Anda di halaman 1dari 4

MANAJEMEN PERAWATAN LUKA KANKER

Kanker stadium lanjut memberikan banyak manifestasi dan gejala yang timbul,
salah satunya adalah timbulnya luka kanker. Luka kanker atau fungating wound
mempunyai karakteristik mudah berdarah, bau, nyeri, exudat yang berlebihan dan
inflamasi superfisial yang bila tidak dilakukan manajemen perawatan luka dengan
baik akan menurunkan kualitas hidup dari pasien kanker itu sendiri. Luka kanker
mempunyai karakteristik yang berbeda dengan luka kronis lainnya. Modalitas
pengobatan kanker di satu sisi memberikan efek samping terhadap keterlambatan
dalam penyembuhan luka atau menimbulkan luka baru. Kondisi pasien kanker
seperti gangguan nutrisi, stress, gangguan metabolisme atau ada penyakit penyerta
juga mempengaruhi proses penyembuhan luka. Oleh karena itu pengelolaan
manajemen luka kanker bersifat multiprofesi sehingga diharapkan kesinambungan
dari berbagai profesi akan memperbaiki kualitas hidup pasien kanker yang
mempunyai masalah luka kanker.
Perawatan luka kanker yang berlangsung dalam jangka panjang sering
memberikan efek traumatik bagi pasien, keluarga dan petugas kesehatan sehingga
diperlukan tidak hanya teknik perawatan luka yang baik oleh petugas kesehatan
tetapi juga balutan yang mampu mengkontrol karateristik dari luka kanker. Dalam
manajemen perawatan luka di Ruang Perawatan Luka dan Stoma sudah
dikembangkan penggunaan modern dressing untuk mengkontrol karateristik dari
luka kanker. Balutan dalam perawatan luka kanker adalah balutan yang non
traumatik untuk mengkontrol infeksi, bau, nyeri, perdarahan dan exudat. Balutan
tradisional seperti kain gauze tetap kami gunakan sebagai balutan sekunder.
Kendala utama dalam modern dressing adalah harga yang cukup mahal dengan
kondisi luka kanker yang berukuran besar atau disertai komplikasi akan
menimbulkan biaya tinggi.
Untuk melakukan kendali biaya yang tinggi tanpa mengurangi mutu pelayanan
maka bagian Instalasi Farmasi Rumah Sakit Kanker “Dharmais” telah
mengembangkan produk topikal terapi yang digunakan dalam perawatan luka
kanker. Produk yang di kembangkan sangat bermanfaat karena sifatnya non
traumatik sehingga nyeri berkurang saat pengangkatan balutan juga mampu
mengkontrol bau dan infeksi pada luka. Dengan penggunaan modern dressing maka
manajemen luka kanker dapat di kelola dengan baik mulai dari penggunaan balutan
dan kunjungan pasien ke Ruang Perawatan Luka dan Stoma lebih teratur dan yang
paling penting adalah kualitas hidup dari pasien kanker dengan luka kanker semakin
membaik.
A. Pengobatan Kanker
Radiasi merupakan salah satu modalitas dalam pengobatan kanker dan diberikan
dalam beberapa seri. Reaksi akibat luka bakar radiasi bila radiasi dekat dengan
lokasi seperti kepala, leher, perineum, axilla, payudara dan daerah lipatan paha.
Reaksi yang timbul bersifat individual dan akan berkurang atau hilang sampai 6
minggu setelah radiasi.
Pencegahan :
a. Jaga daerah radiasi tetap kering
b. Gunakan pakaian yang nyaman, tidak bergesekan dengan kulit
c. Gunakan pelembab pada daerah radiasi
d. Tidak menggunakan topikal atau dressing yang mengandung metal (zink,
silver)
e. Pencucian luka dengan memastikan kulit sekitar kering
Perawatan luka :
a. Perarwatan luka mengikuti prinsip perawatan luka bakar
b. Balutan saat radiasi dalam kondisi kering dan balutan tidak terlalu tebal
c. Hati-hati penggunaan plester
Perawatan luka kanker : Nyeri, eksudat, perdarahan, odor
Nyeri terjadi karena ada penekanan tumor pada syaraf dan pembuluh darah dan
kerusakan syaraf yang biasanya menimbulkan nyeri neuropati . Pada prosedur
pencucian luka atau pengangkatan balutan yang lengket pada dasar luka.
Jika terjadi nyeri, tindakan yang dilakukan adalah :
a. Pengkajian nyeri : Tanda-tanda vital dan skala nyeri
b. Pemberian terapi nyeri 30 menit atau 1 jam sebelum tindakan
c. Cairan pencuci luka dalam suhu ruangan
d. Penggunaan cairan RL pada pasien anak
e. Lingkungan yang nyaman dan tenang
f. Posisi pada saat penggantian balutan
g. Penggantian balutan yang lama dengan membasahi lebih lama.
Eksudat terjadi karena luka maligna mengeluarkan eksudat yang berlebihan dan
tidak terkontrol, serta adanya peningkatan permeabilitas pembuluh darah oleh
tumor dan sekresi faktor permeabilitas vascular oleh sel tumor merupakan
penyebab eksudat yang berlebihan, Haisfeld-Wolfe dan Rund, 1997.
Jika terjadi eksudat, tindakan yang dilakukan adalah :
a. Penkajian eksudat : jumlah, warna dan bau
b. Pengkajian kulit sekitar luka : kemerahan, maserasi
c. Pencucian luka dan kulit sekitar luka
d. Penggunaan absorbent dressing
e. Penggantian balutan sesuai dengan kondisi eksudat
f. Perhatikan pengunaan plester
Perdarahan terjadi karena luka maligna biasanya rapuh sehingga mudah
berdarah terutama bila terjadi trauma saat penggantian balutan. Perdarahan
spontan juga bisa terjadi jika tumor merusak pembuluh darah besar. Selain itu,
perdarahan dapat terjadi karena penurunan fungsi trombosit akibat tumor.
Jika terjadi perdarahan, tindakan yang dilakukan :
a. Balutan lama dibasahi lebih lama
b. Jangan gunakan air hangat, karena akan vasodilatasi
c. Buka balutan dengan hati-hati
d. Tidak menggosok pada luka dengan warna dasar merah
e. Tekan pada lokasi perdarahan ± 5 menit
f. Dressing : Calsium Alginate
Bau, penyebab malodor beberapa faktor yang berkontribusi yaitu terjadinya
infeksi, kolonisasi, bakteri anaerob, degradasi atau nekrosis jaringan seperti
dinyatakan oleh Bale et.al, 2004. Bakteri yang menyebabkan malodor merupakan
bakteri aerob maupun anaerob. Pseudomonas dan Klebsiella, merupakan bakteri
aerob yang menghasilkan malodor pada luka, yang terjadi secara persisten dan
konstan.
Jika terjadi bau dan superfisial infeksi, tindakan yang dilakukan :
a. Pengkajian eksudat
b. Personal Hygiene
c. Pencucian luka yang adekuat
d. Metronidazole
e. Silver & charcoal dressing
f. Penggantian balutan sesuai dengan kondisi eksudat
g. Jika memungkinkan lakukan kultur

B. Hal-hal yang perlu diperhatikan


Sebelum dilakukan perawatan luka, dilakukan pengkajian luka yang meliputi :

1. Lokasi Luka : Lokasi luka dapat juga mengetahui asal jaringan kanker
dan kemungkinan penyebarannya.

2. Ukuran Luka : Pengukuran dengan mengukur P x L x T. Bila ada


rongga dapat menggunakan posisi jam dan catat kedalaman
rongga,ndokumenatasi foto. Sebagai dasar dalam evaluasi kemajuan
pengobatan

3. Warna dasar luka

a. Menggunakan konsep Merah : Granulasi, mudah berdarah, Kuning :


Slough, Hitam : Nekrotik
b. Menggunakan presentasi luas warna dasar luka

c. Sebagai dasar pemilihan jenis balutan luka

4. Karakteristik luka
H Mudah berdarah
O Bau : Jaringan Slough
P Nyeri : TTV, Skala
E Eksudatif : Jumlah Kassa
S Infeksi : Kemerahan sekitar luka, nyeri, perubahan warna eksudat
5. Periwound Skin

a. Iritasi
Penggunaan bahan atau alat kesehatan yang menimbulkan alergi

b. Maserasi
Akibat cairan atau eksudat luka kanker

c. Blister
Penggunaan plester yang tidak tepat
Relaps pada luka kanker

1. Pengkajianluka kanker dilakukan secara periodik terutama pada pasien yang


sedang menjalani modalitas pengobatan kanker seperti post operasi, terapi
hormonal, kemoterapi dan radiasi.
2. Melakukan dokumentasi luka dengan fotografi
3. Teknik komunikasi pendekatan “Breaking Bad News” dengan memperhatikan
tahapan Kubler Ross
4. Melibatkan keluarga atau orang terdekat.

Anda mungkin juga menyukai