Anda di halaman 1dari 13

SKENARIO 5 Seorang wanita usia 28 tahun datang dengan keluhan gatal dan kemerahan pada kulit, klien mengeluh

gatal setiap habis menuci pakaian dengan detergen. Dx. Medis : Dermatitis Data Fokus Data Subjektif 1. Klien mengeluh gatal setelah setiap habis mencuci pakaian dengan detergen Data Objektif 1. Terlihat kemerahan pada kulit klien

Data Tambahan Data Subjektif 1. klien mengeluh nyeri 2. klien mengatakan pola tidurnya tidak efektif 3. klien mengatakan merasa cemas terhadap kondisi penyakitnya 4. klien mengatakan tidak mengerti tentang penyakitnya 5. klien mengeluh tidak percaya diri 6. klien tidak tahu resiko penyebaran infeksi Data Objektif 1. Memungkinan ditemukan pruritus pada kulit klien 2. Pada saat pemeriksaan fisik ditemukan adanya tandatanda infeksi 3. Ditemukannya adanya lesi yang terlokalisir pada kulit klien 4. Ditemukan adanya eritema 5. adanya edema pada muka terutama pada palpebra dan bibir

6. Adanya pertahanan tubuh klien tidak adekuat ditandai dengan kerusakan integritas kulit. 7. Adanya factor predisposisi genetic pada keluarga klien 8. Klien tampak gelisah 9. Klien tidak mempunyai pengetahuan yang cukup untuk menghindari pemajanan pathogen.

Analisa Data Data DS : Klien mengeluh gatal setelah setiap habis mencuci pakaian dengan Masalah Gangguan integritas kulit Etiologi Reaksi inflamasi yang ditandati dengan kulit yang tampak kemerahan yang disertai rasa gatal

detergen. DO : 1. Terlihat kemerahan pada kulit klien 2. Adanya pruritus pada kulit klien 3. Pada saat pemeriksaan fisik

ditemukan adanya tanda-tanda infeksi 4. Adanya lesi yang terlokalisir pada

kulit klien 5. Adanya eritema 6. Adanya edema pada muka terutama pada palpebra dan bibir DS : 1. Klien mengatakan merasa cemas Kecemasan Kondisi penyakit, kerusakan luas pada jaringan kulit.

terhadap kondisi penyakitnya 2. Klien mengatakan tidak tahu resiko penyebaran infeksi DO : 1. klien tampak gelisah 2. klien tidak mempunyai pengetahuan yang cukup untuk menghindari

pemajanan pathogen.

DS : - klien mengatakan tidak mengerti tentang penyakitnya. Klien mengatakan tidak tahu cara

Resiko tinggi serangan penyakit

Predisposisi genetik, perubahan hormon, status nutrisi, infeksi, serta stres emosional.

mengatasi penyakitnya. DO : 1. Adanya factor predisposisi genetic pada keluarga klien 2. Pertahanan tubuh klien tidak adekuat ditandai dengan kerusakan integritas kulit 3. klien tampak gelisah

INTERVENSI NO DX 1. 1. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan reaksi inflamasi setelah tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan gangguan integritas kulit sampai hilang. berkurang dengan Dengan 2.evaluasi kerusakan jarinan dan 2. apabila masih belum mencapai perkembangan jaringan pertumbuhan kriteria evaluasi 5x24 jam maka perlu dikaji ulang faktor-faktor penghambat pertumbuhan dan dilakukan 1. tingkatkan asupan nutrisi 1.diet TKTP diperlukan asupan untuk dari DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL PARAF

meningkatkan

kebutuhan pertumbahan jaringan.

kriteria hasil : - Gatal berkurang - Eritema hilang -Pruritus hilang

perbaikan dari lesi. 3. lakukan intervensi untuk perawatan ditempat khusus untuk mencegah infeksi. Monitor dan evaluasi adanya tanda dan gejala komplikasi. Pemantauan yang ketat terhadap TTV dan pencatatan setiap perubahan yang serius pada fungsi respiratorius, renal, atau

mencegah komplikasi

gastrointestinal dapatt mendeteksi dengan cepat dimulainya suatu infeksi. 4. kolaborasi untuk kolaborasi glukokortikoid pemberian misalnya methil

pemberian kortikosteroid

prednisolon 80-120mg per oral ( 1,5 2 mg/ kg/BB/ hari). 5. kolaborasi pemberian antibiotik untuk pemberian antibiotik untuk infeksi dengan sebaiknya antibiotik yang diberikan berdasarkan hasil kultur kulit, mukosa, dan sputum. Dapat dipakai injeksi gentamisin 2-3x 80 mg IV (1-1,5mg/KgBB) setiap

pemberian.

NO DX 2.

DIAGNOSA

TUJUAN

INTERVENSI

RASIONAL

PARAF

Kecemasan berhubungan dengan penyakit, kerusakan pada kulit.

setelah tindakan

dilakukan kaji tanda verbal dan non verbal kaji tanda verbal dan non verbal kecemasan, dampingi pasien dan kecemasan, dampingi pasien dan

kondisi keperawatan selama lakukan tindakan bila menunjukan lakukan tindakan bila menunjukan 3x24 jam diharapkan luas kecemasan pada prilaku merusak prilaku merusak

jaringan klien hilang. Dengan kriteria hasil : 1.Klien cemas merasa terhadap

kondisi penyakitnya 2.Klien mengatakan tahu resiko penyebaran infeksi 3. gelisah hilang

hindari konfrontasi

konfrontasi dapatt meningkatkan rasa marah, menurunkan kerjasama dan mungkin memperlambat

pertumbuhan mulai melakukan tindakan untuk mengurangi rangsangan eksternal mengurangi kecemasan. Beri yang tidak perlu.

lingkungan yang tenanng dan suasana penuh istirahat. Orientasikan pasien terhadap orientasi dapat menurunkan

prosedur rutin dan aktivittas yang kecemasan. diharapkan. beri kesempatan kepada pasien dapat menghilangkan ketegangan untuk ansietasnya. mengungkapkan terhadap kekhawatiran yang tidak di ekspresikan. waktu untuk perasaan,

berikan privasi untuk pasien dan memberi orang terdekat

mengekspresikan

menghilangkan cemas, dan perilaku adaptasi. Adanya keluarga dan teman-teman yang dipilih pasien melayani aktivitas dan pengalihan (misalnya: membaca) akan

menurunkan perasaan terisolasi. koaborasi meningkatkan relaksasi dan

Berikan anti cemas sesuai menurunkan kecemasan. indikasi contohnya diazepam.

NO DX 3.

DIAGNOSA

TUJUAN

INTERVENSI

RASIONAL

PARAF

Resiko

tinggi setelah

dilakukan Beritahu pasien / orang terdekat informasi mengenai dosis, aturan dan efek meningkatkan

dibutuhkan perawatan

untuk diri,

serangan penyakit tindakan berulang berhubungan dengan predisposisi genetik, perubahan hormon, nutrisi, serta emosional. status infeksi, stres

keperawatan selama pengobatan, diet yang dianjurkan, menambah 3x24 jam diharapkan resiko serangan berulang terjadi dan pembatasan aktivitas yang pengobatan komplikasi.

kejelasan dan

efektivitas mencegah

tinggi dapat dilakukan. penyakit tidak

menghindari infeksi sekunder.

pasien dan orang tua harus menjaga

kondisi kulit dan menjaga lipatan kulit agar tetap bersih dan kering. Berikan dukungan. dukungan positif akan memberikan dukungan motivasi pada pasien dan orang untuk meningkatkan upaya dalam menurunkan resiko serangan penyakit berulang.

IMPLEMENTASI NO DX 1. IMPLEMENTASI DAN HASIL MANDIRI 1. Meningkatkan asupan nutrisi hasil : kebutuhan nutrisi klien sudah terpenuhi 2. mengevaluasi kerusakan jaringan dan perkembangan pertumbuhan jaringan hasil : kerusakan jaringan masih terlihat KOLABORASI memberikan obat antibiotik hasil : obat masuk melaluii oral PARAF

2.

MANDIRI 1. mengkaji tanda verbal dan non verbal kecemasan, dampingi pasien dan lakukan tindakan bila menunjukan prilaku merusak hasil : klien mengeluh takut dengan penyakitnya. 2. mengorientasikan pasien terhadap prosedur rutin dan aktivittas yang diharapkan. hasil : klien mengikuti prosedur yang diberikan KOLABORASI Memberikan anti cemas sesuai indikasi contohnya diazepam hasil : klien tampak tenang

3.

MANDIRI 1. Memberitahu pasien / orang terdekat mengenai dosis, aturan dan efek pengobatan, diet yang dianjurkan, dan pembatasan aktivitas yang dapat dilakukan. Hasil : klien tampak mengerti dengan yang dijelaskan 2. memberikan dukungan kepada klien. Hasil : klien tampak lebih tenang setalah diberikan dukungan

DIAGNOSA

EVALUASI

PARAF

DX 1

S : klien mengatakan sudah tidak gatal-gatal lagi O : eritema hilang A : masalah keperawwatan teratasi sebagian P : intervensi keperawatan dihentikan

DX 2

S : klien mengatakan cemas berkurang O : klien tampak tenang tidak gelisah A : masalah keperawatan teratasi P : intervensi dihentikan

DX 3

S : klien mengatakan mengerti tentang penyakitnya O : klien tampak tenang karena sudah mempunyai pengetahuan tentang penyakitnya A : masalah keperawwatan teratasi P intervensi dihentikan EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai