarta: EGC.
2 Kusumo, A. H. (2015). NANDA NIC-NOC edisi revisi jilid 1 2015.
Jogjakatra: MediAction Publishing.
3 Morton, G. (2012). Kapita Selekta Kedokteran jilid 1 dan 2. Jakarta:
Media Aesculapius.
4 Peate, M. N. (2015). Dasar-dasar Patofisiologi Terapan edisi 2.
Jakarta: Bumi Medika.

Anda mungkin juga menyukai