Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

P DALAM TAHAP

PERKEMBANGAN KELUARGA ANAK USIA SEKOLAH

PADA An. R DENGAN BRONKITIS DI RW 03

LEBETENG

Disusun oleh :

ISTIQOMAH AMALIYAH

D002104

PROGRAM PROFESI NERS


STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
Jln. Cut Nyak Dhien No. 16 Kalisapu – Slawi
2021
1. Definisi keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan
serta mempertahankan kebudayaan (Friedman, 2010).
Menurut Duvall dalam (Harmoko, 2012) konsep keluarga merupakan sekumpulan
orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan
menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan
fisik, mental, emosional, dan sosial dari tiap anggota. Keluarga merupakan aspek
terpenting dalam unit terkecil dalam masyarakat, penerima asuhan, kesehatan anggota
keluarga dan kualitas kehidupan keluarga saling berhubungan, dan menempati posisi
antara individu dan masyarakat (Harmoko. 2012).
Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian
darah, adopsi atau perkawinan. (WHO, dalam Harmoko 2012).
Keluarga adalah sekelompok manuasia yang tinggal dalam satu rumah tangga
dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat. (Helvie, dalam Harmoko
2012).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa definisi dari keluarga merupakan sekumpulan orang
yang terikat oleh ikatan perkawinan, darah serta adopsi dan tinggal dalam satu rumah.
2. Tahap dan tugas perkembangan keluarga
a. Tahap pertama pasangan baru atau keluarga baru (beginning family)
Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing individu, yaitu suami dan istri
membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga
melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing, secara
psikologi keluarga tersebut membentuk keluarga baru. Suami istri yang membentuk
keluarga baru tersebut perlu mempersiapkan kehidupan yang baru karena keduanya
membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi sehari-hari. Masing-masing pasangan
menghadapi perpisahan dengan keluarga orang tuanya dan mulai membina hubungan
baru dengan keluarga dan kelompok sosial pasangan masing-masing. Masing-masing
belajar hidup bersama serta beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya.
Misalnya kebiasaan makan, tidur, bangun pagi, bekerja dan sebagainya. Hal ini yang
perlu diputuskan adalah kapan waktu yang tepat untuk mempunyai anak dan berapa
jumlah anak yang diharapkan. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara
lain :

2
1) Membina hubungan intim dan kepuasan bersama,
2) Menetapkan tujuan bersama,
3) Membina hubungan dengan keluarga lain; teman, dan kelompok social,
4) Merencanakan anak (KB),
5) Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri untuk menjadi orang
tua.
b. Tahap kedua keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bearing family)
Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak
pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan (2,5 tahun). Kehamilan
dan kelahiran bayi perlu disiapkan oleh pasangan suami istri melalui beberapa tugas
perkembangan yang penting. Kelahiran bayi pertama memberi perubahan yang besar
dalam keluarga, sehingga pasangan harus beradaptasi dengan perannya untuk
memenuhi kebutuhan bayi. Masalah yang sering terjadi dengan kelahiran bayi adalah
pasangan merasa diabaikan karena fokus perhatian kedua pasangan tertuju pada bayi.
Suami merasa belum siap menjadi ayah atau sebaliknya. Tugas perkembangan pada
masa ini antara lain :
1) Persiapan menjadi orang tua,
2) Membagi peran dan tanggung jawab,
3) Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana rumah yang
menyenangan,
4) Mempersiapkan biaya atau dana child bearing,
5) Memfasilitasi role learning anggota keluarga,
6) Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balita,
7) Mangadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.
c. Tahap ketiga keluarga dengan anak pra sekolah (families with preschool)
Tahap ini dimulai saat kelahirn anak berusia 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia
5 tahun. Pada tahap ini orang tua beradaptasi terhadap kebutuhan-kebutuhan dan
minat dari anak prasekolah dalam meningatkan pertumbuhannya. Kehidupan keluarga
pada tahap ini sangat sibuk dan anak sangat bergantung pada orang tua. Kedua orang
tua harus mengatur waktunya sedemikian rupa, sehingga kebutuhan anak, suami/istri,
dan ekerjaan (punya waktu/paruh waktu) dapat terpenuhi. Orang tua menjadi arsitek
keluarga dalam merancang dan mengarahkan perkembangan keluarga dalam
merancang dan mengarahkan perkembangan keluarga agar kehidupan perkawinan
tetap utuh dan langgeng dengan cara menguatkan kerja sama antara suami istri. Orang

3
tua mempunyai peran untuk menstimulasi perkembangan individual anak, khususnya
kemandirian anak agar tugas perkembangan anak pada fase ini tercapai. Tugas
perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain sebagai berikut :
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti : kebutuhan tempat tinggal, privasi,
dan rasa aman,
2) Membantu anak untuk bersosialisasi,
3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga
harus terpenuhi,
4) Mempertahakan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar keluarga
(keluarga lain dan lingkungan sekitar),
5) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap paling repot),
6) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga,
7) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak.
d. Tahap keempat keluarga dengan anak usia sekolah (families with children)
Tahap ini dimulai pada saat anak yang tertua memasuki sekolah pada usia 6 tahun dan
berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini keluarga mencapai jumlah anggota keluarga
maksimal, sehngga keluarga sangat sibuk. Selain aktifitas di sekolah, masing-masing
anak memiliki aktifitas dan minat sendiri demikian pula orang tua yang mempunyai
aktifitas berbeda dengan anak. Untuk itu, keluarga perlu bekerja sama untuk mencapai
tugas perkembangan. Pada tahap ini keluarga (orang tua) perlu belajar berpisah
dengan anak, memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisasi, baik aktifitas di
sekolah maupun di luar sekolah. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah
sebagai berikut :
1. Memberikan perhatian tentang kegiatan sosial anak, pendidikan dan semangat
belajar,
2. Tetap mempertahanan hubungan yang harmonis dalam perkawinan,
3. Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual,
4. Menyediakan aktifitas untuk anak,
5. Manyesuaikan pada aktifitas komunitas dengan mengikutsertakan anak.
e. Tahap kelima keluarga dengan anak remaja (families with teenagers)
Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai
pada usia 19-20 tahun, pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuannya
keluarga melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang

4
lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa. Tugas perkembangan
keluarga pada tahap ini antara lain sebagai berikut :
1) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab,
2) Mengingat remaja yang sudah bertambah dan meningkat otonominya,
3) Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga,
4) Mempertahakan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua, hindari perdebatan,
kecurigaan dan permusuhan.
5) Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
f. Tahap keenam keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (lounching center
families)
Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini
bergantung pada banyaknya anak dalam keluarga atau jika anak yang belum
berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tujuan utama pada tahap ini adalah
mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan dalam melepas anaknya untuk
hidup sendiri. Keluarga mempersiapkan anaknya yang tertua untuk membentuk
keluarga sendiri dan tetap membantu anak terakhir untuk lebih mandiri. Saat semua
anak meninggalkan rumah, pasangan perlu menata ulang dan membina hubungan
suami istri seperti pada fase awal. Orang tua akan merasa kehilangan peran dalam
merawat anak dan merasa kosong karena anak-anaknya sudah tidak tinggal serumah
lagi. Guna mengatasi keadaan ini orang tua perlu melakukan aktifitas kerja,
meningkatkan peran sebagai pasangan, dan tetap memelihara hubungan dengan anak.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah :
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar,
2) Mempertahankan keintiman pasangan,
3) Membantu orang tua suami atau istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua,
4) Mempersiapkan untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anak,
5) Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga,
6) Berperan sebagai suami istri, kakek, dan nenek ,
7) Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-anaknya.
g. Tahap ketujuh keluarga usia pertengahan (middle age families)
Tahapan ini dimulai saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat
pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada tahap ini semua anak meninggalkan
rumah, maka pasangan berfokus untuk mempertahankan kesehatan dengan berbagai
aktifitas. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini atara lain adalah :

5
1) Mempertahankan kesehatan,
2) Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam arti mengolah minat sosial
dan waktu santai,
3) Memulihkan hubungan antara generasi muda dengan generasi tua,
4) Keakraban dengan pasangan,
5) Memelihara hubungan/kontak dengan anak dan keluarga,
6) Persiapan masa tua atau pensiun dengan meningkatkan keakraban pasangan.
h. Tahap kedelapan keluarga usia lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga dimulai saat salah satu pasangan pensiun,
berlanjut salah satu pasangan meninggal. Proses usia lanjut dan pensiun merupakan
realitas yang tidak dapat dihindari karena berbagai proses stresor dan kehilangan yang
harus dialami keluarga. Stresor tersebut adalah berkurangnya pendapatan, kehilangan
berbagai hubungan sosial, kehilangan pekerjaan serta perasaan menurunnya
produktifitas dan fungsi kesehatan. Mempertahankan penataan kehidupan yang
memuaskan merupakan tugas utama keluarga pada tahap ini. Usia lanjut umumnya
lebih dapat beradaptasi tinggal di rumah sendiri daripada tinggal bersama anaknnya.
Tugas perkembangan tahap ini adalah :
1) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan,
2) Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik, dan
pendapatan,
3) Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat,
4) Mempertahakan hubungan anak dan sosial masyarakat,
5) Melakukan life review,
6) Menerima kematian pasangan, kawan, dan mempersiapkan kematian (harmoko,
2012).
3. Masalah yang terjadi pada tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan pada keluarga Tn. P saat ini adalah tahap keluarga dengan anak
usia sekolah (families with children), karena anak tertua Tn. P dan Ny. E berusia 10
tahun yang sedang duduk di bangku sekolah dasar kelas 4. Pada tahap ini seharusnya An.
R sudah mampu melaksanakan semua tugas perkembangan, namun pada kenyataannya
ada yang belum mampu dilakukan oleh An. R dikarenakan An. R memiliki penyakit
pada pernafasan. Namun keluarga bisa mengerti dan menerima keaadaan anaknya.
Tugas perkembangan yang belum terpenuhi :

6
1. Memberikan perhatian tentang kegiatan sosial terhadap lingkungan, pendidikan dan
semangat belajar
Dalam hal ini An. R yang memiliki penyakit bronchitis yang disebabkan oleh alergi
debu dan keluarga belum mampu merawat anggota keluarga yang sakit dan
memodifikasi lingkungan tempat tinggal. Keluarga seharusnya mengajarkan anak
unuk senantiasa mengenakan masker dan memodifikasi lingkungan agar jauh dari
paparan debu. Kenyataannya An. R tidak mau mengenakan masker setiap keluar
rumah untuk menghindari terjadinya kekambuhan. Hal tersebut karena kurangnya
edukasi dari keluarga.
2. Tetap mempertahanan hubungan yang harmonis dalam perkawinan
Keluarga sudah mampu menjaga hubungan yang baik dan harmonis baik bagi Tn. P
dan Ny. E sebagai pasangan suami istri maupun orang tua dengan anak.
3. Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual
Keluarga selalu mendukung kegiatan dan keinginan anak-anaknya selagi hal tersebut
positif.
4. Menyediakan aktifitas untuk anak
Keluarga memberikan aktifitas pada anak-anaknya seperti bersekolah, mengaji dan
bermain dengan teman sebayanya dilingkungan rumahnya.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. P PADA An. R

7
DENGAN BRONKITIS

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA


a. Identitas Kepala Keluarga :
Nama : Tn. P Pendidikan : SMP
Umur : 41 tahun Pekerjaan : Tukang Batu
Agama : Islam Alamat : Lebeteng
Suku : Jawa Nomor Telepon : -

b. Komposisi Keluarga :
No Nama L/P Umur Hub. Klg Pekerjaan Pendidikan
1. Tn. P L 41 th KK Tukang Batu SMP
2. Ny. E P 32 th Istri IRT SMP
3. An. R L 10 th Anak Pelajar Belum lulus SD
4. An. N P 2,5 th Anak - Belum sekolah

c. Genogram :

Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
X : meninggal
: tinggal satu rumah
: pasien

8
d. Type Keluarga :
1. Jenis type keluarga
Tipe keluarga ini yaitu nuclear family yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
Dimana Tn. P berperan sebagai suami dan ayah (kepala keluarga) berusia 41
tahun, Ny. E sebagai istri dan IRT yang berusia 32 tahun dengan 2 orang anak
kandung yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
2. Masalah yang terjadi dengan type tersebut
Tidak masalah yang terjadi dalam tipe keluarga tersbut, karena anggota keluarga
masih bisa berkumpul semua dan sikap saling menghormati satu sama lain masih
terjalin serta baiknya pola komunikasi dalam keluarga.
e. Suku Bangsa :
1. Asal suku bangsa
Keluarga Tn. P berasal dari Suku Jawa asli atau Indonesia.
2. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan
Tn. P mengatakan tidak ada budaya atau kebiasaan yang dilakukan saat ada
keluarga yang sakit.
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan :
Keluarga Tn. P menganut agama islam. Setiap hari keluarga Tn. W menjalankan
ibadah sholat 5 waktu baik dimasjid maupun dirumah dengan berjamaah maupun
sendiri. Dalam keluarga ini tidak ada pertentangan atau masalah yang menyangkut
keagamaan dengan kesehatan.
g. Status Sosial dan Ekonomi Keluarga :
1. Anggota keluarga yang mencari nafkah
Dalam keluarga Tn. P yang bertugas mencari nafkah adalah Tn. P sebagai kepala
keluarga.
2. Penghasilan
Tn. P mengatakan penghasilan setiap bulan suami kurang lebih Rp. 500.000,-.
Uang tersebut digunakan setiap bulannya untuk kebutuhan makan harian,
kebutuhan bulanan, dan biaya sekolah anaknya.
3. Upaya lain
Tidak ada cara lain untuk menambah penghasilan karena Ny. E dirumah tugasnya
hanya mengasuh anak-anaknya, terutama anak yang ke-2 yang masih balita.

4. Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll)

9
Keluarga Tn. P memiliki sebuah sepeda motor, TV, dan sepeda.
5. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan
Kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga Tn. P antara lain bayar rekening listrik
± Rp. 200.000, PDAM, belanja Rp. 20.000 perhari dan untuk uang saku anaknya
Rp. 5.000 perhari.
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Tn. P mengatakan jarang melakukan rekreasi karena tidak begitu suka jalan-jalan.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua):
Tahap perkembangan keluarga Tn. P saat ini yaitu pada tahap keluarga dengan anak
usia sekolah karena anak pertama Tn. P berusia 10 tahun, dengan tugas
perkembangan keluarga antara lain :
1) Memberikan perhatian tentang kegiatan sosial anak terhadap lingkungan,
pendidikan dan semangat belajar,
2) Tetap mempertahanan hubungan yang harmonis dalam perkawinan,
3) Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual,
4) Menyediakan aktifitas untuk anak,
5) Manyesuaikan pada aktifitas komunitas dengan mengikutsertakan anak.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Pada keluarga Tn. P tahap perkembangan yang belum terpenuhi yaitu tahap nomor 1
(Memberikan perhatian tentang kegiatan sosial anak terhadap lingkungan). Dalam
hal ini An. R yang memiliki penyakit bronchitis yang disebabkan oleh alergi debu
dan keluarga belum mampu merawat anggota keluarga yang sakit dan memodifikasi
lingkungan tempat tinggal. Keluarga seharusnya mengajarkan anak unuk senantiasa
mengenakan masker dan memodifikasi lingkungan agar jauh dari paparan debu.
Kenyataannya An. R tidak mau mengenakan masker setiap keluar rumah untuk
menghindari terjadinya kekambuhan. Hal tersebut karena kurangnya edukasi dari
keluarga.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti:
1. Riwayat kesehatan keluarga saat ini:
Ny. E mengatakan anaknya sering batuk apabila terkena debu disertai sesak nafas
dan ada bunyi nafas tambahan “ngik”. Ny. E juga mengatakan anaknya memiliki
riwayat bronkitis sejak usia 4 tahun. Ny. E mengatakan setelah memeriksakan

10
keadaan anaknya ke dokter ternyata anaknya terdiagnosa bronkitis yang
disebabkan alergi debu.
2. Riwayat penyakit keturunan:
Tn. P mengatakan ada anggota keluarga yang memiliki penyakit menurun yaitu
ibu dari Tn. P dengan riwayat penyakit DM (diabetes mellitus), sedangkan ibu
dari Ny. E memiliki riwayat Hipertensi.
3. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
Imunisasi
Keadaan Masalah Tindakan yang
No. Nama Umur BB (BCG/Polio/
Kesehatan kesehatan telah dilakukan
DPT/HB/Campak)
1. Tn. P 41 th 55kg Sehat - - -
2. Ny. E 32 th 40kg Sehat - - -
3. An. R 10 th Sakit Lengkap Bronchitis Periksa ke dokter
sp. Anak
4. An. N 2,5 th Sehat Lengkap - -
4. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan
Jika ada anggota keluarga yang sakit Ny. E membawanya puskesmas, namun bila
sakit tak kunjung sembuh Ny. E membawanya dokter spesialis.
5. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Tn. P mengatakan ada anggota keluarga yang memiliki penyakit menurun yaitu
ibu dari Tn. P dengan riwayat penyakit DM (diabetes mellitus), dan ayah dari Tn.
P memiliki riwayat penyakit pada pernafasan saat masih remaja, namun setelah
rutin memeriksakaan keadaannya ayah Tn. P sembuh dari sakitnya, sedangkan ibu
dari Ny. E memiliki riwayat Hipertensi. Keluarga Tn. P tidak menyangka anaknya
An. R akan mengalami hal yang serupa dengan kakeknya padahal saat masih
hamil An. R keluarga rutin memeriksakan kandungannya.

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


a. Karakteristik Rumah
1. Luas rumah
Tn. P mengatakan luas rumahnya sekitar 9x10m2
2. Type rumah
Tipe rumahnya permanen, dengan atap genteng dan lantai menggunakan ubin.
3. Kepemilikan:
Tn. P mengatakan rumah yang dihuni adalah milik sendiri.
4. Jumlah dan ratio kamar/ruangan:

11
Memiliki 2 kamar tidur, 1 ruang tamu dan keluarga, dapur dan 1 kamar mandi
dan toilet.
5. Ventilasi/Jendela
Ventilasi terdapat diruang tamu sekitar 3 buah jendela dan kamar pertama 2 buah
jendela.
6. Pemanfaatan ruangan
Keluarga Tn. P memanfaatkan dua kamar sebagai kamar tidur Tn. P dan istri serta
kamar berikutnya untuk anak-anaknya. Keluarga Tn. P memanfaatkan dapur
sebagai tempat memasak, ruang tamu dan keluarga bercampur jadi satu yang
digunakan untuk menonton TV dan berkumpul bersama dan juga sebagai ruang
makan. Keluarga Tn. P menggunakan kamar mandi untuk mandi, mencuci, dan
BAK/BAB.
7. Septic tank
ada.
8. Sumber air minum
Tn. P mengatakan sumber air minum dari air galon yang dibeli dari tetangganya
yang dimasak sendiri terlebih dulu, air tersebut dimanfaatkan untuk minum dan
memasak. Sedangkan untuk mandi dan mencuci menggunakan air PDAM.
9. Kamar mandi/WC
Tn. P mengatakan dirumahnya terdapat kamar mandi dan toilet yang didapat dari
bantuan pemerintah.
10. Sampah
Tn. P mengatakan mengolah sampah dengan cara membakarnya belakang rumah.
11. Kebersihan lingkungan
Keluarga selalu menjaga kebersihan rumahnya dengan menyapu 2 x sehari,
namun karena rumahnya didaerah yang padat penduduk dan dekat dengan sungai
sehingga terlihat sedikit berantakan dan kotor, ditambah lagi dengan adanya lahan
kosong disamping rumah yang ditanami pohon mengkudu dan buah berjatuhan
dan membuat lingkungan kotor serta adanya sampah sisa bakar-bakaran.

12
12. Denah rumah:

k. mandi S
r. tamu dan keluarga

T B

kamar kamar Dapur


U

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


1. Kebiasaan
Tn. P mengatakan hubungan antar tetangga baik, saling menghomati, kerukunan
terjaga, bila ada yang memiliki kesulitan atau keluarga yang sakit maka saling
membantu dan menjenguknya bersama-sama.
2. Aturan/kesepakatan
Aturan yang ada dimasyakat yaitu jika ada tamu yang ingin menginap dirumah
suatu keluarga harus ijin terlebih dahulu diketua RT tersebut, selain itu jika
bertamu juga tidak boleh lebih dari pukul 21.00 wib.
3. Kebersihan lingkungan
Kebersihan di lingkungan RT tersebut kurang terjaga sehingga terlihat kumuh.
Tn. P juga mengatakan masyarakat hanya akan melakukan kerja bakti saat ada
moment-moment tertentu saja.
4. Budaya
Didesa keluarga Tn. P biasanya diadakan jam’iyah bagi ibu-ibu setiap hari rabu
dan untuk bapak-bapak hari kamis malam jum’at.
c. Mobilitas Geografis Keluarga:
Keluarga  Tn. P selama ini sebagai penduduk asli Desa Gumayun dan tidak pernah
pindah rumah. Dan jika ingin bepergian keluarga menggunakan kendaraan
pribadinya.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn. P mengatakan hidup berdampingan dengan tetangga dan terjalin
komunikasi yang baik antar masyarakat, setiap sore baik Tn. P maupun Ny. S
bekumpul dengan tetangga di halaman rumah salah satu tetanggany.
e. Sistem Pendukung Keluarga
Lingkungan tempat tinggal keluarga Tn. P jauh dari saudara maupun anak-anaknya
yang sudah berkeluarga, namun jarak rumah dengan tetangganya amat dekat sehingga

13
jika membutuhkan bantuan keluarga Tn. P meminta bantuan terlebih dahulu dengan
tetangganya.

IV. STRUKTUR KELUARGA


a. Pola/cara Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi baik. Cara komunikasi yang sering diterapkan dalam keluarga yaitu
secara langsung. Komunikasi biasanya lebih sering saat menonoton TV dan makan
malam bersama karena saat itulah keluarga kumpul semua. Dalam komunikasi, yang
paling dominan adalah Tn. P dan Ny. E dengan menggunakan bahasa jawa atau
tegalan. Interaksi  yang  berlangsung  biasanya hanya sekedar, karena terkadang anak-
anaknya lebih asyik bermain dengan temanya. Tidak ada konflik dalam keluarga
tentang pola interaksi.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Tn. P dan Ny. E saling memberikan nasehat bagaimana cara berperilaku yang baik,
sopan santun, tata krama, cara menjaga hubungan baik dengan orang lain. Dalam
keluarga, Tn. P yang mengambil keputusan jika ada suatu persoalan adalah Tn. P
sebagai kepala keluarga.
c. Struktur Peran (peran masing/masing anggota keluarga)
1) Tn. P
Peran formal Tn. P sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah, suami, dan
ayah bagi anak-anaknya. Sedangkan peran informal Tn. P sebagai pengambil
keputusan.
2) Ny. E
Peran formal sebagai ibu rumah tangga, istri dan ibu bagi anak-anaknya.
Sedamgkan peran informal sebagai orang yang penyayang dan sebagai teman bagi
anak-anaknya.
3) An. R
Peran formal sebagai anak pertama. Peran informal pelindung bagi adiknya.
4) An. N
Peran formal sebagai anak kedua. Peran informal sebagi penghibur keluarganya
dengan tingkahnya yang lucu.

14
d. Nilai dan Norma Keluarga:
Tn. P bersuku Jawa. Dalam  keluarga  tidak  ada  nilai-nilai  tertentu  dan  nilai 
agama  yang bertentangan dengan kesehatan karena menurut keluarga kesehatan
merupakan hal yang penting.

V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Keluarga Tn. P saling memberikan perhatian dan kasih sayang kepada keluarganya.
Tn. P selalu mendukung apa yang dilakukan anak-anaknya selama dalam batas
kewajaran dan tidak melanggar etika serta sopan santun,
b. Fungsi sosialisasi
1. Kerukunan hidup dalam keluarga:
Kehidupan keluarga Tn. P tidak ada masalah antar anggota yang lain, semuanya
saling menjaga silatuhrahmi.
2. Interaksi dan hubungan dalam keluarga
Hubungan antara keluarga dengan masyarakat terjalin baik karena Tn. P dan istri
sering menyempatkan waktuya untuk berinteraksi dengan tetangganya walaupun
sebentar.
3. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan:
Pengambilan keputusan lebih dominan pada Tn. P.
4. Kegiatan keluarga waktu senggang:
Ny. E mengatakan jika ada waktu senggang digunakan untuk istirahat karena
menurut Ny. E itu sangat penting terlebih untuk menjaga kesehatan tubuhnya
terutama bagi anak-anaknya yang masih kecil dan memiliki bronkitis.
5. Partisipasi dalam kegiatan sosial
Tn. P mngikuti keanggotaan organisasi di masyarakat dan mendapat amanat
sebagai ketua RT 20 di Desa Gumayun RW 07.
c. Fungsi perawatan kesehatan
1) Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
Keluarga mengatakan belum mengetahui cara mengatasi masalah kesehatan yang
dialami anak pertamanya yang mengalami bronkitis.
2) Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan
Keluarga berusaha mengambil keputusan terbaik saat ada masalah yang terjadi
dikeluarganya.

15
3) Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
Keluarga belum bisa merawat anggota keluarga yang sakit dengan baik dan benar
karena anak yang memiliki penyakit bronkitis yang disebabkan oleh debu belum
terbiasa menggunakan APD ketika keluar rumah .
4) Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
Keluarga mengatakan anaknya yang memiliki penyakit bronkitis putus berobat
dikarenakan kesulitan biaya.
5) Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Keluarga belum bisa memodifikasi lingkungan dilihat dari lingkung rumah yang
padat, rumah cukup berantakan dan terdapat polusi udar baik dari pembakaran
sampah dan debu sekitar lingkungan.
d. Fungsi produksi
1. Perencanaan jumlah anak :
Ny. E mengatakan berencana mempunyai 2 orang anak saja cukup.
2. Ny. E mengatakan setelah melahirkan anak kedua ikut KB menggunakan pil
lamanya 3 bulan sekali.
3. Keterangan lain:
Jumlah anak yang dimiliki keluarga Tn. P dan Ny. E ada 2 orang anak dengan
jenis kelamin laki-laki dan perempuan.
e. Fungsi ekonomi
1. Upaya pemenuhan sandang pangan
Untuk memenuhi sandang pangan Tn. P bekerja sebagai petani.
2. Pemanfaatan sumber di masyarakat
Tn. P mengatakan bisa memanfaatkan sumber pekerjaan dimansyarakat sebagai
tukang batu untuk menambah penghasilan dan mencukupi kebutuhan sehari - hari.

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek
Ny. E sangat khawatir jika tiba-tiba bronkitis anaknya kambuh.
b. Stressor jangka panjang
Pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan penyakit bronkitisnya yang berpotensi
kambuh lagi jika tidak bisa mengatur pola hidupnya dan putus berobat.

16
c. Respon keluarga terhadap stressor
Keluarga segera membawa anggota keluarga yang sakit ke puskesmas maupun
dokter spesialis.
d. Strategi koping
Keluarga Tn. P selalu menyelesaikan masalah dengan musyawarah bersama dan jika
sudah menyerahkan masalah kepada Allah, selalu berikhtiar dan berusaha agar tidak
terlalu banyak memikirkan sesuatu.
e. Strategi adaptasi disfungsi
Keluarga tidak menunjukkan sikap maupun tindakan yang maladaptif dalam
menghadapi masalah.

VII. HARAPAN KELUARGA


a. Terhadap masalah kesehatannya
Harapan keluarga yaitu agar anaknya bisa sembuh dari penyakit bronkitis.
b. Stressor jangka panjang
Keluarga berusaha mengontrol dan mencegah kekambuhan penyakit yang lebih
parah. Namun karena anaknya sulit untuk dinasehati agar memakai APD saat keluar
rumah sehingga masih sering kambuh, selain itu keluarga juga mengalami kesulitan
biaya untuk berobat dan memutuskan untuk berhenti berobat terlebih dahulu.

VIII. PEMERIKSAAN FISIK


Pengkajian tanggal 23 Maret 2021

No Pemeriksaan Nama anggota keluarga


. fisik Tn. P Ny. E An. R An. N
Mesochepal.
Mesochepal. Mesochepal
Mesochepal. Rambut panjang,
Rambut Pendek, Rambut pendek,
Rambut pendek, hitam,
hitam, bersih, hitam, bersih,
1. Kepala hitam, tidak ada bergelombang,
tidak ada tidak ada
benjolan, tidak bersih, tidak ada
benjolan, tidak benjolan, tidak
ada luka. benjolan, tidak
ada luka. ada luka.
ada luka.
Sklera tidak
Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak
ikterik, simetris
ikterik, simetris ikterik, simetris ikterik, simetris
Mata dan tidak
dan tidak anemis, dan tidak anemis, dan tidak anemis,
2. (sclera dan anemis, tidak
tidak tidak tidak
konjungtiva) menggunakan
menggunakan alat menggunakan alat menggunakan alat
alat bantu
bantu kacamata bantu kacamata. bantu kacamata
kacamata

17
Tidak ada secret, Tidak ada secret, Tidak ada secret, Tidak ada secret,
tidak ada polip, tidak ada polip, tidak ada polip, tidakada polip,
3. Hidung
bersih, bersih, penciuman bersih, penciuman bersih, penciuman
penciuman baik. baik. baik. baik.
Tidak berbau, Tidak berbau, Tidak berbau, Tidak berbau,
bersih, mukosa bersih, mukosa bersih, mukosa bersih, mukosa
4. Mukosa bibir lembab, bibir lembab, bibir lembab, bibir lembab,
pengunyahan pengunyahan pengunyahan pengunyahan
baik. baik. baik. baik.
Bersih, simetris, Bersih, simetris, Bersih, simetris, Bersih, simetris,
5. Telinga pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
masih baik. masih baik. masih baik. masih baik.
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
6. Leher pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid. kelenjar tiroid. kelenjar tiroid. kelenjar tiroid.
Pergerakan dada
Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada
simetris,
7. Thorax simetris, tidak simetris, tidak ada simetris, tidak ada
terkadang nyeri
ada nyeri tekan. nyeri tekan. nyeri tekan.
saat batuk.
Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
8. Abdomen tekan pada tekan pada tekan pada tekan pada
abdomen. abdomen. abdomen. abdomen.
Atas: masih Atas: masih Atas: masih
Atas: masih
berfungsi dengan berfungsi dengan berfungsi dengan
berfungsi dengan
baik, akral baik akral hangat. baik, akral
baik, akral
hangat. Bawah: masih hangat.
hangat.
Bawah: masih berfungsi dengan Bawah: masih
9. Ekstremitas Bawah: masih
berfungsi dengan baik, tidak ada berfungsi dengan
berfungsi dengan
baik, tidak ada varises dan baik, tidak ada
baik, tidak ada
varises dan edema, akral varises dan
varises dan
edema, akral hangat. edema, akral
edema.
hangat. hangat.
TTV
1. TD 130/90 mmHg 110/80 - -
10. 2. Nadi 85x/menit 80x/mnt 94x/mnt 103x/mnt
3. RR 20x/menit 21x/mnt 20x/mnt 26x/mnt
4. Suhu 36,5oc 36,8oc 36,6oc 37,oc
Antropometri
11. BB 60 kg 75 kg 32 kg 10kg
TB 162 cm 160cm 140 cm 85 cm

18
ANALISA DATA

No. Tgl Data Problem Etiologi Ttd


1. 23-3- DS : Ketidakefekti Mukus dalam Isti
2021 1. Ny. E mengatakan anaknya fan bersihan jumlah berlebihan
sering batuk ketika terkena debu jalan napas
2. Ny. E mengatakan saat An. R (00031)
batuk tidak bias mengeluarkan
dahaknya.
3. Ny. E mengatakan saat An. R
batuk disertai sesak nafas.
DO:
 An. R nampak bernafas cepat
RR 34 x/menit
 An.R sulit mengeluarkan dahak
2. 23-3- DS : Ketidakefekti Kesulitan Isti
2021 1. Ny. E mengatakan batuk anaknya fan mengatasi
akan semakin memburuk bila manajemen kerumitan
terkena debu terus menerus. kesehatan program
2. Ny. E mengatakan An. R di keluarga pengobatan
diagnosa bronkitis sejak usia 4 (00080)
tahun.
3. Ny. E mengatakan saat ini
pengobatan An. R berhenti.
DO :
1. Keluarga terlihat kurang
memperhatikan penyakit An. R
2. Keluarga tidak mampu
menghindari faktor penyebab
kambuhnya penyakit.
3. Keluarga tidak mampu
melakukan perawatan dengan
maksimal.
3. 23-3- DS : Hambatan Kurang Isti
2021 1. Ny. E mengatakan jendelanya pemeliharaan pengetahuan
sengaja tidak dibuka karena rumah tentang
menghindari debu masuk (00098) pemeliharaan
rumahnya. rumah
2. Ny. E mengatakan belum bisa
menjaga kebersihan lingkungan
rumah dengan maksimal.
3. Ny. E mengatakan menyapu
rumahnya 2 kali sehari dan
mengepel lantainya 1 minggu
sekali.
DO :
1. Jendela dan pintu terlihat sering
tertutup.
2. Terdapat polusi udara yang
dihasilkan dari sisa pembakaran

19
sampah.
3. Lingkungan rumah yang kurang
bersih.
4. Keluarga belum bisa
memodifikasi lingkungan.
5. Kurang pengetahuan tentang
pemeliharaan rumah.

SKORING DAN PRIORITAS MASALAH

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas (00031) berhubungan dengan Mukus dalam jumlah
berlebihan

No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1 Sifat masalah 1 2 2 Batuk berdahak disertai
3 x 1= =0,6
o Tidak/kurangsehat 3 3 dengan sesak nafas
o Ancaman 2 merupakan tanda gejala
o Krisis 1 dari kambuhnya
penyakit bronkitis
2 Kemungkinan masalah 1 1 Dengan kontrol yang
x 1=0,5
dapat diubah : 2 teratur maka dapat
o Mudah 2 mengurangi terjadinya
o Sebagian 1 kekambuhan.
0
o Tidak dapat
3 Potensial masalah untuk 1 2 2 Batuk berdahak dapat
x 1= =0,6
dicegah 3 3 berkurang dengan cara
o Tinggi 3 batuk efektif untuk
o Cukup 2 mengeluarkan sekret.
1
o Rendah
4 Menonjol masalah 1 2 Masalah tersebut harus
2 x 1=1
o Masalah berat, 2 segera ditangani karena
harus segera jika tidak dapat
ditangani 1 mengganggu aktivitas
o Ada masalah, tapi anak.
tak perlu segera 0
ditangani
o Masalah tidak
dirasakan
TOTAL 2,7
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga (00080) berhubungan Kesulitan
mengatasi kerumitan program pengobatan

No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1 Sifat masalah 1 3 Keluarga kurang mengenal
3 x 1=1
o Tidak/kurangsehat 3 tentang cara pencegahan
o Ancaman 2 penyakit yang di alami
o Krisis 1 anaknya secara signifikan.

20
2 Kemungkinan masalah 2 2 Masalah cukup mudah
x 1=1
dapat diubah : 2 diubah karena keluarga
o Mudah 2 sudah ada usaha untuk
o Sebagian 1 melakukan pengobatan
0 namun belum maksimal.
o Tidak dapat
3 Potensial masalah untuk 1 1 1 Masalah sulit diatasi
x 1= =0,3
dicegah 3 3 karena meskipun keluarga
o Tinggi 3 mendukung namun mereka
o Cukup 2 ketebatasan dengan biaya
1 pengobatan.
o Rendah
4 Menonjol masalah 1 2 Masalah tersebut harus
2 x 1=1
o Masalah berat, 2 segera ditangani, karena
harus segera jika tidak dapat
ditangani 1 membahayakan An. R dan
o Ada masalah, tapi dan dapat mengancam
tak perlu segera 0 nyawa.
ditangani
o Masalah tidak
dirasakan
TOTAL 3,3

3. Hambatan pemeliharaan rumah (00098) berhubungan dengan Kurang pengetahuan tentang


pemeliharaan rumah
No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah 1 3 Bila keadaan tersebut
3 x 1=1
o Tidak/kurangsehat 3 dibiarkan saja dapat
o Ancaman 2 memperparah keadaan
o Krisis 1 An. R (sesak napas).
2 Kemungkinan masalah 2 2 Dengan membuka
x 1=1
dapat diubah : 2 jendela setiap pagi dapat
o Mudah 2 menghilangkan pengap
o Sebagian 1 ruangan ruang.
0
o Tidak dapat
3 Potensial masalah untuk 1 2 1 Masalah cukup mudah
x 1= =0,6
dicegah 3 3 untuk diubah karena
o Tinggi 3 dengan rutin membuka
o Cukup 2 jendela dan
1 membersihkan rumah
o Rendah
dapat menghilangkan
debu yang ada didalam
rumah.
4 Menonjol masalah 1 0 Keluarga belum
x 1=0
o Masalah berat, 2 2 mengerti cara
harus segera memodifikasi
ditangani lingkungan.
1
o Ada masalah, tapi
tak perlu segera

21
ditangani 0
o Masalah tidak
dirasakan
TOTAL 2,6

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas (00031) berhubungan dengan Mukus dalam jumlah
berlebihan
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga (00080) berhubungan Kesulitan
mengatasi kerumitan program pengobatan
3. Hambatan pemeliharaan rumah (00098) berhubungan dengan Kurang pengetahuan tentang
pemeliharaan rumah

22
RENCANAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan NOC NIC


Data
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
Data pendukung masalah
Ketidakefektifan manajemen
kesehatan keluarga (00080)
berhubungan Kesulitan
mengatasi kerumitan program
pengobatan
DS : 00080 Ketidakefektifan Setelah dilakukan intervensi Keluarga mampu mengenal masalah:
1. Ny. E mengatakan batuk manajemen keperawatan, Keluarga mampu perubahan pola pikir
anaknya akan semakin kesehatan mengenal masalah : 5602 Pengajaran: proses penyakit
1803
memburuk bila terkena debu keluarga Ketidakefektifan manajemen 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang
terus menerus. kesehatan keluarga penyakit yang diderita An. R.
2. Ny. E mengatakan An. R di Pengetahuan: proses penyakit 2. Berikan pendidikan kesehatan
diagnosa bronkitis sejak usia 4 1. (180303) mampu mengetahui tentang penyakit bronkitis.
tahun. faktor utama penyebab 5510
3. Ny. E mengatakan saat ini terjadinya bronchitis pada An. Pendidikan kesehatan: pengajaran
pengobatan An. R berhenti. R. proses penyakit yang dialami
2. (180306) mampu mengetahui 1. Berikan informasi efek samping
DO : tanda dan gejala kekambuhan jika tidak dilakukannya pengobatan
1. Keluarga terlihat kurang penyakit. lebih lanjut.
memperhatikan penyakit An. R 1837 2. Berikan informasi kesehatan
2. Keluarga tidak mampu Pengetahuan manajemen penyakit tentang pencegahan dan
menghindari faktor penyebab 1. (183707) mampu kekambuhan penyakit.
kambuhnya penyakit. memanfaatkan pengobatan
3. Keluarga tidak mampu dalam jangka panjang.
melakukan perawatan dengan 1. (183713) mampu mengetahui
maksimal. pentingnya mematuhi
pengobatan.
Keluarga mampu memutuskan Keluarga mampu memutuskan

23
untuk merawat kesehatan anggota merawat anggota keluarga yang sakit
keluarga: 7140 Dukungan keluarga
Keluarga mampu berpartisipasi 1. Mendukung harapan agar An. R
1601 dalam perawatan kesehatan cepat sembuh dari penyakit yang
Perilaku patuh : dialami dengan memeriksakan ke
1. (160144) mencari informasi tenaga kesehatan.
yang sering muncul pada 2. Menjawab pertanyaan atau keluhan
bronkitis. yang dialami oleh An. R.
2. (1601515) Keluarga rutin 3. Membantu keluarga untuk
memerikasan kondisi An. R ke mengambil keputusan tentang
pelayanan kesehatan. rencana pengobatan An. R.
3. (160111) Melaporkan tanda 4. Berikan informasi tentang
gejala bronkitis misalnya batuk pengertian, penyebab, dan tanda
dan sesak nafas. gejala dan pencegahan bronkitis.
Keluarga mampu merawat anggota Keluarga mampu merawat anggota
keluarga untuk memperbaiki keluarga untuk memperbaiki
kesehatan. kesehatan.
1602 6040
Perilaku meningkatkan kesehatan Terapi relaksasi
1. (160221) keluarga selalu 1. Ajarkan tentang fisioterapi dada
mengingatkan An. R senantiasa pada keluarga.
menggunakan masker saat 2. Ajarkan dan mempraktikan terapi
keluar rumah. batuk efektif untuk mengeluarkan
2. (160216) Keluarga mampu dahak.
mengajarkan An. R untuk 3. Anjurkan keluarga untuk
melakukan batuk efektif saat 2210 memberikan air putih hangat untuk
An. R tidak mampu melegakan tenggorokan.
mengelurkan dahaknya. Pemberian analgesik
3. (160222) Keluarga selalu 1. Mengecek adanya riwayat alergi.
mengingatkan An. R agar 2. Berikan bronkodilator sesuai
istirahat yang cukup 8 jam dengan resep dokter.
sehari.
Keluarga mampu memodifikasi Keluarga mampu memodifikasi

24
lingkungan kontrol risiko dan lingkungan untuk memenuhi
keamanan. kebutuhan kesehatan
1934 Keamanan lingkungan perawatan 6482 Manajemen lingkungan: kenyamanan
kesehatan 1. Ciptakan lingkungan yang bersih
1. (193408) Mengurangi tingkat dan jauh dari paparan polusi udara.
kebisingan agar An. R tidak 2. Hindari kebisingan atau keramaian
terganggu dari istirahatnya. agar tidak mengganggu istirahat.
2. (193405) Menciptakan
lingkungan rumah yang nyaman
dan bersih, serta jauh dari polusi
udara.
Keluarga mampu memanfaatkan Keluarga mampu memanfaatkan
pelayanan kesehatan terdekat pelayanan kesehatan
2605 Partisipasi keluarga dalam 7910 Konsultasi
perawatan profesional 1. Mengidentifikasi masalah saat
1. (260506) Keluarga bekerja sama berkonsultasi yaitu batuk dan sesak
dengan pelayanan kesehatan nafas yang dialami An. R.
terdekat untuk melakukan 2. Memeberikan informasi kesehatan
rencana pengobatan terhadap mengenai penyakit yang dialami
An. R. oleh An. R.
2. (260502) Keluarga berencana 3. Berikan informasi pada keluarga
untuk memeriksakan An. R ke tentang pencegahan kambuhnya
pelayanan kesehatan terdekat penyakit yang dialami An. R.
secara rutin.
Data pendukung masalah
keluarga dengan
Ketidakefektifan bersihan jalan
nafas (00031) berhubungan
dengan Mukus dalam jumlah
berlebihan
1. Ny. E mengatakan anaknya 00031 Ketidakefektifan Setelah dilakukan intervensi Keluarga mampu mengenal masalah:
sering batuk ketika terkena bersihan jalan keperawatan, Keluarga mampu perubahan pola pikir

25
debu nafas mengenal masalah : 5602 Pengajaran: proses penyakit
2. Ny. E mengatakan saat An. R Ketidakefektifan bersihan jalan 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang
batuk tidak bias mengeluarkan 1803 nafas. penyakit yang diderita An. R.
dahaknya. Pengetahuan: proses penyakit 2. Berikan pendidikan kesehatan
3. Ny. E mengatakan saat An. R 1. (180303) mampu mengetahui 5510 tentang penyakit bronkitis.
batuk disertai sesak nafas. faktor utama penyebab Pendidikan kesehatan: pengajaran
terjadinya penyakit yang dialami proses penyakit yang dialami
DO : An. R. 1. Berikan informasi efek jika tidak
1. An. R terlihat batuk berdahak. 2. (180306) mampu mengetahui dilakukannya pengobatan lebih
2. An. R terlihat bedrest 1837
tanda dan gejala kekambuhan lanjut.
3. Keluarga kurang mengetahui penyakit. 2. Berikan informasi kesehatan
cara mecegah kekambuhan. Pengetahuan manajemen penyakit tentang pencegahan dan
2. (183707) mampu kekambuhan penyakit.
memanfaatkan pengobatan
dalam jangka panjang
3. (183713) mampu mengetahui
pentingnya mematuhi
pengobatan.
Keluarga mampu memutuskan Keluarga mampu memutuskan
untuk merawat kesehatan anggota merawat untuk memenuhi kebutuhan
keluarga: hidup :
2605 5520
Keluarga mampu berpartisipasi Dukungan membuat keputusan
dalam perawatan kesehatan 1. Berikan dukungan kepada keluarga
1. (260501) Keluarga mampu untuk bisa melanjutkan pengobatan
berpartisipasi dalam An. R.
perencanaan perawatan 2. Berikan informasi tentang
kesehatan. pentingnya perawatan kesehatan.
2. (260501) Keluarga mampu 3. Bantu keluarga mengidentifikasi
berpartisipasi menyediakan keuntungan dan kerugian dari
perawatan kesehatan. setiap pilihan alternatif
pengobatan.
Keluarga mampu merawat kondisi Keluarga mampu merawat untuk

26
kesehatan anggota keluarga: meningkatkan status kesehatan
1623 Perilaku patuh : pengobatan yang keluarga:
disarankan 2304 Pemberian obat oral
1. (162304) Keluarga membantu 1. Anjurkan pasien untuk
merawat dengan mengkonsumsi mengkonsumsi obat yang sesuai
semua obat sesuai interval yang saran dari petugas kesehatan.
ditentukan. 2. Berikan keluarga informasi tentang
2. (162305) Keluarga mampu dampak dari berhentinya
membantu merawat dengan 5614 pengobatan.
1622
minum obat sesuai dosis. Pengajaran : pencegahan
Perilaku patuh : tidak putus 1. Berikan keluarga informasi tentang
pengobatan penyebab terjadinya kekambuhan.
1. (162205) Keluarga membawa 2. Ajarkan keluarga cara melakukan
An. R berobat secara rutin batuk efektif untuk mengeluarkan
sesuai jadwal yang ditentukan dahak.
dokter. 3. Berikan dukungan kepada keluarga
2. (162207) Keluarga membantu untuk menghindari terjadinya
merawat dengan mengingatkan kekambuhan.
untuk selalu mengenakan APD.
Keluarga mampu memodifikasi Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan untuk memenuhi lingkungan dalam hal:
kebutuhan kesehatan : 4360 Modifikasi perilaku
1910
Keluarga mampu menciptakan 1. Berikan dukungan kepada keluarga
lingkungan yang aman dan nyaman untuk merubah konsep pikir mereka
1. (191008) Keluarga mampu yang selama ini salah.
membuat lingkungan yang aman 2. Ajarkan keluarga cara membuat
dan nyaman seperti mengurangi lingkungan rumah yang nyaman
pembakaran sampah di dan bersih.
lingkungan rumah.
Keluarga mampu memanfaatkan 7910 Konsultasi
pelayanan kesehatan untuk 1. Konsultasikan dengan tenaga
membantu memenuhi kebutuhan: kesehatan tentang pengobatan yang
1603

27
Keluarga mampu mengoptimalkan baik bagi kesehatan An. R.
perilaku pencarian kesehatan 2. Anjurkan keluarga untuk selalu
1. (160301) keluarga aktif bertanya berkonsultasi dengan tenaga
7400
mengenai masalah kesehatan kesehatan tentang penyakit An. R.
yang dialami. Panduan sistem pelayanan kesehatan
2. (160301) keluarga mampu 1. Berikan dukungan pada keluarga
memanfaatkan kartu pelayanan untuk bisa memanfaatkan
kesehatan yang dimiliki untuk pelayanan kesehatan yang ada.
membantu pengobatan.
Data pendukung masalah
keluarga Hambatan
pemeliharaan rumah (00098)
berhubungan dengan Kurang
pengetahuan tentang
pemeliharaan rumah
DS : 00098 Hambatan Setelah dilakukan intervensi Keluarga mampu mengenal masalah:
1. Ny. E mengatakan jendelanya pemeliharaan keperawatan, keluarga mampu perubahan pola hidup yang sehat
sengaja tidak dibuka karena rumah mengenal masalah tentang 5510 Pendidikan kesehatan: pengajaran
menghindari debu masuk pengetahuan pemeliharaan rumah pentingnya kesehatan rumah
rumahnya. 1855 yang sehat 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang
2. Ny. E mengatakan belum bisa Pengetahuan : gaya hidup sehat pentingnya pemeliharaan rumah.
menjaga kebersihan lingkungan 1. (185521) keluarga mampu 2. Berikan pendidikan kesehatan
rumah dengan maksimal. membersihkan rumah dengan tentang pemeliharaan rumah yang
3. Ny. E mengatakan menyapu maksimal. baik dan sehat.
5618
rumahnya 2 kali sehari dan 2. (185525) keluarga mampu Pengajaran : Prosedur / Perawatan
mengepel lantainya 1 minggu mengetahui manfaat 1. Berikan pendidikan kesehatan cara
sekali. 1805 pemeliharaan rumah yang baik. pemeliharaan rumah
DO : Pengetahuan : perilaku kesehatan 2. Berikan penjelasan dampak buruk
1. Jendela dan pintu terlihat sering 1. (180508) keluarga mengetahui jika tidak menjaga kebersihan
tertutup. efek yang merugikan bagi rumah.
2. Terdapat polusi udara yang kesehatan akibat tidak
dihasilkan dari sisa pembakaran membersihkan rumah.

28
sampah. 2. (180518) keluarga mampu
3. Lingkungan rumah yang kurang mengajak anggota keluarga
bersih. untuk ikut membantu
4. Keluarga belum bisa membersihkan rumah.
memodifikasi lingkungan. Keluarga mampu memutuskan Keluarga mampu memutuskan
5. Kurang pengetahuan tentang merawat untuk meningkatkan atau merawat untuk mencapai gaya hidup
pemeliharaan rumah. memperbaiki kesehatan: yang sehat:
0906 5250
Kemampuan keluarga membuat Dukungan membuat keputusan
keputusan untuk merawat rumah 1. Kaji tingkat keinginan keluarga
1. (090601) Keluarga mampu untuk melakukan perubahan hidup
mengidentifikasi informasi sehat.
tentang pentingnya 2. Ajarkan cara membuat keputusan
pemeliharaan rumah. yang tepat agar keluarga merasakan
2. (090605) Keluarga mampu 7040 manfaat dari hidup sehat dengan
1215 mengenal efek buruk jika tidak membersihkan rumah.
membersihkan rumah. Dukungan caregiver
Keluarga mampu mengoptimalkan 1. Berikan pendidikan kesehatan
kesadaran diri dari masing-masing kepada tetangga Tn. P tentang
individu untuk berpartisipasi pentingnya menjaga kebersihan
merawat rumah lingkungan bagi kesehatan.
1. (121509) keluarga mampu 2. Anjurkan tetangga Tn. P untuk
mengubah perilaku diri sendiri 7141 selalu membersihan lingkungan
untuk menjadi lebih baik. rumahnya terutama yang terdapat
2. (121510) keluarga mampu kadang hewannya.
menyadarkan diri sendiri dan Dukungan keluarga
anggota keluarga untuk 1. Berikan dukungan kepada keluarga
berpartisipasi membersihkan untuk saling menjaga kebersihan
rumah. rumah.
2. Anjurkan keluarga untuk selalu
membersihkan rumah dengan
maksimal.
Keluarga mampu merawat untuk Keluarga mampu merawat untuk

29
meningkatkan atau memperbaiki meningkatkan status kesehatan:
kesehatan: 5425 Peningkatan sistem dukungan
0306 Keluarga mampu menerapkan 1. Ajak seluruh keluarga untuk
perawatan diri: IADL bersama-sama menjaga kebersihan
1. (030609) keluarga mampu rumah.
membersihkan rumah setiap 2. Anjurkan keluarga untuk
1501 hari. membiasakan anggota keluarganya
Peningkatan penampilan peran menjaga kebersihan rumah.
untuk merawat rumah 3. Anjurkan keluarga untuk
1. (150103) keluarga mampu 5618 membiasakan membuka jendela
membuat anggota keluarganya rumah.
berpartisipasi dalam Pengajaran: keterampilan psikomotor
membersihkan rumah. 1. Kaji kemampuan keluarga dalam
2. (150103) keluarga mampu menjaga kebersihan rumah.
memanfaatkan ventilasi dengan 2. Latih keluarga cara menjaga
maksimal. kebersihan rumah.
3. Ajarkan keluarga cara pengolahan
sampah yang baik.
Keluarga mampu memodifikasi Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan rumah: lingkungan rumah dalam hal:
Kemampuan keluarga dalam 6480 Manajemen lingkungan
2009 meningkatkan status kenyamanan: 1. Kaji dan prioritaskan masalah
lingkungan kebersihan rumah yang harus
1. (200906) keluarga mampu segera ditangani.
membantu membersihkan 2. Kolaborasikan dengan keluarga
lingkungan sekitarnya. untuk membuat tempat
2. (200907) Halaman rumah 6484 pembuangan sampah.
keluarga bersih dan tidak kotor. Manajemen lingkungan: persiapan
rumah
1. Bantu keluarga untuk membuat
jadwal untuk menbersihkan rumah.
Keluarga mampu memanfaatkan Keluarga mampu memanfaatkan

30
pelayanan kesehatan untuk pelayanan kesehatan :
memenuhi kebutuhan: 7040 Dukungan pengasuh
1504 Kemampuan keluarga dalam 1. Kaji tempat pelayanan kesehatan
meminta bantuan saat kesusahan yang terdekat dengan rumah
untuk melakukan perawatan rumah keluarga.
kepada orang yang dianggap dapat 2. Berikan dukungan kepada keluarga
membantu untuk bisa memanfaatkan
1. (150408) Keluarga mampu pelayanan kesehatan yang ada.
meminta bantuan orang lain 3. Berikan informasi tentang
dalam melakukan perawatan pentingnya PHBS bagi kesehatan.
rumah.
2. (150409) keluarga mampu
menerapkan PHBS.

31
IMPLEMENTASI

Diagnosa Hari/ Ttd &


No. Tindakan keperawatan Respon
keperawatan tanggal/jam nama

1. Ketidakefektifan Jum’at, 25 1. Memberikan pendidikan kesehatan pada DS :


Maret 2021 keluarga tentang bronkitis (pengertian,
manajemen 1. Keluarga mengatakan sudah paham Isti
penyebab, tanda gejala, dan pencegahan).
kesehatan keluarga 08.30 wib 2. Mengajarkan keluarga tentang batuk tentang bronkitis.
efektif dan fisioterapi dada. 2. Keluarga mengatakan akan mencoba
(00080) berhubungan mengajarkan anaknya untuk memakai
3. Menganjurkan keluarga untuk
Kesulitan mengatasi membiasakan anak menggunakan masker masker saat keluar rumah.
saat keluar ruma. 3. Keluarga mengatakan anaknya susah saat
kerumitan program dianjurkan menggunakan masker karena
4. Menganjurkan keluarga untuk rutin
pengobatan memeriksakan keadaan anaknya. malu.
5. Menganjurkan keluarga agar pengobatan 4. Keluarga mengatakan akan berusaha agar
anaknya tidak putus. pengobatan anaknya tidak putus.

DO :
1. Keluarga memperhatikan saat diberi
pendidikan kesehatan.
2. Keluarga mampu menjawab pertanyaan
dari penyuluh.
3. Keluarga terlihat mulai memahami tentang
bronkitis.
4. Keluarga malu-malu saat diminta untuk
mengulang cara batuk efektif.

32
EVALUASI

Hari/ Ttd &


No. Diagnosa keperawatan Evaluasi sumatif
tanggal/jam nama

1. Jum’at, 25 Ketidakefektifan S:
Maret 2021
manajemen kesehatan 1. Keluarga mengatakan sudah paham tentang bronkitis. Isti
08.30 wib keluarga (00080) 2. Keluarga mengatakan akan mencoba mengajarkan anaknya untuk memakai masker saat
keluar rumah.
berhubungan Kesulitan 3. Keluarga mengatakan anaknya susah saat dianjurkan menggunakan masker karena malu.
mengatasi kerumitan 4. Keluarga mengatakan akan berusaha agar pengobatan anaknya tidak putus.

program pengobatan O:
1. Keluarga memperhatikan saat diberi pendidikan kesehatan.
2. Keluarga mampu menjawab pertanyaan dari penyuluh.
3. Keluarga terlihat mulai memahami tentang bronkitis.
4. Keluarga malu-malu saat diminta untuk mengulang cara batuk efektif.

A:
Masalah pada An. R teratasi sebagian

P:
Lanjutkan intervensi
1. Mengajarkan keluarga tentang batuk efektif dan fisioterapi dada.
2. Menganjurkan keluarga untuk membiasakan anak menggunakan masker saat keluar
ruma.
3. Menganjurkan keluarga untuk rutin memeriksakan keadaan anaknya.
4. Menganjurkan keluarga agar pengobatan anaknya tidak putus.

33
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(Pendkes)

Pokok Bahasan : Sistem pernapasan


Sub Pokok Bahasan : Penatalaksanaan Bronkitis
Sasaran : Keluarga Tn. P
Pengajar : Istiqomah Amaliyah
Waktu : 09.00-09.30 wib
Hari/Tanggal : Jumat, 25 Maret 2021
Tempat : Rumah Tn. P
A. Latar Belakang
Bronkitis merupakan penyakit infeksi pada saluran pernapasan yang
menyerang bronkus. Penyakit ini banyak menyerang anak-anak yang
lingkungannya banyak polutan, misalnya orang tua yang merokok dirumah,
asap kendaraan bermotor, asap hasil pembakaran pada saat masak yang
menggunakan bahan bakar kayu. Di Indonesia masih banyak keluarga yang
setiap hari menghirup polutan ini, kondisi ini menyebabkan angka kejadian
penyakit bronkhitis sangat tinggi (Marni, 2014).
Pada tahun 2007 di Negara berkembang seperti Indonesia infeksi saluran
pernafasan bawah masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
penting. Resiko penularan setiap tahun di Indonesia di anggap cukup tinggi.
Di Indonesia yang terinfeksi bronkhitis sekitar 1.6 juta orang. Bronkhitis
adalah suatu peradangan pada bronkus, bronkhiali, dan trakhea (saluran udara
ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan
sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun
(misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan usia lanjut,
bronkhitis bisa menjadi masalah serius (Arif, 2008).
B. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, sasaran mampu memahami dan
mengaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari.

34
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan keluarga Tn. P mampu :
a. Menjelaskan pengertian bronkitis
b. Menjelaskan penyebab bronkitis
c. Menjelaskan tanda dan gejala bronkitis
d. Menjelaskan komplikasi bronkitis
e. Menjelaskan pengobatan bronkitis
f. Menjelaskan pencegahan bronkitis
B. Pokok – Pokok Materi :
1. Pengertian bronkitis
2. Penyebab bronkitis
3. Tanda dan gejala bronkitis i
4. Komplikasi bronkitis
5. Pengobatan bronkitis
6. Pencegahan bronkitis
C. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap dan
Kegiatan pengajar Kegiatan sasaran
. waktu
1. Pembukaan 1. Memberi salam pembuka 1. Menjawab salam
5 menit 2. Memperkenalkan diri 2. memperhatikan
3. Menjelaskan pokok bahasan dan tujuan penyuluhan
4. Membuat kontrak waktu
2. Pelaksanaan 1. Pengertian bronkitis Mendengarkan,
15 menit 2. Penyebab bronkitis memperhatikan dan
3. Tanda dan gejala bronkitis memberikan umpan
4. Komplikasi bronkitis balik terhadap materi
5. Pengobatan bronkitis yang disampaikan
6. Pencegahan bronkitis
3. Evaluasi 1. Memberikan kesimpulan dari materi yang sudah Menjawab dan
5 menit diberikan mengajukan
2. Menanyakan pada keluarga tentang materi yang pertanyaan
sudah diberikan
3. Meminta keluarga untuk bertanya tentang materi
yang belum jelas
4. Terminasi 1. Bersama keluarga menyimpulkan materi yang telah Mendengarkan,
5 menit disampaikan memperhatikan dan
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut menjawab salam
3. Memberikan salam penutup

35
D. Media
1. Lembar balik
2. Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
3. Leaflet
E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Keluarga berpatisipasi dalam kegiatan penyuluhan (penkes)
b. Pendidikan kesehatan dilakukan oleh penyaji selama 1 x 30 menit
c. Materi tentang bronkitis sudah siap disajikan dalam waktu 1 x 30
menit
d. Tempat, media dan alat bantu penyuluhan (penkes) sudah siap
digunakan selama 1 x 30 menit.
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga antusias terhadap materi yang disampaikan oleh penyaji
b. Keluarga tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan
berlangsung
c. Keluarga aktif dalam kegiatan penyuluhan
3. Evaluasi Akhir
1. Keluarga dapat menjelaskan pengertian bronkitis.
2. Keluarga dapat menjelaskan penyebab bronkitis.
3. Keluarga dapat menjelaskan tanda dan gejala bronkitis.
4. Keluarga dapat menjelaskan komplikasi bronkitis.
5. Keluarga dapat menjelaskan pengobatan bronkitis.
6. Keluarga dapat menjelaskan pencegahan bronkitis.

36
G. Setting tempat
ruang tamu keluarga Tn. W keterangan :
: penyuluh

: keluarga
H. Daftar Pustaka
Smeltzer, Suzanne C. & Brenda G. Bare. (2002). Keperawatan Medikal
Bedah. Jakarta. EGC.
Prince, Sylvia A. & Lorraine M. Wilson. (2006). Patofisologi Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit. Jakarta. EGC.
Carolin, Elizabeth J. (2002), Buku Saku Patofisiologi.. Jakarta : EGC.
Suparti. (2013). Askep bronkhitis. (Diakses 23 September 2015)
http://suparty.blogspot.co.id//
Pebrianzah, R.(2012). Askep Bronkitis. (Diakses 18 September 2015)
http://rifky-pebrianzah.blogspot.co.id//

37
I. Lampiran
1. Pengertian Bronkitis
Menurut Sherwood (2014) bronkitis adalah suatu penyakit peradangan
saluran napas bawah jangka panjang, umumnya dipicu oleh pajanan
berulang karena asap rokok, polutan udara, atau alergen. Menurut Widagdo
(2012) bronkitis ialah inflamasi non spesifik pada bronkus umumnya (90%)
disebabkan oleh virus (adenovirus, influenza, parainfluenza, RSV,
rhinovirus, dan harpes simplex virus) dan 10% oleh bakteri, dengan batuk
sebagai gejala yang paling menonjol.

Bronkitis berarti infeksi bronkus. Bronkitis dapat dikatakan penyakit


tersendiri, tetapi biasanya merupakan lanjutan dari infeksi saluran
pernapasan atas atau bersamaan dengan penyakit saluran pernapasan atas
lain seperti Sinobronkitis, Laringotrakeobronkitis, Bronkitis pada asma dan
sebagainya (Gunadi Santoso, 1994)
2. Klasifikasi bronkitis
Menurut Arif (2008) Bronkitis terbagi menjadi 2 jenis sebagai berikut :
a) Bronkitis akut
Bronkitis yang biasanya datang dan sembuh hanya dalam waktu 2 hingga
3 minggu saja, kebanyakan penderita bronkitis akut akan sembuh total
tanpa masalah lain.
b) Bronkitis kronis
Bronkitis yang biasanya datang secara berulang-ulang dalam waktu yang
lama, terutama pada perokok, bronkitis kronis ini juga berarti menderita
batuk yang dengan disertai dahak dan diderita selama berbulan-bulan
hingga tahunan.
3. Penyebab Penyakit Bronkitis
Menurut Marni (2014), penyakit ini bisa disebabkan oleh virus dan bakteri.
Virus yang sering menyebabkan penyakit Respiratorik Syncytial Virus.
Penyebab lain yang sering terjadi pada bronkhitis ini adalah asap rokok,

38
baik perokok aktif maupun perokok pasif, atau sering menghirup udara yang
mengandung zat iritan.
Menurut Arif mutaqin ada 5 faktor utama yang mempengaruhi timbulnya
bronkhitis yaitu rokok, infeksi polusi, keturunan dan status sosial.
a) Rokok
Rokok adalah penyebab utama timbulnya bronkhitis. Terdapat
hubungan yang erat antara merokok dan penurunan VEP (volume
ekspirasi paksa) 1 detik. Secara patologis rokok berhubungan dengan
hiperplasia kelenjar mukus bronkus dan metaplasia skuamus epitel
saluran pernafasan juga dapat menyebabkan bronkostriksi akut.
b) Infeksi
Infeksi bronkhitis disangka paling sering diawali dengan infeksi virus
yang kemudian menyebabkan infeksi sekunder bakteri. Bakteri yang di
isolasi paling banyak adalah Hemophilus Influenza dan Streptococcus
Pneumonie.
c) Polusi
Polusi tidak begitu besar pengaruhnya sebagai faktor penyebab, tetapi
bila ditambah merokok resiko akan lebih tinggi. Zat – zat kimia dapat
juga menyebabkan bronkhitis yaitu zat – zat pereduksi seperti O2, zat –
zat pengoksida seperti N2O, hidrokarbon, aldehid, ozon.
d) Keturunan
Belum diketahui secara jelas apakah faktor keturunan berperan atau
tidak, kecuali pada penderita defisiensi alfa 1 antitripsin yang
merupakan suatu problem, dimana kelainan ini diturunkan secara
autosom resesif. Kerja enzim ini menetralisir enzim proteolitik yang
sering dikeluarkan pada peradangan dan merusak jaringan, termasuk
jaringan paru.
e) Faktor sosial ekonomi
Kematian pada bronkhitis ternyata lebih banyak pada golongan sosial
ekonomi rendah, mungkin disebabkan faktor lingkungan dan ekonomi
yang lebih jelek.

39
4. Tanda dan Gejala Bronkitis
Manifestasi klinis padapasien bronkhitis menurut Irman Somantri :
a) Batuk, mulai dengan batuk - batuk pagi hari, dan makin lama batuk
makin berat, timbul siang hari maupun malam hari, penderita terganggu
tidurnya.
b) Dahak, sputum putih/mukoid. Bila ada infeksi, sputum menjadi purulen
atau mukopuruen dan kental.
c) Sesak bila timbul infeksi, sesak napas akan bertambah, disertai tanda –
tanda payah jantung kanan, lama kelamaan timbul kor pulmonal yang
menetap.
d) Pemeriksaan fisik
Pada stadium ini tidak ditemukan kelainan fisis. Hanya kadang-kadang
terdengar ronchi pada waktu ekspirasi dalam. Bila sudah ada keluhan
sesak, akan terdengar ronchi pada waktu ekspirasi maupun inspirasi
disertai bising mengi. Juga didapatkan tanda-tanda overinflasi paru
seperti barrel chest, kifosis, pada perkusi terdengar hipersonor,
peranjakan hati mengecil, batas paru hati lebih ke bawah, pekak jantung
berkurang, suara nafas dan suara jantung lemah, kadang-kadang disertai
kontraksi otot-otot pernafasan tambahan
5. Komplikasi Bronkitis
Menurut Marni (2014) komplikasi bronchitis dengan kondisi kesehatan
yang jelek, antara lain :
a) Sinusitis
b) Otitis media
c) Bronkhietasis
d) PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronik)
e) Gagal napas
6. Pengobatan pada Bronkitis
Penatalaksanaan medis menurut Irman Somantri yaitu :
a) Terapi oksigen : Beriakan nafas buatan atau ventilasi mekanik sesuai
kebutuhan

40
b) Fisioterapi dada
c) Pengkajian seri GDA
d) Obat-obatan
e) Bronkodilator
f) Antibiotik
g) Diuretik
h) Kortikosteroid
i) Vaksinasi influenza
j) Kardiotonik
7. Pencegahan Bronkitis
a. Cuci tangan
b. Berhenti merokok
c. Terapkan pola makan sehat
d. Hindari penyebab alergi
e. Gunakan masker

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

BATUK EFEKTIF

41
Pokok bahasan : Perawatan klien dengan Bronkitis

Sub Pokok Bahasan : Latihan batuk efektif

Sasaran : Keluarga Tn. P

Penyuluh : Istiqomah Amaliyah

Waktu : 30 menit

Hari/Tanggal : Jumat, 25 Maret 2021

Tempat : Rumah Tn. P

Pengertian Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan


benar dimana dapat energi dapat dihemat sehingga tidak
mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara
maksimal (Smeltzer, 2001).
Batuk efektif adalah suatu tekhnik mengeluarkan dahak
dengan cara menarik nafas dan membatukannya dengan
kuat dan sekaligus.

Indikasi Klien dengan COPD/PPOK, Emphysema, Fibrosis,


Asma, chest infection, pasien bedrest atau post operasi

Tujuan 1. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret


2. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik
laboratorium
3. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi secret
4. Memfasilitasi pembersihan saluran napas
5. Produksi dahak berkurang
6. Rangsangan batuk berkurang
7. Mengeluarkan dahak/sekret dengan memperhatikan
warna dahak dan banyaknya
Persiapan alat 1. Tissue/sapu tangan
2. Wadah tertutup berisi cairan desinfektan (air sabun /
detergen, air bayclin, air lisol) atau pasir.
3. Gelas berisi air hangat
Persiapan pasien 1. Menjaga privasi klien
2. Posisikan klien senyaman mungkin (duduk)
3. Letakkan tangan kanan klien di dada dan tangan kiri
di perut.
4. Pasang handuk disekitar daerah dada dan perut
Prosedur kerja a. Tarik nafas dalam 4-5 kali
b. Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan

42
selama 1-2 detik
c. Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukkan
dengan kuat dan spontan
d. Keluarkan dahak dengan bunyi “ha..ha..ha” atau
“huf..huf..huf..”
e. Lakukan berulang kali sesuai kebutuhan
Evaluasi 1. Mengevaluasi respon yang diperiksa
2. Menyimpulkan hasil pemeriksaan
3. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan
4. Kontrak waktu untuk pemeriksaan selanjutnya
5. Mengucapkan terimakasih.
Petugas Sistiqomah Amaliyah

43
APA ITU Bronkitis adalah suatu
penyakit peradangan saluran
3. infeksi bakteri dan virus

BRONKITIS ??? napas bawah jangka panjang,


umumnya dipicu oleh pajanan
berulang karena asap rokok,
polutan udara, atau alergen
(Sherwood, 2014).

P enyebab 4. keturunan

1. Rokok

Disusun oleh :

ISTIQOMAH AMALIYAH

D002104
2.Polusi
5. Faktor sosial ekonomi
PROGRAM PROFESI NERS
STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
Jln. Cut Nyak Dhien No. 16 Kalisapu – Slawi
2021

44
  Tanda dan gejala Pencegahan
Komplika s i
Batuk a) Sinusitis
b) Otitis media
c) Bronkhietasis
d) PPOK (Penyakit Paru Obstruksi
a. Cuci tangan
Kronik)
Sesak nafas e) Gagal napas

Pengobatan medis

b. Berhenti merokok
a) Terapi oksigen
b) Fisioterapi dada
c) Pengkajian seri GDA
Terdapat bunyi nafas tambahan d) Obat-obatan
c. Terapkan pola makan sehat
(ronchi) e) Bronkodilator
f) Antibiotik
g) Diuretik
h) Kortikosteroid d. Gunakan masker
i) Vaksinasi influenza e. Hindari penyebab alergi
j) Kardiotonik

45
BATUK EFEKTIF Alat yang digunakan
1. Tissue/sapu tangan
Batuk efektif merupakan
suatu metode batuk dengan
benar dimana energi dapat
dihemat sehingga tidak
mudah lelah dan dapat
mengeluarkan dahak secara 2. Wadah tertutup berisi cairan
maksimal (Smeltzer, 2001).. desinfektan (air sabun / detergen,
air bayclin, air l isol) atau pasir.
 

Disusun oleh : TUJUAN


ISTIQOMAH AMALIYAH
1. Mengurangi produksi
D002104
dahak
2. Rangsangan batuk 3.Gelas berisi air hangat
berkurang
3. Mengeluarkan dahak
PROGRAM PROFESI NERS dengan memperhatikan
STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
warna dahak dan
Jln. Cut Nyak Dhien No. 16 Kalisapu – Slawi
banyaknya
2021
 
46
b. Tarik nafas dalam 4-5 kali a. Angkat bahu dan dada
dilonggarkan serta
batukkan dengan kuat dan
spontan

c. Pada tarikan nafas dalam


yang terakhir, nafas ditahan d. Minum air hangat

selama 1-2 detik f. Keluarkan dahak dan


masukkan ke dalam e. Lakukan hal tersebut
wadah sesuai dengan kebutuhan

47
48

Anda mungkin juga menyukai