Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS RESUME MINI-CX

PADA PASIEN Tn.A DENGAN TERPASANG WSD

DI BANGSAL ANGGREK 1 DI RS. Dr. Mowardi

Nama : Ridho Ridwan


NIM :202114114

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA
2021/2022
A. Latar Belakang
Perawatan luka meerupakan bagian dari ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan
yang telah memperoleh banyak perhatian sejak dahulu. Dengan makin
banyaknya inovasi terbaru dalam perkembangan produk-produk perawatan luka
tersebut membuktikan bahwa metode perawatan luka telah berkembang.
Perubahan profil pasien mendukung kompleksitas perawatan luka dimana pasien
dengan kondisi penyakit degeneratif dan kelainan metabolik semakin banyak
ditemukan dimana perawatan yang tepat diperlukan agar proses penyembuhan
luka bisa tercapai dengan optimal.
Peran perawat sangat dibutuhkan pada cara kerja asepsis yang berhubungan
dengan perawatan luka dan cara melakukan tindakan dengan cara steril. Perawat
dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang adekuat terkait
dengan proses perawatan luka. Managemen keperawatan luka tersebut harus
mengedepankan pertimbangan biaya(cost effetivenss), kenyaman(comfort) dan
keamanan(safety). Secara umum, perawatan luka yang berkembang pada saat ini
ditekankan pada intervensi yang melihat sisi klien dari perbagai dimensi, yaitu
dimensi fisik, psikis, ekonomi dan sosial.
B. Tujuan
1. Untuk membersihkan luka
2. Mencegah infeksi
3. Memberikan pengobatan pada luka
C. Manfaat
1. Memberikan rasa nyaman
2. Mengevaluasi tingkat kesembuhan luka
3. Mencegah masuknya kuman atau kotoran kedalam luka
D. Tinjauan Teori
1. Pengertian
Perawatan luka adalah tindakan merawat luka dengan upaya untuk
mencegah infeksi, membunuh atau menghambat pertumbuhan kuman/bakteri
pada kulit dan jaringan tubuh lainnya.
2. Indikasi
Luka baru maupun luka lama, luka post operasi, luka bersih, luka kotor
3. Prosedur
Peralatan :
a) Seperangkat set perawatan luka steril
b) Sarung tangan steril
c) Pinset 3 (2 anatomis, 1 sirugis)
d) Gunting
e) Balutan kassa dan kassa steril
f) Kom untuk larutan antiseptic/larutan pembersih
g) Salep antiseptic
h) Depress
i) Lidi kapas
j) Plester/hepafic
k) Bengkok
l) Perlak pengalas
m) Kantong sampah

Tahap Orientasi
a) Memberikan salam
b) Memperkenalkan diri
c) Menjelaskan tujuan dan prosedur
d) Menanyakan kesiapan pasien
Tahap Kerja
a) Mencuci tangan
b) Menjaga privasi
c) Mengatur posisi yang nyaman
d) Pasang perlak pengalas
e) Mendekatkan alat dan menyiapkan alat
f) Lepaskan plester dengan melepaskan ujung dan menariknya dengan
perlahan, sejajar pada kulit dan mengarah pada balutan. Jika masih
terdapat plester pada kulit bersihkandengan kapas NaCL.
g) Observasi karakter dan jumlah drainase pada balutan
h) Buang balutan kotor pada bengkok atau kantong sampah
i) Lepas sarung tangan dan buang pada kantong sampah atau bengkok
j) Buka bak instrumen steril
k) Siapkan larutan yang akan digunakan
l) Pakai sarung tangan steril
m) Inspeksi luka
n) Bersihkan luka dengan larutan antiseptic
o) Pegang kassa yang dibasahi larutan tersebut dengan pinset steril,
gunakan 1 kassa 1 kali usapan
p) Bersihkan dari area kurang terkontaminasi ke rea terkontaminasi
q) Gerakan dengan tekanan progresif menjauh dari insisi atau tepi luka
r) Gunakan kassa baru untuk mengeringkan luka
s) Berikan salep antiseptic pada luka
t) Pasang kassa steril kering pada insisi atau luka
u) Balut luka menggunakan plester
v) Lepas sarung tangan dan buang pada kantong sampah
w) Bantu pasien pada posisi yang nyaman lalu cuci tangan
Fase Terminasi
a) Membereskan alat
b) Mengevaluasi perasaan pasien
c) Melakukan rencana tindak lanjut
d) Berpamitan
e) Memberikan salam

4. Hasil Pengkajian Fokus Terhadap Tindakan Yang Dilakukan


DS: terdapat selang di rongga torak
DO:
- Terdapat luka pemasangan WSD
- Pasien tampak lemas

TD: 120/119mmhg RR: 20


N: 103x/menit SpO2: 98%

5. Masalah Utama Yang Ditemukan Melalui Analisa Data


Resiko infeksi berhubungan dengan efek tindakan infasif

6. Hasil Evaluasi Dan Tindakan Yang Dilakukan (Internal,Eksternal)


1. Evaluasi hasil setelah intervensi
Pasien mengatakan sakit kepala
2. Evaluasi eksternal
Tindakan yang saya lakukan sesuai SOP atau prosedur yang ada, akan
tetapi untuk tindakan yang saya lakukan tidak melakukan dokumentasi
secara tertulis hanya saja menyampaikan secara verbal dan kurang
memperhatikan prinsip steril. Hal ini menjadi evaluasi saya untuk lebih
berhati-hati dan teliti saat melakukan tindakan.

7. Kesimpulan Dan Saran


a. Kesimpulan
Luka adalah kerusakan kontinuitas kulit, mukosa membran dan tulang
atau organ tubuh lain. Luka yang terjadi pada seseorang memerlukan
perhatian khusus agar tidak terjadi komplikasi seperti infeksi yang
menghambat penyembuhan luka. Perawat harus memiliki pengetahuan
dan keterampilan klinis untuk memberikan perawatan luka yang
berkualitas. Selain itu perawat juga perlu memperhatikan prinsip dalam
perawatan luka, karena perawat harus bisa memberikan perawatan
dengan tetap menjaga kesteriliannya.
b. Saran
Dengan adanya pengetahuan mengenai konsep perawatan luka ini
diharapkan dapat dijadikan pedoman dan sumber pengetahuan untuk diri
kita sendiri maupun merawat orang lain.
Selain itu sebagai seorang yang berprofesi sebagai perawat, sebaiknya
cukup pengetahuan untuk menjelaskan kepada pasien mengenai tujuan
perawatan dan proses penyembuhan luka agar pasien sadar akan
pentingnya diberikan perawatan luka.

8. Daftar Pustaka
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia. Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.
2. ANALISA DATA

NO TGL/ JAM DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


1. Selasa 07 Ds : Efek prosedur invasif Resiko infeksi
desember
2021
(09:00WIB) Do :

-keadan umum pasien


kesadaran E4V5M6 nafas
sepontan terpasang ,terpasang
O2 5liter dan DC
-TTV
TD : 120/90 mmHg
N : 103 x /menit
S : 36oC
RR:28
SPO: 99

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS DIAGNOSA


Resiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasif
4. RENCANA KEPERAWATAN
N TGL/ DIANGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONALI TTD/
O JAM KRITERIA NAMA
HASIL
1 Selasa 07 Resiko infeksi Setelah dilakukan
1. Observasi tanda 1. Untuk
desember berhubungan Tindakan asuhan
2021 dengan efek keperawatan gejala infeksi mengetahui
prosedur selama 1x8 jam,
(09.00) pada pasien keadaan
invasif diharapkan luka
pada pemsangan pasien
2. Lakukan
WSD tetap bersih
perawatan luka 2. Mencegah
1. Pasien tidak
infeksi pada
terdapat tanda 3. Kolaborasi
luka
gejala infeksi dengan dokter
dalam pemberian 3. Terapi
2. Tidak tejadinya
analgesik farmakologis
pembengkaka
n

3. Menunjukkan
perilaku hidup
sehat
5. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NO TGL/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON TTD/
JAM NAMA
1 Selasa , Resiko infeksi
07 b/d tindakan S : pasien mengatakan nyeri
1. Mengobservasi tanda
Desember invasif
2021 gejala infeksi pada sedikit berkurang

09.30 pasien O : pasien tampak rileks


WIB

2. Lakukan perawatan luka S : pasien bersedia

O : luka tampak bersih

3.Kolaborasi dengan dokter


S : pasien bersedia diberikan
dalam pemberian
terapi obat
O : pasien kooperatif
6. EVALUASI FORMATIF
NO TGL/ DIAGNOSA EVASULASI TTD/
JAM NAMA
1. Selasa , Resiko infeksi b/d tindakan S : pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
07 invasif O : Luka pasien tampak bersih
Desember
2021 A: Masalah teratasi

(09.45) P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai