DOSEN PEMBIMBING:
Evy Aristawati, S.Kep.Ns., Mkep
(343005800)
Hari :
Tanggal :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga
dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Berat Badan Berlebih
pada Klien Obesitas” dengan baik dan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah
SWT atas limpahan nikmat sehat dari-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran .
1. Ibu Evy Aristawati, S.Kep.Ns., M.Kep. sebagai pembimbing mata kuliah Praktik Klinik
Keperawatan Dasar yang telah memberikan informasi yang sangat bermanfaat dalam
perkuliahan selama ini.
2. Teman-teman jurusan DIII Keperawatan Kampus Pasuruan yang tidak kami sebutkan
satu persatu yang juga telah memberikan semangat dan motivasi untuk dapat
menyelesaikan laporan ini.
3. Semua pihak yang terlibat yang belum kami dapat sebutkan satu persatu.
Semoga penyusunan laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan
kepada para pembaca.
1. Konsep Medis
obesitas secara pasti terjadi karena familial. Lebih lanjut, kembar identik biasanya
sepanjang hidup mereka, jika mereka hidup dalam lingkungan yang sama, atau sekitar
5 pon jika lingkuangan hidup mereka berbeda dengan nyata. Hal ini sebagian terjadi
karena kebiasaan makan yang berasal dari masa kanak-kanak, tetapi biasanya di
yakini bahwa ada kemiripan yang dekat antara kedua anak kembar yang di kendalikan
secara genetik. Gen dapat mengatur tingkat makan dengan berbagai cara, termasuk
(1) kelainan genetic pusat makanan untuk mengatur tingkat penyimpanan energy
tinggi atau rendah, dan (2 ) kelainan faktor psikis secara herediter, baiknya
mekanisme “pelepasan “.
menyebabkan obesitas pada beberapa turunan tikus dan mencit. Pada suatu turunan
tikus,lemak, musah di simpan di dalam jaringan asdiposa, tetapi jumlah lipase peka
hormone dalam jaringan asiposa sangat berkurang, sehingga hanya sedikit lemak
yang dapat dikeluarkan, keadaan ini jelas menyebabkan jalur satu arah, lemak secara
terus menerus disimpan walaupun tidak pernah dilepaskan. Pada satu turuana muncit
yang gemuk. Terdapat kelebihan sintetase asam lemak. Oleh sebba itu, mekanisme
genetic yang serupa merupakan penyebab obesitas yang mungkin pada manusia.
b. Faktor psikologis ( gangguan emosi )
sebabkan oleh faktor psikogenik. Barangkali faktor psikogenik yang paling sering
berperan pada obesitas adalah gagasan yang berbahaya bahwa kebiasaan makan yang
sehat memerlukan tiga kali sehari, dan setiap kali makan harus penuh. Banyak anak di
paksa mengikuti ini oleh para orang tua yang selalu semangat, dan anak-ansk terus
seseorang diketahui mengalami kenaikan berat badan yang besar selama atau sesudah
keadan yang menekan, seperti kematian orang tua, penyakit yang berat, atau karena
ketegangan
secara berlebihan dan menjadi gemuk. Lesi sedemikian juga menyebabkan kelebihan
secara bertahap, sehingga menggambarkan bahea obesitas pada manusia, juga dapat
Manun pada orang gemuk normal, jampir tidak ditemukan adanya kerusakan
hifotalamus atau pusat makan neurogenik lain berbeda dengan orang gemuk, di
Laju pembentukan sel baru terutama cepat pada beberapa tahun pertama
kehidupan, dan semakin besar laju pemyimpanan lemak. Pada anak yang gemuk,
jumlah sel sering kali sampai 3 kali lipat jumlah selemak pada anak normal.
Walaupun demikian, setelah akil balik, jumlahsel lemak tetap hampir sama sepanjang
sisa kehidupan. Oleh karena itu telah disarankan bahwa kelebihan nutrisi pada anak
terutama pasa masa bayi dan sebagian kecil Selma masa kanal-kanak yang lebih
kelebihan sel lemak di anggap memiliki pengaturan lemak lebih tinggi oleh
Pada orang yang mrnjadi gemuk pada usi pertengahan obesitas atau usia tua,
sebagian besar obesitas di sebabkan oleh hipertrofi dari sel lemak yang sudah ada,
e. Aktivitas fisik
Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang
cenderung mengomsumsi makanan yang kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas
hipotermia terjadi ketika tubuh Anda kehilangan panas lebih cepat daripada yang
dingin atau air dingin. Tetapi paparan yang terlalu lama pada lingkungan yang lebih
dingin dari tubuh Anda dapat menyebabkan hipotermia jika Anda tidak berpakaian
dengan tepat atau tidak dapat mengontrol kondisi. Kondisi spesifik yang mengarah ke
hipotermia meliputi: · Mengenakan pakaian yang tidak cukup hangat untuk cuaca
tertentu · Berada di luar ruangan terlalu lama · Memakai baju yang basah · Jatuh ke
air, seperti dalam kecelakaan perah · Tinggal di rumah yang terlalu dingin, entah dari
pemanasan yang buruk atau terlalu banyak pendingin udara. Hipertermi dapat
disebabkan karena gangguan otak atau akibat bahan toksik yang mempengaruhi pusat
pengaturan suhu. Zat yang dapat menyebabkan efek perangsangan terhadap pusat
Terutama toksin polisakarida, yang dilepas oleh bakteri toksi/ pirogen yang
dihasilkan dari degenerasi jaringan tubuh dapat menyebabkan demam selama keadaan
Faktor penyebabnya :
Fungsi tiroid
Pemindaian MRI otak dengan fokus hipotalamus dan hipofisis, bila terindikasi secara
klinis
F. Penatalaksanaan
Umumnya pengobatan pada obesitas ditunjukkan pada program perbaikan gizi.
Namun demikian perlu diperhatikan pula tentang faktor psikososial yang mengizinkan
atau memperkuat sikap anak untuk makan banyak dan kurang bergerak. Untuk itu
penanganan obesitas melibatkan dokter anak, psikologi perkembangan psikiater anak,
pekerja sosial, ahli gizi, dan perawat. Keterlibatan keluarga adalah mutlak unutk
keberhasilan terapi.
Dalam pengaturan makanan anak obesitas perlu diperhatikan beberapa di bawah ini :
a. Kalori : Harus sesuai dengan kebutuhan normal, dihitung berdasarkan BB ideal yang
sesuai untuk TB saat itu.
b. Diet seimbang : karbohidrat 50% kalori, lemak 35% kalori, protein cukup untuk
tumbuh kembang normal.
c. Pembagian kalori harus sedemikian rupa, sehingga salah satu porsi tidak boleh
melebihi 1000 kalori.
d. Untuk dan jenis makanan harus yang dapat diterima oleh anak serta tidak dipaksa
makan makanan yang tidak disukai
e. Tidak ada petunjuk khusus tentang jenis makanan yang dilarang atau diretriksi tanpa
alasan.
Untuk meningkatkan penggunaan energi, latihan jasmani yang lbih intensif menjadi
pilihan pertama. Pilihlah kegiatan yang disukai anak tersebut sesuai dengan umurnya.
Menurunkan berat badan dengan obesitas berat sebaiknya tidak melebihi 500 g tiap
minggunya. Untuk menurunkan BB sebanyak 500g tiap minggu. Jumlah energi yang
harus dikurangi setiap minggunya kira-kira 3250 kkal atau tiap harinya 450-500 kka.
Perhatikan faktor lingkungan bilamana terdapat gangguan emosional, maka psikoterpi
diperlukan. Penatalaksanaan Medis.
BAB 2
2. Konsep Keperawatan
A. Hasil pengkajian sesuai diagnose medis
1. Identitas Pasien
Identitas klien Nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku/bangsa,
pendidikan, pekerjaan, pendapatan, alamat, dan nomor register.
2. Riwayat kesehatan
2. Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan metabolik / endokrin dapat menyatakan tak normal, misal :
hipotiroidisme, hipopituitarisme, hipogonadisme, sindrom cushing (peningkatan
kadar insulin).
3. Pola fungsi kesehatan
a) Aktivitas istirahat
Kelemahan dan cenderung mengantuk, ketidakmampuan / kurang keinginan
untuk beraktifitas.
b) Sirkulasi
Pola hidup mempengaruhi pilihan makan, dengan makan akan dapat
menghilangkan perasaan tidak senang : frustasi
c) Makanan / cairan
Mencerna makanan berlebihan
d) Kenyamanan
Pasien obesitas akan merasakan ketidaknyamanan berupa nyeri dalam
menopang berat badan atau tulang belakang
e) Pernafasan
Pasien obesitas biasanya mengalami dipsnea
B. Diagnosa Keperawatan
1. Pohon masalah / patofisiologi keperawatan sesuai diagnose medis
Keturunan, pola makan, aktivitas, obat-obatan/suplemen
Sesak nafas
Kondisi terkait
C. Intervensi Keperawatan (NIC NOC):
Keterangan :
6. Sangat Berat
7. Berat
8. Sedang
9. Ringan
10. Tidak ada
X : Sebelum intervensi
Y : Setelah intervensi
3 Intoleransi Aktivitas b/d Tujuan : setelah dilakukan asuhan NIC :
Gaya hidup kurang gerak keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan
aktivitas pasien kembali normal Activity Therapy
Definisi :
Ketidakcukupan energi NOC : Activity Tolerance 1. Kolaborasikan dengan tenaga
psikologis atau fisiologis rehabilitasi medik dalam merencanakan
untuk melanjutkan program terapi yang tepat
No Indikator 1 2 3 4 5 2. Bantu klien untuk mengidentifikasi
atau menyelesaikan aktifitas
1 Energi aktivitas yang mampu dilakukan
kehidupan sehari-hari yang
2 TTV 3. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten
harus atau yang ingin
3 Status yang sesuai dengan kemampuan fisik,
dilakukan.
kardiopulmonar psikologi dan social
Batasan i 4. Bantu untuk mengidentifikasi dan
Karakteristik : 4 kelemahan mendapatkan sumber yang diperlukan
- Respon tekanan darah 5 ADLs untuk aktivitas yang diinginkan
abnormal terhadap 5. Bantu untuk mendapatkan alat bantuan
aktivitas aktivitas seperti kursi roda, krek
Keterangan : 6. Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas
- Respon frekwensi
jantung abnormal 1. Tidak adekuat yang disukai
terhadap aktivitas 7. Bantu klien untuk membuat jadwal
2. Sedikit adekuat latihan diwaktu luang
- Perubahan EKG yang
mencerminkan aritmia 3. Cukup adekuat 8. Bantu pasien/keluarga untuk
- Perubahan EKG yang mengidentifikasi kekurangan dalam
4. Sebagian adekuat beraktivitas
mencerminkan iskemia
- Ketidaknyamanan setelah 5. Adekuat 9. Sediakan penguatan positif bagi yang
beraktivitas aktif beraktivitas
- Dipsnea setelah 10. Bantu pasien untuk mengembangkan
beraktivitas X : Sebelum intervensi motivasi diri dan penguatan
- Menyatakan merasa letih Y : Setelah intervensi 11. Monitor respon fisik, emosi, social dan
spiritual
- Menyatakan merasa
lemah
Faktor Yang
Berhubungan :
- Tirah Baring atau
imobilisasi
- Kelemahan umum
- Ketidakseimbangan
antara suplai dan
kebutuhan oksigen
- Imobilitas
- Gaya hidup monoton
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA
Nama : Nn. P
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 20 tahun
Status perkawinan : Belum kawin
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMK
Alamat : Jl. Baitul Makmur 09, Kel. Kranggan Kota Mojokerto
No. Reg : 525xxx
Tanggal MRS : 26 Juni 2020
Tanggal pengkajian : 26 Juni 2020
DATA PSIKOSOSIAL
A. Pola komunikasi : Baik, pasien mampu menjawab pertanyaan yang diajukan dengan baik
B. Orang yang paling dekat dengan klien : Orang tua
C. Rekreasi
Hobby : Berkebun
Penggunaa waktu senggang : Berkumpul dengan keluarga
D. Dampak dirawat di RS : Pasien tidak dapat bekerja dan pola makan harus dibatasi
E. Hubungan dengan orang lain/interaksi social : Hubungan pasien dengan perawat serta
dengan pasien lain baik dalam suatu hubungan
F. Keluarga yang dihubungi bila diperlukan : Ny. H (Ibu klien)
DATA SPIRITUAL
A. Ketaatan beribadah
SMRS=pasien sholat 5 waktu
MRS=pasien sholat 5 waktu dengan duduk
B. Keyakinan terhadap sehat/sakit
Pasien mengatakan percaya bahwa sakit yang dialami bisa membaik seiring dengan usaha
dan berdo’a
C. Keyakinan terhadap penyembuhan
Pasien yakin sembuh jika diobati
D.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Kesan umum/keadaan umum : Baik
B. Tanda-tanda vital
Suhu tubuh : 36 oC Nadi : 100x/menit
Tekanan darah : 110/70 mmHg Respirasi : 26x/menit
Tinggi badan : 155 cm Berat badan : SMRS = 84 kg
MRS = 84,2 kg
C. Pemeriksaan kepala dan leher
1. Kepala dan rambut
a. Bentuk kepala : simetris tidak ada benjolan
Ubun-ubun : tertutup
Kulit kepala : bersih, tidak ada lesi
b. Rambut : hitam
Penyebaran dan keadaan rambut : penyebaran merata
Bau : wangi
Warna : hitam
c. Wajah : simetris, ekpresi wajah grimace
Warna kulit : pucat
Struktur wajah : bulat
2. Mata
a. Kelengkapan dan kesimetrisan : lengkap, simetris kanan dan kiri
b. Kelopak mata (palpebra) : normal
c. Konjungtiva dan sclera : baik
d. Pupil : isokor
e. Kornea dan iris : kornea bening dan iris coklat gelap
f. Ketajaman penglihatan/visus : tidak terkaji
g. Tekanan bola mata : tidak terkaji
3. Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum nasi : normal, tidak ada polip
b. Lubang hidung : bersih
c. Cuping hidung : tidak ada pernapasan cuping hidung
4. Telinga
a. Bentuk telinga : simetris
Ukuran telinga : sedang
Ketegangan telinga : normal
b. Lubang telinga : bersih
c. Ketajaman pendengaran : tajam
5. Mulut dan faring
a. Keadaan bibir : bibir kering
b. Keadaan gigi dan gusi : bersih
c. Keadaan lidah : bersih
d. Orofaring : tidak ada pembengkakan tonsil, tidak ada peradangan
6. Leher
a. Posisi trachea : simetris
b. Tiroid : tidak ada inflasi dan tidak ada pembesaran tiroid
c. Suara : tidak ada perubahan
d. Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
e. Vena jugularis : tidak ada pembesaran vena jugularis
f. Denyut nadi karotis : terasa
D. Pemeriksaan integument (kulit)
a. Kebersihan : kulit bersih
b. Kehangatan : akral hangat
c. Warna : sawo matang
d. Tekstur : turgor <2 detik
e. Kelembaban : lembab
f. Kelainan pada kulit : kulit pucat
E. Pemeriksaan payudara dan ketiak
a. Ukuran dan bentuk payudara : tidak terkaji
b. Warna payudara dan areola : tidak dikaji
c. Kelainan-kelainan payudara dan putting : tidak dikaji
d. Axilla dan Clavicula : tidak dikaji
F. Pemeriksaan Thorak/dada
1. Inspeksi Thorax
a. Bentuk Thorax : simetris
b. Pernapasan
Frekuensi : 25x/menit
Irama : reguler
c. Tanda-tanda kesulitan bernapas : tidak ada kesulitan bernafas
2. Pemeriksaan Paru
a. Palpasi getaran suara (Vokal Fremitus) : sama kanan kiri
b. Perkusi : sonor
c. Auskultasi
Suara napas : vesikuler
Suara ucapan : suara paru kanan dan kiri terdengar sama
Suara tambahan : tidak ada suara tambahan
3. Pemeriksaan Jantung
a. Inspeksi dan palpasi
Pulsasi : tidak ada pulsasi
Ictus cordis : ICS 5 line mid Clavikula Sinistra selebar 1 cm
b. Perkusi : Kanan atas : ICS II lineal Parasternal Sinistra. Kiri atas : ICS III mid
Clavikula Sinistra
Batas-batas jantung : Kanan bawah : ICS IV lineal parasternal sinistra. Kiri bawah :
ICS IV lineal clavikula sinistra
c. Auskultasi
Bunyi Jantung I : Parasternal line dextra ICS II, parasternal line dextra ICS IV,
parasternal line sinistra ICS II, mid clavikula line sinistra ICS V
Bunyi Jantung II : Tunggal pada ICS V sebelah kiri sternum diatas apex
Bunyi Jantung Tambahan : tidak ada bunyi jantung tambahan
Bising/Murmur : tidak ada bising
Frekuensi denyut nadi : 110 x/menit
CRT : 3 detik
G. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
Bentuk abdomen : Inspeksi (Buncit terdapat lipatan)
Benjolan/massa : tidak ada benjolan
Bayangan pembuluh darah abdomen : tidak ada bayangan pembuluh darah abdomen
b. Auskultasi
Peristaltic usus : 7x/menit
Bunyi jantung anak/BJA : tidak ada bunyi jantung anak
c. Palpasi
Tanda nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
Banjolan/massa : tidak ada benjolan
Tanda-tanda ascites : tidakada tanda-tanda ascites
Hepar : tidak ada pembesaran hepar
Lien : tidak ada pembesaran lien
Titik McBurney : tidak ada titik McBurney
d. Perkusi
Suara Abdomen : timpani
Pemeriksaan ascites : tidak ada ascites
H. Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya
1. Genetalia
a. Rambut pubis : tidak dikaji
b. Meatus urethra : tidak dikaji
c. Kelainan-kelainan pada genetalia eksterna dan daerah inguinal : tidak dikaji
2. Anus dan perineum
a. Lubang anus : bersih
b. Kelainan-kelainan pada anus : tidak ada kelainan pada anus
c. Perineum : tidak ada pembengkakan, benjolan dan perineum
I. Pemeriksaan Muskuloskeletal
a. Kesimetrisan otot : simetris
b. Pemeriksaan oedem : tidak ada oedem
c. Kekuatan otot : 5,5,5,5
d. Lingkar lengan : 26 cm
e. Kelainan-kelainan pada ekstremitas dan kuku : kesulitan dalam pergerakan
J. Pemeriksaan Neurologi
a. Tingkat kesadaran (secara kuantitatif)/GCS: 15 (E: 4, M: 6, V: 5) Composmentis
b. Tanda-tanda rangsangan otak : Brud zinki (+) kaku kuduk (+) kerning (+)
Syaraf otak (Nervus Cranialis) : Olfalitorius (+) Optikus
(+) Okulomotorius (+) troglear (+) trigemanalis (+)
ubdusen (+) facialis (+) vestibulokohlear (+)
c. Fungsi motorik : tidak ada atropi
d. Fungsi sensorik : penglihatan (+), penciuman (+), pendengaran (+), peraba
baik
e. Reflek
1. Reflek fisiologis : Bisep (+), Trisep (+), Brakiokardialis (+), Patela (+), Asites (+),
Abdomen (+)
2. Reflek patologis : Bobinski (-) Sordon (-) Oppenheim (-) Gonda (-) Chaddock (-)
Sauffei (-)
K. Pemeriksaan Status Mental
a. Kondisi emosi/perasaan : status emosi kurang baik
b. Orientasi : Adanya kecemasan terhadap berat badan
c. Proses berpikir (ingatan, atensi, keputusan, perhitungan) : baik
d. Motivasi (kemauan) : motivasi pasien untuk sembuh baik
e. Persepsi : persepsi pasien baik
f. Bahasa : bahasa Indonesia
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Diagnose Medis : Obesitas
B. Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang medis
1. Laboratorium :
Hemoglobin ↓ 14 g/dL (13.2 - 17.3 g/dL)
Hematokrit ↓ 37 % (33 - 45 %)
Leukosit ↓ 6.4 ribu/ul (5.0 - 10.0 ribu/uL)
Trombosit ↓ 294 ribu/ul (150 - 440 ribu/uL)
Eritrosit ↓ 5 juta/uL (4.40 - 5.90 juta/uL)
Hipotiroidisme : Kongenital
Gula Darah Puasal : 170mg/dl
PENATALAKSANAAN DAN TERAPI
Adanya diet khusus dari kolaborasi perawat dan ahli gizi
ANALISA DATA
UMUR : 20 tahun
Ketidakseimbangan Nutrisi
lebih dari kebutuhan
Sesak nafas
Mudah lelah
Aktivitas terganggu
Intoleransi Aktivitas
UMUR : 20 tahun
TGL
NO TGL MUNCUL TT
TERATASI
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berat Badan Berlebih b/d Rata-
rata aktivitas fisik harian kurang
dari yang dianjurkan menurut
UMUR : 20 tahun
Keterangan :
5.Sangat Berat
4. Berat
3. Sedang
2.Ringan
1. Tidak ada
3 Intoleransi Aktivitas b/d Tujuan : setelah dilakukan asuhan NIC :
Gaya hidup kurang gerak keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan
Definisi : aktivitas pasien kembali normal Activity Therapy
Ketidakcukupan energi
psikologis atau fisiologis - Kolaborasikan dengan tenaga
untuk melanjutkan rehabilitasi medik dalam merencanakan
atau menyelesaikan aktifitas program terapi yang tepat
NOC : Activity Tolerance
kehidupan sehari-hari yang - Bantu klien untuk mengidentifikasi
harus atau yang ingin aktivitas yang mampu dilakukan
dilakukan. No Indikator 1 2 3 4 5 - Bantu untuk memilih aktivitas konsisten
1 Energi yang sesuai dengan kemampuan fisik,
Batasan Karakteristik : 2 TTV psikologi dan social
- Respon tekanan darah 3 Status - Bantu untuk mengidentifikasi dan
abnormal terhadap kardiopulmonar mendapatkan sumber yang diperlukan
aktivitas untuk aktivitas yang diinginkan
- Respon frekwensi i - Bantu untuk mendapatkan alat bantuan
jantung abnormal 4 kelemahan aktivitas seperti kursi roda, krek
terhadap aktivitas 5 ADLs - Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas
- Perubahan EKG yang yang disukai
mencerminkan aritmia Keterangan : - Bantu klien untuk membuat jadwal
- Perubahan EKG yang latihan diwaktu luang
mencerminkan iskemia - Bantu pasien/keluarga untuk
- Ketidaknyamanan setelah 6. Tidak adekuat mengidentifikasi kekurangan dalam
beraktivitas beraktivitas
7. Sedikit adekuat Sediakan penguatan positif bagi yang
- Dipsnea setelah -
beraktivitas 8. Cukup adekuat aktif beraktivitas
- Menyatakan merasa letih - Bantu pasien untuk mengembangkan
9. Sebagian adekuat
- Menyatakan merasa motivasi diri dan penguatan
lemah 10. Adekuat - Monitor respon fisik, emosi, social dan
spiritual
X : Sebelum intervensi
Y : Setelah intervensi
CATATAN KEPERAWATAN
UMUR : 20 tahun
1 27/06/2020
14.00 1
09.00
09.20
09.40
3.
12.45
13.25
16.00
EVALUASI
UMUR : 20 tahun
NO.
TANGGAL TANGGAL
DX
27 Juni 2020
KEP. TANGGAL TANGGAL
28 Juni 2020
29 Juni 2020 30 Juni 2020
1
S: S: S: S:
P : Lanjutkan P : Lanjutkan
P : Lanjutkan intervensi intervensi
intervensi
2
S: S: S:
O : RR : 26x/mnt
A : masalah belum O : RR : 25x/mnt O : RR : 23x/mnt
teratasi A : masalah belum A : masalah sudah
teratasi teratasi
P : lanjutkan
intervensi P : lanjutkan P : Hentikan
intervensi intervensi
3
S: S: S:
P : lanjutkan P : lanjutkan
intervensi intervensi P : Hentikan
intervensi