Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

A DENGAN TAHAP
PERKEMBANGAN KELUARGA USIA SEKOLAH

Disusun Oleh:
Tafdiela Amalie
17.038

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SERULINGMAS CILACAP
2020
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka
hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam
perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan
(Friedman, 2010). Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung
karena hubungan darah, perkawinan dan adopsi dalam satu rumah tangga,
yang berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya (Ali, 2010).
Jadi, penulis dapat menyimpulkan bahwa definisi dari keluarga
merupakan sekumpulan orang yang terikat oleh ikatan perkawinan, darah
serta adopsi dan tinggal dalam satu.
Keluarga dengan tahap perkembangan usia anak sekolah mempunyai
tugas antara lain mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan
prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang
sehat, mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, memenuhi
kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga, mendorong anak untuk
mencapai pengembangan daya intelektual dan menyediakan aktivitas untuk
anak (Padila, 2012). Keluarga dengan usia anak sekolah mempunyai
masalah kesehatan yang sering terjadi. Masalah kesehatan yang sering
terjadi pada tahap perkembangan keluarga ini antara lain kesulitan belajar,
gangguan tingkah laku, perawatan gigi yang tidak adekuat, penganiayaan
anak, penyalahgunaan zat hingga penyakit menular /infeksi (Edelman &
Mandle, 1986 dalam Setiadi 2008 ).
Berdasarkan uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwa keluarga
dengan anak sekolah juga mempunyai berbagai masalah.
B. Tahap dan perkembangan keluarga
Tahap dan perkembangan keluarga menurut Harmoko (2012), yaitu:
1. Tahap pertama pasangan baru atau keluarga baru (beginning family)
Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing individu, yaitu suami dan
istri membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan
keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-
masing, secara psikologi keluarga tersebut membentuk keluarga baru. Suami
istri yang membentuk keluarga baru tersebut perlu mempersiapkan kehidupan
yang baru karena keduanya membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi
sehari-hari. Masing-masing pasangan menghadapi perpisahan dengan
keluarga orang tuanya dan mulai membina hubungan baru dengan keluarga
dan kelompok sosial pasangan masing- masing. Masing-masing belajar hidup
bersama serta beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya.
Misalnya kebiasaan makan, tidur, bangun pagi, bekerja dan sebagainya. Hal
ini yang perlu diputuskan adalah kapan waktu yang tepat untuk mempunyai
anak dan berapa jumlah anak yang diharapkan.
1. Tahap kedua keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bearing family)
Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan sampai
kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan
(2,5 tahun). Kehamilan dan kelahiran bayi perlu disiapkan oleh pasangan
suami istri melalui beberapa tugas perkembangan yang penting. Kelahiran
bayi pertama memberi perubahan yang besar dalam keluarga, sehingga
pasangan harus beradaptasi dengan perannya untuk memenuhi kebutuhan
bayi. Masalah yang sering terjadi dengan kelahiran bayi adalah pasangan
merasa diabaikan karena fokus perhatian kedua pasangan tertuju pada bayi.
Suami merasa belum siap menjadi ayah atau sebaliknya.
2. Tahap ketiga keluarga dengan anak pra sekolah (families with preschool)
Suami istri. Orang tua mempunyai peran untuk menstimulasi
perkembangan individual anak, khususnya kemandirian anak agar tugas
perkembangan an Tahap ini dimulai saat kelahirn anak berusia 2,5 tahun dan
berakhir saat anak berusia 5 tahun. Pada tahap ini orang tua beradaptasi
terhadap kebutuhan-kebutuhan dan minat dari anak prasekolah dalam
meningatkan pertumbuhannya. Kehidupan keluarga pada tahap ini sangat
sibuk dan anak sangat bergantung pada orang tua. Kedua orang tua harus
mengatur waktunya sedemikian rupa, sehingga kebutuhan anak, suami/istri,
dan ekerjaan (punya waktu/paruh waktu) dapat terpenuhi. Orang tua menjadi
arsitek keluarga dalam merancang dan mengarahkan perkembangan keluarga
dalam merancang dan mengarahkan perkembangan keluarga agar kehidupan
perkawinan tetap utuh dan langgeng dengan cara menguatkan kerja sama
antara ak pada fase ini tercapai.
3. Tahap keempat keluarga dengan anak usia sekolah (families with children)
Tahap ini dimulai pada saat anak yang tertua memasuki sekolah pada usia
6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini keluarga mencapai
jumlah anggota keluarga maksimal, sehngga keluarga sangat sibuk. Selain
aktifitas di sekolah, masing-masing anak memiliki aktifitas dan minat sendiri
demikian pula orang tua yang mempunyai aktifitas berbeda dengan anak.
Untuk itu, keluarga perlu bekerja sama untuk mencapai tugas perkembangan.
Pada tahap ini keluarga (orang tua) perlu belajar berpisah dengan anak,
memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisasi, baik aktifitas di sekolah
maupun di luar sekolah.
4. Tahap kelima keluarga dengan anak remaja (families with teenagers)
Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya
berakhir sampai pada usia 19-20 tahun, pada saat anak meninggalkan rumah
orang tuanya. Tujuannya keluarga melepas anak remaja dan memberi
tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri
menjadi lebih dewasa.
5. Tahap keenam keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (lounching
center families)
Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah.
Lamanya tahap ini bergantung pada banyaknya anak dalam keluarga atau
jika anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.
Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali keluarga
untuk tetap berperan dalam melepas anaknya untuk hidup sendiri.
Keluarga empersiapkan anaknya yang tertua untuk membentuk keluarga
sendiri dan tetap membantu anak terakhir untuk lebih mandiri. Saat
semua anak meninggalkan rumah, pasangan perlu menata ulang dan
membina hubungan suami istri seperti pada fase awal. Orang tua akan
merasa kehilangan peran dalam merawat anak dan merasa kosong karena
anak- anaknya sudah tidak tinggal serumah lagi. Guna mengatasi keadaan
ini orang tua perlu melakukan aktifitas kerja, meningkatkan peran sebagai
pasangan, dan tetap memelihara hubungan dengan anak.
6. Tahap ketujuh keluarga usia pertengahan (middle age families)
Tahapan ini dimulai saat anak yang terakhir meninggalkan rumah
dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada tahap
ini semua anak meninggalkan rumah, maka pasangan berfokus untuk
mempertahankan kesehatan dengan berbagai aktifitas.

7. Tahap kedelapan keluarga usia lanjut


Tahap terakhir perkembangan keluarga dimulai saat salah satu pasangan
pensiun, berlanjut salah satu pasangan meninggal. Proses usia lanjut dan
pensiun merupakan realitas yang tidak dapat dihindari karena berbagai proses
stresor dan kehilangan yang harus dialami keluarga. Stresor tersebut adalah
berkurangnya pendapatan, kehilangan berbagai hubungan sosial, kehilangan
pekerjaan serta perasaan menurunnya produktifitas dan fungsi kesehatan.
Mempertahankan penataan kehidupan yang memuaskan merupakan tugas
utama keluarga pada tahap ini. Usia lanjut umumnya lebih dapat beradaptasi
tinggal di rumah sendiri daripada tinggal bersama anaknnya.
C. Fungsi Keluarga
Menurut Friedman (2010), fungsi keluarga dibagi menjadi 5 yaitu:
1. Fungsi Afektif
Memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan
psikologis anggota keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi
Memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan menjadikan anak sebagai
anggota masyarakat yang produktif serta memberikan status pada anggota
keluarga.
3. Fungsi Reproduksi
Untuk mempertahankan kontinuitas keluarga selama beberapa generasi dan
untuk keberlangsungan hidup masyarakat.
4. Fungsi ekonomi
Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi efektifnya.
5. Fungsi perawatan kesehatan
6. Menyediakan kebutuhan fisik, makanan, pakaian, tempat tinggal, perawatan
kesehatan.
D. Tugas Perkembangan Tahap Keluarga
Tahp perkembangan keluarga menurut Harmoko (2012), yaitu:
1. Tahap pertama pasangan baru atau keluarga baru (beginning family)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain :
a. Membina hubungan intim dan kepuasan bersama.
b. Menetapkan tujuan bersama;
c. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, dan kelompok sosial;
d. Merencanakan anak (KB)
e. Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri untuk
menjadi orang tua.
2. Tahap kedua keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bearing family)
Tugas perkembangan pada masa ini antara lain :
a. Persiapan menjadi orang tua
b. Membagi peran dan tanggung jawab
c. Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana rumah yang
menyenangan
d. Mempersiapkan biaya atau dana child bearing
e. Memfasilitasi role learning anggota keluarga
f. Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balita
g. Mangadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.
3. Tahap ketiga keluarga dengan anak pra sekolah (families with preschool)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain sebagai berikut :
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti : kebutuhan tempat tinggal,
privasi, dan rasa aman.
b. Membantu anak untuk bersosialisasi.
c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang
lain juga harus terpenuhi
d. Mempertahakan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar
keluarga ( keluarga lain dan lingkungan sekitar)
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak ( tahap paling repot)
f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak
4. Tugas Perkembangan keluarga dengan anak sekolah (families with children)
a. Memberikan perhatian tentang kegiatan social anak, pendidikan dan
semangat belajar
b. Tetap mempertahanan hubungan yang harmonis dalam perkawinan
c. Mendorong anak unuk mencapai pengembangan daya intelektual
d. Menyediakan aktifitas untuk anak
e. Manyesuaikan pada aktifitas komunitas dengan mengikutsertakan anak.
5. Tahap kelima keluarga dengan anak remaja (families with teenagers)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain sebagai berikut :
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat
remaja yang sudah bertambah dan meningkat otonominya.
b. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
c. Mempertahakan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua, hindari
perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
6. Tahap keenam keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (lounching
center families)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah :
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Membantu orang tua suami atau istri yang sedang sakit dan memasuki
masa tua
d. Mempersiapkan untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anak
e. Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga
f. Berperan sebagai suami istri, kakek, dan nenek
g. Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-
anaknya.
7. Tahap ketujuh keluarga usia pertengahan (middle age families)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini atara lain adalah :
a. Mempertahankan kesehatan
b. Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam arti mengolah
minat sosial dan waktu santai
c. Memulihkan hubungan antara generasi muda dengan generasi tua
d. Keakraban dengan pasangan
e. Memelihara hubungan/kontak dengan anak dan keluarga
f. Persiapan masa tua atau pension dengan meningkatkan keakraban
pasangan.
8. Tahap kedelapan keluarga usia lanjut
Tugas perkembangan tahap ini adalah :

a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan

b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik,


dan pendapatan

c. Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat

d. Mempertahakan hubungan anak dan sosial masyarakat

e. Melakukan life review Menerima kematian pasangan, kawan, dan


mempersiapkan kematian.
E. Peran dan Tanggung Jawab Keluarga
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku intra personal sifat,
kegiatan, yang bersifat berhubungan dengan pola perilaku dan keluarga,
kelompok dan masyarakat.
Berbagai peran yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1. Peran ayah
Ayah sebagai suami dari istridan ayah dari anak-anak berperan sebagi pencari
nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman serta sebagai kepala
keluarga, ayah juga berperaan sebagai anggotadari kelompok sosialnyadan
sebagai anggota masyarakat dilingkungannya.
2. Peran ibu
Ibu berperan sebagai istri dari suamidan ibu dari anak-anaknya, mempunyai
tugas untuk mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu
berperan sebagai pencari nafkah tambahan dari keluarga.

3. Peran anak
Anak melakukan peran psikososial sesuai dengan tingkat perkembangannya
baik fisik, mental, social, dan spiritual (Friedman, 2010).
F. Masalah Kesehatan yang terjadi pada keluarga dengan anak sekolah
1. Stunting
2. Masalah kebersihan ( gigi dan mulut, rambut, kulit, telinga, jarang cuci
tangan, dll)
3. Asupan nutrisi kurang
4. Makan makanan yang kurang sehat
G. Diagnosa yang mungkin muncul
Diagnosa yang mungkinmunvul menurut Herdman (2015), yaitu:
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
3. Ketidakefektifan nutrisi kurang dari kebutuhan
4. Kurang pengetahuan keluarga mengenai kesahatan
5. Kesiapan meningkatkan kesahatan
ASUHAN KEPERAWATAN

Fasilitas Yankes No. Register


Nama Perawat yang Tafdiela Amalie Tanggal Pengkajian 09 april 2020
mengkaji

A. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Tn. A Bahasa sehari-hari Jawa & indonesia
Alamat Rumah & Telp Sampang Jarak yankes terdekat 5 km
Agama & Suku Islam, jawa Alat Transportasi Motor
Data Anggota Keluarga
N Nama Hub Usia JK Suk Pendi Pekerja Status TTV Status Alat
o dgn u dikan an Saat Gizi (TD, N, Imunis Bantu/
KK Terak Ini (TB, S, P) asi Protesa
hir BB) Dasar
1 Tn. A Suami 31 th L Jaw SMA Buruh 162cm, 120/90m Lengka -
a 55kg mHg, p
80x/mnt,
36,7C,
18x/mnt
2 Ny. V Istri 29 th P Jaw SMA IRT 155cm, 110/80 Lengka -
a 60kg mmHg, p
78x/mnt,
36,8C,
20x/mnt
3 An. Y Anak 7 th P Jaw - Pelajar 100cm, - Lengka -
a 20kg p
4 An. M Anak 3 th P Jaw - - 80cm, - lengkap -
a 13kg
Lanjutan
No Nama Penampilan Status kesehatan Riwayat penyakit Analisis Masalah Kesehatan
umum saat ini individu
1 Tn. A Baik Sehat - -
2 Ny. V Baik Sehat - -
3 An. Y Baik Sehat Penyakit jantung Ny. V mengatakan an. Y menderita
bawaan penyakit jantung sejak lahir. Tetapi
baru ketahuan saat umur 4 bulan.
Saat an. Y berumur 7 bulan sempat
ingin dilakukan operasi tetapi tidak
jadi. Sampai sekarang an. Y tidak
pernah control, orang tua an. Y
hanya melakukan pencegahan
seperti jangan sampai membuat
anaknya merasa takut dan capek
4 An. M Baik Sehat - -
B. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT

Nama Individu yang sakit : Diagnosa Medik :


Sumber Dana Kesehatan : Rujukan Dokter/ Rumah Sakit :
Keadaan Umum Sirkulasi/ Cairan Perkemihan Pernapasan
Kesadaran : composmentis  Edema  Bunyi jantung:  Pola BAK 5-6x/hr,vol  Sianosis
GCS : E4M6V5 lupdup 100ml/hr  Sekret / Slym
 Asites  Akral dingin  Hematuri  Poliuria  Irama ireguler
IMT: BB/Tb2: BB: 20kg, TB:  Tanda Perdarahan:  Oliguria  Disuria  Wheezing
100cm  Ronki
purpura/ hematom/  Inkontinensia  Retensi
<18 : BB kurang  Otot bantu napas
petekie/ hematemesis/  Nyeri saat BAK
18,5-24,9: BB ideal Ya, bila an. Y merasa
melena/ epistaksis*  Kemampuan BAK : Mandiri/
25-29,9 : BB lebih capek dan sesak napas
tidak terdapat tanda-tanda Bantu sebagian/tergantung*  Alat bantu nafas
30-39,9 : Gemuk perdarahan Mampu BAK secara mandiir  Dispnea
>40: Sangat gemuk  Tanda Anemia : Pucat/ tanpa dibantu  Sesak
Konjungtiva pucat/ Lidah  Alat bantu: Ya, bila an. Y
1-10 tahun : 2n+8 pucat/ Bibir pucat/ Tidak menggunakan alat bantu melakukan aktivitas
0-12 bulan : n/2+4 Akral pucat* secara berlebihan
 Gunakan Obat :
Tidak terdapat tanda anemia Tidak emnggunakan obat  Stridor
 Takikardia  Tanda Dehidrasi:  Krepirasi
untuk memperlancar BAK
 Bradikardia mata cekung/ turgor kulit
 Tubuh teraba hangat berkurang/ bibir kering *
 Menggigil  Pusing  Kesemutan
 Berkeringat  Rasa Haus
 Pengisian kapiler  3 detik
Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori
 Mual Muntah  Kembung  Tonus otot baik Fungsi Penglihatan : Fungsi perabaan :
Nafsu Makan :  Kontraktur  Buram  Kesemutan pada
Tidak, an. Y mau makan  Fraktur  Tak bisa melihat  Kebas pada
masakan yang dibuatkan oleh Nyeri otot/tulang*  Alat bantu  Disorientasi  Parese
ny. V Tidak ada nyeri  Visus  Halusinasi
 Sulit Menelan  Drop Foot Lokasi  Disartria
 Bau Nafas  Tremor jenis Fungsi pendengaran :  Amnesia  Paralisis
 Kerusakan gigi/gusi/ lidah/  Malaise / fatique  Kurang jelas  Refleks patologs
geraham/rahang/palatum  Atropi  Tuli  Kejang :
tidak ada kerusakan pada  Kekuatan otot  Alat bantu
gigi/gusi Kekuatan otot ekstremitas atas  Tinnitus Fungsi Penciuman
 Distensi Abdomen 10, ekstremitas bawah 10 Fungsi Perasa  Mampu
 Bising Usus: 10x/menit  Postur tidak normal  Mampu  Terganggu
 Konstipasi Postur tubuh an. Y normal  Terganggu
 Diare  RPS Atas : bebas/ terbatas/
 Hemoroid kelemahan/ kelumpuhan Kulit
Tidak memiliki penyakit (kanan / kiri)*  Jaringan parut  Memar  Laserasi  Ulserasi
hemoroid  RPS Bawah :bebas/terbatas/  Pus ………
 Teraba Masa abdomen kelemahan/kelumpuhan  Bulae/lepuh  Perdarahan bawah  Krustae
Tidak teraba massa abdomen (kanan / kiri)*  Luka bakar Kulit ...... Derajat ......  Perubahan
 Stomatitis An. Y tidak mengalami warna…….
 Warna kelemahan anggota gerak
 Decubitus: grade … Lokasi ………..….
 Riwayat obat pencahar  Berdiri : Mandiri, an. Y An. Y tidak mengalami masalah pada kulitnya
Tidak menggunkan obat mampu berdiri secraa mandiri Tidur dan Istirahat
pencahar  Berjalan :  Susah tidur
 Maag Mandiri, an. Y mampu berjalan
 Waktu tidur
 Konsistensi secara mandiri
An. Y biasa tidur pukul 21.00 wib
lunak  Alat Bantu : Tidak
 Bantuan obat
Diet Khusus: menggunakan alat bantu Tidak menggunakan obat tidur
Tidak, an. Y memakan  Nyeri :
makanan yang dimasak oleh Tidak merasa ada yang nyeri
ibunya
 Kebiasaan makan-minum :
Mandiri, An. Y mampu
makan dan minum secara
mandiri
 Alergi makanan/minuman :
Tidak, an. Y tidak memiliki
alergu
 Alat bantu :
Tidak menggunakan alat
bantu
Mental Komunikasi dan Budaya Kebersihan Diri Perawatan Diri Sehari-hari
 Cemas  Denial   Interaksi dengan Keluarga :  Gigi-Mulut kotor  Mandi :
Marah Baik, an. Y selalu  Mata kotor  Kulit Mandiri, an. Y mampu
 Takut  Putus asa berinteraksi dengan keluarga kotor mandi secraa mandiri
Depresi  Berkomunikasi :  Perineal/genital kotor tanpa dibantu
 Rendah diri  Menarik Lancar, an. Y selalu  Hidung kotor  Kuku  Berpakaian :
diri berkomunkasi dengan keluarga kotor Mandiri, an. Y mampu
 Agresif Perilaku maupun teman-temannya  Telinga kotor memakai pakaian secraa
kekerasan  Kegiatan sosial sehari-hari :  Rambut-Kepala kotor mandiri tanpa dibantu
 Respon pasca trauma An. Y selalu mengikuti Tidak ada yang kotor,  Menyisir Rambut :
 Tidak mau melihat bagian kegiatan yang ada dilingkungan karena selalu dibersihkan Bantu sebagian, untuk
tubuh yang rusak rumahnya, an. Y dekat dengan menyisir kadang an. Y
orang-orang dilingkungan dibantu oleh ibunya
rumahnya
Keterangan Tambahan terkait Individu

DATA PENUNJANG MEDIS INDIVIDU YANG SAKIT


Laboratorium Radiologi EKG USG

C. DATA PENUNJANG KELUARGA

Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga


 Kondisi Rumah :  Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga
Kondisi rumah tn. A bersih, rapih, terdaapt banyak kesehatan :
tanaman bunga dan tumbuhan yang dapat diolah Ya, dibawa ke puskesmas
untuk memasak didepan rumahnya.  Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif :
 Ventilasi : Ya, diberi asi sampai 6 bulan
Cukup, Terdapat 7 buah jendela, dan 4 jendela  jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :
sering dibuka. Begitu pula dengan pintu yang setiap Ya, setiap kali kontrol ke posyandu
pagi selalu dibuka  Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
 Pencahayaan Rumah : Ya, keluarga menggunakan air minum isi ulang
Baik, Karena dirumah ny. V bayak jendela jadi  Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
terlihat lebih terang Ya, keluarga menggunakan air PAM untuk mandi
 Saluran Buang Limbah :  Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
Baik, Ny. V membuang limbah melalui saluran air Ya, keluarga selalu cuci tangan sebelum makan,
(got) sesudah makan, pualng kerja dengan air bersih dan
 Sumber Air Bersih : sabun
Sehat, Keluarga menggunakan air PAM untuk  Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :
mandi, menyuci Ya, keluarga membuang sampah dibelakang
 Jamban Memenuhi Syarat : rumahnya dan setelah itu dibakar
Ya, Keluarga menggunakan jamban yang tertutup,  Menjaga lingkungan rumah tampak bersih :
didalam rumahnya. Dan menggunakan septitank Ya, ny. V selalu membersihkan rumahnya setiap
untuk menampung kotoran pagi dan sore hari
 Tempat Sampah:  Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
Ya, Keluarga membuang sampah dibelakag Ya, ny. V selalu memasak makanan yang bergizi
rumahnya setelah itu dibakar untuk anaknya seperti sayur bening, sop
 Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah  Menggunakan jamban sehat :
Anggota Keluarga 8m2/orang Ya, Keluarga menggunakan jamban yang tertutup,
Ya, Luas rumah: 90 m2, type rumah: tipe 60, didalam rumahnya. Dan menggunakan septitank
kepemilikan: hak pemilik, jumlah dan ratio untuk menampung kotoran
kamar/ruang: 3 ruang kamar, 1 ruang tamu, 1 dapur,  Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
1 kamar mandi. Anggota keluarga yang menempati Tidak, keluarga selalu menuras airnya setiap hari
ada 4 orang.  Makan buah dan sayur setiap hari :
Ya, ny. V selalu berusaha membuat anaknya tetap
selalu makan buah dan sayur
 Melakukan aktivitas fisik setiap hari :
Ya, seperti berjalan kaki setiap kali kerumah
saudaranya, atau menjahit dirumah
 Tidak merokok di dalam rumah  :
Ya, tn. A selalu menghindari untuk meorkok saat
sedang bersama keluarganya

D. KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN


KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA

1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit:


Ada, Keluarga selalu berusaha memberikan perhatian kepada an. Y, karena saat ini kondisi an. Y
menjadi lemah dan membuat an. Y menjadi lebih sering sakit. Sehingga saat an. Y mengeluh sakit segera
dilakukan penangan pertama seperti kerokan, diberi minyak kayu putih, minum tolakangin, tetapi jika
tidak sembuh maka segera dibawa ke klinik didekat rumah.
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :
Ya, sehingga keluarga meminimalisir hal yang dapat membuat penyakit anaknya menjadi kambuh.
Seperti selalu mengawasi an. Y saat sedang bermain agar tidak terlalu capek.
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya:
Tidak, karena ny. V mengatakan kaget saat tahu anaknya memiliki penyakit tersebut
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya:
Saat pertama kali an. Y mngalami penyakit tersebut ny. V tidak mengetahui tanda dan gejalanya, tetapi
untuk saat ini keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami an. Y, seperti saat
wajah an. Y sudah mulai pucat dan kebiruan maka itu menyangkut penyakitnya.
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila
tidak diobati/dirawat :
Ya, karena saat an. Y masih umur 4 bulan sudah diberi penjelasan oleh dokter yang menangani anaknya
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
Biasanya keluarga menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami an. Y melalu internet
atau berkonsultasi dengan dokter yang saat itu bertanggung jawab atas anaknya.
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
Perlu berobat ke fasilitas yankes, Karena saat an. Y masih berumur 7 bulan rencananya akan dilakukan
operasi di RS jantung, tetapi saat dibawa dan diperiksa oleh dokter yang ada di RS tersebut mengatakan
bahwa an. Y tidak jadi dilakukan operasi karena saat dilakukan pemeriksaan penunjang dokter
mengatakan tidak apa-apa dan orangtua hanya dianjurkan untuk menjaga dan mengawasi aktivitas an. Y.
setelah itu ny. V selalu berkonsultasi dengan dokter yang bertangung jawab melalui pesan dan an. Y
diberikan obat herbal seperti minyak ikan oleh ny. V sampai an. Y berumur 1 tahun. Dan sampai saat ini
an. Y tidak pernah control karena ny. V mengatakan jauh dari RS tersebut, ny. V juga mengatakan sudah
tidak pernah berkonsultasi lagi dengan dokter tersebut atau memberi obat herbal lagi ke an. Y.
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara:
Ya, dengan cara ny. V selalu membatasi aktivitas anaknya, istirahat yang cukup, berusaha memasak
makanan yang bergizi, dan selalu mencuci tangan sebelum makan, sesudah makan dan setelah pergi.
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
Ya, karena an. Y merupakan anak pertama dan juga saat ini an. Y menjadi lebih lemah dan sering sakit
sehingga jika terjadi sesuatu atau kekambuhan pada an. Y maka segera berobat
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang
dialaminya:
Ya, Tindakan yang keluarga lakukan untuk merawat an. Y saat sedang kambuh yaitu memberikan
minyak kayu putih pada tangan dan kakinya, memberi minum air putih agar an. Y merasa lebih tenang
sehingga perlahan-lahan kembali normal.
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
Ya, ny. V selalu berkoordinasi dengan guru disekolahnya agar selalu memantau anaknya saat disekolah
dan tidak melakukan aktivitas atau olahraga yang berlebihan, saat dirumah ny. V memantau anaknya saat
sedang bermain dengan teman-temannya, ny. V selalu menganjurkan untuk beristirahat dengan cukup.
Saat sedang bersama keluarga, tn. A tidak pernah merokok.
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota
keluarga yang mengalami masalah kesehatan :
Ya, seperti membuat jalan didepan rumahnya rata sehingga saat anak. Y sedang bermain sepeda tidak
akan jatuh, karena saat an. Y jatuh dari sepeda maka akan membuat an. Y merasa sakit dan takut
sehingga penyakitnya akan kambuh.
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah
kesehatan anggota keluarganya :
Ya, seperti meminta kepada tetanganya untuk selalu memantau anaknya saat sedang bermain dirumah
tetanganya, ny. V juga menanam tanaman seperti jahe
KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA :
Kesimpulan:
1. Menerima petugas puskesmas 5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran
- Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1& 2
2. Menerima yankes sesuai rencana 6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
- Kemandirian II; jika memenuhi kriteria 1 s.d 5
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar 7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif
- Kemandirian III: Jika memenuhi kriteria 1 s.d 6
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran
- Kemandirian IV: Jika memenuhi kriteria 1 s.d 7

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Data Etiologi Problem
Ds: Ketidakefektifan Defesiensi
Keluarga mengatakan tidak mengetahui mengenal masalah pengetahuan
penyebab masalah kesehatan yang dialami an. Y kesehatan
karena ny. V mengatakan kaget saat tahu
anaknya memiliki penyakit tersebut.
Saat pertama kali an. Y mngalami penyakit
tersebut ny. V tidak mengetahui tanda dan
gejalanya,
Do:
Saat menceritakan tentang kondisi anaknya,
ekspresi wajah ny. V berubah menjadi kaget dan
merasa tidak percaya bahwa anaknya memiliki
penyakit seperti itu
Ds: Ketidakefektifan Ketidakefektifan
Ny. V mengatakan sampai saat ini an. Y tidak memanfaatkan pemeliharaan
pernah control dan berkonsultasi dengan dokter pelayanan kesehatan kesehatan
tersebut karena ny. V mengatakan jauh dari RS
tersebut, atau memberi obat herbal lagi ke an.
Y..
Do:
Saat menyatakan tidak control lagi, ekspresi
wajah ny. V berubah menjadi lebih serius
Diagnose keperawatan
1. Defesiensi pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan mengenal
masalah kesehatan
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan
ketidakmampuan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

F. INTERVENSI
1. Defesiensi pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan mengenal
masalah kesehatan

Tujuan Intervensi

Setelah dilakukan ttindakan selama 2x2 1. Mengenal masalah kesehatan


pertemuan dengan keluarga diharapkan keluarga Pengajaran proses penyakit
mampu : a. Monitor pengetahuan keluarga
1. Mengenal masalah kesehatan dengan b. Kaji pola makan, keterbatasan
kriteria hasil: financial
Pengetahuan manajemen penyakit jantung c. Jelaskan penyebab, proses penyakit,
Indikator Awal Akhir tanda gejala, komplikasi dan
Manfaat manajemen 3 pencegahan, jelaskan kondisi fisik
penyakit saat ini
Tanda gejala penyakit 3 d. Informasikan makanan yang baik
Strategi untuk 3 untuk penyakit jantung (EBP)
mengurangi factor
risiko
Aktivitas fisik yang 3
direkomendasikan
Ket :1 :Tidak ada pengetahuan, 2 :
Pengetahuan terbatas , 3: Pengetahuan
sedang , 4 : Pengetahuan banyak, 5 :
Pengetahuan sangat banyak
2. Mengambil keputusan dengan kriteria 2. Mengambil keputusan
hasil : Dukungan mengambil keputusan
Pembuatan keputusan a. Identifikasi adanya perbedaan
Indikator Awal Akhir pandangan ttg kondisi menurut
Mengidentifikasi 3 keluarga dan tenaga kesehatan
konsekuensi pilihan b. Beri solusi alternatif dg jelas dan
Mengidentifikasi 3 konsisten
sumber yang c. Hormati hak klg menerima menolak
diperlukan informasi
Memilih alternative 4 d. Menjadi penghubung keluarga dg
pilihan kelompok pendukung dan yankes
Ket :1 :Sangat terganggu , 2 : Banyak
terganggu, 3: Cukup terganggu, 4 : Sedikit
terganggu, 5 : Tidak terganggu
3. Merawat orang yang sakit 3. Merawat anggota keluarga yang sakit
Perilaku Patuh : aktivitas yang disarankan Peningkatan pengasuhan
Indikator Awal Akhir a. Identifikasi anggota keluarga yang
Mengidentifikasi gejala 4 memiliki risiko tinggi penyakit
yang perlu dilaporkan b. Berikan bimbingan antisipatif
Memantau tingkat 3 c. Anjurkan orangtua untuk
pernapasan menanggapi isyarat perilaku anak
Membahas aktivitas 3 d. Anjurkan keluarga untuk memantau
yang direkomendasikan status kesehatan dan pemeliharaan
Ket :1 : Tidak pernah dilakukan , 2 : Jarang kesehatan
dilakukan, 3: Kadang-kadang dilakukan,
4 : Sering dilakukan, 5 : Dilakukan sec
konsisten
4. Memodifikasi lingkungan 4. Memodifikasi lingkungan
Manajemen Lingkungan: keselamatan
Indikator Awal Akhir a. Identifikasi kebutuhan keamanan anak
Klg mendukung 4 b. Modifikasi lingkungan untuk
anggota klg yg sakit meminimalkan terjadi hal yang tidak
Klg peduli 4 diinginkan
berkomunikasi dg klg y c. Anjurkan keluarga untuk mengawasi
sakit anak
Menghiburi klg ysakit 4 d. Anjurkan keluarga untuk memberi
Memberikan perawatan 3 tahu anaknya agar lebih berhati-hati
yg tepat
Ket :1 : Tidak pernah menunjukan , 2:
Jarang menunjukan, 3 :Kadang menunjukan,
4: Sering menunjukan,5: Secara konsisten
menunjukan
5. Memanfaatkan pelayanan kesehatan 5.Memanfaatkan fasilitas atau pelayanan
Partisipasi dalam Keputusan Perawatan kesehatan
Kesehatan Panduan Sistem Pelayanan Kesehatan
Indikator Awal Akhir a. Anjurkan jangkau pelayanan kesehatan
Ada tanggung jawab 4 b. Koord waktu terjadwal, jelaskan waktu
membuat keputusan biaya, lokasi
Mencari informasi 4 c. Fasilitasi komunikasi antara yankes dan
terpercaya keluarga
Mengidentifikasi 4 d. Dorong formulir layanan biaya dan
kebthn kshtn layanan kesehatan
Mengakses yankes unt 4
kebutuhan kshtn
Ket :1 : Tidak pernah menunjukan , 2:
Jarang menunjukan, 3 :Kadang menunjukan,
4: Sering menunjukan,5: Secara konsisten
menunjukan

2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan


ketidakmampuan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Tujuan Intervensi

Setelah dilakukan ttindakan selama 2x2 1. Mengenal masalah kesehatan


pertemuan dengan keluarga diharapkan keluarga Pengajaran proses penyakit
mampu : a. Monitor pengetahuan keluarga
1. Mengenal masalah kesehatan dengan b. Kaji pola makan, keterbatasan
kriteria hasil: financial
Pengetahuan manajemen penyakit jantung c. Jelaskan penyebab, proses penyakit,
Indikator Awal Akhir tanda gejala, komplikasi dan
Manfaat manajemen 3 pencegahan, jelaskan kondisi fisik
penyakit saat ini
Tanda gejala penyakit 3 d. Informasikan manajemen jantung
Strategi untuk 3 yang baik(EBP)
mengurangi factor
risiko
Ket :1 :Tidak ada pengetahuan, 2 :
Pengetahuan terbatas, 3: Pengetahuan
sedang, 4 : Pengetahuan banyak, 5 :
Pengetahuan sangat banyak
2. Mengambil keputusan dengan kriteria 2. Mengambil keputusan
hasil : Dukungan mengambil keputusan
Pembuatan keputusan a. Identifikasi adanya perbedaan
Indikator Awal Akhir pandangan ttg kondisi menurut
Mengidentifikasi info 3 keluarga dan tenaga kesehatan
relefan b. Beri solusi alternatif dg jelas dan
Mengidentifikasi 3 konsisten
konsekuensi pilihan c. Hormati hak klg menerima menolak
Memilih alternative 3 informasi
pilihan d. Menjadi penghubung keluarga dg
Ket :1 :Sangat terganggu , 2 : Banyak kelompok pendukung dan yankes
terganggu, 3: Cukup terganggu, 4 : Sedikit
terganggu, 5 : Tidak terganggu
3. Merawat orang yang sakit 3. Merawat anggota keluarga yang sakit
Perilaku pencarian kesehatan Bimbingan antisipatif
Indikator Awal Akhir a. Instruksikan pasien untuk melakuka
Melakukan perilaku 3 aktivitas yang dianjurkan
kesehatan yang b. Bantu pasien betadaptasi dengan
disarankan penyakitnya
Menggunakan 3 c. Libatkan keluarga untuk memantau
informasi kesehatan aktivitas anak
yang terkemuka d. Bawa anak ke fasilitas pelayanan
Mendapatknan bantuan 3 kesehatan terdekat untuk
dari tenaga kesehatan mendapatkan perawatan
Ket :1 : Tidak pernah dilakukan , 2 : Jarang
dilakukan, 3: Kadang-kadang dilakukan,
4 : Sering dilakukan, 5 : Dilakukan sec
konsisten

4. Memodifikasi lingkungan 4. Memodifikasi lingkungan


Dukungan sosial Manajemen Lingkungan: keselamatan
Indikator Awal Akhir a. Identifikasi kebutuhan keamanan anak
Klg mendukung 4 b. Modifikasi lingkungan untuk
anggota klg yg sakit meminimalkan terjadi hal yang tidak
Klg peduli 4 diinginkan
berkomunikasi dg klg y c. Anjurkan keluarga untuk mengawasi
sakit anak
Menghiburi klg ysakit 4 d. Anjurkan keluarga untuk memberi
Memberikan perawatan 3 tahu anaknya agar lebih berhati-hati
yg tepat
Ket :1 : Tidak pernah menunjukan , 2:
Jarang menunjukan, 3: Kadang menunjukan,
4: Sering menunjukan, 5: Secara konsisten
menunjukan
5. Memanfaatkan pelayanan kesehatan 5.Memanfaatkan fasilitas atau pelayanan
Partisipasi dalam keputusan perawatan kesehatan
kesehatan Panduan Sistem Pelayanan Kesehatan
Indikator Awal Akhir a. Anjurkan dating ke pelayanan
Ada tanggung jawab 3 kesehatan
membuat keputusan b. Koord waktu terjadwal, jelaskan
Mencari informasi 3 waktu biaya, lokasi
terpercaya c. Fasilitasi komunikasi antara yankes
Mengidentifikasi 3 dan keluarga
kebthn kshtn d. Dorong formulir layanan biaya dan
Mengakses yankes unt 3 layanan kesehatan
kebutuhan kshtn
Ket :1 : Tidak pernah menunjukan , 2:
Jarang menunjukan, 3 :Kadang menunjukan,
4: Sering menunjukan,5: Secara konsisten
menunjukan

G. IMPLEMENTASI dan EVALUASI


Waktu Dx Implementasi Evaluasi
Jumat Defesiensi 1. Melakukan penkes mengenai S:
10/04/2 pengetahuan manajemen jantung (EBP) 1. Ibu mengatakan akan
0 berhubungan 2. Menjelaskan manfaat selalu mengawasi
10.00 dengan melakukan manajemen jantung anaknya
wib ketidakmampua 3. Menjelaskan terkait makanan 2. Ibu mengatakan akan
n mengenal yang dapat dikonsumsi memberikan informasi
masalah penderita tsb ke suaminya
kesehatan 4. Menganjurkan keluarga untuk 3. Ibu mengatakan akan
tetap mengawasi aktivitas memasak makanan yang
anaknya dianjurkan dan baik
5. Menganjurkan ibu untuk untuk anaknya
memberitahu suaminya terkait O:
manajemen jantung 1. Ibu tampak
mendengarkan saat
diberi pendidikan
kesehatan terkait
manajemen penyakit
jantung
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
Jumat Ketidakefektifa 1. Menjelaskan pentingnya S:
10/04/2 n pemeliharaan melakukan control secara rutin 1. Ibu mengatakan kalua
0 kesehatan b.d 2. Menjelaskan tempat-tempat control nanti bingung
11.30 ketidakmampua yang dapat dijadikan tempat dengan anak ke-2 karena
wib n control masih kecil
memanfaatkan 3. Menganjurkan orang tua untuk 2. Ibu mengatakan akan
pelayanan tetap mengawasi aktivitas tetap mengawasi anaknya
kesehatan anaknya saat melakukan aktvitas
4. Membantu keluarga untuk O:
mengambil keputusan terkait 1. Ibu tampak bingung
perawatan anaknya A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
Sabtu Defesiensi 1. Menanyakan apakah ibu sudah S:
11/04/2 pengetahuan menjelaskan informasi tsb 1. Ibu mengatakan sudah
0 berhubungan kepada suaminya menjelaskan kepada
11.00 dengan 2. Menganjurkan ibu untuk selalu suaminya
wib ketidakmampua mengawasi anaknya saat 2. Ibu mengatakan akan
n mengenal sedang bermain atau selalu mengawasi
masalah melakukan aktivitas kesehatan dan aktivitas
kesehatan 3. Menganjurkan ibu untuk ankanya
melakukan penanganan segera O:
saat anak merasa sakit 1. Ibu tampak sudah paham
2. Ibu sudah mulai memasak
makanan yang dianjurkan
dan baik untuk anaknya
A:
Masalah teratasi
P:
Lanjutkan intervensi

Sabtu Ketidakefektifa 1. Menanyakan apakah akan S:


11/04/2 n pemeliharaan melakukan control atau tidak 1. Ibu mengatakan akan
0 kesehatan b.d 2. Menganjurkan apabila tetapi control kalau anak ke-2
12.30 ketidakmampua tidak bias control langsung ke nya sudah agak besar
wib n tempatnya, bias konsultasi 2. Ibu mengatakan akan
memanfaatkan dengan dokter melalui pesan selalu memantau
pelayanan 3. Menganjurkan keluarga kesehatan anaknya
kesehatan walaupun blm bisa untuk O:
control tetapi harus tetap 1. Ibu selalu berada
memantau aktivitas anaknya disamping anaknya saat
sedang bermain
A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai