Anda di halaman 1dari 20

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


Jl. Karimata no 49 Telp. (0331) 332240, Fax. (0331) 337957 Kotak Pos 104 Jember 68121
Website:http://www.unmuhjember.ac.id e-mail: Kantorpusat@unmuhjember.ac.id

FORMAT PENGKAJIAN INDIVIDU LANJUT USIA

Tanggal Pengkajian : 10 September 2013


A. Data Biologis
Nama : Mbah “P”
Umur : 67 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Status Perkawinan : Janda
Penampilan : Berdandan dan rapi, mampu menggunakan pakaian
sesuai dengan ketentuan. Rambut tersisir rapi,
sebagian besar beruban, jalan sedikit membungkuk
dan perlahan-lahan.
Ciri tubuh : Badan ideal (tidak kurus tidak gemuk), rambut
beruban, wajah bulat lonjong, kulit sawo matang.
Alamat : Umbulsari-Jember (Wisma Melati kamar no. 10).
Orang terdekat yang
dapat dihubungi : Yus Iriyanto
Hubungan dengan usila : Anak kandung
Alamat : Umbulsari-Jember

B. Riwayat Keluarga
a. Pasangan
Tahun meninggal : Maret 2013
Penyebab kematian : Penyakit jantung
b. Anak-anak
Nama : Yus Iriyanto
Alamat : Umbulsari-Jember
c. Genogram

6
7

Keterangan :
= meninggal
= laki-laki masih hidup
= perempuan masih hidup
= hubungan perkawinan
= klien

C. Riwayat Pekerjaan
1. Pekerjaan saat ini :
-
2. Pekerjaan sebelumnya :
Sebelum masuk PSLU klien mengatakan bekerja sebagai petani di rumahnya.
3. Sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan: klien mendapat uang
dari anaknya saat menjenguk klien.

D. Riwayat Lingkungan Hidup


Sebelum di PSLU klien tinggal dengan keluarga di Umbulsari-Jember, karna
ditinggal suami meninggal, klien tinggal dengan anak kandungnya, klien
mengatakan dibawa ke PSLU Jember oleh anaknya karena pernah jatuh sendiri
saat dirumah. Sekarang klien tinggal di wisma Melati kamar no. 10, dengan luas
kamar ± 3 x 5 m² dihuni oleh 3 orang, cahaya dan ventilasi cukup, kebersihan
cukup dan lantai kamarnya bersih.

E. Riwayat Rekreasi
Pada saat sekarang klien mengatakan rekreasi mengisi waktu dengan cara
menonton televisi bersama dengan teman-teman satu wisma.

F. Sistem Pendukung
Adanya ibu asuh (ibu eni) yang setiap hari memberikan pelayanan kepada klien
di Wisma Melati. Makanan setiap hari disediakan didapur PSLU dan diantarkan
ke wisma siap saji oleh petugas 3 kali sekali (sesuai dengan daftar menu), snack
tambahan diberikan 2 hari sekali. Di panti terdapat tiga orang perawat yang
melayani kesehatan seluruh penghuni panti yang berjumlah 140 orang.
Perawatan sehari-hari apabila klien mengeluh sakit melapor ke pengasuh dan
pengasuh mengantar ke pos kesehatan disitu perawat memberikan obat-obat
sesuai saran dokter bila kebetulan ada dokter. Panti sosial ini bekerjasama
dengan PUSKESMAS Kasian dan Puger.

G. Riwayat Kesehatan Saat Ini


Klien mengatakan linu-linu di kaki terutama di lutut dan tumit, bila berjalan
terkadang membawa tongkat, berjalan dengan sangat hati-hati, pelan-pelan dan
terkadang dibantu oleh pengasuh dan perawat. Klien mengatakan selama di
PSLU pernah jatuh sendiri sebanyak 2 kali, selain itu klien mengatakan kadang
kepala tearasa pusing. Selama ini klien periksa ke perawat panti dan diberi obat
seperti ibuprofen dan asam mafenamat 3x1 setelah makan. Klien menganggap
penyakit yang diderita adalah penyakit orang yang sudah tua. Klien mengatakan
tidak memiliki alergi terhadap obat-obatan maupun makanan.

H. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit serius/kronik dan klien
mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit. Klien mengatakan sebelumnya
pernah sakit biasa seperti batuk, pilek dan demam.

I. Diskripsi Kekhususan
Kebiasaan klien sehari-hari melaksanakan sholat 5 waktu, menonton tv dan
mendengarkan ceramah/pengajian dari pihak PSLU di Wisma Melati.

J. Status Kesehatan
1. Keluhan utama yang dirasakan sekarang
a. Adanya perasaan nyeri dan linu pada persendian
1) Provokative/paliative
Nyeri dan linu dirasakan pada saat udara dingin.
2) Quality/Quantity
Apabila terasa nyeri/linu-linu, klien merasa lelah saat berjalan.
3) Region
Persendian kaki
4) Timing
Nyeri/linu-linu terjadi pada waktu malam hari/menjelang tidur malam
dan di pagi hari disaaat klien bangun pagi.
2. Pemahaman dan penatalaksanaan masalah kesehatan
Klien mengatakan apabila terserang gejala linu-linu, klien memijat kakinya
dan periksa ke perawat panti dan diberi obat seperti ibuprofen dan asam
mafenamat 3x1 setelah makan.

K. Aktivitas Hidup Sehari-Hari (ADL)


1. Indeks Katz
Klien mempunyai indeks kemandirian pada aktivitas sehari-hari dengan
skore A yaitu mampu dan mandiri dalam melakukan makan, BAB dan BAK,
mandi, berpakaian mencuci pakaian dan pindah dari satu tempat ke tempat
lain.

2. Oksigenasi
Klien bernapas dengan bebas, tidak membutuhkan bantuan alat pernapasan.
3. Cairan dan elektrolit
Klien minum air putih secukupnya dan teh manis sehari satu gelas. Tidak
ditemukan keluhan kekurangan cairan dan elektrolit.
4. Nutrisi
Klien makan tiga kali sehari dengan menu yang disediakan dipanti sesuai
daftar menu. Setiap porsi yang diberikan dihabiskan oleh klien. Klien tidak
mendapatkan diit khusus ataupun pembatasan makanan.
5. Aktivitas
Klien dapat melakukan aktifitas sendiri tanpa bantuan dengan cara berjalan
secara perlahan, dan kadang memakai tongkat untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan kegiatan di dalam panti.
6. Eliminasi
BAB 1x/hari, BAK sering khususnya malam hari 3-4 kali, klien mengatakan
kadang tidak dapat mengontrol pola BAK.
7. Istirahat dan tidur
Klien mengatakan tidak ada keluhan dalam pola tidurnya, klien mengatakan
tidurnya nyenyak baik di malam hari dan di siang hari. Klien mengatakan
tidur siang 2 jam dan tidur malam 6 jam.
8. Personal Hygiene
Klien masih mampu mandi 2-3 kali sehari, mencuci pakaian, dan merapikan
tempat tidur sendiri.
9. Psikologis
a. Persepsi klien:klien merasakan agak kesulitan berjalan karena kakinya
linu, dan terasa kaku sehingga klien sering terjatuh. Klien merasa
penyakitnya merupakan penyakit orang yang sudah tua.
b. Konsep diri: kepercayaan diri klien masih cukup tinggi, terbukti dengan
selau menjawab pertanyaan yang diajukan.
c. Emosi: klien pendiam dan tidak pernah menunjukkan emosi yang
berlebihan/ tidak pernah marah-marah.
d. Adaptasi: klien mampu beradaptasi dengan lingkungannya, klien tinggal
di panti hampir 2 tahun, dan sudah terlihat sangat akrab dengan teman
sekamarnya.
e. Mekanisme pertahanan diri : bila ada masalah klien mengatakan selalu
mengutarakan kepada teman satu kamar maupun petugas panti. Selain
itu klien selalu berdoa kepada Allah SWT terutama saat sholat.

L. Tinjauan Sistem
1. Tingkat kesadaran: composmetis, keadaan umum cukup baik, GCS 4-5-6
2. Tanda-Tanda Vital:
TD : 140/80 mmHg Suhu : 36 0C
N : 80 x/mnt RR : 20 x/mnt
3. Penampilan umum: baik, postur tubuh ideal.
4. Integumen: kulit keriput, warna sawo matang, tidak ditemukan kelainan.
5. Hemopetik: tidak ada memar, tidak anemia, tidak ada pembengkakan
kelenjar limfe.
6. Kepala: rambut beruban, bersih, klien lebih sering menggunakan kerudung.
7. Mata: adanya penurunan lapang penglihatan, pandangan sering kabur, tidak
bisa mengenal orang dalam jarak jauh, terkadang silau terhadap cahaya.
8. Telinga: pendengaran klien masih berfungsi dengan baik, hal ini dibuktikan
dengan klien selalu menjawab pertanyaan dari pengkaji.
9. Hidung dan sinus: tidak terdapat rinore, epistaksis maupun kelainan.
10. Mulut dan tenggorokkan : tidak ada kelainan.
11. Leher: tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada kelinan.
12. Payudara: tidak dikaji.
13. Pernafasan: tidak ada sesak, suara nafas vesikuler di semua area paru.
14. Cardiovaskuler: bunyi jantung S1 S2 tunggal, tidak ada bunyi jantung
tambahan.
15. Gastrointestinal: klien tidak mengalami penurunan nafsu makan, BU (+)
± 5x/mnt, BAB 1x/hari.
16. Perkemihan: klien BAK 4-5 kali sehari, lancar tidak ada keluhan, warna
kuning jernih.
17. Muskuloskeletal: klien mampu berjalan/berdiri secara perlahan dan masih
dapat melakukan aktifitas sendiri, terkadang klien memakai tongkat untuk
alat bantu. Klien mengeluh nyeri/linu-linu dibagian persendian kaki.
Kekuatan otot 4.

M. Riwayat Psikososial
1. Cemas: klien tidak merasa cemas
2. Emosi klien stabil

N. Status Fungsional
Indek barthel : nilai total 100 yang berarti mandiri.

O. Status Kognitif / Afektif / Sosial


1. Skort Portable Mental Status Questionaire (SPMSO)
Fungsi intelektual utuh dengan jumlah kesalahan 2.
2. Mini Mental State Exam (MMSE): Tidak dikaji

P. Status Fungsi Sosial


APGAR keluarga: nilai 10 yaitu fungsi sosial lansia baik
ANALISA DATA
Data (Symptom) Masalah Etiologi
DS : Klien mengatakan persedian Gangguan rasa nyaman gangguan sistem
kakinya terasa nyeri/linu-linu (nyeri) pada persendian muskuloskletal, proses
terutama saat cuaca dingin. inflamasi, gangguan
DO: - Nyeri tekan pada daerah integritas jaringan dan
persendian. tulang.
- Wajah klien sedikit
meringis
- k/u cukup baik
- TTV
TD: 140/80 mmHg
: 36 0C
N: 80 x/mnt
RR: 20 x/mnt
Suhu: 36 0C

DS: Klien mengatakan selama di panti Resiko terjadinya cidera hilangnya kekuatan
pernah jatuh selama 2 kali. Klien otot, penurunan sistem
mengatakan penglihatannya penglihatan.
kabur jika melihat jarak jauh.
DO: - Usia klien 67 tahun.
- Klien tidak bisa
mengenali orang
yang berada jauh darinya.
- Tampak klien
menggunakan
tongkat untuk alat bantu jalan
- Keadaan jalan tidak rata
- Klien jalan perlahan-lahan
dengan sangat hati-hati
Diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri pada persendian berhubungan dengan gangguan
sistem muskuloskletal, proses inflamasi, gangguan integritas jaringan dan tulang.
2. Resiko tinggi terjadinya cidera berhubungan dengan hilangnya kekuatan otot,
penurunan sistem penglihatan.

Rencana Keperawatan
3. Diagnosa Keperawatan 1: Gangguan rasa nyaman nyeri pada persendian
berhubungan dengan gangguan sistem muskuloskletal, proses inflamasi,
gangguan integritas jaringan dan tulang.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam, nyeri pada
persendian klien dapat berkurang
Kriteria hasil:
- Klien dapat mengungkapkan rasa nyeri pada persendian berkurang.
- Wajah klien tampak rileks/santai.
- Klien leluasa beraktivitas tanpa ada keluhan nyeri.
Intervensi dan Rasional.
a. Observasi keluhan dan ekspresi klien.
R/ Memantau kemajuan perkembangan kondisi klien untuk mengetahui
rencana intervensi berikutnya.
b. Ajarkan dan anjurkan klien untuk menerapkan tehnik relaksasi napas dalam.
R/ Meningkatkan relaksasi/mengurangi ketegangan otot.
c. Ajarkan dan anjurkan menggunakan tehnik distraksi.
R/ Pengalihan perhatian dapat mengurangi tingkat nyeri.
d. Biarkan klien mengambil posisi yang nyaman pada waktu istirahat ataupun
tidur.
R / Posisi yg tepat akan membantu mengurangi rasa nyeri, membatasi nyeri
e. Anjurkan klien menggunakan alas kaki di wisma.
R/ Menghindari rasa dingin akibat bersentuhan dengan lantai (konduksi).
f. Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas ringan.
R/ aktivitas ringan membantu melatih sistem organ dan mencegah kekakuan
sendi.
g. Berikan massage lembut/kompres hangat menggunakan balsem pada
persendian.
R/ Meningkatkan relaksasi/mengurangi ketegangan otot.
h. Kolaborasikan pemberian obat-obatan analgetik, neurotropik dan anti
inflamasi.
R/ Sebagai anti inflamasi dan efek analgesik ringan dalam mengurangi nyeri
dan kekakuan.

4. Diagnosa keperawatan 2 : Resiko tinggi terjadinya cidera berhubungan dengan


hilangnya kekuatan otot, penurunan sistem penglihatan.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam, klien terhindar/tidak
terjadi cidera.
Kriteria hasil: Klien berada pada lingkungan yang aman
Intervensi dan Rasionalisasi :
a. Jelaskan pada klien tentang kondisi yang dapat menyebabkan cidera baik oleh
dirinya sendiri maupun lingkungan.
R/ Mengetahui dan memahami terhadap penyebab cidera dapat mencegah
terjadinya cidera.
b. Kaji keluhan adanya gangguan sistem penglihatan.
R/ Membantu dalam menentukan seberapa jauh gangguan dalam melihat
c. Bantu klien untuk mengenal lingkungannya dan fasilitas yang tersedia di
dalam panti.
R/ Mengoptimalkan kemampuan klien dalam orientasi diri terhadap
Lingkungannya.
d. Anjurkan klien untuk menggunakan alat bantu dalam berjalan.
R/ Membantu penglihatan klien dan mengurangi cidera untuk jatuh.
e. Jelaskan tentang pentingnya tongkat sebagai alat bantu yang adekuat terutama
pada lansia
R/ Pengetahuan yang benar tentang penggunaan tongkat dapat menghindari
cidera.
f. Anjurkan pada klien untuk menghabiskan makanannya.
R/ Meningkatkan asupan energi untuk menjaga kondisi fisik.
g. Bantu (tuntun) klien untuk naik turun tangga.
R/ Mencegah cidera sekaligus mengevaluasi perkembangan klien.
PELAKSANAAN

DIAGNOSA: Gangguan Rasa Nyaman (Nyeri) Pada Persendian Berhubungan


Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal
TANDA
TANGGAL PELAKSANAAN
TANGAN
10-09-2013 a. Mengkaji keluhan dan lokasi nyeri
R/ Klien mengatakan adanya rasa nyeri
pada persendian.
b. Mengajarkan dan anjurkan klien untuk
menerapkan tehnik relaksasi napas dalam.
R/ Klien mengikuti ajaran perawat.
c. Mengajarkan dan anjurkan menggunakan
tehnik distraksi.
R/ Klien memilih moenonton tv untuk
tehnik distraksi.
d. Menganjurkan klien untuk menggunakan
alas kaki apabila berada di wisma.
R/ Klien menyanggupi.
e. Menganjurkan klien untuk menggunakan
balsem untuk massage apabila nyeri ada.
R/ Klien menyanggupi.
f. Kolaborasi pemberian obat-obatan
analgetik, neurotropik dan anti inflamasi.
R/ Klien dapat asam mafenamat @500 mg
3x1/hari diminum sesudah makan.
PELAKSANAAN

DIAGNOSA: Resiko tinggi terjadinya cidera berhubungan dengan hilangnya


kekuatan otot, penurunan sistem penglihatan
TANDA
TANGGAL PELAKSANAAN
TANGAN
10-09-2013 a. Menjelaskan pada klien tentang kondisi
yang dapat menyebabkan cidera baik oleh
dirinya sendiri maupun lingkungan.
R/ Klien mendengarkan penjelasan perawat.
b. Mengkaji lapang pandang sistem
penglihatan.
R/: jika melihat jarak jauh pandangannya
kabur.
c. Membantu klien untuk mengenal
lingkungannya dan fasilitas yang tersedia di
dalam panti.
R/ Klien mendengarkan penjelasan perawat.
d. Menganjurkan klien apabila berjalan
memperhatikan lingkungan.
R/ Klien mendengarkan nasehat perawat.
e. Menjelaskan tentang pentingnya tongkat
sebagai alat bantu yang adekuat terutama
pada lansia
R/ Klien mendengarkan penjelasan perawat.
cidera.
f. Menganjurkan klien untuk menggunakan
alat bantu tongkat.
R/ Klien sudah memiliki alat bantu tongkat.
g. Menganjurkan pada klien untuk
menghabiskan makanannya.
R/ Klien mendengarkan nasehat perawat.
h. Membantu (tuntun) klien untuk naik turun
tangga.
R/ Perawat membantu klien.

PELAKSANAAN
DIAGNOSA: Gangguan Rasa Nyaman (Nyeri) Pada Persendian Berhubungan
Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal
TANDA
TANGGAL PELAKSANAAN
TANGAN
11-09-2013 a. Mengkaji keluhan dan lokasi nyeri
R/ Klien mengatakan adanya rasa nyeri
pada persendian.
b. Mengajarkan dan anjurkan klien untuk
menerapkan tehnik relaksasi napas dalam.
R/ Klien mengikuti ajaran perawat.
d. Mengajarkan dan anjurkan menggunakan
tehnik distraksi.
R/ Klien memilih moenonton tv untuk
tehnik distraksi.
g. Menganjurkan klien untuk menggunakan
alas kaki apabila berada di wisma.
R/ Klien menyanggupi.
h. Menganjurkan klien untuk menggunakan
balsem untuk massage apabila nyeri ada.
R/ Klien mulai menggunakan balsem.
i. Kolaborasi pemberian obat-obatan
analgetik, neurotropik dan anti inflamasi.
R/ Klien dapat asam mafenamat @500 mg
3x1/hari diminum sesudah makan.
PELAKSANAAN

DIAGNOSA: Resiko tinggi terjadinya cidera berhubungan dengan hilangnya


kekuatan otot, penurunan sistem penglihatan
TANDA
TANGGAL PELAKSANAAN
TANGAN
11-09-2013 a. Membantu klien untuk mengenal
lingkungannya dan fasilitas yang tersedia di
dalam panti.
R/ Klien mendengarkan penjelasan perawat.
b. Menganjurkan klien apabila berjalan
memperhatikan lingkungan.
R/ Klien mendengarkan nasehat perawat.
c. Menjelaskan tentang pentingnya tongkat
sebagai alat bantu yang adekuat terutama
pada lansia
R/ Klien mendengarkan penjelasan perawat.
cidera.
d. Menganjurkan klien untuk menggunakan
alat bantu tongkat.
R/ Klien sudah menggunakan alat tongkat.
e. Menganjurkan pada klien untuk
menghabiskan makanannya.
R/ Klien mendengarkan nasehat perawat.
f. Membantu (tuntun) klien untuk naik turun
tangga.
R/ Perawat membantu klien.

PELAKSANAAN
DIAGNOSA: Gangguan Rasa Nyaman (Nyeri) Pada Persendian Berhubungan
Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal
TANDA
TANGGAL PELAKSANAAN
TANGAN
12-09-2013 a. Mengkaji keluhan dan lokasi nyeri
R/ Klien mengatakan nyeri pada
persendiannya berkurang.
b. Mengajarkan dan anjurkan klien untuk
menerapkan tehnik relaksasi napas dalam.
R/ Klien mengikuti ajaran perawat
e. Mengajarkan dan anjurkan menggunakan
tehnik distraksi.
R/ Klien memilih moenonton tv untuk
tehnik distraksi.
j. Menganjurkan klien untuk menggunakan
alas kaki apabila berada di wisma.
R/ Klien menyanggupi.
k. Menganjurkan klien untuk menggunakan
balsem untuk massage apabila nyeri ada.
R/ Klien menggunakan balsem secara
teratur.
l. Kolaborasi pemberian obat-obatan
analgetik, neurotropik dan anti inflamasi.
R/ Klien dapat asam mafenamat @500 mg
3x1/hari diminum sesudah makan.
PELAKSANAAN

DIAGNOSA: Resiko tinggi terjadinya cidera berhubungan dengan hilangnya


kekuatan otot, penurunan sistem penglihatan
TANDA
TANGGAL PELAKSANAAN
TANGAN
12-09-2013 a. Membantu klien untuk mengenal
lingkungannya dan fasilitas yang tersedia di
dalam panti.
R/ Klien mendengarkan penjelasan perawat.
b. Menganjurkan klien apabila berjalan
memperhatikan lingkungan.
R/ Klien mendengarkan nasehat perawat.
c. Menganjurkan klien untuk selalu
menggunakan alat bantu tongkat.
R/ Klien menngikuti saran perawat.
d. Menganjurkan pada klien untuk
menghabiskan makanannya.
R/ Klien mengikuti nasehat perawat.
e. Membantu (tuntun) klien untuk naik turun
tangga.
R/ Perawat membantu klien.

EVALUASI
DIAGNOSA: Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Pada Persendian Berhubungan
Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal
TANGGAL EVALUASI
11-09-2013 S : Klien mengatakan masih mengeluh adanya rasa nyeri
pada persendian.
O:
- Nyeri tekan pada daerah persendian.
- Wajah klien sedikit meringis
- k/u cukup baik
- TTV
TD: 140/80 mmH
N: 80 x/mnt
RR: 20 x/mnt
Suhu: 36 0C
A : Masalah klien belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

EVALUASI
DIAGNOSA: Resiko tinggi terjadinya cidera berhubungan dengan hilangnya
kekuatan otot, penurunan sistem penglihatan
TANGGAL EVALUASI
11-09-2013 S: Klien mengatakan selama di panti pernah jatuh selama 2x.
O:
- Usia klien 67 tahun.
- Klien tidak bisa mengenali orang yang berada jauh
darinya.
- Tampak klien menggunakan tongkat untuk alat bantu
jalan
- Klien jalan perlahan-lahan
A : Masalah tidak terjadi
P : Pertahankan invertensi
EVALUASI
DIAGNOSA: Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Pada Persendian Berhubungan
Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal
TANGGAL EVALUASI
12-09-2013 S : Klien mengatakan nyeri pada persendiannya berkurang.
O:
- Nyeri tekan pada daerah persendian.
- Wajah klien sedikit meringis
- k/u cukup baik
- TTV
TD: 140/80 mmH
N: 80 x/mnt
RR: 20 x/mnt
Suhu: 36 0C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

EVALUASI
DIAGNOSA: Resiko tinggi terjadinya cidera berhubungan dengan hilangnya
kekuatan otot, penurunan sistem penglihatan
TANGGAL EVALUASI
12-09-2013 S: Klien mengatakan selama di panti pernah jatuh selama 2x.
O:
- Usia klien 67 tahun.
- Klien tidak bisa mengenali orang yang berada jauh
darinya.
- Tampak klien menggunakan tongkat untuk alat bantu
jalan
- Klien jalan perlahan-lahan
A : Masalah tidak terjadi
P : Pertahankan invertensi

EVALUASI
DIAGNOSA: Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Pada Persendian Berhubungan
Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal
TANGGAL EVALUASI
13-09-2013 S : Klien mengatakan nyeri pada persendiannya berkurang.
O:
- Nyeri tekan pada daerah persendian berkurang.
- Wajah klien rileks
- k/u cukup baik
- TTV
TD: 140/80 mmH
N: 80 x/mnt
RR: 20 x/mnt
Suhu: 36 0C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

EVALUASI
DIAGNOSA: Resiko tinggi terjadinya cidera berhubungan dengan hilangnya
kekuatan otot, penurunan sistem penglihatan
TANGGAL EVALUASI
13-09-2013 S: Klien mengatakan selama di panti pernah jatuh selama 2x
O:
- Usia klien 67 tahun.
- Klien tidak bisa mengenali orang yang berada jauh
darinya.
- Tampak klien menggunakan tongkat untuk alat bantu
jalan
- Klien jalan perlahan-lahan
A : Masalah tidak terjadi
P : Pertahankan invertensi

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, 2007. Caring for Older Adult Holistically. Philadelphia : FA Davis


Company.
De Laune, et al. 2002. Fundamental of Nursing. New York. Delmar Thomson
Learning.
Gay, et al. 2001. Differential Effectiveness of Pshycological Intervention for
Reducing Osteoarthritis Pain : a Comparison of Erikson Hypnosis and
Jakobson Relaxation. European Journal of Pain.
Weiner, et al. 2007. Management of Chronic Pain in The Elderly. The American
Journal of Medicine.

Anda mungkin juga menyukai