Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN T DENGAN

MASALAH KEPERAWATAN UTAMA GANGUAN INTEGUMEN DAN

MASALAH KESEHATAN DERMATITIS DI PUSKESMAS BRABASAN

TANJUNG RAYA MESUJI

Oleh:

LISNAWATI ARITONANG
NIM 2022207209159

PROGRAM STUDI PNDIDIKAN NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2023
ASUHAN KEPERAWATAN
A.    PENGKAJIAN KEPERAWATAN
a.       Identitas Pasien
b.      Keluhan Utama.
Biasanya pasien mengeluh gatal, rambut rontok.
c.       Riwayat Kesehatan.
1)      Riwayat penyakit sekarang
Tanyakan sejak kapan pasien merasakan keluhan seperti yang ada pada keluhan utama dan
tindakan apa saja yang dilakukan pasien untuk menanggulanginya.
2)      Riwayat penyakit dahulu
Apakah pasien dulu pernah menderita penyakit seperti ini atau penyakit kulit lainnya.
3)      Riwayat penyakit keluarga
Apakah ada keluarga yang pernah menderita penyakit seperti ini atau penyakit kulit lainnya.
4)      Riwayat psikososial
Apakah pasien merasakan kecemasan yang berlebihan. Apakah sedang mengalami stress yang
berkepanjangan.
5)      Riwayat pemakaian obat
Apakah pasien pernah menggunakan obat-obatan yang dipakai pada kulit, atau pernahkah pasien
tidak tahan (alergi) terhadap sesuatu obat
d.      POLA FUNGSIONAL GORDON
1)      Pola persepsi dan penanganan kesehatan
Tanyakan kepada klien pendapatnya mengenai kesehatan dan penyakit. Apakah pasien langsung
mencari pengobatan atau menunggu sampai penyakit tersebut mengganggu aktivitas pasien.
2)      Pola nutrisi dan metabolisme
         Tanyakan bagaimana pola dan porsi makan sehari-hari klien ( pagi, siang dan malam )
         Tanyakan bagaimana nafsu makan klien, apakah ada mual muntah, pantangan atau alergi
         Tanyakan apakah klien mengalami gangguan dalam menelan
         Tanyakan apakah klien sering mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran yang
mengandung vitamin antioksidant
3)      Pola eliminasi
         Tanyakan bagaimana pola BAK dan BAB, warna  dan karakteristiknya
         Berapa kali miksi dalam sehari, karakteristik urin dan defekasi
         Adakah masalah dalam proses miksi dan defekasi, adakah penggunaan alat bantu untuk miksi
dan defekasi.
4)      Pola aktivitas/olahraga
         Perubahan aktivitas biasanya/hobi sehubungan dengan gangguan pada kulit.
         Kekuatan Otot :Biasanya klien tidak ada masalah dengan kekuatan ototnya karena yang
terganggu adalah kulitnya
         Keluhan Beraktivitas : kaji keluhan klien saat beraktivitas.
5)      Pola istirahat/tidur
         Kebiasaan : tanyakan lama, kebiasaan dan kualitas tidur pasien
         Masalah Pola Tidur : Tanyakan apakah terjadi masalah istirahat/tidur yang berhubungan dengan
gangguan pada kulit
         Bagaimana perasaan klien setelah bangun tidur? Apakah merasa segar atau tidak?
6)      Pola kognitif/persepsi
         Kaji status mental klien
         Kaji kemampuan berkomunikasi dan kemampuan klien dalam memahami sesuatu
         Kaji tingkat anxietas klien berdasarkan ekspresi wajah, nada bicara klien. Identifikasi penyebab
kecemasan klien
           Kaji penglihatan dan pendengaran klien.
         Kaji apakah klien mengalami vertigo
         Kaji nyeri : Gejalanya yaitu timbul gatal-gatal atau bercak merah pada kulit.
7)      Pola persepsi dan konsep diri
         Tanyakan pada klien bagaimana klien menggambarkan dirinya sendiri, apakah kejadian yang
menimpa klien mengubah gambaran dirinya
         Tanyakan apa yang menjadi pikiran bagi klien, apakah merasa cemas, depresi atau takut
         Apakah ada hal yang menjadi pikirannya
8)      Pola peran hubungan
         Tanyakan apa pekerjaan pasien
         Tanyakan tentang system pendukung dalam kehidupan klien seperti: pasangan, teman, dll.
         Tanyakan apakah ada masalah keluarga berkenaan dengan perawatan penyakit klien
9)      Pola seksualitas/reproduksi
         Tanyakan masalah seksual klien yang berhubungan dengan penyakitnya
         Tanyakan kapan klien mulai menopause dan masalah kesehatan terkait dengan menopause
         Tanyakan apakah klien mengalami kesulitan/perubahan dalam pemenuhan kebutuhan seks
10)  Pola koping-toleransi stress
         Tanyakan dan kaji perhatian utama selama dirawat di RS ( financial atau perawatan diri )
         Kaji keadan emosi klien sehari-hari dan bagaimana klien mengatasi kecemasannya (mekanisme
koping klien ). Apakah ada penggunaan obat untuk penghilang stress atau klien sering berbagi
masalahnya dengan orang-orang terdekat.
11)  Pola keyakinan nilai
         Tanyakan agama klien dan apakah ada pantangan-pantangan dalam beragama serta seberapa taat
klien menjalankan ajaran agamanya. Orang yang dekat kepada Tuhannya lebih berfikiran positif.
B.     DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Kerusakan  integritas kulit berhubungan dengan kekeringan pada kulit
2.      Resiko infeksi berhubungan dengan penurunan imunitas
3.      Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus
4.      Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak bagus.
5.      Kurang pengetahuan tentang program terapi berhubungan dengan kurangnya informasi

C.    RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
No NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Kerusakan  integritas kulit Setelah dilakukan asuhan
1.      Lakukan inspeksi lesi setiap
berhubungan dengan keperawatan, kulit klien dapat hari
kekeringan pada kulit kembali normal dengan kriteria 2.      Pantau adanya tanda-tanda
hasil: infeksi
        Kenyamanan pada 3.      Ubah posisi pasien tiap 2-4
kulit
meningkat jam
        Derajat pengelupasan kulit Bantu mobilitas pasien sesuai
4.       

berkurang kebutuhan
        Kemerahan berkurang 5.       Pergunakan sarung tangan
        Lecet karena garukan berkurang jika merawat lesi
        Penyembuhan area kulit yang 6.       Jaga agar alat tenun selau

telah rusak dalam keadaan bersih dan


kering
7.      Libatkan keluarga dalam
memberikan bantuan pada
pasien
8.      Gunakan sabun yang
mengandung pelembab atau
sabun untuk kulit sensitive
9.      Oleskan/berikan salep atau
krim yang telah diresepkan 2
atau tiga kali per hari.
2. Resiko infeksi berhubungan Setelah dilakukan asuhan
1.      Lakukan tekni aseptic dan
dengan penurunan imunitas keperawatan diharapkan tidak antiseptic dalam melakukan
terjadi infeksi dengan kriteria tindakan pada pasien
hasil: 2.      Ukur tanda vital tiap 4-6 jam
        Hasil pengukuran tanda vital 3.      Observasi adanya tanda-tanda
dalam batas normal. infeksi
4.      Batasi jumlah pengunjung
- RR :16-20 x/menit 5.      Kolaborasi dengan ahli gizi
- N : 70-82 x/menit untuk pemberian diet TKTP
- T : 37,5 C 6.      Libatkan peran serta keluarga
- TD : 120/85 mmHg dalam memberikan bantuan
      Tidak ditemukan tanda-tanda pada klien
infeksi (kalor,dolor, rubor, tumor,7.       Kolaborasi dengan dokter
dalam terapi obat
infusiolesa)
      Hasil pemeriksaan laborat dalam
batas normal Leuksosit darah :
5000-10.000/mm3

3. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan asuhan 1.      Menjaga kulit agar selalu
berhungan dengan pruritus keperawatan diharapkan klien bisa lembab
istirahat tanpa danya pruritus 2.      Determinasi efek-efek
dengan kriteria hasil: medikasi terhadap pola tidur
      Mencapai tidur yang3.      Jelaskan pentingnya tidur
nyenyak yang adekuat
      Melaporkan gatal mereda 4.      Fasilitasi untuk
      Mengenali ttindakan untuk mempertahankan aktifitas
meningkatkan tidur sebelum tidur
      Mempertahankan kondisi5.      Ciptakan lingkungan yang
lingkungan yang tepat nyaman
6.      Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat tidur.
4. Gangguan citra tubuh Setelah dilakukan asuhan 1.      Kaji adanya gangguan citra
berhubungan dengan keperawatan diharapkan diri (menghindari kontak
penampakan kulit yang tidak Pengembangan peningkatan mata,ucapan merendahkan
bagus. penerimaan diri pada klien diri sendiri).
tercapai dengan kriteria hasil: 2.      Identifikasi stadium
        Mengembangkan psikososial terhadap
peningkatan kemauan untuk perkembangan.
menerima keadaan diri. 3.      Berikan kesempatan
        Mengikuti dan turut pengungkapan perasaan.
berpartisipasi dalam tindakan 4.      Nilai rasa keprihatinan dan
perawatan diri. ketakutan klien, bantu klien
        Melaporkan perasaan dalam yang cemas mengembangkan
pengendalian situasi. kemampuan untuk menilai
        Menguatkan kembali diri dan mengenali
dukungan positif dari diri sendiri. masalahnya.
5.      Dukung upaya klien untuk
memperbaiki citra diri , spt
merias, merapikan.
6.      Mendorong sosialisasi
dengan orang lain.
5. Kurang pengetahuan tentang Setelah dilakukan asuhan 1.      Kaji apakah klien
program terapi berhubungan keperawatan diharapkan terapi memahami dan mengerti
dengan kurangnya informasi dapat dipahami dan dijalankan tentang penyakitnya.
dengan kriteria hasil: 2.      Jaga agar klien
         Memiliki pemahaman mendapatkan informasi yang
terhadap perawatan kulit. benar, memperbaiki kesalahan
         Mengikuti terapi dan dapat konsepsi/informasi.
menjelaskan alasan terapi. 3.      Peragakan penerapan terapi
         Melaksanakan mandi, seperti, mandi dan
pembersihan dan balutan basah penggunaan obat-obatan
sesuai program lainnya.
         .Menggunakan obat topikal
4.      Nasihati klien agar selalu
dengan tepat. menjaga hygiene pribadi juga
         Memahami pentingnya lingkungan.
nutrisi untuk kesehatan kulit.
Tindakan keperawatan
No. Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional
keperawatan kriteria hasil
1. Nyeri b.d Tujuan : 1.     kaji jenis dan tingkat1.    Dapat mengetahui
adanya lesi kulit Setelah dilakukan nyeri pasien. tentukan kriteria nyeri pasien
tidakan apakah nyerinya
keperawatan kronis atau akut.
selama 1x24 jam, Selain itu, kaji factor
diharapkan nyeri yang dapat
berkurang atau mengurangi atau
teradaptasi memperberat; lokasi,
durasi, intensitas dan
Kriteria hasil : karakteristik nyeri;
1.    Pasien melaporkan dan tanda-tanda dan
nyeri berkurang gejala psikologis.
2.    Nyeri dapat Pengkajian
diadaptasi berkelanjutan
3.    Dapat membantu
mengidentifikasi meyakinkan bahwa
aktifitas yang penanganan dapat
meningkatkan atau memenuhi kebutuhan
menurunkan nyeri pasien dalam
4.    Pasien tidak mengurangi nyeri.2.    Untuk memfasilitasi
gelisah dan skala Dokumentasikan pengkajian yang
nyeri 0-1 atau respons pasien akurat tentang tingkat
teradaptasi terhadap pertanyaan nyeri pasien
anda dengan
bahasanya sendiri
untuk menghindari
interprestasi subjektif 3.    Untuk menentukan
2.     Minta pasien untuk keefektifan obat
menggunakan sebuah
skala 1 sampai 10
untuk menjelaskan
tingkat nyerinya
(dengan nilai 10
menandakan tingkat
nyeri paling berat)
3.     Berikan obat yang
dianjurkan untuk
mengurangi nyeri,4.    Tindakan ini
bergantung pada meningkatkan
gambaran nyeri kesehatan,
pasien. pantau adanya kesejahteraan, dan
reaksi yang tidak peningkatan tingkat
diinginkan terhadap energy, yang penting
obat. Sekitar 30 untuk pengurangan
sampai 40 menit nyeri
setelah pemberian5.    Untuk menurunkan
obat, minta pasien ketegangan atau
untuk menilai kembali spasme otot dan untuk
nyerinya dengan skala mendistribusikan
1 sampai 10 kembali tekanan pada
4.     Atur periode istirahat bagian tubuh
tanpa terganggu 6.    Tehnik
nonfarmakologis
pengurangan nyeri
akan efektif bila nyeri
5.     Bantu pasien untuk pasien berada pada
mendapat posisi yang tingkat yang dapat
nyaman, dan gunakan ditoleransi
bantal untuk
membebat atau
menyokong daerah
yang sakit bila perlu
6.     Pada saat tingkat
nyeri pasien tidak
terlalu kentara,
implementasikan
tehnik mengendalikan
nyeri alternatif
2. Kerusakan Tujuan : 1.    Inspeksi kulit pasien1.     Untuk menentukan
integritas kulit Setelah dilakukan setiap pergantian tugas keefektifan regimen
b.d inflamasi tindakan jaga, jelaskan dan perawatan kulit
dermatitis, keperawatan dokumentasikan
respon selama 3x24 jam kondisi kulit dan2.      
menggaruk diharapkan laporkan perubahan
kerusakan 2.    Lakukan tindakana.    Untuk meningkatkan
integritas kulit pendukung, sesuai kenyamanan dan
dapat membaik indikasi kesejahteraan
Kriteria hasil : a.    Bantu pasien dalamb.    Pengurangan nyeri
1.     Pasien melakukan tindakan diperlukan untuk
menunjukkan hygiene dan mempertahankan
tidak adanya kenyamanan kesehatan
kerusakan kulit b.    Berikan obat nyeric.    Untuk meningkatkan
2.     Pasien sesuai program dan rasa sejahtera pasien
menunjukkan pantau keefektifannya d.   Untuk mencegah
turgor kulit yang kerusakan kulit
normal c.    Pertahankan
lingkungan yange.    Untuk mencegah
nyaman kemungkinan infeksi
d.   Gunakan kasur busa,
penyangga, atau
peralatan lain
e.    Peringatkan agar tidak3.     Tindakan tersebut
menyentuh luka atau mengurangi tekanan,
balutan meningkatkan sirkulasi
3.    Atur posisi pasien dan mencegah
supaya nyaman dan kerusakan kulit
meminimalkan tekanan
pada penonjolan
tulang. Ubah posisi
pasien minimal setiap4.     Tindakan ini membantu
2 jam. Pantau frekuensi mengurangi ansietas
pengubahan posisi dan meningkatkan
pasien dan kondisi ketrampilan koping
kulitnya 5.     Untuk mendorong
4.    Berikan kesempatan kepatuhan
pasien untuk
mengungkapkan
perasaan tentang
masalah kulitnya
5.    Berikan pengarahan
pada pasien dan
anggota keluarga atau
pasangan dalam
program perawatan
kulit
3. Gangguan pola Tujuan : 1.    Berikan kesempatan1.     Mendengar aktif dapat
tidur b.d Dalam waktu pasien untuk membantu menentukan
pruritus 1x24 jam pasien mendiskusikan keluhan penyebab kesulitan
mencapai pola yang mungkin tidur
tidur/istirahat menghalangi tidur
yang memuaskan2.    Rencanakan asuhan2.     Tindakan ini
Kriteria hasil : keperawatan rutin yang memungkinkan asuhan
1.    Pasien memungkinkan pasien keperawatan yang
mengungkapkan tidur tanpa terganggu konsisten dan
perasaan cukup memberikan waktu
beristirahat 3.    Berikan bantuan tidur untuk tidur tanpa
2.    Pasien tidak kepada pasien, seperti terganggu
menunjukkan bantal, mandi sebelum3.     Hygiene pribadi
tanda-tanda fisik tidur, makanan atau secara rutin dapat
deprivasi tidur minuman dan bahan mempermudah tidur
3.    Menghindari bacaan. bagi sejumlah pasien
konsumsi kafein 4.    Ciptakan lingkungan
4.    Mengenali tenang yang kondusif4.     Tindakan ini dapat
tindakan untuk untuk tidur mendorong istirahat dan
meningkatkan 5.    Berikan pengobatan tidur
tidur yang diprogramkan5.     Agens hipnotik
untuk meningkatkan memicu tidur, obat
pola tidur normal penenang menurunkan
pasien. pantau dan ansietas
catat reaksi yang tidak
diharapkan
6.    Minta pasien untuk
setiap pagi6.     Tindakan ini
menjelaskan kualitas membantu mendeteksi
tidur malam adanya gejala perilaku
sebelumnya yang berhubungan
dengan tidur
7.    Berikan pendidikan7.     Upaya relaksasi yang
kesehatan kepada bertujuan biasanya
pasien tentang teknik dapat membantu
relaksasi seperti meningkatkan tidur
imajinasi terbimbing,
relaksasi otot progresif
dan meditasi
4. Gangguan citra Tujuan : 1.    Terima persepsi diri1.    Untuk memvalidasi
tubuh b.d Dalam waktu pasien dan berikan perasaannya
penampakan 1x24 jam pasien jaminan bahwa ia
kulit yang tidak menerima dapat mengatasi krisis2.    Untuk mendapat nilai
baik perubahan citra ini dasar pada pengukuran
tubuh 2.    Ketika membantu kemajuan psikologisnya
Kriteria hasil : pasien yang sedang
1.     Pasien melakukan perawatan
berpartisipasi diri, kaji pola koping
dalam berbagai dan tingkat harga3.    Untuk meningkatkan
aspek perawatan dirinya rasa kemandirian dan
dan dalam3.    Dorong pasien control
pemgambilan melakukan perawatan4.    Agar pasien dapat
keputusan diri mengungkapkan
tentang 4.    Berikan kesempatan keluhannya dan
perawatan kepada pasien untuk memperbaiki
2.     Pasien menyatakan perasaan kesalahpahaman
menyatakan tentang citra tubuhnya5.    Untuk mendukung
perasaan positif dan hospitalisasi adaptasi dan kemajuan
terhadap dirinya5.    Bimbing dan kuatkan yang berkelanjutan
sendiri focus pasien pada
3.     Pasien aspek-aspek positif
berpartisipasi dari penampilannya
dalam program dan upayanya dlam
rehabilitasi dan menyesuaikan diri
konseling dengan perubahan citra
tubuhnya
5. Resiko infeksi b.d Tujuan : 1.    Minimalkan resiko1.     
kerusakan Setelah melakukan infeksi pasien dengan :
perlindungan tindakan a.    Mencuci tangana.    Mencuci tangan adalah
kulit keperawatan sebelum dan setelah satu-satunya cara
selama 1x24 jam, memberikan terbaik untuk
infeksi dapat perawatan mencegah penularan
dihindari pathogen
Kriteria hasil : b.    Mengunakan sarungb.    Sarung tangan dapat
1.    Tanda-tanda vital tangan untuk melindungi tangan
dalam batas mempertahankan pada saat memegang
normal asepsis pada saat luka yang dibalut atau
2.    Tidak adanya memberikan melakukan berbagai
tanda-tanda infeksi perawatan langsung tindakan
2.    Pantau suhu minimal2.    Suhu yang terus
setiap 4 jam dan catat meningkat setelah
pada kertas grafik. pembedahan dapat
Laporkan evaluasi merupakan tanda
segera awitan komplikasi
pulmonal, infeksi luka
atau dehisens, infeksi
saluran kemih atau
3.    Bantu pasien mencuci tromboflebitis
tangan sebelum dan3.    Mencuci tangan
sesudah makan dan mencegah penyebaran
setelah dari kamar pathogen terhadap
mandi objek dan makanan
4.    Beri pendidikan lain
kepada pasien4.    Tindakan tersebut
mengenai : memungkinkan pasien
a.    Teknik mencuci untuk berpartisipasi
tangan yang baik dalam perawatan dan
b.    Factor-faktor yang membantu pasien
meningkatkan resiko memodifikasi gaya
infeksi hidup untuk
c.    Tanda-tanda dan mempertahankan
gejala infeksi tingkat kesehatan ang
optimum

Anda mungkin juga menyukai