PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia enam puluh
tahun ke atas (UU No.13 Tahun 1998). Sedangkan menurut WHO lanjut
usia meliputi usia pertengahan (Middle age) yaitu kelompok dengan
rentang usia 45-59 tahun, usia lanjut (Elderly) yaitu kelompok dengan
rentang usia 60-70 tahun, lanjut usia tua (Old) yaitu kelompok dengan
rentang usia 75-90 tahun, usia sangat tua (very old) yaitu kelompok
dengan rentang usia lebih dari 90 tahun (Setyoadi & Kusharyadi,2010).
Menurut UU Kesehatan No.23 tahun 1992 pasal 19 ayat 1
merumuskan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya
mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan, dan sosial. Perubahan ini
memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan termasuk
kesehatannya. Oleh karena itu kesehatan pada usia lanjut perlu
mendapatkan perhatian khusus dengan tetap dipelihara dan ditingkatkan
agar selama mungkin dapat hidup secara produktid sesuai dengan
kemampuan sehingga dapat ikut serta berperan aktif dalam pemangunan
(Fatimah,2010).
Menurut WHO pada tahun 2000 jumlah lansia sekitar 5,300,000 (7,
4%) dari total populasi, sedangkan pada tahun 2010 jumlah lansia 24,000,
000 (9,77%) dari total populasi. Badan pusat statistic (BPS) melaporkan te
rdapat 29,3 juta penduduk lansia di Indonesia 2021 angka ini setara denga
n 10,82% dari total penduduk di Indonesia. Jika dilihat dari status ekonomi,
mayoritas atau 43,29% penduduk lansia berasal dari rumah tangga dengan
kelompok pengeluaran 40% terbawah.
Lansia merupakan penduduk yang memiliki risiko tinggi untuk terk
ena berbagai macam penyakit degeneraatif antara lain stroke, Hipertensi, d
an hipertensi (Jamal, Hestining & Rahmi,2012). Tidak jarang penyeakit ter
sebut baru disadari ketika penyakit tersebut sudah dalam kondisi parah dan
dengan komplikasi, sehingga berdampaknya pada meningkatnya angka ke
1
matian, serta penurunan kualitas hidup lansia dan penurunan kemampuan
melakukan aktivitas sehari-hari.
Angka kejadian hipertensi berdasarkan Riskesdas 2018 menyebutk
an bahwa pada usia 45-54 tahun sebanyak 14,4%, usia 55-64 tahun sebany
ak 19,6%, usia 65-74 tahun sebanyak 19,6% dan usia >75 sebanyak 17%.
Data tersebut menyebutkan bahwa alasan penderita DM tidak rutin minum
obat/ suntik insulin yaitu sebanyak 50,4%. Alasan lain menyebutkan seban
yak 30,2% tidak rutin berobat ke yankes, dan sebanyak 18,8% orang serin
g lupa untuk mengonsumsi obat.
Tahun 2013 DM tipe 2 masuk dalam 10 penyakit terbanyak pada la
nsia. Populasi dunia yang terdiagnosa DM yaitu 387 juta dengan presentas
i 8,7%. Penyakit DM 77% banyak ditemukan dinegara yang berkembang s
alah satunya Indonesia, Indonesia merupakan negara yang menempati urut
an keempat dunia terbanyak penderita DM. Angka kesakitan penduduk lan
sia di Indonesia pada tahun 2014 sebesar 25,05% (Kemenkes RI, Profil Ke
sehatan Indonesia 2015).
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengkaj
i mengenai hipertensi pada salah satu warga di Desa Kalikudi, Kecamatan
Adipala.
B. Tujuan Penulisan
1. Agar dapat mengetahui konsep teori keluarga lansia
2. Untuk mengetahui diagnoosa keperawatan yang ada di keluarga
lansia
3. Untuk mengetahui pengkajian pada keluaga lansia
4. Untuk intervensi dan implementasi pada keluarga lansia
C. Manfaat
1. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Pada keluarga tahapan per
kembangan lansia
2. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang keluarga dengan tah
apan perekembangan lansia
3. Menambah ilmu pengetahuan tentang Asuhan Keperawatan Keluar
ga Lansia
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang terga
bung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangk
atan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu
sama lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan serta
mempertahankan kebudayaan (Friedman, 2010). Menurut WHO (1
969,42), keluarga merupakan anggota rumah tangga yang saling be
rhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan (Setiadi
2006,45 dalam Setiawati, 2017).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung ka
rena hubungan darah, perkawinan dan adopsi dalam satu rumah tan
gga, yang berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan menci
ptakan serta mempertahankan suatu budaya (Ali, 2010).
Jadi, penulis dapat menyimpulkan bahwa definisi dari kelua
rga merupakan sekumpulan orang yang terikat oleh ikatan perkawi
nan, darah serta adopsi dan tinggal dalam satu. Berdasarkan konsep
Duvall dan Miller (Friedman 1977) meliputi pasangan baru,
keluarga kelahiran anak pertama, keluarga dengan anak pra
sekolah, keluarga dengan anak sekolah, keluarga dengan anak
remaja, keluarga dengan anak dewasa, keluarga usia pertengahan,
keluarga usia lanjut.
3
an meninggalkan keluarga masing-masing, secara psikologi kelu
arga tersebut membentuk keluarga baru. Suami istri yang membe
ntuk keluarga baru tersebut perlu mempersiapkan kehidupan yan
g baru karena keduanya membutuhkan penyesuaian peran dan fu
ngsi sehari-hari. Masing-masing pasangan menghadapi perpisaha
n dengan keluarga orang tuanya dan mulai membina hubungan b
aru dengan keluarga dan kelompok sosial pasangan masing- masi
ng. Masing-masing belajar hidup bersama serta beradaptasi deng
an kebiasaan sendiri dan pasangannya. Misalnya kebiasaan maka
n, tidur, bangun pagi, bekerja dan sebagainya. Hal ini yang perlu
diputuskan adalah kapan waktu yang tepat untuk mempunyai ana
k dan berapa jumlah anak yang diharapkan.
2. Tahap kedua keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bea
ring family)
Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari darah ting
gi sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pert
ama berusia 30 bulan (2,5 tahun). Darah tinggi dan kelahiran bay
i perlu disiapkan oleh pasangan suami istri melalui beberapa tuga
s perkembangan yang penting. Kelahiran bayi pertama memberi
perubahan yang besar dalam keluarga, sehingga pasangan harus
beradaptasi dengan perannya untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Masalah yang sering terjadi dengan kelahiran bayi adalah pasang
an merasa diabaikan karena fokus perhatian kedua pasangan tertu
ju pada bayi. Suami merasa belum siap menjadi ayah atau sebali
knya.
3. Tahap ketiga keluarga dengan anak pra sekolah (families with pr
eschool)
Suami istri. Orang tua mempunyai peran untuk menstimulasi
perkembangan individual anak, khususnya kemandirian anak aga
r tugas perkembangan an Tahap ini dimulai saat kelahirn anak be
rusia 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5 tahun. Pada taha
p ini orang tua beradaptasi terhadap kebutuhan-kebutuhan dan mi
4
nat dari anak prasekolah dalam meningatkan pertumbuhannya. K
ehidupan keluarga pada tahap ini sangat sibuk dan anak sangat b
ergantung pada orang tua. Kedua orang tua harus mengatur wakt
unya sedemikian rupa, sehingga kebutuhan anak, suami/istri, dan
ekerjaan (punya waktu/paruh waktu) dapat terpenuhi. Orang tua
menjadi arsitek keluarga dalam merancang dan mengarahkan per
kembangan keluarga dalam merancang dan mengarahkan perkem
bangan keluarga agar kehidupan perkawinan tetap utuh dan lang
geng dengan cara menguatkan kerja sama antara ak pada fase ini
tercapai.
1. Tahap keempat keluarga dengan anak usia sekolah (families with
children)
Tahap ini dimulai pada saat anak yang tertua memasuki sek
olah pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fas
e ini keluarga mencapai jumlah anggota keluarga maksimal, sehn
gga keluarga sangat sibuk. Selain aktifitas di sekolah, masing-ma
sing anak memiliki aktifitas dan minat sendiri demikian pula ora
ng tua yang mempunyai aktifitas berbeda dengan anak. Untuk itu
keluarga perlu bekerja sama untuk mencapai tugas perkembanga
n. Pada tahap ini keluarga (orang tua) perlu belajar berpisah deng
an anak, memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisasi, bai
k aktifitas di sekolah maupun di luar sekolah.
2. Tahap kelima keluarga dengan anak remaja (families with teenag
ers)
Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan bi
asanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun, pada saat anak m
eninggalkan rumah orang tuanya. Tujuannya keluarga melepas a
nak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang l
ebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
5
(lounching center families)
Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan
rumah. Lamanya tahap ini bergantung pada banyaknya anak
dalam keluarga atau jika anak yang belum berkeluarga dan t
etap tinggal bersama orang tua. Tujuan utama pada tahap ini
adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berpera
n dalam melepas anaknya untuk hidup sendiri. Keluarga em
persiapkan anaknya yang tertua untuk membentuk keluarga
sendiri dan tetap membantu anak terakhir untuk lebih mandi
ri. Saat semua anak meninggalkan rumah, pasangan perlu m
enata ulang dan membina hubungan suami istri seperti pada
fase awal. Orang tua akan merasa kehilangan peran dalam m
erawat anak dan merasa kosong karena anak- anaknya sudah
tidak tinggal serumah lagi. Guna mengatasi keadaan ini oran
g tua perlu melakukan aktifitas kerja, meningkatkan peran s
ebagai pasangan, dan tetap memelihara hubungan dengan an
ak.
4. Tahap ketujuh keluarga usia pertengahan (middle age famili
es)
Tahapan ini dimulai saat anak yang terakhir meninggalk
an rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan
meninggal. Pada tahap ini semua anak meninggalkan rumah,
maka pasangan berfokus untuk mempertahankan kesehatan
dengan berbagai aktifitas.
6
duktifitas dan fungsi kesehatan. Mempertahankan penataan
kehidupan yang memuaskan merupakan tugas utama keluar
ga pada tahap ini. Usia lanjut umumnya lebih dapat beradapt
asi tinggal di rumah sendiri daripada tinggal bersama anakn
nya.
C. Fungsi Keluarga
Menurut Friedman (2010), fungsi keluarga dibagi menjadi 5 yaitu:
1. Fungsi Afektif
Memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi k
ebutuhan psikologis anggota keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi
Memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan menjadika
n anak sebagai anggota masyarakat yang produktif serta membe
rikan status pada anggota keluarga.
3. Fungsi Reproduksi
Untuk mempertahankan kontinuitas keluarga selama beberapa g
enerasi dan untuk keberlangsungan hidup masyarakat.
4. Fungsi ekonomi
Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi efektifn
ya.
5. Fungsi perawatan kesehatan
Menyediakan kebutuhan fisik, makanan, pakaian, tempat ti
nggal, perawatan kesehatan.
D. Tugas perkembangan keluarga lansia
a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
7
E. Peran tanggung jawab keluarga
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku intra
personal sifat, kegiatan, yang bersifat berhubungan dengan pola
perilaku dan keluarga, kelompok dan masyarakat. Berbagai peran
yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:
1. Peran ayah
Ayah sebagai suami dari istridan ayah dari anak-anak berperan
sebagi pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa
aman serta sebagai kepala keluarga, ayah juga berperaan
sebagai anggotadari kelompok sosialnyadan sebagai anggota
masyarakat dilingkungannya.
2. Peran ibu
Ibu berperan sebagai istri dari suamidan ibu dari anak-anaknya,
mempunyai tugas untuk mengurus rumah tangga, pengasuh dan
pendidik anak-anaknya, pelindung dan anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga ibu berperan sebagai pencari
nafkah tambahan dari keluarga.
3. Peran anak
Anak melakukan peran psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, social, dan spiritual (Fried
man, 2010).
G. Pengkajian
Proses pengkajian keluarga ditandai dengan pengumpulan informas
i yang terus menerus dan keputusan profesional yang mengandung
arti terhadap informasi yang dikumpulkan. Dengan kata lain data di
kumpulkan secara sistematik menggunakan alat pengkajian keluarg
8
a, kemudian diklasifikasikan dan dianalisis untuk menginterprestas
ikan artinya (Doengoes, 2017). Menurut Setiadi (2018), pengkajian
keperawatan keluarga meliputi:
9
(a) Karakteristik rumah
Data yang ada dalam karakteristik rumah adalah ukur
an rumah, kondisi dalam rumah dan luar rumah, kebe
rsihan rumah, ventilasi rumah, saluran pembuangan a
ir limbah, pengolahan sampah, kepemilikan rumah, k
amar mandi, denah rumah.
(b) Karakteristik tetangga dan komunitas
Menjelaskan tentang karakteristik dari tetangga dan k
omunitas setempat dan meliputi kebiasaan, nilai dan
norma serta budaya penduduk setempat.
(c) Mobilisasi geografi keluarga
Menjelaskan mobilisasi keluarga dan anggota keluar
ga.
(d) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyara
kat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluar
ga untuk berkumpul dan berinteraksi dengan masyara
kat.
(e) Sistem pendukung keluarga
Menjelaskan jumlah anggota keluarga yang sehat dan
fasilitas keluarga yang mendukung kesehatan.
6) Struktur komunikasi keluarga
(a) Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan bagaimana komunikasi dalam keluarga
dan bagaimana anggota keluarga menciptakan komu
nikasi.
(b) Struktur kekuatan keluarga
Menjelaskan kemampuan keluarga untuk mempengar
uhi dan mengendalikan anggota keluarga untuk meng
ubah perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.
10
Menjelaskan tentang peran anggota keluarga secara f
ormal maupun informal baik di lingkungan keluarga
maupun di lingkungan masyarakat.
(d) Nilai dan norma budaya
Menjelaskan mengenai sistem norma yang dianut kel
uarga dan berhubungan dengan kesehatan.
7) Fungsi keluarga
8) Stress dan koping keluarga
(a) Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami ke
luarga dan memerlukan penyelesaian dalam waktu k
urang dari 6 bulan. Sedangkan stressor jangka panjan
g adalah stressor yang memerlukan penyelesaian lebi
h dari 6 bulan.
(b) Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor dan
situasi mengkaji sejauh mana keluarga berespon terh
adap stressor dan situasi.
(c) Strategi koping yang digunakan
Menjelaskan strategi seperti apa yang digunakan kelu
arga bila ada permasalahan.
(d) Harapan keluarga
Menjelaskan harapan keluarga terhadap kesehatan.
9) Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik anggota keluarga meliputi pe
ngkajian mental, pengkajian fisik, pengkajian emosi, pen
gkajian sosial dan pengkajian spritual.
11
I. Intervensi yang mungkin dilakukan
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
a) Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga mengenai penyakit
yang diderita
b) Mengedukasi keluarga mengenal mengenai Tindakan untuk
pencegahan atau peminimalisan gejala
c) Memberikan pengetahuan atau informasi mengenai kondisi
penyakit yang diderita
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
a) Identifikasi fakor internal/eksternal yang dapat
meningkatkan Kesehatan
b) Memotivasi untuk berperilaku sehat
c) Tentukan pengetahuan dangaya hidup
3. Kurang pengetahuan keluarga mengenai kesahatan
a) Kaji tingkat pengetahuan keluarga
b) Jelaskan patofisiologi dari penyakit
c) Gambarkan tanda dan gejala yang muncul pada penyakit
dengan cara yang mudah dipahami
4. Kesiapan meningkatkan kesahatan
a) Memberikan pendidikan kesehatan mengenai penyakit yang
diderita
b) Menjelaskan tanda dan gejala yang mungkin muncul
c) Menjelaskan cara pencegahan dan penanganannya
12
BAB III
TINJAUAN KASUS
Nama Perawat yang mengkaji Rahajeng S.U Tanggal Pengkaj Senin, 08 Desember 2022
ian
1. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Tn.D Bahasa sehari-h Bahasa Jawa
ari
Alamat Rumah & Telp Kalikudi Rt 02/01 Kecamatan Adip Jarak yankes ter 700 m
ala dekat
N Nama Hub dgn Umu JK Suk Pendidi Pekerja Status Gi TTV Status Imu Alat Ba
o KK r u kan Ter an Saat zi (TD, nisasi Dasa ntu/ Pro
akhir Ini N, S, r tesa
(TB, B P)
B)
Imt S: 36
(21,51)
P: 20
BB ideal
BB:58 k N: 88
g
S: 36
Imt (24,
4) P: 20
BB Ideal
13
LANJUTAN
14
2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT (terlampir)
3. DATA PENUNJANG KELUARGA
Rumah dan Sanitasi Lingkungan Stres dan Koping Keluarga
o Stres jangka panjang*; keluarga mengatakan saat
Kondisi Rumah : ini tidak memiliki stress jangka panjang.
o Stres jangka pendek*; Tn.D mengatakan saat ini
o Ukuran: 8x9 m2
ingin segera berkumpul dengan anak dan
o Jenis tempat tinggal*; Rumah di area pedesaan
cucunya.
o Kepemilikan: Rumah milik pribadi, rumah dibangun tahun
o Kemampuan keluarga berespon terhadap
1994
stresor*; apabila ada masalah anggota keluarga
o Jenis bangunan*; Semipermanen, dinding bangunan terbuat
menyikapinya dengan tenang.
dari papan o Strategi koping
o Jenis lantai: tehel, ada sebagian masih tanah
Koping internal*; apabila Tn.D ada sedikit
o Genting*: standar, genting rumah terbuat dari seng dan masalah biasanya bercerita kepada anaknya
asbes Koping eksternal*: apabila masalah berasal dari
o Eternit*: tidak ada luar biasanya keluarganya mencari informasi di
o Jumlah ruangan*: memiliki satu ruang tamu dibagian depan masyarakat dengan memelihara hubungan yang
dengan ukuran sempit, pencahayaan cukup terang pada baik dengan masyarakat.
bagian ruang tamu, ruang tamu terdapat tempat duduk kayu Harapan Keluarga: Tn.D berharap keluarga besarnya
dan satu meja, tidak ada ruang makan, dapur menyatu selalu sehat dan lancar rezekinya
dengan kamar mandi tidak ada sekat, di dapur tidak
memiliki ventilasi namun terdapat satu pintu disamping, alat
perabotan menyatu dengan kamar Tn.D, dinding rumah PHBS Di Rumah Tangga
belum di cat, terdapat satu ruang keluarga, pada ruang
keluarga terdapat satu televisi dan satu tempat tidur untuk Jika PUS, KB yang digunakan:
Tn. S, dikamar mandi terdapat peralatan mandi yang Tidak
lengkap dan bersih, WC kamar mandi leher angsa kamar Jika ada ibu nifas, Persalinan ditolong oleh tenaga
mandi bersih licin. kesehatan:
o Jumlah kamar tidur: kamar tidur jumlahnya ada 2, satu Tidak di dalam keluarga tidak ada ibu yang sedang
kamar untuk Tn.D dan satu kamar untuk Tn. S pencahayaan nifas.
kurang terang dan tidak lembab, terdapat satu lampu di Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif:
setiap ruangan. Tidak ada bayi dirumah.
o Kebersihan perabor didalam rumah: perabotan rumah
tampak bersih, peralatan masak di dapur tampak bersih, jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :
tidak ada cucian piring yang menumpuk. Tidak, tidak ada balita dirumah Tn. D
o Fasilitas dalam rumah; tidak terdapat meja makan, ada
sekitar 2 almari, 1 tv, tidak memiliki mesin cuci, tidak Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
memiliki lemari pendingin, tidak memiliki AC, kondisi Ya
fasilitas masih berfungsi dengan baik Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
Ventilasi : ventilasi udara kurang, hanya terdapat 3 jendela Ya
dalam satu rumah, jendela jarang dibuka, ukuran jendela Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
50x120cm. Pertukaran udara di dalam ruangan kurang. Tidak/ keluarga jarang mencuci tangan dengan
Pencahayaan Rumah: cukup baik diruang tamu, jendela ditiap menggunakan sabun dan air mengalir sebelum dan
ruang bisa dibuka disiang hari, diarea dapur pencahayaan sesudah makan.
kurang karena tidak ada jendela, dimalam hari lampu terang Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :
di setiap ruangan. Ya
Saluran Buang Limbah : Baik, saluran air tertutup, dan Menjaga lingkungan rumah tampak bersih :
saluran limbah tertutup, saluran limbah rumah tangga di Tidak, Tn.D jarang membersihkan rumah karena susah
buang di tempat pembuangan limbah belakang rumah dengan untuk berjalan lama, dan mudah merasa lelah.
jarak lebih dari 4 m dari rumah. Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
Sumber Air Bersih* : Sehat, sumber air menggunakan sanyo, Tidak Tn.D mengatakan makan dengan lauk pauk
kondisi tertutup, untuk konsumsi minum sehari hari dengan menu seadanya, Tn.D mengatakan anaknya
menggunakan air galon isi ulang sementara untuk kebutuhan selalu makan dengan porsi yang banyak.
masak dan mandi menggunakan air sanyo, kualitas air bersih, Menggunakan jamban sehat :
jernih, tidak berbau dan tidak ada rasa. Ya/ keluarga menggunakan jamban sehat, jamban
Jamban Memenuhi Syarat*: Ya/ menggunakan Angsa train, bersih dan sepiteng berada jauh dari.. rumah dengan
15
jamban bersih, spiteng berada di belakang rumah dengan jarak 15 m dari lokasi sumber mata air.
jarak 10meter dari rumah dan sumber air. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
Tempat Sampah*: Ya/ bak sampah dikelola sendiri oleh Ya
keluarga, setiap dua hari sampah di bakar di belakang rumah, Makan buah dan sayur setiap hari : Tidak setiap hari
tidak menjadi sarang nyamuk, lalat, untuk sampah dari karena terhalang faktor ekonomi
dedaunan biasanya dibiarkan membusuk. Melakukan aktivitas fisik setiap hari : Ya, Ny.E
Kandang*: Tidak kadang memulai jalan jalan pada pagi hari ke pasar
Lubang asap*: tidak; Asap keluar melalui ventilasi yang untuk belanja sayuran.
tersedia dan pintu.
Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah Anggota Tidak merokok di dalam rumah: Tidak, Tn. S kadang
Keluarga 8m2/orang; Tidak, luas bangunan rumah tidak merokok didalam rumah
memenuhi syarat rasio luas bangunan. Setiap anggota keluarga memiliki handuk masing-
Karakteristik Komunitas; masing: Ya
o Tipe komunitas*: Pedesaan Keluarga menjadi anggota Jaminan Kesehatan: Ya
o Tipe tempat tinggal lingkungan*: Hunian (BPJS)
o Lama keluarga tinggal di tempat tersebut 24 tahun sejak Pekarangan dimanfaatkan*: Ya/memiliki sawah.
tahun 1998, Tn. S baru 3 bulan di rumah mertuanya.
o Sejarah pindah atau migrasi*: Tidak ada
o Etnis komunitas mayoritas masyarakat diarea tempat
tinggal bersuku jawa kondisi jalan beraspal dan masuk
gang, jalan tidak bisa dilewati mobil.
o Hubungan kekerabatan dengan tetangga*; Baik. Tn.D dan
Tn. S komunikasi dengan tetangga di area rumah tempat
tinggalnya baik.
o Support mental masyarakat keluarga ada masalah*; Peduli
apabila ada masalah sesama tetangga akan saling
membantu dan mendukung.
o Perkumpulan keluarga dimasyarakat*; ada Arisan RT,
Pengajian diadakan satu bulan sekali.
o Pelayanan kesehatan dimasyarakat*; Posyandu lansia,
Klinik jarak terdekat yankes adalah puskesmas dengan
jarak 700 m.
o Fasilitas dilingkungan*;disekitar rumah dekat dengan
mushola, Sekolah, Warung, Apotik, dan agak jauh dengan
Angkutan umum.
o Keamanan komunitas*: Aman, setiap malam terdapat
masyarakat yang ronda dan lingkungan tempat tinggal
keluarga berada di lingkungan yang aman, saat ini Tn. S
sudah aktif mengikuti kegiatan ronda.
Struktur Keluarga
o Pembuat keputusan dalam keluarga; Tn. S yang bertugas
juga sebagai anak, Tn. S saat ada masalah mendiskusikan
dengan . Tn.D
o Penggunaan komunikasi antar anggota keluarga*: Langsung
dengan keluarga.
o Penyampaian pendapat dalam keluarga*: disampaikan
dengan baik, bebas dan tidak terikat.
o Perasaannya selama berkomunikasi dan berinteraksi*:
Nyaman.
o Memberi perhatian kasih sayang serta pentingnya
keluarga*: Ya dengan keluarga yang selalu memberikan
dukungan.
o Anggota keluarga menjalankan peran secara fleksibel*: Ya,
setiap anggota keluarga menjalankan perannya dengan baik
16
dan apabila ada nggota keluarga yang tidak bisa
menjalankan perannya maka anggota keluarga yang lain
akan membantu.
o Pencari nafkah dalam keluarga adalah suami penghasilan
perbulan 200,000-500,000ribu
o Nilai agama/budaya/kesehatan yang dipegang keluarga;
keluarga beragama islam dan selalu solat tepat waktu.
Lampiran
17
2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT
Nama Individu yang sakit : Tn.D Umur:74 th. JK: P. Agama: islam Diagnosa Medik :
Sumber Dana Kesehatan : BPJS Pekerjaan: ibu rumah tangga Keluhan Utama : tengkuk terasa berat, pusing b
erkunang-kunang
Mual Muntah Kembung Tonus otot Kontraktur Fungsi Penglihatan : Fungsi perabaan :
18
Kebiasaan makan-minum : Decubitus
Alergi makanan/minuman : Susah tidur Waktu tidur: 7-8 jam saat mal
am
Tidak
Bantuan obat,: tidak
Alat bantu : Tidak
Mental Komunikasi dan Budaya Kebersihan Diri Perawatan Diri
Cemas Denial Marah Sehari-hari
Takut Putus asa Depr Interaksi dengan Keluarga : Gigi-Mulut kuning
Mandi :
esi Rendah diri Men Baik Mata bersih Kulit Mandiri
arik diri Agresif Perila bersih
ku kekerasan Respon pasca Berkomunikasi: Lancar Berpakaian :
trauma Perineal/genital bersih Mandiri
Kegiatan sosial sehari-hari: jaran
Tidak mau melihat bagian g mengikuti kegiatan Hidung bersih Kuku Menyisir
bersih Rambut :
tubuh yang rusak Menjalankan Ibadah agama*:
Ya Mandiri
Telinga bersih
Keyakinan yang dianut: islam
Merokok; Tidak Rambut-Kepala bersih
Olahraga : Jarang
Keterangan Tambahan terkait Individu;
Persepsi klien terhadap kesehatan *: Paham/Tidak klien mengatakan tidak begitu paham mengenai masalah Kesehatan
yang sedang alami; Riwayat penyakit keluarga; Ada/Tidak klien mengatakan tidak memiliki riwayat pernyakit keluarg
a ; Kemampuan mengatasi masalah; Baik/Kurang klien mengatakan jika sedang ada masalah selalu diam sendirian dan
berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri ; Sosial ekonomi ; Bekerja/Tidak, Penanggung jawab klien mengatakan m
encari uang bersama dengan cara menjadi tukang urut; Tempat tinggal;Layak/Kurang terlihat rumah klien kurang laya
k huni ; Dukungan keluarga; Ada/Tidak, anak dan cucunya jarang menjenguk Tn.D; Merokok: Ya/Tidak. Olahraga: Y
a/Tidak, kadang-kadang 1 minggu sekali
Jika ada anggota keluarga menderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar; Ya/Tidak; DOT……..
Waktu berobat……….Ada PMO………Nama PMO………..Tempat pemeriksaan kesehatan.
Jika ada anggota keluarga menderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur: Ya/Tidak:
Jika ada anggota keluarga menderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan; Ya/Tidak
Obat………Waktu berobat……… Tempat pemeriksaan kesehatan ……….
Jika ada anggota keluarga menderita penyakit tertentu sesuaikan mengenai keterangan tambahan:…..
Keterangan tambahan lain:
A. Diagnosa Keperawatan
Tanggal No Data Fokus Etiologi Problem
Kamis, 08 1 Ds:
19
Desember a. Tn.D mengatakan saat ini tidak tah Ketidakm Manajemen
2022 u tekanan darahnya tinggi ampuan kesehatan k
b. Tn.D mengatakan jarang mengecek keluarga eluarga tida
darah tingginya mengenal k efektif
c. Tn.D mengatakan kadang merasa p masalah
using kesehatan
d. Tn.D mengatakan sering merasa le
her kaku
Do:
a. Tn.D sempat bertanya tanya terkait
tekanan darahnya
b. Ibu Tn.D pada saat pengkajian men
anyakan tentang cara untuk menuru
nkan darah tinggi.
c. Tekanan darahnya 167/88 mmHg
d. Kriteria kemandirian keluarga II
Kamis.08, 2. Ds:
2022 a. Tn.D mengatakan setelah Ketidakm Perilaku
beraktivitas napasnya terasa sedikit ampuan kesehatan
sesak. keluarga cenderung
b. Tn.D mengatakan sering merokok mengenal beresiko
c. Tn.D bisa menghabiskan 5-6 masalah
batang rokok kesehatan
Do:
a. Berat badan 60 kg
b. Tinggi badan 167cm
c. Hasil IMT 21,51 (BB lebih)
d. Bibir kehitaman
20
Kamis.8 3. Do:
desember a. Tn.D mengatakan dirumah hanya d Ketidakm Ketidakma
2022 engan Tn. S ampuan mpuan ko
b. Tn.D mengatakan anak dan cucuny keluarga ping kelua
a jarang menjenguknya merawat
rga
c. Tn.D mengatakan anaknya jarang keluarga
membiayai untuk makan sehari-har yang sakit
i
d. Tn.K mengatakan hanya mempuny
ai telepon seluler
Ds:
a. Tn.D hanya tinggal berdua dengan
Tn. S
b. Tn.D tampak sering melamun
c. Tn.D tidak mempunyai telepon gen
ggam
d. TD: 167/88 mmHg
B. Prioritas Masalah
1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidak
mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan ketidakmamp
uan keluarga mengenal masalah kesehatan
3. Ketidakmampuan koping keluarga berhubungan dengan kemampuan kelua
rga merawat anggota keluarga yang sakit.
21
C. INTERVENSI
N Diagnosa SLKI SIKI
o
1. Manajemen keseh Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x pertemu a. Mengenal masalah
atan keluarga tida an dengan keluarga diharapkan keluarga mampu: Edukasi Kesehatan
k efektif a. Mengenal masalah kesehatan Identifikasi kesiapan dari ke
Dengan kriteria hasil: mampuan menerima informa
Tingkat pengetahuan; membaik si
Jadwalkan pendidikan keseh
Ds: INDIKATOR Awal Tujuan
atan sesuai kesepakatan
Tn.D mengatakan 1. Perilaku sesuai anjuran 2 5 Berikan informasi tentang pe
2. Kemampuan menjelaskan p 2 5 nyakit, faktor yang dapat me
tidak mengetahui
engetahuan mpengaruhi kesehatan
tentang hipertensi
3. Perilaku sesuai pengetahuan 2 5 Ajarkan strategi yang dapat
Tn.D mengatakan j digunakan untuk meningkatk
arang memeriksaka Ket: aan perilaku hidup bersih da
n ke layanan Keseh1: Menurun, n sehat
atan 2: Cukup Menurun, Berikan kesempatan untuk b
3: Sedang, ertanya
Do: 4: Cukup meningkat,
Tn.D mengatakan s 5: Meningkat
ering merasa lemas b. Mengambil keputusan b. Mengambil Keputusan
Dukungan keluarga; meningkat Dukungan mengambil ke
GDS 359 mg/dL putusan
INDIKATOR Awal Tujuan Identifikasi persepsi mengen
KM II
1. Dukungan terhadap anggota kel 1 5 ai masalah dan informasi yan
uarga yang sakit g memicu konflik
2. Menanyakan kondisi klien 2 5 Diskusikan kelebihan dan ke
3. Bekerjasama dengan layanan ke 1 5 kurangan dari setiap solusi
sehatan dalam menentukan pera Motivasi me-ngungkapkan t
watan ujuan perawatan yang dihara
pkan
Ket: Berikan informasi yang dimi
1: Menurun, nta klien
2: Cukup Menurun, Informasikan alternatif solus
3: Sedang, i secara jelas
4: Cukup meningkat,
5: Meningkat
22
c. Merawat anggota keluarga yang sakit c. Merawat keluarga
Manajemen kesehatan keluarga; meningkat Perawatan sirkulasi:
Identifikasi kemungkinan
INDIKATOR Awal Tujuan penyebab hipertensi
1. Kemampuan menjelaskan masalah 2 5 Monitor kadar darah tinggi
2. Aktivitas keluarga mengatasi masa Monitor tanda dan gejala
lah kesehatan 2 5 hiperglikemia
3. Tindakan untuk mengurangi faktor Beri asupan cairan oral
resiko 2 5 Patuhi diet dan olahraga
Ket:
1: Menurun,
2: Cukup Menurun,
3: Sedang,
4: Cukup meningkat,
5: Meningkat
d. Memodifikasi lingkungan d. Memodifikasi lingkun
Keamanan lingkungan rumah; meningkat gan
Manajemen lingkun
INDIKATOR Awal tujuan gan
1. Pemeliharaan rumah 1 5 Identifikasi keamanan dan
2. Pencahayaan dalam ruangan 2 5 kenyamanan lingkungan
3. Kerbersihan hunian 1 5 Atur posisi furniture denga
n rapi dan terjangkau
Jelaskan cara membuat lin
Ket: gkungan rumah yang nya
1: Menurun, man
2: Cukup Menurun, Ajarkan tentang upaya pen
3: Sedang, cegahan infeksi
4: Cukup meningkat,
5: Meningkat
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan Kesehatan f. Memanfaatkan fasilita
Kesehatan keluarga; meningkat s
Rujukan ke layanan mas
INDIKATOR Awal Tujuan yarakat
1. Menggunakan strategi koping ya 1 5 Identifikasi sumber-sumbe
ng efektif r pelayanan yang ada di m
2. Memanfaatkan sumber daya dik 1 5 asyarakat
omunitas Fasilitasi memutuskan pel
3. Memanfaatkan tenaga kesehatan 2 5 ayanan kesehatan yang mu
untuk mendapatkan informasi dah dijangkau
4. Memanfaatkan tenaga kesehatan 2 5
untuk mendapatkan bantuan
Ket:
1: Menurun,
2: Cukup Menurun,
3: Sedang,
4: Cukup meningkat,
5: Meningkat
2. Perilaku kesehatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x pertemua a. Mengenal masalah
n dengan keluarga diharapkan keluarga mampu: Edukasi Kesehatan
23
cenderung a. Mengenal masalah Kesehatan Identifikasi faktor internal
beresiko. Tingkat pengetahuan; membaik dan eksternal yang dapat
meningkatkan atau mengu
No. Indikator Awal Tujuan rangi motivasi berprilaku s
1. Kemampuan menjelaskan pen 2 5 ehat
Ds:
getahuan Tentukan pengetahuan Ke
Tn.D mengatakan tid sehatan dan gaya hidup pe
ak pernah memeriks 2. Perilaku sesuai anjuran 2 5 rilaku saat ini pada keluarg
akan kesehatannya a
3. Perilaku sesuai pengetahuan 3 5
Berikan informasi tentang
Tn.D mengatakan se
Ket: penyakit, faktor yang dapa
ring makan cemilan
1: Menurun, t mempengaruhi kesehatan
Do: 2: Cukup Menurun, Ajarkan strategi yang dapa
3: Sedang, t digunakan untuk mening
Berat badan 54 kg katkaan perilaku hidup ber
4: Cukup meningkat,
sih dan sehat
Hasil IMT 29,91 5: Meningkat
(BB lebih)
b. Mengambil keputusan b. Mengambil Keputusan
Sering menghirup Dukungan keluarga; meningkat Dukungan koping keluar
asap rokok ga
Fasilitasi komunikasi anta
N Indikator Awal Tujuan r anggota keluarga
o.
Tingkatkan hubungn salin
1. Mencari dukungan sosial untu 1 5 g percaya dengan keluarga
k keluarga yang sakit Dukung mekanisme kopin
g keluarga
2. Bekerjasama dengan layanan k 1 5 Dukung asertifilitas keluar
esehatan dalam menentukan p ga dalam mencari informa
erawatan si
3. Bekerjasama dengan layanan k 1 5
esehatan dalam mendapatkan
perawatan
Ket:
1: Menurun,
2: Cukup Menurun,
3: Sedang,
4: Cukup meningkat,
5: Meningkat
c. Merawat anggota keluarga yang sakit c. Merawat keluarga
Perilaku Kesehatan; membaik Manajemen nutrisi:
Kembangkan menu makan
No. Indikator Awal Tujuan an sehat
1. Penerimaan terhadap status K 3 5 Eksplorasi mengenai kesia
esehatan pan pasien menjaga pola
makan sehat
2. Kemampuan melakukan tinda 2 5 Diskusikan metode untuk
kan pencegahan menurunkan berat badan
Diskusikan untuk mengide
ntifikasi tanda tanda berat
badab berlebih
24
3. Kemampuan peningkatan kes 2 5 Identifikasi hambatan dala
ehatan m mendapatkan pelayanan
kesehatan
Ket:
1: Menurun,
2: Cukup Menurun,
3: Sedang,
4: Cukup meningkat,
5: Meningkat
d. Memodifikasi lingkungan d. Memodifikasi
Keamanan lingkungan rumah Manajemen lingkungan
Identifkasi keamaan dan k
N Indikator Awal Tujuan enyaman lingkungan
o.
Atur posisi furniture denga
1. Pemeliharaan rumah 2 5 n rapi dan terjangkau
Sediakan tempat tidur dan
2. Kebersihan penimpanan 2 5 lingkungan yang bersih da
n nyaman
3. Kebersihan hunian 3 5
Jelaskan cara membuat lin
4. Pencahayaan eksterior 3 5 gkungan yang aman
Ket:
1: Menurun,
2: Cukup Menurun,
3: Sedang,
4: Cukup meningkat,
5: Meningkat
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan Kesehatan e. Memanfaatkan fasilitas
Ketahanan keluarga; meningkat Rujukan ke layanan mas
yarakat
N Indikator Awal Tujuan Bantu anggota keluarga m
o. engidentifikasi layanan ke
1. Penggunaan fasilitas Kesehat 3 5 sehatan dan sumber daya
an masyarakat unutk meningk
atkan status kesehatan
2. Kemampuan mengidentifikas 2 5 Bantu pengembangan pen
i faktor resiko gambilan keputusan terkait
rencana perawatan
3. Kemampuan megenali status 3 5
Kesehatan
Ket:
1: Menurun,
2: Cukup Menurun,
3: Sedang,
4: Cukup meningkat,
5: Meningkat
3 Ketidakmampuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x pertemua a. Mengenal masalah
koping keluarga n dengan keluarga diharapkan keluarga mampu: Edukasi Kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan Identifikasi respon emosio
Dengan kriteria hasil: nal terhadap kondisi keseh
Tingkat pengetahuan; membaik atan saat ini
Ds:
25
Tn.D mengatakan an INDIKATOR Awal Tujuan Identifikasi beban protago
ak dan cucunya jaran nist secara psikologis
g menjenguknya 1. Perilaku sesuai anjuran 2 5
2. Kemampuan menjelaskan p 2 5
Tn.D mengatakan an engetahuan
aknya jarang membi 3. Perilaku sesuai pengetahuan 2 5
ayai kebutuhan hidu
pnya Ket:
1: Menurun,
Do: 2: Cukup Menurun,
Tn.D hanya tinggal 3: Sedang,
Bersama Tn. S 4: Cukup meningkat,
5: Meningkat
Tn.D berpenghasilan b. Mengambil keputusan b. Mengambil Keputusan
menjadi tukang urut Dukungan keluarga; meningkat Pengambilan keputusan
jika ada panggilan Identifikasi persepsi meng
N Indikator Awal Tujuan enai masalah dan informas
o. i yang memicu konflik
1. Mencari dukungan sosial untu 1 5 Dengarkan masalah, peras
k keluarga yang sakit aan dan pertanyaan keluar
ga
2. Bekerjasama dengan layanan k 1 5 Terima nilai-nilai keluarga
esehatan dalam menentukan p dengan cara tidak mengha
erawatan kimi
3. Bekerjasama dengan layanan k 1 5 Fasilitasi pengambilan kep
esehatan dalam mendapatkan utusan secara kolaboratid
perawatan
Ket:
1: Menurun,
2: Cukup Menurun,
3: Sedang,
4: Cukup meningkat,
5: Meningkat
c. Merawat anggota keluarga yang sakit c. Merawat keluarga
Perilaku Kesehatan; membaik Dukungan keluarga mer
encanakan perawatan
No. Indikator Awal Tujuan Identifikasi sumber-
1. Penerimaan terhadap status K 3 5 sumber dalam keluarga
esehatan Motivasi pengembangan si
kap mendukung kesehatan
2. Kemampuan melakukan tinda 2 5 Ajarkan perawatan yang bi
kan pencegahan sa dilakukan keluarga
Ket:
1: Menurun,
2: Cukup Menurun,
3: Sedang,
4: Cukup meningkat,
5: Meningkat
26
d. Memodifikasi lingkungan d. Memodifikasi lingkungan
Keamanan lingkungan rumah Manajemen lingkungan
Identifkasi keamaan dan k
N Indikator Awal Tujuan enyaman lingkungan
o.
Atur posisi furniture denga
1. Pemeliharaan rumah 2 5 n rapi dan terjangkau
Sediakan tempat tidur dan
2. Kebersihan penimpanan 2 5 lingkungan yang bersih da
n nyaman
3. Kebersihan hunian 3 5
Jelaskan cara membuat lin
4. Pencahayaan eksterior 3 5 gkungan yang aman
Ket:
1: Menurun,
2: Cukup Menurun,
3: Sedang,
4: Cukup meningkat,
5: Meningkat
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan Kesehatan e. Memanfaatkan fasilitas
Ketahanan keluarga; meningkat Rujukan ke layanan masya
rakat
N Indikator Awal Tujuan Bantu anggota keluarga m
o. engidentifikasi layanan ke
1. Penggunaan fasilitas Kesehat 3 5 sehatan dan sumber daya
an masyarakat unutk meningk
atkan status kesehatan
2. Kemampuan mengidentifikas 2 5 Bantu pengembangan pen
i faktor resiko gambilan keputusan terkait
rencana perawatan
3. Kemampuan megenali status 3 5
Kesehatan
Ket:
1: Menurun,
2: Cukup Menurun,
3: Sedang,
4: Cukup meningkat,
5: Meningkat
27
D. Implementasi Dan Evaluasi
Fasilitas Yankes No. Register
28
ngan memodifikasi perilaku pasangan
dengan gaya hidup sehat
8. Keluarga tampak saling membantu mengko
munikasikan perawatan kesehatan ke fasilita
s pelayanan terdekat dan mencari tahu jenis p
elayanan di fasilitas kesehatan terdekat
P: Lanjutkan intervensi
P: lanjutkan intervensi
29
14.00 ya annnya
4. Mendiskusikan men 4. Keluarga mengatakan mau melakukan kegiat
genai kegiatan untu an berkebun
k mengurangi stres 5. Keluarga mengatakan mulai melakukan kegi
5. Melakukan kegiatan atan positif
positif 6. Keluarga mengatkan saling membantu anggo
6. membantu anggota ta keluarga untuk mengidentifikasi layanan k
keluarga mengident esehatan dan sumber daya masyarakat unutk
ifikasi layanan kese meningkatkan status kesehatan
hatan dan sumber d
aya masyarakat unu O:
tk meningkatkan sta 1. Keluarga tampak memahami edukasi yang di
tus kesehatan berikan
2. keluarga sudah bisa menyebutkan cara-cara
menjaga kesehatan
3. Keluarga memahami pentingnya menjaga ke
sehatan
4. Keluarga tampak mengerti mengenai kegiata
n yang perlu dilakukan
5. Keluarga tampak mempraktikan dengan baik
6. Keluarga terlihat saling membantu anggota k
eluarga untuk mengidentifikasi layanan kese
hatan dan sumber daya masyarakat unutk me
ningkatkan status kesehatan
P: lanjutkan intervensi
30
N Tanggal Dx. Kep Impelemntasi Evaluasi TTD
o.
A: masalah teratasi
31
P: Lanjutkan intervensi
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi
32
ifikasi layanan kese O:
hatan dan sumber d
aya masyarakat unu 1. Keluarga tampak memahami edukasi yang di
tk meningkatkan sta berikan
tus kesehatan 2. keluarga sudah bisa menyebutkan cara-cara
menjaga kesehatan
3. Keluarga memahami pentingnya menjaga ke
sehatan
4. Keluarga tampak mengerti mengenai kegiata
n yang perlu dilakukan
5. Keluarga tampak mempraktikan dengan baik
6. Keluarga terlihat saling membantu anggota k
eluarga untuk mengidentifikasi layanan kese
hatan dan sumber daya masyarakat unutk me
ningkatkan status kesehatan
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi
33
DAFTAR PUSTAKA
Biran, Affandi, dkk. 2018. Buku Panduan Praktis Pelayanan Keperawatan Kelua
rga. Jakarta: PT Bina Pustaka
Doengoes, Marilyn. 2016. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset Teori Dan Pra
ktik. Jakarta : EGC.
Moorhead, Sue, dkk. 2016. Nursing Outcomes Classification. Lanford Lane : Else
vier Global Right.
34
LAMPIRAN
35