Disusun oleh :
Endang Lusiawati
08/273342/EIK/763
P R O G R AM S T UD I I L M U K E PE R A W A T AN
F A K UL T AS K E D O K T E RA N
U NI V E R S I T AS G A DJ A H M AD A
Y O G Y AK A RT A
2010
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA TN “ P “ DENGAN HIPERTENSI DI
WISMA G PSTW ABIYOSO YOGYAKARTA
Tanggal Praktek : 25-30 Oktober 2010
Nama : Tn “ P “
Umur : 66 Thn
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : Ledok ,Poncokusuman Jalan Taman Sari Yogyakarta
Status perkawinan : Belum Menikah
Agama : Kristen
Suku : Jawa
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Buruh Bangunan
Lama bekerja : ± 12 tahun
Sumber : Klien dan petugas panti
Keterangan:
: Laki-laki
: Klien
: Perempuan
: Meninggal
Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan bahwa ayahnya juga menderita hipertensi dan
akhirnya terkena stroke.
Keterangan:
0 : mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung
total.
5) Pola tidur dan istirahat
Klien tidur sekitar 6-7 jam perhari, kadang terbangun pada malam hari dan dapat tidur
kembali. Klien juga tidur siang ± 1-2 jam.
6) Pola perceptual
Penglihatan : Tidak ada gangguan, tidak menggunakan alat bantu.
Pendengaran : masih dapat mendengar dengan jelas, tidak menggunakan alat bantu dengar.
Pengecap : Masih dapat membedakan rasa antara manis, pahit, asam dan asin.
Sensasi : Masih dapat membedakan panas, dingin, sakit maupun nyeri.
7) Pola persepsi diri
a. Gambaran diri
Klien merasa sedikit terganggu dengan keadaannya /penampilan sekarang ini, klien merasa
tetap bersyukur dengan bagaimanapun keadaan tubuhnya, asalkan sehat.
b. Ideal diri
Klien merasa keadaannya tidak mengganggu semangat untuk mencari keselamatan untuk
kehidupannya diakhirat nanti.
c. Harga dri
Klien merasa mempunyai kepuasan dan kebanggaan terhadap dirinya karena masih merasa
mampu merawat dirinya sendiri bila dibandingkan dengan yang lainnya.
d. Identitas diri
Klien sudah menerima keadaannya, tidak merasa malu dengan keadaannya, masih merasa
diperhatikan oleh petugas dan teman-temannya satu wisma
e. Peran diri :
Klien masih mampu untuk melakukan aktivitas sehari-hari, misalnya mencuci pakaian, dan
mengambil makanan dari dapur wisma.
8) Pola peran hubungan
Di dalam komunikasi sehari-hari klien tidak mengalami hambatan. Dalam berkomunikasi
menggunakan bahasa jawa dan kadang –kadang bahasa indonesia. Hubungan komunikasi
dengan klien lainnya maupun petugas baik, klien cukup pendiam dan pembawaannya tenang.
9) Pola managemen koping stress
Klien selalu pasrah kepada Tuhan atas apapun yang terjadi.
10) Sistem nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam, berusaha untuk menjalankan ajarannya. Klien juga rajin mengikuti
kegiatan keagamaan.
1. Tanda Vital
5 5
4 5
Analisa Data
1. Kurang pengetahuan mengenai penyakit hipertensi, prognosa dan kebutuhan pengobatan b.d
kurang paparan informasi
2. Resiko untuk kesepian berhubungan dengan isolasi fisik
3. Resiko jatuh berhubungan dengan usia > 65 tahun
Rencana Keperawatan
Kurang pengetahuan mengenai penyakit hipertensi, prognosa dan kebutuhan pengobatan b.d
kurang paparan informasi.
1. - Mengidentifikasi keterbatasan S :
fisik dan kognitif klien yg - Klien berkata; “Meskipun sudah
dapat meningkatkan potensi sempoyongan begini, simbah kalau
jatuh jalan ya menggunakan tonkat ini
- Mengidentifikasi karakteristik nak”
lingkungan yg mungkin dapat - Klien mengatakan penglihatannya
meningkatkan risiko jatuh masih baik menurun.
- Mendampingi klien untuk - Klien berkata: “Iya Nak, simbah
berpindah akan berhati-hati jika berjalan di
- Menginstruksikan klien untuk atas lantai yang licin dan akan
menghindari permukaan lantai meminta bantuan jika kelihatannya
yang licin jalanya sulit”
O:
- Klien tampak berhati-hati saat
memasuki kamar mandi.
- Klien tampak berjalan dengan
tongkatnya pelan-pelan dan
kadang-kadang sempoyongan.
A : risiko jatuh
P
- Jelaskan faktor risiko jatuh dan
cara pencegahan jatuh.
2. - Memotivasi klien untuk S:
menggunakan tongkat dan O:
kacamata saat beraktivitas - Klien tampak senang saat diberi
- Menginstruksikan kepada klien penjelasan dan bisa mengulangi
untuk meminta bantuan teman hal-hal yang telah dijelaskan..
atau petugas panti jika A : Tujuan tercapai sebagian.
kesulitan berpindah. P : Motivasi klien utk tetap
- Menjelaskan faktor risiko jatuh menggunakan tongkat selalu hati-
dan cara pencegahan jatuh hati.
3. - Mengobservasi kondisi klien S:
- Menyediakan pencahayaan - Klien berkata:“Simbah akan
yang adekuat untuk berhati-hati Nak biar tidak jatuh”
meningkatkan penglihatan O:
- Mengajarkan dan - Klien tampak berjalan dengan hati-
mendemonstrasikan cara jatuh hati
yang dapat meminimalkan A : Tujuan tercapai sebagian.
injury P:
- Memotivasi klien untuk tetap
menggunakan tongkat
- Evaluasi dan terminasi.