Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

DERMATITIS

Dosen Pengampu :
Ns. Harinal Afri Resta,M.Kep
kelompok 11
Anggota Kelompok

Hafishz Rahman Jaya


Defitri Nur Anggraini
Dea Wulandari
Atika
Tania Putri
Rifda Yulia
Pengkajian
Identitas

Meliputi nama, umur (Dermatitis kontak dapat terjadi pada semua orang
di semua umur sering terjadi pada remaja dan dewasa muda dapat
terjadi pada pria dan wanita), alamat, tempat tanggal lahir, pendidikan,
suku, agama, diagnosa
medis, jenis kelamin, pendidikan, status pernikahan, dan identitas keluar
ga yang bertanggung jawab.
Keluhan Utama

Pada penderita dermatitis biasanya akan ditemukan keluhan gatal pada


kulit, suhu tubuh meningkat/demam, kemerahan, kering, edema disertai
nyeri, dan rasa terbakar pada kulit. Keluhan tersebut bisa muncul
tergantung bagaimana respon kulit dari masing-masing orang.
Riwayat Kesehatan
● Riwayat Kesehatan Sekarang
● Biasanya penderita dengan dermatitis akan mengalami rasa gatal - gatal pada kulit
yang dapat menimbulkan lesi akibat adanya infeksi sehingga suhu
tubuh bisa meningkat/demam, kemerahan, edema disertai rasa nyeri, rasa
terbakar/panas pada kulit. Keluhan - keluhan yang muncul dan tidak bisa ditangani
oleh penderita sehingga penderita harus datang ke pelayanan kesehatan.
● Riwayat Kesehatan Dahulu
● Biasanya pada pasien dengan dermatitis juga bisa disebakan oleh adanya riwayat
alergi terhadap bahan-bahan tertentu, kemudian juga dilihat dari sensitivitas kulit
seseorang itu sendiri.
● Riwayat Penyakit Keluarga
● Pada penderita dermatitis ditanyakan apakah ada penyakit keluarga yang
samadengan yang dialami penderita, selain itu pada anak-anak sering
ditemukanalergi terhadap bahan tertentu yang mungkin diketahui oleh
keluarganya.
Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum penderita bergantung pada luas, lokasi timbulnya lesi atau


kemerahan pada kulit, dan kekuatan daya tahan tubuh. TTV biasanya penderita
mengalami peningkatan suhu tubuh dan akibat nyeri yang dirasakan bisa juga
mengakibatkan peningkatan denyut jantung, peningkatan pernapasan,
serta peningkatan tekanan darah.
Pemeriksaan head to toe dengan cara Inspeksi (Melihat), Auskultasi
(Mendengar), Palpasi (Meraba), Perkusi (Mengetuk) mulai dari :
● Kepala : Biasanya bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka atau lesi.
● Rambut : biasanya berwarna hitam tergantung tingkatan usia
● Wajah : kebersihan, ada lesi/tidak ada edema/tidak, dan tidak pucat, sianosis adanya
kemerahan/tidak.
● Mata : Konjungtiva pucat/tidak dan sklera ikterus/tidak, ada kelainan atau tidak, serta
adanya bengkak kemerahan/tidak
● Mulut dan gigi : Bersih/tidak, warna bibir, ada stomatitis/tidak, gigi tidak berlubang,
gusi tidak berdarah. Biasanya pada herpes terdapat lesi pada bagian bibir akibat infeksi
● Leher : ada kelainan atau tidak, adanya nyeri tekan/tidak, adanya kemerahan atau
tidak karena dermatitis bias menyerang bagian kulit manapun.
● Thorak : Irama cepat/ tidak, suara jantung normal/tidak, ada tidak bunyi tambahan
nafas. Tidak ada masa/ benjolan, ada nyeri tekan atau tidak.
● Abdomen : Ada atau Tidak luka bekas operasi, distensi abdomen atau tidak, kembung
atau tidak, warna, kebersihan.
● Genetalia : Apakah ada varises, bersih, adanya nyeri tekan atau tidak, edema/tidak.
Biasanya pada dermatitis yang menyerang genital mengalami kelainan seperti warna
kemerahan serta adanya rasa nyeri.
● Rectum : Bersih/tidak, tidak ada edema, Adanya tanda- tanda insfeksi/tidak).
● Ekstrimitas : Edema/tidak, adanya varises/tidak, sianosis, CRT kembali normal/tidak)
● Integumen : biasanya pada dermatitis akan ditemukan radang akut
terutama pruritus (sebagai pengganti dolor), kemerahan (rubor), gangguan fungsi kulit
(function laisa), terdapat Vesikel-veikel fungtiformis
yang berkelompok yang kemudian membesar, terdapat bula atau pustule,
hiperpigmental atau hipopigmentasi. Adanya nyeri tekan, edema atau pembengkakan,
serta kulit bersisik.
Diagnosa
Keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan yang kemungkinan muncul pada penyakit
dermatitisdiantaranya :
● Nyeri akut berhubungan dengan lesi pada kulit
● Gangguan integritas kulit yang berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit.
● Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan Pruritus.
● Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik
● Defisit pengetahuan tentang perawatan kulit serta cara menangani kelainan pada kulit
● Risiko infeksi berhubungan dengan lesi, bercak - bercak merah pada kulit.
Rencana
Keperawatan
Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI / Intervensi

Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan


dengan lesi pada kulit keperawatan diharapkan Nyeri • Berikan tindakan nyaman,
Akut pasien Menurun misalnya pijatan punggung,
  ciptakan lingungan yang
Kriteri Hasil : tenang.
1. Pasien tampak rileks. • Kolaborasi pemberian obat
2. Pasien mampu nyeri. Ajarkan tekhnik
tidur/istirahat dengan relaksasi, distraksi.
tenang. • Kontrol lingkungan yang
3. Pasien tidak gelisah, tidak dapat mempengaruhi nyeri
merintih seperti suhu, pencahayaan
dan kebisingan.
• Anjurkan untuk
meningkatkan istirahat.
Monitor tanda – tanda vital
Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI / Intervensi

Gangguan integritas kulit Setelah dilakukan tindakan • Monitor warna kulit


yang berhubungan dengan keperawatan diharapkan • Monitor adanya infeksi
perubahan fungsi barier kulit. Integritas Kulit pasien • Monitor temperature kulit
Membaik • Jaga kebersihan kulit agar
  tetap bersih dan kering
Kriteri Hasil : • Anjurkan klien untuk
1. Tissue Integrity : Mucous menggunakan pakaian
Membran Temperatur longgar
jaringan baik • Monitor status nutrisi klien
2. Sensasi baik • Oleskan lotion pada daerah
3. Hidrasi baik yang tertekan.
4. Tidak ada lesi atau luka
Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI / Intervensi

Gangguan pola tidur yang Setelah dilakukan tindakan • Tinjau ulang


berhubungan dengan Pruritus. keperawatan diharapkan kebutuhan perubahan tidak
Gangguan Pola Tidur pasien normal berkenaan dengan
Membaik kehamilan
  • Evaluasi tingkat kelelahan,
Kriteri Hasil : anjurkan pasien untuk
1. Tidur pasien sesuai istirahat 1-2 jam pada siang
kebutuhan/normal hari dan 8 jam pada malam
2. Pasien tidak cemas hari
• Anjurkan tekhnikrelaksasi,
dan penurunan aktivitas
• Anjurkan tidur posisi semi
fowler
• Jelaskan pentingnya tidur
yang adekuat
• Ciptakan lingkungan yang
nyaman
Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI / Intervensi

Gangguan citra tubuh yang Setelah dilakukan tindakan • Kaji adanya


berhubungan dengan keperawatan diharapkan gangguan pada citra diri
penampakan kulit yang pasien Dapat menerima pasien (menghindari kontak
tidak baik keadaan dirinya dengan baik mata, ucapan yang
  merendahkan diri sendiri,
Kriteri Hasil : ekpresi keadaan muak
1. Mengembangkan terhadap kondisi kulitnya).
peningkatan kemauan • Identifikasi
untuk menerima keadaan stadium psikososial
diri. tahap perkembangan.
2. Mengikuti dan • Berikan kesempatan untuk
turut berpartisipasi dalam pengungkapan.
tindakan perawatan diri. • Bantu pasien yang cemas
3. Melaporkan perasaan dalam mengembangkan
dalam pengendalian kemampuan untuk menilai
diri dan mengenali serta
mengatasi masalah.
Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI / Intervensi

Defisit pengetahuan tentang Setelah dilakukan tindakan • Tentukan apakah pasien


perawatan kulit serta cara keperawatan diharapkan mengetahui (memahami
menangani kelainan pada kulit pasien Dapat mengetahui dan salah mengerti)
tentang penyakitnya tentang kondisi dirinya.
Kriteri Hasil : • Jaga agar pasien
1. Memiliki pemahaman mendapatkan informasi
terhadap perawatan kulit yang benar ; memperbaiki
2. Mengikuti terapiseperti kesalahan konsepsi /
yang diprogramkan dan informasi.
dapat mengungkapkan • Peragakan penerapan
secara rasional tindakan terapi yang diprogramkan
yang dilakukan. (kompres basah ; obat
3. Menjalankan topical).
mandi, pencucian,
dan balutan basah sesuai
yang diprogramkan.
4. Memahami pentingnya
nutrisi untuk kesehatan
kulit.
Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI / Intervensi

Risiko infeksi berhubungan Setelah dilakukan tindakan • Observasi dan laporkan


dengan lesi, bercak - bercak keperawatan diharapkan tanda dan gejala infeksi
merah pada kulit. Resiko Infeksi pasien seperti kemerahan, panas.
Menurun • Kaji temperature pasien
  setiap 4 jam.
Kriteri Hasil : • Cuci tangan sebelum dan
1. Mengembangkan sesudah melakukan
peningkatan kemauan tindakan.
untuk menerima keadaan • Gunakan standar sarung
diri. tangan selama kontak
2. Mengikuti dan dengan darah/cairan.
turut berpartisipasi dalam • Pastikan tekhnik perawat
tindakan perawatan diri. luka secara tepat.
3. Melaporkan perasaan
dalam pengendalian
Thanks !

Anda mungkin juga menyukai