Anda di halaman 1dari 6

Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan

Dosen Kuliah : Santy.,S.Kep.,Ns.,M.Kep

RESUME MANAJEMEN KONFLIK, BUDAYA ORGANISASI DAN IKLIM


ORGANISASI

OLEH :

SASMITA

4201017027

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESHATAN (STIKES) IST BUTON

2021

A. Manajemen Konflik
1. Definisi
Konflik adalah masalah internal dan eksternal yang terdari dari sebagai
akibat dari perbedaan pendapat, nilai-nilai, atau keyakinan dari dua orang atau
lebih. (Marquis dan Huston, 1998). Konflik timbul/melatarbelakangi terjadinya
konflik yaitu salah paham, perbedaan tujuan, persaingan, masalah wewenang
dan tanggung jawab, kurangnya kerjasama, tidak mentaati tata tertib,
pelecehan pribadi dan kedudukan,ada usaha untuk meguasai atau merugikan,
dan perubahan dalam sasaran kerja sehingga orang menjadi merasa tidak jelas
tentang apa yang diharapkan darinya (Agus M. Hardjana). Terdapat berbagai
macam jenis konflik yaitu :
a. Konflik dilihat dari posisi seseorang dalam struktur organisasi
Jenis kinflik ini terjadi dalam satu organisasi, konflik jenis ini dibagai
menjadi empat (Winardi) yaitu :
1) Konflik vertical yaitu konflik yang terjadi anatara kariawan yang
memiliki kedudukan yang tidak sama dalam organisasi misalnya
konflik atasan dan nawahan
2) Konflik horizontal yaitu konflik yang terjadi dianatara mereka yang
memiliki kedudukan yang sama dalam organisasi, misalnya konflik
antar kariawan
3) Konflik garis staf yaitu konflik yan terjadi anatara karaiawan lini yang
biasa memegang posisi komando, dengan pejabat staf yang biasanya
berfungsi sebagai penasehat dalam organisasi
4) Konfik pernanan yaitu konflik yang terjadi karena seseorang
mengembang lebih dari satu peran yang saling bertentangan
b. Konflik dilihat dari pihak yang terlibat didalammya
1) Konflik berdasarkan pihak-pihak yang terlibat misalnya konflik natar
individu yang terjadi karena perbedaan kepribadian antara individu
yang satu dan individu yang lain
2) Konflik anatara individu dan kelompok
3) Konflik anatara organisasi
c. Konflik dilihat dari fungsi
1) Konflik fungsional yaitu konflik yang mendukungpencapaian tujuan
kelompok dan memperbaiki kinerja kelompok
2) Konflik disfungsional yaitu konflik yang merintangi pencapaian
tujuan kelompok.
(Robbins)
2. Manajemen Konflik
Manajemen konflik dilakukan untuk menyelesaian masalah-masalah yang
terjadi akibat konflik, adapaun menejman konfli yaitu :
a. Langkah-langkan penyelesaian konflik
1) Pengkajian meliputi analisis situasi,analisis dan memastikan isu yang
berkembnagn, dan menyusun tujuan
2) Identifikasi meliputi mengelola perasaan dimana hindari respon
emosional : marah, sebab orang mempunyai respon yang berbeda
terhadap kata-kata, ekspresi dan tindakan
3) Intervensi meliputi masuk dalam konflik dan menyelesaian konflik
dengan motode
b. Strategi penyelesaian konflik
1) Kompromi atau negosiasi (kedua belah pihak yang terlibat konflik
menyerah dan menyepakati hal yang telah dibuat dan sepakat pada
keinginan bersama)
2) Kompetisi
3) Akomodasi yaitu berusaha mengakomodasi permasalahan dengan
membiarkan orang lain untuk menang
4) Smoothing yaiitu mengurangi emosional dalam konflik dengan
berupaya mencapai kebersamaan dari pada perbedaan dengan penuh
kesadaran dan intropeksi diri
5) Menghindar
6) Kolaborasi yaitu saling bekerjasama dalam mencapai suatu tujuan
3. Negosiasi
Negosiasi dirancang sabagai suatu pendekatan kompromi untuk menyelesaian
konflik. Kinci sukses dalam melakukan negosiasi yaitu :
a. Jelaskan tujuan negosiasi, bukan posisinya. Pastikan bahwa anda
mengetahui keinginan orang lain
b. Perlakukan orang lain sepertiteman dalammenyelesaian masalah bukan
sebagai musuh
c. Ingat bahwa setiap orang mengharapkan penyelsaian yang dapat diterima,
jadi anda dapat menyajiakan sesuatu dengan baik dan menarik
d. Dengarkan baik-baik apa yang dikatakan dan apa yang tidak
e. Lakukansesuatu yang sederhana, dan jangan berbelit-belit
f. Antisipasi penolakan tahu apa yang dapat anda berikan
g. Tujukan beberapa alternative pilihan
h. Tunjukan keterbukaan dan ketaatan jika orang lain setuju dengan pendapat
anda
i. Bersikap asertif
j. Pergunakan pergerakan tubuh jika anda menyetujui atau tidak terhadap
suatu pendapat
k. Konsisten terhadap sesuatu yang andaanggap benar

Dalam pelaksanaan negosiasi hindari hal-hal:

a. Sikap tidak baik, sinis, kasar dan menyepelekan


b. Manipulasi
c. Distorsi
d. Tergesa-gesa dalamproses negosiasi
e. Tidak berurutan
f. Membuat hanya satu pilihan
g. Memaksakan kehendak
h. Berusaha menekankan pada suatu pendapat
4. Kolaborasi
kolaborasi adalah bentuk kerjasama, interaksi, kompromi,beberapa elemen ang
terkait baik individu, lembaga atau pihak-pihak yang terlibat secara langsung
yang menerima akibat dan manfaat.
B. Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah kumpulan pengetahuan, pengalaman, arti, keyakinan,
perilaku, kekuatan dan kesejahteraan olleh suatu organisasi (Veninga 1982 dalam
Huber tahun 2000). Fungsi budaya organisasi yaitu
1. Memberikan tujuan, arti, kesenangan pada kehidupan untuk melakukan
sesuatu
2. Mempermudah dalam membuatkeputusan
3. Menentukan bagaimana kita melihat dan memahami persoalan
4. Memberi arti, makna dan bobot pada masalah tertentu
5. Meningkatkan stabilitas sistem
6. Mekanisme control
C. Iklim Organisasi
Iklim organisasi melukiskan perilakuk dalam hubungan dengan latar atau
tempat (setting) dimana perilaku muncul : lingkungan, lingkungan pergaulan,
budaya, suasana,situasi, pola perilaku, dan kndisis (Tiaguri). Iklim organisasi
yang terbuka memacu kariawan untuk mengutarakan kepentingan dan
ketidakpuasan tanpa adanya rasa takut akan tindakan balasan dan perhatian. Iklim
organisasi penting untuk diciptakan karena merupakan persepsi seseorang tentang
apa yang diberikan oleh organisasi dan dijadikan dasar bagi penentuan tingkah
laku anggota selanjutnya.
1. Dimensi iklm organisasi
Iklim organisasi dijabarkan dan diukur melalui 5 dimensi (Litwin dan
Stringer) yaitu :
a. Responsibility (tanggung jawab)
Yaitu kewajiban seseorang uhntuk melakukan fungsi yang ditugaskan
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan pengarahan yang diterima (Flippo,
1996)
b. Identity (identitas)
Persaaan memiliki terhadap perusahaan dan diterima dalam kelompok
(Toulson dan Smith,1994)
c. Warmth (kehangatan)
Persaan terhadap suasana kerja yang bersahabat dan lebih ditekankan
pada kondisi keramahan atau persahabatan dalam kelompok yang
informal, serta hubungan yang baik antar rekan kerja (Toulson dan
Smith,1994)
d. Support (dukungan)
Yaitu lebih ditekankan pada dukungan yang saling membutuhkan anatara
atasan dan bawahan (Toulson dan Smith,1994)
e. Conflik (konflik)
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi ilim organisasi
a. Manajer/pimpinan
b. Tingkah laku kariawan
c. Tingkah laku kelompok kerja
d. Faktor eksternal organisasi

Anda mungkin juga menyukai