Anda di halaman 1dari 11

UTS

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

Dosen Pengampu : Aditya Rahman, S.Kep.,Ners

Disusun Oleh :

Lusi marifatun hasanah 1800001017


TINGKAT II

AKADEMI KEPERAWATAN RS. EFARINA PURWAKARTA


TAHUN 2019/2020
Jl. Bungursari No.1 CibeningPurwakartaJawa Barat, Indonesia
1. Buatlah konsep asuhan keperawatan sesuai penyakit sistem integumen dan jelaskan
sejauh mana proses keperawatan yang sesuai dengan kasus yang diambil dari sistem
tersebut ?
Konsep Asuhan Keperawatan

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

1. Identitas Pasien
2. Keluhan Utama.
Biasanya pasien mengeluh gatal, rambut rontok.
3. Riwayat Kesehatan.
a) Riwayat penyakit sekarang
Tanyakan sejak kapan pasien merasakan keluhan seperti yang ada pada keluhan
utama dan tindakan apa saja yang dilakukan pasien untuk menanggulanginya.
b) Riwayat penyakit dahulu
Apakah pasien dulu pernah menderita penyakit seperti ini atau penyakit kulit
lainnya.
c) Riwayat penyakit keluarga
Apakah ada keluarga yang pernah menderita penyakit seperti ini atau penyakit
kulit lainnya.
d) Riwayat psikososial
Apakah pasien merasakan kecemasan yang berlebihan. Apakah sedang mengalami
stress yang berkepanjangan.
e) Riwayat pemakaian obat
Apakah pasien pernah menggunakan obat-obatan yang dipakai pada kulit, atau
pernahkah pasien tidak tahan (alergi) terhadap sesuatu obat

POLA FUNGSIONAL GORDON


a) Pola persepsi dan penanganan kesehatan
Tanyakan kepada klien pendapatnya mengenai kesehatan dan penyakit. Apakah
pasien langsung mencari pengobatan atau menunggu sampai penyakit tersebut
mengganggu aktivitas pasien.
b) Pola nutrisi dan metabolisme
 Tanyakan bagaimana pola dan porsi makan sehari-hari klien ( pagi, siang dan
malam )
 Tanyakan bagaimana nafsu makan klien, apakah ada mual muntah, pantangan
atau alergi
 Tanyakan apakah klien mengalami gangguan dalam menelan
 Tanyakan apakah klien sering mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran
yang mengandung vitamin antioksidant
c) Pola eliminasi
 Tanyakan bagaimana pola BAK dan BAB, warna dan karakteristiknya
 Berapa kali miksi dalam sehari, karakteristik urin dan defekasi
 Adakah masalah dalam proses miksi dan defekasi, adakah penggunaan alat
bantu untuk miksi dan defekasi.
d) Pola aktivitas/olahraga
 Perubahan aktivitas biasanya/hobi sehubungan dengan gangguan pada kulit.
 Kekuatan Otot :Biasanya klien tidak ada masalah dengan kekuatan ototnya
karena yang terganggu adalah kulitnya
 Keluhan Beraktivitas : kaji keluhan klien saat beraktivitas.
e) Pola istirahat/tidur
 Kebiasaan : tanyakan lama, kebiasaan dan kualitas tidur pasien
 Masalah Pola Tidur : Tanyakan apakah terjadi masalah istirahat/tidur yang
berhubungan dengan gangguan pada kulit
 Bagaimana perasaan klien setelah bangun tidur? Apakah merasa segar atau
tidak?
f) Pola kognitif/persepsi
 Kaji status mental klien
 Kaji kemampuan berkomunikasi dan kemampuan klien dalam memahami
sesuatu
 Kaji tingkat anxietas klien berdasarkan ekspresi wajah, nada bicara klien.
Identifikasi penyebab kecemasan klien
 Kaji penglihatan dan pendengaran klien.
 Kaji apakah klien mengalami vertigo
 Kaji nyeri : Gejalanya yaitu timbul gatal-gatal atau bercak merah pada kulit.
g) Pola persepsi dan konsep diri
 Tanyakan pada klien bagaimana klien menggambarkan dirinya sendiri,
apakah kejadian yang menimpa klien mengubah gambaran dirinya
 Tanyakan apa yang menjadi pikiran bagi klien, apakah merasa cemas, depresi
atau takut
 Apakah ada hal yang menjadi pikirannya
h) Pola peran hubungan
 Tanyakan apa pekerjaan pasien
 Tanyakan tentang system pendukung dalam kehidupan klien seperti:
pasangan, teman.
 Tanyakan apakah ada masalah keluarga berkenaan dengan perawatan
penyakit klien
i) Pola seksualitas/reproduksi
 Tanyakan masalah seksual klien yang berhubungan dengan penyakitnya
 Tanyakan kapan klien mulai menopause dan masalah kesehatan terkait
dengan menopause
 Tanyakan apakah klien mengalami kesulitan/perubahan dalam pemenuhan
kebutuhan seks
j) Pola koping-toleransi stress
 Tanyakan dan kaji perhatian utama selama dirawat di RS ( financial atau
perawatan diri )
 Kaji keadan emosi klien sehari-hari dan bagaimana klien mengatasi
kecemasannya (mekanisme koping klien ). Apakah ada penggunaan obat untuk
penghilang stress atau klien sering berbagi masalahnya dengan orang-orang
terdekat.
k) Pola keyakinan nilai
 Tanyakan agama klien dan apakah ada pantangan-pantangan dalam beragama
serta seberapa taat klien menjalankan ajaran agamanya. Orang yang dekat kepada
Tuhannya lebih berfikiran positif.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kekeringan pada kulit
2. Resiko infeksi berhubungan dengan penurunan imunitas
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak
bagus.
RENCANA KEPERAWATAN

DIAGNOSA
No NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Kerusakan integritas kulit Setelah dilakukan asuhan
1. Lakukan inspeksi lesi
berhubungan dengan keperawatan, kulit klien dapat setiap hari
kekeringan pada kulit kembali normal dengan
2. Pantau adanya tanda-tanda
kriteria hasil: infeksi
 3. Ubah posisi pasien tiap 2-4
Kenyamanan pada kulit
meningkat jam
 4. Bantu mobilitas pasien
Derajat pengelupasan kulit
berkurang sesuai kebutuhan
 Kemerahan berkurang 5. Pergunakan sarung tangan

 Lecet karena garukan jika merawat lesi


berkurang 6. Jaga agar alat tenun selau

 Penyembuhan area kulit yang dalam keadaan bersih dan


telah rusak kering
7. Libatkan keluarga dalam
memberikan bantuan pada
pasien
8. Gunakan sabun yang
mengandung pelembab
atau sabun untuk kulit
sensitive
9. Oleskan/berikan salep atau
krim yang telah diresepkan
2 atau tiga kali per hari.
2. Resiko infeksi Setelah dilakukan asuhan
1. Lakukan tekni aseptic dan
berhubungan dengan keperawatan diharapkan tidak antiseptic dalam
penurunan imunitas terjadi infeksi dengan kriteria melakukan tindakan pada
hasil: pasien
 Hasil pengukuran tanda vital 2. Ukur tanda vital tiap 4-6
dalam batas normal. jam
- RR :16-20 x/menit 3. Observasi adanya tanda-
- N : 70-82 x/menit tanda infeksi
- T : 37,5 C 4. Batasi jumlah pengunjung
- TD : 120/85 mmHg 5. Kolaborasi dengan ahli
 Tidak ditemukan tanda-tanda gizi untuk pemberian diet
infeksi (kalor,dolor, rubor, TKTP
tumor, infusiolesa) 6. Libatkan peran serta
 Hasil pemeriksaan laborat keluarga dalam
dalam batas normal Leuksosit memberikan bantuan pada
darah : 5000-10.000/mm3 klien
7. Kolaborasi dengan dokter
dalam terapi obat
3. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan asuhan
1. Menjaga kulit agar selalu
berhungan dengan keperawatan diharapkan klien lembab
pruritus bisa istirahat tanpa danya
2. Determinasi efek-efek
pruritus dengan kriteria hasil: medikasi terhadap pola
 Mencapai tidur yang nyenyak tidur
 Melaporkan gatal mereda 3. Jelaskan pentingnya tidur

 Mengenali ttindakan untuk yang adekuat


meningkatkan tidur 4. Fasilitasi untuk
 Mempertahankan kondisi mempertahankan aktifitas
lingkungan yang tepat sebelum tidur
5. Ciptakan lingkungan yang
nyaman
6. Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
tidur.
4. Gangguan citra tubuh Setelah dilakukan asuhan
1. Kaji adanya gangguan citra
berhubungan dengan keperawatan diharapkan diri (menghindari kontak
penampakan kulit yang Pengembangan peningkatan mata,ucapan merendahkan
tidak bagus. penerimaan diri pada klien diri sendiri).
tercapai dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi stadium
 Mengembangkan peningkatan psikososial terhadap
kemauan untuk menerima perkembangan.
keadaan diri. 3. Berikan kesempatan
 Mengikuti dan turut pengungkapan perasaan.
4. Nilai rasa keprihatinan dan
berpartisipasi dalam tindakan
perawatan diri. ketakutan klien, bantu
 Melaporkan perasaan dalam klien yang cemas
pengendalian situasi. mengembangkan

 Menguatkan kembali kemampuan untuk menilai


dukungan positif dari diri diri dan mengenali

sendiri. masalahnya.
5. Dukung upaya klien untuk
memperbaiki citra diri , spt
merias, merapikan.
6. Mendorong sosialisasi
dengan orang lain.

1. Cari intervensi keperawatan sesuai kasus berdasarkan jurnal dan jelaskan


bagaimana intervensi itu diberikan.
Penatalaksanaan berupa kompres dengan kasa yang dibasahi oleh
normal salin didapatkan pada 6 pasien (0,9%). Kompres dapat meningkatkan
absorbsi obat serta dengan menutupi lesi akan mengurangi frekuensi garukan.
Kompres juga memberikan efek hidrasi dan menyejukkan kulit. Penggunaan
kompres dapat mengurangi eksudasi dan menunjukkan hasil yang efektif
seperti penggunaan salep pada pasien DA sedang-berat usia 4-27 bulan.
Penggunaan pelembab masih sangat minimal. Penggunaan krim urea
10% didapatkan pada 71 pasien (11%), krim ambifilik (biocream®) 52 pasien
(8,1%), dan vaselin album hanya 11 pasien (1,7%). Xerosis merupakan salah
satu tanda kardinal DA dan merupakan akibat dari perubahan gen fillagrin
yang bertanggung jawab pada integritas fungsi sawar kulit.14 Pelembab atau
emolien penting dalam penatalaksanaan DA karena fungsi sawar kulit pada
DA yang terganggu.4 Penggunaan pelembab bertujuan untuk mengobati
xerosis dan peningkatan TEWL.8 Emolien (glycol dan glyceril stearate, soy
sterols) melubrikasi dan menghaluskan kulit, agen oklusif (petrolatum,
dimetikon, minyak mineral), membentuk suatu lapisan yang dapat menahan
evaporasi air, sedangkan humektan (glycerol, asam laktat, urea) berfungsi
menarik dan menahan air di dalam kulit.4 Tiga randomized controlled trial
(RCT) menunjukkan bahwa pemberian emolien bila digunakan bersamaan
dengan perawatan aktif seperti krim kortikosteroid topikal dapat mengurangi
konsumsi krim kortikosteroid tanpa memperparah penyakit.4 Penggunaan
emolien sebagai tambahan terapi kortikosteroid topikal memberikan alternatif
steroidsparing dan meminimalisir kekambuhan.15 Pelembab dapat digunakan
sebagai terapi utama pada DA derajat ringan dan sebaiknya selalu dalam
bagian terapi untuk DA derajat sedang maupun berat.4 Pelembab sebaiknya
diaplikasikan 2-3 kali sehari atau ketika kulit mulai kering. Jumlah pelembab
yang adekuat adalah 100-200 g/minggu pada anak, dan 200-300 g/minggu
pada dewasa. Aplikasi pelembab dilakukan pada seluruh tubuh, dalam 5 menit
setelah mandi atau setelah berendam ketika kulit masih lembab.4,14 Terapi
emolien juga termasuk menghindari pembersih yang bersifat iritan dan
menggunakan pengganti sabun yang tepat dan/atau aditif emolien saat mandi.
( http://e-journal.unair.ac.id)

2. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari intervensi keperawatan berdasarkan


jurnal sesuai kasus yang dipilih.

Kelebihan dan kekurangan dari intervensi berdasarkan jurnal


Kelebihan
Kompres dapat meningkatkan absorbsi obat serta dengan menutupi lesi akan
mengurangi frekuensi garukan
Kompres juga memberikan efek hidrasi dan menyejukkan kulit

3. Jelaskan anatomi fisiologi sistem perkemihan dan buatlah patofisiologi penyakit


sistem perkemihan yang mengarah ke diagnosa keperawatan.
a. Ginjal
Ginjal merupakan alat ekresi manusia, ginjal ada 2 sebagai filtrasi dan
organ yang bekerja sama adalah jantung. Jika tidak ada pasokan air yang
masuk 2maka ginjal akan sulit bekerja.
1) Fungsi utama ginjal
a) Mengeluarkan sisa nitrogen, toksin, ion dan obat-obatan.
b) Mengatur jumlah zat-zat kimia dalam tubuh
c) Mempertahankan keseimbangan antara air dan garam-garam serta
asam dan basa.
d) Menghasilkan renin, enzim untuk membantu pengaturan tekanan
darah.
e) Menghasilkan hormon eritripoitin yg menstimulasi pembentukan
sel-sel darah merah di sumsum tulang.
f) Membantu dalam pembentukan vit.D
2) Proses pembentukan urine diginjal yaitu filtrasi ( penyaringan ),
Reabsorpsi ( penyerapan kembali ), Augmentasi ( penyaringan ).

b. Ureter
1) Terdiri dari 2 saluran pipa dari ginjal ke vesika urinaria.
2) Panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm.
3) Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi
terletak pada rongga pelvis
4) Lapisan dinding ureter diantaranya dinding luar jaringan ( jaringan
fibrosa ), lapisan sebelah tengah ( lapisan otot polos ), dan lapisan
sebelah dalam ( lapisan mukosa).
c. Vesika urinaria
1) Merupakan tempat penampungan urine
2) Terletak di dasar panggul pada daerah retroperitoneal dan terdiri atas
otot-otot yg dapat mengecil.
3) Bagian fundus atau body yg merupakan otot lingkar, tersusun dari otot
detrusor.
4) Bagian leher yg berhubungan langsung dgn uretra, terdapat spinter
interna yg dikontrol oleh sistem saraf otonom.
5) Dapat menampung 3000-4000 ml urine.
d. Uretra
1) Merupakan saluran pembuangan urine yang langsung keluar dari
tubuh.
2) Panjang uretra wanita 3,7 cm dan pria 20 cm.
3) Kontrol pengeluaran urine terjadi karena adanya sfingter kedua yaitu
sfingter eskterna yang dapat dikontrol oleh kesadaran kita.

e. Pathway
4. Jelaskan menurut anda bagaimana sistem integumen dan perkemihan berperan
dalam pemberian asuhan keperawatan.
Karena kulit merupakan pelindung tubuh dimana setiap bagian tubuh luas dan
tebalnya kulit berbeda. Luas kulit orang dewasa adalah 1,5-2 m2. Sedangkan
sistem saluran perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra
yang dimana perkembangan segmen-segmen tubulus dari glomelurus ke tubulus
proksimal kemudian sampai ditubulus distal, dan akhirnya hingga ke cutus
mengumpul.

Anda mungkin juga menyukai