Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA TN. P DENGAN HIPERTENSI DI WISMA G PSTW ABIYOSO YOGYAKARTA


(INDOOR)
Tanggal Praktek : 25-30 Oktober 2010

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM
Stase Keperawatan Gerontik

Disusun oleh :
Endang Lusiawati
08/273342/EIK/763

P R O G R AM S T UD I I L M U K E PE R A W A T AN
F A K UL T AS K E D O K T E RA N
U NI V E R S I T AS G A DJ A H M AD A
Y O G Y AK A RT A
2010
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA TN “ P “ DENGAN HIPERTENSI DI
WISMA G PSTW ABIYOSO YOGYAKARTA
Tanggal Praktek : 25-30 Oktober 2010

Nama mahasiswa : Endang Lusiawati


Tempat praktek : PTSW Abiyoso Yogyakarta
Tanggal : 25 Oktober -30 Oktober 2010

I. Identitas Diri Klien

Nama : Tn “ P “
Umur : 66 Thn
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : Ledok ,Poncokusuman Jalan Taman Sari Yogyakarta
Status perkawinan : Belum Menikah
Agama : Kristen
Suku : Jawa
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Buruh Bangunan
Lama bekerja : ± 12 tahun
Sumber : Klien dan petugas panti

II. Struktur Keluarga

No. Nama Umur Jenis Hubungan Pekerjaan Keterangan


Kelamin dengan
klien
1. Tn. Prapto 66 tahun laki-laki Klien Buruh Hidup

2. Tn. Bambang 50 tahun laki-laki Adik Guru Hidup


3. Ny. Asini 45t ahun perempuan Ipar Klien IRT Hidup
4. An.Tina 14 tahun laki-laki Keponakan - Hidup
5. An. Rahmat 9 tahun laki-laki Keponakan - Hidup
Genogram

Keterangan:

: Laki-laki

: Klien

: Perempuan

: Meninggal

III. Riwayat Keluarga

Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan bahwa ayahnya juga menderita hipertensi dan
akhirnya terkena stroke.

IV. Riwayat Penyakit


1) Keluhan utama saat ini:
Pada saat dilakukan pengkajian, klien mengeluh kedua tungkai bawah sering kesemutan
terutama ketika malam hari dan bangun tidur. Anggota badan sebelah kiri terasa kaku dan sulit
digerakkan. Jika tekanan darah naik, klien sering merasakan kepala pusing, leher kaku, sulit
tidur dan badan terasa lemah. Klie mengatakan bahwa belum mengetahui tentang penyakit
hipertensi secara detail. Serta klien pada saat berjalan menggunakan tongkat, karna kedua
kakinya terasa kaku.

2) Apa yang dipikirkan saat ini:


Klien mengatakan bahwa merasa sepi/nelongso karena tidak ada saudara yang sering
menengok. Klien sering menangis karna ada salah satu teman sewisma yang otoritas, dan selalu
meyalahkan Tn P.
3) Siapa yang paling dipikirkan saat ini:
Klien mengatakan yang paling dipikirkan adalah adik-adiknya karna klien sudah tidak
memiliki kedua orang tua, dan klien juga belum pernah menikah.
4) Riwayat penyakit dahulu:
Klien mengatakan bahwa sebelumnya klien belum pernah menderita penyakit hipertensi,
namun klien mengalami sakit batuk pilek biasa saja, setelah tinggal di wisma klien merasa
kakinya terasa sulit untuk digerakan, dan kepalanya sering terasa berat.
V. Pengkajian
1) Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan sehat itu adalah bila tidak mengalami suatu penyakit yang dirasakan
mengganggu aktivitas sehari-hari. Sedangkan keadaan sakit bila merasa badannya tidak enak
hingga tidak bisa bangun. Bila merasa sakit akan periksa oleh petugas di poliklinik panti dan
diberi obat sementara sebelum diperiksa oleh dokter pada setiap hari rabu. Klien mengatakan
merasa bersyukur karena masih diberi kesehatan sampai usia tua ini.
Klien memelihara kesehatannya dengan berjalan-jalan mengelilingi panti, ikut senam,tidak
minum kopi, dan memperbanyak minum air putih.
2) Pola nutrisi
Jumlah : 3 x sehari, sesuai jatah panti.
Klien menyatakan napsu makannya baik dan selalu menghabiskan porsi yang diberikan. Oleh
karena klien menderita hipertensi, klien menguragi makanan asin, akan tetapi klien kurang
mengetahui diit untuk penyakit hipertensinya. Klien minum 4 – 5 x sehari air putih dan segelas
teh manis.
3) Pola eliminasi:
Klien mengatakan BAB biasanya 1 x sehari. BAB lancar tidak sembelit. BAK lancar namun
ketika malam hari frekuensi meningkat 6-7 x setiap malam (nocturia).
4) Pola aktivitas dan latihan

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan / minum V
Mandi V
Toileting V
Berpakaian V
Mobilitas di tempat tidur V
Berpindah / berjalan V
Ambulasi / ROM V

Keterangan:
0 : mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung
total.
5) Pola tidur dan istirahat
Klien tidur sekitar 6-7 jam perhari, kadang terbangun pada malam hari dan dapat tidur
kembali. Klien juga tidur siang ± 1-2 jam.
6) Pola perceptual
Penglihatan : Tidak ada gangguan, tidak menggunakan alat bantu.
Pendengaran : masih dapat mendengar dengan jelas, tidak menggunakan alat bantu dengar.
Pengecap : Masih dapat membedakan rasa antara manis, pahit, asam dan asin.
Sensasi : Masih dapat membedakan panas, dingin, sakit maupun nyeri.
7) Pola persepsi diri
a. Gambaran diri
Klien merasa sedikit terganggu dengan keadaannya /penampilan sekarang ini, klien merasa
tetap bersyukur dengan bagaimanapun keadaan tubuhnya, asalkan sehat.
b. Ideal diri
Klien merasa keadaannya tidak mengganggu semangat untuk mencari keselamatan untuk
kehidupannya diakhirat nanti.
c. Harga dri
Klien merasa mempunyai kepuasan dan kebanggaan terhadap dirinya karena masih merasa
mampu merawat dirinya sendiri bila dibandingkan dengan yang lainnya.
d. Identitas diri
Klien sudah menerima keadaannya, tidak merasa malu dengan keadaannya, masih merasa
diperhatikan oleh petugas dan teman-temannya satu wisma
e. Peran diri :
Klien masih mampu untuk melakukan aktivitas sehari-hari, misalnya mencuci pakaian, dan
mengambil makanan dari dapur wisma.
8) Pola peran hubungan
Di dalam komunikasi sehari-hari klien tidak mengalami hambatan. Dalam berkomunikasi
menggunakan bahasa jawa dan kadang –kadang bahasa indonesia. Hubungan komunikasi
dengan klien lainnya maupun petugas baik, klien cukup pendiam dan pembawaannya tenang.
9) Pola managemen koping stress
Klien selalu pasrah kepada Tuhan atas apapun yang terjadi.
10) Sistem nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam, berusaha untuk menjalankan ajarannya. Klien juga rajin mengikuti
kegiatan keagamaan.

VI. Pemeriksaan Fisik

1. Tanda Vital

 Tingkat kesadaran : Compos Mentis (CM)


 Tekanan Darah : 160/90 mmHg
 Denyut Nadi : 80 x/menit
 Respirasi : 24 x/menit
 Temperatur : 36.5°C
 BB : 54 Kg dan TB : 158 Cm

2. Hasil Pemeriksaan Fisik


a) Kepala : Kulit kepala dan rambut bersih
 Bentuk: tidak ada kelainan, rambut sudah mulai beruban, dan keadaan bersih
 Mata: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikteris, reflek pupil terhadap cahaya baik, dan
tidak ada gangguan penglihatan
 Mulut: bibir tampak kering, pada mukosa mulut tidak ditemukan adanya peradangan,
pembengkakak, gigi bersih dan ada beberapa yang tanggal
 Telinga: bentuk kedua telinga simetris, ada gangguan pendengaran
 Hidung: kepatenan jalan nafas kedua lubang hidung baik
b) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan JVP
c) Thorak : Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada ketinggalan gerak
d) Abdomen : Tidak ada ascites, tidak kembung, tidak ada nyeri tekan abdomen, tidak ada
pembesaran lien dan hepar
e) Ekstremitas : Akral hangat, kuku jari tangan dan kaki kontor. Klien pernah mengalami jatuh,
ada krepitasi pada lutut kiri dan hambatan gerak, kaki kiri sering terasa lemah saat berjalan,
tampak klien berjalan tertatih-tatih dan pelan menggunakan tongkat. Kekuatan Otot:

5 5
4 5

3. Pemeriksaan Panca Indera


a. Penglihatan (mata) :
 Bola mata : simetris tidak ada kelainan, kornea nampak keruh.
 Konjunctiva : tidak anemis, Sklera : tidak ikterik, Reflek pupil : (+/+)
b. Pendengaran(telinga) :
 Bentuk telinga simetris, tidak ada discharge/serumen pada liang telinga.
 Tidak menggunakan alat bantu dengar
c. Pengecapan (mulut)
 Gigi geligi cukup bersih, gigi sudah banyak yang tanggal. Lidah bersih, mukosa
mulut lembab.
 Klien masih dapat membedakan rasa manis ,asin, asam dan pahit.
d. Sensasi (kulit)
 Sensasi nyeri (+), sensasi taktil (+), sensasi suhu (+)
 Turgor kulit : baik
e. Penciuman (hidung)
 Lubang hidung simetris, Septum nasi : lurus, tidak ada secret.
 Klien masih bisa mencium bau dengan baik.

Analisa Data

DATA PROBLEM ETIOLOGI

DS: Kurang pengetahuan Kurang paparan


 Klien mengatakan belum tahu tentang penyakitnya mengenai penyakit informasi
DO: hipertensi, prognosis
 TD : 160/90 mmHg dan kebutuhan
pengobatan
DS: Resiko kesepian Isolasi fisik
DO :
Klien lebih suka berada di dalam kamarnya dan jarang
ngobrol bersama temannya. klien tampak gembira saat
ditemani mahasiswa
DS: Resiko untuk jatuh Umur > 65 tahun
 Klien mengatakan kaki kiri dan kanan sering kesemutan.
Post operasi, kaki kirinya menjadi terasa lemah untuk
berjalan.
DO:
 Usia klien 66 tahun
 Klien tampak berjalan tertatih-tatih dan pelan-pelan
 Tampak posisi pasien membungkuk ke depan terutama
saat berjalan (kifosis)

Diagnosa Sesuai Prioritas

1. Kurang pengetahuan mengenai penyakit hipertensi, prognosa dan kebutuhan pengobatan b.d
kurang paparan informasi
2. Resiko untuk kesepian berhubungan dengan isolasi fisik
3. Resiko jatuh berhubungan dengan usia > 65 tahun

Rencana Keperawatan

DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN


KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI

Kurang pengetahuan TIU: 1. Gali pengetahuan klien tentang hipertensi


mengenai penyakit, Setelah dilakukan perawatan 2. Jelaskan dan diskusikan dengan klien
prognosis dan selama 1 minggu klien dapat tentang penyakit hipertensi :
kebutuhan pengobatan memahami mengenai hipertensi.  Pengertian
b.d kurangnya sumber Pengetahuan klien bertambah  Tanda dan gejala hipertensi
informasi TIK:  Faktor resiko hipertensi
Setelah dilakukan 3 hari  Penyebab hipertensi
perawatan klien dapat  Komplikasi
menyebutkan:  Cara pencegahan dan perawatan
1. Pengertian hipertensi hipertensi.
2. Tanda dan gejala 3. Lakukan pengukuran Tekanan Darah
3. Faktor resiko 4. Motivasi klien untuk hidup sehat secara
4. Komplikasi . teratur.
5. Macam prinsip pengelolaan
Risiko untuk TIU: 1. Kaji persepsi klien tentang kesepian dan
kesepian berhubungan Setelah dilakukan perawatan faktor-faktor penyebab
dengan isolasi fisik selama 1 minggu klien tidak 2. Temani klien dan terima apa adanya
mengalami kesepian. 3. Motivasi klien untuk mengungkapkan
TIK: perasan kepada orang lain.
Setelah dilakukan 3 hari 4. Dengarkan cerita-cerita klien dan bersikap
perawatan kelayan dapat: empati
1. Menggambarkan kesepian 5. Tunjukkan sikap interes terhadap
karena isolasi fisik perbincangan dengan klien
2. Menjelaskan secara rasional 6. Berikan umpan balik setiap tindakan yang
untuk intervensi. dilakukan klien
3. Menyebutkan upaya 7. Beri reinforcement untuk upaya perawatan
mengatasi kesepian diri yang positif
8. Konfrontasi klien untuk keputusan yang
tidak tepat, jika perlu
9. Motivasi kesadaran klien untuk
berhubungan dengan orang lain
10. Fasilitasi klien untuk keinginan/aktivitas
yang positif
Risiko untuk jatuh Safety Behavior : Fall Pencegahan jatuh
dengan faktor risiko Prevention 1. Identifikasi keterbatasan fisik dan kognitif
umur > 65 tahun Setelah diberi asuhan klien yang dapat meningkatkan potensi
keperawatan selama 3 hari, jatuh
klien dapat menunjukkan 2. Identifikasi karakteristik lingkungan yang
perilaku yang aman untuk meningkatkan potensi jatuh
mencegah jatuh dengan 3. Instruksikan klien untuk menghindari
indikator: permukaan lantai yang licin
- Menggunakan alat bantu 4. Sediakan alat bantu
dengan benar 5. Dampingi klien dalam berpindah
- Meminta bantuan orang 6. Instruksikan kepada klien untuk meminta
lain untuk berpindah bantuan orang lain jika mengalami kesulitan
- Menggunakan prosedur dalam berpindah
berpindah yang aman 7. Jelaskan faktor risiko jatuh dan cara
- Mengkompensasi mengurangi faktor risiko tersebut
keterbatasan fisik 8. Diskusikan dan ajarkan cara-cara
pencegahan jatuh pada klien
9. Ajarkan klien cara jatuh yang dapat
meminimalkan injuri
CATATAN PERKEMBANGAN

Kurang pengetahuan mengenai penyakit hipertensi, prognosa dan kebutuhan pengobatan b.d
kurang paparan informasi.

NO WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI


Diagnosa
1. Selasa, 27 1. Menggali pengetahuan klien S:
Agustus 2010 tentang hipertensi Klien mengatakan bahwa belum
Pukul: 2. Melakukan pengukuran mengetahui tentang hipertensi secara
11.00 – 12.00 Tekanan Darah mendetail.
3. Memotivasi untuk O:
memeriksakan klien berobat TD : 160/90 mmHg
di poliklinik. A:
Kurang pengetahuan tentang penyakit
hipertensi.
P:
- Berikan penyuluhan/pendidikan
kesehatan tentang hipertensi.
- Pantau tekanan darah

2. Rabu, 28 1. Menjelaskan dan S:


Agustus 2010 mendiskusikan dengan klien Klien me ngatakan paham
Pukul: tentang penyakit hipertensi sepenuhnya dengan penjelasan yang
12.30 – 13.30  Pengertian disampaikan.
 Tanda dan gejala hipertensi O:
 Faktor resiko hipertensi Klien menjelaskan kembali tentang
 Penyebab hipertensi pengertian, tanda dan gejala
 Komplikasi hipertensi, faktor resiko hipertensi,
Cara pencegahan dan penyebab hipertensi, komplikasi &
perawatan hipertensi. cara pencegahan, serta perawatan
2. Melakukan pengukuran hipertensi
Tekanan Darah TD : 155/95 mmHg
A:
Pengetahuan klien tentang hipertensi
bertambah
P:
- Pantau Tekanan darah klien

3. Kamis, 29 1. Melakukan evaluasi kembali S:


Agustus 2010 tentang hipertensi. Klien mengatakan keadaannya baik,
Pukul: 2. Melakukan pengukuran TD berusaha untuk melaksanakan anjuran
13.00 – 13.30 3. Melakukan terminasi, perawat dan mengucapkan
menyimpulkan kegiatan yang terimakasih.
telah dilakukan dan memberi O:
reward kepada klien KU: baik, klien terlihat antusias
dengan anjuran perawat.
TD : 150/85 mmHg
A:
Masalah teratasi
P:
Rencana dihentikan

Resiko untuk kesepian berhubungan dengan isolasi fisik


1. Rabu, 26 1. Mengkaji persepsi klien S : klien mengatakan kadang –kadang
Agustus 2010 tentang kesepian dan faktor- terasa sepi
Pukul: faktor penyebab.
10.00 – 11.00 2. Menemani klien dan terima apa O :Klien menceritakan dengan
adanya mimik muka yang sedih tampak lebih
3. memotivasi klien untuk banyak berdiam diri di kamar saja
mengungkapkan perasaan
kepada orang lain. A: Tujuan tercapai sebagian
4. mendengarkan cerita-cerita
klien dan bersikap empati P :Tunjukan sikap interest
Berikan umpan balik
2. Kamis, 19 1. Menunjukan sikap interest S : klien mengatakan gembira dapat
Agustus 2010 terhadap klien berinteraksi dengan teman lansia
Pukul 2. Memotivasi dan mengajak lainnya
09.00 – 10.00 klien untuk mengikuti
kegiatan kesenian di aula O : klien antusias mengikuti kegiatan
3. mengatar klien ke aula hiburan tetapi klen hanya duduk
4. Mendampingi klien karna keterbatasan gerak.
5. Memotivasi klien untuk
bernyanyi dan berjoget A : tujuan tercapai sebagian
6. memberikan reinforcement
positif atas kegiatan yang telah P : Motivasi klien untuk meningkat
dilakukan hubungan social dengan yang lain
3. Jum’at, 20 1. Memotivasi kesadaran klien S : klien mengatakan akan mencoba
Agustus 2010 untuk berhubungan dengan berinteraksi dengan orang lain
Pukul: orang lain “ Saya merasa senang kalau ada
09.00 – 09.30 2. Memfasilitasi klien untuk mahasiswa yang kesini, jadi tidak
keinginan/aktivitas yang terlalu sepi dan ada teman yang
positif diajak berbincang-bincang”
3. Memberikan pengertian
bahwa semua yang ada di O : klien nampak antusias saat diajak
wisma dan panti adalah untuk kegaitan keagamaan
saudara
4. Memberikan pujian atas A: Tujuan tercapai tercapai
kemampuan kelayan
5. Mengatarkan klien untuk P : Pertahankan keberhasilan dan
kegiatab kerohanian terminasi
Risiko untuk jatuh dengan faktor risiko umur > 65 tahun

1. - Mengidentifikasi keterbatasan S :
fisik dan kognitif klien yg - Klien berkata; “Meskipun sudah
dapat meningkatkan potensi sempoyongan begini, simbah kalau
jatuh jalan ya menggunakan tonkat ini
- Mengidentifikasi karakteristik nak”
lingkungan yg mungkin dapat - Klien mengatakan penglihatannya
meningkatkan risiko jatuh masih baik menurun.
- Mendampingi klien untuk - Klien berkata: “Iya Nak, simbah
berpindah akan berhati-hati jika berjalan di
- Menginstruksikan klien untuk atas lantai yang licin dan akan
menghindari permukaan lantai meminta bantuan jika kelihatannya
yang licin jalanya sulit”
O:
- Klien tampak berhati-hati saat
memasuki kamar mandi.
- Klien tampak berjalan dengan
tongkatnya pelan-pelan dan
kadang-kadang sempoyongan.
A : risiko jatuh
P
- Jelaskan faktor risiko jatuh dan
cara pencegahan jatuh.
2. - Memotivasi klien untuk S:
menggunakan tongkat dan O:
kacamata saat beraktivitas - Klien tampak senang saat diberi
- Menginstruksikan kepada klien penjelasan dan bisa mengulangi
untuk meminta bantuan teman hal-hal yang telah dijelaskan..
atau petugas panti jika A : Tujuan tercapai sebagian.
kesulitan berpindah. P : Motivasi klien utk tetap
- Menjelaskan faktor risiko jatuh menggunakan tongkat selalu hati-
dan cara pencegahan jatuh hati.
3. - Mengobservasi kondisi klien S:
- Menyediakan pencahayaan - Klien berkata:“Simbah akan
yang adekuat untuk berhati-hati Nak biar tidak jatuh”
meningkatkan penglihatan O:
- Mengajarkan dan - Klien tampak berjalan dengan hati-
mendemonstrasikan cara jatuh hati
yang dapat meminimalkan A : Tujuan tercapai sebagian.
injury P:
- Memotivasi klien untuk tetap
menggunakan tongkat
- Evaluasi dan terminasi.

Anda mungkin juga menyukai