N
o
1
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
mandiri
Mandiri
1. Gunakan pendekatan yang
1) Untuk membangun hubungan
menenangkan.
terapeutik antar anak dan
2. Jelaskan semua prosedur dan apa
petugas kesehatan.
yang dirasakan selama prosedur.
2) Agar klien maengetahui dan
3. Pahami perspektif pasien terhadap
memahami setiap proses dan
situasai stress.
prosedur yang diberikan
4. Temani pasien untuk memberikan
3) Agar petugas mudah untuk
keamanan dan mengurangi takut.
mengkaji keadaan pasien.
5. Dorong keluarga untuk menenami
4) Untuk mengurangi rasa takut
anak.
yang dirasakn pasien Karen
6. Bantu pasien mengenal situasi yang
apenyakitnya.
menimbulkan kecemasan.
5) Untuk membantu memberi
7. Dengarkan dengan penuh perhatian .
dukungan kepada pasien.
8. Identifikasi kecemasan.
6) Agar pasien lebih memahami
9. Dorong pasien untuk mengungkapkan
mengenal proses penyakitnya
perasaan,ketakutan,persepsi.
dan mengurangi rasa cemas.
10. Indtruksikan pasien menggunakan
7) Untuk membantu penedekatan
teknik relaksaasi.
dengan pasien saat melakukan
kolaborasi
tindakan keperawatan.
Berikan obat untuk mengurangi kecemasan. 8) Untuk mengetahui tingkat
Do :-
Rasional
KH:
Mampu mengontrol nyeri
(tahu penyebab nyeri,
mampu menggunakan
teknik nonfarmakologi
untuk mengurangi nyeri)
Melaporkan bahwa nyeri
berkurang dengan
menggunakan manajemen
Mandiri
1. Ajurkan ke klien untuk membersihkan
daerah yang terkena dengan sabun
antiseptik dan air sebelum tidur.
2. Ajurkan pasien menggunakan bedak
selisil 2 % untuk anti biotik sistemik
Mandiri
1. Mengurangi rasa gatal karna
reaksi bakteri.
2. Sebagai antibiotik sistemik
Kolaborasi
Menghambat sintesis protein
bakteri.
Kolaborasi
Pemberian antibiotik misalnya mupirosin 5 %
Mandiri
1. Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehesif termasuk
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kual
itas dan faktor presipitasi.
Mandiri
nyeri
Menyatakan rasa nyaman
setelah nyeri berkurang
Nanah menghilang
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat.
2. Kolaborasi untuk pemberian analgetik
( memperidin )
Mandiri
Mandiri
tahu
klien
untuk
jangan
dapat
memberikan
petunjuk pengobatan
2. Dengan adanya cubitandan
garukan akan menimbulkan
trauma baru pada kulit.
Tampak adanya
penyebaran diskrit
Tampak adanya
papul,eritema dan postul
kanalikuli.
Tidak ada penyebaran
diskrit.
kulit
dapat
mencegah
terjadinya
rasa
yang
akan
dengan
dokter
sering
Kolaborasi:
1. Kolaborasi
3. Pembersihan
dalam
memperhambat
penyembuhan
membantu
melancarkan sirkulasi.
5. Pendidikan kesehatan dapat
meningkatkan
koping
dan
personal hygine
Kolaborasi
1. Penggunaan
anti
histamine
mempercepat
proses
pemulihan.
2. Mencegah perluasan infeksi
5
dalam waktu 3x 24
setelah
dilakukan
keperawatan
pasien
tentang
jam Mandiri
tindakan
pengetahuan
penyakit
Mandiri
1. Dengan
kondisi
mengetahui
ini
diperhatikan
maka
perlu
tindakan
bertambah.
Do:
KH:
klien mengerti tentang
prognosis, perawatan, dan
mampu membuat
-
keputusan.
Klien dapat mengenal
tentang
a. Pengetahuan penyakit scabies
b. Pencegahan
c. Perawatan diri, missal kebutuhan
hygines
rutin
personal
Kolaborasi
hygine
4
5
serta
hygine lingkungan.
heksa klorida 1 %.
mencegah berulangnya
penyakit dan
mudah
digunakan,
dan
komplikasinya.
membari iritasi
SUMBER : Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin Prof.Dr.Dr.Adhi Djuanda 2011. Asuhan Keperawatan NANDA NIC-NOC 2013.
1
2
3
seperti
Gangguan rasa nyaman b.d Gejala terkait penyakit d.d Klien mengatakan gatal terutama dirasakan pada malam hari
Gangguan pola tidur b.d Peningkatan rasa gatal d.d Klin mengatakan gatal terutama dirasakan pada malam hari
Nyeri b.d Proses inflamasi d.d klien mengatakan dikedua sela jari tangan yng terasa nyeri Klien mengatakan muncu nanah dikedua
sela jari
Kerusakan integritas kuli b.d Kerusakan barier kulit d.d Tampkadanya lecet, Tampak adanya erosi, Tampak adanya eksoriasi, Tampak
adanya krusta , Tampak adanya kanalikuli ,Tampak adanya penyebaran diskrit
Kurang pengetahuan b.d Kerusakan barier kulit d.d Klien mengatakan karena sangat gatal pasien selalu menggaruk ,Tampak adanya
nodul diskrit nodul di batang penis dan scrotum
jarang