Anda di halaman 1dari 4

KUNCI JAWABAN

SOAL KEPERAWATAN 2016

I. PILIHAN GANDA
1. D 11. B
2. A 12. D
3. D 13. D
4. C 14. D
5. D 15. D
6. B 16. B
7. D 17. A
8. A 18. D
9. D 19. D
10. C 20. B

II. ESSAY
1. Tahapan Komunikasi Terapeutik
- Pra Interaksi
Dimulai sebelum kontak pertama perawat – klien. Tugas perawat : mengeksplorasi
diri. Analisis diri. Menggali perasaan, fantasi dan rasa takut dalam diri sendiri ;
menganalisis kekuatan dan keterbatasan professional diri sendiri ; mengumpulkan
data tentang klien jika memungkinkan dan merencanakan untuk pertemuan
pertama dengan klien.
- Tahap Orientasi
Tahap dimana perawat pertama kali bertemu dengan klien. Tugas perawat dalam
tahap ini meliputi : menetapkan alasan klien untuk mencari bantuan ; membina rasa
percaya, penerimaan dan komunikasi terbuka; menggali pikiran, perasaan dan
tindakan – tindakan klien ; mengidentifikasi masalah klien dan merumuskan bersama
kontrak yang bersifat yang bersifat saling menguntungkan dengan mencakupkan
nama, peran, tanggung jawa, harapan, tujuan, tepat pertemuan, kondisi untuk
terminasi dan kerahasiaan.
- Tahap Kerja
Tahap komunikasi terapeutik yang ketiga ini adalah tahap dimana perawat memulai
kegiatan komunikasi. Tugas perawat pada tahap ini menggali stressor yang relevan ;
meningkatkan pengembangan penghayatan dan penggunaan mekanisme koping
klien yang konstruktif, serta membahas dan atasi perilaku resisten.
- Tahap Terminasi
Tahap ini adalah tahap dimana perawat akan menghentikan interaksi dengan klien,
tahap ini bisa merupakan tahap perpisahan atau terminasi sementara ataupun
perpisahan atau terminasi akhir. Tugas perawat pada tahap ini adalah membina
realitas tentang perpisahan, meninjau kemampuan terapi dan pencapaian tujuan –
tujuan serta menggali secara timbale balik perasaan penolakan, kesedihan dan
kemarahan serta perilaku yang terkait lainnya.
2. Proses Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis untuk
dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi
pasien baik fisik, mental, social maupun spiritual dapat ditentukan. Tahap ini
mencakup yaitu pengumpulan data, analisis data dan penetuan masalah kesehatan
serta keperawatan.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia
(status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana
perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi
secara pasti untuk menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah
dan merubah (Carpenito, 2000)
3. Rencana Keperawatan
Semua tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien beralih dari
status kesehatan saat ini ke status kesehatan yang diuraikan dalam hasil yang
diharapkan. (Gordon, 1994). Merupakan pedoman tertulis untuk perawatan klien.
Rencana perawatan terorganisasi sehingga setiap perawat dapat dengan cepat
mengidentifikasi tindakan perawatan yang diberikan.
4. Implementasi Keperawatan
Merupakan tahap inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang
spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan
pada nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh
karena itu rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor –
faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien.
5. Evaluasi
Perencanaan evaluasi memuat criteria keberhasilan proses dan keberhasilan
tindakan keperawatan. Eberhasilan proses dapat dilihat dengan jalan
membandingkan anatar proses dengan pedoman/rencana tersebut. Sedangkan
keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan anatar tingkat
kemandirian pasien dalam kehidupan sehari – hari dan tingkat kemajuan kesehatan
pasien dengan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.

3. Asuhan Keperawatan Ny. Y


1. Pengkajian
Data Pasien
Nama : Ny. Y
Keluhan Utama :
Luka robek 30 cm dibagian kaki kanan, post debridement. Tidak mau bergerak sama
sekali, gelisah, tidak mau makan.
TTV. TD : 130/70 mmHg, N : 78x/m, R : 18x/m, S : 37,5 0 C.
Analisa Data
Data Penyebab Masalah
DS : Terputusnya Kontinuitas Nyeri
Klien mengeluh nyeri luka Jaringan
post debridement. Luka Post debridement Kerusakan Integritas Kulit
DO :
k/u Gelisah
TD : 130/70 mmHg
N : 78 x/m
R : 18 x/m
S : 37,50 C
Klien tidak mau bergerak
Luka robek 30 cm

2. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b.d Terputusnya Kontinuitas Jaringan . ditandai dengan adanya luka robek
30 cm post debridement, klien gelisah, klien mengeluh nyeri, klien tidak mau
bergerak
2. Kerusakan Integritas Kulit b.d Luka Post Debridement ditandai dengan luka
robek 30 cm.

3. Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Nyeri Nyeri dapat 1. Lakukan pendekatan pada 1. Hubungan yang baik
berkurang atau klien dan keluarga membuat klien dan keluarga
hilang. 2. Kaji tingkat intensitas dan kooperatif
Kriteria hasil : frekuensi nyeri 2. Tingkat intensitas nyeri dan
- Nyeri berkurang 3. Jelaskan pada klien frekuensi menunjukkan skala
atau hilang penyebab dari nyeri nyeri
- Klien tampak 4. Observasi tanda – tanda 3. Memberikan penjelasan
tenang vital akan menambah
5. Melakukan kolaborasi pengetahuan klien tentang
dengan tim medis dalam nyeri
pemberian analgetik 4. Mengetahui perkembangan
klien
5. Merupakan tindakan
dependent perawat, dimana
analgetik berfungsi untuk
memblok stimulasi nyeri
Kerusaka Mencapai 1. Kaji kulit dan identifikasi 1. Mengetahui sejauh mana
n penyembuhan luka pada tahap perkembangan perkembangan luka
Integritas pada waktu yang luka mempermudah dalam
Kulit sesuai 2. Kaji lokasi, ukuran, warna, melakukan tindakan yang
Kriteria hasil : bau serta jumlah tipe cairan tepat
- Tidak ada tanda – luka 2. Mengidentfikasi tingkat
tanda infeksi 3. Pantau peningkatan suhu keparahan luka akan
seperti pus 4. Lakukan perawatan luka mempermudah intervensi
- Luka bersih tidak aseptic 3. Suhu tubuh meningkat dapat
lembab dan kotor 5. Setelah debridement, ganti diidentifikasikan adanya
- Tanda – tanda balutan sesuai kebutuhan proses peradangan
vital dalam batas 6. Kolaborasi pemberian 4. Teknik aseptic membantu
normal antibiotik pemulihan luka
5. Balutan diganti agar tidak
terjadi infeksi
6. Antibiotic berguna untuk
mematikan microorganism
pada daerah yang beresiko
terjadi infeksi

4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan

4. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan merupakan system yang proses mengubah makanan dan menyerap
sari makanan yang berupa nutrisi – nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Organ dalam
system pencernaan yaitu mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, anus.

Anda mungkin juga menyukai