Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN

IBU DENGAN FISTULA GENITALIA

Oleh Kelompok 9 :

1. Ni Kadek Ayu Ananda Maharani (18C10012)


2. Ida Ayu Putu Indra Yani (18C10034)
3. Putu Ronanza Pretynda (18C10054)
4. I Ketut Wisma Sastrawan (18C10067)

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI

TAHUN 2021
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian 
1. Identitas 
Biasanya berisi nama, jenis kelamin, alamat, No. Medical Record, penanggung
jawab, agama, tanggal masuk, dan lainnya 
2. Tanda – tanda vital
Tekanan Darah : Biasanya Normal
Suhu : Biasanya Normal
Pernafasan : Biasanya Normal
Nadi : Biasanya Normal
3. Riwayat kesehatan 
a. Riwayat kesehatan dahulu
Biasanya terjadi partus lama, partus dengan tindakan SC, karsinoma,
radiasi, trauma oprasi atau kelainan congenital, aborsi, pelecehan seksual
atau pemerkosaan 
b. Riwayat kesehatan sekarang 
Biasanya terjadi kelumpuhan, inkontinensia urine, haid klien biasanya
terganggu, kulit sekitar anus tebal, infeksi pada jalan lahir, dinding vesika
menonjol keluar, dan keluar cairan dari rectum.
c. Riwayat kesehatan keluarga 
Tidak ada riwayat keluarga
d. Riwayat menstruasi
Biasanya haid klien terganggu dengan terjadi amnorrhoe sekunder.
4. Pemeriksaan fisik
a. Rambut 
Biasanya rambut klien bersih, tidak ada ketombe 
b. Mata
Biasanya mata klien simetris kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik, dan pupil isokor.
c. Hidung
Biasanya tidak terdapat oedema, tidak ada lesi dan simetris dari kiri dan
kanan
d. Telinga
Biasanya simetris kiri dan kanan, fungsi pendengaran baik
e. Mulut
Biasanya mukosa bibir lembab
f. Leher 
Biasanya tidak ada pembesaran dan pembengkakan kelenjar getah bening
g. Payudara
Biasanya simetris kiri dan kanan, dan tidak ada pembengkakan, papilla
mamae keluar dan tidak terdapat nyeri saat menyusui
h. Jantung 
I : biasanya ictus cordis tidak terlihat
P : biasanya ictus cordis terba
P : biasanya pekak 
A : biasanya BJ I dan II teraba dan teratur
i. Abdomen
I : biasanya tidak asites
A : biasanya bising usus normal
P : biasanya tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas 
P : biasanya terdengar tympani
j. Genetalia
Biasanya keluar cairan dari rectum dan vagina, kulit sekitar anus tebal,
infeksi pada jalan lahir, dan dinding vesika menonjol keluar
k. Ekstermitas
Biasanya terjadi kelumpuhan pada ekstermitas bawah akibat trauma
operasi.
B. Diagnosa Keperawatan 
1. Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa, proses inflamasi.
2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh, proses
pembedahan.
3. Gangguan konnsep diri berhubungan dengan perubahan pola defekasi.

C. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa NOC NIC


1.  Nyeri berhubungan 1. Pain level  1. Lakukan pengkajian nyeri 
dengan iritasi 2. Pain control 2. Observasi reaksi komunikasi
mukosa, proses 3. Comfort level  terapeutik untuk mengetahui
inflamasi. Kriteria hasil:  pengalaman  nyeri pasien
a. Mampu mengontrol nyeri 3. Kaji kultur nyeri pasien
b. Melaporkan bahwa nyeri yang mempengaruhi nyeri.
bekurang dengan 4. Evaluasi pengalaman nyeri
menggunakkan 5. Evaluasi pasien dan
manajemen nyeri. kesehatan lainnya
c. Mampu mengenali nyeri 6. Bantu pasien dan keluarga
d. Menyatakan rasa nyaman untuk mencari dukungan
setelah nyeri berkurang. 7. Kurangi faktor presipitasi
nyeri
8. Ajarkan teknik non
farmakoligi 
9. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
10. Evaluasi keaktifan kontrol
nyeri
2.  Resiko tinggi infeksi 1. Immune status  1. Bersihkan lingkungan
berhubungan dengan 2. 2.Knowladge: infection setelah dipakai pasien lain
penurunan daya tahan control 2. Pertahankan teknik isolasi
tubuh, proses 3. Risk control 3. Batasi pengunjung bila
pembedahan. Kriteria hasil :  perlu
a. Klien bebas dari tanda dan 4. Cuci tangan sebelum dan
gejala infeksi sesudah tindakan
b. Mendeskripsikan proses keperawatan
penularan penyakit 5. Pertahankan lingkungan
c. Menunjukkan kemampuan aseptik selama pemasangan
untuk mencegah timbulnya alat 
infeksi 6. Tingkatkan intake nutrisi
d. Menunjukkan prilaku 7. Monitor tanda dan gejala
hidup sehat infeksi sitemik dan lokal
3.  Gangguan konnsep 1. kontrol kecemasan  1. Gunakan pendekatan yang
diri berhubungan 2. koping  menenangkan 
dengan perubahan Kriteria hasil : 2. Nyatakan dengan jelas
pola defekasi. a. Klien mampu harapan terhadap pasien
mengungkapan gejala 3. Temani pasien untuk
cemas  memberiikan keamanan dan
b. Mengidentifikasi, mengurangi kecemasan
mengungkapkan dan 4. Libatkan keluarga untuk
menunjukkan teknik mendampingi klayen
untuk mengontrl cemas  5. Intruksikan klayen untuk
c. Vital sign dalam batas teknik relaksasi
normal 6. Bantu pasien mengenali
d. Postur tubuh, ekspresi situasi yang menyebabkan
wajah, dan tingkat kecemasan
aktivitas menunjukkan 7. Kelola pemberian obat anti
kecemasan berkurang. cemas
 

D. Implementasi Keperawatan   
Implementasi yang merupakan komponen dari proses keperawatan adalah kategori dari
prilaku keperawatan dimana tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil
yang diperkirakan dari asuhan keperawatan dilakukan dan diselesaikan. Dalam teori,
implementasi dari rencana asuhan keperawatan mengikuti komponen perencanaan dari
proses keperawatan. Namun demikian, dibanyak lingkungan perawatan kesehatan,
implementasi mungkin dimulai secara langsung setelah pengkajian. (Potter & Perry,
2010)

E. Evaluasi Keperawatan 
Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai apakah tindakan
keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau tidak untuk mengatasi suatu masalah.
(Meirisa, 2013). Pada tahap evaluasi, perawat dapat mengetahui seberapa jauh diagnosa
keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaan telah tercapai.
Setelah mendapat intervensi keperawatan, maka pasien dengan fistula genetalia
diharapkan sebagai berikut : 
1. Nyeri dapat berkurang
2. Resiko tinggi infeksi dapat diidentifikasi
3. Gangguan konsep diri dapat teratasi 
 

Anda mungkin juga menyukai