Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN

MANAJEMEN NYERI PADA PASIEN SINDROMA STEVEN JHONSON

DISUSUN OLEH :

PIPIN WIDYANINGRUM (520083)

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TELOGOREJO

SEMARANG 2021
LAPORAN ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN
MANAJEMEN NYERI

1. Tindakan keperawatan Melakukan teknik manajemen nyeri


yang dilakukan Manajemen nyeri adalah adalah suatu kumpulan prosedur medis
yang bertujuan untuk meredakan atau menghilangkan nyeri pada
pasien (Wiknjosastro, 2012)
Nyeri adalah sensoris subyektif dan emosional yang tidak
menyenangkan yang di dapat terkait dengan kerusakan jaringan
actual maupun potensial/menggambarkan kondisi terjadinya
kerusakan (Musrifatul., Hidayat. 2010)
Nyeri persalinan adalah pengalaman sensorik dan emosional yang
bervariasi dari menyenangkan sampai tidak menyenangkan yang
dikaitkan dengan persalinan dan melahirkan.( NANDA 2015-2017)
2. Dignosa keperawatan N y e r i a k u t berhubungan proses inflamasi
3. Tujuan tindakan Untuk membantu klien dalam mengontrol rasa nyeri, mengurangi
nyeri dan Meningkatkan kenyamanan pasien (Wiknjosastro, 2012)
4. Prinsip-prinsip tindakan a. Prinsip yang dilakukan steril
dan rasional R: untukmencegahterjadinyainfeksi
b. Tindakan dilakukan secara tepat dan benar
R: untukmengurangiresikoterjadinyainfeksi
c. Salam terapeutik dan memperkenalkan diri
R: membina hubungan saling percaya
d. Mengidentifikasi pasien dengan benar (cek nama dan tempat
tanggal lahir pada gelang)
R: mengidentifikasi pasien untuk keselamatan pasien
e. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
R: menerapkan etika keperawatan dan menjelaskan tujuan yang
akan dilakukan, meminimalkan ansietas selama prosedur
dilakukan
f. Menanyakan kesiapan klien
R: mengurangi kecemasan pada klien
g. Menutup tirai
R: menghormati dan menjaga privasi pasien
h. Mencuci tangan
R: mencegah transmisi mikroorganisme
i. Mengajarkan teknik manajemen nyeri dan meminta pasien untuk
mendemonstrasikan
j. R : Untuk mengetahui cara/teknik yang diajarkan ke pasien
berhasil dipraktekan dengan baik atau tidak Monitor TTV dan
kaji keluhan setelah diajarkan teknik manajemen nyeri
R : Untuk mengetahui kondisi pasien dan TTV pasien
selanjutnya.
(NIC NOC)
5. Analisa tindakan 1. Fase Pra Interaksi
a. Persiapan klien
Memberi tau dan menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
yang akan dilakukan kepada pasien mengenai manajemen
nyeri
b. Persiapan alat
- Baskom
- Waslap
- Air hangat
- Musik
2. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik dan memperkenalkan diri
b. Mengidentifikasi pasien dengan benar (cek nama dan tempat
tanggal lahir pada gelang)
c. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
d. Menanyakan kesiapan klien
e. Menjaga privasi dengan tutup tirai
f. Mencuci tangan
3. Fase Kerja
a. Lakukan pengkajian skala, lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi dan kualitas nyeri
b. Observasi reaksi non verbal
c. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
d. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi seperti suhu
ruangan,pencahayaan dan kebisingan
e. Pilih dan lakukam penanganan nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan interpersonal)
f. Ajarkan teknik non farmakologi seperti:
a. Kompres dingin/hangat
b. Massage kulit
c. Buli-buli panas
d. Relaksasi seperti lingkungan yang tenang, posisi yang
nyaman dan nafas dalam.
e. Tekhnik distraksi/guided imaginary
Mengalihkan perhatian ke stimulus lain seperti
mendengarkan musik
g. Farmakologis (diberikan oleh dokter)
1) Nyeri ringan ( skala nyeri 1-3) : pemberian OAINS
2) Nyeri sedang ( Skala Nyeri 4-6) : pemberian OAINS
politerapi (sebaiknya dari kelompok kimia yang berbeda
atau pemberian opioid)
3) Nyeri berat ( Skala Nyeri 7-10) : pemberian opioid atau
morfin
4) Obat nyeri yang aman untuk ibu hamil saat persalinan
yaitu ketorolac, naproxen, dan aspirin
h. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
i. Cuci tangan

4. Fase Terminasi
a. Merapikan klien
b. Melakukan evaluasi tindakan
c. Membereskan alat
d. Berpamitan
e. Membuka tirai
f. Mencuci tangan
g. Dokumentasi
6. Bahaya yang mungkin 1. Pasien akan kaget saat diminta untuk memejamkan mata.
terjadi akibat tindakan pencegahannya lakukan komunikasi terapeutik yang benar
tersebut dan cara berikan penjelasan dan prosedur yang akan dilakukan sampai
pencegahan pasien mengerti.
2. Jika tidak saling percaya dan klien tidak kooperatif maka latihan
napas dalam tidak akan efektif dan klien akan merasa tambah
kesakitan.
3. Pencegahannya Jangan banyak menyinggung perasaan klien,
bina hubungan saling percaya dan lakukan tindakan sesuai
dengan prosedur
4. Hasil yang didapat Setelah dilakukan manajemen nyeri diharapkan pasien dapat rileks
dan makna
5. Identifikasi tindakan 1. Monitoring KU & TTV
keperawatan lainnya 2. Kolaborai pemberian obat analgetik
yang dapat dilakukan 3. Catat instensitas nyeri
untuk mengatasi 4. Amati warna kulit, kelembaban suhu
masalah/diagnosa 5. Berikan posisi aman dan nyaman
tersebut (NIC NOC)
6. Evaluasi diri tentang Tindakan ini telah dilakukan sesuai prosedur dan prinsip
pelaksanaan tindakan dengan benar. Saya merasa puas memberikan latihan teknik
tersebut manajemen nyeri

REFERENSI

Alimul, Aziz,H.2006.Pengantar kebutuhan dasar manusia 1.Salemba Medika.Jakarta.


Brunner & Suddarth.2002.Keperawatan Medikal Bedah.(Edisi 8,Vol.3).E G C . Jakarta.

Doengoes, Marilynn E. 2000. Rencana  Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk  


Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan pasien. EGC. Jakarta

Team KDKK 1.2012. Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan 1. Yogyakarta

http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik/article/view/153

Anda mungkin juga menyukai