Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DALAM TAHAP

PERKEMBANGAN KELUARGA DEWASA

Disusun oleh:

1. Afdhani Dwi Muryani (202114001)


2. Afifah Hanum Kusuma (202114002)
3. Afrida Rezania Mawarni (202114003)
4. Amaliya Tika Yustira (202114004)
5. Anggraini Ulviapuri (202114005)
6. Anik Nurrohmah (202114006)
7. Anis Rohmawati (202114007)
8. Anisa Nur Shihah (202114008)
9. Anisa Rahmawati (202114009)
10. Anisa Wina Pertiwi (202114010)
11. Anisya Rizki Utami (202114011)
12. Annisa Nurindah Havilawati (202114012)
13. Annisa Putri Damayanti (202114013)
14. Arnita Waluya (202114014)
15. Arum Ayu Paramita (202114015)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA
2021/2022
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA DEWASA

A. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat
dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Jhonson L &
Lenny R, 2018) Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua
orang atau lebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan
yang terdiri dari bapak,ibu,adik,kakak dan nenek (Raisner,1980 dalam
jhonson L & Lenny R,2017).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang yang hidup dalam satu
rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi.
Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran
masing-masing, dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya
(Bailon dan Maglaya 1978 dalam Andarmoyo,2017).

B. Tahap Perkembangan Keluarga Dewasa Awal


Menurut Fiedman (1998) Merupakan tahap perkembangan keluarga
yang ke VI. Permulaan tahap kehidupan keluarga ini ditandai oleh anak
pertama meninggalkan rumah dan berakhir dengan “rumah kosong” atau
ketika anak terakhir meninggalkan rumah.Tahap ini dapat singkat atau
agak panjang, tergantung beberapa banyak anak ada didalam rumah atau
beberapa banyak anak yang belum menikah dan masih tinggal dirumah.
Akan tetapi, trend yang meluas dikalangan dewasa muda yang umumnya
menunda perkawinan, hidup terpisah dan mandiri dalam tatanan hidup
mereka sendiri. Fase ini ditandai oleh tahun-tahun puncak perpisahan dari
dan oleh anak-anak untuk kehidupan dewasa yang mandiri. Orangtua,
karena mereka membicarakan anak mereka yang pergi, melepaskan 20
tahun peran sebagai orang tua dan kembali pada pasangan perkawinan
mereka yang asli. Tugas-tugas perkembangan menjadi penting ketika
keluarga tersebut berubah dari sebuah rumah tangga yang dengan anak-
anak kesebuah rumah tangga yang hanya terdiri dari sepasang suami dan
istri. Tujuan utama keluarga adalah pengorganisasian keluarga menjadi
sebuah unit yang tetap berjalan sementara melepaskan anak-anak yang
dewasa kedalam kehidupan mereka sendiri (Duvall,1977). Selama tahap
ini pasangan tersebut mengambil peran sebagai kakek dan nenek,
perubahan lainnya dalam peran maupun citra diri mereka.
1. Tugas-tugas perkembangan keluarga pada tahap dewasa awal adalah
sebagai berikut (Friedman, 2017).
a. Memperluas lingkaran keluarga terhadap anak dewasa muda,
termasuk memasukan anggota keluarga baru yang berasal dari
pernikahan anakanaknya. Ketika anak laki-laki atau perempuan
yang dilepas atau menikah, tugas keluarga adalah memperluas
siklus keluarga dengan memasukan anggota keluarga baru lewat
perkawinan dan menerima nilai-nilai dan gaya kehidupan dari
pasangan tersebut.
b. Melanjutkan untuk memperbarui dan menyesuaikan kembali
hubungan perkawinan. Dengan emptynest (keluarnya anak dari
rumah), orang tua memiliki lebih banyak waktu untuk aktivitas dan
hubungan lainnya.Mereka tidak tumbuh saling berjauhan dari satu
sama lain dimana mereka tidak dapat dimana mereka tidak dapat
melembagakan dan membentuk kembali peran suami-istri yang
pernah mereka lakukan.
c. Membantu orang tua suami dan istri yang sudah menua dan sakit.
Perawatan orang tua yang lanjut usia dan atau tidak mandiri
bukanlah fungsi yang diharapkan dari keluarga. Aktivitas tersebut
dapat dilakukan dalam berbagai bentuk mulai dari menelpon secara
rutin hingga bantuan financial, transportasi, dan mengunjungi serta
merawat orang tua mereka dirumah.
2. Masalah-masalah kesehatan munurut Friedman (2010) pada tahap
perkembangan keluarga dewasa awal adalah :
a. Komunikasi isu antar orang tua dan anak dewasa muda.
b. Masalah transisi peran bagi suami dan istri.
c. Kedaruratan masalah kesehatan kronik.
d. Perencanaan keluarga bagi anak dewasa muda.
e. Perhatian terhadap menopause.
f. Efek yang berkaitan dengan mimum alcohol, merokok, dan praktek
diet yang buruk yang telah berlangsung dalam jangka panjang.

C. Tahap Perkembangan Keluarga Dewasa Tengah.


Menurut Fiedman (2010) merupakan tahap ke VII dari siklus kehidupan
keluarga, merupakan tahap masa pertengahan bagi orang tua, dimulai dari
anak terakhir meninggalkan rumah sampai dan berakhir dengan pensiunan
atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini biasanya dimulai ketika
orang tua memasuki usia 45-55 tahun dan berakhir dengan pensiunnya
pasangan, biasanya 16-18 tahun kemudian.
1. Tugas-tugas perkembangan keluarga menurut Friedman (2010) pada
tahap ini adalah sebagai berikut :
a. Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan. Dalam
masa ini,upaya yang melaksanakan hidup sehat menjadi lebih
menonjol bagi pasangan.,meskipun kenyataan mereka telah
melakukan kebiasaan yang sifatnya merusak kesehatan. Motivasi
utama orang usia pertengahan untuk memperbaiki gaya hidup
mereka adalah adanya perasaan yang rentan terhadap penyakit
akibat adanya teman atau anggota keluarga, mengalami serangan
jantung stroke atau kanker. Kenyakinan bahwa pemeriksan yang
teratur dan kebiasaan hidup yang sehat merupakan cara-cara efektif
untuk mengurangi kerentangan terhadap berbagai penyakit juga
merupakan kekuatan pendorong yang ampuh.
b. Mempertahankan kepuasan dan hubungan yang bermakna antara
orang tua yang telah menua dan anak mereka. Menerima dan
menyambut kedatangan cucu kedalam keluarga membantu dalam
meningkatkan kepuasan hubungan antar generasi. Hadirnya cucu
memungkinkan kepuasan hubungan paru baya untuk tetap merasa
sebagai sebuah keluarga dan membawa kebahagiaan tersendiri
ketika mereka menjadi seorang kakek atau nenek selama tahap ini
(Sprey & Matthews,1982).
c. Memperkuat hubungan perkawinan. Saat ini, pasangan bener-bener
sendirian setelah beberapa tahun dikelilingi oleh anggota keluarga
lain dan beberapa hubungan. Walaupun tampak sebagai kelegaan
yang disambut baik, masa ini merupakan masa yang sulit bagi
banyak pasangan untuk berhubungan satu sama lain sebagai
pasangan baru dan bukan sebagai orang tua.
2. Masalah-maslah kesehatan pada keluarga dewasa tengah adalah :
a. Kebutuhan promosi kesehatan, istirahat yang cukup, kegiatan
waktu luang dan tidur, nutrisi yang baik, program olahraga yang
teratur, pengurangan berat badan hingga berat badan yang
optimum, berhenti merokok, berhenti atau mengurangi penggunan
alkohol, pemeriksaan skrining kesehatan preventif.
b. Perhatian hubungan perkawinan.
c. Komunikasi dan hubungan dengan anak-anak, ipar , cucu dan
orang tua yang telah menua.
d. Perhatian pemberi asuhan ; membantu dalam mengasuh orang tua
lansia atau tidak berdaya
BAB II
KONSEP DASAR
KEBIASAAN MEROKOK

A. Definisi Rokok
Rokok merupakan silinder yang terbuat dari kertas dengan panjang antara
70 sampai 120 mm, berisi daun tembakau yang telah dicacah. Cara
menyalakan rokok dengan dibakar disalah satu ujungnya setelah itu dihirup
melalui mulut dengan ujung yang lain (Heryani, 2014).
Perokok merupakan seseorang yang menghisap asap rokok baik langsung
melalui batang rokok maupun tidak. Perokok aktif adalah seseorang yang
mengonsumsi rokok secara rutin, walaupunhanya satu batang sahari atau
orang yang menghisap rokok walau tidak rutin sekalipun atau hanya coba-
coba dan cara menghisap rokok dengan mengembuskan asap dan tidak
masuk ke paru-paru (Kemenkes RI, 2012). Sedangkan perokok pasif adalah
orang yang bukan perokok tetapi ikut menghirup asap rokok orang lain atau
orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang merokok
(Kemenkes RI, 2012).
Merokok adalah kegiatan membakar gulungan tembakau kemudian
mengirupnya melalui rokok atau melalui pipa sehingga menimbulkan asap
yang dapat dihirup oleh orang-orang yang ada disekitarnya (Saleh, 2011
dalam Tomsom, 2016).

B. Tahap-Tahap dalam Perilaku Merokok


Menurut Laventha & Chearly (dalam Wisnarto dan Sarwo,2007) terdapat
empat tahap dalam perilaku merokok sehingga menjadi perokok, yaitu:
1. Tahap Prepatory. Tahap ini adalah bahwasannya seseorang mempunyai
gambaran yang menyenangkan dengan cara mendengar, melihat, atau
dari hasil bacaan. Hal-hal ini menimbulkan minat untuk merokok.
2. Tahap Intiation. Tahap ini disebut juga tahap perintisan yang artinya
apakah seseorang akan meneruskan atau tidak terhadap perilaku
merokok.
3. Tahap Becoming a Smoker. Tahap dimana perokok sudah mengonsumsi
rokok sebanyak empat batang prhari maka mempunyai kecenderungan
menjadi perokok.
4. Tahap Maintenance of Smoking. Tahap ini mempunyai arti dimana
merokok sudah menjadi salah satu bagian dari cara pengaturan diri(self
regulating).

C. Bahan Baku Rokok


1. Tembakau
Tembakau adalah tanaman yang banyak dijumpai di Indonesia.
Tembakau mempunyai beberapa spesies, di Indonesia spesies tembakau
yang banyak ditemukan adalah Nicotiana Tabacum (Santika, 2011).
2. Cengkeh
Caryophylli Flos atau lebih dikenal dengan bunga cengkehadalah
tanaman dari keluarga Myrtaceae. Kandungan yangada pada cengkeh
adalah minyak atsiri yang mengandung egenol, zat serupa damar,
kariofilin, tannindangom. Kegunaan cengkeh selain sebagai stimulan
dapat juga sebagai obat mulas, penghilang rasa mual dan mutah.
Cengkeh mempunyai bau aromatic yang kuat dan mempunyai rasa yang
pedas.
3. Saus Rahasia
Menurut (Anonim, 2013) saus tersebut terbuat dari beraneka rempah dan
ektra buah-buahan untuk menciptakan aroma dan rasa tertentu. Bahan ini
yang menjadi pembeda antara merk satu dengan yang lainnya.

D. Kandungan Rokok
Didalam rokok terdapat zat racun, zat racun tersebut sangat berbahaya oleh
tubuh. Zat-zat racun yang terdapat pada rokok adalah :
1. Tar
Tar adalah senyawa polinuklik hidrokarbon aromatika yang bersifat
karsinogenik. Zat tersebut dapat lengket pada paru-paru sehingga jika
dibiarkan terlalu lama akan menyebabkan kanker. Ketika rokok dihisap
pada mulut tarakan masuk ke dalam rongga mulut sehingga uap asap
rokok menjadi padat, asap yang sudah dingginkan mengendap berwarna
kuning pada gigi, saluran pernafasandan paru-paru. Pengendapan tar
bervariasi antara 3-40 mgperbatang, sedangkan kadar pada rokok
berkisar 24-45 mg(Sitoepe dalam pramesti, 2014).
2. Gas Karbon Monoksida
Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurnadari unsur
zat atau karbon. Gas CO dapat meningkatkan Hemoglobin (Hb) lebih
kuat dibandingkan dengan Oksigen.
3. Nikotin
Nikotin bersifat racun yang dapat mempengarui kinerja otak atau
susunan syaraf pusat. Nikotin dapat merangsang pengeluaran dopamine,
sehingga dapat menyebabkan perokok menjadi lebih senang dan
perokok mengulangi aktifitas merokoknya, tetapi tubuh membutuhkan
kadar nikotin yang tinggi untuk mencapai kepuasannya (Wayne dalam
Putra, 2013).

E. Jenis Rokok
Mustika ningrum, (2017) menjelaskan bahwa rokok dibagi menjadi
delapan,antara lain :
1. Rokok merupakan sediaan tembakau yang telah banyak digunakan.
2. Rokok organic merupakan jenis rokok yang tidak terdapat bahan adiktif
dianggap lebih aman dari pada rokok biasa
3. Rokok lintingan banyaknya penggunaan rokok lintingan disebakan
karena budaya dan faktor finansial
4. Bidis merupakan jenis rokok yang berasal dari india dan beberapa
negara di asia tenggara. Penghisapan bidis lebih intensif dibandingkan
dengan rokok biasa sehingga dapat memasukkan nikotin ke dalam
tubuh lebih besar dibanding dengan rokok biasa. Oleh karena itu
menggunaan bidis dapat mempertinggi resiko terkena penyakit
kardiovaskuer.
5. Kretek mengandung 40% cengkeh dan 60% tembakau.
Cengkeh dapat menimbulkan aroma yang enak, sehingga kretek dihisap
lebih dalam daripada rokok biasa.
6. Cerutu merupakan rokok dengan kandungan tembakau lebih banyak
dibandingkan jenis lainya, terkadang cerutu juga mengandung
tembakau saja.
7. Pipa, asap yang dihasilakan dari pipa lebih basa sehingga tidak perlu
langsung dihisap untuk mendapatkan kadar nikotin yang lebih tinggi
oleh tubuh.
8. Pipa air, pipa air adalah sediaan yang dianggap sangat aman.
Nama local dengan sediaan pipa air antara lain hookah, bhang, narghile
dan shisha.

F. Faktor-Faktor Yang Mempengarui Kebiasaan Merokok


Perilaku merokok adalah perilaku yang berbahaya bagi kesehatan, akan
tetapi banyak orang yang masih melakukannya. Banyak orang mulai
merokok ketika mereka masih remaja. Sejumlah penelitian menjelaskan
bahwa perokok mulai merokok dari usia 11 tahun dan 13 tahun dan 85%
sampai 95% sebelum umur 18 tahun. Faktor resiko merokok merupakan
faktor penyebab utama kali seseorang untuk merokok atau faktor yang
dapat meningkatkan probabilitas seseorang untuk merokok. Faktor resiko
dari merokok adalah :
1. Pengaruh Orangtua/Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan social pertama interaksi, membentuk
pola perilaku dan sikap seseorang yang mempengaruhi norma dan
nilai yang terdapat dilingkungan keluarga. Seseorang menjadi perokok
lebih tinggi pada keluarga yang anggota keluarganya perokok.
2. Pengaruh Teman
Teman merupakan faktor kedua yang dapat mempengarui sesorang
dalam merokok. Pengaruh teman lebih kuat dibandingkan dengan
pengaruh dari keluarga.
3. Faktor Kepribadian
Faktor kepribadian merupakan faktor intrinsic atau faktor daridalam
tubuh manusia. Terdapat beberapa tipe kepribadian padadiri sesorang
yang dapat memicu seseorang merokok, antara lain adalah
konformitas social dan kepribadian lemah. Faktor intriksik lainnya
adalah umur dan genetic.
4. Pengaruh Iklan
Iklan adalah sarana untuk memasarkan produk baru, membujuk para
konsumen untuk membeli produk dari perusahaan mereka. Iklan juga
dapat menyebabkan seseorang membeli produk atau jasa yang tidak
dibutuhkan. Oleh karenaitu orang membeli rokok karena pengaruh
bujukan yang adapada iklan rokok.
5. Jenis Kelamin
Perokoklaki-laki mempunyai jumlah lebih banyak dibandingkan
dengan perokok perempuan, hal tersebut menyebabkan orang
mempunyai pemikiran jika laki-laki tidak merokok akan dianggap
kurang jantan. Adanya anggapan tersebut menyebabkan laki-laki lebih
memilih untuk merokok dari pada menerima tanggapan tersebut.
6. Stress
Di dalam rokok terdapat kandungan nikotin, nikotin dapat bereaksi
dibagian otak yang mengatur bagian perasaan nyaman dan
dihargai.Seseorang menggunakan rokok sebagai penghilang rasa
marah, cemas, gelisah sehingga bila merokok perasaan negative akan
berkurang.
7. Budaya
Dorongan psikologis dan fisiologis juga merupakan faktor pencetus
seseorang merokok. Dorongan psikologis antara lain adalah ritual-
ritual dimasyarakat yang menggunakan tembakau seseorang akan
mencoba rokok. Selain hal tersebut juga terdapat budaya maskulistik
yang mengakar kuat dimasyarakat.
8. Pengalaman Buruk
Menurut penelitian yang terdaapat pada The Journal of The American
Medical Association mengungkapkan bahwa memiliki pengalaman
buruk pada masa kanak-kanak lebih besar kemungkinan akan menjadi
perokok berat diusia dewasa.
9. Kemudahan Memperoleh Rokok
Faktor selanjutnya adalah kemudahan memperoleh rokok. Haltersebut
karena rokok dijual bebas dipasaran dan dapat ditemuidi toko kecil
sampai swalayan besar. Harga rokok yang murah juga semakin
memudahkan perokok untuk mendapatkannya.

F. Dampak Rokok
1. Batuk
Batuk merupakan dapat dikatakan sebagai awal/fase pertama dari efek
yang ditimbulkan oleh rokok. Batuk biasanya terjadi pada saat orang
baru memulai merokok, hal itu terjadi karena didalam teggorokan
terdapat syaraf-syaraf perasa yang sangat sensitive (Sukmana, 2011).
2. Kanker
Penyakit kanker disebabkan karena tingginya nikotin yang ada pada
paru-paru yang dapat menyebabkan kerja paru menjadi berat yang
diakibatkan oleh penggumpalan nikotin didalam paru-paru (Sukmana,
2011).
3. Impotensi
Asap rokok akan terbawa langsung oleh darah sehingga dapat
menyebar keseluruh tubuh termasuk ke organ reproduksi. Racun yang
ada dalam nikotin akan membawa pengaruh terhadap spermatogenesis
atau terjadi pembelahan sperma laki-laki (Sukmana, 2011).
4. Resiko Sistem Kardiovaskular
Nikotin dan gas gas CO dalam asap dapat merusak pembuluh darah
yang terjadi penggumpalan darah dalam saluran, dapat mengganggu
irama jantung. Perokok dapat meningkatkan 3x resiko serangan
jantung dibandingan yang bukan perokok. Dan dapat meningkatkan
resiko kematian. Merokok juga dapat memperburuk keadaan pada
pasien penderita hipertensi.
G. Penyakit yang Disebabkan Oleh Rokok
Menurut Mashita (2017) rokok tidak hanya berbahaya bagi saluran
pernafasan tetapi juga dapat menimbulkan penyakit lain seperti :
1. Bagi perokok aktif
a. Kanker
b. Penyakit jantung dan stroke. Bagi perokok aktif ancaman terkena
serangan jantung dan strok 2x lebih besar.
c. Bronchitis
d. Gangguan kehamilan dan janin (bagi wanita)
e. Rambut rontok
f. Katarak
g. Kulit keriput
h. Pendengaran terganggu
i. Osteoroporosis
j. Tukak lambung
k. Kanker usus
l. Kanker kulit
m. Diskolerasi jari-jari
n. Kerusakan sperma
2. Bagi perokok pasif
a. Kerusakan paru-paru.
b. Sakit tenggorokan.
c. Batuk.
d. Penyakitjantung.

H. Klasifikasi Rokok
1. Perokok ringan: perokok yang mengabiskan rokok kurang dari 10
batang sehari
2. Perokok sedang: perokok yang menghisap 10-20 batang sehari.
3. Perokok berat: perokok berat adalah perokok yang dapat
menghabiskan lebih dari 20 batang perhari
DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo S. (2012). Keperawatan keluarga: konsep teori, proses, dan praktik


keperawatan. Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu
Jaya Muhammad. (2019). Pembunuh Berbahaya Itu Bernama Rokok.
Samarinda: Riz’ma
Kozier, B dkk. (2016). Buku ajar fundamental keperawatan : konsep, proses
dan praktik. Vol. 2.Edisi 7. Jakarta: EGC.
Ni’am Asrorun. (2017). Panduan Anti Merokok Untuk Pelajar, Guru, dan
OrangTua. Jakarta: Erlangga
Perry. Potter. (2017). Fundamental of nursing fundamental keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
Rismani. Made, dkk,(2017).Panduan asuhan keperawatan. Jakarta: UI
Setiadi. (2018). Konsep dan proses keperawatan keluarga. Edisi1. Yogyakarta:
graham Ilmu.
Sudiono, Janti. 2017. Pemeriksaan Patologi Untuk Diagnosis Neoplasma
Mulut. Jakarta: EGC
Tantut Susanto, M. Kep. Sp. Kep. Kom. (2012). Buku ajar keperawatan
keluarga: aplikasi pada praktik asuhan keperawatan keluarga. Jakarta:
TIM.
Wong, D. L dkk. (2018). Buku ajar keperawatan pediatrik. Volume 2. Jakarta:
EGC.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. R DENGAN PERILAKU
KESEHATAN CENDERUNG BERESIKO

Disusun oleh:

1. Afdhani Dwi Muryani (202114001)


2. Afifah Hanum Kusuma (202114002)
3. Afrida Rezania Mawarni (202114003)
4. Amaliya Tika Yustira (202114004)
5. Anggraini Ulviapuri (202114005)
6. Anik Nurrohmah (202114006)
7. Anis Rohmawati (202114007)
8. Anisa Nur Shihah (202114008)
9. Anisa Rahmawati (202114009)
10. Anisa Wina Pertiwi (202114010)
11. Anisya Rizki Utami (202114011)
12. Annisa Nurindah Havilawati (202114012)
13. Annisa Putri Damayanti (202114013)
14. Arnita Waluya (202114014)
15. Arum Ayu Paramita (202114015)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA
2021 / 2022
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. PENGKAJIAN
1. Puskesmas :-
2. No. Register :-
3. Tanggal : 12 April 2022
4. Nama KK :Tn. R
5. Alamat : Pucangsawit RT 01 RW 01

A. Struktur Keluarga
No Hub Jenis Pendid
Nama Umur Pekerjaan Agama Imunisasi
Dgn Kel Kelamin ikan
1. Tn. R Suami Laki-laki 49 th SMA Swasta Islam Lengkap
2. Ny. M Istri Perempu 45 th SMA IRT Islam Lengkap
an
3. An.A Anak Laki-laki 23 th SMA Swasta Islam Lengkap

B. Jarak Untuk Mencapai Pelayanan Kesehatan Terdekat


a. Puskesmas : 1 KM
b. Puskesmas Pembantu : 3 KM
c. Posyandu : 500 M
d. Cara tempuh : Kendaraan bermotor roda 2
C. Biologis Keluarga
1. Keadaan Kesehatan Sekarang
Tn. RdanNy. M sertaAn. Atidakada
yangmenderitapenyakitberat,hanyakadangterkenaflu,ataupusing
kepala biasa.
2. Kebersihan Perorangan
Keluarga Tn. R termasuk keluarga yang cukup menjaga
kebersihan lingkungan maupun kebersihan diri sendiri.
3. Penyakit sering diderita
Batuk, pilek, demam
4. Penyakit keturunan
Dari riwayat kesehatan keluarga Tn. R tidak ada yang memiliki
penyakit menurun maupun penyakit menular
5. Penyakit kronis menular/tidak menular
Tn. R mengatakan semua anggota keluarga tidak memiliki
riwayat penyakit kronis
6. Kecacatan anggota keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang cacat.
7. Pola makan
Tn. R Mengatakan makan 3x dalam sehari dengan komposisi
nasi, sayur, lauk pauk dan minum air putih 3-4x dalam sehari
8. Pola istirahat tidur
Tn. R mengatakan anggota keluarga tidur 8-9 jam dalam sehari
9. Pola eliminasi
Tn. R mengatakan BAB 1x dalam sehari dan BAK lancar.
D. Psikologi Keluarga
1. Keadaan Emosi
Tn. R mengatakan saat emosi atau sedang marah tidak pernah
memukul anggota keluarga yang lain dan apabila sedang terjadi
masalah dibicarakan dengan baik-baik.
2. Kebiasaan tidak sehat
Tn. R mengatakan anggota keluarga saat mau makan tidak pernah
cuci tangan.Tn. R mengatakan perokok aktif sehari bisa habis 1-2
bungkus. Anak laki- lakinya juga merokok, karena kebiasaan
keluarga dan lingkungan sekitar yang memahami bahwa merokok
adalah kebiasaan biasa.
3. Pengambilan keputusan.
Tn. R megatakan keluarganya mengambil keputusan dengan cara
berdiskusi dengan baik antar anggota keluarga.
E. Rekreasi : Tn. R mengatakan jarang berekreasi.Hiburan hanya
didapatkan dengan menonton televise di rumah.
F. Sosial Ekonomi Keluarga
1. Hubungan antar anggota keluarga
Tn. Rmengatakan antara anggota keluarga lain saling
menghormati dan menyayangi.
2. Hubungan dengan orang lain
Tn. R mengatakan semua anggota keluarga memiliki hubungan
baik dengan tetangga.
3. Kegiatan organisasi sosial
Tn. R mengatakan rutin mengikuti arisan setiap bulan sekali.
4. Penghasilan keluarga/bulan
Tn. R mengatakan penghasilannya kurang lebih 2-3 juta/ bulan.
G. Spiritual Keluarga
1. Ketaatan Beribadah : Tn. R mengatakan semua anggota keluarga
beragama islam dan menjalankan ibadah sesuai dengan syariah
yang diajarkan.
H. Kultural Keluarga
1. Suku/bangsa : Jawa
2. Upaya mencari pertolongan kesehatan : Tn. R mengatakan
jika ada keluarga yang sakit hanya di periksakan ke puskesmas
pucangsawit.
3. Adat keyakinan yang mempengaruhi kesehatan : -
I. Keadaan Lingkungan
1. Pekarangan Rumah
a. Pemanfaatan pekarangan : Rumah Tn. R tidak memiliki
pekarangan, setelah teras rumah langsung jalan desa.
b. Pembuangan limbah : Keluarga memiliki kamar
mandi dengan saluran pembuangan ke selokan perumahan
yang mengalir diparit. Keluarga juga telah memiliki jamban
jenis leher angsa yang dipergunakan setiap hari dengan
septic tank di ujung rumah dengan jarak lebih dari 10 m dari
sumur gali. Kebersihan kamar mandi dan jamban cukup.
c. Pengelolaan Sampah : Dalam pengelolaan sampah rumah
tangga sampah dibuang di tempat sampah di depan rumah,
lalu ada petugas kebersihan yang mengambil. Secara umum
kebersihan rumah cukup.

2. Dalam rumah
a. Pencahayaan & Penerangan : pencahayaan dan
penerangan cukup baik dan rumah terang
b. Kebersihan & Kerapihan : rumah tampak tertata rapi
c. Ventilasi : Ada 4 ventilasi yang
terdapat di dalam rumah dan di buka setiap hari.
d. Jamban : Memiliki satu buah kamar
mandi yang bersatu dengan WC, dengan kloset jongkok.
e. Sumber air minum : Keluarga mengatakan
menggunakan sumber air minum dari air sumur yang
direbus, kadang juga dariair gallon isi ulang.
J. Pengetahuan, Sikap dan Peilaku
1. Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan ?
Tn. R mengatakan tidak mengetahui masalah kesehatan.
2. Keputusan apa yang telah diambil keluarga untuk mengatasi
masalah ?
Keluarga mengatakan kalau ada keluarga yang sakit hanya di
belikan obat di warung, jika tidak ada perbaikan baru dibawa
ke Puskesmas pucangsawit.
3. Tindakan perawatan apa yang dilakukan oleh keluaga untuk
mengatasi masalah ?
Jika keluarga ada yang kurang enak badan hanya di lakukan
tindakan kerokan dan dibelikan obat di warung.
4. Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk menata
lingkungan yang dapat menunjang kesehatannya ?
Keluarga mengatakan menata rumah agar tetap bersih dan rapi
5. Apakah keluarga telah memanfaatkan pelayanan kesehatan bila
mempunyai masalah kesehatan ?
Keluarga mengatakan belum memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang ada.

II. ANALISA DATA


DIAGNOSA
No DATA
KEPERAWATAN
1. Data subjektif : Perilaku cenderung
- Tn. R mengatakan bahwa dia dan anaknya merokok bersiko
sehari menghabiskan 1-2 bungkus rokok
Data objektif :
- Keluarga mempunyai kebiasaan merokok dan
anggota keluarganya mengganggap itu hal biasa.

2. Data subjektif :
- Tn. R mengatakan keluarganya jarang cuci tangan Kurang
sebelum makan dan setelah pulang bekerja. pengetahuan
- Tn. R tidak mengetahui cara untuk cuci tangan yang
benar

Data objektif :
- Keluarga tampak tidak mengerti resiko kebiasaan
yang di lakuannya.

3. Data subjektif :
- Tn. R mengatakan jika keluarga ada yang tidak enak Ketidakefektifan
badan sering di lakukan kerokan dan diberi obat dari pemeliharaan
warung. kesehatan
Data objektif :
- Keluarga Tn. R tidak memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada
III. SKORING DIAGNOSA KEPERAWATAN
Rumus
Diagnosa Criteria Skor Bobot
menghitung

Perilaku 1. Sifat Masalah :


cenderung a. Aktual 3 1 3/3 x 1 = 1

bersiko b. Resiko/Ancaman 2

Kesehatan 1

c. Keadaan sejahtera/
diagnosis sehat
2. Kemungkinan Masalah dapat
diubah 2
1 2 1/2 x 2 = 1
a. Mudah
b. Sebagian 0

c. Tidak dapat
3. Kemungkinan Masalah dapat
dicegah : 3
2 1 2/3 x 1 = 2/3
a. Tinggi
b. Cukup 1

c. Rendah
4. Menonjolnya Masalah
a. Masalah dirasakan dan 2 1 2/2 x 1 = 1

harus segera ditangani 1

b. Ada masalah tetapi tidak


0
perlu ditangani
c. Masalah tidak dirasakan
Jumlah total Hasil
1+1+2/3+1 =
3 2/3
Rumus
Diagnosa Criteria Skor Bobot
menghitung

Kurang 1. Sifat Masalah :


pengetahu a. Aktual 3 1 1/3 x 1 = 1

an b. Resiko/Ancaman Kesehatan 2

c. Keadaan sejahtera/ 1

diagnosis sehat
2. Kemungkinan Masalah dapat
diubah : 2
1 2 1/2 x 2 = 1
a. Mudah
b. Sebagian 0

c. Tidak dapat
3. Kemungkinan Masalah dapat
dicegah : 3
2 1 1/3 x 1 = 1/3
a. Tinggi
b. Cukup 1

c. Rendah
4. Menonjolnya Masalah
a. Masalah dirasakan dan 2 1 2/2 x 1 = 2/2

harus segera ditangani


1
b. Ada masalah tetapi tidak
0
perlu ditangani
c. Masalah tidak dirasakan
Jumlah total Hasil
1+1+1/3+2/2 =
3 1/3
Rumus
Diagnosa Criteria Skor Bobot
menghitung

Ketidakefe 1. Sifat Masalah :


ktifan a. Aktual 3 1 1/3 x 1 = 1/3

pemelihar b. Resiko/Ancaman Kesehatan 2

aan c. Keadaan sejahtera/ 1

kesehatan diagnosis sehat


2. Kemungkinan Masalah dapat
diubah 2
1 2 0/2 x 2 = 0
a. Mudah
b. Sebagian 0

c. Tidak dapat
3. Kemungkinan Masalah dapat
dicegah : 3
2 1 3/3 x 1 = 1
a. Tinggi
b. Cukup 1

c. Rendah
4. Menonjolnya Masalah
a. Masalah dirasakan dan 2 1 2/2 x 1 = 1

harus segera ditangani


1
b. Ada masalah tetapi tidak
0
perlu ditangani
c. Masalah tidak dirasakan
Jumlah total Hasil
1/3+0+1+1 = 2
1/3

IV. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Perilaku cenderung bersiko (3 2/3)
2. Kurang pengetahuan (3 1/3)
3. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (2 1/3)
V. INTERVENSI
Nama KK : Tn. R
Alamat : Pucangsawit RT 01 RW 01

No Dx.Kep Intervensi keperawatan

1. Perilaku cenderung 1. - Berikan pendidikan kesehatan tentang


bersiko rokok
- Motivasi keluarga untuk memberikan
suport perokok aktif.

2. Kurang pengetahuan 2. - Berikan pendidikan kesehatan tentang


cuci tangan (PHBS)
- Anjurkan membuat tempat cuci tangan.
- Motivasi keluarga pentingnya PHBS

3. Ketidakefektifan 3. - Berikan pendidikan kesehatan tentang


pemeliharaan pemanfaatan fasilitas kesehatan.
kesehatan - Anjurkan keluarga memanfaatkan fasiltas
kesehatan yang ada.

VI. IMPLEMENTASI
Tgl No Implementasi Evaluasi formatif paraf
Dx.Kep
Sabtu, 16 1 -Memberikan Subjektif : Tn. R mengatakan mau di berikan
April pendidikan pendidikan kesehatan tentang rokok
2022 kesehatan Objektif : Tn. R mampu menjawab evaluasi
tentang rokok. yang diberikan

2 -Memberikan Subjektif :Tn. R mengatakan mau di berikan


pendidikan pendidikan kesehatan tentang cuci tangan

kesehatan Objektif :keluarga tampak mengamati dan


tentang cuci memahami pendidikan kesehatan tentang cuci
tangan (PHBS). tangan

-Memberikan
Subjektif: Tn. R mengatakan mau di berikan
pendidikan pendidikan kesehatan tentang fasilitas yang
3 kesehatan bisa di kunjungi keluarga jika sakit.
tentang Objektif: Tn. R mampu menjawab evaluasi
pemanfaatan yang diberikan
fasilitas
kesehatan

-motivasi
Minggu, keluarga untuk
17 April 1 memberikan Subjektif: Tn.R dan anaknya mengatakan
2022 suport perokok mau berhenti untuk merokok
aktif
Objektif: keluarga mengatakan sudah
untuk berhenti berupaya untuk mengajak anggota keluarga
yang merokok untuk berhenti

- menganjurkan
penyediaan
2 fasilitas cuci
Subjektif: Keluarga mengatakan mau
tangan menyediakan alat cuci tangan walaupun
seadanya.

Objektif: keluarga tampak mengerti


- Anjurkan
keluarga
3 memanfaatkan
Objektif: pasien mengatakan mau memakai
fasiltas fasilitas kesehatan yang ada jika salah satu
kesehatan yang anggota keluarganya sakit
ada. Subjektif:keluarga mengerti dan mampu
memanfaatkan faskes secara maksimal
-memotivasi
keluarga akan
Senin, 18 pentingnya
April 2 PHBS Objektif: keluarga mengatakan mau
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
2022 demi menjaga keluarga tetao sehat

Subjektif:keluarga mampu memperagakan


dan menjelaskan PHBS

VII. EVALUASI SUMATIF


Tgl Diagnosa kep Evaluasi Paraf
Selasa, Perilaku cenderung S : Tn. R mengatakan mau di berikan
19 bersiko pendidikan kesehatan tentang rokok
April O : Pasien mengatakan mau perlahan
2022 mengurangi rokok.
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervanesi
- motivasi keluarga untuk memberikan
suport perokok aktif untuk mengurangi
rokoknya

Kurang pengetahuan S : Tn. R mengatakan mau di berikan


pendidikan kesehatan tentang cuci tangan

O :keluarga tampak mengerti dan


memahami pendidikan kesehatan tentang
cuci tangan

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi
- Motivasi keluarga pentingnya PHBS

S :Tn. R mengatakan mau di berikan


Ketidakefektifan pendidikan kesehatan tentang fasilitas
pemeliharaan kesehatan yang bisa di kunjungi keluarga jika sakit
walaupun sakit ringan

O : pendidikan kesehatan telah di berikan

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

- Anjurkan keluarga memanfaatkan


fasiltas kesehatan yang ada.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA
DESA PUCANG SAWIT RW 01

Oleh :
16. Afdhani Dwi muryani (202114001)
17. Afifah Hanum Kusuma (202114002)
18. Afrida Rezania Mawarni (202114003)
19. Amaliya Tika Yustira (202114004)
20. Anggraini Ulviapuri (202114005)
21. Anik Nurrohmah (202114006)
22. Anis Rohmawati (202114007)
23. Anisa Nur Shihah (202114008)
24. Anisa Rahmawati (202114009)
25. Anisa Wina Pertiwi (202114010)
26. Anisya Rizki Utami (202114011)
27. Annisa Nurindah Havilawati (202114012)
28. Annisa Putri Damayanti (202114013)
29. Arnita Waluya (202114014)
30. Arum Ayu Paramita (202114015)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK

A. Pokok Bahasan : Bahaya Merokok


B. Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian merokok
2. Kandungan rokok
3. Perokok aktif dan pasif
4. Bahaya merokok
5. Penyakit akibat merokok
6. Alasan menghindari rokok
7. Bahaya merokok dalam rumah
8. Cara menghindari rokok
C. Sasaran : Keluarga Tn. R
D. Waktu: Sabtu,16 April 2022
E. Tempat : Rumah Tn. R Pucang Sawit RT 01 RW 01
F. Tujuan :
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang bahaya
merokok terhadap tubuh, peserta penyuluhan mampu mengerti
mengenai dampak menggunakan atau mengkonsumsi rokok.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan
mampu :
a. Menjelaskan pengertian rokok secara benar
b. Menyebutkan kandungan rokok
c. Menjelaskan bahaya merokok
d. Menyebutkan penyakit akibat merokok
e. Mengetahui mengapa orang merokok
f. Menyebutkan tips berhenti merokok
g. Menyebutkan upaya pencegahan
G. Kegiatan Belajar Mengajar
No Kegiatan Respon masyarakat Waktu
1 Pendahuluan 5 menit
a. Penyampaian salam a. Membalas salam
b. Perkenalan b. Memperhatikan
c. Menjelaskan topic penyuluhan c. Memperhatikan
d. Menjelaskan tujuan d. Memperhatikan
e. Menjelaskan waktu pelaksanaane. Memperhatikan
2 Penyampaian materi Memperhatikan 30 menit
1. Materi penjelasan dan
a. Pengertian rokok mencermati materi
b. Kandungan rokok
c. Bahaya merokok
d. Penyakit akibat merokok
e. Mengapa orang merokok
f. Tips berhenti merokok
g. Upaya pencegahan
2. Memberikan kesempatan untuk Bertanya
bertanya
3. Menjawab pertanyaan peserta Memperhatikan
jawaban
3 Penutup 5 menit
a. Menyimpulkan hasil penyuluhan Memperhatikan
b. Mengakhiri dengan salam Menjawab salam

H. Metode : Ceramah dan tanya jawab


I. Media : Leaflet/ Poster
J. Evaluasi :
Audience mampu :
1. Menjelaskan yang dimaksud dengan rokok
2. Menyebutkan 2 dari 3 kandungan rokok
3. Menyebutkan 3 dari 5 bahaya merokok
4. Menyebutkan 4 panyakit yang dapat ditimbulkan akibat merokok
5. Mengidentifikasi beberapa penyebab alasan orang merokok
6. Menyebutkan 3 tips berhenti merokok
7. Menyebutkan upaya pencegahan merokok
K. Materi
Terlampir
LAMPIRAN MATERI

BAHAYA MEROKOK

A. Pengertian Rokok
Merokok adalah suatu perilaku menghisap rokok yang terkandung zat –
zat yang berbahaya yang dapat menimbulkan gangguan pada organ tubuh.
B. Kandungan Rokok
1. Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen, dan setidaknya
200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan dan 43 jenis
lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh.
2. Racun utama bagi rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.
a. Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan
menempel pada paru-paru, mengandung bahan kimia yang
beracun, sebagian merusak sel paru-paru dan menyebabkan kanker.
b. Nikotin adalah zat aditif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran
darah. Zat yang bersifat karsinogen, dan memicu kanker paru yang
mematikan.
c. Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam
darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.
C. Perokok Aktif dan Pasif.
1. Perokok Aktif adalah orang yang merokok
2. Perokok Pasif adalah orang yang menghirup asap rokok dari orang
yang merokok
D. Bahaya Kesehatan Bagi Perokok Pasif
1. Bahaya asap rokok bila dihirup anak :
Pertumbuhan anak terganggu, resiko terjangkit infeksi saluran
pernafasan, asma, batuk
2. Bahaya asap rokok bagi ibu hamil :
Keguguran, kematian bayi dalam kandungan, bayi lahir premature
E. Penyakit Akibat Merokok
1. Kanker mulut
2. Kanker paru-paru
3. Kanker perut
4. Kanker payudara
5. Penyakit jantung
6. Stroke
7. Kemandulan
8. Bronchitis
9. Osteoporosis
F. Alasan Menghindari Rokok
1. Rokok melemahkan pikiran, ketagihan, cemas, dan gelisah
2. Mempunyai kebugaran dan penampilan yang segar
3. Akan menghemat uang
4. Asap rokok akan merusak kesehatan keluarga dan lingkungan
5. Tidak menambah polusi alam dan turut memelihara kesehatan
lingkungan dengan udara bersih
G. Bahaya Merokok dalam Rumah
1. 4000 bahan kimia berbahaya dihisap setiap tarikan nafas
2. Zat beracun menempel di dinding, karpet, perabotan, dan akan
dilepaskan kembali ke udara
3. Sistem ventilasi tidak menghilangkan partikel dan gas beracun di udara
walaupun menggunakan filtrasi udara
4. Bagi rumah yang menggunakan AC dan buka tutup pintu dapat
terkontaminasi asap rokok
H. Bagaimana Cara Menghindari Rokok
1. Tidak membeli rokok
2. Melakukan hobi yang menyenangkan setiap kali ingin merokok
3. Meminta teman atau keluarga yang tidak merokok untuk
mengingatkan agar tidak merokok
4. Setiap kali ada keinginan merokok, tunggu sampai 10 menit , tarik
nafas dalam genggam kepalan tangan erat – erat dan cobauntuk santai,
dorongan merokok akan hilang
5. Luangkan lebih banyak waktu untuk orang yang tidak merokok
Referensi :
Dian, K. 2019. Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok Pada Remaja.
Yogyakarta :UII Jurnal Keperawatan Anak . Vol 1, No. 1
Jacksen, A. 2017. Bye..Bye..Smoke. Jakarta : Nexxmedia.
Kemenkes RI. 2020. Pedoman Teknik Konseling Kesehatan Remaja Bagi
TenagaKesehatan. Jakarta : Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat
KementerianKesehatan RI
Perry dan Potter. 2018 .Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses, danPraktik. Edisi 4. Jakarta : EGC
Puryanto. 2017. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan
dan SikapSiswa Tentang Bahaya Rokok. Semarang : STIKES
Telogorejo
Putri. 2020. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Rokok
Terhadap PerilakuMerokok Pada Siswa Kelas II SMK Bhinneka
Patebon Kendal. Kendal :STIKES Kendal
Lampiran
Leaflet

Anda mungkin juga menyukai